Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Sukma Luong Ayu

NIM : 12320058

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau besar yang terletak diantara Pulau Maluku

dan Pulau Kalimantan. Pulau ini memiliki geologi yang kompleks disebabkan oleh

tumbukan antara 3 lempeng, yaitu Lempeng Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng

Eurasia (Daly et al., 1991; Hall, 1996; Hamilton, 1979). Selain itu, Pulau Sulawesi

memiliki aktivitas vulkanik yang rentan terhadap gempa dan letusan gunung disebabkan

oleh wilayah yang berada pada ring of fire.

Deformasi regangan adalah perubahan bentuk yang terjadi pada kerak bumi akibat

aktivitas tektonik, pergerakan lempeng tektonik, dan perubahan geodinamika yang

memiliki dampak besar bagi lingkungan sekitar. Pemantauan posisi serta deformasi

regangan dapat diamati dengan menggunakan alat GPS. Data GPS telah emmbantu

mengidentifikasi pola deformasi regangan yang kompleks yang dapat digunakan untuk

memprediksi gempa bumi dan tsunami (John et al., 2018).

Global Positioning System (GPS) merupakan sebuat alat yang dapat menerima informasi

dari satelit. Pengukuran dengan menggunkan GPS di Indonesia sudah dilakukan sejak

awal tahun 1990 (Tregoning et al., 1994). Dimulai pada tahun 2008 dimana Badan

Informasi Geospasial memasang jaringan GPS nasional International Continously

Operating Reference Stations (InaCORS) yang dapat memberikan data untuk

mempelajari deformasi kerak pada sesar aktif (Abidin et al., 2015).


1.2 Tujuan

Tujuan penelitian tentang deformasi regangan dengan data GPS adalah untuk memahami

dan menganalisis perubahan bentuk bumi akibat proses dinamika yang terjadi pada kerak

bumi. Berikut adalah tujuan spesifik untuk penelitian ini :

1. Mengidentifikasi pola deformasi wilayah Pulau Sulawesi

2. Mengukur tingkat deformasi regangan pada periode waktu tertentu

3. Mengidentifikasi sumber deformasi regangan

4. Memahami dampak dari deformasi regangan

5. Mitigasi bencana

1.3 Pertanyaan Riset

1. Bagaiamana data GPS dapat digunakan untuk identifikasi dan pemodelan pola

deformasi regangan di Pulau Sulawesi?

2. Bagaimana pola pergerakan lempeng tektonik dan deformasi regangan di Pulau

Sulawesi ?

3. Bagaimana peran deformasi regangan dalam proses geodinamika?

4. Bagaimana hasil penelitian tentang deformasi regangan data GPS dapat digunakan

untuk meningkatkan mitigasi bencana?

1.4 Pendekatan dan Metodologi

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dimana

lebih menekankan pada pengamatan fenomena dan lebih mendalam. Perhatian penelitian

kualitatif lebih tertuju pada elemen manusia, objek, dan institusi, serta hubungan atau

interaksi di antara elemen-elemen tersebut, dalam upaya memahami suatu peristiwa,

perilaku, atau fenomena (Mohamed, Abdul Majid & Ahmad, 2010).


1.5 Asumsi dan Hipotesis

Asumsi awal adalah data GPS yang digunakan adalah data GPS yang bersifat campaign.

Pergerakan lempeng tektonik di wilayah Pulau Sulawesi memengaruhi deformasi

regangan pada kerak bumi yang dapat diamati dengan menggunakan data GPS. Selain itu,

sifat fisik dan mekanik kerak bumi di daerah Pulau Sulawesi relative homogen sehingga

memungkinkan untuk melakukan interpretasi data GPS.

Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat deformasi regangan yang signifikan pada

kerak bumi di wilayah Pulau Sulawesi yang dapat diamati dengan menggunakan data

GPS. Selanjutnya terdapat pergerakan lateral anatara Lempeng Indo-Australia dengan

Lempeng Eurasia di wilayah Sulawesi. Deformasi kerak bumi sepanjang patahan Palu-

Koro Sulawesi Tengah dapat diukur dengan menggunakan data GPS. Hasil penilitian ini

dapat digunakan landasan sebagai langkah awal mitigasi bencana di wilayah Pulau

Sulawesi, terutama bencana gempa bumi.

Anda mungkin juga menyukai