UNIT:
OLEH:
KURNIAWAN TELAUMBANUA
012.19.022
UNIT:
PPM 2 ( DRY END )
OLEH:
KURNIAWAN TELAUMBANUA
012.19.022
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk kelulusan mata kuliah PKL II pada Semester
VIII program studi Teknologi Pengolahan Pulp dan Kertas
LAPORAN PKL II
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah PKL II Pada
Program Studi Teknologi Pengolahan Pulp dan Kertas
Diajukan Oleh:
KURNIAWAN TELAUMBANUA
012.19.022
PKL II dilakukan mulai 16 Januari 2023 s/d 17 Maret 2023 dan laporan ini telah
diperiksa dan disetujui oleh:
Puji Syukur kepada Tuhan yang maha Esa karena atas segala karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan Laporan PKL II. PKL II ini ditunjukkan untuk memenuhi pesyaratan akademik
mata kuliah PKL II semester VIII pada Jurusan Teknologi Pengolahan Pulp dan Kertas di
Institut Teknologi dan Sains Bandung tahun ajar 2022/2023
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan bantuan dan doa dari berbagai pihak
Laporan PKL II ini tidak dapat diselesaikan tepat waktu. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penulisan Laporan PKL II ini yaitu kepada:
1. Ibu Njoman Manik Susantini, S.T., M.T. selakui Ketua Program Studi Jurusan
Teknologi Pengolahan Pulp dan Kertas, Institut Teknologi dan Sains Bandung
sekaligus sebagai dosen pembimbing PKL II.
2. Ibu Nurul Ajeng Susilo, S.si., M.T dan Ibu Racmawati Apriani, S.T., M.T. selaku dosen
Program Studi Teknologi Pengolahan Pulp dan Kertas, Institut Teknologi dan Sains
Bandung.
3. Bapak Lukman selaku kepala pimpinan EPPS ( Energy Pulp Production School )
PT.IKPP Perawang yang telah memberikan pengarahan unit penempatan PKL.
4. Ibu Maya Susanty selaku bagian kepengurusan kantor EPPS yang telah membantu
menyampaikan berkas pengajuan magang di PT. Indah Kiat Pulp and Paper Perawang.
5. Bapak Margo Utomo selaku m i l l h e a d P P M 2 I n d a h k i a t p e r a w a n g d a n
pembimbing penulis selama pelaksanaan PKL II di PT.IKPP
Perawang.
6. Bapak Alfinus W selaku Koordinator Pengurus Safety yang telah mengarahkan penulis
tentang K3 & Safety selama melakukan PKL II di PPM 2
7. Bapak Zahardiman, selaku pembimbing penulis di lapangan selama pelaksanaan
magang di unit Stock Preparation Wet End PPM2
8. Bapak Kosmiraldi, selaku pembimbing penulis di lapangan selama pelaksanaan
magang di unit Stock Approach Flow System PPM2
9. Bapak Aliyus, Selaku pembimbing penulis di lapangan selama pelaksanaan magang di
unit Dry End PPM 2.
Kurniawan Telaumbanua
DAFTAR GAMBAR
1.1.Latar Belakang
Laporan PKL II ini disusun dengan cara membagi ke dalam beberapa bab,
yaitu :
10 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
a. BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan, manfaat, waktu dan
tempat pelaksanaan, ruang lingkup PKL II, serta sistematika
penulisan laporan.
b. BAB II : Profil Perusahaan
Bab ini berisikan tentang deskripsi perusahaan, visi dan misi
perusahaan, lokasi perusahaan, sejarah singkat perusahaan, main
production, struktur organisasi, serta pemasaran.
c. BAB III : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisikan tentang dryer pada mesin pembuatan kertas
dilingkuan kerja (PPM II)
d. BAB IV : Proses Produksi
Bab ini berisikan tentang proses produksi di PT. IKPP.
e. BAB V : Sistem Utilitas
Bab ini berisikan tentang unit-unit pendukung di PT. Indah Kiat
Pulp and paper seperti water treatment dan unit pembangkit tenaga
listrik.
f. BAB VI : Tugas Khusus
Bab ini berisikan tentang tugas khusus yang diberikan yang dicari
oleh penulis mengenai isu permasalahan yang ada di lingkungan
kerja mesin kertas 2 sesuai dengan arahan dosen pembimbing.
g. BAB VII : Penutup
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran penulis selama
melaksanakan kegiatan PKL II .
11 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
12 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
komersil sekaligus diadakan hari peresmian lahirnya PT. Indah Kiat Pulp and
paper (IKPP) Corporation Tangerang. Tanggal itu dipilih karena bertepatan
kelahiran Bapak Soetopo Jananto, disamping pembuatan logo dan moto yaitu
“Turut membangun Negara, mencerdaskan bangsa, dan melestarikan
lingkungan”. Kemudian tahun berikutnya dilakukan survey kedua di Jambi dan
Riau sebanyak sepuluh kali dan untuk menghasilkan pabrik kertas Tangerang
fase II dengan memasang mesin line ketiga yang berkapasitas 50 ton/hari.
Setelah mempertimbangkan data studi kelayakan lokasi pada tahun 1975,
maka studi dilanjutkan di Desa Pinang Sebatang dan Perawang, Kecamatan
Tualang, Kabupaten Siak, Propinsi Riau. Pada tanggal 5 September 1981
dilakukan pembebasan lahan serta perizinan.
Pada tahun 1982 pembukaan dan perataan hutan. Hak pengusahaan hutan
yang dimiliki PT. IKPP Corporation meliputi pemungutan dan penebangan,
pemeliharaan dan penjualan hasil :
1. Hasil Produksi Hutan (HPH) pembalakan (Logging) adalah hak
pengusaha hutan dan tujuan pemanfaatan kayu (log) untuk dijual
dengan prinsip dan asas lestari yang berkesinambungan;
2. HPH Hutan Tanaman Industri (HTI) adalah hak yang diberikan untuk
pengelolaan hutan yang tidak produktif menjadi hutan yang lebih baik
dengan cara penanaman hutan buatan dari jenis yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi;
3. Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) adalah hak untuk pemanfaatan kayu dari
suatu wilayah hutan yang akan dikonversikan menjadi lain dalam
waktu maksimum satu tahun.
Sementara itu, pengoperasian mesin kertas line ketiga di pabrik kertas
Tangerang dilakukan disamping persiapan lokasi pabrik pulp dilakukan di Desa
Perawang dan Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Propinsi
Riau. Setahun kemudian pembangunan fisik pabrik pulp fase I dimulai di
Propinsi Riau. Secara bersamaan dibangun pula fasilitas bongkar muat berupa
pelabuhan khusus yang dapat disandari oleh kapal samudra dengan bobot mati
lebih dari 6000 ton yang berjarak kurang lebih 1,5 kilometer dari lokasi pabrik
pulp di tepi Sungai Siak.
13 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
Peresmian pabrik pulp ini ditandai dengan peresmian oleh Presiden RI,
Bapak Soeharto pada tanggal 24 Mei 1984. Pada saat itu kapasitas pabrik pulp
sulfat yang dikelantang (Bleached Kraft Pulp) adalah 75.000 ton/ tahun,
sehingga kebutuhan pulp pabrik kertas di Tangerang tidak perlu diimpor lagi,
melainkan dipenuhi oleh pasokan pulp dari Propinsi Riau. Pabrik ini merupakan
pabrik sulfat yang dikelantang berbahan baku kayu pertama di Indonesia. Pada
tahun ini dimulai pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) berdasarkan
kerja sama antara PT. Indah Kiat Pulp and paper Corporation dengan PT. Arara
Abadi.
Pada tahun 1985 produksi pulp 25 ton/hari dicapai kemudian dilanjutkan
perencanaan pembangunan HTI tahap kedua. Pada tahun ini, PT. Indah Kiat
Pulp and paper Corporation sempat mengalami kerugian disebabkan oleh
pengaruh resesi dunia, kualitas produksi masih belum stabil, disamping adanya
penganti pengalihan pimpinan dari Bapak Soetopo Jananto ke putra pertama
beliau.
Pada tahun 1986 hak kepemilikan Indah Kiat dibeli oleh Sinar Mas Group
yang dipimpin oleh Bapak Eka Tjipta Wijaya, dengan pembagian saham :
a. PT. Satria Perkasa Agung : 67%
b. Chung Hwa Pulp Corporation : 23%
c. Yuen Fong Yu Manufacturing : 10%
Setahun kemudian merupakan masa transisi dari Bapak Boediono Jananto
kepada Bapak Teguh Ganda Wijaya, putra Bapak Eka Tjipta Wijaya. Pada tahun
ini pula produksi pulp 300 ton/hari tercapai setelah dilakukan modifikasi fasilitas
produksi. Pembangunan fase I pabrik kertas di Perawang dimulai tahun 1988
dengan memasang satu line mesin kertas wood free printing and writing paper
yang berkapasitas 150 ton/hari. Adanya pabrik ini menjadikan pabrik Perawang
sebagai pabrik pulp dan kertas terpadu.
Pada tahun 1989 dilakukan pembangunan pabrik pulp fase II Perawang
dengan peresmian oleh Presiden RI Bapak. Kemudian tahun 1990,
pembangunan pabrik fase II di Pinang Sebatang dimulai dengan pemasangan
mesin kertas berkapasitas 500 ton/hari yang merupakan salah satu mesin kertas
wood free terbesar di Asia.
14 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
Produksi percobaan pabrik fase II melakukan penjualan saham kepada
masyarakat serta koperasi-koperasi dengan pembagian saham :
a. PT. Putri Nusa Eka Persada : 54,39%
b. Chung Hwa Pulp Corporation : 19,99%
c. Yuen Fong Paper Manufacturing : 8,69%
Proses persiapan pelaksanaan program Bapak Anak Angkat dilakukan yaitu
merupakan program keterkaitan industri besar dengan industri kecil oleh
Departemen Perindustrian dan Pemda Daerah Tingkat (Dati) I Riau. Pengukuhan
Anak Angkat dilakukan menyangkut industri kerajinan kulit, industri sepatu
kulit, kerajinan batik, konveksi pakaian, pengecoran logam, tenun tradisional
Siak, cat logam dan lain-lain. Dan juga setahun kemudian dilakukan
pengembangan fase III pabrik pulp dimulai dengan kapasitas 1.300 ton/hari,
dimana uji coba produksi dilakukan pada akhir tahun. Disamping itu, PT. Indah
Kiat Pulp and paper Corporation juga turut membantu pemerintah dengan
menerima karyawan magang asal Timor Timur sebanyak 20 orang berdasarkan
Program Departemen Tenaga Kerja.
Tahun 1994 pabrik pulp fase III beroperasi secara komersial dan bergabung
bersama-sama dengan pabrik pulp fase I dan II untuk mrnghasilkan pulp yang
bermutu tinggi sehingga kapasitasnya dapat ditingkatkan dari 800 ton/hari
mejadi 1.300 ton/hari.
Kemudian pembangunan pabrik pulp fase IV dilakukan pada tahun
berikutnya dengan kapasitas 1.600 ton/hari, dimana uji coba operasi dijadwalkan
pada akhir tahun 1996, disamping :
a. Mengangkat dua anak angkat di Perawang yaitu konveksi dan tukang
kayu;
b. Membantu pemerintah lagi dengan menerima 24 orang tenaga kerja
asala Timor Timur;
c. Menerima sertifikat ISO 9002;
d. menerima pnghargaan dari Menteri Urusan Peranan Wanita sebagai
perusahaan Pembina Tenaga Kerja Wanita (Nakerwan) terbaik di Riau;
e. Menerbitkan majalah info kiat;
f. Mendirikan sekolah TK dan SD YPPI.
15 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
Tahun 1996 merupakan tahun penghargaan bagi PT. Indah Kiat Pulp and
paper. Selain mendapat penghargaan Upakarti dari Presiden juga mendapat
penghargaan peringkat biru, lingkungan hidup dari Menteri Kesejahteraan
Lingkungan Hidup menyangkut lingkungan yang sehat. Pada tahun yang sama,
produksi percobaan pabrik pulp IV dan persiapan pembangunan pabrik kertas III
dilakukan.
Tahun 1997 PT. Indah Kiat Pulp and paper mendapat lagi penghargaan
Zero Accident (nihil kecelakaan kerja) dari Presiden RI, serta mendapat sertifikat
ISO 14001. Saat itu menerima lima orang tenaga kerja asal Timor Timur.
Pada tahun 1998 pembangunan pabrik kertas III dengan kapasitas 1.300
ton/hari dicapai dan dimulai pembangunan gedung training centre dengan biaya
senilai Rp 2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah). Saat ini, kapasitas produksi
kertas PT. Indah Kiat Pulp and paper yaitu sebesar 1,2 juta ton pertahun dan
untuk pulp sebesar 2 juta ton pertahun.
PT. Indah Kiat Pulp and paper Corporation adalah salah satu badan hukum
swasta nasional yang dipercaya untuk mengusahakan hutan dan industri hasil
hutan dalam bentuk HPH Group :
a. PT. Arara Abadi luas konsesi ±265.000 Ha.
b. PT. Wira Karya Sakti luas konsesi ±220.000 Ha.
c. PT. Mapala Rabda luas konsesi ±155.000 Ha.
d. PT. Dexter Timber Perkasa luas konsesi ±166.000 Ha.
e. PT. Murini Timber luas konsesi ±116.000 Ha.
Maka produksi PT. Indah Kiat Pulp and paper secara garis besar yaitu
awalnya pabrik yang berada di Perawang memproduksi bubur kertas, lalu setelah
itu hasilnya dikirim ke pabrik yang berada di Serang untuk diolah menjadi kertas
kemasan dan ke Tangerang untuk diolah menjadi kertas tulis dan kertas cetak
untuk segera dipasarkan kepada konsumen.
16 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
2.2. Visi dan Misi Perusahaan
2.2.1. Visi PT. Indah Kiat Pulp and paper Perawang
Menjadi perusahaan bubur kertas nomor satu di Indonesia yang berdedikasi
menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi para pelanggan, pemegang saham,
karyawan dan masyarakat.
2.2.2. Misi PT. Indah Kiat Pulp and paper Perawang
Adapun misi dari PT. Indah Kiat Pulp and paper Perawang adalah sebagai
berikut :
1. Mempertahankan posisinya sebagai produsen pulp dan kertas dengan
biaya rendah serta pelaku utama di pasar Indonesia dan Asia yang
tumbuh pesat
2. Mengandalkan keuntungan pada sumber bahan baku, efisiensi, serta
jaringan distribusi yang luas
17 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
2.5. Manajemen Perusahaan
2.5.1. Struktur Organisasi
Penerapan strategi yang sukses banyak bergantung kepada struktur
organisasi perusahaan, mengkoordinasikan seluruh daya perusahaan untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Suatu organisasi dalam menjalankan segala
aktivitasnya harus mengutamakan kerjasamayang baik antar para anggotanya
agar tujuan perusahaan dapat tercapai, karena melalui kerjasama tersebut akan
memungkinkan pengaturan kerja yang efektif dan efisien.
Cara kerja yang efektif dan efisien dapat membuat organisasi bertindak
secara tepat dalam mencapai tujaun organisasi memiliki kejelasan dalam
pembagian tugas, wewnang dan tanggung jawab dari setiap anggota organisasi.
Perumusan manajemen dan struktur organisasi sangat penting pada suatu
perusahaan, dikarenakan adanya kesadaran para ahli tentang pentingnya
manajemen dan struktur organisasi tersebut dalam mencapai tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Struktur organisasi banyak jenisnya, tergantung dari keadaan perusahaan.
Struktur organisasi yang dapat memberikan gambaran mengenai baik buruknya
mekanisme kerja yang ada di suatu perusahaan, karena struktur yang baik dapat
menentukan posisi atau kedudukan dari masing-masing personil, tugas,
wewanang, tanggung jawab, arah komunikasi dan pelaksanaan program kerja.
PT. Indah Kiat Pulp and paper Perawang dikepalai oleh Wakil Presiden
Direktur yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur di tingkat
pusat. Presiden Direktur bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris,
sedangkan kekuasaan tertinggi berada di tangan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Bentuk organisasi PT. Indah Kiat Pulp and paper Perawang disusun
berdasarkan organisasi yang merupakan suatu kerangka yang memperlihatkan
sejumlah tugas dan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang
masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab yang jelas. Wakil
Presiden Direktur membawahi semua divisi yang berada di lokasi pabrik. Divisi
yang terdapat di lokasi pabrik PT. Indah Kiat Pulp and paper Perawang terdiri
dari 17 divisi yaitu :
18 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
Gambar 1.Struktur Organisasi PT. Indah Kiat Pulp and paper Tbk. Perawang
Komisaris
Direktur
General
Manager
Kepala
Pemasaran
19 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
2.5.2. Job Description
PT. Indah Kiat Pulp and paper Perawang menyusun suatu struktur
organisasi dengan menguraikan beberapa tugas tiap-tiap bagian. Berikut ini
adalah uraian tugas dari setiap unit pada PT. Indah Kiat Pulp and paper
Perawang :
1. Komisaris
Tugas Komisaris adalah :
a. Mengawasi kegiatan perusahaan secara periodik.
b. Menyetujui perjanjian-perjanjian / transaksi penting.
2. Direktur
Tugas Direktur adalah :
a. Membuat perencanaan jangka panjang masa depan perusahaan.
b. Membuat kebijakan perusahaan.
c. Mengawasi dan memonitor perusahaan secara menyeluruh.
d. Merancang laporan dari General Manager.
3. General Manager
Tugas General Manager adalah :
a. Memimpin manajer di setiap departemen dan memberi
pertanggungjawaban atas seluruh pekerjaan manajer kepada
kreditur.
b. Bekerja sama dengan Direktur dalam membuat dan menetapkan
kebijakan dan peraturan-peraturan dalam perusahaan.
c. Berperan dan bertindak mewakili Direktur utama dalam
pengambilan keputusan.
4. Engineer Manager
Tugas Engineer Manager adalah :
a. Bertanggungjawab secara langsung terhadap General Manager atas
seluruh pekerjaannya.
b. Memonitor dan mengawasi pekerjaan dari Machine Shop.
c. Mengeluarkan surat untuk pembelian mesin-mesin pabrik.
d. Memutuskan apakah perlu untuk membeli mesin.
20 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
5. Production Manager
Tugas Production Manager adalah :
a. Mengkoordinir, mengerahkan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
produksi.
b. Melakukan kegiatan produksi.
c. Memastikan pemanfaatan yang efisien atas dana, fasilitas dan
sumber-sumber perusahaan lainnya yang berada di bawah
wewenangnya.
6. HRD and Administration Manager
Tugas HRD & Administration Manager adalah :
a. Bertanggung jawab langsung kepada General Manager.
b. Memimpin program orientasi bagi karyawan yang baru bergabung.
c. Menyusun rencana kebijakan bagi para tenaga kerja.
d. Menyusun dan menyiapkan program pelatihan dan pengembangan
kinerja karyawan.
e. Bertanggung jawab atas perdokumentasian dan pelaksanaan
administrasi yang ada di perusahaan.
7. Accounting and Finance Manager
Tugas Accounting and Finance Manager adalah :
a. Bertanggung jawab akan keuangan perusahaan, perencanaan
anggaran perusahaan baik kantor pusat, pabrik maupun kebun.
b. Memonitor pencatatan akuntansi perusahaan.
c. Memastikan laporan dan catatan akuntansi keuangan lengkap dan
akurat untuk adit sistem.
d. Memberikan laporan keuangan kepada General Manager.
e. Menerima laporan keuangan dari pabrik dan kebun.
f. Memberikan persetujuan dan menerima dokumen keuangan yang
dibuat oleh finance staff.
8. Logistic Manager
Tugas Logistic Manager adalah :
a. Menentukan supplier yang telah dipilih, lalu melakukan negosiasi.
21 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
b. Menerima surat order pembelian dan memeriksa ulang surat
tersebut.
c. Memeriksa dan menandatangani Deklarasi Uang Muka.
d. Menghubungi supplier untuk menandatangani perjanjian kontrak
jangka panjang.
e. Mengelompokkan supplier sesuai dengan bidang utamanya.
9. Sales and Marketing Manager
Tugas Sales and Marketing Manager adalah :
a. Menyetujui laporan dan diskusi dengan petugas penjualan.
b. Meminta persetujuan dari direktur utama bila diperlukan.
c. Bila sudah disetujui, maka melakukan negosiasi bersama Sales Staff.
d. Menganalisa pasar.
e. Menetapkan strategi pemasaran dan memeriksa serta menyetujui
laporan penjualan yang dilaporkan secara berkala.
f. Menganalisis laporan penjualan.
10. Logistic Staff
Tugas Logistic Staff adalah :
a. Membuat data supplier.
b. Mengelompokkan supplier sesuai dengan bidang utamanya.
c. Mengelompokkan supplier untuk menentukan jadwal pertemuan.
d. Membuat order pembelian.
e. Membuat penawaran kontrak kerjasama.
f. Me-monitoring order pembelian sesuai dengan jadwal pengiriman
dari supplier.
11. Bagian Gudang
Tugas bagian gudang adalah :
a. Mengawasi keluar masuknya barang.
b. Menjaga dan memelihara barang.
c. Membuat laporan persediaan barang.
d. Menginput data pemasukan dan pengeluaran barang.
22 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
12. Machine Shop
Tugas Machine Shop adalah :
a. Bertanggung jawab untuk menangani peralatan yang ada baik kantor
pusat maupun pabrik.
b. Membuat permohonan surat dalam hal untuk pembelian mesin-
mesin baru di pabrik.
13. Supervisor
Tugas supervisor adalah :
a. Mengawasi pelaksanaan produksi.
b. Bertanggung jawab atas terjadinya kesalahan dalam produksi.
14. SDM Staff
Tugas SDM Staff adalah :
a. Meminta persetujuan HRD Manager.
b. Melaksanakan program pengembangan dan pelatihan terhadap
karyawan baru.
c. Menangani perekrutan karyawan baru.
15. Administration Staff
Tugas Administration Staff adalah :
a. Melakukan semua kegiatan administrasi perusahaan.
b. Mencetak slip gaji dan return.
c. Mendokumentasikan semua dokumen perusahaan.
16. Accounting Staff
Tugas Accounting Staff adalah :
a. Membuat laporan keuangan dan rekonsiliasi hutang piutang setiap
bulan.
b. Me-monitoring pajak.
c. Memberikan laporan keuangan tersebut kepada accounting
manager.
23 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
17. Finance Staff
Tugas Finace Staff adalah :
a. Membuat permohonan pembayaran untuk biaya bunga bank, biaya
entertainment.
b. Bertanggung jawab menyimpan semua dokumen penagihan yang
belum dibayar pelanggan.
c. Menyiapkan dan membuat dokumen keuangan.
18. Technical Sales Staff
Tugas Technical Sales Staff adalah :
a. Membuat surat penawaran dan mencari pelanggan.
b. Melakukan negosiasi terhadap pelanggan sebatas kewewenangan
yang dimilikinya.
c. Mengembangkan strategi pemasaran yang sudah ada.
d. Menerima order pembelian resmi dari pelanggan.
19. Marketing Staff
Tugas Marketing Staff adalah :
a. Menganalisis pasar.
b. Menetapkan strategi pemasaran.
c. Menganalisis laporan penjualan.
20. IT Staff
Tugas IT Staff adalah :
a. Bertanggung jawab langsung kepada general manager atas
kinerjanya.
b. Memelihara setiap unit alat kerja (komputer) yang sudah ada.
Perekrutan tenaga kerja dilakukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and paper untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang tepat dan sesuai. Tenaga kerja ini
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu Karyawan Tetap dan Mitra Kerja.
a. Karyawan Tetap
Karyawan tetap ini menerima gaji tiap bulan sesuai pengaturan gaji
dari perusahaan tempat bekerja dan menerima tunjangan.
24 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
b. Mitra Kerja
Mitra kerja merupakan subkontraktor yang bekerja sama dengan
PT. IKPP.
Dalam perekrutan dilaksanakan seleksi. Seleksi adalah serangkaian
langkah-langkah tertentu yang digunakan untuk menentukan pelamar mana yang
akan diterima yaitu tes tertulis dan wawancara, selanjutnya proses penempatan
pada jabatan yang baru atau berbeda.
Karyawan dibagi dalam beberapa level sesuai dengan jabatannya yang dapat
dilihat pada Tabel 2.1 berikut.
25 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
1) Jam Kerja Non-Shift
Karyawan yang termasuk non-shift adalah mereka yang tidak terlibat
langsung dalam kegiatan produksi maupun pengamanan pabrik dan
biasanya karyawan tingkat staf ke atas. Jam kerja karyawan non-shift
adalah sebagai berikut :
- Hari Senin sampai Jumat : 07.00 – 17.00 WIB
- Istirahat : 11.00 – 13.00 WIB (Senin – Kamis)
11.30 – 13.30 WIB (Jumat)
- Hari Sabtu dan Minggu : Libur
26 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
komplek perumahan KPR I dan KPR II bagi karyawan PT. IKPP yang
memiliki keluarga.
b. Sekolah
Perusahaan juga membangun sekolah untuk putra-putri karyawan yang
terdiri dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMK YPPI yang berlokasi di area
KPR I.
c. Transportasi
Untuk mempermudah transportasi bagi karyawan yang tidak tinggal di
Perawang, perusahaan menyediakan armada bus untuk antar jemput
karyawan dari Pekanbaru ke Perawang.
d. Klinik Kesehatan
Perusahaan juga memperhatikan maslaah kesehatan bagi karyawan
yaitu dengan membangun sebuah klinik kesehatan yang berada di
komplek perumahan karyawan, KPR I.
e. Tempat Peribadatan
Untuk sarana peribadatan bagi karyawan dan keluarganya perusahaan
membangun Mesjid dan Vihara di sekitar lokasi pabrik bagi karyawan
dan penduduk sekitar.
f. Sarana Olahraga dan Rekreasi
Sebagai tempat hiburan bagi karyawan dan keluarganya, perusahaan
menyediakan fasilitas-fasilitas olahraga, diantaranya :
- Lapangan Sepak Bola
- Lapangan Tenis
- Lapangan Basket
- Kolam Renang
- Gedung Serbaguna
g. Asuransi
Perusahaan menyediakan pula asuransi bagi karyawan. Setiap karyawan
dan keluarganya ditanggung asuransinya oleh asuransi BPJS Kesehatan
sampai anak ketiga.
27 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
h. Bank
Untuk melayani kebutuhan perbankan karyawan di lokasi PT. IKPP
terdapat Bank Sinarmas yang memiliki mesin ATM 6 unit, Bank
Mandiri dengan mesin ATM sebanyak 2 unit, dan Bank Maybank
dengan ATM sebanyak 2 unit.
i. Seragam
Perusahaan memberikan pakaian sergama, sepatu kerja, dan alat-alat
keselamatan kerja kepada karyawan.
j. Serikat Pekerja
Di dalam masa kerja karyawan perusahaan dapat bergabung dengan
serikat pekerja yang merupakan wadah penampung aspirasi karyawan,
ada empat serikat yaitu Serikat Pekerja Perjuangan (SP Perjuangan),
Serikat Pekerja Kahutindo (SP Kahutindo), Serikat Pekerja IKPP (SP
IKPP), dan Hukatan SPSI.
28 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
f. Dryer yang melebihi ambang batas.
g. Mesin-mesin yang bekerja tanpa alat pengaman sehingga menimbulkan
bahaya mekanis.
h. Peledakan yang dapat terjadi pada temperatur dan tekanan tinggi
sehingga menimbulkan peledakan dan kebakaran.
i. Penerapan yang kurang sehingga menimbulkan kecelakaan kerja.
j. House keeping yang kurang baik sehingga menyebabkan tempat kerja
yang kotor dan tata letak alat yang tidak teratur. Hal tersebut dapat
menyebabkan kelelahan dan kejenuhan di tempat kerja.
2.6. Produk dan Pemasaran
Adapun produk utama yang dihasilkan oleh PT. Indah Kiat Pulp and paper
adalah :
a. Pulp
Pulp mempunyai arti bubur, dalam hal ini adala bubur kayu. Pulp
merupakan bahan baku setengah jadi untuk membuat kertas yang
berasal dari serat (selulosa dan hemiselulosa). Pulp yang diproduksi
beasal dari kayu serat pendek (hardwood) dari jenis Acacia crassicarpa,
Acacia mangium, dan Eucalyptus sp.
b. Kertas
Jenis kertas yang diproduksi oleh PT. Indah Kiat Pulp and paper
meliputi kertas untuk keperluan tulis dan cetak, serta kertas fotokopi.
29 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
30 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
dilakukan dengan cara membekukan produk dan kemudian dikeringkan (divakum),
yaitu memisahkan hampir sebagian besar air melalui proses sublimasi, agar
menghasilkan produk yang awalnya berfasa cair menjadi padat dan kering (tidak
mengandung air) (Hariyadi, 1991). Sublimasi merupakan proses perubahan fasa
materi dari padat menjadi gas tanpa melalui fasa cair. Tujuan utama dilakukan
proses produksi dengan menggunakan metoda freeze drying adalah untuk
mempertahankan stabilitas produk pada saat proses pembekuan dan pengeringan
berlangsung. Oleh sebab itu, bahan produk tidak boleh mengalami fasa cair, karena
pada keadaan cair, struktur biologi dan kimia suatu bahan dapat berubah dan sangat
sensitif sehingga rentan terhadap kerusakan (Hariyadi, 1991).
3.2.2. Tray drier.
Tray drier biasa disebut juga dengan pengering rak atau pengering kabinet.
Alat pengering ini biasa digunakan untuk mengeringkan bahan padat yang
berbentuk gumpalan atau pasta, bahan ini diratakan di atas baki logam yang
memiliki ketebalan 10-100mm. Pada pengeringan jenis ini, bahan yang akan
dikeringkan berhubungan langsung dengan media pengering. Cara perpindahan
panas yang digunakan pada umumnya adalah dengan konveksi, pengeringan
dengan konduksi pun juga bisa digunakan untuk memanaskan baki tersebut.
3.2.3. Drum (Rotary) Drier
Rotary drier atau bisa disebut drum drier adalah alat pengering yang
dipanaskan dengan menggunakan tungku atau gasifier. Alat ini berbentuk drum
yang berputar secara terus-menerus. Alat ini dapat bekerja pada airan udara melalui
poros silinder pada temperatur 649-982 oC, akan tetapi pengering ini lebih banyak
digunakan pada temperatur 204-482 oC.
3.2.4. Spray drier
Spray drier merupakan alat yang melakukan proses pengeringan spray
drying, dari proses ini diharapkan dapat menghasilkan produk bubuk melalui
penguapan cairan. Proses ini memakai atomisasi cairan untuk membentuk droplet,
setelah itu droplet yang dihasilkan akan dikeringkan menggunakan udara kering
yang memiliki tekanan dan temperatur yang tinggi. Bahan yang biasa dikeringkan
pada proses ini berupa emulsi, dispersi dan suspens dengan produk akhir berupa
bubuk, granula atau aglomerat.
31 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
3.2.5. Fluidized Bed Drying
Fluidized Bed Drying merupakan proses pengeringan dengan
memanfaatkan aliran udara panas dengan kecepatan tertentu. Aliran panas tersebut
dilewatkan menembus hamparan bahan sehingga hamparan bahan tersebut
memiliki sifat seperti fluida. Metode pengeringan ini banyak digunakan untuk
pengeringan bahan berbentuk butiran atau partikel. Proses pengeringan pada alat
ini dipercepat dengan cara meningkatkan aliran udara panas sampai bahan yang
ingin dikeringkan terfluidisasi. Pada kondisi ini, berlangsung penghembusan bahan
sehingga memperbesar luas kontak pengeringan, peningkatan koefisien
perpindahan kalor konveksi, dan peningkatan laju difusi uap air.
3.2.6. Mesin vacuum
Mesin vacuum drying adalah mesin pengering yang menggunakan teknologi
vacuum. Proses pengeringan ini diatur pada temperatur yang diinginkan, disertai
dengan proses pemvakuman untuk mempercepat pengeringan. Mesin pengering ini
biasanya digunakan untuk produk yang harus dikeringkan dengan temperatur
rendah, agar gizi tidak rusak. Prinsip kerja alat pengering ini adalah memanaskan
produk pada temperature rendah yang bisa diatur dan disertai dengan penyedotan
uap air melalui proses vakum dari hasil pemanasan produk atau bahan lain. Produk
diletakkan pada loyang dan ditempatkan pada rak-rak berlubang
32 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
BAB IV DESKRIPSI PROSES
33 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
Cara kerja belt press adalah pengempaan dengan 2 nip, pulp
disemprotkan diantara wire dan kemudian akan di press untuk mengeluarkan
airnya tanpa bantuan vacum, kemudian akan masuk kedalam screw untuk
didilusi kembali menggunakan air dari paper mill untuk menaikkan PH menjadi
±6-7.
Pulp yang awalnya berkonsistensi ±3% dari pulp mill di press oleh Belt
Press hingga mencapai konsistensi ±20%-25%. Setelah keluar dari Belt
Press, stock akan didilusi dengan white water sebelum akhirnya masuk
ke HD Tower.
Pulp yang dibawa dari pulp mill biasanya masih mengandung larutan
chemical seperti NaOH, ClO2, dll sehingga konduktivity masih tinggi,
hal ini harus dibuang karena dapat mengganggu kestabilan proses
nantinya. Maka stock di press oleh wire yang menjepitnya dari dua sisi
dengan harapan larutan ini ikut keluar bersama air dari stock. Larutan itu
kemudian dibawa kembali ke pulp mill.
4.1.1.2 HD Tower
34 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
HD Tower berfungsi untuk menyimpan pulp sementara yang telah didilusi
dengan fresh water sehingga konsistensi turun menjadi ±5,5%. Lalu pulp akan
diteruskan ke receiving chest dan kemudian akan di refining.
4.1.1.3 Refining
35 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
Pencampuran bahan-bahan tersebut dibantu oleh dua agitator. Mixing
chest pump memompakan stock secara continuous ke machine chest. Pengaturan
konsistensi dilakukan dengan menambahkan dulution water pada pompa ini.
Konsistensi harus tetap dipertahankan, yaitu sektar 2,8 %. Cationic starch juga
bisa ditambahkan pada mixing chest pump.
4.1.1.5 Machine Chest
Machine chest menerima stock dari mixing chest dan menyediakan stock
untuk approach flow system. Pada machine chest dilakukan penghomogenan
stock selanjutnya karena adanya penambahan cationic starch dan dilution water
pada bagian discharge mixing chest. Machine chest akan mengaduk stock yang
konsistesinya telah (thick stock).
36 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
Gambar 4.1.2.1 Stuff Box
4.1.2.2 Silo
4.1.2.3 Cleaner
37 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
benda akan mendekati dinding cone cleaner.Karena massa udara lebih kecil dari
air sehingga udara berada di tengah aliran putaran dan membentuk vortex, pada
daerah vortex kecepatan aliran lebih kecil sehingga aliran menjahui daerah tengah
dengan membentuk aliran spiral yang mengarah keatas yang dimana serat dan
komponen-komponen yang memiliki massa jenis lebih kecil dari air keluar dari
cone sebagai accept, sedangkan benda-benda berat akan ikut aliran centrifugal ke
bawah sebagai reject.
Stage 1: 75 Cone
Stage 2: 14 Cone
Stage 3: 12 Cone
Stage 4: 6 Cone
Stage 5: 1 Cone
38 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
4.1.2.4 Deaerator
39 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
4.1.2.6 Pressure Screen
Screen digunakan untuk memisahkan partikel-partikel pengotor yang
berukuran lebih besar dari pada serat. Disamping itu screen juga ditujukan untuk
memisahkan flok-flok yang terbentuk sehingga hingga menjadi serat individu.
Fungsi dari head box adalah untuk mendistribusikan serat yang seragam
searah silang mesin kertas/wire (forming section). Pendistribusian serat ini
sangat mempengaruhi sifat kertas yang dihasilkan, terutama formasi kertas.
Untuk menghasilkan aliran yang seragam, dilakuakan pengontrolan terhadap
perbandingan kecepatan aliran stock pada headbox, dengan kecepatan wire. Hal
ini biasa disebut dengan jet wire ratio.
40 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
Gambar 4.1.4 Forming Section
Air yang masih tersisa pada lembaran selanjutnya dikeluarkan dengan aksi
mekanis yaitu dengan cara pengepresan drainess sekitar 20 % setelah press akan
mengalami kenaikan hingga menjadi sekitar 45 %. Press juga akan
meningkatkan kemampuan berikatan antar serat. Forming section adalah proses
pembentukan lembaran kertas selebar mesin yang di semprotkan oleh headbox
ke atas wire. Air akan dikurangi secara perlahan diatas wire dengan bantuan foil,
gravitasi, dan vacuum.
41 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
4.2 DRY END
4.2.1 Pre Dyer Section
Setelah melewati press, kandungan air yang masih tersisa pada lembaran
menjadi sangat sedikit (sekitar 40-45%) jika dibandingkan kandungan air pada
saat memasuki forming section. Meskipun demikian air yang masih tersisa
tersebut tidak dapat dihilangkan lagi dengan vacum maupun aksi mekanis.
4.2.2 Surface sizing
Untuk meningkatkan kualitas kertas yang di produksi khususnya untuk
memperbaiki sifat permukaan kertas, surface sizing aditife harus ditambahkan.
Bahan yang digunakan adalah starch, dan untuk mengaplikasikannya pada
kedua permukaan kertas digunakan surface sizing.
4.2.3 After Dryer Section
Setelah malewati surface sizer drainess kertas akan kembali menurun. Hal
ini terjadi karena pembasahan oleh air pada larutan size. Oleh karena itu kertas
harus kembali di keringkan pada after dryer section.
4.2.4 Calender.
Calender adalah peralatan yang berfungsi untuk mengurangi variasi
ketebalan arah silang mesin dan meningkatkan kelicinan permukaan kertas
untuk meningkatkan sifat printability kertas. Calender yang digunakan
menggunakan satu nip dan dua jenis roll, yaitu hard roll (thermo roll) dan soft
roll (sym CD). Roll tersebut dipanaskan dengan menggunakan oil heating yang
disirkulsi. Suhu thermo roll sekitar 150 ˚C – 200 ˚C dan akan berpindah ke
permukaan kertas. Permukaan calender yang halus akan terduplikasi ke
permukaan kertas. Pemanasa oli dilakukan dengan system pemanasan elektrik.
4.2.5 Reel
Tipe reel yang digunakan adalah Optireel. Reel merupakan suatu sistem
alat yang digunakan untuk menggulung lembaran kertas setelah proses
calendering pada spool (jumbo roll). Spool merupakan roof baja yang besar dan
diputar untuk menggulung kertas dari paper machine.
42 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
4.3 Winder
Winder merupakan suatu proses pemotongan kertas dari spool menjadi
gulungan kecil pada core. Besarnya gulungan pada core berdasarkan pesanan
dari konsumen.
4.4 Finishing
Kertas yang telah diproses di Winder kemudian ada yang dijual dalam
bentuk roll kecil atau core dan ada juga yang jual dalam bentuk ukuran-ukuran
berdasarkan orderan dari konsumen seperti A3 , A4 , A5 , B3 , F4 , dan Folio.
Gulungan kertas yang berada pada core ada yang diproses pada Cut Size dan
Folio.
43 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
BAB V SISTEM UTILITAS
5.1 Utilitas
44 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
diendapkan secara gravitasi unit sedimentation basin. Flok yang
diendapkan di unit sedimentation basin yaitu berupa lumpur. Air yang
mengandung lumpur sungai diendapkan.da air yang teleh terpisah dari
lumpur kemudian dialirkan ke unit gravity filter yaitu untuk menyaring
flok-flok yang belum terendapkan di unit sedimentation basin dengan
menggunakan media filter. Setelah dialirkan melalui unit gravity filter
terdapat 2 (dua) aliran yaitu aliran pertama dialirkan ke clean water basin
pada unit ini diharpkan telah terpisah dengan flok-flok, sedangkan pada
aliran kedua dialirkan ke unit recovery basin. Pada unit ini air sungai yang
telah dilakukan pengolahan menjadi air bersih dengan kualitas sesuai
standar air bersih. Air bersih tersebut dialirkan dan ditampung di unit
water pool dan air bersih ini siap dipakai.
45 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
5.1.3.1 Tipe dan Penggunaan White Water
White water dibagi menjadi tiga klasifikasi utama : rich, cloudy, dan
clear. Cloudy dan clear white water terkadang disebut juga sebagai clean
white water karena tipe ini tidak mengandung banyak fine.
Rich white water berasal dari former section. Kebanyakan dari air
ini tidak pernah memasuki sistem white water. Rich water menyusuri
flumes dan kembali ke off-machine silo. Sebagian kecil air ini mengalir ke
sistem white water. Dibandingkan dengan make-up water atau mill water,
air ini penuh dengan serat dan fines. Konsistensi air ini sekitar 0,04 %
sampai 0,09 %.
Rich white water paling baik digunakan dengan mengembalikannya
ke silo atau sebagai dilution water bagi berbagai pompa stock preparation.
Rich white water yang tidak dikembalikan untuk secepatnya digunakan
lagi, dikirim ke saveall.
Saveall menghasilkan dua tipe air lainnya : cloudy dan clear. Air
yang memasuki saveall memiliki konsistensi bervariasi. Influen white
water chest memiliki konsistensi antara 0,04 % sampai 0,09 %. Stock
sweetener dari blend chest masuk ke saveall dengan konsistensi sekitar 4,5
%. Cloudy white water mengalir memasuki saveall dengan konsistensi
sekitar 0,1 %.
Saveall mengambil semuanya dan menghasilkan cloudy white water
dengan konsistensi sekitar 0,06% dan clear white water dengan
konsistensi sekitar 0,01%. Serat meninggalkan saveall dengan konsisitensi
sekitar 10,0 %.
46 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
a. Clear White Water Chest
Sumber air utama dari chests adalah saveall. Chest juga dapat
menerima air dari warm water supply header untuk keperluan kontrol
level.
b. Cloudy White Water Chest
Sumber air utama dari chests adalah saveall. Jika chest
membutuhkan pengisian, mill water dapat ditambahkan untuk memenuhi
level
c. White Water Storage Chest
White water storage chest digunakan untuk:
I. Menyimpan white water.
II. Memasok makeup water di saat intensitas penggunaan air
tinggi.
III. Memasok dilution water untuk softwood pulpers.
IV. Memasok air untuk kontrol konsistensi.
White water storage chest menyediakan cadangan air yang diperlukan untuk
memasok sebagian besar pengguna white water pada saat operasi normal.
Pengguna utamanya adalah machine pulpers.
d. White Water Chest
Reservoir utama dari white water untuk mill adalah white water
chest. White water chest merupakan white water storage vessel berukuran
terbesar yang kedua pada plant.
Chest ini merupakan titik pengumpulan untuk kebanyakan air yang
masuk. Chest ini juga sumber utama white water untuk saveall pada saat
operasi normal. White water yang terdapat di dalamnya dianggap rich
karena mengandung serat dalam jumlah besar.
e. Flatbox Seal Pit
Fungsi dari seal pit adalah untuk menyegel drop legs dari flat box
separator dan vacufoil, serta mengumpulkan air dari couch roll pan dan
flatbox, serta vacufoil separators. Level air pada seal pit dijaga dengan
mengaliri tile wall yang memisahkan seal pit dari white water chest.
47 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
BAB VI TUGAS KHUSUS
Dry end merupakan proses pengeringan kertas dari kertas basah menjadi
kertas kering yang sudah jadi. Tingkat kekeringan sekitar 95 - 97 %. Kadar air
yang tersisa setelah pressing masih cukup tinggi, maka diperlukan pengeluaran
air lanjutan yaitu dengan metoda penguapan (evaporasi).
Dryer section pada mesin kertas terbagi atas dua tahap, yaitu tahap pre dryer
dan tahap after dryer. Dryer section memiliki fungsi untuk mengeringkan kertas
dengan cara ditekan di atas silinder pengering / cylinder dryer yang di bagian
dalamnya dipanaskan dengan uap (steam). Pada pre dryer di ppm 2 terdapat 4
grup yakni 1D single canvas dan 2 D, 3 D, 4 D double canvas. Sementara pada
after dryer terdapat 2 group. After dryer berfungsi untuk mengeringkan kembali
kertas yang keluar dari size press. Prinsip kerjanya sama dengan pre dreyer yang
bertujuan untuk mencegah kertas putus pada saat digulung.
Sebelum memasuki dryer section, dilakukan pengukuran terhadap
ketegangan kertas yang disebut release point. Pengukuran ini berfungsi untuk
mencegah tejadinya wrinkle pada lembaran di silinder dryer. Release point tidak
boleh terlalu rendah ataupun terlalu tinggi. Lembaran yang masuk ke dryer
section dengan drainess sekitar 45 % akan mendapatkan panas dari silinder dryer
yang berasal dari low pressure steam. Panas yang berpindah dari silinder ke
lembaran akan menguapkan air pada lembaran. Kondensat yang terbentuk dalam
silinder dryer di keluarkan dengan menggunakan stationary syphon untuk
menjaga efektifitas perpindahan panas. Vacuum roll berfungsi untuk
meningkatkan kapasitas pengeringan dengan memberikan vacuum pada
lembaran sehingga penguapan lebih mudah. Di bagian pre dryer juga terdapat
alat yang diberi nama dengan doctor ventilator, doctor ini akan menghembuskan
udara yang dapat mengikat uap air yang ada di dalam hood sehingga mencegah
terjadinya pembasahan kembalai terhadap kertas (rewetting).
48 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
Pengelolaan udara dilakukan dengan ventilation hood untuk menjaga
kapasitas pengeringan, mencegah panas terbuang kelingkungan dan
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Untuk mendukung kinerja mesin
yang berkecepatan tinggi ini digunakan blowbox. Alat ini sangat membatu dalam
menciptakan kestabilan pergerakan lembaran antara silinder dryer dan vacuum
roll dengan menjaga lembaran tetap menempel pada felt. Drainess lembaran
keluar dari pre dryer adalah sekitar 96 %.
Setelah malewati surface sizing drainess kertas akan kembali menurun. Hal
ini terjadi karena pembasahan oleh air pada larutan size. Oleh karena itu kertas
harus kembali di keringkan pada after dryer section. Metoda pengeringan yang
digunakan sama dengan pre dryer.
Silinder dryer yang digunakan berjumlah 57 silinder dan terbagi dalam
enam group. Group yang pertama sampai yang ke empat berada pada pre dryer
yang berjumlah 39 silinder. Dan group ke 5 dan ke enam berada di after dryer
berjumlah 18 silinder. Berikut gambar layout pre dryer dan after dryer:
49 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
Figure 2 after dryer
50 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan
51 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
DAFTAR PUSTAKA
3 Modul PPM2.pdf
52 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
LAMPIRAN
Figure 3 cleaner
53 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
Figure 6 pre dryer
54 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
Figure 9 calendering
Figure 10 reel
Figure 11 winder
55 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g
Figure 12 komponen winder
56 | I n s t i t u t T e k n o l o g i d a n S a i n s B a n d u n g