Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL NUTRISIONIS AHLI

DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Oleh :

Indah Marti Lova

Nip. 19870419 200901 2 001

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

PROVINSI SUMATERA BARAT


BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan tata pemerintahan dalam era desentralisasi akan terus


melaju seiring dengan perubahan system. Untuk itu perubahan yang harus
dilakukan oleh Aparatur Pemerintah meliputi perubahan dalam berfikir,
bersikap dan bertindak. Perubahan pola pikir dikehendaki lebih berorientasi
kemasa depan yang mengedepankan profesionalisme.

Dalam rangka meningkatkan profesionalisme untuk meningkatkan


kualitas pelayanan kepada masyarakat khususnya dibidang pelayanan gizi
makanan dan dietetik, telah ditetapkan jabatan fungsional Nutrisionis
berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 23/KEP/M.PAN/4/2011 tentang Jabatan Fungsional Nutrisionis dan
Angka Kreditnya. Keputusan Meneg PAN ini telah ditindaklanjuti dengan
Keputusan Bersama Menteri Kesehatan (Menkes) dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 894/MENKES/SKB/VIII/2001 dan No 35
Tahun 2001 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Nutrisionis
dan angka kreditnya.

Dengan adanya Keputusan Menpan dan SKB Menkes dan BKN,


terbuka peluang yang lebar bagi tenaga-tenaga Nutrisionis yang ada
sakarang dan dimasa depan untuk lebih bertindak profesional dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Berkaitan dengan hal tersebut diatas
Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Provinsi Riau bekerja sama dengan UPT- Balai
Pengembangan Ketrampilan Khusus Tenaga Kesehatan (BPKKTK) Provinsi
Riau menyelenggarakan pelatihan bagi para tenaga kesehatan khususnya
nutrisionis untuk meningkatkan profesionalisme, yakni pelatihan Jabatan
Fungsional Nutrisionis.

B. Tujuan

1.Tujuan Umum
Setelah mengikuti praktek kerja lapangan (PKL) pada pelatihan jabfung
nutrsionis ahli, peserta mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai pejabat fungsional nutritionis.

2.Tujuan Khusus

Peserta latih mampu :

 Melaksanakan pengamatan masalah gizi, makanan dan dietetik.


 Menyiapkan penanggulangan masalah gizi, makanan dan dietetik.
 Melaksanakan pelayanan gizi, makanan dan dietetik.
 Memantau pelaksanaan pelayanan gizi, makanan dan dietetik.
 Mengevaluasi di bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik

C. Sasaran

Pengelola Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota

D. Waktu dan tempat

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 April 2022 di


Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota dengan metode wawancara
BAB II

PROSES KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN

Praktek Lapangan dilaksanakan pada Tanggal 26 April 2022 di Dinas


Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota dibuktikan dengan dokumentasi
pelaksanaan PL, dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut :

 Pembukaan oleh Pembimbing Lokus PL


 Penyampaian maksud dan tujuan Praktek Lapangan oleh Peserta Pelatihan
Peserta melakukan pengumpulan data.
 Peserta melakukan pengenalan kondisi di lokus PL
 Peserta melakukan tanya jawab kepada penanggung jawab program /
pembimbing lokus lapangan.
BAB III

HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Pada tingkat perencanaan semua sudah ada dan lengkap, yang terdiri dari
rencana lima tahunan, rencana tahunan dalam bentuk RUK dan RPK, rencana
triwulanan, dan rencana bulanan berupa RKHP dan POA harian BOK. Setelah di
lakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan gizi secara langsung beberapa
cakupan yang masih di bawah target yaitu D/S 78,62% (target 85%), Fe bumil 75,9%
(target 98%) , dan Fe remaja putri 3,67% (target 55%)

Kerja sama lintas sektor antar OPD terkait stunting sudah berjalan dengan
baik, begitu juga dengan lintas program dalam melakukan pengumpulan data
sasaran program gizi sudah berjalan hanya saja dibeberapa indikator program masih
ditemukan perbedaan data dari sumber yang sama (puskesmas) mengakibatkan
perbedaan cakupan masing-masing program di Dinas Kesehatan Kabupaten Lima
Puluh Kota. Berdasarkan data EPPGBM jumlah posyandu aktif yaitu 557 dengan
sarana dan prasarana yang sudah lengkap seperti ketersediaan timbangan, alat
ukur tinggi/panjang badan dan media KIE.
BAB IV

PEMBAHASAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota sudah mempunyai rencana


lima tahunan yang dibuat berdasarkan Renstra 2015-2019. Dimana isi dari Renstra
tersebut adalah menurunkan prevalensi gizi kurang menjadi 15%, prevalensi gizi
pendek menjadi 32%, BBLR dari 11,1% menjadi 10,2%, fokus pada 1000 hari
pertama kehidupan yang tertuang dalam Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan
Gizi, menurunkan prevalensi obesitas sentral, pendidikan gizi seimbang yang
proaktif dan PHBS di masyarakat.

Berdasarkan data yang didapatkan cakupan D/S Dinas Kesehatan Kabupaten


Lima Puluh Kota belum mencapai target yaitu 78,62% sedangkan targetnya 85%.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain banyak ibu balita yang bekerja di
luar rumah sehingga tidak sempat membawa anaknya untuk menimbang di
posyandu sementara anaknya diasuh oleh nenek atau pembantunya yang kurang
faham manfaat pertumbuhan balita. Selain itu kesadaran ibu balita sehingga
menganggap kurang penting menimbang balitanya setiap bulan ke posyandu karena
mereka menganggap cukup dengan menimbang anak di dokter pada saat sakit saja.
Menurut pengelola gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota hal ini dapat
diatasi dengan cara TPG Puskesmas melakukan sosialisasi secara terus menerus
tentang manfaat posyandu kepada masyarakat, memberikan PMT penyuluhan pada
saat posyandu serta dengan menyediakan Alat Permainan Edukatif dan membuat
kegiatan inovatif di posyandu yang bisa menarik minat ibu balita datang ke
Posyandu.

Cakupan Fe bumil mendapat tablet tambah darah di Dinas Kesehatan


Kabupaten Lima Puluh Kota belum mencapai target yaitu 75,9% dari target 98%.
Salah satu penyebab masih rendahnya cakupan Fe bumil yaitu sasaran proyeksi
yang terlalu tinggi dibandingkan fakta di lapangan, serta kerjasama dengan bidan
praktek swasta yang belum berjalan baik sehingga ditemukan beberapa ibu hamil
yang tidak terlaporkan.
Cakupan Fe remaja putri di Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota
belum mencapai target yaitu 3,7% jauh di bawah target sebesar 55%. Hal ini
disebabkan kurangnya sosialisasi tentang tablet Fe kepada remaja putri sehingga
mereka takut mengonsumsi tablet Fe karena menganggap itu untuk ibu hamil.
Penyebab lainnya yaitu banyak remaja putri putus sekolah sehingga tidak terjangkau
akses pelayanan, selain itu masih kurangnya media informasi seperti iklan dan
reklame tentang manfaat tablet Fe bagi remaja putri.

Pencatatan dan pelaporan dari TPG puskesmas yang belum tepat waktu dan
tidak valid, masih ditemukan perbedaan data antara pemegang program KIA dengan
gizi seperti jumlah Fe1 yang tidak singkron dengan K1, Fe3 dengan K4, dan jumlah
persalinan dengan Vitamin A Bufas. Menurut pengelola gizi Kabupaten hal ini
disebabkan karena TPG puskesmas tidak melakukan croschek data dengan
pemegang program KIA sehingga terjadi perbedaan data, selain itu waktu
pengiriman laporan juga mempengaruhi data.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
 Berdasarkan laporan EPPGM ditemukan beberapa cakupan program gizi
belum tercapai yaitu penimbangan (D/S), Fe bumi dan Fe pada remaja putri.
Untuk pencatatan dan pelaporan masih ditemukan beberapa data yang tidak
singkron atara pemegang program.
 Berdasarkan hasil pengamatan penyebab rendahnya capain program karena
kesadaran masyarakat masih rendah, kurangnya sosialisasi dari petugas
secara berkesinambungan, dan kerjasama lintas sektor dan program yang
belum berjalan baik.
 Upaya penanggulangan yang akan dilakukan yaitu meningkatkan kerjasama
lintas sektor dan program dalam penanggulangan masalah gizi, melakukan
sosialisasi secara berkesinambungan untuk meningkatkan dan merubah
perilaku masyarakat, mengadakan pertemuan dan pelatihan bagi TPG untuk
meningkatkan kapasitas petugas dalam penyuluhan dan konsultasi, dan
melakukan evaluasi program setiap bulan di Kabupaten.

B. Saran

Untuk TPG Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota perlu


meningkatkan koordinasi LP dan LS untuk meningkatkan pencapaian
program gizi.

Payakumbuh, April 2022


Peserta Diklat Jabfung Nutrisionis Ahli

Indah Marti Lova, SKM


Nip. 19870419 2009012 2001
:

Anda mungkin juga menyukai