Anda di halaman 1dari 2

TAKSIR LEBAR

Taksir lebar merupakan metode penaksiran/perkiraan lebar suatu objek atau jarak antara dua
titik di dataran yang terpisah. Penggunaan teknik ini tidak dimaksudkan untuk menghasilkan
ukuran eksak, pasti atau akurat, namun berupa pendekatan atau perkiraan. Walaupun sifatnya
pendekatan tetap memerlukan cara-cara yang dapat diandalkan. Karena itu cara tebak-
tebakan kurang dapat diterima walaupun bisa saja hasilnya kebetulan sesuai.

Apa saja syaratnya?


 Di dalam menaksir lebar, syarat pertama tentu saja ada objek yang jadi target. Objek ini
harus memiliki sisi lebar yang relatif mudah diamati. Misalnya: sungai, jalan dan lembah.
 Area di sekitar si penaksir cukup luas sehingga cukup leluasa untuk bergerak ke kiri/kanan
dan ke belakang.
 Penggunaan hukum perbandingan sisi.

Yang akan dijelaskan di sini adalah teknik menaksir lebar menggunakan kompas dan prinsip
segitiga siku-siku sama kaki.

Tahap I: Mengambil Data


 Tentukan titik tempat membidik (A) dan titik di
seberang yang menjadi target (B). Garis antara A dan
B harus tegak lurus terhadap arah lembah/sungai.
Posisi titik A dan B tidak boleh berpindah dan harus
jelas terlihat, misalnya pohon. Tandai posisi A.
 Bidik titik B dari A, menghasilkan αo.
 Berjalan ke arah yang tegak lurus dengan garis antara
A dan B. Arah tegak lurus ini didapat dari (αo – 90O)
jika bergerak ke arah kiri, atau (αo + 90O) jika bergerak
ke arah kanan.
 Bergeser/melangkah ke kiri atau kanan sambil lakukan pengecekan dengan membidik ke B
untuk mengetahui kira-kira masih seberapa jauh posisi titik C berada. Hasil bidikan yang
dicari adalah (αO + 45O) jika bergeser ke kiri, atau (αO – 45O) jika bergeser ke kanan. Jika
bidikan sudah tepat berselisih 45O, maka posisi ini ditandai sebagai titik C.
 Ukurlah jarak A dan C dengan melangkah kembali ke A sambil menghitung jumlah langkah
(misalnya 2 langkah = 1 m) atau ukur dengan alat misalnya tongkat 160 cm.

Tahap II – Mengisi Lembar Kerja


 Menggambar sketsa

1
- Membuat gambar sederhana yang memuat titik-titik dan garis yang ada dalam proses
pengambilan data.
 Menjelaskan langkah kerja yang dilakukan dalam mengambil data
 Membuat perhitungan dan hasil akhir
- Dari gambar, terlihat sebuah segitiga siku-siku sama kaki, sebuah segitiga istimewa yang
kedua sisi siku-sikunya memiliki panjang yang sama. Dari sini perhitungan akan cukup
mudah:
Jarak AC = AB, maka lebar sungai tersebut sama dengan jarak AC.
 Mengisi berbagai keterangan yang dibutuhkan, seperti target objek taksir lebar, lokasi,
kondisi cuaca dan lain-lain.

Peralatan yang digunakan:


 Kompas bidik
 Alat tulis
 Penggaris
 Lembar kerja
 Alat pengukur jarak, misalnya tongkat 160 cm

Catatan:
 Menaksir lebar dapat dilakukan dengan beberapa cara namun pada dasarnya tetap
perpedoman pada perbandingan sisi.
 Pada metode dengan kompas bidik dapat digunakan selisih bidikan selain 45o, hanya saja
akan menambah rumit pada perhitungan.
 Dapat dilakukan pembagian tugas seperti juru bidik, juru ukur jarak dan juru tulis/gambar.
 Beberapa hal yang dapat menyebabkan hasil akhir kurang baik antara lain bidikan yang
kurang pas, titik-titik yang tidak tetap (berubah posisi, tidak ditandai), bergerak tidak tegak
lurus serta cara pengukuran jarak yang kurang baik.
 Format lembar kerja untuk taksir lebar dapat dibuat sepraktis dan sekreatif mungkin,
disesuaikan dengan kebutuhan, dengan tujuan untuk memudahkan pengerjaan dan
hasilnya informatif.
 Taksir lebar merupakan salah satu Syarat Kecakapan Umum golongan Penggalang. Materi
ini sering muncul di kegiatan, misalnya pada lomba tingkat. Unsur yang dinilai biasanya
cara kerja, gambar sketsa, perhitungan yang digunakan, ketepatan hasil akhir serta
kerapian secara umum serta kelengkapan informasi. Karena merupakan metode
pendekatan, penilaian hasil penaksiran umumnya menggunakan range (rentang) toleransi.
 Dalam format lomba, kecepatan pengerjaan menjadi sangat penting. Maka berlatihlah
untuk bekerja dengan cepat dan rapi.

Anda mungkin juga menyukai