Anda di halaman 1dari 1

Material Duralumin

Menurut Davis [8], paduan Al-Cu, mengandung 4 – 5% Cu, dengan

impurities Fe dan Si, dalam paduan ini sering ditambahkan sedikit Mg dan

termasuk paduan heat-treatable yang kekuatan dan keuletannya dapat mencapai

nilai tertinggi (khususnya ingot yang dibuat dengan kandungan Fe kurang dari

0,15% Fe). Paduan Al-Cu merupakan paduan phase tunggal, tidak seperti paduan

Al-Si yang tidak mempunyai fluiditas phase kedua pada solidifikasi yang

lambat. Apabila diperoleh fasa kedua akan membantu mengisi daerah shrinkage

dan mengkompensasi tegangan solidifikasi. Paduan Al–4.1Cu–0.6Mg–0.5Si

sensitif terhadap penambahan mikropaduan Ag/Zr (0,44 dan 0,15%). Berdasarkan

uji kekerasan, aging paduan Al–Cu–Mg–Si+Ag/Zr dan paduan konvensional Al–

4.4Cu–0.5Mg–0.9Si–0.8Mn, menurut Basani dkk. [39], Ag memberikan

kontribusi sifat mekanik yang lebih tinggi dibandingkan paduan yang hanya

mengandung Si Aluminium paduan seri 2219 (Alclad 2219) mempunyai unsur kimia 5,8-

6,8% Cu, 0,2-0,4% Mn, 0,02% Mg max, 0,2% Si max, 0,30% Fe max, 0,10% Zn

max, 0,05-0,15% V, 0,02-0,10% Ti, 0,1-0,25% Zr, 0,05-0,15% unsur lain dan

sebagai penyeimbang aluminium, paduan ini mempunyai densitas 2,84g/cm3 pada 20 oC. Paduan Al-Cu
kadangkala mengandung Cu tinggi (7-8% Cu) yang digunakan untuk paduan aluminium tuang, karena
penggunaanya sangat terbatas sekarang paduan ini digantikan oleh paduan Al-Cu-Si (untuk memperbaiki

mampu tuang). Paduan Al-Cu tinggi secara intensif untuk mengatasi impurities.

Tetapi, paduan ini mempunyai kekuatan rendah dan castability-nya kurang baik.

Yang mana castability merupakan indikator yang sangat penting untuk

menunjukan keberhasilan proses pengecoran. Secara definisi castability

dinyatakan sebagai kombinasi dari sifat logam cair dan karakteristik solidifikasi

yang meningkatkan akurasi dan kualitas coran atau sebagai kemudahan logam cair

mengalir melalui sebuah rongga cetakan atau die.

Anda mungkin juga menyukai