Anda di halaman 1dari 4

Nama : Devi Ernawati

Nim : 205120100111031

Analisis Fenomena Migrasi Pasca Hari Raya Idul Fitri Menuju Jakarta Melalui
Perspektif Teori Tindakan Sosial Max Weber

I. Pendahuluan
Migrasi merupakan salah satu fenomena yang sudah tidak asing lagi di sekitar
kita, dimana peristiwa ini sering kali terjadi dari tahun ke tahun. Salah satu wilayah
yang menjadi magnet sekaligus tujuan favorite dari para migran ialah provinsi DKI
Jakarta, kaitannya adalah kota ini sebagai pusat perekonomian. Dimana DKI Jakarta
memiliki daya tarik bagi para migran khususnya mereka yang berasal dari wilayah
non-perkotaan untuk berupaya mengadu nasib di kota ini, yang menawarkan
kesempatan kerja dengan upah yang lebih tinggi jika dibandingkan daerah asal
mereka. DKI Jakarta menjadi lokasi migran permanen maupun non-permanen, yang
mana sebagian besar dari mereka datang ke kota ini adalah dengan tujuan untuk
mencari dan memperoleh pekerjaan. Mobilisasi menuju DKI Jakarta tentu memiliki
dampak positif dan negatif baik dilihat dari sisi para migran sebagai pelaku maupun
kota ini sebagai daerah tujuan. Dari segi para migran migrasi dapat memberikan
dampak positif lantaran membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi mereka
dengan peluang untuk mendapatkan upah yang lebih besar. Sedangkan bagi daerah
tujuan migrasi cenderung akan berdampak negatif karena meningkatkan kepadatan
penduduk yang dapat berpotensi untuk menimbulkan berbagai permasalahan seperti
halnya degradasi lingkungan, kriminalitas, juga kemiskinan.

Dilansir dari laman youtube berita harian CNBC Indonesia salah satu bentuk
tren migrasi menuju DKI Jakarta yang sedang terjadi saat ini adalah fenomena migrasi
pasca hari raya idul fitri, dimana banyak masyarakat di luar wilayah ini yang
berbondong-bondong untuk melakukan mobilisasi dengan bermigrasi. Berdasarkan
keterangan yang dihimpun oleh reporter CNBC Indonesia dari hasil wawancara
dengan Budi Awaluddin selaku kepala dinas kependudukan dan catatan sipil DKI
Jakarta menerangkan bahwasannya jumlah migrasi menuju DKI Jakarta relatif tinggi
meskipun sempat mengalami penurunan lantaran pandemi Covid-19 yang terjadi
sebelumnya. Beliau mengungkapkan bahwa jumlah migrasi di antara rentang tahun
2019-2022 jika dibandingkan memiliki perbedaan yang relatif kecil. Dirinya juga
menjelaskan bahwa jumlah migrasi menuju DKI Jakarta tahun 2019 berkisar pada
angka 29 ribu jiwa, tahun 2020 berkisar pada angka 24 ribu jiwa, pada tahun 2021
berkisar pada angka 20 ribu jiwa, pada tahun 2022 berkisar pada angka 27 ribu jiwa.
Selain itu beliau juga menambahkan bahwasannya prediksi migrasi pada tahun 2023
akan meningkat sebesar 30% dibandingkan tahun sebelumnya dengan pencabutan
kebijakan pasca covid-19 yang telah diberlakukan sehingga masyarakat semakin
bebas untuk melakukan mobilisasi.

II. Pembahasan

Tulisan ini berusaha untuk menganalisis fenomena migrasi pasca hari raya idul
fitri yang terjadi di DKI Jakarta berdasarkan pemaparan pada bagian sebelumnya
dengan menggunakan perspektif sosiologi dari teori tindakan sosial milik Max Weber.
Dirinya mengungkapkan bahwasannya individu yang menjadi penentu dalam sebuah
tindakan sosial dimana hal itu didorong oleh faktor eksternal di luar diri dan faktor
internal yang ada dalam dirinya. Tindakan sosial yang ditekankan berupa tindakan
yang dilakukan dengan pertimbangan perilaku sekaligus orientasi dari orang lain
bukan hanya pada diri sendiri (Dakhi, 2021). Dalam menganalisis fenomena ini,
migrasi dilihat sebagai suatu tindakan yang dilakukan atas dasar rasionalitas dengan
memiliki motif serta tujuan yang melatarbelakanginya. Migrasi yang dilakukan
masyarakat menuju DKI Jakarta memiliki motif yang mendasar berupa upaya untuk
memenuhi tuntutan akan kebutuhan yang terus meningkat, dengan tujuan guna
mencari mencari penghasilan agar mampu menutupi tuntutan kebutuhan tersebut.
Keputusan masyarakat untuk bermigrasi memperhitungkan aspek ekonomi dengan
melihat pertimbangan dari keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh atas
dilangsungkannya tindakan migrasi ini.
Dimana pertimbangan tersebut dilakukan masyarakat guna mencapai tujuan
melalui keputusan yang diambil berdasarkan opsi pilihan terbaik menurut mereka,
meskipun sejatinya kondisi tersebut belum pasti menentukan apakah para migran
nantinya akan mendapatkan pekerjaan ataupun tidak di lokasi tujuan migrasi. Ditinjau
dari teori tindakan sosial berdasarkan rasionalitas milik Weber migrasi dapat
dikatakan sebagai tindakan berorientasi ekonomi dengan kontrol langsung sumber
daya oleh individu terkait dalam mengambil keputusan atas pilihan yang ada dengan
kesadaran penuh pada dirinya. Tindakan seseorang untuk bermigrasi berkaitan pula
dengan interaksi sosial yang dijalaninya dimana akan turut serta mempengaruhi
keputusan migrasinya. Momentum pasca hari raya idul fitri dipilih sebagai waktu
yang tepat untuk bermigrasi lantaran individu memiliki sarana yang akan
digunakannya sebagai modal guna melancarkan tindakan migrasinya. Dimana pada
waktu tersebut seorang calon migran akan berusaha untuk membangun kedekatan
juga relasi dengan sanak saudaranya yang akan kembali bermigrasi ke DKI Jakarta
pasca hari raya idul fitri. Hal itu dilakukan dengan alasan sanak saudara tersebut dapat
membantunya untuk memberikan informasi sekaligus gambaran terkait karakteristik
daerah tujuan migran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
bermigrasi.
Selain itu dengan adanya bantuan dari sanak saudara terdekat yang turut
membantu akan memudahkan proses migrasi misalnya dalam hal pencarian tempat
tinggal sehingga dapat menekan biaya bermigrasi yang harus dikeluarkan. Dapat
dilihat bahwasannya pelaku migrasi adalah mereka yang memiliki kenalan atau
saudara yang sebelumnya pernah tinggal dan menetap di DKI Jakarta yang sebagai
daerah tujuan bermigrasi. Dimana kolega atau saudara mereka yang pernah tinggal di
DKI Jakarta dijadikan sebagai modal berupa jaringan bagi para migran, hal itu
dilakukannya untuk meminimalisir segala sesuatu yang tidak diinginkan selama
pelaksanaan migrasi. Dengan melalui saudara, kolega, atau bahkan kenalan yang
mudik ke kampung halaman dan ditemui pada hari raya idul fitri oleh mereka calon
migran akan memberikan gambaran bahwa orang-orang tersebut telah berhasil secara
ekonomi dalam hal finansial selama merantau di Jakarta. Dari gambaran orang-orang
yang merantau di DKI Jakarta memberikan penekanan bahwa wilayah ini memiliki
kesempatan dan peluang kerja yang menjanjikan bagi para migran karena sebagai
pusat ekonomi dengan keberadaan industri, bisnis, manufaktur, juga perdagangan
yang menjamur. Dimana akhirnya akan menjadi bahan pertimbangan mereka untuk
menetapkan pilihan dengan ikut bermigrasi pada wilayah yang sama, dengan harapan
dapat meningkatkan pendapatan mereka.

III. Penutup
Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar migrasi menuju DKI Jakarta
adalah orang-orang yang memiliki motif ekonomi dengan orientasi untuk bekerja.
Dimana dengan melalui rasionalitas yang dimilikinya mendorong mereka dalam hal
ini para migran, untuk menghasilkan tindakan sosial berupa migrasi yang dilakukan
atas dasar pertimbangan keuntungan yang semaksimal mungkin serta dengan
perolehan risiko yang seminimal mungkin. Hal itu dilakukan para migran dengan
menggunakan modal mereka seperti halnya relasi dan informasi terkait daerah tujuan
migrasi sebagai alat untuk memaksimalkan tujuan berupa mendapatkan pekerjaan
dengan cara yang efisien. Selain itu dorongan dan modal yang berupa faktor internal
dan faktor eksternal akan membantu mempertimbangkan pekerjaan sesuai dengan
skill sekaligus keterampilan yang dimilikinya, dimana sebelum melakukan migrasi
sangat perlu untuk memperhatikan jaminan seperti halnya tempat tinggal, akomodasi,
dan biaya hidup yang akan dikeluarkan selama bermigrasi.
Daftar Pustaka

Sunarto, K. (2005). Pengantar sosiologi. Universitas Indonesia Publishing.

Martono, N. (2012). Sosiologi perubahan sosial: Perspektif klasik, modern, posmodern, dan
poskolonial (sampel halaman). RajaGrafindo Persada Jakarta.

Dakhi, A. S., & Sos, S. (2021). Pengantar Sosiologi. Deepublish.

CNBC Indonesia. (2023). Fenomena Migrasi ke Jakarta Usai Hari Raya.


https://youtu.be/sY1PQuAgMNM

Anda mungkin juga menyukai