Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
……., ………………………
Nama Mahasiswa
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
KOMUNIKASI INOVASI/SKOM4316
1 Dalam proses difusi inovasi dalam masyarakat, ada beberapa faktor kunci yang menentukan apakah
sebuah inovasi akan diterima atau tidak. Persyaratan utama agar inovasi tersebut diterima meliputi:
1. Kesesuaian dengan Nilai dan Norma Sosial: Inovasi harus sesuai dengan nilai, norma, dan
kepercayaan yang berlaku dalam masyarakat. Jika inovasi tersebut bertentangan dengan nilai-
nilai inti masyarakat, kemungkinan besar akan ditolak.
3. Kompatibilitas: Inovasi harus kompatibel dengan sistem yang sudah ada. Ini mencakup
kompatibilitas teknis, sosial, dan budaya. Inovasi yang memerlukan perubahan besar dalam cara
hidup atau bekerja masyarakat mungkin akan sulit diterima.
4. Kemudahan Penggunaan: Inovasi yang mudah dipahami dan digunakan lebih mungkin diterima.
Kompleksitas yang berlebihan atau kebutuhan akan pelatihan khusus dapat menjadi penghalang
adopsi.
5. Dapat Diuji Coba: Kemampuan untuk menguji atau mencoba inovasi sebelum adopsi penuh
seringkali penting. Hal ini memberi masyarakat kesempatan untuk memahami dan mengalami
manfaat inovasi tanpa komitmen penuh.
6. Keteramatan: Kemampuan untuk mengamati hasil dari inovasi yang diadopsi oleh orang lain
dapat meningkatkan kecepatan adopsi. Melihat manfaat langsung dari inovasi di masyarakat lain
atau dalam kelompok peer bisa sangat meyakinkan.
7. Risiko Terukur: Inovasi harus memiliki risiko yang dapat diterima. Jika ada kemungkinan risiko
besar, inovasi tersebut mungkin akan ditolak, terutama jika risiko tersebut tidak dapat dikelola
atau diminimalisir.
8. Dukungan Sistem: Terkadang, untuk adopsi inovasi diperlukan dukungan dari sistem yang lebih
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Pemahaman mendalam tentang faktor-faktor ini dan bagaimana mereka berinteraksi dalam konteks
sosial dan budaya tertentu sangat penting untuk suksesnya difusi inovasi dalam masyarakat.
Persyaratan utama agar inovasi dapat diterima dalam masyarakat adalah kesesuaian dengan
kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat. Inovasi harus dapat memberikan manfaat dan solusi bagi
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Selain itu, inovasi juga harus sejalan dengan nilai-
nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai persyaratan utama agar inovasi dapat diterima:
Kebutuhan
Inovasi harus dapat memenuhi kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat. Kebutuhan ini dapat
berupa kebutuhan fisik, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Kebutuhan
ini juga dapat berupa kebutuhan non-fisik, seperti kebutuhan akan keamanan, pendidikan, dan
kesehatan.
Nilai-nilai
Inovasi juga harus sejalan dengan nilai-nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat. Nilai-nilai ini
dapat berupa nilai-nilai agama, budaya, dan sosial. Inovasi yang bertentangan dengan nilai-nilai dan
norma yang dianut oleh masyarakat akan sulit untuk diterima.
Berdasarkan persyaratan tersebut, maka inovasi yang berpotensi untuk diterima oleh masyarakat
adalah inovasi yang:
Selain persyaratan utama tersebut, terdapat beberapa persyaratan lain yang dapat meningkatkan
peluang penerimaan inovasi oleh masyarakat, yaitu:
Keterjangkauan
Inovasi harus terjangkau oleh masyarakat, baik dari segi harga maupun kemudahan akses. Inovasi
yang terlalu mahal atau sulit untuk diakses akan sulit untuk diterima oleh masyarakat.
Inovasi harus didukung oleh ketersediaan sumber daya yang memadai, baik sumber daya manusia,
sumber daya finansial, maupun sumber daya alam. Inovasi yang tidak didukung oleh ketersediaan
sumber daya yang memadai akan sulit untuk diimplementasikan dan berkembang.
Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah juga dapat berperan dalam meningkatkan peluang penerimaan inovasi oleh
masyarakat. Pemerintah dapat memberikan dukungan terhadap inovasi, baik melalui kebijakan
insentif maupun regulasi.
Dengan memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut, maka inovasi akan memiliki peluang yang
lebih besar untuk diterima oleh masyarakat.
Setelah persyaratan utama dan persyaratan lain dipenuhi, maka inovasi dapat diimplementasikan
dalam masyarakat. Namun, proses implementasi inovasi juga harus dilakukan secara hati-hati dan
bertahap. Hal ini untuk memastikan bahwa inovasi dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan
tidak menimbulkan masalah.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses implementasi inovasi:
Komunikasi dan edukasi merupakan hal yang penting dalam proses implementasi inovasi.
Masyarakat perlu diinformasikan mengenai manfaat dan cara kerja inovasi. Selain itu, masyarakat
juga perlu diberikan edukasi mengenai nilai-nilai dan norma yang terkandung dalam inovasi.
Ketersediaan dukungan
Pemerintah dan masyarakat perlu memberikan dukungan terhadap proses implementasi inovasi.
Dukungan ini dapat berupa dukungan finansial, dukungan teknis, maupun dukungan sosial.
Proses implementasi inovasi perlu dipantau dan dievaluasi secara berkala. Hal ini untuk memastikan
bahwa inovasi berjalan sesuai dengan rencana dan tidak menimbulkan masalah.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka proses implementasi inovasi akan lebih lancar dan
peluang keberhasilannya akan lebih besar.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan persyaratan penerimaan inovasi dalam masyarakat:
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Inovasi dalam bidang pertanian, seperti penggunaan teknologi pertanian modern, dapat
meningkatkan produktivitas pertanian dan meningkatkan pendapatan petani. Inovasi ini juga dapat
sejalan dengan nilai-nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat, seperti nilai-nilai religius dan
nilai-nilai kearifan lokal.
Inovasi dalam bidang pendidikan, seperti penggunaan metode pembelajaran yang inovatif, dapat
meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan daya saing bangsa. Inovasi ini juga dapat
sejalan dengan nilai-nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat, seperti nilai-nilai demokrasi dan
nilai-nilai kemanusiaan.
Inovasi dalam bidang kesehatan, seperti pengembangan obat-obatan baru, dapat meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat dan meningkatkan harapan hidup. Inovasi ini juga dapat sejalan
dengan nilai-nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat, seperti nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-
nilai keadilan.
Dengan memenuhi persyaratan penerimaan inovasi, maka inovasi dapat memberikan manfaat yang
besar bagi masyarakat.
Kesimpulan
Persyaratan penerimaan inovasi dalam masyarakat merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Persyaratan utama agar inovasi dapat diterima adalah kesesuaian dengan kebutuhan dan nilai-nilai
masyarakat. Selain persyaratan utama tersebut, terdapat beberapa persyaratan lain yang dapat
meningkatkan peluang penerimaan inovasi, yaitu keterjangkauan, ketersediaan sumber daya, dan
kebijakan pemerintah.
Proses implementasi inovasi juga harus dilakukan secara hati-hati dan bertahap. Hal ini untuk
memastikan bahwa inovasi dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan tidak menimbulkan
masalah.
Dengan memenuhi persyaratan penerimaan inovasi, maka inovasi dapat memberikan manfaat yang
besar bagi masyarakat.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan penerimaan inovasi
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
dalam masyarakat:
Komunikasi dan edukasi merupakan hal yang penting untuk membangun pemahaman masyarakat
mengenai inovasi. Masyarakat perlu diinformasikan mengenai manfaat dan cara kerja inovasi. Selain
itu, masyarakat juga perlu diberikan edukasi mengenai nilai-nilai dan norma yang terkandung dalam
inovasi.
Pemerintah dan masyarakat perlu memberikan dukungan terhadap proses implementasi inovasi.
Dukungan ini dapat berupa dukungan finansial, dukungan teknis, maupun dukungan sosial.
Proses implementasi inovasi perlu dipantau dan dievaluasi secara berkala. Hal ini untuk memastikan
bahwa inovasi berjalan sesuai dengan rencana dan tidak menimbulkan masalah.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka peluang keberhasilan implementasi inovasi akan lebih
besar.
Kendala Mekanistis adalah kendala yang disebabkan oleh faktor-faktor teknis atau fisik
dalam proses komunikasi. Kendala mekanistis ini dapat berupa:
o Kurang memadainya sarana dan prasarana komunikasi, seperti tidak adanya listrik,
jaringan telekomunikasi, atau peralatan komunikasi yang memadai.
o Kurang terampilnya komunikator dalam menggunakan sarana dan prasarana
komunikasi, sehingga pesan yang disampaikan tidak dapat diterima dengan jelas oleh
komunikan.
o Terjadinya gangguan teknis, seperti gangguan listrik, gangguan jaringan
telekomunikasi, atau gangguan pada peralatan komunikasi.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Kurang memadainya sarana dan prasarana komunikasi, seperti tidak adanya listrik di daerah-daerah
terpencil, sehingga masyarakat di daerah tersebut sulit untuk mengakses informasi tentang inovasi-
inovasi yang ada.
Kurang terampilnya komunikator dalam menggunakan sarana dan prasarana komunikasi, seperti
tidak adanya pelatihan bagi penyuluh pertanian tentang cara menggunakan media sosial untuk
mengkomunikasikan inovasi-inovasi pertanian.
Terjadinya gangguan teknis, seperti gangguan jaringan internet, sehingga masyarakat sulit untuk
mengakses informasi tentang inovasi-inovasi yang ada melalui internet.
Kendala Psikologis adalah kendala yang disebabkan oleh faktor-faktor psikologis atau mental dalam
proses komunikasi. Kendala psikologis ini dapat berupa:
Pesan yang disampaikan tidak dapat diterima oleh komunikan, sehingga tujuan komunikasi
tidak tercapai.
Komunikator dan komunikan tidak dapat saling memahami, sehingga dapat menimbulkan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
kesalahpahaman.
Terdapatnya konflik atau pertentangan antara komunikator dan komunikan.
Oleh karena itu, penting untuk mengatasi masalah-masalah yang dapat menyebabkan kemacetan
komunikasi, agar proses komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan tujuan komunikasi dapat
tercapai.
Kendala Mekanistis adalah kendala yang disebabkan oleh faktor-faktor teknis atau fisik
dalam proses komunikasi. Kendala mekanistis ini dapat berupa:
o Kurang memadainya sarana dan prasarana komunikasi, seperti tidak adanya listrik,
jaringan telekomunikasi, atau peralatan komunikasi yang memadai.
o Kurang terampilnya komunikator dalam menggunakan sarana dan prasarana
komunikasi, sehingga pesan yang disampaikan tidak dapat diterima dengan jelas oleh
komunikan.
o Terjadinya gangguan teknis, seperti gangguan listrik, gangguan jaringan
telekomunikasi, atau gangguan pada peralatan komunikasi.
Kurang memadainya sarana dan prasarana komunikasi, seperti tidak adanya listrik di
daerah-daerah terpencil, sehingga masyarakat di daerah tersebut sulit untuk mengakses
informasi tentang inovasi-inovasi yang ada.
Terjadinya gangguan teknis, seperti gangguan jaringan internet, sehingga masyarakat sulit
untuk mengakses informasi tentang inovasi-inovasi yang ada melalui internet.
Kendala Psikologis adalah kendala yang disebabkan oleh faktor-faktor psikologis atau
mental dalam proses komunikasi. Kendala psikologis ini dapat berupa:
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Pesan yang disampaikan tidak dapat diterima oleh komunikan, sehingga tujuan komunikasi
tidak tercapai.
Komunikator dan komunikan tidak dapat saling memahami, sehingga dapat menimbulkan
kesalahpahaman.
Terdapatnya konflik atau pertentangan antara komunikator dan komunikan.
Oleh karena itu, penting untuk mengatasi masalah-masalah yang dapat menyebabkan kemacetan
komunikasi, agar proses komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan tujuan komunikasi dapat
tercapai.
Berikut adalah beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala komunikasi
inovasi:
Menggunakan media komunikasi yang tepat, sesuai dengan karakteristik komunikan dan
konteks komunikasi. Misalnya, jika komunikan adalah masyarakat pedesaan, maka media
komunikasi yang digunakan sebaiknya adalah media komunikasi yang mudah diakses oleh
masyarakat pedesaan, seperti media televisi, radio, atau media sosial.
Melakukan komunikasi secara berkelanjutan, tidak hanya sekali saja. Hal ini penting untuk
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
memastikan bahwa pesan yang disampaikan telah diterima dan dipahami oleh komunikan.
Melakukan evaluasi terhadap proses komunikasi, untuk mengetahui apakah proses
komunikasi berjalan dengan efektif dan efisien. Evaluasi dapat dilakukan dengan
mewawancarai komunikan, mengumpulkan umpan balik dari komunikan, atau melakukan
survei.
Dengan melakukan berbagai upaya tersebut, diharapkan kendala komunikasi inovasi dapat diatasi
dan komunikasi inovasi dapat berjalan dengan lancar dan efektif.
KESIMPULAN
Secara umum, kendala komunikasi inovasi dapat diatasi dengan memperhatikan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi komunikasi inovasi, seperti karakteristik komunikator dan komunikan,
konteks komunikasi, tujuan komunikasi, serta media komunikasi yang digunakan. Selain itu,
komunikasi juga harus dilakukan secara berkelanjutan dan dievaluasi secara berkala untuk
memastikan bahwa proses komunikasi berjalan dengan efektif dan efisien.
3 A.
Efektivitas penggunaan media massa dalam komunikasi inovasi dapat dilihat dari beberapa aspek,
yaitu:
Cakupan audience
Media massa memiliki cakupan audience yang luas, sehingga dapat menjangkau target sasaran yang
lebih besar. Hal ini dapat meningkatkan peluang untuk menyebarkan informasi tentang inovasi
kepada lebih banyak orang.
Media massa dapat menyebarkan informasi secara cepat dan luas. Hal ini dapat mempercepat proses
difusi inovasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang inovasi tersebut.
Keakuratan informasi
Media massa memiliki kredibilitas yang tinggi, sehingga informasi yang disampaikannya lebih
dipercaya oleh masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas komunikasi inovasi.
Kesesuaian pesan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Pesan yang disampaikan melalui media massa harus disesuaikan dengan karakteristik target sasaran.
Hal ini agar pesan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh target sasaran.
Berikut adalah beberapa contoh efektivitas penggunaan media massa dalam komunikasi inovasi:
Sebuah organisasi non-profit menggunakan media massa untuk mengkampanyekan suatu isu
sosial. Kampanye ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu tersebut dan
mendorong masyarakat untuk bertindak.
Secara umum, penggunaan media massa dapat menjadi salah satu strategi yang efektif dalam
komunikasi inovasi. Namun, efektivitasnya juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti kualitas
pesan, strategi komunikasi, dan kondisi lingkungan.
Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan efektivitas penggunaan media massa dalam
komunikasi inovasi:
Selanjutnya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan
media massa dalam komunikasi inovasi, yaitu:
Strategi komunikasi yang komprehensif akan mencakup berbagai aspek, seperti tujuan komunikasi,
target sasaran, pesan, media, dan evaluasi. Strategi yang komprehensif akan membantu untuk
memastikan bahwa komunikasi inovasi berjalan secara efektif dan efisien.
Riset dan analisis akan membantu untuk memahami karakteristik target sasaran dan lingkungan
komunikasi. Hal ini akan membantu untuk mengembangkan pesan yang sesuai dengan target
sasaran dan strategi komunikasi yang efektif.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Evaluasi secara berkala akan membantu untuk mengukur efektivitas komunikasi inovasi. Evaluasi
ini akan membantu untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu ditingkatkan.
Berikut adalah beberapa contoh strategi komunikasi yang dapat diterapkan dalam penggunaan
media massa dalam komunikasi inovasi:
Strategi kampanye
Strategi kampanye dapat digunakan untuk menyebarkan informasi tentang inovasi secara luas dan
menjangkau target sasaran yang besar. Strategi ini dapat menggunakan berbagai media massa,
seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan media sosial.
Strategi diseminasi
Strategi diseminasi dapat digunakan untuk menyebarkan informasi tentang inovasi secara lebih
tertarget. Strategi ini dapat menggunakan media massa yang lebih spesifik, seperti media cetak atau
media sosial yang dikhususkan untuk target sasaran tertentu.
Strategi advokasi
Strategi advokasi dapat digunakan untuk membangun dukungan publik terhadap inovasi. Strategi
ini dapat menggunakan media massa untuk menyampaikan pesan-pesan yang mendukung inovasi
tersebut.
Pemilihan strategi komunikasi yang tepat akan tergantung pada tujuan komunikasi, target sasaran,
dan kondisi lingkungan.
Masih ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan media massa dalam
komunikasi inovasi, yaitu:
Kualitas pesan
Pesan yang disampaikan melalui media massa harus berkualitas. Pesan harus jelas, singkat, mudah
dipahami, dan menarik perhatian target sasaran. Pesan juga harus sesuai dengan tujuan komunikasi
dan target sasaran.
Strategi komunikasi
Strategi komunikasi yang digunakan harus efektif. Strategi harus disesuaikan dengan tujuan
komunikasi, target sasaran, dan kondisi lingkungan.
Kondisi lingkungan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Kondisi lingkungan juga dapat mempengaruhi efektivitas penggunaan media massa dalam
komunikasi inovasi. Kondisi lingkungan yang mendukung, seperti tingkat pendidikan dan literasi
masyarakat yang tinggi, akan meningkatkan efektivitas komunikasi inovasi.
Berikut adalah beberapa contoh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas penggunaan
media massa dalam komunikasi inovasi:
Karakteristik target sasaran, seperti tingkat pendidikan, usia, dan minat, dapat mempengaruhi
efektivitas pesan yang disampaikan melalui media massa. Pesan yang disampaikan harus
disesuaikan dengan karakteristik target sasaran agar dapat diterima dan dipahami dengan baik.
Pesan
Kualitas pesan, seperti kejelasan, kemudahan pemahaman, dan daya tarik, juga dapat
mempengaruhi efektivitas penggunaan media massa dalam komunikasi inovasi. Pesan yang
berkualitas akan lebih efektif dalam menyampaikan informasi tentang inovasi kepada target sasaran.
Media massa
Media massa yang digunakan juga dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi inovasi. Media
massa yang tepat akan membantu untuk menjangkau target sasaran dan menyampaikan pesan
dengan efektif.
Strategi komunikasi
Strategi komunikasi yang digunakan juga dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi inovasi.
Strategi yang tepat akan membantu untuk memastikan bahwa komunikasi inovasi berjalan secara
efektif dan efisien.
Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan, seperti tingkat pendidikan dan literasi masyarakat, juga dapat mempengaruhi
efektivitas komunikasi inovasi. Kondisi lingkungan yang mendukung akan meningkatkan
efektivitas komunikasi inovasi.
Secara umum, penggunaan media massa dapat menjadi salah satu strategi yang efektif dalam
komunikasi inovasi. Namun, efektivitasnya juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti kualitas
pesan, strategi komunikasi, dan kondisi lingkungan.
Kesimpulan
Penggunaan media massa dalam komunikasi inovasi dapat menjadi strategi yang efektif untuk
menyebarkan informasi tentang inovasi kepada masyarakat luas. Namun, efektivitasnya juga
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti kualitas pesan, strategi komunikasi, dan kondisi
lingkungan.
Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan efektivitas penggunaan media massa dalam
komunikasi inovasi:
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, penggunaan media massa dapat menjadi salah satu
strategi yang efektif dalam komunikasi inovasi.
B.
Efek akibat penggunaan media massa dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu efek positif dan efek
negatif.
Media massa dapat menjadi sumber informasi yang penting bagi masyarakat. Media massa dapat
memberikan informasi tentang berbagai hal, seperti peristiwa terkini, isu-isu sosial, dan
perkembangan teknologi. Informasi yang disampaikan oleh media massa dapat meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat.
Media massa dapat menjadi sarana untuk menyebarkan informasi dan budaya. Media massa dapat
digunakan untuk menyebarkan informasi tentang berbagai budaya, seperti budaya lokal, budaya
nasional, dan budaya internasional. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman dan toleransi antar
budaya.
Media massa dapat membentuk opini publik. Media massa dapat menyampaikan pesan-pesan yang
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
dapat mempengaruhi opini publik tentang suatu hal. Hal ini dapat digunakan untuk mendorong
perubahan sosial atau politik.
Media massa dapat menyebarkan informasi yang tidak akurat. Informasi yang tidak akurat dapat
menimbulkan kebingungan dan kepanikan di masyarakat.
Media massa dapat menyebarkan berita bohong, atau yang dikenal dengan istilah hoaks. Hoaks
dapat menimbulkan keresahan dan konflik di masyarakat.
Media massa dapat mempengaruhi perilaku masyarakat. Media massa dapat menampilkan konten-
konten yang dapat mendorong perilaku yang tidak baik, seperti kekerasan, kriminalitas, dan
pornografi.
Selain efek positif dan negatif yang disebutkan di atas, penggunaan media massa juga dapat
menimbulkan efek-efek lain, seperti:
Peningkatan kecanduan
Penggunaan media massa yang berlebihan dapat menimbulkan kecanduan. Kecanduan media massa
dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan masalah kesehatan.
Penggunaan media massa dapat mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat. Media massa dapat
menampilkan konten-konten yang dapat mempengaruhi cara berpikir dan bertindak masyarakat.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Penggunaan media massa dapat meningkatkan kesenjangan sosial. Media massa dapat menjadi
sarana bagi orang-orang yang memiliki akses untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan. Hal
ini dapat membuat orang-orang yang tidak memiliki akses merasa tertinggal.
Secara umum, efek akibat penggunaan media massa dapat bersifat positif maupun negatif. Efek
yang timbul akan tergantung pada berbagai faktor, seperti kualitas konten yang disajikan, strategi
penggunaan media, dan kondisi masyarakat.
Kesimpulan
Efek akibat penggunaan media massa dapat bersifat positif maupun negatif. Efek yang timbul akan
tergantung pada berbagai faktor, seperti kualitas konten yang disajikan, strategi penggunaan media,
dan kondisi masyarakat.
Berikut adalah beberapa tips untuk meminimalkan efek negatif penggunaan media massa:
Kritiklah informasi yang Anda terima dari media massa. Jangan langsung percaya begitu
saja pada informasi yang Anda terima.
Pilihlah media massa yang memiliki reputasi baik. Media massa yang memiliki reputasi baik
akan lebih bertanggung jawab dalam menyajikan informasi.
Gunakan media massa secara bijak. Jangan terlalu berlebihan dalam menggunakan media
massa.
Dengan memperhatikan tips-tips tersebut, kita dapat meminimalkan efek negatif penggunaan
media massa dan memanfaatkan media massa secara positif.
4 Perbedaan dalam komunikasi inovasi dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti latar belakang
budaya, pengetahuan, pengalaman, dan persepsi. Perbedaan ini dapat menimbulkan hambatan
dalam proses komunikasi inovasi, seperti penolakan inovasi, ketidakpahaman terhadap inovasi, dan
konflik.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui persepsi dan kebutuhan penerima inovasi. Dengan
memahami latar belakang penerima inovasi, komunikator inovasi dapat menyesuaikan pesan dan
pendekatan komunikasinya agar lebih mudah diterima.
Contoh:
Seorang komunikator inovasi yang ingin memperkenalkan produk baru kepada masyarakat
pedesaan perlu memahami bahwa masyarakat pedesaan memiliki latar belakang budaya yang
berbeda dengan masyarakat perkotaan. Oleh karena itu, komunikator inovasi tersebut perlu
menggunakan bahasa dan pendekatan yang lebih sederhana dan sesuai dengan budaya masyarakat
pedesaan.
Informasi yang lengkap dan akurat akan membantu penerima inovasi untuk memahami inovasi
dengan lebih baik. Informasi yang diberikan harus mencakup manfaat, cara kerja, dan dampak
inovasi.
Contoh:
Seorang komunikator inovasi yang ingin memperkenalkan program kesehatan baru kepada
masyarakat perlu memberikan informasi yang lengkap dan akurat tentang manfaat, cara kerja, dan
dampak program tersebut bagi kesehatan masyarakat.
Pendekatan komunikasi yang efektif akan membantu penerima inovasi untuk memahami inovasi
dengan lebih mudah. Pendekatan komunikasi yang efektif dapat disesuaikan dengan karakteristik
penerima inovasi.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Contoh:
Seorang komunikator inovasi yang ingin memperkenalkan inovasi kepada anak-anak perlu
menggunakan pendekatan komunikasi yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Komunikasi dua arah memungkinkan penerima inovasi untuk memberikan umpan balik kepada
komunikator inovasi. Umpan balik tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki komunikasi
inovasi dan meningkatkan pemahaman penerima inovasi terhadap inovasi.
Contoh:
Seorang komunikator inovasi yang ingin memperkenalkan inovasi kepada karyawan perlu
melakukan komunikasi dua arah. Komunikator inovasi dapat melakukan sesi tanya jawab dengan
karyawan untuk mendapatkan umpan balik tentang inovasi tersebut.
Dengan menerapkan cara-cara tersebut, perbedaan dalam komunikasi inovasi dapat diminimalisasi.
Hal ini akan meningkatkan keberhasilan proses komunikasi inovasi dan meningkatkan
kemungkinan penerimaan inovasi oleh penerima inovasi.
masih ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi perbedaan dalam komunikasi
inovasi. Berikut adalah beberapa cara tambahan:
Membangun kepercayaan
Kepercayaan antara komunikator inovasi dan penerima inovasi penting untuk dibangun.
Kepercayaan akan membuat penerima inovasi lebih terbuka dan bersedia untuk menerima informasi
tentang inovasi.
Contoh:
Seorang komunikator inovasi yang ingin memperkenalkan program pendidikan baru kepada
masyarakat perlu membangun kepercayaan dengan masyarakat. Komunikator inovasi tersebut dapat
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti memberikan pelatihan atau
bantuan sosial.
Media yang tepat akan membantu menyampaikan pesan inovasi dengan lebih efektif. Media yang
tepat dapat disesuaikan dengan karakteristik penerima inovasi.
Contoh:
Seorang komunikator inovasi yang ingin memperkenalkan inovasi kepada masyarakat yang tidak
memiliki akses internet perlu menggunakan media lain, seperti televisi, radio, atau brosur.
Sosialisasi secara berkelanjutan akan membantu penerima inovasi untuk memahami inovasi secara
lebih mendalam. Sosialisasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pelatihan, diskusi, atau
demonstrasi.
Contoh:
Seorang komunikator inovasi yang ingin memperkenalkan inovasi kepada karyawan perlu
melakukan sosialisasi secara berkelanjutan. Komunikator inovasi tersebut dapat mengadakan
pelatihan atau diskusi tentang inovasi tersebut secara berkala.
Dengan menerapkan cara-cara tersebut, perbedaan dalam komunikasi inovasi dapat diminimalisasi
secara lebih efektif. Hal ini akan meningkatkan keberhasilan proses komunikasi inovasi dan
meningkatkan kemungkinan penerimaan inovasi oleh penerima inovasi.
Ya, masih ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi perbedaan dalam
komunikasi inovasi. Berikut adalah beberapa cara tambahan:
Strategi komunikasi yang komprehensif akan membantu memastikan bahwa komunikasi inovasi
dilakukan secara efektif dan efisien. Strategi tersebut harus mencakup berbagai aspek, seperti target
penerima inovasi, pesan inovasi, media komunikasi, dan evaluasi komunikasi.
Contoh:
Seorang komunikator inovasi yang ingin memperkenalkan inovasi kepada masyarakat perlu
mengembangkan strategi komunikasi yang komprehensif. Strategi tersebut harus mencakup target
penerima inovasi, seperti masyarakat perkotaan dan pedesaan, pesan inovasi, seperti manfaat, cara
kerja, dan dampak inovasi, media komunikasi, seperti televisi, radio, dan media sosial, dan evaluasi
komunikasi, seperti survei dan wawancara.
Penelitian dan evaluasi akan membantu memahami efektivitas komunikasi inovasi. Hasil penelitian
dan evaluasi dapat digunakan untuk memperbaiki komunikasi inovasi di masa depan.
Contoh:
Seorang komunikator inovasi yang ingin memperkenalkan inovasi kepada karyawan perlu
melakukan penelitian dan evaluasi. Penelitian tersebut dapat dilakukan untuk mengetahui
pemahaman karyawan terhadap inovasi tersebut, serta hambatan yang dihadapi karyawan dalam
menerima inovasi tersebut. Hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki
komunikasi inovasi di masa depan.
Hindari menggunakan bahasa yang terlalu teknis atau jargon yang tidak familiar bagi penerima
inovasi.
Gunakan contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari penerima inovasi untuk membantu
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Hindari menggunakan emosi dalam komunikasi inovasi, karena hal ini dapat menimbulkan bias dan
membuat penerima inovasi tidak objektif dalam menilai inovasi.
Hindari membuat klaim yang berlebihan tentang manfaat inovasi, karena hal ini dapat menimbulkan
keraguan pada penerima inovasi.
Hindari membuat generalisasi tentang manfaat inovasi, karena hal ini dapat membuat penerima
inovasi merasa tidak dihargai.
Kesimpulan
Perbedaan dalam komunikasi inovasi dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti latar belakang
budaya, pengetahuan, pengalaman, dan persepsi. Perbedaan ini dapat menimbulkan hambatan
dalam proses komunikasi inovasi, seperti penolakan inovasi, ketidakpahaman terhadap inovasi, dan
konflik.
Selain menerapkan cara-cara tersebut, komunikator inovasi juga perlu memperhatikan beberapa tips
tambahan, seperti:
Dengan menerapkan cara-cara dan tips tersebut, komunikator inovasi dapat meningkatkan
efektivitas komunikasi inovasi dan mengurangi perbedaan yang dapat menghambat keberhasilan
komunikasi inovasi.
Rekomendasi
Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk meminimalisasi perbedaan dalam komunikasi inovasi:
Komunikator inovasi harus memiliki pengetahuan yang luas tentang inovasi yang akan
diperkenalkan. Hal ini penting untuk memahami manfaat, cara kerja, dan dampak inovasi.
Komunikator inovasi harus memahami karakteristik penerima inovasi. Hal ini penting untuk
menyesuaikan pesan dan pendekatan komunikasi agar lebih mudah diterima.
Komunikator inovasi harus menggunakan media komunikasi yang tepat. Media komunikasi yang
tepat akan membantu menyampaikan pesan inovasi dengan lebih efektif.
Komunikator inovasi harus melakukan penelitian dan evaluasi secara berkala. Hal ini penting
untuk memahami efektivitas komunikasi inovasi dan memperbaikinya di masa depan.