Peta lapangan merupakan peta situasi mengenai area di sekitar, untuk menggambarkan bentuk
area tersebut. Serupa dengan peng
Garis batas area, merupakan garis imajiner yang menghubungkan titik-titik sudut
lapangan atau area
Menggambar
Menetapkan posisi titik pusat/acuan pada bidang gambar.
Menetapkan skala berdasarkan jarak hasil pengukuran. Skala ditetapkan yang
proporsional dengan ketersediaan bidang gambar, sehingga gambar tidak terlalu kecil atau
terlalu besar sehingga tidak muat.
Menetapkan posisi derajat masing-masing titik sudut, kemudian mengepaskan jaraknya
dari titik pusat/acuan sesuai dengan skala yang digunakan.
Menghubungkan titik-titik sudut tersebut untuk menggambarkan bentuk lapangan/area.
Mengarsir lapangan/area.
Mengisi berbagai keterangan yang dibutuhkan, seperti lokasi, skala, arah derajat titik-titik
sudut dan jaraknya dari titik pusat/acuan serta keterangan lain jika diperlukan
Notes :
Cara kerja yang digunakan bisa saja berbeda, menyesuaikan dengan beragam faktor
seperti kondisi area, tingkat kesulitan dan sebagainya.
Pengerjaan peta lapangan biasanya memerlukan beberapa pembagian tugas : juru bidik,
juru ukur jarak, juru tulis dan juru gambar.
Dalam format kompetisi, misalnya lomba tingkat, mata lomba peta lapangan merupakan
mata lomba standar. Unsur yang dinilai umumnya presisi/ketelitian gambar (bentuk area,
ketepatan derajat dan jarak), penggunaan skala, kerapian secara umum serta
kelengkapan informasi. Jika dikerjakan dengan baik, cara yang berbeda akan tetap
menghasilkan bentuk gambar lapangan yang relatif serupa. Perbedaan kecil pada
derajat dan jarak merupakan hal yang wajar mengingat faktor alat dan cara kerja yang
digunakan.
Dalam format lomba, kecepatan pengerjaan menjadi hal yang sangat penting. Maka,
cara kerja yang paling efektif dan efisien harus diterapkan.
Cara II (jika jarak panjang)
Adalah gambar/situasi dari suatu daerah / lokasi yang dibuat ukuran kecil menggunakan skala
tertentu
Alat yang dibutuhkan:
1. ATK
2. HVS
3. Prottaktor
4. Kompas bidik
Yang hrs diperhatikan:
1. Penggunaan langkah kaki
2. Penggunaan kompas dan skala
Metode:
1. Metode 2 titik, (untuk jarak panjang)
Caranya:
a. Buat gambar panaha di ujung kanan kertas
b. Ditentukan titik yg akan dibidik dan tentukan 2 pangkal bidiknya (titik tetap)
c. Bidik dari pangkal bidik ke sudut bidik (eg: A->B, A->C, A->D)
d. Hitung jarak dari pangkal bidik 1->2 (jarak sebenarnya)
e. Ubah jarak sebenarnya ke jarak peta dengan skala yang ditentukan. (rumus: JP= JS/S)
f. Catat dalam kertas coret2an.
g. Gambar hasil tersebut di kertas kerja dengan menggambar titik awal dan ditandai dengan
pangkal bidik
h. Untuk menemukan titik lainnya menggunakan titik potong / menggunakan protaktor (eg: titik A-
B, B-C, dipertemukan hingga berpotongan dan menjadi titik potong B)
i. Membuat laporan
*NB: saat menggambar pastikan angka 0 derajat pada busur/protaktor selalu ada di atas