Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fadhil Nurdiansyah

Unit : 1
NIM : 180105087

KONFLIK TRADISIONAL SUKUBANGSA MOI


Pengantar Mekanisme dalam kehidupan sosial budaya sukubangsa Moi terdapat
beberapa mekanisme penyelesaian konflik antara lain teh bless
dan kalak foo. Kedua mekanisme ini dahulu selalu digunakan
dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul
dalam masyarakat seperti perselingkuhan, pencurian dan lain-
lain. Permasalahan atau tuduhan adanya perzinahan antar
seorang istri atau anak perempuan dengan seorang laki-laki.
Tapi di lain pihak ada yang bilang tidak benar itu, dan terjadilah
perdebatan antara pihak yang menuduh dan yang tertuduh atau
yang membela pihak tertuduh. Untuk menengahi permasalahan
ini, maka para tetua adat biasanya akan melakukan rapat
dengan melibatkan pihak-pihak yeng bertikai. Dalam rapat
tersebut akan ditentukan mekanisme penyelesaian konflik,
lokasi, waktu dan besaran pembayaran yang harus diberikan
oleh para pihak yang bertikai. Setelah adanya kesepakatan
mekanisme yang digunakan misalnya teh bless, waktu dan
lokasi serta besaran dan jenis alat pembayaran.
Aspek Tradisional pihak-pihak bertikai atau berselisih paham akan menyiapkan
dalam Mekanisme beberapa hal antara lain:
 Mengumpulkan makanan yang akan dimasak pada saat
pelaksanaan teh bless.
 Benda-benda yang akan digunakan untuk membayar pihak
yang menang seperti kain timur, kain cita, dan barang-
barang budaya lainnya.
 orang-orang yang melakukan teh bless untuk mewakili
pihak-pihak yang bertikai.
Setelah mekanisme penyelesaian konflik melalui teh bles
selesai dilaksanakan, maka pada tahap selanjutnya akan
diadakan musyarawah pendamaian sambil makan bersama
yang menandakan bahwa perselisihan ataupun konflik telah
selesai.
Kelebihan dan a. Kelebihan
Kekurangan Dalam mekanisme teh bless ini mempunyai kelebihan yaitu
Mekanisme lebih mudah dalam menyelesaikan konflik sehingga tidak
memakan waktu yang banyak. Kemudian pihak yang
sedang berkonflik tidak saling bermusuhan dan memberikan
efek jera bagi pihak yang bertikai.
b. Kekurangan
Masyarakat adat Moi cenderung lebih memilih untuk
mengesampingkan penyelesaian dengan sistem peradilan
pidana nasional dan lebih memilih penyelesaian di luar
pengadilan termasuk dengan mekanisme hukum adat.
Dalam penegakan hukum dengan mengunakan metode
pendekatan adat Moi, ada kecenderungan untuk
mengedepankan asas kekeluargaan menggunakan
musyawarah untuk mengambil keputusan yang telah di
sepakati kedua belah pihak yang berperkara baik dari pihak
korban maupun dari pihak pelaku.
Oleh karena itu, mekanisme adat seperti ini dinilai kurang
efektif dalam menentukan yang mana pelaku dan korban
sehingga lebih baik melakukan penyelasaian melalui jalur
Hukum Positif.

Anda mungkin juga menyukai