Anda di halaman 1dari 20

Keberadaan tenaga kerja sebagai

salah satu faktor produksi sangat


penting artinya bagi organisasi. Dalam
perkembangannya, organisasi akan
menghadapi permasalahan tenaga
kerja yang semakin kompleks, dengan
demikian pengelolaan sumber daya
manusia harus dilakukan secara
profesional oleh departemen tersendiri
dalam suatu organisasi, yaitu Human
Resource Departement.
SDM sebagai salah satu unsur penunjang
organisasi, dapat diartikan sebagai
manusia yang bekerja di lingkungan suatu
organisasi (disebut personil, tenaga kerja,
pekerja/karyawan);
atau sbg potensi manusiawi sebagai
penggerak organisasi dalam mewujudkan
eksistensinya;
atau sbg potensi yang merupakan asset &
berfungsi sebagai modal non-material
dalam organisasi bisnis, yang dpt
diwujudkan menjadi potensi nyata
secara fisik dan non-fisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi
(Nawawi, 2000).
Pada organisasi yang masih bersifat
tradisional, fokus terhadap SDM belum
sepenuhnya dilaksanakan.
Organisasi tersebut masih
berkonsentrasi pada fungsi produksi,
keuangan, dan pemasaran yang
cenderung berorientasi jangka pendek.
Mengingat betapa pentingnya peran
SDM untuk kemajuan organisasi,
maka organisasi dengan model yang
lebih moderat menekankan pada
fungsi SDM dengan orientasi jangka
panjang.
Mengelola SDM di era globalisasi
bukan merupakan hal yang mudah.
Oleh karena itu, berbagai macam
suprastruktur dan infrastruktur perlu
disiapkan untuk mendukung proses
terwujudnya SDM yang berkualitas.
Perusahaan yang ingin tetap eksis dan
memiliki citra positif di mata
masyarakat tidak akan mengabaikan
aspek pengembangan kualitas SDM-
nya.
Oleh karena itu peran manajemen
sumber daya manusia dalam
organisasi tidak kecil, bahkan sebagai
sentral pengelola maupun penyedia
SDM bagi departemen lainnya.
Manajemen sumber daya manusia
dapat diartikan sebagai kegiatan
perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian atas
pengadaan tenaga kerja,
pengembangan, kompensasi, integrasi
pemeliharaan, dan pemutusan
hubungan kerja dengan sumber daya
manusia untuk mencapai sasaran
perorangan, organisasi dan
masyarakat (Flippo, 1996).
Atau dengan kata lain, secara lugas
MSDM dapat diartikan sebagai
kegiatan perencanaan, pengadaan,
pengembangan, pemeliharaan dan
penggunaan SDM dalam upaya
mencapai tujuan individual maupun
organisasional.
Secara historis, perkembangan pemikiran
tentang MSDM tidak terlepas dari
perkembangan pemikiran manajemen
secara umum, dimulai dari gerakan
manajemen ilmiah (dengan pendekatan
mekanis) yang banyak didominasi oleh
pemikiran dari F.W. Taylor. Pandangan-
pandangan yang muncul berkaitan
dengan SDM dalam era tersebut adalah :
SDM sebagai salah satu faktor produksi
yang dipacu untuk bekerja lebih produktif
seperti mesin;
Bekerja sesuai dengan spesialisasi yang
telah ditentukan;
Yang tidak produktif harus
diganti/dibuang;
Kondisi di atas memunculkan :
pengangguran, tidak adanya jaminan
dalam bekerja, berkurangnya rasa
bangga terhadap pekerjaan, dan
tumbuhnya serikat pekerja.
Gerakan human relation (dengan
pendekatan paternalis), era ini ditandai
dengan adanya pemikiran tentang
peran SDM terhadap kemajuan
organisasi. Pandangan-pandangan
yang muncul adalah :
SDM harus dilindungi dan disayangi,
tidak hanya dianggap sebagai faktor
produksi belaka tapi juga sebagai
pemilik perusahaan;
Mulai disediakannya berbagai fasilitas
pemenuhan kebutuhan karyawan,
seperti tempat ibadah, tempat istirahat,
jaminan kesehatan, kantin, perumahan,
dan sebagainya sebagai bentuk
perhatian perusahaan terhadap tingkat
kesejahteraan karyawan.
Gerakan kontemporer (dengan
pendekatan sistem sosial), di era ini
pemikiran tentang pentingnya peran
SDM dan perlunya perhatian
perusahaan terhadap kesejahteraan
serta kepastian dalam bekerja
semakin berkembang. Pandangan-
pandangan yang muncul bahwa :
• Pencapaian tujuan organisasi tidak
terlepas dari kontribusi SDM;
• Munculnya teori hirarki kebutuhan
dari Abraham Maslow (1940-an)
sebagai landasan motivasi individu
menjadi pendorong adanya pemikiran
tentang perlunya memotivasi SDM
dengan melihat tingkat kebutuhan
yang dimilikinya;
Adanya kecenderungan baru yang
berdampak positif terhadap perkembangan
efektivitas organisasi, yaitu :
a. Meningkatnya kepentingan terhadap MSDM;
b. Adanya perubahan arah pengawasan dan
kebijakan secara sentral, dan pelaksanaan
yang terdesentralisasi;
c. Meningkatnya otomatisasi dan
pengembangan Sistem Informasi SDM;
d. Munculnya program MSDM yang terintegrasi;
e. Adanya perubahan menuju sistem merit dan
akuntabilitas;
f. Meningkatnya perhatian terhadap perilaku
kerja karyawan;
g. Meningkatnya perhatian terhadap budaya
dan nilai organisasi;
h. Adanya perluasan program peningkatan
produktivitas.

Sejalan dengan adanya pemikiran tentang


semakin pentingnya peran SDM dalam
organisasi, maka posisi MSDM dalam
organisasi adalah mengelola SDM yang ada
di seluruh bagian organisasi
POSISI MSDM DALAM
ORGANISASI

Pemasaran

L
I O
N R
G G
K A
U N
N I
Produksi
G MSDM S
Keuangan
A A
N S
I

Akuntasi
Pendekatan MSDM
Prinsip-prinsip pengelolaan MSDM
Fungsi dan Aktifitas MSDM
Manfaat penerapan MSDM
SASARAN MSDM : MELAYANI
BERBAGAI STAKEHOLDER
Tantangan Terhadap MSDM
Pendekatan MSDM
Mengelola SDM bukan merupakan hal
yang mudah, karena manusia merupakan
unsur yang unik dan memiliki karakteristik
yang berbeda antara satu dengan lainnya.
Beberapa pendekatan yang digunakan
dalam MSDM, yaitu :
a. Pendekatan SDM, menekankan
pengelolaan dan pendayagunaan yang
memperhatikan hak azasi manusia;
b. Pendekatan Manajerial, menekankan
pada tanggungjawab untuk menyediakan
dan melayani kebutuhan SDM
departemen lain;
c. Pendekatan Sistem, menekankan pada
tanggungjawab sebagai sub-sistem dalam
organisasi;
d. Pendekatan Proaktif, menekankan
pada kontribusi terhadap karyawan,
manajer dan organisasi dalam
memberikan pemecahan masalah.
Prinsip-prinsip pengelolaan
MSDM

Orientasi pada pelayanan, dengan


berupaya memenuhi kebutuhan dan
keinginan SDM dimana
kecenderungannya SDM yang puas
akan selalu berusaha memenuhi
kebutuhan dan keinginan para
konsumennya;
• Membangun kesempatan terhadap
SDM untuk berperan aktif dalam
perusahaan, dengan tujuan untuk
menciptakan semangat kerja dan
memotivasi SDM agar mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan
baik;
• Mampu menumbuhkan jiwa
intrapreneur SDM perusahaan, yang
mencakup : 15 unsur
a. Menginginkan adanya akses ke seluruh
sumber daya perusahaan;
b. Berorientasi pencapaian tujuan
perusahaan;
c. Motivasi kerja yang tinggi;
d. Responsif terhadap penghargaan dari
perusahaan;
e. Berpandangan jauh ke depan;
f. Bekerja secara terencana, terstruktur,
dan sistematis;
g. Bersedia bekerja keras;
h. Mampu menyelesaikan pekerjaan;
i. Percaya diri yang tinggi;
j. Berani mengambil resiko;
k. Mampu menjual idenya di luar/di dalam
perusahaan;
l. Memiliki intuisi bisnis yang tinggi;
m. Sensitif terhadap situasi dan kondisi,
baik di dalam maupun di luar perusahaan;
n. Mampu menjalin hubungan kerja sama
dengan semua pihak yang
berkepentingan;
o. Cermat, sabar dan kompromistis.
Fungsi dan Aktifitas MSDM
MSDM secara fungsional memiliki
beberapa fungsi, dimana fungsi-
fungsi tersebut terkait satu dengan
lainnya, dan aktivitas yang
dijalankan oleh MSDM sesuai
dengan fungsi yang dimilikinya,
dengan tujuan peningkatan
produktivitas, kualitas kehidupan
kerja dan pelayanan.
Fungsi perencanaan (planning)
merupakan fungsi MSDM yang
dinilai esensial, karena menyangkut
rencana pengelolaan SDM
organisasi baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang
dimana hal tersebut berkaitan erat
dengan operasionalisasi organisasi
dan kelancaran kerja yang ada di
dalamnya.
Fungsi pengadaan (procurement)
merupakan fungsi MSDM dalam usaha
untuk memperoleh jenis dan jumlah
SDM yang tepat, yang diperlukan
untuk mencapai sasaran organisasi.
Fungsi Pengembangan
(development) berkaitan erat
dengan peningkatan ketrampilan
dan kemampuan yang diupayakan
melalui jalur pelatihan maupun
pendidikan terhadap SDM yang ada.
Juga berbagai bentuk
pengembangan diri untuk para
karyawan yang berprestasi.
Fungsi Pemeliharaan
(maintenance) berkaitan dengan
upaya mempertahankan kemauan
dan kemampuan kerja karyawan
melalui penerapa beberapa
program yang dapat meningkatkan
loyalitas dan kebanggaan kerja.
Fungsi Penggunaan (use)
menekankan pada
pelaksanaan berbagai
tugas dan pekerjaan oleh
karyawan serta jenjang
peningkatan posisi
karyawan.
Selain itu berkaitan pula
dengan kontraprestasi
untuk karyawan yang telah
berhenti bekerja, baik yang
sementara atau permanen
maupun akibat pemutusan
hubungan kerja sepihak.
Soal latihan
1. Jelaskan pengertian Manajemen
Sumber Daya Manusia !
2. Jelaskan pendekatan dan prinsip
yang digunakan dalam MSDM !
3. Jelaskan fungsi-fungsi dalam
MSDM !
4. Uraikan perbedaan manfaat MSDM
bagi perusahaan dan bagi karyawan !
5. Uraikan faktor-faktor eksternal yang
menjadi tantangan bagi MSDM !
6. Uraikan faktor-faktor internal yang
menjadi tantangan bagi MSDM !

Anda mungkin juga menyukai