Palembang, 10 – 11 Oktober
2023
Pathon Hanif1, Aqshal Fadilah Halim2 Iwan Muraman Ibnu3 Ari Siswanto4
1
Teknik Arsitektur, Universitas Sriwijaya, Palembang
Corresponding author: pathonhanif05@gmail.com
ABSTRAK: Penelitian berjudul "Biomimikri Kayu: Sebuah Prinsip Desain Struktur Kayu" menggambarkan aplikasi
prinsip biomimikri dalam merancang struktur kayu yang berkelanjutan. Dengan menyoroti tantangan seperti skalabilitas
dan keterbatasan sumber daya kayu, penelitian ini menekankan bahwa kendala tersebut menjadi pendorong inovasi
dalam bidang desain, teknologi pengolahan material, dan praktik pengelolaan sumber daya alam. Meskipun menghadapi
kendala tersebut, penelitian ini menegaskan bahwa biomimikri kayu bukan semata-mata sebuah konsep desain,
melainkan sebuah pendekatan yang membuka peluang untuk inovasi berkelanjutan di industri konstruksi. Dengan
menggabungkan kebijaksanaan alam dan teknologi modern, penelitian ini merangsang pemikiran kreatif dalam
menciptakan solusi yang ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan sumber daya alam.
ABSTRACT: The research entitled "Wood Biomimicry: A Principle of Wood Structure Design" describes the
application of biomimicry principles in designing sustainable wood structures. By highlighting challenges such as
scalability and limited wood resources, this research emphasizes that these constraints are driving innovation in the
areas of design, material processing technology, and natural resource management practices. Despite these obstacles,
this research confirms that wood biomimicry is not merely a design concept, but rather an approach that opens up
opportunities for sustainable innovation in the construction industry. By combining the wisdom of nature and modern
technology, this research stimulates creative thinking in creating solutions that are environmentally friendly and
efficient in the use of natural resources.
Gambar 1 : Beton Bakteri (Bacterial Concrete) Penerapan Biomimikri dalam Desain Struktur Kayu
untuk Keberlanjutan Lingkungan
b) Material yang Merespons Suhu (Thermoresponsive
Materials): Biomimikri memungkinkan desainer untuk merancang
Bahan yang dapat merespons suhu dengan mengembang struktur dengan mengoptimalkan penggunaan material
atau menyusut. Material seperti hidrogel atau polimer kayu, meminimalkan limbah, dan memastikan bahwa
yang merespons perubahan suhu dan mengalami sumber daya alam dimanfaatkan secara efisien.
perubahan volumetrik. Meskipun tidak sepenuhnya Melalui biomimikri, desainer dapat menciptakan struktur
"tumbuh," mereka menunjukkan kemampuan untuk kayu yang membutuhkan energi lebih sedikit selama
berubah sesuai dengan lingkungan sekitarnya. proses produksi dan penggunaan sehari-hari. Konsep ini
berkontribusi pada pengurangan jejak karbon dan
efisiensi energi secara keseluruhan.
Penerapan biomimikri kayu dalam desain struktur juga
membantu mengurangi dampak lingkungan sepanjang
siklus hidup bangunan, termasuk tahap produksi,
penggunaan, dan pembongkaran. Ini melibatkan
pemilihan material yang berkelanjutan dan proses
konstruksi yang ramah lingkungan.
Contoh penerapan biomimikri :
Gambar 2 : (a) thermoresponsive polimers, (b) Simulasi
Contoh, (c) Perbandingan Suhu
1. Cross-Laminated Timber (CLT)
CLT adalah material konstruksi yang terdiri dari
beberapa lapisan kayu solid yang disusun bersilangan
c) Material Akustik yang Dinamis:
dan direkatkan bersama dengan perekat ramah
Bahan yang dapat mengatur peredaran udara dan
lingkungan seperti perekat berbasis tanaman atau perekat
merespons frekuensi suara. Panel akustik yang dapat
tanpa formaldehida.
berubah bentuk secara otomatis untuk mengoptimalkan
Proses produksi melibatkan pemotongan kayu menjadi
penyerapan suara berdasarkan kebutuhan, menciptakan
lapisan-lapisan tipis, penyusunan lapisan tersebut secara
suasana yang lebih nyaman.
bersilangan, dan perekatan dengan perekat khusus.
Lapisan-lapisan tersebut kemudian ditekan dan
dipanaskan untuk menciptakan panel yang kuat dan
stabil.
Produksi CLT membutuhkan energi lebih sedikit
dibandingkan dengan beton atau baja karena bahan
utamanya, kayu, merupakan sumber daya terbarukan
yang dapat diperbaharui dengan cepat. Kayu yang
Gambar 3 : Ilustrasi Pemantulan Bunyi digunakan dalam CLT dapat menyerap karbon selama
pertumbuhannya, menghasilkan jejak karbon yang lebih
rendah daripada material konstruksi lainnya.