Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN

Tentang

“Paham-Paham Fisafat Pendidikan “

Oleh :

Friska Ramadhani

2020106

Kelas : PGSD 7D

Dosen Pengampu :
Ena Suma Indrawati, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS ADZKIA

2023
Paham-Paham Filsafat Pendidikan
1. Progressivisme
Filsafat pendidikan progressivisme adalah kerangka pemikiran yang menekankan
pentingnya pengalaman langsung, eksperimen, dan interaksi sosial dalam proses
pembelajaran. Konsep utamanya adalah memberikan siswa kesempatan untuk belajar
melalui pengalaman langsung, membangun pengetahuan mereka melalui tindakan,
refleksi, dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Pendekatan ini didasarkan pada
keyakinan bahwa setiap individu memiliki potensi yang unik dan pembelajaran harus
disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan mereka.
Metode pembelajaran dalam progressivisme mencakup penggunaan pembelajaran
berbasis proyek, di mana siswa terlibat dalam proyek atau aktivitas yang menantang yang
memungkinkan mereka untuk mengembangkan pemikiran kritis, kreativitas, dan
kemampuan pemecahan masalah. Diskusi kelompok juga menjadi fokus,
mempromosikan kolaborasi antara siswa, memungkinkan mereka berbagi ide,
mendebatkan konsep, dan belajar dari sudut pandang yang berbeda.
Selain itu, pendekatan progressivisme memperkuat penggunaan eksperimen
sebagai alat untuk memahami konsep-konsep abstrak dalam konteks yang lebih nyata.
Guru berperan sebagai fasilitator belajar yang mendukung proses eksplorasi dan
penemuan siswa, bukan hanya sebagai sumber pengetahuan. Hal ini memungkinkan
siswa untuk mengembangkan kemandirian, kepercayaan diri, serta keterampilan sosial
yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam kehidupan sehari-hari. Dalam keseluruhan,
pendekatan progressivisme tidak hanya menekankan penguasaan konsep-konsep
akademis, tetapi juga penanaman keterampilan hidup yang penting. Fokus pada
pengalaman, interaksi, dan eksplorasi dalam pembelajaran membuat pendekatan ini
relevan dengan dunia nyata dan membantu siswa dalam menghadapi tantangan masa
depan dengan lebih siap.
Paham progressivisme menekankan perubahan progresif dalam masyarakat
melalui reformasi sosial, politik, dan ekonomi. Ini melibatkan ide bahwa kemajuan terjadi
melalui pendidikan, inovasi, dan perbaikan terus-menerus untuk mencapai perubahan
positif dalam kehidupan sosial dan politik. Hal ini juga menekankan perlunya tanggapan
terhadap masalah sosial melalui pengembangan kebijakan yang berorientasi pada
penyelesaian masalah dan pemberian kesempatan yang lebih luas kepada individu.
Paham progressivisme dalam pendidikan menekankan pembelajaran aktif,
eksplorasi, dan pengalaman langsung. Hal ini berfokus pada pengembangan keterampilan
berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas. Contohnya adalah metode pembelajaran
progresif seperti proyek berbasis pembelajaran, di mana siswa terlibat dalam proyek
nyata yang memungkinkan mereka untuk memecahkan masalah, bekerja sama dalam tim,
dan belajar melalui pengalaman praktis. Pendekatan ini menekankan pentingnya proses
belajar yang mendukung pertumbuhan siswa secara menyeluruh, bukan hanya
penyerapan informasi.
2. Perenialisme
Filsafat pendidikan perenialisme adalah pendekatan yang menekankan pada nilai-
nilai universal, pegetahuan yang abadi, dan warisan budaya. Paham ini menganggap
bahwa ada pengetahuan yang tetap relevan sepanjang waktu dan tidak tergantung pada
perubahan zaman. Fokus utamanya adalah pada pembentukan karakter, moralitas, dan
pengembangan intelektualitas yang berlandaskan nilai-nilai yang bersifat abadi seperti
kebenaran, keadilan, dan kebajikan. Perenialisme menekankan metode pengajaran yang
menekankan pada inti materi pelajaran yang fundamental dan pengembangan
kemampuan berpikir kritis. Pendekatan ini menekankan bahwa pengetahuan yang paling
penting adalah pengetahuan yang tetap relevan dari generasi ke generasi, seperti karya-
karya klasik, prinsip-prinsip moral, dan kebenaran universal. Fokusnya adalah pada
pengembangan aspek intelektual dan moral siswa.
Perenialisme menekankan pembelajaran dari sumber-sumber yang telah teruji
waktu, seperti karya-karya filsuf klasik, sastra klasik, dan pengetahuan yang dianggap
penting oleh sejarah intelektual manusia. Metode yang digunakan cenderung berpusat
pada pengajaran langsung dari materi-materi yang telah dianggap penting, dengan guru
sebagai otoritas yang membimbing siswa dalam memahami konsep-konsep inti.
Filsafat ini percaya bahwa ada nilai-nilai universal yang tetap relevan dan esensial
bagi pembentukan karakter dan pemikiran manusia. Tujuan utamanya adalah membentuk
siswa menjadi individu yang memiliki landasan moral yang kuat, pemahaman mendalam
tentang nilai-nilai abadi, dan keterampilan berpikir kritis yang didasarkan pada
pengetahuan yang mapan. Sebagai hasilnya, perenialisme menempatkan penekanan yang
kuat pada pengembangan intelektual dan moralitas yang kuat dalam rangka menciptakan
warga negara yang terdidik dan bertanggung jawab.
Filsafat pendidikan perenialisme menekankan pada ide bahwa ada nilai-nilai inti
atau kebenaran universal yang harus diajarkan kepada siswa secara konsisten. Salah satu
contohnya adalah penerapan kurikulum yang berfokus pada pembelajaran materi-materi
klasik yang dianggap memiliki nilai abadi dan relevan sepanjang masa. Misalnya,
pelajaran tentang karya-karya sastra klasik, teks-teks filosofis, serta prinsip-prinsip
matematika dan sains yang dianggap sebagai pondasi yang penting untuk dipahami oleh
semua orang.
Pendekatan ini menekankan pada pentingnya pemahaman terhadap ide-ide besar
yang timeless (abadi) dan pemikiran kritis sebagai bekal dalam memahami dunia.
Tujuannya adalah untuk membentuk individu yang memiliki pemahaman mendalam
tentang nilai-nilai inti, mempromosikan pemikiran kritis, serta membentuk karakter moral
yang kuat pada siswa.
Daftar Pustaka
Al Faris, F. (2016). Kurikulum 2013 dalam perspektif filsafat pendidikan progressivisme. Jurnal
Filsafat, 25(2), 316-338.
Fadlillah, M. (2017). Aliran progresivisme dalam pendidikan di Indonesia. Jurnal Dimensi
Pendidikan dan Pembelajaran, 5(1), 17-24.
Nanggala, A., & Suryadi, K. (2021). Analisis konsep kampus merdeka dalam perspektif aliran
Filsafat Pendidikan Progresivisme dan Perenialisme. Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan Undiksha, 9(1), 14-26.
Nurrochman, T., & Fauziati, E. (2023). Kajian Filsafat Pendidikan Perenialisme: Studi
Pemikiran Robert Maynard Hutchins dalam Pendidikan Karakter di Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan, 32(1), 53-62.
Salu, V. R., & Triyanto, T. (2017). Filsafat Pendidikan Progresivisme dan Implikasinya dalam
Pendidikan Seni di Indonesia. Imajinasi: Jurnal Seni, 11(1), 29-42.
Suparlan, H. (2015). Filsafat pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan sumbangannya bagi
pendidikan Indonesia. Jurnal filsafat, 25(1), 56-74.

Anda mungkin juga menyukai