Anda di halaman 1dari 43

Menyusun Teks

Cerpen
Hansen Holy Yanan
9.3
Akhirnya Juara
Sejak 2005, SMP Sukamaju memiliki tim futsal yang sangat kuat. Mereka berhasil
menjuarai banyak pertandingan futsal di Kota Makassar. Mereka bahkan mewakili
daerah Makassar pada pertandingan level nasional dan mencapai babak delapan
besar. Tetapi keadaan saat ini sudah sangat berbeda. Tim futsal SMP Sukamaju yang
dulunya hebat sekarang sudah tidak sehebat dulu. Saat ini, tim futsal SMP Sukamaju
sedang vakum dikarenakan anggota tim futsal yang semuanya sibuk dengan urusan
pribadi dan tidak peduli dengan tim futsal.
Suatu hari, terdapat sebuah undangan yang dikirimkan kepada sekolah ini untuk
mengikuti pertandingan futsal antar sekolah. Namun, kembali tim futsal SMP
Sukamaju tidak bisa berbuat apa - apa dikarenakan timnya yang hampir tidak pernah
latihan, dan bahkan gurunya pun sudah tidak mempedulikan lagi tim futsal sekolah ini.
Tibalah suatu hari, ada seorang siswa pindahan dari kota lain. Nama siswa ini adalah
Markus . Pada hari pertama masuk sekolah, dia langsung mencari bagian kesiswaan
dan menanyakan tim futsal dan lapangan futsal.
Anak baru ini berkata “Permisi, Pak. Tim futsal bermarkas di mana?
“Eh… anak baru, berani - beraninya menanyakan itu.“, kata salah satu orang yang
berjaga di bagian kesiswaan.
“Tim futsal ini sudah vakum sejak beberapa tahun yang lalu.”, ujar seorang staf.
Anak baru ini memandang ke sebuah ruangan yang tertulis ruang ganti tim futsal. Di
sana, terlihat ruangan tidak terawat, lantainya kotor, sarang laba - laba berjejer di
dinding, dan debu setebal kaos tangan memenuhi kursi dan meja. Anak baru dengan
perasaan kecewa kemudian meninggalkan tempat tersebut lalu masuk di kelas. Di
kelas itu dia duduk sebangku dengan siswa lain bernama Andi. Andi dan si anak baru
berkenalan.
“Hai teman”, sapa Markus.
“Hai saya Andi. Kamu siapa?”, tanya Andi.
“Saya Markus, siswa baru pindahan dari luar kota.”, jawab Markus.
Mereka kemudian berbincang - bincang tentang kehidupan mereka masing - masing.
“Ngomong - ngomong, hobi kamu apa?”, ujar Markus.
“Hobiku main futsal, tapi belakangan ini saya jarang ikut latihan.” ucap Andi
“Oh tadi saya ke bagian kesiswaan menanyakan tim futsal sekolah ini tapi seorang staf
menjelaskan bahwa tim futsal sudah vakum sejak beberapa tahun yang lalu.”, Markus
menjelaskan.
Andi pun menjelaskan bahwa meskipun tim futsal vakum, tetapi masih ada latihan dan
ekskul yang dijalankan di sekolah. Tetapi dari banyaknya anak - anak tim futsal, yang
mau ikut latihan selalu sedikit karena mereka semua egois dan lebih mempedulikan
urusan pribadi mereka, yang mengakibatkan tim futsal ini hampir tidak pernah diberi izin
untuk mengikuti pertandingan.
Akhirnya anak baru itu diajak Andi bergabung dengan tim futsal. Anak baru ini
berbagi pengalaman kalau di sekolah sebelumnya ia mengikuti ekskul futsal. Dan
timnya berhasil menjadi juara di kotanya. Tetapi dia bersedih karena harus
meninggalkan tim nya karena ikut pindah bersama ayahnya ke kota ini. Dia berkata
bahwa dia bersyukur karena mendapatkan tim futsal. Markus mengajak Andi untuk
mengajak teman - teman tim futsal yang lain ikut berlatih. Markus dan Andi
mendatangi anggota tim futsal yang sedang bercengkerama.

“Hai teman - teman, kenalkan ini teman baru kita, Markus.” Sapa Andi.
“Hai Markus”, jawab teman - temannya (Markus menyalami teman-temannya satu
persatu)
Andi dan Markus kemudian mengajak teman - teman tim yang lain latihan. Tetapi
respon teman - teman timnya tidak menggembirakan. Ada yang tidak mau latihan
karena tim futsal tidak pernah lagi diikutkan pertandingan. Ada juga yang tidak
bersemangat karena tim ini sudah jatuh pamor. Yang lainnya merasa tidak ada lagi
masa depan tim futsal sekolah. Yang paling parah, ada anak bernama George yang
ingin membubarkan tim futsal, padahal dia adalah salah satu anak yang paling senior
di tim futsal itu. Tetapi ada juga yang ingin ikut karena ada teman baru yang
kelihatannya berbakat bermain.
Setelah perdebatan ringan terjadi di antara mereka, tim ini pun mulai berlatih.
Teman - teman yang awalnya malas ikut berlatih akhirnya memutuskan untuk ikut
berlatih pada hari itu. Masalah tidak selesai sampai di situ. Pada saat latihan,
kebiasaan buruk tim mulai kambuh. Mereka gampang menyerah, cepat capek, dan
tidak ada keinginan untuk maju. Mereka semua hanya bermain - main ketika latihan.
Ini membuat Markus kecewa dan sedih karena dia mengira bahwa timnya akan serius
dalam berlatih.

Setelah beberapa hari, mereka kembali berlatih. Teman - teman yang lain juga hadir
karena informasi dari Markus bahwa mereka mendapat undangan untuk bertanding.
Tetapi mereka kembali bermain - main ketika latihan. Markus akhirnya menyemangati
teman - temannya supaya mereka kembali serius dalam berlatih agar mereka dapat
mengikuti pertandingan futsal.

Keesokan harinya, Markus, Andi, dan George pergi untuk bertemu dengan guru
olahraga di sekolahnya. Mereka meminta kepada guru olahraga mereka agar mereka
dapat ikut pertandingan tersebut. Setelah perbincangan yang cukup lama, guru
olahraga yang melihat bahwa anak - anak tim futsal memiliki semangat juang untuk
mengikuti pertandingan pun setuju agar mereka dapat mengikuti pertandingan itu,
dan meminta izin kepada kepala sekolah. Untung saja, kepala sekolah mengizinkan
mereka mengikuti pertandingan futsal tersebut.
Pertandingan pun telah tiba. Tim futsal SMP Sukamaju yang dikapteni oleh Andi
resmi bergabung. Mereka tergabung di grup A, di mana juara bertahan juga terdapat
di grup tersebut.

“Teman - teman ayo semangat, kita harus mengeluarkan segala upaya agar bisa
menampilkan yang terbaik.”, teriak Andi sambil memberi semangat.

Pertandingan pertama pun dimulai. Pada pertandingan ini, tim futsal SMP Sukamaju
menelan kekalahan besar dari juara bertahan, dengan skor 7-0. Mereka sangat
terpukul dengan hasil pertandingan itu. Tetapi mereka masih ingin berjuang agar bisa
melaju ke babak selanjutnya. Di pertandingan kedua, mereka berhasil mendapatkan
hasil yang cukup baik dengan menahan imbang tanpa gol lawannya. Dan di
pertandingan ketiga, mereka kembali menelan kekalahan yang cukup telak dengan
skor 4-0. Di akhir pertandingan ini, anggota tim ini tidak saling menyemangati tetapi
malah terjadi perdebatan sengit antar anggota tim.
“Hei Andi, Markus, kalian berdua yang memberikan kita harapan tapi kamu ternyata tidak
bermain bagus.”, tunjuk seorang anggota tim bernama Jeremy.
“Ia betul, kita bermain tiga kali, tak satupun gol yang berhasil tercipta!”, bentak teman lain yaitu
Chris.
“Kamu juga Markus, katanya pernah juara di daerahmu, tapi sekarang malah bermain tidak
bagus.”, tambah George.

Andi pun tidak mampu menahan diri sehingga dia ingin menyerang teman - temannya yang
berkomentar pedas kepadanya dan Markus. Untung Markus langsung bisa menenangkan Andi.
Markus berkata “Tidakkah kalian ingat tim juara dunia juga pernah mengalami kekalahan dan
krisis gol, contohnya Prancis juara dunia 1998 tetapi gugur di fase grup tahun 2002.”. Seketika itu
keadaan menjadi senyap. Markus pun melanjutkan pembicaraannya dengan berkata permainan
pasti ada yang kalah dan ada yang menang, kalau hari ini kalah, maka mereka pasti bisa menang
pada kompetisi berikutnya dengan syarat mereka harus berlatih lebih keras.

“Begini teman - teman, supaya kita bisa lebih rileks bagaimana kalau kita jalan - jalan ke mall
aja.”,usul Markus.
“Saya setuju, daripada kita berdebat panas, lebih baik kita cari minuman yang dingin supaya tim
ini dingin.”, ujar salah satu anggota tim yaitu Kevin.
Mereka pun pergi ke mall untuk menenangkan diri mereka. Di sana mereka makan dan minum
bersama - sama dan menghabiskan waktu dengan bersenang - senang. Tetapi, Markus yang dari
tadi terlihat paling kuat dan tegar hati dalam menghadapi hasil pertandingan, sangat sedih
terhadap hasil pertandingan ini. Hal ini disadari oleh Andi yang kemudian menyemangatinya. Tim
mereka pun kembali pergi ke tempat makan untuk duduk dan berbincang. Di sana George dan
salah satu anggota tim yang lain bernama Lionel memberi usulan agar tim futsal dibubarkan
saja. Akhirnya terjadi perdebatan yang sangat keras di antara anggota tim di tempat tersebut.
Tetapi tiba - tiba mereka melihat seorang pria tinggi, atletis, dan mukanya sangat familiar,
ternyata ia adalah salah satu pemain tim nasional Indonesia dan sedang makan di tempat
makan yang sama dengan mereka.

Mereka pun mendatangi pemain timnas itu, meminta tanda tangannya, dan berfoto
dengan pemain itu. Pemain itu adalah orang yang sangat baik dan rendah hati. Pemain
ini pun berbincang dengan mereka. Mereka pun menjelaskan tentang tim futsal
mereka yang sekarang tidak tahu bagaimana nasibnya. Setelah mendengar cerita
mereka, pemain ini memberi mereka semangat. Dia mengatakan kepada mereka
bahwa mereka tidak akan mungkin menang jika tidak pernah merasakan kekalahan,
karena kekalahan itu memberi mereka pelajaran untuk menjadi lebih baik lagi.
Mereka yang mendengar hal tersebut merenungkan apa yang dikatakan pemain itu
dan akhirnya mereka kembali ke rumah masing - masing.
Keesokan harinya, anggota tim futsal kembali bertemu. Suasana hari ini sangat berbeda
karena semua bersemangat menuju lapangan. Perdebatan yang terjadi telah dilupakan.
Mereka memasuki lapangan dengan senyum dan siap berlatih. Mereka berlatih dengan
sangat serius dan mengikuti arahan dari pelatih. Hal tersebut mewarnai setiap kali mereka
berlatih, sehingga performa permainan semakin meningkat.
Mereka terus menerus menjalani latihan yang dilakukan dengan lebih rutin. Tak terasa,
latihan telah berjalan 1 bulan. Undangan pertandingan kembali diterima oleh tim futsal
mereka. Undangan yang diterima saat ini adalah kompetisi antarsekolah. Semua anggota tim
senang dan tambah bersemangat latihan karena akan mengikuti kompetisi.
Pertandingan telah tiba, hari ini tim futsal SMP Sukamaju main perdana di grup C. Di grup C
ini terdiri dari 4 tim yang beberapa di antaranya sudah berpengalaman mengikuti turnamen.
Pada pertandingan perdana ini, mereka lagi - lagi menelan pil kekalahan. Untungnya
kekalahan ini sangat tipis yaitu 1-0. Yang berbeda dari sebelumnya bahwa tidak ada lagi
saling menyalahkan. Mereka malah saling menguatkan satu dengan yang lain.
“Ayo teman - teman, semangat, jangan pernah kendor!”, ungkap George.
“Betul teman, ini baru pertandingan perdana kok, kita masih punya peluang 2 kali
tanding.”, ungkap Lionel.
“Jika kita menang pada 2 pertandingan berikutnya berarti kita masih bisa runner up di
grup C”, sambung Andi.
“Tetap semangat ya teman - teman!”, tutur Markus.
Pada pertandingan kedua, tim futsal SMP Sukamaju memulai pertandingan dengan
semangat dan menggunakan teknik menyerang. Di babak pertama, hasilnya
menggembirakan karena berhasil mencetak 2 gol. Posisi saat ini 2-0 SMP Sukamaju
menang. Di babak kedua, mereka tetap menyerang dan keputusan ini tidak sia - sia
karena pertandingan diakhiri dengan kemenangan 3-0. Mereka pun bergembira dengan
kemenangan ini.
Dua hari berikutnya, mereka memasuki pertandingan ketiga. Semangat pun tidak
pernah surut. Namun tidak ada gol yang tercipta untuk kedua tim. Skor imbang 0-0. Pada
saat turun minum sebelum babak kedua, pelatih tiba - tiba muncul dan memberi
semangat dan juga peringatan bahwa mereka harus bertanding sekuat tenaga dan
mampu menang setidaknya 2 gol tanpa balas. Sehingga mereka mampu lolos ke babak
berikutnya.

“Semangat!”, teriak pelatih (sambil mengepalkan tangan dan diulangi sebanyak 3 kali).
Di babak kedua, pelatih yang berdiri di pinggir lapangan, nampaknya berhasil
membakar semangat anak asuhnya. Andi, Markus, dan kawan - kawannya tampil agresif
menyerang sehingga tidak terlalu lama tercipta 2 gol. Lawannya pun tidak tinggal diam.
Mereka juga berupaya menyerang sehingga Andi sebagai kapten mengubah pola
permainan mengandalkan serangan balik. Keputusan itu membuahkan hasil karena di
menit akhir gol tercipta. Skor 3-0. Kemenangan bagi SMP Sukamaju. Hal itu pertanda tim
ini melaju ke babak berikutnya.

Keesokan harinya, tim langsung bertanding dengan sistem gugur. Pelatih mengingatkan
bahwa lawan mereka akan menjadi semakin berat dan tidak ada pilihan kecuali menang
jika ingin maju ke fase berikutnya. Lawan mereka adalah tim finalis tahun lalu. Pasti
mereka berambisi juara karena kegagalan di final tahun lalu. Markus, Andi, dan teman -
temannya bermain tidak lepas dan canggung di lapangan, sehingga banyak kesalahan -
kesalahan. Untungnya Lionel sebagai penjaga gawang masih tampil prima. Babak kedua
pun berlanjut. Tim tidak mampu mengembangkan permainan, karena Markus yang
terkena cedera. Lionel pun kewalahan. Akhirnya dua gol tercipta di akhir babak kedua.
Kekalahan bagi SMP Sukamaju dengan skor 0-2. Tim SMP Sukamaju seolah terlihat
kecewa dengan hasil ini. Mereka duduk tanpa satu pun yang mengeluarkan kalimat.
Melihat kejadian itu, pelatih memanggil mereka berkumpul.
“Anak - anak semua, saya sebagai pelatih bangga dengan performa kalian dalam kompetisi ini.
Ini adalah prestasi terbaik kalian karena sudah berhasil melewati fase grup dan berhasil
membuat finalis tahun lalu cukup frustasi. Jadi, tidak usah bersedih karena saya sebagai pelatih
telah mendaftarkan kalian untuk turnamen Walikota Cup. Itu artinya kalau kita menang di
turnamen itu, maka tim futsal kita akan menjadi tim futsal terbaik di kota ini, dan jika kita juara
maka kita akan mewakili kota ini dalam pertandingan nasional antar daerah.” ujar pelatih.
“Apakah kalian siap jadi juara?”, tanya pelatih dengan suara lantang.
“Kami siap, Pak!”, respon para pemain dengan suara menggelegar.
“Baiklah silahkan pulang ke rumah masing - masing dan beristirahat karena minggu depan kita
kembali berlatih.”, perintah pelatih.

Mereka kembali berlatih setelah beristirahat. Mereka sepakat menambah jadwal latihan. Saat
ini, pelatih banyak memberikan strategi bertanding. Andi sebagai kapten diberi arahan khusus
agar mampu menjaga kekompakan saat bertanding. Rutinitas ini dilakukan oleh tim tanpa kenal
lelah. Markus pun tidak tinggal diam, ia banyak berbagi kepada kepada temannya karena telah
mengikuti turnamen besar sebelum ia pindah ke SMP Sukamaju. Teman - teman tim yang lain
pun sering membawa video pertandingan sebagai referensi saat latihan. Semua berjuang sangat
keras. Permainan tim ini berkembang dengan pesat karena latihan keras yang dilakukan secara
rutin. Andi menjadi pemain bertahan yang dapat menahan musuh yang kuat dan juga dapat
memulai serangan dari pertahanan. Dan Markus telah menjadi pemain yang semakin hebat,
karena kemampuannya yang berkembang dengan pesat. Teman - teman yang lain juga telah
berhasil mengembangkan kemampuan sehingga mereka telah menjadi tim yang sangat kuat.
Di sela - sela latihan, agar pengalaman mereka dalam bertanding juga bagus, pelatih
menjadwalkan latih tanding dengan sekolah yang tim futsalnya adalah yang terkuat di kota
Makassar. Latih tanding pun dimulai. Pada awal pertandingan, mereka cukup kewalahan dengan
permainan tim lawan yang sangat menekan. Tetapi pelatih yang berhasil membaca strategi
lawannya, menerapkan salah satu strategi bermain yang mereka telah latih. Dengan strategi itu
mereka mulai menekan kembali lawannya. Akhirnya di penghujung babak pertama, Markus
berhasil menyundul bola atas yang diumpan oleh Andi dan menciptakan gol pertama. Ini
membuat pemain tim SMP Sukamaju sangat senang dan menjadi semakin semangat. Babak
pertama pun selesai dengan keunggulan bagi tim SMP Sukamaju.

Babak kedua pun dimulai. Tim lawan kembali menekan mereka dan berhasil mencetak 2 gol di
awal pertandingan. Tendangan yang sangat keras membuat Lionel tidak berkutik menghadapi
tendangan tersebut. Markus tetap mengingatkan teman - temannya untuk fokus dan semangat
dalam menghadapi tim lawan. Kesalahan pun akhirnya dibuat oleh tim lawan pada menit -
menit akhir pertandingan, yang dimanfaatkan dengan baik oleh George dan juga Jeremy. Mereka
berhasil masuk ke daerah lawan dan tendangan dibuat oleh Jeremy. Sayangnya kiper lawan
berhasil menepis tendangan itu. Tetapi bola yang ditepis malah mengarah ke arah Markus,
sehingga Markus pun langsung menendang bola dengan keras ke arah gawang. Kiper yang baru
saja menepis bola belum siap untuk menghadapi tendangan sehingga gol berhasil tercipta. Latih
tanding pun berakhir dengan skor 2-2. Mereka pun saling bersalaman dengan tim lawan. Pelatih
yang melihat hasil tersebut sadar akan perkembangan timnya dan berpikir bahwa tim ini
mempunyai kesempatan memenangkan Walikota Cup.
Tak terasa, pertandingan turnamen Walikota Cup telah tiba. Pelatih berkoordinasi
dengan kepala sekolah agar mengizinkan siswa yang lain ikut memberi pendukung
setiap tim futsal SMP Sukamaju bertanding. Kepala sekolah pun mengizinkan karena
ini adalah turnamen besar. Kembali ke jadwal pertandingan, tim futsal SMP Sukamaju
berada di grup f. Hal ini berarti dia bebas dari grup neraka. Kemampuan tim di
grupnya hampir sama rata. Namun, pelatih mengingatkan bahwa jangan menganggap
remeh dan harus fokus pada tim sendiri. Mereka harus mampu memetik kemenangan
tiap pertandingan.

Pertandingan pertama pun dimulai. Andi, Markus, dan teman - temannya bermain
lepas dan mengandalkan serangan balik. Namun, strategi ini hampir membuatnya
kalah di babak pertama. Untungnya Lionel sebagai penjaga gawang mampu menahan
beberapa kali tembakan dari lawan. Di babak kedua, Andi sebagai kapten memberi
instruksi agar tampil menyerang. Pertandingan pun semakin seru, karena kedua tim
saling berbalas gol. Akhirnya pertandingan pertama dimenangkan oleh SMP Sukamaju
dengan skor 3-2. Tiga poin untuk SMP Sukamaju.
Pertandingan kedua tidak kalah serunya dari pertandingan pertama. Markus yang
cerdas bermain meyakinkan temannya bahwa pola permainan tim kita adalah
menyerang, sehingga sepanjang babak pertama, mereka dominan menyerang dan
membuahkan kemenangan dengan skor 2-0. Di awal babak kedua, lawan tampil
dominan sehingga mampu mencetak 1 gol. Pelatih tetap berusaha tenang dan memberi
instruksi agar para pemain tampil menyerang dan fokus. Kemenangan pun berhasil
diraih dengan skor 3-1.

Hari berikutnya, tim futsal Sukamaju bermain di atas angin karena telah
memenangkan dua pertandingan sebelumnya. Di babak pertama, mereka kebobolan 2
gol tanpa balas. Pelatih memberi semangat agar tetap fokus. Untungnya tim Andi dan
kawan - kawan mampu menyamakan kedudukan dan skor berakhir imbang 2-2. Hal
ini pertanda baik bagi tim futsal SMP Sukamaju karena mampu melaju ke babak
berikutnya sebagai juara grup.
Dua hari kemudian, pertandingan 16 besar dimulai dengan sistem gugur. Andi
memberi tahu kepada teman - temannya bahwa untuk lolos ke babak selanjutnya
mereka harus menang. Lawan mereka kali ini bukanlah lawan yang mudah, karena
mereka adalah semifinalis pertandingan yang sebelumnya mereka ikuti. Markus dan
Andi menyemangati teman - teman yang lain agar semangat dalam pertandingan ini.
Di sini mereka akan menggunakan strategi menyerang dari awal.

Babak pertama pun dimulai. Tim SMP Sukamaju langsung menekan lawannya
sehingga kesulitan dalam menghadapi tekanan dari tim ini. Dan akhirnya, pada
pertengahan babak pertama tim SMP Sukamaju mencetak gol pertama. Lawannya
juga tidak mau kalah dan menekan SMP Sukamaju, untungnya Lionel sebagai penjaga
gawang bermain sangat bagus. Babak pertama pun berakhir untuk keunggulan bagi
tim SMP Sukamaju.
Babak kedua dimulai, tim lawan menggunakan strategi yang sangat baik sehingga
pada pertengahan babak mereka berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1. Tim SMP
Sukamaju mulai panik. Tetapi Markus tetap tenang. Dia yang mendapatkan bola pun
berhasil menggiring bola tersebut sehingga menyeimbangkan skor. Pada detik - detik
akhir pertandingan, Lionel melakukan tendangan dari tengah lapangan dengan
kekuatan yang sangat keras. Tendangan ini berubah arah karena terkena punggung
dari Andi sehingga kiper pun terkecoh dan tercipta gol. Gol ini membawa tim futsal
SMP Sukamaju memenangkan pertandingan dramatis tersebut dan lolos ke babak
selanjutnya, yaitu babak 8 besar

Keesokan harinya, babak 8 besar dimulai. Lawan tim futsal SMP Sukamaju kali ini
cukup seimbang dengan mereka. Tetapi Andi sebagai kapten tim kembali
mengingatkan mereka untuk tidak meremehkan musuhnya dan bermain serius agar
mereka dapat lolos ke babak semifinal.
Babak pertama pun dimulai. Baru saja pertandingan dimulai, Markus langsung
mencetak gol indah dari luar kotak penalti. Semangat dari tim SMP Sukamaju pun
langsung semakin membara. Mereka tidak menganggap remeh lawannya dan bermain
dengan baik dan lepas. Serangan demi serangan mereka terus lakukan. Serangan dari
SMP Sukamaju tidak bisa dibendung oleh tim lawan sehingga mereka berhasil dibobol.
Tetapi lawan juga tak tinggal diam. Mereka juga dapat menyerang dengan baik.
Akhirnya, babak pertama berakhir dengan skor 4-2, dengan keunggulan bagi tim
futsal SMP Sukamaju.

Pertandingan kemudian dilanjutkan. Pada babak kali ini, tim lawan bermain dengan
strategi serangan balik. Awalnya, tim futsal SMP Sukamaju kewalahan, tetapi pelan -
pelan mereka mulai terbiasa dengan strategi lawannya. Pertandingan pun berakhir
dengan skor 6-4 untuk kemenangan tim futsal SMP Sukamaju. Mereka sangat senang
karena dapat melaju ke babak semifinal pertandingan Walikota Cup.
Hari pertandingan semifinal pun tiba. Kali ini, SMP Sukamaju akan bertemu lawan
yang mengalahkan mereka ketika di pertandingan sebelumnya dengan skor 2-0. Di
sini, Andi sedang tidak enak badan sehingga tidak memungkinkan bagi dia untuk
bermain. George pun menjadi kapten tim sementara. Mereka tetap memakai strategi
menyerang dalam pertandingan ini.

Babak pertama dimulai. Kedua tim bermain dengan sangat baik dan minim kesalahan.
Gol pertama akhirnya tercipta pada pertengahan babak dan dicetak oleh lawan
mereka. Tetapi, tidak butuh waktu yang lama bagi tim futsal SMP Sukamaju untuk
menyamakan skor menjadi 1-1. Pada akhir babak pertama, SMP Sukamaju hampir saja
kebobolan. Untung saja Lionel masih berhasil menyelamatkan tim dari kebobolan.
Pertandingan kemudian dilanjutkan. Pada babak kedua ini, pergantian pemain
terjadi. Beberapa pemain lain seperti Julian dan Richard akhirnya diberikan jatah
untuk bermain. Mereka tampil dengan baik. Tetapi tidak ada gol yang tercipta sampai
akhir pertandingan, bahkan sampai babak perpanjangan waktu. Pertandingan
kemudian harus dilanjutkan dengan adu pinalti. Dua penendang pertama dari kedua
tim berhasil mencetak gol. Tetapi Jeremy gagal mengeksekusi tendangan yang ketiga
sehingga mereka tertinggal 3-2. Untung saja pada tendangan selanjutnya Lionel
berhasil menggagalkan penalti lawannya dan penendang ke empat dari tim ini berhasil
mencetak gol. Kesempatan lolos pun terbuka lebar, Lionel bahkan berhasil
menggagalkan penalti yang dilakukan oleh kiper lawan sebagai penendang ke lima.
Lionel yang adalah kiper pun mengambil penalti dan berhasil mencetak gol. Tim SMP
Sukamaju pun berhasil lolos ke babak final walikota cup.

“Kalian bermain dengan sangat hebat. Akhirnya kita bisa mencapai final. Ini adalah
hasil perjuangan dari kita semua. 2 hari lagi final akan dimulai. Semangat ya teman -
teman!”, ucap Andi.
“Kalian luar biasa! Kita berhasil masuk final. Ayo kita pasti bisa juara!”, tambah pelatih
Pertandingan final telah tiba. Kedua tim sudah mempersiapkan strategi untuk
bertanding. Kapten tim SMP Sukamaju yaitu Andi telah siap untuk kembali bermain.

“Hari ini kita akan memainkan pertandingan final. Saya harap kita dapat menunjukan
yang terbaik pada pertandingan kali ini.”, kata pelatih.
“Ayo teman - teman, semangat!”, ujar Andi.
“Kita pasti bisa, semangat!”, tambah Markus.

Pertandingan final pada turnamen walikota cup mengundang perhatian masyarakat


luas. Hal itu disebabkan karena kedua tim yang bertanding di babak final adalah tim
istimewa. Tim pertama adalah juara bertahan dua kali berturut - turut, sedangkan tim
kedua dari SMP Sukamaju adalah tim kuda hitam yang tidak pernah diperhitungkan
tapi mampu menembus babak final. Tim pertama sangat difavoritkan untuk menjadi
juara karena telah terbiasa tampil di final. Tetapi hal itu tidak membuat SMP
Sukamaju putus asa.
Wasit meniup peluit pertanda pertandingan final telah dimulai. Tim SMP Sukamaju
memilih bermain bertahan di awal pertandingan dengan taktik untuk mengenal ritme
permainan lawan serta mengandalkan serangan balik. Namun, hal itu sangat
membahayakan karena lawan tampil sangat agresif. Berulang kali tembakan ke mulut
gawang. Untungnya, berhasil ditepis oleh pemain belakang. Bahkan ada yang mengenai
mistar gawang. Babak pertama berakhir dengan skor 0-0. Tetapi tim SMP Sukamaju
sangat kewalahan.

Di babak kedua, pelatih menginstruksikan agar tim memainkan bola lebih lama di
lapangan tengah. Kemudian mengandalkan umpan terobosan ke mulut gawang. Tapi
strategi itu menguntungkan lawan karena memudahkannya melakukan serangan balik
dan menghasilkan dua gol sehingga skor di awal babak kedua yaitu 2-0. Andi sebagai
kapten menginstruksikan tim melakukan passing lebih cepat dan langsung melakukan
tendangan langsung ke arah gawang.
Tim lawan yang tampil menyerang di awal kelihatan lelah, sehingga banyak
kesempatan tercipta. Hal itu yang dimanfaatkan oleh Markus sebagai pemain yang
berpengalaman sehingga mampu mencetak 2 gol. Skor saat ini 2-2. Lima menit
sebelum babak kedua berakhir pertandingan semakin seru, bahkan Andi yang dikenal
sebagai pemain bijak terlibat adu jotos dengan pemain lawan. Untungnya keadaan
bisa dinetralisir. Skor masih imbang sementara hakim garis sudah mengangkat papan
pengingat waktu tambahan. Waktu tambahan yang diberikan 2 menit. Markus kembali
memperlihatkan kecerdikannya berdiri pada posisi bebas di depan mulut gawang
sehingga pas mendapatkan umpan lambung dari Andi, Markus langsung mengarahkan
tendangan ke arah gawang dan berhasil mencetak gol. Setelah tim SMP Sukamaju
berselebrasi, wasit pun meniup panjang peluitnya pertanda pertandingan berakhir.
Suasana stadion sangat ramai meneriakan yel kemenangan bagi SMP Sukamaju.
Para pemain pun melakukan selebrasi dan penghormatan kepada penonton yang telah
memberikan dukungan penuh. Upacara penerimaan piala pun berlangsung. Sambil
menunggu giliran dari pemasangan medali untuk runner up, tiba - tiba kepala sekolah
datang menghampiri.

“Wah betapa bangganya sekolah kita atas prestasi gemilang kalian semua.”, ucap
kepala sekolah.
“Terima kasih Pak atas dukungan selama ini.”, ujar Andi, Markus, dan semua teman -
temannya secara spontan.
“Luar biasa prestasi ini. Kalian telah mengantarkan sekolah kita menjuarai Walikota
Cup.”, terang kepala sekolah dengan senyum kebahagiaan.
“Kalian semua adalah harimau yang tidak kehilangan tidurnya karena pendapat
domba." sambung kembali kepala sekolah sambil menepuk pundak Markus dan Andi.
Tibalah giliran sang juara untuk penerimaan medali. Satu per satu pemain
maju ke podium utama dipasangkan medali secara langsung oleh bapak
walikota, Kemudian kepala sekolah didampingi oleh pelatih menerima trofi
besar yang juga diserahkan oleh bapak walikota. Dalam pesan singkat
walikota, saat menyerahkan piala.

“Inilah tim yang membuktikan ketangguhan yaitu dari zero to hero”, ucap
bapak walikota yang disambut tepuk tangan meriah oleh seluruh penonton.
Tim ini mengalami kekalahan yang sangat banyak. Tetapi mereka tidak
pernah menyerah. Mereka selalu berusaha untuk bangkit kembali dan terus
berusaha untuk maju agar dapat menjadi lebih baik. Kita juga tahu bahwa
tanpa kekalahan maka tidak ada kemenangan, maka janganlah menyerah jika
sudah kalah, karena semua orang hebat pernah mengalami kegagalan, tetapi
mereka terus maju dan berusaha. Ingatlah juga untuk selalu bekerja sama
dengan orang lain. Seperti peribahasa “Bersatu kita teguh, bercerai kita
runtuh.”, jika kita bersatu dengan orang lain maka pastinya semua tujuan kita
dapat tercapai seperti yang berhasil tercapai oleh Andi, Markus, dan teman -
temannya.
Analisis Teks Cerpen
Struktur Cerpen
Judul
“Akhirnya Juara”
Struktur Cerpen
Orientasi
Slide 2-4
Struktur Cerpen
Komplikasi
Slide 5- 14
Struktur Cerpen
Klimaks
Slide 15-24
Struktur Cerpen
Antiklimaks
Slide 25
Struktur Cerpen
Resolusi
Slide 26
Struktur Cerpen
Koda
Slide 27
Kebahasaan
Cerpen
Kalimat Ekspresif :
“Wah betapa bangganya sekolah kita atas prestasi
gemilang kalian semua.”, ucap kepala sekolah.
Kebahasaan
Cerpen
Kalimat Deskriptif :
Di sana, terlihat ruangan tidak terawat, lantainya kotor,
sarang laba - laba berjejer di dinding, dan debu setebal kaos
tangan memenuhi kursi dan meja.
Kebahasaan
Cerpen
Majas :
Kalian semua adalah harimau yang tidak kehilangan
tidurnya karena pendapat domba.
Unsur Intrinsik
Cerpen
Tema Alur
Alur nya adalah alur maju
Persahabatan dan
Olahraga Orientasi slide 2-4
Konflik slide 5-14
Klimaks slide 15-25
Antiklimaks slide 26
Resolusi slide 27-28
Unsur Intrinsik
Cerpen
Tokoh Penokohan
Protagonis : Andi dan Markus
Metode penokohan yang
Antagonis : George, Jeremy, Chris,
digunakan adalah dramatik.
Lionel.
Contohnya George sifatnya
Tritagonis : Kevin, pelatih, guru
kurang baik karena mudah
olahraga, dan kepala sekolah menyerah dengan ingin
Figuran : Anggota tim futsal yang membubarkan tim dan juga ikut
lain dan lawan tim futsal SMP dalam merendahkan Markus
Sukamaju. ketika kalah.
Unsur Intrinsik
Cerpen
Latar Sudut
Latar Tempat : Bagian kesiswaan
sekolah, Ruangan futsal sekolah,
Pandang
lapangan futsal, tempat pertandingan
futsal, mall. Cerpen ini menggunakan
sudut pandang orang ketiga
Latar Waktu : Pagi hari, sore hari, dan serba tahu
malam hari.

Latar Suasana : Bahagia, kecewa,


sedih, semangat, dan malas
Unsur Intrinsik
Cerpen
Gaya Amanat
Bahasa Amanatnya secara
Pada cerpen ini terdapat tersurat. Amanatnya yaitu :
penggunaan bahasa sehari - hari 1. Jangan pernah
dan juga bahasa Indonesia yang menyerah
baik dan benar. 2. Tanpa kekalahan atau
kejatuhan, kita tidak
akan pernah menang.
3. Kerja sama adalah
segalanya
Terima
Kasih!!

Anda mungkin juga menyukai