demi kelanjutan hidupnya? padahal di usia segitu ia harus sekolah dan masih
bermain bersama teman – temannya. Apakah anak yang penurut akan
tumbuh baik di perantauan? Akankah dia berhasil sampai dewasa?
“ SUTAN SULAIMAN
Skenario By : Raja Novia Widya Khairani
”
PROLOG
Kewajiban seorang anak adalah berbakti kepada orangtua. Patuh dan rajin harus
dimiliki setiap anak agar orangtua Bahagia. Namun, apakah anak juga akan
Bahagia jika terus terusan mengikuti keinginan orangtua yang sama sekali dia tidak
inginkan? Anak hanya bisa pasrah dan akhirnya membentuk karakter mereka
keras dan melampiaskannya pada hal lain yang tak seharusnya dia perbuat.
Film Keluarga Bahagia terinspirasi dari kehidupan kakek saya sendiri. Ia menceritakan kisah
hidupnya sebelum akhirnya dia meninggal dunia.
Perkembangan kognitif anak menurut tahap terakhir menurut Piaget dimulai sekitar
usia 12 tahun dan berlangsung hingga dewasa. Saat remaja memasuki tahap ini,
mereka memperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak dengan
memanipulasi ide di kepalanya, tanpa ketergantungan pada manipulasi
konkret. Seorang remaja bisa melakukan perhitungan matematis, berpikir kreatif,
menggunakan penalaran abstrak, dan membayangkan hasil dari tindakan
tertentu.
Proses berpikir akan terus berkembang dan berkembang dan akan menghasilkan
kepribadian yang berbeda dari sebelumnya. Peran orangtua juga penting dalam
pertumbuhan sang anak dan pola pikir mereka terhadap dunia dan masalah
mereka. Namun, jika tidak dengan bantuan orangtua, mereka akan menjadi liar
dan susah untuk mengkontrolnya sendiri.
LOGALINE
SINOPSIS
PENOKOHAN
RUANG TAMU
RUMAH BUYUNG
KAMAR
TIDUR
SULAIMAN
RUMAH BUYUNG
GAPURA TANJUNGBALAI RUMAH HANIM
OPENING TEASE
Adegan dibuka dengan Mansyur turun dari Bus, lalu menyusuri pasar dan
kebingungan harus kemana. Setelah memutari Pasar, dia duduk di parkiran.
ACT. 1
1. Pengenal Mansyur remaja yang merantau karena tidak lulus SD. Dia melakukan
perjalanan dari kota Bukittinggi ke kota Jambi menggunakan Bus. Saat sudah
sampai di Pasar, Mansyur bingung harus kemana, karena di Jambi dia tidak
mengenal siapapun.
2. Setelah capek berkeliling pasar, akhirnya dia memutuskan untuk istirahat
sebentar. Dia memilih untuk duduk di dekat parkiran pasar itu. Lalu ia berdoa
kepada Sang Kuasa, agar jalannya dipermudah.
3. Setelah memutuskan untuk berjalan kembali, Mansyur akhirnya bertemu dengan
orang dia kenal. Buyung, temannya sewaktu kecil. Buyung mempersilakan Mansyur
tinggal bersama keluarganya, karena Buyung mengingat kalau keluarga Mansyur
sangat berjasa pada mereka.
ACT. 2
1. Setelah sepuluh tahun Mansyur ditampung keluarga Buyung, akhirnya Mansyur
kembali ke kampungnya dan menikah disana.
2. Mansyur dijodohkan dengan perempuan pilihan ibunya.
3. Mansyur menerima dengan lapang dada karena dia yakin dengan Ibunya dan
Allah tak akan salah dalam memilihkan jodoh untuknya.
ACT. 3
1. Mansyur, Samsidar, dan Hanim tinggal di Tanjungbalai sekarang, karena Hanim
sudah memiliki tempat tinggal dan usaha disana.
2. Hanim, mertua Mansyur memerintah Mansyur agar berhenti dari pekerjaannya
dan meneruskan usaha rumah makan Minang miliknya.
3. Mansyur awalnya menolak, tapi akhirnya dia menerima itu karena dia malas
bertengkar, dan dia menyimpan amarahnya.
4. Setelah beberapa hari perkelahian itu, Hanim meninggal Dunia, kata dokter dia
hanya demam biasa, tapi tidak ditangani langsung membuat Hanim pergi untuk
selamanya.
ACT. 4
1. Setelah kepergian Hanim, Mansyur berubah. Dia menjadi kasar, pemarah dan tak
suka berlama lama di rumah. Hal itu terjadi karena dia dongkol dengan Hanim
yang suka mengaturnya. Namun karena Hanim orangtua, jadi dia tidak mau
bertengkar dengannya. Mansyur melampiaskan kekesalannya selama ini kepada
istrinya
2. Mansyur setiap hari marah, bahkan untuk hal sesepele apapun itu.
3. Samsidar hanya bisa menangis dan berdoa agar suaminya berubah seperti dulu
lagi, penyayang dan dan tak pernah marah padanya.
ACT. 5
1. Samsidar akhirnya hamil setelah beberapa tahun menikah dengan Mansyur
2. Mansyur yang mendengar kabar itu, sangat gembira. Dia akhirnya berubah
menjadi suami yang baik, kembali seperti dirinya dulu.
3. Hadirnya anak dalam keluarga mereka membuat mereka menjadi keluarga yang
bahagia.
CLOSING
Film ditutup dengan Adegan Mansyur memeluk dan mencium istri serta anaknya
yang baru saja lahir.
SKENARIO
CUT TO:
3.INT. RUMAH BUYUNG - SIANG
CAST : MANSYUR, BUYUNG, IDA (ibu Buyung)
MANSYUR melihat sekeliling rumah BUYUNG yang lebih besar
daripada rumahnya di kampung. MANSYUR makan makanan yang
disediakan ida dengan lahap ditemani BUYUNG.
CUT TO:
4.EXT. PASAR ANGSO DUO - PAGI
CAST : MANSYUR, IBU – IBU PENGUNJUNG PASAR
MANSYUR memikul karung goni berisi belanjaan seorang ibu
- ibu.
MANSYUR
(Menurunkan karung dan menyeka keringat)
Ini Bu belanjaannya.
BUYUNG
(Tersenyum lalu memberi uang upah kepada MANSYUR)
Ini uangnya, makasi ya Nak.
MANSYUR
Terima kasih kembali Bu, besok – besok jangan lupa panggil
saya ya Bu hehe.
CUT TO:
5.INT. KAMAR MANSYUR - MALAM
CAST : MANSYUR
MANSYUR
(Mengambil celengan dan memasukkan beberapa lembar uang ke
dalamnya)
Alhamdulillah.. setiap hari aku bisa menabung apalagi aku
setiap hari dikasi makan sama keluarga BUYUNG. Sebentar
lagi uangku terkumpul dan aku akan merantau lagi dan
memulai usaha baru disana dan aku tidak menyusahkan orang
lagi.
(meletakkan celengan di atas meja dan pergi solat
Tahajjud)
CUT TO:
6.INT. KAMAR MANSYUR - MALAM
CAST : MANSYUR
MANSYUR
(Mengambil celengan dan memasukkan beberapa lembar uang ke
dalamnya)
Alhamdulillah... Sudah 10 tahun aku tinggal bersama Buyung
dan keluarganya dan sekarang aku sudah memiliki usahaku
sendiri dan uang yang cukup buat berkeluarga.
(meletakkan celengan di atas meja dan melihat ke arah
handponenya yang berbunyi di meja)
Halo Mak.. kenapa Mak? Pulang? Sakit Mamak iya? Ooh
alhamdulillah kalau enggak, tapi kenapa mamak suruh aku
pulang? Iya iya aku pulang besok ke kampung.
CUT TO:
7.INT. KAMAR MANSYUR DAN SAMSIDAR - MALAM
CAST : MANSYUR, SAMSIDAR
MANSYUR dan SAMSIDAR sedang berbincang di kamar mereka.
MANSYUR
Kenapa kau menerima perjodohan ini Dar? Kau masih muda,
kau bisa saja menolak dan mendapat pria yang lebih kaya
serta mapan daripada aku.
SAMSIDAR
(Tersenyum lalu mendongak melihat wajah suaminya)
Aku sangat menyayangi Ibuku, dan aku tak ingin
mengecewakannya. Apapun akan ku lakukan demi ibuku
termasuk perjodohan ini Man.
MANSYUR
Terima kasih telah menerima perjodohan ini, tampaknya
ibuku tidak salah memilihkan kau untukku (tersenyum dan
mengusap kepala Samsidar) Oh iya aku mendapat gelar Sutan
Sulaiman, dan ku rasa setelah ini aku lebih dikenal
sebagai Sulaiman daripada Mansyur haha, sungguh hebat adat
Minang ini.. aku sangat bangga.
CUT TO:
8.INT. RUANG TAMU HANIM – PAGI
CAST : MANSYUR, SAMSIDAR, HANIM
SAMSIDAR ingin menyalim suaminya tapi terhenti ketika
Hanim, ibunya berbicara pada Sulaiman.
HANIM
Mansyur, bisa duduk sebentar? Ibu mau bicara.
SAMSIDAR
Tapi Uda mau berangkat Bu, tidak bisa nanti setelah makan siang?
MANSYUR
Tidak apa, Ibu hanya sebentar kok sepertinya (tersenyum
dan mengusap kepala istrinya, lalu duduk di kursi)
HANIM
Kau harus berhenti dari pekerjaanmu sekarang Nak. Kau
teruskan saja usaha rumah makan milikku. Kau akan lebih
gampang mengumpulkan uang.
MANSYUR
Tapi Bu, Mansyur sudah nyaman dengan pekerjaan sekarang.
Dan Mansyur ga mau bergantung dengan orang lain lagi Bu.
Cukup sepuluh tahun aku nyusahin temanku di Jambi dan
bergantung pada keluarga mereka. Sekarang aku ingin
mandiri Bu, aku ingin membangun keluargaku sendiri tanpa
campur tangan orang lain.
HANIM
Ibu tidak mau mendengar alasan apapun darimu. Ini perintah
bukan penawaran. (Hanim beranjak dari duduknya dan pergi
meninggalkan sepasang suami istri itu)
SAMSIDAR
Maafin Ibu ya Uda, Ibu memang begitu orangnya. Terima saja
apa katanya, lagian itu tidak buruk.
MANSYUR
Kamu dan Ibumu sama saja. Saya akan menerimanya, tapi
jangan harap kamu akan bahagia bersama saya. Karena saya
tidak akan bahagia dengan pilihan kalian berdua. MEMBENTAK
(Mansyur pergi meninggalkan istrinya sendiri)
CUT TO:
9. INT. RUMAH MAKAN MINANG - PAGI
CAST : MANSYUR, PEMBELI
MANSYUR melayani para pembeli dengan ramah.
MANSYUR
Ini pake sambel merah atau ijo Bu?
PEMBELI
Ijo aja Leman, Sambel ijo mu juara soalnya.
(tertawa dan mengacungkan jari jempolnya)
MANSYUR
Terima kasih Bu, besok – besok jangan lupa beli di sini
lagi ya.. saya kasi bonus deh hehe
(Memberikan bungkus nasi kepada pembeli lalu tersenyum)
CUT TO:
10. INT. KAMAR SULAIMAN DAN SAMSIDAR - MALAM
CAST : MANSYUR, SAMSIDAR
MANSYUR memberikan 10 lembar uang berwarna merah kepada
istrinya.
MANSYUR
(Mansyur memandang remeh istrinya dan membentaknya)
Ambil ini, ini uang bulanan mu, kau harus bisa menyisihkan
beberapa uangmu buat ditabung, jangan boros.
SAMSIDAR
Iya Uda, terima kasih.
(menunduk)
CUT TO:
11. INT. KAMAR SULAIMAN DAN SAMSIDAR - MALAM
CAST : MANSYUR, SAMSIDAR
MANSYUR
Aku tadi melihat Ibu tidur dari sore. Pergi bangunkan,
tidak baik tidur terlalu lama
SAMSIDAR
Iya Uda.
(menunduk dan pergi membangunkan Ibunya)
CUT TO:
12. INT. KAMAR HANIM - MALAM
CAST : MANSYUR, SAMSIDAR, HANIM
SAMSIDAR membangunkan Ibunya dengan lembut, namun tidak
ada tanda tanda ibunya akan bangun. Dengan ragu SAMSIDAR
memeriksa napas Ibunya dan mencek denyut nadi sang Ibu.
SAMSIDAR
Astaghfirullah, Innalillahi waiinailaihi rojiun.
UDAAAAA!!! Kesini da, Ibu udah ngga ada huhu
(SAMSIDAR menangis tersedu sedu)
MANSYUR
Jangan teriak teriak, aku masih bisa dengar dengan normal.
Apa? Kenapa kau teriak?
(memandang jengah istrinya)
SAMSIDAR
Ibu udah ga ada Uda.. Aku ga tau harus bagaimana sekarang.
(masih menangis tersedu sedu)
MANSYUR
Innalilillahi waiinailaihi rojiun, kalau begitu aku akan
menyiapkan semua keperluan. Kau hubungi semua keluarga.
CUT TO:
13. INT. KAMAR MANSYUR DAN SAMSIDAR - MALAM
CAST : MANSYUR, SAMSIDAR
SAMSIDAR masih sedih karena kepergian Ibunda tercinta.
Dia termenung sambil memegang sebuah pigura.
MANSYUR
Sudah jangan menangis lagi, Allah tidak suka. Sedih boleh,
tapi jangan terlalu lama.
(memandang jengah istrinya)
SAMSIDAR
Ibu udah ga ada Uda..
(masih menangis tersedu sedu)
MANSYUR
VO
Syukur lah dia cepat pergi, tak ada lagi yang bisa
mengaturku sesuka hati.
CUT TO:
14. INT. RUANG TAMU - PAGI
CAST : MANSYUR, SAMSIDAR
SAMSIDAR sedang menonton televisi, tiba tiba dikejutkan
dengan suara keras milik MANSYUR
MANSYUR
DARR!!! Kenapa baju saya kusut semua? Kamu tidak
menyetrika hah? Bagaimana kau ini, itu saja tidak bisa.
SAMSIDAR
Maaf Uda, aku tidak bisa menyetrika, dulu ibu tidak
memperbolehkan aku melakukan pekerjaan apapun selain ikut
berjualan.
MANSYUR
Kamu bodoh atau apa ha? Harusnya sebelum kau menikah kau
itu belajar bukannya enak enakan di rumah. (memegang kuat
bahu SAMSIDAR dengan kedua tangannya)
Dasar Istri Bodoh!!!
(MANSYUR pergi meninggalkan istrinya dengan amarah yang
memuncak)
CUT TO:
SEMBILAN BULAN KEMUDIAN..