Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

DINAS KESEHATAN
UPTDD ADIPALA I
Jalan Ahmad Yani Nomor 165 Adipala
Telp. (0282) 5264266 E-mail : UPTDpuskesmasadipala1cilacap@gmail.com
CILACAP

Kode Pos 53271

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BALITA STUNTING KEGIATAN


PENANGGULANGAN KURANG ENERGI PROTEIN (KEP), ANEMIA GIZI BESI,
GANNGUAN AKIBAT KURANG YODIUM (GAKY), KURANG VITAMIN ADAN
KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO LAINNYA TAHUN 2023

A. Pendahuluan
Upaya perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu amanant undang-undang
kesehatan Nomor 36 tahun 2009. Upaya perbaikan gizi ditujukan untuk peningkatan mutu
gizi perseorangan dan masyarakat yang dilakukan pada seluruh siklus kehidupan sejak dalam
kandungan sampai lanjut usia, dengan prioritas pada kelompok rawan yaitu bayi, dan balita,
remaja perempuan, ibu hamil dan ibu menyusui. Di dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2020
tentang RPJMN 2020 – 2024 salah satu dari lima arah kebijakan bidang kesehatan adalah
percepatan pemeratan gizi masyarakat.

Stunting adalah gambaran kondisi kegagalan tubuh secara patologis dalam mencapai
potensi pertumbuhan linear sesuai usianya (Gibson, 2005). Stunting mencerminkan kondisi
kronis dari terhambatnya pertumbuhan karena kurang gizi dalam jangka panjang (WHO,
2010). Menurut WHO Child Growth Standart stunting didasarkan pada indeks Panjang
Badan atau Tinggi Badan menurut umur (PB/U) atau (TB/U) dengan batas (z-score) kurang
dari -2 Standar Deviasi (SD).
Gangguan pertumbuhan linear atau stunting ini banyak terjadi pada kelompok usia 1-2
tahun (1000 HPK) (Gibson, 2005). Hal tersebut dikarenakan balita merupakan kelompok
rawan gizi yang dalam periode ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat
sehingga harus diimbangi dengan asupan zat gizi sesuai dengan kebutuhannya.
(Kartasapoetra dkk, 2010).
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stunting terbagi menjadi dua yaitu
faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung yang menyebabkan malnutrisi baik itu
stunting adalah intake zat gizi dan penyakit infeksi, serta faktor tidak langsung dapat
disebabkan karena ketersediaan pangan di rumah tangga, pola asuh, fasilitas kesehatan,
sanitasi lingkungan. Keadaan ekomomi, sosial politik pula menjadi dasar permasalahan
malnutrisi yang tidak kunjung usai (UNICEF, 1990).

B. Latar Belakang
Masyarakat milenial pada saat ini masih banyak menghadapi masalah gizi. Salah satu
masalah gizi yang dihadapi adalah stunting. Tingginya angka prevalensi stunting Kabupaten
Serang berdasarkan Riskesdas tahun 2018 yakni sebesar 28,8% dan berdasarkan Surveilans
Gizi e-PPGBM tahun 2023 sebesar 19,9% hal ini termasuk kategori masalah kesehatan
masyarakat. Untuk target tahun nasional 2024 angka stunting di bawah 14 %
Oleh karenanya upaya perbaikan harus meliputi upaya untuk mencegah dan mengurangi
gangguan secara lansung (intervensi gizi spesifik) dan upaya untuk mencegah serta
mengurangi gangguan secara tidak langsung (intervensi gizi sensitif). Intervensi gizi spesifik
umumnya dilakukan di Program kesehatan, namun hanya berkontribusi 30%, sedangkan
70%-nya merupakan kontribusi intervensi gizi sensitif yang melibatkan berbagai Program
seperti ketahanan pangan, ketersediaan air bersih dan sanitasi, penanggulangan kemiskinan,
pendidikan, sosial dan sebagainya. Upaya intervensi gizi spesifik untuk balita pendek
difokuskan pada kelompok 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu Ibu Hamil, Ibu
Menyusui dan Anak 0-23 bulan, karena penanggulangan balita pendek yang paling efektif
dilakukan pada 1.000 HPK.
Untuk mengatasi permasalahan kronis ini diperlukan kerja sama lintas Program yang
aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai tindak lanjut puskesmas
merupakan penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan tingkat pertama menjadi
penggerak utama di masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi yaitu dengan
melakukan kegiatan sosialisasi dan penggalangan komitmen semua lintas Program yang
terkait dalam penurun stunting di tingkat Kecamatan Adipala .

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pemberian makanan tambahan balita stunting untuk meningkat asupan makanan tinggi
kalori dan protein guna mengejar tumbuh balita stunting mencapai tinggi badan yang
normal..
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya program pencegahan dan penurunan stunting melalui intervensi gizi
spesifik.

b. Terjalinya koordinasi lintas program di Puskesmas dalam upaya percepatan penurunan


angka stnting di wilayah kerja UPTD Puskesmas Adipala I

c. Penurunan angka stunting signifikan setelah dilakukan intervensi selama 90 hari

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
Perencanaan kegiatan
 Rapat koordinasi antar program
 Menyusun jadwal kegiatan
 Sosialisasi progrma dan jadwal kegiatan

Pelaksanaan kegiatan
 Pj UKM melelui progremer gizi
membagi jadwal kegiatan program
 Setiap bulan programer gizi meminta
kepada lintas program terkait
pelaksanaan program intervensi gizi
spesifik
 Koordinator program gizi bersama
lintas program dalam egiatan
pertemuan membahas capain dan
membahas masalah dan hambatan
dalam melaksanakan kegiatan program
Membuat laporan kegiatan Laporan program dilaksanakan setiap
semesteran melalui PJ UKM esensial
yang kemudian dilaporkan kepada Kepala
UPTD Puskesmas Adipala I

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Dalam kegiatan ini yang menjadi leeding sektor adalah programer gizi, kemudian
melakukan koordinasi dan komunikasi dengan semua upaya program baik UKM maupun
UKP.

F. Sasaran
Semua koordinator dan pelaksana program di Puskesmas baik Program UKM maupun
UKP

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Jenisi Kegiatan Intervensi gizi spesifik Jadwal kegiatan


1 Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Terlampir
pada remaja putri
2 Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Terlampir
pada ibu hamil
3 Pemberian makanan tambahan pada ibu Terlampir
hamil KEK
4 Promosi/kesling IMD, ASI esklusif. Dan Terlampir
Makanan Pendamping ASI yang
tepat/PMBA
5 Pemantauan pertumbuhan anak dan balita Terlampir
6 Tata laksana balita gizi buruk Terlampir
7 Pemberia vitami A pada bayi dan balita Terlampir
8 Pemberian PMT bagi balita kurus Terlampir
9 Penganekaragaman makanan Terlampir
10 Prilaku pemberian makanan dan situasi Terlampir
11 Suplementasi/fortifikasi gizi mikro Terlampir
12 Manajemen dan pencegahan penyakit Terlampir
13 Intervensi gizi dalam kedaruratan Terlampir
14 Kampanye asupan protein hewani pada ibu Terlampir
hamil, ASI Eksklusif dam MP ASI pada bayi
dan balita

H. Rencana Pembiayaan Program


Kegiatan Sosialisasi Stunting didanai dari anggaran Dana Alokasi Khusus/Dana Intensif
Daerah/bantuan Gubernur Bidang Kesehatan dengan rincian :

Uraian Jumlah
I. Evaluasi Kegiatan dan Pelaporan
1. Melakukan pemantauan kesesuaian waktu pelaksanaan kegiatan terhadap
pelaksanaan kegiatan berdasarkan jadwal yang direncanakan

2. Melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap hasil pelaksanaan kegiatan (berupa


data hasil Tabulasi dan Analisa Data) minimal semeser 1 kali

3. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut dari hasil laporan tabulasi dan analisa
data bersamak koordinator dan pemegang program Gizi semester 1 kali

J. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


1. Melakukan pencatatan dan pelaporan dari seluruh hasil evaluasi dan tindak lanjut
program kegiatan

2. Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung jawab UKM esensial setiap bulan

3. Melaporkan hasil valuasi kegiatan kepada Kepala UPTD Puskesmas Adipala I


setiap semester melalui Pj UKM esensial
Penanggung Jawab UKM Esensial Koordinator Program Gizi
UPTD Puskesmas Adipala I UPTD Puskesmas Adipala I

Anda mungkin juga menyukai