Anda di halaman 1dari 41

BATUAN SEDIMEN

DAN PIROKLASTIK

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen terbentuk dari bahan yang pernah lepas dan bahan
terlarut hasil dari proses mekanis dan kimia dari batuan yang telah ada
sebelumnya, dari cangkang binatang, sisa tumbuhan. Proses yang
terlihat disini mencakup penghancuran batuan oleh pelapukan dan
erosi, hasil keduanya dan pengangkutan hasil tersebut kemudian
terubah oleh proses kompaksi, sementasi menjadi batuan yang padat.

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
TEKSTUR BATUAN SEDIMEN
❑ Besar Butir (grain size)
Besar butir adalah ukuran (diameter dari fragmen batuan). Skala pembatasan yang dipakai
adalah “skala Wentworth”.

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
❑ Pemilahan (sorting)
Pemilahan adalah tingkat keseragaman besar butir. Istilah-istilah yang dipakai adalah “terpilah
baik” (butir-butir sama besar), “terpilah sedang” dan “terpilah buruk”

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
❑ Kebundaran (roundness)
Kebundaran adalah tingkat kelengkungan dari setiap fragmen/butiran. Istilah-istilah yang
dipakai :
• membundar baik (well rounded)
• Membundar (rounded)
• membundar tanggung (sub rounded)
• menyudut tanggung (sub angular)
• menyudut (angular)

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
❑ Kemas (fabric)
Kemas adalah sifat hubungan antar butir di dalam suatu masa dasar atau diantara
semennya. Istilah-istilah yang dipakai dalam kemas, yaitu :
• kemas terbuka : bila butiran tidak saling bersentuhan
• kemas tertutup : bila butiran saling bersentuhan.

Kemas tertutup Kemas terbuka


❑ porositas
Porositas adalah perbandingan antara jumlah volume rongga dan volumekeseluruhan dari satu
batuan. Dalam hal ini dapat dipakai istilah-istilah kualitatif yang merupakan fungsi daya serap
batuan terhadap cairan. Porositas ini dapat diuji dengan meneteskan cairan. Istilah-istilah yang
dipakai adalah Porositas “sangat baik” (very good), “baik” (good) “sedang” (fair), “buruk” (poor)

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
❑ semen dan massa dasar
• Semen adalah bahan yang mengikat butiran. Semen terbentuk pada saat pembentukan
batuan, dapat berupa silika, karbonat, oksida besi atau mineral lempung.

• Masa dasar (matrix) adalah masa dimana butiran/fragmen berada dalam satu kesatuan.
Masa dasar terbentuk bersama-sama fragmen pada saat sedimentasi, dapat berupa bahan
semen atau butiran yang lebih halus.

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
STRUKTUR BATUAN SEDIMEN
Struktur sedimen termasuk ke dalam struktur primer, yaitu struktur yang terbentuk pada saat pembentukan
batuan (pada saat sedimentasi). Beberapa struktur sedimen yang dapat diamati pada satuan antara lain :

➢Perlapisan : bidang kemasan waktu yang dapat ditunjukkan oleh perbedaan besar butir atau warna dari
bahan penyusunannya. Jenis perlapisan beragam darisangat tipis (laminasi) sampai sangat tebal.
➢Perlapisan bersusun (graded bedding) : susunan perlapisan dari butir yang kasar berangsur menjadi halus
pada satu satuan perlapisan. Umumnya butir yang kasar merupakan bagian bawah (bottom) dan butiran
yang halus merupakan bagian atas (top).
➢Perlapisan silang-siur (cross bedding) : bentuk lapisan yang terpotong pada bagian atasnya oleh lapisan
berikutnya dengan sudut yang berlainan dalam satu satuan perlapisan.
➢Gelembur gelombang (current ripple) : Bentuk perlapisan bergelombang, seperti berkerut dalam satu
lapisan.
➢ Flute cast : Struktur sedimen berbentuk suling dan terdapat pada dasar suatu lapisan yang dapat dipakai
untuk menentukan arus purba.
➢Load cast : Struktur sedimen yang terbentuk akibat pengaruh beban sedimen diatasnya.

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
KOMPOSISI BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen dibentuk dari material batuan lain yang
telah mengalami pelapukan dan stabil dalam kondisi
temperatur dan tekanan permukaan.

Batuan sedimen dibentuk oleh 4 material utama yaitu :


a. Kwarsa
b. Karbonat
c. Lempung
d. Fragmen batuan

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN
a. Golongan detritus/klastik d. Batubara
• Breksi (Breccia) • Gambut (peat)
• Konglomerat (Conglomerate) • Batubara muda
• Batu lanau (siltstone) • Batubara (coal)
• Batu elmpung (Claystone) • Antrasit
• Serpih (shale)
• Napal (Marl) e. Jenis Silika
• Shert (Rijang)
b. Golongan karbonat • Radiolarit
• Batu gamping (limestone) • Tanah diatomea
c. Golongan evaporit
• Anhidrit : garam CaSO4
• Gypsum : garam CaSO4xH2O
• Halit : garam NaCl

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
BATUAN PIROKLASTIK
o Batuan piroklastk adalah batuan yang disusun oleh
material-material yang dihasilkan oleh letusan gunung
api

o Material-material yang dikeluarkan oleh gunung api


secara efusif dan eksplosif

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
TIPE ENDAPAN PIROKLASTIK

Endapan Jatuhan Piroklatik (Pyroclastic Fall Deposits)
Dihasilkan dari letusan eksplosif yang melemparkan material vulkanik dari
lubang vulkanik ke atmosfer, jatuh kebawah dan mengendap disekitar gunung
api.


Endapan Aliran Piroklastik (Pyroclastic Flow Deposits)
Dihasilkan dari pergeraan lateral dipermukaan dari fragmen-fragmen piroklastik
yang tertransprort dalam matrik fluida (gas atau cairan panas) yang dihasilkan
oleh erupsi vulkanik dan biasanya material ini tertransportasi jauh dari gunung
api


Endapan Surge Piroklastik (Pyroclastic Surge Deposits)
Endapan surge piroklastik dihasilkan dari pergerakan lateral material piroklastik
yang mengalir dalam turbulen gas yang panas

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
TEKSTUR BATUAN PIROKLASTIK
❖ Ukuran Butir (Granulitas)

Ukuran butir pada batuan piroklastik dibedakan menjadi :

>64 mm : Blok, Bomb

2-64 mm : Lapili

1-2 mm : Debu (ash) kasar

>1 mm : Debu (ash) halus ash Lapili Bomb

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
STRUKTUR BATUAN PIROKLASTIK
Struktur batuan piroklastik yang sering ditemukan :

• Masif : struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang


seragam

• Vesikuler : struktur yang memperlihatkan adanya lubang-ubang fluida

• Amigdaloidal : ketika lubang-lubang gas terisi oleh mineral-mineral


sekunder

Amigdaloidal
Masif Vesikuler

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
KLASFIKASI BATUAN PIROKLASTIK

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
Batuan Karbonat ?

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
Batuan Karbonat
Adalah batuan dengan kandungan lebih dari 50 % mineral karbonat, secara umum berupa mineral kalsit
(CaCO3) yang merupakan komponen pembentuk batugamping (Scoffin, 1987). Proses pembentukan
batuan karbonat dapat terjadi secara insitu, yang berasal dari larutan yang mengalami proses kimiawi
maupun biokimia

Genesa Batuan Karbonat


Genesa Batuan Karbonat Batuan karbonat terbentuk
melalui proses biologis, biokimia dan presipitasi
anorganik larutan caco3 di dalam suatu cekungan
(scoffin, 1987). Menurut (pirson, 1958), batuan
karbonat terbentuk pada lingkungan laut dangkal,
dimana pada lingkungan tersebut tidak terjadi
pengendapan material asal daratan. Hal ini
memungkinkan pertumbuhan organisme laut
misalnya koral, ganggang, bryozoa, dan sebagainya.

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
Syarat-syarat kondisi ideal pembentukan batuan
karbonat:
1) Jernih
2) Dangkal
3) Hangat
4) Salinitas

Ilustrasi kondisi ideal pembentukan batuan karbonat (James & Bourque, 1992)

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
➢ Batu-gamping klastik : batu-gamping yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus batu-gamping asal.
Contoh :
• kalsirudit : butiran berukuran rudit (granule)
• Kalkarenit : butiran berukuran arenit (sand)
• Kalsilutit : butiran berukuran lutit (clay)

➢ Batu gamping non-klastik : terbentuk dari proses – proses kimiawi maupun organis. Umumnya bersifat
mono mineral.
Dapat dibedakan :
• Hasil biokimia : bioherm, biostrom .
• Hasil larutan kimia : travertin, tufa.
• Hasil replasement : batugamping fosfat, batugamping dolomit.

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
PEMERIAN BATUGAMPING KLASTIK

Sistematika diskripsi pada hakekatnya sama dengan batuan sedimen klastik : yaitu meliputi tekstur,
struktur dan komposisi mineral.
1. Tekstur : sama dengan batuan sedimen klastik, hanya beda istilahnya saja.
2. Struktur : pemeriannya sama dengan sedimen klastik.
3. Komposisi : juga terdapat pemerian fragmen, matrik, semen hanya beda istilahnya saja.

Nama butir Besar butir (mm)


Rudite >1
Arenit 1 – 0,062
Lutite < 0,062

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
PENGELOMPOKAN BATUAN SEDIMEN KLASTIK BERDASARKAN
TINGKAT KETERATURAN BUTIRAN PENYUSUN

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
KOMPOSISI BATUAN KARBONAT
1. Allochem : merupakan fragmen tersusun oleh kerangka atau butiran- butiran klastik
dari hasil abrasi batugamping yang sebelumnya ada.
Macam-macam allochem :
➢ Kerangka organisme (skeletal): merupakan fragmen yang terdiri atas cangkang-cangkang
binatang atau atau kerangka hasil pertumbuhan.
➢ Interclast ; merupakan fragmen yang terdiri atas butiran-butiran dari abrasi
batugamping yang sebelumnya telah ada.
➢ Pisolit : merupakan butiran-butiran oolit dengan ukuran > 2 mm.
➢ Pellet : merupakan fragmen yang menyerupai oolit tetapi tidak menunjukan danya
struktur konsentris.
2. Mikrit : merupakan agregat halus berukuran 1-4 mikron, merupakan kristal karbonat
yang terbentuk secara biokimia atau kimiawi langsung dari peripitasi air laut dan
mengisi rongga antar butir.
3. Sparit : merupakan semen yang mengisi ruang antar butir dan rekahan , berukuran
butir (0,02-0,1 mm), dapat terbentuk langsung dari sedimen secara insitu atau
rekristali mikrit.
INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
Mineral Penyusun
Batuan Karbonat

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
Klasifikasi Grabau (1904)

Klasifikasi Grabau didasarkan pada karakteristik sederhana dari suatu batugamping


atau batuan karbonat, yaitu ukuran butir penyusunnya (lihat tabel dibawah).
Konsep dari klasifikasi ini didasarkan pada metode umum seperti yang digunakan
pada klasifikasi batuan sedimen klastik. Konotasi genesa dari metode ini terkait
dengan kemungkinan tingkat energi pengendapan material karbonat (Nichols, 1999

Klasifikasi batugamping/batuan karbonat yang paling sederhana yaitu berdasarkan


ukuran butir penyusunnya (Grabau, 1904).
INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
Klasifikasi Dunham (1962)

Penentuan fasies dan tekstur


pada penelitian ini, mengacu
pada klasifikasi Dunham (1962).
Dasar klasifikasi Dunham (1962)
adalah tekstur deposisi dengan
mempertimbangkan dua aspek
dari tekstur, yaitu kelimpahan
relatif butiran terhadap mikrit
dan ikatan butiran pada saat
pengendapan.

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
Klasifikasi Embry & Klovan (1971)

Klasifikasi ini didasarkan pada karakteristik yang sama dengan klasifikasi Dunham yakni fabrik batuan, tekstur,
proporsi kandungan mud dalam batuan, dan kerangka penyusun batuan baik secara mekanik maupun biologi.
Pembuatan klasifikasi ini merupakan penyempurnaan klasifikasi Dunham yang sebelumnya tidak membagi
Boundstone secara spesifik (lihat gambar atas). Boundstone sebagai hasil kerangka organik dari koloni koral
dibagi menjadi beberapa penamaan berdasarkan jenis organisme yang menyusunnya. Dengan menggunakan
kombinasi tekstur dan komposisi, klasifikasi inidapat memberikan informasi mengenai kondisi pembentukan
batuan tersebut (Tucker,1990)
INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
Klasifikasi Folk (1959)

Klasifikasi Folk (1959) berdasarkan fabrik dan komposisi


batuan karbonat yang dibagi menjadi tiga jenis utama yakni
butiran (allochem), matriks (micrite), dan semen (sparite).
Berdasarkan jenis allochem nya yakni intraklas, ooid, bioklas,
dan peloid maka batugamping dibagi menjadi empat
kelompok. Sebagai tambahan, batugamping in-situ yang
koheren dan mempunyai struktur organik disebut sebagai
biolithites
(dimodifikasi oleh Scholle dan Ulmer-Scholle, 2003).

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
Zona Pengendapan Batuan Karbonat
Tucker & Wright (1990) mengatakan umumnya
batugamping mengalami proses pengendapan
pada daerah pantai sampai laut dangkal. Sistem
pengendapan karbonat dibagi menjadi dua,
yaitu marine shallow, water-lacustrine, dan
deeper water facies of pelagic.
Zona Pengendapan Karbonat menurut Tucker & Wright
(1990)

Lingkungan pengendapan batuan karbonat yang


umum terjadi di laut dangkal adalah terumbu.
Zona pengendapan terumbu dapat dibagi
menjadi beberapa zona utama. Menurut James
& Bourque (1992) salah satu lingkungan
pengendapan batuan karbonat yang umum
dilaut dangkal adalah terumbu. Sebagai
lingkungan pengendapan batuan karbonat,
Pembentukan batuan karbonat (James & Bourque, 1992) terumbu dibagi atas model fasies karbonat.
INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
Diagenesis Batuan Karbonat
• Diagenesis merupakan perubahan fisik maupun kimia dalam sedimen atau batuan sedimen
yang dihasilkan setelah pengendapan (bukan karena temperatur dan tekanan yang cukup
tinggi). Proses diagenesis dapat mengurangi porositas dan permeabilitas batuan atau
bahkan sebaliknya, dapat meningkatkan porositas dan permeabilitas (Scholle dan Ulmer,
2003).

• Produk diagenesis adalah mikritisasi mikrobial, dolomitisasi, sementasi, pelarutan,


neomorfisme dan kompaksi (termasuk pressure dissolution) (Tucker dan Wright, 1990).

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
Lingkungan Diagenesis Batuan Karbonat
Longman, 1982 membagi lingkungan diagenesis batuan karbonat menjadi 2 lingkungan,
yaitu:

a. Lingkungan diagenesis dekat permukaan


• Lingkungan ini dibagi lagi menjadi empat zona yaitu
- Lingkungan freatik air laut (Marine phreatic)
- Lingkungan percampuran (Mixing Zone)
- Lingkungan freatik air tawar (Meteoric Phreatic)
- Lingkungan vadose
b. Lingkungan digenesis jauh dipermukaan (Burial)

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
TERIMAKASIH

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
skori

tuf

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
(1) (2) (3)

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
❖ Pemilihan (sortasi)
Pemilahan adalah derajat keseragaman besar butir. Istilah yang sering dipakai dalam
pemilahan, yaitu : Terpilah baik, Terpilah sedang, Terpilah buruk.

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
❖ Kebundaran
Tingkat kebundaran atau ketajaman sudut butir.

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
❖ Kemas (fabric)
Kemas adalah sifat hubungan antar butir di dalam suatu masa dasar atau diantara
semennya. Istilah-istilah yang dipakai dalam kemas, yaitu :
• kemas terbuka : bila butiran tidak saling bersentuhan
• kemas tertutup : bila butiran saling bersentuhan.

Kemas tertutup Kemas terbuka

INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.
INTERNAL. This information is accessible to ADB Management and staff. It may be shared outside ADB with appropriate permission.

Anda mungkin juga menyukai