Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN TEORI WARNA DALAM PEMBUATAN

LOGO ORGANISASI

DISUSUN OLEH:

CANDRA RAKHMASARI

DKV B / 1912621024

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

FAKULTAS SENI RUPA DESAIN

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

2019/2020
I. PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sering melihat logo di mana-mana, baik di media cetak
maupun media digital. Logo kerap muncul dalam kemasan produk, iklan, dan seragam suatu
organisasi. Wujudnya pun bermacam-macam, ada yang penuh detail, sederhana, dan berwarna-
warni. Logo umumnya singkat dan mudah diingat sehingga saat kita melihat suatu logo, kita
dapat langsung mengidentifikasikan hal apa yang diwakilkan oleh logo itu.

Logo dapat memuat tulisan atau gambar yang dapat merepresentasikan identitas suatu
organisasi, perusahaan, produk, dan lain-lain. Logo berfungsi sebagai identitas diri dan sebagai
sarana informasi. Logo dapat digunakan sebagai pengganti nama asli ketika diperlukan sesuatu
yang singkat, menarik perhatian dan mudah diingat. Kualitas, ciri khas, dan citra suatu produk
juga dapat disampaikan melalui logo sehingga dapat menarik perhatian konsumen.

Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik, tentunya ada beberapa hal penting yang
harus diperhatikan dalam pembuatan logo. Hal ini meliputi orisinalitas, filosofi,
kesederhanaan, visual, dan lain-lain. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, logo harus
merepresentasikan suatu hal dan menyampaikan suatu informasi tentang hal tersebut, sehingga
unsur-unssur visual dalam logo harus melaksanakan hal-hal tersebut.

Salah satu unsur visual dari sebuah logo adalah warna. Pemilihan dan pemaduan warna
yang baik sangatlah dibutuhkan, tidak hanya agar penampilannya indah, tetapi juga agar logo
tersebut dapat melaksanakan fungsinya. Karenanya, dalam pembuatan logo, dibutuhkan teori
warna.

Dalam makalah ini, penulis akan membahas teori psikologis warna dan penerapannya
untuk menciptakan logo organisasi yang tidak hanya indah, tapi juga dapat berfungsi
menyampaikan pesan dan kesan mengenai identitas organisasi tersebut kepada pengamatnya.

1
II. PEMBAHASAN

Warna adalah unsur seni yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi reaksi dan cara
berpikir seseorang, bahkan mempengaruhi hormon dalam tubuh. Warna muncul di alam
dengan wujud dan arti yang berbeda-beda. Kebudayaan yang berbeda pun dapat memaknai
warna dengan cara yang bermacam-macam. Warna dapat berpengaruh terhadap psikologi
manusia, sehingga desainer dapat memanfaatkan hal tersebut dalam karya desain mereka.

Sumber gambar: Inside Design oleh InVision

Berikut ini adalah penjelasan mengenai Bahasa rupa warna yang berupa karakter dan
simbolisasi warna beserta penerapannya dalam logo organisasi. Karakter-karakter berikut ini
hanya berlaku untuk warna murni (warna pelangi) karena ketika warna-warna tersebut berubah
kecerahan atau kegelapannya, karakter-karakter tersebut dapat ikut berubah bersamanya.

A. Merah
Warna yang identik dengan api ini umumnya diasosiasikan dengan keberanian
dan kekuatan. Selain itu, warna merah juga menyimbolkan bahaya, perselisihan, perang,
seks, nafsu, dan pertikaian.
Merah adalah warna yang paling kuat dan enerjik sehingga efektif untuk
menarik perhatian orang-orang. Hal ini membuat warna merah menjadi warna yang
populer digunakan untuk memasarkan produk-produk makanan, kesehatan, kecantikan,
dan industri hiburan untuk menarik pelanggan. Beberapa contoh perusahaan yang
menggunakan warna merah adalah Coca Cola dan Netflix. Warna merah pada logo
tersebut tanpa diragukan mampu menarik perhatian pelanggan.

2
Sumber gambar: Netflix Brand Site Sumber gambar: Wikipedia

B. Jingga
Di alam, warna jingga muncul pada warna awan di saat senja dan fajar. Warna
ini juga identik dengan buah jeruk. Jingga memiliki karakter dorongan, semangat,
merdeka, anugerah, tapi juga bahaya. Warna jingga cenderung mencolok dibandingkan
warna-warna lain sehingga kerap digunakan oleh petugas pemadam kebakaran, petugas
di keramaian, dan juga pada kotak hitam pesawat. Namun, warna ini dapat memberikan
kesan murah dalam harga.
Warna jingga sangat populer untuk memasarkan makanan dan produk-produk
untuk anak kecil karena karakternya yang cerah. Nickelodeon dan Sate Senayan adalah
dua contoh perusahaan dengan logo berwarna jingga. Warna jingga pada logo
Nickelodeon memberikan karakter bersemangat sedangkan pada logo Sate Senayan,
warna jingga memberikan kesan yang hangat.

Sumber gambar: Pinterest Sumber gambar: Tokopedia

C. Kuning
Warna kuning yang identik dengan cahaya matahari memiliki karakter cerah,
terang, gembira, ramah, supel, riang, dan hangat. Kuning juga melambangkan
kehidupan, kemenangan, kegembiraan, kecerahan, humor, dan keagungan. Di
masyarakat barat, warna ini kerap digunakan pada mahkota Yesus Kristus di gereja-

3
gereja untuk melambangkan keagungan. Di Indonesia, bendera kuning menandakan
adanya orang yang telah meninggal.
Dalam pembuatan logo, warna kuning biasanya digunakn dalam porsi kecil
karena kuning dapat berkesan terlalu kuat. Warna ini sering digunakan untuk
memasarkan produ otomotif dan makanan.
Organisasi yang menggunakan warna kuning dalam logonya antara lain
McDonald's dan Universitas Indonesia. Karakter ceria, riang, dan ramah yang menjadi
ciri khas McDonald’s direpresentasikan dengan warna kuning pada logo tersebut. Pada
logo Universitas Indonesia, warna kuning menyimbolkan keagungan.

Sumber gambar: Wikipedia Sumber gambar: Wikipedia

D. Biru
Warna biru umumnya diidentikkan dengan air dan langit. Warna ini dapat
memberikan kesan dingin, pasif, melankoli, sayu, sendu, dan tenang. Biru juga dapat
memberikan kesan jauh mendalam, dan tidak terhingga. Warna ini juga sering
dihubungkan dengan aristokrasi dan kebangsawanan.
Biru memiliki karakter tenang, damai, stabil, harmonis, dan kesetiaan. Hal ini
menjadikan warna biru sebagai warna yang kerap digunakan pada logo perusahaan dan
organisasi untuk membuat pengamatnya merasa dapat mempercayai mereka. Biru
biasanya digunakan oleh bisnis-bisnis seperti bank, farmasi, pemerintahan, dan
perangkat lunak. Contoh logo yang menggunakan warna biru antara lain logo dari
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Allianz.

4
Sumber gambar: Wikimedia Sumber gambar: Pinterest

E. Hijau
Hijau adalah warna yang sering muncul di alam, terutama pada tumbuhan
sehingga warna hijau sangat identik dengan alam. Hijau memiliki karakter segar, muda,
hidup, dan tumbuh. Jika dibandingkan dengan warna-warna lain, warna hijau
cenderung memberikan pengaruh yang netral kepada emosi seseorang, sehingga cocok
mengistirahatkan mata.
Logo Starbucks dan British Petroleum merupakan contoh-contoh logo yang
menggunakan warna hijau. Bisa kita lihat, meski warna hijau sangat identic dengan
tumbuhan, warna tersebut tidak terbatas hanya untuk logo-logo yang memiliki
hubungan dengan alam dan lingkungan meski hijau sering sekali digunakan untuk logo
bisnis yang berhubungan dengan agrikultur, daur ulang, pelestarian alam, dan berkebun.

Sumber gambar: Wikipedia Sumber gambar: Wikipedia

F. Hitam
Warna hitam sering diasosiasikan dengan banyak hal-hal negatif seperti
kesengsaraan, perkabungan, kesuraman, kejahatan, dan lain-lain karena sifatnya yang
gelap. Hitam menjadi symbol malapetaka, ilmu sihir, kedurjanaan, teror, dan ketakutan.

5
Namun, warna hitam juga memiliki arti yang positif. Warna hitam
melambangkan kekuatan, formalitas, keanggunan, dan kecanggihan. Sifat-sifat tersebut
membuat warna hitam kerap digunakan untuk memasarkan produk kepada orang-orang
berusia muda dan kelas ekonomi menengah ke atas. Beberapa contoh logo yang
menggunakan warna hitam adalah Apple dan Adidas.

Sumber gambar: Wikipedia Sumber gambar: Wikipedia

G. Putih
Warna putih memiliki warna simbolis yaitu murni, bersih, dan suci. Warna yang
identik dengan salju ini dapat memberikan kesan tulus dan membuat hati terasa damai.
Di Indonesia yang tidak ada salju, warna putih umumnya diasosiasikan dengan cahaya
atau sinar putih.
Menggunakan warna putih dalam logo dapat membuat logo tersebut terlihat
sederhana dan bersih. Beberapa contoh logo yang menggunakan warna putih adalah
Tesla dan Crocs.

Sumber gambar: Red Bubble Sumber gambar: Wikipedia

6
Logo perusahaan Tesla menggunakan warna putih dengan latar berwarna
merah. Penggunaan warna putih dalam logo ini merepresentasikan kesederhanaan,
keamanan, dan teknologi dari perusahaan tersebut.
Crocs adalah perusahaan sepatu yang menyukai inovasi dan kesederhanaan
dalam desain produk mereka. Perusahaan ini juga percaya kejujuran dan etika. Crocs
memiliki prinsip menghargai perbedaan individu. Warna putih sangatlah cocok untuk
merepresentasikan optimism dari merek tersebut.

H. Coklat
Warna coklat identik dengan tanah dan bumi dan dapat memberikan kesan
netral. Warna ini juga berwatak sopan, arif, bijaksana, dan medekatkan ke hati, tetapi
dapat berkesan keruh dan kurang bersih karena warna coklat merupakan pencampuran
dari beberapa warna seperti halnya warna-warna tersier.
Warna coklat umumnya digunakan untuk merepresentasikan hal-hal yang
berhubungan dengan agrikultur, konstruksi, dan industry legal. Beberapa makanan atau
minuman seperti coklat dan kopi juga cocok untuk diwakilkan dengan warna coklat,
contohnya adalah logo M&M’s dan Hershey’s.

Sumber gambar: Pinterest Sumber gambar: thehersheycompany.com

I. Ungu
Ungu adalah warna yang digemari oleh raja-raja kuno. Warna ini menjadi
lambang kebangsawanan, keningratan, kejayaan, dan kebijaksanaan. Selain itu ungu
juga dapat melambangkat keangkuhan, keeksotisan, kekejaman, dan duka cita.
Warna ungu sangat jarang digunakan untuk logo komersil. Coklat adalah
produk makanan yang sering dipasarkan dengan logo berwarna ungu. Warna ungu pada

7
logo Cadbury dan Hallmark memberikan kesan kebangsawanan sehingga terlihat
seperti produk yang berkelas.

Sumber gambar: Pinterest Sumber gambar: Pinterest

8
III. PENUTUP

Logo yang baik harus dapat melaksanakan fungsinya yaitu sebagai identitas dan sarana
penyampaian pesan. Logo umumnya singkat dan mudah diingat agar orang yang melihatnya
dapat langsung mengetahui hal apa yang direpresentasikan oleh logo tersebut.

Warna adalah salah satu unsur visual dalam sebuah logo. Warna memiliki pengaruh
yang kuat terhadap suatu karya desain yaitu mempengaruhi reaksi dan cara berpikir seseorang,
bahkan mempengaruhi hormon dalam tubuh. Reaksi yang dihasilkan tersebut bergantung dari
karakter atau sifat dari warna tersebut serta makna simbolisnya. Desainer dapat memanfaatkan
karakter dan makna dari sebuah warna untuk memperkuat identitas dari logo yang dibuatnya.

Tiap warna memiliki watak dan makna yang berbeda-beda satu sama lain. Seorang
desainer harus mampu memahami hal tersebut dengan baik dan menggunakannya dalam proses
berkarya demi menghasilkan logo organisasi yang mampu menyampaikan identitas dari
organisasi tersebut.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Cass, Jacob. 2018, Color Psychology in Logo Design & Branding Explained
https://justcreative.com/2018/02/19/color-psychology-in-logo-design-branding-
explained/
Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2010, Nirmana; Dasar-dasar Seni dan Desain. Yogyakarta,
Jalasutra.
Stacy. 2018, White Logos: Should You Use White to Represent Your Brand?
www.logomaker.com/blog/2018/01/24/white-logos/
Vastani, Shyrose. 2012, Meaning and Uses of Colors in Logo Design
https://blog.logodesignguru.com/meaning-and-uses-of-colors-in-logo-design/

Anda mungkin juga menyukai