Anda di halaman 1dari 29

EFEKTIFITAS AIR JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP

EKTOPARASIT PADA AYAM KAMPUNG


(Gallus domesticus)

Furtasih
Dosen Program Studi Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
Universitas Nusa Lontar Rote
Email : furt4s1h@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari air buah jeruk nipis (Citrus
aurantifolia) terhadap ektoparasit pada ayam kampung (Gallus domesticus), serta untuk
mengetahui kosentrasi optitmal air buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) efektif terhadap
ekstoparasit pada ayam kampung (Gallus domesticus).
Desain yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan
dan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan aplikasi Statistical Product and
Service Solution (SPSS) 20.00 for Windows yang kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan.
Hasil penggunaan air buah jeruk nipis terhadap ektoparasit pada ayam kampung yang
dianalisis dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan aplikasi SPSS yang
kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan menunjukkan penurunan jumlah ektoparasit pada
kosentrasi 50%, 75% dan 100% berbeda nyata dengan kontrol (kosentrasi 0%). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa: (1).airbuah jeruk nipis dapat dijadikan sebagai insektisida nabati
dalam membasmi ektoparasit pada ayam kampung; (2). penggunaan air buah jeruk nipis
terhadap ektoparasit pada ayam kampung memberikan efektifitas baik yang terlihat dari
penurunan jumlah ektoparasit pada setiap level kosentrasi; (3). kosentrasi air buah jeruk nipis
yang efektif dalam membasmi ektoparasit pada ayam kampung yaitu kosentrasi 100% (7, 11
dan 9 ektoparasit), yang berbeda dengan jumlah ektoparasit pada kosentrasi 75% yaitu 37, 43,
39 dan kosentrasi 50% yaitu 87, 93, 89 maupun pada kosentrasi 0% (kontrol) yaitu 111, 120
dan 115.
Kata kunci : Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia), Ektoparasit, Ayam Kampung
(Gallus domesticus)

1
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
ABSTRACT
This study aims to determine the effectiveness of lemon juice (Citrus aurantifolia)
against ectoparasites in native chickens (Gallus domesticus), and to determine the optimal
concentration of lime juice (Citrus aurantifolia) effective against extoparasites in native
chickens (Gallus domesticus).
The design used was randomized block design (RBD) with 4 treatments and 3
replications. The data obtained were analyzed using the Statistical Product and Service
Solution (SPSS) 20.00 for Windows application which was then followed by the Duncan test.
The results of the use of lime juice on ectoparasites in native chickens were analyzed by
Randomized Block Design (RBD) using the SPSS application which was then followed by
Duncan test showing a decrease in the amount of ectoparasites at concentrations of 50%, 75%
and 100% significantly different from controls (concentration 0 %). So it can be concluded
that: (1). Lime juice can be used as a vegetable insecticide in eradicating ectoparasites in
native chickens; (2). the use of lime juice on ectoparasites in native chickens provides good
effectiveness as seen from the reduction in the amount of ectoparasites at each concentration
level; (3). the concentration of lime juice that is effective in eradicating ectoparasites in
native chickens is 100% concentration (7, 11 and 9 ectoparasites), which is different from the
amount of ectoparasites at 75% concentration, 37, 43, 39 and 50% concentration, 87, 93, 89
and at the concentration of 0% (control) namely 111, 120 and 115.
Keywords: Lime juice (Citrus aurantifolia), Ectoparasites, Kampung Chicken (Gallus
domesticus)

I. PENDAHULUAN oleh masyarakat,karena penanganan


A. Latar Belakang yang mudah serta tidak
Ayam kampung (Gallus membutuhkan perawatan
domesticus) atau ayam lokal sering ekstra.Ayam buras memiliki banyak
disebut juga ayam buras (bukan kegunaan dan manfaat untuk
ras).Sejatinya ayam kampung itu kehidupan manusia.Dagingnya dapat
adalah ayam yang dibiarkan bebas dikonsumsi dan diterima oleh semua
berkeliaran (Waluyo, 2014).Ayam golongan sebagai makanan yang
kampung (Gallus domesticus) memiliki nilai gizi tinggi dengan cita
biasanya dipelihara secara tradisional rasa yang lezat (Cahyono, 2011).

2
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
Menurut Waluyo(2014), terlihat tidak tenang, selalu gelisah
kendala yang dihadapi oleh peternak karena terganggu oleh gigitan
ayam kampung antara lain ektoparasit, sehingga nafsu makan
penyediaan bibit yang belum berkurang diikuti dengan
terjamin, tata laksana pemeliharaan pertumbuhan dan produksi telur
yang belum sesuai anjuran, harga yang menurun.
bahan pakan yang terus meningkat, Ektoparasit pada ayam
dan tingkat kematian yang tinggi umumnya tidak menimbulkan
akibat pencegahan dan pengendalian kematian tetapi secara ekonomi
penyakit yang tidak teratur.Kondisi dapat merugikan.Penyakit
lain yang juga memicu rendahnya ektoparasit yangsangat parah dapat
produktivitas pada ayam kampung menurunkan produksi telur.Infeksi
adalah masalah ektoparasityang berat dapat juga
ektoparasit.Ektoparasit adalah parasit mempengaruhi konsumsi pakan dan
yang hidupnya menumpang di selanjutnya dapatmengakibatkan
bagian luar dari tempatnya penurunan berat badan pada ayam
bergantung atau pada permukaan kampung. Ektoparasit terutama
tubuh kutubisa menjadi musuh utama bagi
inangnya.Keberadaanektoparasit peternak yang memelihara ayam
pada tubuh hewan dapat kampung dengankondisi manajemen
menyebabkan kerugian yang kandang yang kurang baik (Udjianto,
sangatberagam. 2016).
Menurut Udjianto(2016), Keampuhan
ektoparasit yang tinggal di pestisida/insektisida kimia memang
bagianpermukaan kulit dan diantara tidak diragukan lagi.Keampuhannya
bulu dapat menimbulkan iritasi, dalam mengendalikan hama dan
kegatalan,peradangan, kudisan, penyakit dalam sekejap memang luar
miasis, atau berbagai bentuk reaksi biasa sehingga banyak orang
alergi dan sejenisnya.Gejala-gejala mengandalkannya. Namun,
tersebut mengakibatkan rasa yang belakangan mulai muncul efek
tidak nyaman dan kegelisahanyang negatif atau efek samping dari jenis
dapat menganggu kegiatan sehari- pestisida ini, seperti munculnya
hari hewan tersebut.Ayam yang hama yang kebal terhadap pestisida
terkena ektoparasit (kutu dan gurem) kimia, terbunuhnya organisme non

3
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
target, pencemaran lingkungan. Berdasarkan pendapat para
(Sudarmo & Mulyaningsih,2014). ahli diatas, maka penulis tertarik
Untuk mengurangi untuk menggunakan air buah jeruk
penggunaan insektisida nipis (Citrus aurantifolia) sebagai
sintetik/kimia, maka diperlukan bahan uji insektisida nabati dalam
bahan pengganti alternatif yang membasmi ektoparasit pada ayam
mudah didapat serta aman bagi kampung (Gallus domesticus) dan
kelestarian lingkungan.Salah satunya melakukan penelitian dengan judul
adalah penggunaan insektisida nabati “Efektifitas Air Jeruk Nipis
yang berasal dari (Citrus aurantifolia) Terhadap
tumbuhan.Penggunaan insektisida Ektoparasit Pada Ayam Kampung
nabati banyak memberikan (Gallus domesticus)”.
keuntungan karena lebih bersifat
selektif sehingga tidak membunuh B. Rumusan Masalah
makhluk hidup bukan sasaran, daya Berdasarkan latar belakang diatas,
kerjanya tinggi, ramah lingkungan, maka dapat dirumuskan masalah-
mempunyai toksisitas yang rendah masalah yang akan dibahas dalam
sehingga tingkat keamanannya lebih penelitian ini adalah :
tinggi (Sudarmo & 1. Apakah airbuah jeruk nipis
Mulyaningsih,2014). (Citrus aurantifolia) efektif
Jeruk nipis (Citrus terhadap ektoparasit pada ayam
aurantifolia) sangat mudah ditemui kampung (Gallus domesticus)?
di Indonesia dan sudah dikenal 2. Pada kosentrasi berapakah air
masyarakat sebagai obat buah jeruk nipis (Citrus
tradisional.Menurut dr. Prapti Utami aurantifolia) berpengaruh
dalam Dewi(2012), buah jeruk nipis terhadap ekstoparasit pada ayam
(Citrus aurantifolia) mengandung kampung (Gallus domesticus)?
mengandung beberapa zat yang
bermanfaat bagi tubuh, antara lain C. Tujuan Penelitian
asam sitrun, glukosa, lemak, minyak Tujuan yang ingin dicapai dalam
atsiri, vitamin C, kalsium, fosfor, penelitian ini adalah :
belerang dan asam amino. Minyak 1. Untuk mengetahui efektifitas
atsiri jeruk nipis dapat menghambat dari airbuah jeruk nipis (Citrus
pertumbuhan kuman pada kulit. aurantifolia) terhadap

4
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
ektoparasit pada ayam kampung perguruan tinggi di bidang
(Gallus domesticus). penelitian.
2. Untuk mengetahui kosentrasi b. Hasil penelitian ini dapat
optimal air buah jeruk nipis dijadikan sebagai referensi
(Citrus aurantifolia) efektif bagi calon peneliti
terhadap ekstoparasit pada ayam selanjutnya yang ingin
kampung (Gallus domesticus). mengembangkan penelitian
lanjutan dalam bidang yang
D. Batasan Masalah sama.
Dalam penelitian ini penulis 2. Manfaat Praktis
mengadakan pembatasan ruang a. Hasil penelitian ini
lingkup kajian dengan suatu asumsi merupakan masukan bagi
bahwa faktor-faktor lain dianggap Pemerintah Daerah
tetap sehingga tidak perlu untuk khususnya Dinas
diteliti, untuk itu masalah-masalah Peternakan Kabupaten Rote
penelitian yang akan dibahas yaitu : Ndao agar lebih
1. Efektifitas airbuah jeruk nipis memberikan perhatian dan
(Citrus aurantifolia) terhadap penyuluhan kepada
ektoparasit pada ayam kampung masyarakat tentang cara
(Gallus domesticus) membasmi ektoparasit pada
2. Kosentrasiairbuah jeruk nipis ayam kampung dengan
(Citrus aurantifolia) efektif menggunakan bahan-bahan
terhadap ekstoparasit pada ayam alami.
kampung (Gallus domesticus). b. Hasil penelitian ini juga
merupakan masukan bagi
E. Manfaat Penelitian masyarakat Rote Ndao lebih
1. Manfaat Teoritis khususnya masyarakat di
a. Hasil penelitian ini sebagai Desa Baadale agar
media informasi bagi menggunakan bahan-bahan
segenap civitas Akademik alami yang lebih ramah
Program Studi Biologi lingkungan dalam
Universitas Nusa Lontar membasmi ektoparasit pada
dalam rangka ayam kampung.
pengembangan fungsi

5
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
II. TINJAUAN PUSTAKA Indonesia, jeruk nipis
A. Teori Utama (Citrus aurantifolia) juga
1. Menurut Udjianto(2016), dikenal di negera
Ayam yang terkena belahan dunia lain
ektoparasit (kutu dan gurem) seperti Amerika maupun
terlihat tidak tenang, selalu di Eropa. Asal usul dan
gelisah karena terganggu penyebaran jeruk nipis
oleh gigitan ektoparasit, (Citrus aurantifolia) dari
sehingga nafsu makan India Utara yang
berkurang diikuti dengan berbatasan dengan
pertumbuhan dan produksi Myanmar atau di
telur yang menurun. Malaysia bagian
2. Menurut dr. Prapti Utami utara.Tapi ada juga yang
dalam Dewi(2012), Buah bilang bahwa jeruk nipis
jeruk nipis (Citrus (Citrus aurantifolia) itu
aurantifolia) mengandung asalnya dari kepulauan di
mengandung beberapa zat Asia Tenggara. Jeruk
yang bermanfaat bagi tubuh, nipis atau limau nipis
antara lain asam sitrun, (Citrus
glukosa, lemak, minyak aurantifolia)adalah
atsiri, vitamin C, kalsium, tumbuhan perdu yang
fosfor, belerang dan asam menghasilkan buah
amino. Minyak atsiri jeruk dengan nama sama.
nipis dapat menghambat Tumbuhan ini
pertumbuhan kuman pada dimanfaatkan buahnya,
kulit. yang biasanya bulat,
B. Landasan Teori berwarna hijau atau
1. Jeruk Nipis (Citrus kuning, memiliki
aurantifolia) diameter 3-6 cm,
a. Asal Usul Jeruk Nipis umumnya mengandung
(Citrus aurantifolia) daging buah masam,
Nama latin jeruk agak serupa rasanya
nipis adalah Citrus dengan lemon (Dewi,
aurantifolia. Selain di 2012).

6
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
b. Klasifikasi Jeruk Nipis (Citrus ujung tumpul. Panjang daunnya
aurantifolia) mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5
Menurut Dewi(2012), cm. Sedangkan tulang daunnya
klasifikasi ilmiah jeruk nipis (Citrus menyirip, lebar dengan tangkai
aurantifolia) adalah sebagai berikut : bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm
Kerajaan : Plantae (Dewi, 2012).
Divisi : Magnoliophyta Bunganya berukuran
Kelas : Magnoliopsida majemuk/tunggal yang tumbuh di
Ordo : Sapindales ketiak daun atau ujung batang dengan
Famili : Rutaceae diameter 1,5-2,5 cm. Kelopak bunga
Genus : Citrus berbentuk seperti mangkuk berbagi 4-
Spesies : C. aurantifolia 5 dengan diameter 0,4-0,7 cm
Nama Binomial : Citrus aurantifolia berwarna putih kekuningan dan
c. Morfologi Jeruk Nipis (Citrus tangkai putik silindris putih
aurantifolia) kekuningan dengan tepi merah muda.
Jeruk nipis (Citrus Daun mahkota berjumlah 4-5,
aurantifolia) termasuk salah satu jeruk berbentuk bulat telur atau lanset
Citrus Geruk.Jeruk nipis (Citrus dengan panjang 0,7-1,25 cm dan lebar
aurantifolia) termasuk jenis tumbuhan 0,25-0,5 cm berwarna putih.
perdu yang banyak memiliki dahan Tanaman jeruk nipis (Citrus
dan ranting. Tingginya sekitar 0,5-3,5 aurantifolia) pada umum 2½ tahun
m. Tumbuhan ini pohonnya tegak. sudah mulai berbuah. Buahnya
Tumbuhan yang berasal dari Asia berbentuk bulat sebesar bola pingpong
Tenggara, tumbuhan jeruk nipis dengan diameter 3,5-5 cm berwarna
(Citrus aurantifolia) sudah tersebar (kulit luar) hijau atau kekuning-
luas di daerah tropis hingga ketinggian kuningan. Tanamanjeruk nipis (Citrus
1.000 m diatas permukaan laut (Dewi, aurantifolia)mempunyai akar
2012). tunggang.Buah jeruk nipis (Citrus
Batang pohonnya berkayu ulet, aurantifolia) berbentuk bulat
berduri, dan keras.Sedang permukaan berwarna hijau tua dan berubah
kulit luarnya berwarna tua dan kuning waktu sudah masak, daging
kusam.Daunnya majemuk, berbentuk buahnya tipis, mengandung banyak
ellips dengan pangkal membulat, cairan yang rasa buahnya sangat
ujung tumpul dan tepi beringgit atau asam.Tanaman jeruk nipis (Citrus

7
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
aurantifolia) umumnya menyukai Selain itu, jeruk nipis (Citrus
tempat-tempat yang dapat aurantifolia) juga mengandung
memperoleh sinar matahari langsung senyawa saponin dan flavonoid yaitu
(Dewi, 2012). hesperidin (hesperetin 7 rutinosida)
d. Kandungan Jeruk Nipis (Citrus tangeritin, naringin, eriocitrin,
aurantifolia) eriocitrocide.Hesperidin bermanfaat
Menurut Dewi(2012), dalam untuk antiinflamasi, antioksidan, dan
penelitian menunjukkan pada setiap menghambat sintesis
100 gram buah jeruk nipis terdapat : prostaglandin.Hesperidin juga
menghambat azoxymethane(AOM)
Tabel 2.1. Kandungan Jeruk Nipis yang menginduksi karsinogenesis
Jenis Zat Kandungan pada colon kelinci dan juga
Asam askorbat 49 mg menghambat nitrosamin yang
Besi 0,4 mg menginduksi karsinogenesis pada
Fosfor 23 mg kandung kemih tikus (Dewi, 2012).
Kalsium 33 mg Selanjutnya menurut Dewi
Mineral 0,5 g (2012), jeruk nipis juga mengandung

Karbohidrat 11,4 g 7% minyak essensial yang

Lemak 0,2 g mengandung citral, limonene,

Protein 0,9 g terpineol, bisabolene dan terpenoid

Kalori 51 kal lainnya.Guo (2006) dalam


Dewi(2012) telah meneliti bahwa D-

Dalam penelitian juga Limonene dapat menghambat

menunjukkan kandungan lain yang di proliferasi dan menginduksi apoptosis

dalamnya seperti vitamin B1, pada sel HL-60 dan sel K562.

belerang, asam sitrun, glikosida, Menurut Del Leo dan Del

damar, minyak atsiri (meliputi: Bosco(2005) dalamDewi

nildehid, aktilaldehid, linali-lasetat, (2012)menyatakan bahwa naringin

gerani-lasetat, kadinen, lemon kamfer, dan hesperidin memiliki efek

felandren, limonen, sitral), asam penghambatan proliferasi sel kanker,

amono (lisin, triptofan), asam sitrat, menunda tumorigenesis dan agen

minyak terbang dan lain-lain. kemopriventif karsinogenesis.Selain


itu, hesperidin dapat menurunkan
lipopolysaccharide yang dapat

8
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
menginduksi hepatotoksisitas pada dan berkembang menjadi ayam
hepar tikus. lokal dengan variasi genetik
Penelitian lain yang dilakukan dan ragam tampilan (Tim
oleh Zhang(2007) dalam Dewi(2012) Penulis Agriflo, 2012).
menyebutkan bahwa, hesperidin b. Klasifikasi Ayam Kampung
memiliki efek stotoksik pada sel (Gallus domesticus)
melanoma B16 pada tikus. Taksonomi ayam
kampung (Gallus domesticus)
2. Ayam Kampung(Gallus menurut Sarwono (2003)
domesticus) adalah sebagai berikut :
a. Asal-Usul Ayam Kampung Kingdom : Animalia
(Gallus domesticus) Filum : Chordata
Ayam kampung Subfilum : Vertebrata
(Gallus domesticus)merupakan Kelas : Aves
keturunan dari ayam hutan Subkelas : Neonithes
merah (Gallus gallus), ayam Superordo : Galiformers
hutan hijau (Gallus varius), Genus : Gallus
dan ayam hutam kelabu Spesies : Gallus
(Gallus sonneratii). Nenek domesticus
moyangnya diduga berasal dari c. Morfologi Ayam Kampung
India Selatan dan Tengah, (Gallus domesticus)
dataran rendah Himalaya, Ayam kampung
Assam, Myanmar, Sri Lanka (Gallus domesticus) berukuran
dan daerah selatan seperti kecil dan bentuknya agak
Sumatera, Jawa dan pulau- ramping, berat badannya
pulau kecil di wilayah mencapai 1,4 kg pada umur 4
Indonesia Timur. Ayam bulan, produksi telur mencapai
kampung (Gallus domesticus) 135 butir/tahun, jenis ini
merupakan keturunan ayam memiliki bulu warna putih,
hutan yang awalnya ditangkap hitam, coklat, kuning
untuk dijadikan ayam kemerahan, kuning atau
aduan.Tren domestikasinya kombinasi dari warna-warna
dimulai dari Cina, hingga tersebut. pada jantan memiliki
akhirnya mencapai Indonesia jengger yang bergerigi dan

9
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
berdiri tegak, serta berukuran d. Penyebab Penyakit pada Ayam
agak besar sedangkan betina Kampung (Gallus domesticus)
berjengger kecil dan tebal, Menurut Darwana
tegak serta berwarna merah (2003) penyebab penyakit pada
cerah. warna kulit kuning ayam kampung (Gallus
pucat, kaki agak panjang dan domesticus) antara lain bentuk
kuat, ayam jenis ini banyak dan lokasi kandang yang tidak
terdapat dipelosok tanah air tepat, kebersihan kandang dan
(Cahyono, 2011). peralatan yang tidak terjaga,
Ayam kampung sirkulasi udara yang tidak
(Gallus domesticus) tidak lancar, lantai kandang yang
dapat dibedakan atas penghasil basah atau lembab sehingga
daging dan telur sebagaimana kandungan amonia meningkat,
layaknya ayam ras umur empat penyebaran ayam yang tidak
bulan. Badan ayam kampung rata atau populasi yang terlalu
(Gallus domesticus) mirip padat, kurangnya sinar
dengan badan ayam ras petelur matahari yang masuk kedalam
tipe medium umur dua kandang, program vaksinasi.
setengah bulan, badan ayam Program vaksinasi yang tidak
kampung (Gallus domesticus) dijalankan secara benar serta
yang benar-benar telah dewasa pemberian pakan dan vitamin
dapat dilihat pada induk yang yang tidak tepat, hal tersebut
telah tiga kali mengeram, yang menyebabkan
warna bulu tidak dapat terjangkitnya kutu pada ayam
diandalkan sebagai patokan kampung (Gallus domesticus).
baku, karena selalu dapat 3. Ektoparasit pada Ayam
berubah. Misalnya induk Menurut
warna coklat berbintik hitam Tabbu(2002),Ektoparasit pada unggas
dan jago berwarna kemerahan termasuk filum Arthropoda yang
campur hitam tetapi anaknya hidup pada atau didalam kulit dan
berbulu putih atau campuran bulu. Berbagai jenis insekta yang
pada anak yang lain (Rasyaf, berkembang biak di dalam kotoran
2004). atau bangkai ayam dan hancurkan
bahan organik yang lembab dapat

10
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
menimbulkan masalah gangguan heterographa), kutu bulu
sanitasi dan mempunyai peranan halus (Goniocotes gallinae)
dalam penularan penyakit.Ektoparasit kutu ayam coklat (Goniodes
pada ayam disebabkan oleh insekta dissimilis), kutu sayap
dan arachnida. (Lipeurus caponis), kutu
1. Ektoparasit pada ayam yang tubuh (Menacanthus
disebabkan oleh Kelas Insekta stramineus) yang ditemukan
a. Kutu Ayam pada ayam, kalkun dan ayam
Kutu ayam mutiara dank utu tangkai
merupakan ektoparasit yang bulu (Menopon gallinae)
sering ditemukan pada yang ditemukan pada ayam
burung, termasuk ayam.Kutu dan ayam mutiara.
ayam tergolong ordo Kutu mempunyai 3
Mallophaga yaitu kutu yang bagian tubuh yang berbeda
mengunyah.Kutu tersebut yaitu kepala, toraks (dada)
tersifat oleh mandibula yang dan perut.Kutu berbadan
tergolong jenis pengunyah, pipih, mempunyai 6 kaki,
yang terletak di bagian dua cakar dan kepala
ventral kepala, metamorfosis berbentuk bulat.Mulut yang
yang tidak sempurna, tidak mempunyai gigi terletak pada
mempunyai sayap, tubuh bagian ventral kepala.Kutu
yang pipih dibagian dorso- betina dapat menghasilkan
ventral, dan adanya antena 50-300 telur pada bulu dari
pendek yang mempunyai 3-5 hospes.
segmen.Mallophaga Kutu dapat berpindah
mempunyai kepala lebar dari ayam yang satu ke ayam
(paling sedikit sama lebar yang lainnya, jika ayam
dengan toraks) dan tersebut dipelihara pada
mandibula yang mengeras kandang yang sama.
dan berpigmen. Diagnosis infestasi kutu pada
Beberapa spesies kutu ayam didasarkan atas adanya
yang penting pada ayam kutu yang berwarna kecoklat-
adalah kutu pada kepala coklatan pada kulit atau bulu
(Cuclotogaster ayam.

11
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
Kutu tidak bersifat malam hari untuk menghisap
patogenik pada ayam darah pada ayam yang
dewasa, tetapi ayam yang sedang tidur.
terserang oleh kutu dapat Ayam bibit yang
menimbulkan iritasi pada terserang kepinding dapat
ujung saraf sehingga mengalami penurunan
menyebabkan ayam tidak produksi telur dan puncak
tenang.Pengendalian kutu produksi tidak tercapai, tetapi
membutuhkan pemberian konsumsi pakan cenderung
insektisida yang aman untuk meningkat.Pengendalian
ayam. kepinding ditujukan pada
b. Kepinding sanitasi/disinfeksi dengan
Jenis kepinding yang insektisida yang
paling banyak ditemukan di sesuai.Penyemprotan
lapangan tergolong spesies insektisida dapat dilakukan
Cimex lectularius, famili pada tempat persembunyian
Cimicedea dan ordo kutu busuk tersebut, tetapi
Hemiptera. Kepinding (kutu dapat juga dilakukan
busuk) menyerang mamalia, langsung pada ayam dengan
unggas dan manusia dan dosis yang aman.
paling banyak dijumpai c. Pinjal
didaerah didaerah beriklim Pinjal tergolong ordo
sedang dan subtropik. Siphonaptera, yang bersifat
Infestasi kepinding parasitik pada stadium
yang berat dapat dijumpai dewasa, tetapi hidup bebas
pada kandang ayam dan pada stadium larva.Pinjal
burung dara.Kepinding berwarna coklat sampai
tersebut tinggal di dalam hitam dan menghisap darah
sangkar bertelur (ayam bibit), berbagai jenis hospes. Pinjal
di bawah retakan dinding, memiliki tubuh pipih pada
papan, tempat bertengger kedua sisi lateral dan ruas
(ayam bibit) dan atap pertama pada setiap kakinya
kandang ayam.Nimfe berukuran besar sehingga
kepinding bergerak pada mempunyai kemampuan

12
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
untuk meloncat. Berbagai sangkar bertelur atau di
jenis pinjal yang ditemukan berbagai bagian kandang dan
pada unggas adalah pinjal peralatan lainnya.
melekat erat, pinjal ayam Pinjal ayam barat
eropa dan pinjal ayam barat. tergolong spesies
Pinjal melekat erat Ceratophyllus nigerdan dapat
tergolong spesies ditemukan pada ayam,
Echidnophaga gallinaceae, kalkun, berbagai jenis
yang ditandai oleh bagian burung, manusia dan
mulut yang terbenam di mamalia.
dalam kulit hospes sehingga Pengendalian
sukar dilepas.Pinjal melekat pinjalterutama ditujukkan
erat dapat ditemukan pada pada sanitasi/desinfeksi
ayam, kalkun, burung dara, dengan insektisida yang
burung puyuh, berbagai jenis sesuai pada kandang dan
burung liar, manusia dan peralatan yang menjadi
berbagai jenis tempat tinggal dari pinjal
mamalia.Kerugian yang tersebut.
ditimbulkan oleh pinjal
tersebut berhubungan dengan 2. Ektoparasit pada ayam yang
iritasi dan kehilangan darah, disebabkan oleh Kelas
penurunan produksi telur, Arachnida
dan pada ayam muda dapat a. Tungau Ayam
berakhir dengan kematian. Tungau pada unggas
Pinjal ayam eropa tergolong ektoparasit yang
tergolong spesies hidup bebas dan termasuk
Ceratophyllus gallinae dan ordo Acarina dan famili
dapat dijumpai pada ayam, Dermanyssidae.Kelompok
burung dara, berbagai jenis tersebut meliputi tungau
burung liar, manusia dan ayam, tungau unggas utara
mamalia.Pinjal dewasa hanya dan tungau unggas
melekat pada hospes selama tropik.Tungau termasuk
menghisap darah, sedangkan ektoparasit penghisap darah
bentuk larva tinggal di dalam

13
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
dan dapat berlari cepat pada Tungau yang hidup
kulit dan bulu. pada bulu atau didalam
Tungau ayam pangkal bulu pada umumnya
merupakan parasit eksternal tergolong famili
yang sering ditemukan pada Analgesidae.Tungau bulu
peternakan skala kecil bersifat hospes spesifik dan
sehubungan dengan lebih dari 25 spesies tungau
perbedaan tingkat manajemen tersebut dapat ditemukan
dan pengamanan biologik. pada unggas di berbagai
Tungau ayam dapat Negara di dunia.Tungau bulu
berlari cepat pada kulit dan jarang di temukan pada
bulu.Tubuh tungau tersebut peternakan ayam modern
terbagi atas 2 bagian utama karena siklus hidup tungau
yaitu sefalo-toraks dan tersebut dapat diputus dengan
abdomen.Insekta tersebut memisahkan unit penetasan
mempunyai 4 pasang kaki dari unit produksi.
yang melekat pada abdomen. Lesi yang ditimbulkan
Tungau tersebut merupakan oleh tungau tersebut, meliputi
insekta penghisap darah dan pembentukan keropeng pada
setelah menghisap darah, kaki bagian bawah.Ayam
tungau tersebut akan petelur yang terinfeksi oleh
berwarna merah. Tungau tungau tersebut dapat
ayam dapat hidup didalam mengalami penurunan
retakan atau celah produksi telur akibat
pertenggeran, dinding, langit- kehilangan bulu, gangguan
langit, dan lantai kandang nutrisi dan lesi pada kulit.
ayam. c. Tungau Pencabut Bulu
Pada infeksi berat, Tungau pencabut bulu
ayam dapat mengalami tergolong spesies
anemia, kelemahan Knemidocoptes
umum.Konsumsi pakan gallineae.Tunga tersebut
biasanya meningkat namun ditemukan pada ayam,
produksi telur menurun. burung dara dan biasanya
b. Tungau Bulu menggali bagian dasar

14
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
tangkai bulu pada lapisan tungau kulit, terutama
epidermin.Iritasi yang terus ditujukan pada
menerus oleh tungau tersebut sanitasi/desinfeksi kandang
dapat mengakibatkan ayam dan perlengkapannya dengan
mematuk bulunya. insektisida yang sesuai dan
Pengendalian tungau isolasi ayam yang terkena
pencabut bulu, terutama tungau tersebut.
ditujukan pada e. Caplak Unggas
sanitasi/desinfeksi kandang Caplak tergolong ordo
dan perlengkapannya dengan Acarina yang bersifat oleh
insektisida yang sesuai dan ukuran tubuh besar dengan
isolasi ayam yang terserang tekstur keras dan tertutup
tungau tersebut. oleh rambut pendek/tanpa
d. Tungau Kulit rambut dan hipostoma yang
Tungau kulit yang menonjol dan
ditemukan pada ayam bergerigi.Caplak unggas
termasuk spesies dewasa dapat hidup tanpa
Epidermoptes bilobatus dan mengkonsumsi darah selama
famili > 4 tahun dan jarang
Epidermoptidae.Meskipun ditemukan pada peternak
tungai kulit tidak selalu ayam modern.Gejala yang
menghasilkan lesi pada kulit, terlihat meliputi anemia,
namun para ahli melaporkan kelemahan umum, gangguan
bahwa tungau tersebut dapat pertumbuhan dan penurunan
menyebabkan pembentukan produksitelur.
sisik pada kulit. Pengendalian capklak
Tungau tersebut dapat unggas perlu dilakukan
menyebabkan rasa gatal, dengan pemberian insektisida
kekurusan, dan dapat secara spray pada kandang,
berakhir dengan dinding, atap dan
kematian.Pengendalian perlengkapan kandang.

15
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu
Judul Penelitian Tahun Lokasi Hasil Metode Penulis
Pemanfaatan 2014 Poltek Ekstrak A. Metode yang Sujatmiko,
Tanaman Lokal Pertanian sativummemiliki di gunakan Yulensri,
Sebagai Bio- Payakumbuh potensial yang adalah Maisuranti
Insektisida baik untuk Rancangan
Pengendali dimanfaatkan Acak Lengkap
Ektoparasit Pada sebagai (RAL)
Hewan Ternak fitofarmaka pada
kasus penyakit
pad hewan

Lanjutan…
Judul Penelitian Tahun Lokasi Hasil Metode Penulis
Identifikasi 2012 Kabupaten Ditemukannya Penelitian ini Rahmi
Ektoparasit Pada Maros beberapa jenis menggunakan
Ikan Nila parasit yang metode survey
(Oreochromis menginfeksi ikan deskriptif
niloticus) Yang nila berupa metode
Dibudidayakan purposive
Pada Tambak sampling.
Kabupaten Maros
Identifikasi dan 2016 Kabupaten Ditemukannya Penelitian ini Usy Nora
prevalensi Kepulauan beberapa jenis menggunakan Manurung,
ektoparasit pada Sangihe parasit yang metode survey Fatmawati
ikan Nila menginfeksi ikan deskriptif Gaghengga
(Oreochromis nila yaitu berupa metode ng
niloticus) di Dactylogyrus sp, purposive
kolam budidaya Oodinum sp, sampling.
Kampung Hiung, Lerneae sp,
Kecamatan Gyrodactylus sp
Manganitu, dan Trichodina sp
Kabupaten
Kepulauan
Sangihe

16
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
Studi Efikasi 2006 Institut Pemberian Metode yang Endah
Ekstrak Daun Pertanian ekstrak daun digunakan Ismiati
Kisampang Bogor kisampang adalah metode
(Melicope menyebabkan eksperimen
denhamili) penurunan jumlah dan dianalisis
terhadap populasi kutu secara
Ektoparasit pada pada ayam deskriptif
Ayam Kampung kampung
yang ada di
Bagian Ekor

D. Kerangka Berpikir

Air Buah Jeruk Nipis Ektoparasit


(X) (Y)

Alat analisis statistik Rancangan


Acak Kelompok (RAK)

Gambar2.1. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir diatas penelitian ini adalah diduga


memberikan gambaran tentang airbuah jeruk nipis efektif
hubungan antar variabel yaitu dalam membasmi
variabel airbuah jeruk nipis (X) ektoparasit pada ayam
digunakan untuk membasmi kampung.
ektoparasit (Y) kemudian akan 2. Hipotesis Statistik
diukur efektifitasnya dengan metode H0 = air buah
statistik Rancangan Acak Kelompok jeruk nipis tidak
(RAK) sehingga dapat menjawab efektif untuk
hipotesa dalam penelitian ini. membasmi
ektoparasit pada
E. Hipotesis ayam kampung
1. Hipotesis Kerja H1 = airbuah jeruk
Hipotesis kerja yang nipis efektif untuk
dirumuskan dalam membasmi

17
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
ektoparasit pada j : Pengaruh
ayam kampung kelompok ke-
j
III. METODE PENELITIAN ij: Pengaruh acak
A. Jenis dan Desain Penelitian (error) pada perlakuan ke-
1. Jenis Penelitian i dan ulangan ke-j
a. Data kuantitatif yaitu Perlakuan yang
data-data yang digunakan dalam
diperoleh dalam penelitian ini adalah 4
bentuk angka-angka. perlakuan yaitu 0%
b. Data kualitatif yaitu (kontrol), 50%, 75% dan
data-data yang 100% yang diulang
diperoleh dari lokasi sebanyak 3 kali sehingga
penelitian berupa diperoleh 12 unit
data-data umum yang percobaan (ayam).
relevan dengan topik B. Objek Penelitian
penelitian. Objek yang akan diteliti yaitu jumlah
2. Desain Penelitian ektoparasit pada ayam kampung
Desain yang sebelum dan sesudah diberi
digunakan penelitian ini perlakuan.
adalah Rancangan Acak C. Populasi, Sampel dan Teknik
Kelompok (RAK)dengan Pengambilan Sampel
formulasi sebagai berikut : Dalam penelitian ini penulis
Y ij     i   j   ij
menggunakan teknik penarikan
sampel secara proporsional (N = n).
Keterangan : Jadi semua populasi dalam penelitian
Yij : Pengamatan ini dijadikan sebagai sampel yaitu
pada perlakuan ke-i dan sebanyak 12 ekor ayam kampung.
kelompok ke-j D. Variabel Penelitian
: Rataan umum Penelitian ini menggunakan dua

i : Pengaruh variabel yaitu variabel independen

perlakuan ke-i (variabel bebas) dan variabel


dependen (variabel terikat).

18
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
1. Variabel Independen (Bebas) dan lugas, maka perlu
Yang merupakan variabel didefenisikan secara operasional
independen yaitu kosentrasi air sebagai berikut :
buah jeruk nipis (Citrus a. Air buah jeruk nipis: yang
aurantifolia). dimaksud dengan air buah
2. Variabel Dependen (Terikat) jeruk nipis dalam penelitian
Yang merupakan variabel adalah air yang diambil sari
dependen adalah jumlah bagian dalam jeruk nipis.
ektoparasit pada level kosentrasi b. Ektoparasit: yang dimaksud
air buah jeruk nipis (Citrus dengan ektoparasit adalah
aurantifolia). sejenis serangga yang
E. Definisi Operasional dan Skala terdapat pada ayam
Pengukuran kampung terutama pada saat
1. Defenisi Operasional Konsep ayam memasuki umur
Agar setiap variabel dan reproduksi.
indikator dalam penelitian ini 2. Indikator Emperik dan Skala
dapat ditafsirkan dengan mudah Pengukuran

Tabel 3.1.Indikator Emperik dan Skala Pengukuran


No Variabel Indikator Emperik Skala Pengukuran
1. Air Buah Jeruk Nipis Dosis Nominal
Buah Jeruk Nipis Nominal
2. Ektoparasit Jumlah Awal Nominal
Perubahan Nominal

F. Sumber Data perlakuan menggunakan airbuah


1. Data Primer jeruk nipis.
Data primer merupakan data- 2. Data Sekunder
data yang diperoleh langsung Data sekunder merupakan data-
saat melakukan penelitian data yang diperoleh dari literatur
terhadap ayam kampung yang berupa buku-buku pedoman
terinfeksi ektoparasit dengan sesuai dengan topik yang akan
diteliti.

19
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
G. Alat dan Bahan sebagai tingkat kosentrasi
1. Alat 100%.Volume air perasan buah
Alat yang digunakan dalam jeruk nipis yang dipakai untuk
penelitian ini adalah : masing-masingperlakuan sama
a. Toples kecil untuk yaitu sebanyak 150 ml.
mencampur bahan Pembuatan larutan air perasan
b. Botol semprot buah jeruk nipis dari 0%
c. Alat saring (kontrol), 50%, 75% dan 100%
d. Pinset sebagai berikut :
e. Ballpoint dan kertas untuk a. 0/100 x 150 = 0. Jadi untuk
mencatat hasil penelitian kosentrasi 0% (kontrol)
f. Kamera untuk dokumentasi adalah 0 ml air buah jeruk
2. Bahan nipis kemudian
Bahan yang digunakan dalam ditambahkan dengan air 150
penelitian ini adalah : ml.
a. Buah jeruk nipis (Citrus b. 50/100 x 150 = 75. Jadi
aurantifolia) untuk kosentrasi 50%
b. Air adalah 75 ml air buah jeruk
c. Kapas nipis kemudian
d. Alkohol 70% ditambahkan dengan air
75ml.
H. Prosedur Kerja c. 75/100 x 150 = 112,5. Jadi
1. Pembuatan Insektisida Nabati untuk kosentrasi 75%
dari Buah Jeruk Nipis adalah 112,5 ml air buah
Buah jeruk nipis diiris jeruk nipis kemudian
lalu diperas untuk diambil ditambahkan dengan air
airnya dan dimasukkan ke dalam 37,5 ml.
toples kecil.Hasil perasan d. 100/100 x 150 = 150. Jadi
kemudian dimasukan kedalam untuk kosentrasi 100%
botol sempot untuk digunakan adalah 150 ml air buah
sebagai bahan uji.Bahan yang jeruk nipis kemudian
dipakai untuk pengujian adalah ditambahkan dengan air 0
air perasan buah jeruk nipis ml.
yang kemudian dianggap 2. Pengujian

20
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
Pengujian terlebih pada ayam
dahulu dengan melakukan kampung.Pengambilan
pengandangan terhadap 12 ekor ektoparasit tersebut dilakukan
ayam kampung dewasa pada dengan menggunakan kapas
masa umur reproduksi yang yang sudah dibasahi alkohol
berlokasi di Desa Baadale.Ayam 70% dan pinset.Kapas yang
kampung dibagi dalam 12 sudah dibasahi dengan alkohol
kandang berbeda selama 1 (satu) 70% kemudian dioleskan pada
minggu.Dimana 3 ekor ayam bagian tubuh ayam
untuk kontrol, 3 ekor ayam kampung.Hal tersebut
untuk kosentrasi 50%, 3 ekor dimaksudkan agar ektoparsit
ayam untuk kosentrasi 75% dan pada tubuh ayam kampung
3 ekor ayam untuk kosentrasi mudah untuk didapatkan,
100%. Setelah itu larutan sedangkan pinset digunakan
percobaandengan level sebagai alat bantu untuk
kosentrasi 0% (kontrol), 50%, mengambil ektoparasit yang
75% dan 100% disemprotkan menempel pada ayam kampung.
pada ayam kampung yang Pengambilan Pengamatan ini
terinfeksi ektoparasit. dilakukan bersamaan selama 2
Penyemprotan dilakukan setiap minggu baik pada ayam
hari pada sore hari selama 2 kampung yang tidak diberi
minggu. perlakuan (kontrol) maupun
Pengujian ini bertujuan ayam kampung yang diberi
untuk mendapatkan perlakuan dengan air buah jeruk
perbandingan yang jelas antara nipis.
jumlah ektoparasit yang terdapat
pada ayam kampung yang tidak I. Teknik Analisis Data
diberi perlakuan dan ayam Data-data penelitian yang
kampung yang diberi perlakuan diperoleh akan dianalisis secara
dengan air buah jeruk nipis. deskriptif dengan metode rancangan
3. Pengamatan percobaan yakni Rancangan Acak
Pengamatan yang Kelompok (RAK) menggunakan
dilakukan adalah mengamati aplikasi Statistical Product and
jumlah ektoparasit yang mati Service Solution (SPSS) 20.00 for

21
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
Windows yang kemudian
dilanjutkan dengan uji Duncan
(Pratista, 1996).Analisa data ini
digunakan untuk mengetahui
keefektifan air buah jeruk nipis
terhadap ektoparasit pada ayam
kampung pada berbagai level
kosentrasi.

22
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
IV. HASIL PENELITIAN DAN jiwa. Desa Baadale
PEMBAHASAN terbagi dalam 5 dusun, 5
A. Gambaran Umum Lokasi Rukun Warga (RW) dan
Penelitian 10 Rukun Tetangga
1. Sejarah Desa Baadale (RT).
Desa Baadale 2. Keadaan Geografis
merupakan desa Desa Baadale
pemekaran dari desa merupakan salah satu
Tuanatuk pada tahun desa yang berada di
1999. Adapun konsep wilayah Kecamatan
pemilihan nama Baadale Lobalain dengan luas ±
didasari oleh konsep 3.89 km2 dan batas-batas
syair adat Kampung sebagai berikut :
Baadale “Seda Seloe Ma Utara berbatasan dengan
Mau Baadale” yang laut
artinya Desa Baadale Selatan berbatasan
terletak di tengah-tengah dengan Kelurahan
empat kampung yaitu Mokdale dan Desa
Oelunggu, Sanggaoen, Tuanatuk
Mokdale dan Tuanatuk. Barat berbatasan dengan
Baadale adalah Desa Tuanatuk
bagian dari satu nusak Timur berbatasan dengan
yaitu nusak Ba’a yang Kelurahan Mokdale
terdiri dari Kampung 3. Demografi Penduduk
Oelunggu, Kampung a. Keadaan Penduduk
Sanggaoen, Kampung menurut Jumlah KK
Mokdale dan Kampung Desa Baadale
Tuanatuk yang terletak terdiri dari 5 dusun
di bagian perbatasan dari dengan jumlah
Desa Baadale. Jumlah penduduk sebanyak
penduduk saat ini 1.378 jiwa dengan
mencapai 1378 jiwa laki-laki berjumlah
dimana laki-laki 673 673 jiwa dan
jiwa dan perempuan 705 perempuan 705 jiwa

23
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
serta jumlah Kepala sebanyak 249
Keluarga (KK) Kepala Keluarga.

Tabel 4.1.Jumlah Penduduk menurut KK


No Dusun Jumlah KK Laki-laki Perempuan Jumlah
Jiwa
1 Baadale 40 115 120 235
2 Sambuku 84 180 186 366
3 Osibunak 48 108 109 217
4 Ndudale 29 99 110 209
5 Mekar 48 171 180 351
Jumlah 249 673 705 1.378
Sumber : Data sekunder Desa Baadale, 2018

Berdasarkan terbanyak adalah


data pada tabel pada Dusun
diatas maka terlihat Sambuku dan
bahwa jumlah terendah pada
Kepala Keluarga Dusun Ndudale.
b. Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian
Tabel 4.2.Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian
No Mata Pencaharian Jumlah Jiwa Persentase (%)
1 Petani 198 14,37
2 Pedagang 23 1,67
3 Buruh/Karyawan 28 2,03
4 Jasa 50 3,63
5 Wiraswasta 10 0,73
6 PNS/TNI/Polri 82 5,95
7 Pensiunan 22 1,60
8 Nelayan 48 3,48
9 Lain-lain 917 66,55
Jumlah 1.378 100
Sumber : Data sekunder Desa Baadale, 2018

Data dari tabel yang termasuk dalam


diatas menunjukkan kategori lain-lain
bahwa penduduk Desa adalah ibu rumah
Baadale mayoritas tangga, pengangguran,
bekerja sebagai petani pelajar dan lain-lain.
yakni 198 orang c. Keadaan Penduduk
(14,37%), sedangkan menurut Agama

24
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
Tabel 4.3.Jumlah Penduduk menurut Agama
No Agama Jumlah Jiwa
1 Islam 62
2 Kristen Protestan 1159
3 Kristen Katholik 150
4 Hindu 5
5 Budha 2
Jumlah 1.378
Sumber : Data sekunder Desa Baadale, 2018

Dari tabel diatas dapat Protestan yakni berjumlah


diketahui bahwa mayoritas 1.159 jiwa.
penduduk Desa Baadale d. Keaadaan Penduduk menurut
adalah beragama Kristen Tingkat Pendidikan

Tabel 4.4.Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan


No Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa Persentase (%)
1 SD 411 29,83
2 SLTP 330 23,95
3 SLTA 403 29,25
4 Diploma/Sarjana 52 3,77
5 Belum sekolah dan 155 11,25
Belum Tamat
6 Buta Aksara 27 1,96
Jumlah 1.378 100
Sumber : Data sekunder Desa Baadale, 2018
Data dari tabel diatas B. Deskripsi Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa pada Data hasil uji perlakuan air
umumnya penduduk Desa buah jeruk nipis terhadap ektoparasit
Baadale paling banyak adalah pada ayam kampung pada tingkat
tamatan SD yaitu 411 jiwa kosentrasi 0% (kontrol), 50%, 75%
(29,83%). dan 100% dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

25
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
Tabel 4.5. Jumlah Ektoparasit pada Ayam Kampung setelah diberi Perlakuan Air
Buah Jeruk Nipis
ULANGAN
PERLAKUAN (JUMLAH EKTOPARASIT)
I II III
Perlakuan Kontrol 111 120 115
Perlakuan 50% 87 93 89
Perlakuan 75% 37 43 39
Perlakuan 100% 7 11 9
Sumber : Data primer yang diolah penulis, 2018

Dari data pada tabel diatas pengujian ektoparasit dapat kembali


dapat dilihat bahwa adanya ke tubuh ayam kampung setelah
penurunan jumlah ektoparasit pada 3 disemprot dengan air buah jeruk
ulangan di masing-masing perlakuan nipis.
berbeda nyata terhadap kontrol.Hasil Berdasarkan data diatas,
penelitian pada perlakuan 50% di maka dapat ditarik kesimpulan
ulangan I,II dan III,terjadi penurunan bahwa air buah jeruk nipis mampu
jumlah ektoparasit dibandingkan membasmi ektoparasit pada ayam
dengan perlakuan kontrol yaitu dari kampung. Hal ini terbukti dari
111 menjadi 87; 120 menjadi 93 dan adanya perbedaan perbandingan
115 menjadi 89. Penurunan jumlah jumlah ektoparasit pada tiap
ektoparasit sangat tinggi juga terjadi perlakuan di setiap ulangan.
padaperbandingan perlakuan 50%
dan 75% yaitu dari 87 menjadi 37; C. Pengujian Hipotesis
93 menjadi 43 dan 89 menjadi 39. Sebelum data-data penelitian
Sedangkan pada perbandingan yang dikumpulkan untuk diuji nilai
perlakuan 75% dan 100% masih signifikasinya perlu dilakukan uji
terdapat ektoparasit yang hidup yaitu kebenaran dan kepercayaan untuk
dari 37 menjadi 7; 43 menjadi 11 dapat menentukan layak tidaknya
dan 39 menjadi 9. Hal ini disebabkan satu instrumen penelitian digunakan
karena ektoparasit dapat berpindah dalam penelitian.
ke lingkungan lainsehingga pada saat

26
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
Dalam menentukan tingkat masalah dan tujuan penelitian.Hasil
kebenaran berdasarkan hipotesis analisis dengan SPSS dalam tabel
maka kaidah pengambilan keputusan Post Hoc Test, Homogeneous
secara ilmiah adalah dengan Subsets pada lampiran 1
membandingkan nilai probabilitas menunjukkan bahwa rata-rata jumlah
dengan nilai alfa.Sehingga ektoparasit dari tiga sampel ayam
dirumuskan bahwa penggunaan air kampung dibagi dalam empat
buah jeruk nipis berpengaruh perlakuan berbeda. Dengan demikian
signifikan terhadap ektoparasit pada dapat diketahui bahwa rata-rata
ayam kampung yang artinya semakin jumlah ektoparasit pada perlakuan
tinggi level kosentrasi air buah jeruk kontrol (0%) yaitu 115,33 tidak sama
nipis maka semakin berkurang dengan rata-rata jumlah ektoparasit
ektoparasit pada ayam kampung. pada perlakuan 50% yaitu 89,67 dan
Hasil pengujian hipotesis 75% yaitu 39,67 maupun 100% yaitu
dengan SPSS dalam tabel Test of 9,00. Begitupun rata-rata jumlah
Between-Subjects Effects pada ektoparasit pada perlakuan 50%
lampiran 1 menunjukkan nilai yaitu 89,67 tidak sama dengan rata-
probabilitas 0,000 yang lebih kecil rata jumlah ektoparasit pada
dari alfa 0,05 sehingga kaidah perlakuan 75% yaitu 39,67 dan
pengambilan keputusan atas perlakuan 100% yaitu 9,00.
hipotesis yang dirumuskan adalah Demikian pula rata-rata ektoparasit
menolak H0 dan menerima H1 atau pada perlakuan 75% yaitu 39,67
membuktikan bahwa penggunaan air tidak sama dengan rata-rata jumlah
buah jeruk nipis efektif untuk ektoparasit pada perlakuan 100%
membasmi ektoparasit pada ayam yaitu 9,00 ektoparasit.
kampung. Penurunan jumlah ektoparasit
pada ayam kampung diduga
D. Pembahasan Hasil Analisis disebabkan oleh zat-zat aktif yang
Data-data penelitian yang terkandung dalam air buah jeruk
telah dikumpulkan dianalisis dengan nipis. Menurut Dewi (2012),
uji Duncan untuk mengetahui kandungan yang terdapat di dalam
efektifitas air buah jeruk nipis air buah jeruk nipis seperti vitamin
terhadap ektoparasit pada ayam B1, belerang, asam sitrun, glikosida,
kampung sehingga dapat menjawab damar, minyak atsiri (meliputi:

27
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
nildehid, aktilaldehid, linali-lasetat, pada ayam kampung
gerani-lasetat, kadinen, lemon memberikan efektifitas baik
kamfer, felandren, limonen, sitral), yang terlihat dari penurunan
asam amono (lisin, triptofan), asam jumlah ektoparasit pada
sitrat.Peranan paling utama dari setiap level kosentrasi.
minyak astiri terhadap tumbuhan itu 3. Kosentrasi air buah jeruk
sendiri adalah sebagai pengusir nipis yang efektif dalam
serangga. membasmi ektoparasit pada
Berkurangnya jumlah ayam kampung yaitu
ektoparasit pada ayam kampung kosentrasi 100%(7, 11 dan 9
yang diberi air buah jeruk nipis dapat ektoparasit), yang berbeda
terjadi karena ektoparasit yang dengan jumlah ektoparasit
terpapar air buah jeruk nipis tersebut pada kosentrasi 75% yaitu
menjadi matidan ada juga yang 37, 43, 39 dan kosentrasi
berpindah ke lingkungan lain. 50% yaitu 87, 93, 89
Berdasarkan hasil penjelasan maupun pada kosentrasi 0%
diatas, makadapat ditarik kesimpulan (kontrol) yaitu 111, 120 dan
bahwa penggunaan air buah jeruk 115.
nipis mempunyai efek yang B. Saran
signifikan untuk membasmi 1. Perlu dilakukan penelitian
ektoparasit pada ayam kampung. lebih lanjut tentang
kandungan zat-zat aktif
V. PENUTUP yang terdapat dalam air
A. Kesimpulan buah jeruk nipis secara
Berdasarkan hasil penelitian, rinci, sehingga dapat
maka dapat disimpulkan diketahui cara kerja zat-zat
beberapa hal sebagai berikut : aktif tersebut dalam
1. Air buah jeruk nipis dapat membasmi ektoparasit pada
dijadikan sebagai ayam kampung.
insektisida nabati dalam 2. Perlu dilakukan penelitian
membasmi ektoparasit pada lanjutan terhadap air buah
ayam kampung. jeruk nipis dalam
2. Penggunaan airbuah jeruk membasmi serangga lain.
nipis terhadap ektoparasit

28
Jurnal Ilmiah Unstar Rote
DAFTAR PUSTAKA Rasyaf, M. 2004. Beternak Ayam
Kampung. Cetakan ke-28. Penebar
Cahyono, B. 2011.Ayam Buras Pedaging. Swadaya. Jakarta
Cetakan ke-1. Penebar Swadaya. Sarwono, B. 2003.Beternak Ayam Buras.
Jakarta Penebar Swadaya. Jakarta
Darwana, W. 2003.Ayam Lignan : Ayam Sudarmo, S. & Sri Mulyaningsih. 2014.
Kampung Unggul Cina. Cetakan Mudah Membuat Pestisida Nabati
ke-1. Penebar Swadaya. Jakarta Ampuh. Cetakan Pertama. PT.
Dewi, D. 2012. Khasiat dan Manfaat AgroMedia Pustaka. Jakarta
Jeruk Nipis.Cetakan ke- Sujatmiko, Yulensri dan Maisuranti.2014.
1.Stomata.Surabaya Pemanfaatan Tanaman Lokal
Ismiati, E. 2006.Studi Efikasi Ekstrak Sebagai Bio-Insektisida Pengedali
Daun Kisampang (Melicope Ektoparasit pada Hewan Ternak.
denhamii) terhadap Ekstoparasit Jurnal Agrotropical. Vol. 4, No. 1.
pada Ayam Kampung yang ada di Sugiyono, Prof. Dr. 2016.Metode
Bagian Ekor.Skripsi Fakultas Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
Kedokteran Hewan. IPB dan R & D. Cetakan ke-23.
Manurung, U.N. dan Gaghenggang, F. Alfabeta. Bandung
2016.Identifikasi dan Prevalensi Tabbu, C. R. 2002. Penyakit Ayam dan
Ektoparasit pada Ikan Nila Penanggulangannya-Volume
(Oreochromis niloticus) di Kolam 2.Kanisius.Yogyakarta
Budidaya Kampung Hiung, Tim Penulis AgriFlo. 2012. Ayam
Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kampung: Agribisnis Pedaging
Kepulauan Sangihe).Jurnal dan Petelur. Depok
Budidaya Perairan. Vol. 4, No. 2. Udjianto, A. 2016.Beternak Ayam
Pratista, Arif. 1996. Aplikasi SPSS 10.05 Kampung Paling Unggul Pedaging
dalam Statistik dan Rancangan dan Petelur KUB.Cetakan Pertama.
Percobaan. CV. Alfabeta. PT. AgroMedia Pustaka.Jakarta
Bandung Waluyo, S. T. 2014. Manajemen
Rahmi.2012. Identifikasi Ektoparasit pada Pemeliharaan Ayam Buras.
Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Cetakan ke-1.PT. Srikandi Empat
yang dibudidayakan pada Tambak Widya Utama.Bandung
Kabupaten Maros.Jurnal Budidaya
Perairan. Vol. 1, No. 1.

29
Jurnal Ilmiah Unstar Rote

Anda mungkin juga menyukai