2. - Kepemilikan dan konsumsi dalam islam merupakan suatu kesatuan yang tidak
bisa dipisahkan. Altivitas konsumsi dalam islam selalu memperhatikan
kepemilikan atas suatu barang serta kepemilikan atas harta kekayaan yang
dimiliki. Pemanfaatan kepemilikan dalam konsumsi untuk memenuhi kebutuhan
hidup harus sesuai dengan syariat islam. Karena konsumsi dalam islam tidak
boleh dilakukan terhadap barang yang tidak jelas pemiliknya. Contohnya yaitu
seseorang tidak diperbolehkan memperoleh keuntungan dari penjualan barang
yang tidak jelas asal-usulnya atau tidak jelas kehalalannya.
- kepemilikan produksi dalam islam menekankan pada pentingnya kepemilikan
yang adil dan tidak merugikan orang lain. Dalam hal ini, Islam melarang praktik-
praktik yang merugikan pekerja seperti upah yang tidak adil, kerja paksa, dan
eksploitasi. Contohnya yaitu seorang pengusaha tidak diperbolehkan
mempekerjakan pekerja dengan upah yang tidak mencukupi kebutuhan hidupnya.
- kepemilikan distribusi dalam islam menekankan pada pentingnya distribusi yang
adil dan tidak merugikan orang lain. Dalam hal ini, Islam melarang praktik-praktik
yang merugikan konsumen seperti monopoli, penimbunan, dan penjualan barang
dengan harga yang tidak wajar. Contohnya yaitu seorang pedagang tidak
diperbolehkan menimbun barang untuk menaikkan harga dan merugikan
konsumen.
Sumber referensi;
- PRODUKSI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Muhammad Turmudi https://
media.neliti.com/media/publications/70513-ID-produksi-dalam-perspektif-
ekonomi-islam.pdf?shem=iosie
- EKSA4102 pengantar ekonomi mikro islam