Tata Kelola Beutong Ateuh-1
Tata Kelola Beutong Ateuh-1
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BEUTONG ATEUH
1
KABUPATEN NAGAN RAYA
KATA PENGANTA
R
Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan yang Maha Esa,
karena berkat Ridho dan Karunianya Dokumen Pola Tata Kelola UPTD Puskesmas
Beutong Ateuh Kabupaten Nagan Raya telah tersusun.
Puskesmas sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan keseha
tan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat penin
gkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas dituntut untuk membe
rikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjang
kau seluruh lapisan masyarakat.
Dokumen Pola Tata Kelola ini disusun sebagai salah satu persyaratan Administrasi
untuk dapat menerapkan BLUD sesuai dengan undang-undang Nomor 1.
Kami harapkan dokumen Tata Kelola yang telah tersusun ini dapat dimanfaatkan
oleh para pihak dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Saiful, S.Kep
NIP : 19840817 200904 1 009
2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Pengertian Tata Kelola ...........................................................................................2
C. Tujuan Penerapan Pola Tata Kelola........................................................................2
D. Ruang Lingkup Tata Kelola....................................................................................3
E. Dasar Hukum Pola Tata Kelola...............................................................................3
F. Perubahan Pola Tata Kelola ....................................................................................4
G. Sistematika..............................................................................................................5
ii
3
POLA TATA KELOLA PPK BLUD
PUSKESMAS BEUTONG ATEUH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan ujung
tombak pembangunan kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
43 Tahun 2019 Puskesmas mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya
Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat
pertama.
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public
goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, antara
lain meliputi promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,
perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan keluarga. Sedangkan pelayanan kesehatan
perorangan, yaitu pelayanan yang bersifat pribadi (private goods), dengan tujuan
utama penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa
mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit, baik berupa rawat
jalan maupun rawat inap.
Mengingat beban kerja puskesmas yang berat, pengelolaan kegiatan yang
tidak memberikan keleluasaan bagi puskesmas untuk menetapkan program dan
kegiatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat serta tuntutan puskesmas
untuk meningkatkan kinerjanya, sedangkan sistem pembiayaan masih belum
memberikan keleluasaan bagi puskesmas untuk berupaya dalam peningkatan
pelayanan, maka dipandang perlu untuk mengelola puskesmas secara entrepreneur
bukan secara birokratik lagi. Untuk itu Puskesmas perlu melakukan perubahan
mendasar sehingga lebih mandiri dan mampu berkembang menjadi lembaga yang
berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
Dengan terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang diubah dengan
1
Peraturan Permerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum, dimana memberikan peluang bagi puskesmas untuk menerapkan
BLUD yang memberikan fleksibilitas dalam pengelolaanya.
Dalam rangka menerapkan pengelolaan keuangan BLUD perlu disusun Tata
Kelola yang merupakan aturan internal puskesmas dengan memperhatikan prinsip -
prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan independensi.
2
1. Memaksimalkan nilai puskesmas dengan cara menerapkan prinsip transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas dan independensi, agar puskesmas memiliki daya
saing yang kuat.
2. Mendorong pengelolaan puskesmas secara profesional, transparan dan efisien,
serta memberdayakan fungsi dan peningkatan kemandirian organisasi puskesmas
3. Mendorong agar organ puskesmas dalam membuat keputusan dan menjalankan
kegiatan senantiasa dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan tehadap
peraturan perundang - undangan yang berlaku, serta kesadaran atas adanya
tanggung jawab sosial puskesmas terhadap stakeholder.
4. Meningkatkan kontribusi puskesmas dalam mendukung kesejahteraan umum
masyarakat melalui pelayanan kesehatan.
3
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402 ;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1213);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 1781);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1335);
7. Qanun Kabupaten Nagan Raya Nomor 03 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Nagan Raya;
8. Peraturan Bupati Nagan Raya Nomor 57 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan organisasi, Tugas, dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan;
9. Peraturan Bupati Nagan Raya Nomor 38 Tahun 2018 tentang Susunan organisasi,
Tugas, dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan
Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya (Berita Daerah
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2018 Nomor 266);
10. Keputusan Bupati Nagan Raya Nomor 445/302/Kpts/2022 tentang penetapan
pusat kesehatan masyarakat berdasarkan karakteristik Wilayah Kerja dan
keampuan penyelenggaraan pelayanan Kesehatan dalam Kabupaen Nagan Raya
Tahun 2022.
11. Keputusan kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Nomor : 445/351/SK/ Tahun
2018 tentang Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Dinas
Kesehatan Kabupaten Nagan Raya.
G. Sistematika
Sistematika penyusun dokumen tata kelola, sebagai berikut:
Pengantar
BAB l : PENDAHULUAN
BAB II : A. KELEMBAGAAN
1. Gambaran Singkat Puskesmas
2. Struktur Organisasi Dan Tata Laksana
3. Prosedur Kerja
4. Pengelompokan Yang Logis
5. Pengelolaan SDM
BAB III : PENUTUP
LAMPIRAN
5
BAB II
KELEMBAGAAN
A. Kelembagaan
1. Gambaran Singkat Puskesmas
UPTD Puskesmas Beutong Ateuh Puskesmas Beutong Ateuh merupakan
satu-satunya Puskesmas induk di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang dan
UPTD Puskesmas Beutong Ateuh berada di wilayah desa Blang Puuk.
UPTD Puskesmas Beutong Ateuh awalnya dibangun sesuai standar
Puskesmas non rawat satu lantai pada tahun 2009 dan ditambahkan Bangunan
rawat inap pada tahun 2022 dan Beroperasi pada bulan Maret tahun 2023.
UPTD Puskesmas Beutong Ateuh ditetapkan menjadi Puskesmas Rawat
Inap yang berdasar Surat Keputusan Bupati Nomor 445/203/Kpts/2022 dengan
izin operasional Puskesmas Nomor 503/10/DPMPTSP/2022
UPTD Puskesmas Beutong Ateuh dengan wilayah kerja sebanyak 4 Desa,
2 Puskesmas Pembantu dan 1 Polindes. UPTD Puskesmas Beutong Ateuh juga
memiliki Posyandu Balita 5 dan 5 Posyandu Lansia.
UPTD Puskesmas Beutong Ateuh sebagai Puskesmas Rawat Inap
mempunyai Ruang Pelayanan yaitu:
a. Ruang Pelayanan Pendaftaran, Administrasi dan Rekam Medis
b. Ruang Pemeriksaan Umum
c. Ruang Pemeriksaan Kesehatan Anak
d. Ruang Pemeriksaan Gigi (RPG)
e. Ruang Laboratorium (RLAB)
f. Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu,anak, KB dan Imunisasi
g. Ruang Konseling Gizi
h. Ruang Konseling Sanitasi
i. Ruang Administrasi
j. Ruang Pelayanan Farmasi (RPF)
k. Ruang Pelayanan 24 Jam dan Gawat Darurat (RGD)
l. Ruang Rawat Inap (RRI)
7
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
1) Upaya Kesehatan Gigi Sekolah
2) Upaya Kesehatan Sekolah
3) Upaya Kesehatan Usia Lanjut
4) Upaya Kesehatan Kerja Dan Olahraga
5) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
8
UPTD Puskesmas Beutong Ateuh merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Nagan Raya yang bertanggungjawab menyelenggarakan
Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama
di wilayah kerja Puskesmas Beutong Ateuh Kecamatan Beutong Ateuh Banggala
dimana tata kerjanya diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten Nagan Raya
yang ditindak lanjuti dengan keputusan Kepala Dinas kesehatan Nomor
445/351/SK/2018 Tanggal 14 Bulan 8 Tahun 2018 tentang petunjuk pelaksanaan
peraturan Bupati Nagan Raya. Tentang Pembentukan, susunan organisasi,
kedudukan dan tugas Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan
Kabupaten Nagan Raya.
UPTD Puskesmas Beutong Ateuh mempunyai tugas pelayanan, pembinaan
dan pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat
dikecamatan Beutong Ateuh Banggala sesuai dengan kedudukan dan/atau wilayah
kerja dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok Dinas Kesehatan
Kabupaten Nagan Raya Puskesmas dipimpin oleh seorang kepala yang
berkedudukan di bawah dan bertanggugjawab kepada kepala Dinas Kesehatan.
Struktur organisasi dan uraian tugas puskesmas dalam rangka penerapan PPK
BLUD disajikan dalam dua kondisi, yaitu kondisi sebelum dan sesudah
menerapkan Pengelolaan Keuangan BLUD, sebagai berikut:
a. Struktur Organisasi.
Sebelum penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Puskesmas
Beutong Ateuh merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Nagan Raya Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Beutong Ateuh Nomor ….
Tanggal 17 Bulan September Tahun 2018 Dimana dalam struktur tersebut telah
mengakomodasi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019.
9
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS BEUTONG ATEUH TAHUN 2023
10
Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Beutong Ateuh Kabupaten Nagan Raya
terdiri dari:
1) Kepala Puskesmas
2) Kepala sub bagian Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu kepala
puskesmas dalam pengelolaan keuangan, umum dan kepegawaian serta
perencanaan dan pelaporan. Terdiri dari:
a) Pelaksana Keuangan
Pelaksana Bendahara JKN
Pelaksana Bendahara Pembantu APBK
Pelaksana Bendahara BOK
b) Pelaksana Umum, Kepegawaian dan Informasi
Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan / Bangunan
Pelaksana Pengelolaan Barang
Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
c) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
3) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Penanggung Jawab Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) bertanggung jawab membantu kepala Puskesmas dalam
mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
a) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
1) Pelayanan Promosi Kesehatan
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3) Pelayanan Gizi bersifat UKM
4) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
Pelaksana ANC,INC,PNC dan penanganan komplikasi maternal
neonatal.
Pelaksana Keluarga Berencana
Pelaksana PKPR dan Kesehatan Reproduksi
5) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Kusta
Pelaksana Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
Pelaksana Pencegahan Penyakit Kusta
11
Pelaksana Imunisasi
Pelaksana Surveilans
Pelaksana Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD)
Pelaksana Pencegahan Penyakit ISPA/Diare
Pelaksana Pencegahan HIV-AIDS
Pelaksana Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
Pelaksana Kesehatan Jiwa
b) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
1. Upaya Kesehatan Gigi Sekolah
2. Upaya Kesehatan Sekolah
3. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
4. Upaya Kesehatan Kerja Dan Olahraga
4) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Kefarmasian dan
Laboratorium:
a) Penanggung Jawab Ruang Pendaftaran, Adminitrasi, dan Rekam Medis
b) Penanggung Jawab Ruang P-Care (Primary Care)
c) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Umum
d) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
e) Penanggung Jawab Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
f) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
g) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu dan KB
h) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Imuniasasi
i) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
j) Penanggung Jawab Ruang Persalinan
k) Penanggung Jawab Ruang Sterilisasi dan Linen
l) Penanggung Jawab Ruang UGD 24 Jam
m) Penanggung Jawab Rawat Inap
12
Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Kuta Teungoh
Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Babah Suak
Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Blang Puuk
Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Blang Meurandeh
b. Penanggung Jawab Pondok Bersalin
6) Penanggung Jawab Bangunan, Prasarana dan Peralatan Puskesmas
7) Penanggung Jawab Mutu
Penanggung Jawab Mutu melakukan kegiatan dan berkoordinasi bersa
ma penanggung jawab lainnya seperti UKP, UKM, TMP. Selain itu, penanggu
ng jawab mutu juga berfungsi menjamin sistem dilaksanakan secara efektif pa
da semua fungsi dan bertanggung jawab untuk menjamin kesesuaian dan efekti
fitas implementasi system manajemen mutu. Wewenang manajemen mutu adal
ah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil manajemen. Tuga
s pokoknya adalah:
a) Menyusun kebikajan dan strategi manajemen mutu
b) Menjamin system manajemen mutu di pebaiki terus menerus
c) Menyusun program indikator mutu
d) Memantau pelaksanaan seluruh program peningkatan mutu
e) Mengevaluasi pelaksanaan seluruh program peningkatan mutu
f) Mensosialisasikan hasil pencapaian program peningkatan mutu
g) Melaporkan hasil/kinerja sistem managemen mutu kepala Kepala Puskesma
s
h) Memfasilitasi tindak lanjut rekomendasi
i) Melakukan koordinasi tentang program patient safety dengan tim terkait dal
am pembuatan RCA dan FMEA
j) Memfasilitasi kegiatan terkait penyelenggaraan pengembangan, inovasi dan
kendali mutu.
8) Koordinator tim manajemen puskesmas, sistem informasi puskesmas,
kepegawaian, rumah tangga dan keuangan. Sistem informasi puskesmas
adalah suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk membantu proses
pengambilan keputusan dalam melaksanakan manjemen puskesma untuk
mencapai sasaran kegiatannya. Sistem informasi puskesmas paling sedikit
mencakup;
13
a) Pencatatan dan pelaporan kegiatan puskesmas dan jaringannya
b) Pencatatan dan pelaporan keuangan puskesmas dan jaringannya
c) Survei lapangan
d) Laporan lintas sektor terkait
e) Laporan jejaring puskesmas di wilayah kerjanya
9) Koordinator Pelayanan Terkait
10) Penanggung Jawab Mutu melakukan kegiata dan berkoordinasi Bersama
Penanggung Jawab lainnya, seperti UKP, UKM, TMP
Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh tenaga struktural Kepala Sub
Bagian Tata Usaha yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala UPTD Puskesmas.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha memiliki tugas pokok melaksanakan
kegiatan pengelolaan keuangan, umum dan kepegawaian serta
perencanaan, pencatatan dan pelaporan dan melaporkan kepada kepala
UPTD Puskesmas.
5) Uraian Tugas
Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi
seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a) Kepala UPTD Puskesmas mempunyai tugas:
Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPTD.
Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPTD.
Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja
UPTD.
Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPTD.
Melaksanakan pelayanan Kesehatan perorangan tingkat pertama.
17
Melaksanakan pelayanan Kesehatan masyarakat tingkat pertama.
Melaksanakan pembinaan Kesehatan masyarakat.
Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas.
Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar,
pedoman, dan petunjuk, operasional di bidang pelayanan
Kesehatan dasar dan Kesehatan masyarakat.
Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
UPTD.
b) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas;
Menyusun rencana kegiatan Tata Usaha.
Menyiapkan bahan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang
pelayanan Kesehatan dasar dan pelayanan Kesehatan
masyarakat.
Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang
pelayanan Kesehatan dasar dan pelayanan Kesehatan
masyarakat.
Menyusun Pedoman Kerja, Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
kerja Puskesmas.
Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat
menyurat, kearsipan, administrasi umum, perpustakan kerumah
tanggaan, prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat.
Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di
lingkungan UPTD.
Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen
UPTD.
Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPTD.
Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
Tata Usaha.
c) Penanggung jawab UKM
Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPTD Puskesmas.
18
Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM.
Melakukan evaluasi capelan kinerja dan mutu kegiatan UKM.
Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas.
d) Penanggungjawab UKP
Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPTD Puskesmas.
Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP.
Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP.
Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas.
e) Penanggungjawab Jaringan dan Jejaringan
Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di Jaringan
pelayanan Kesehatan.
Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegaiatan
UKM dan UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM
dan UKP di jaringan pelayanan Kesehatan.
Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di
jaringan pelayanan Kesehatan.
Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas.
f) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan
dalam penyusunan perencanaan kegiatan UPTD
Puskesmas/Perencanaan Tingkat Puskesmas.
Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur kerja dan Kerangka
Acuan Kegiatan Puskesmas.
Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan.
Menyususn Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana
Pelaksanaan kegiatan Puskesmas
Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan.
Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas.
g) Pelaksana Keuangan
19
Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
keuangan.
Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka
Acuan Kegiatan pengelolaan Keuangan.
Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan.
Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian
keuangan.
Menyusun evaluasi, analisis dan laporan.
Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas.
h) Pelaksana Umum dan Kepegawaian
Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum.
Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka
Acuan Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum.
Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian,
sarana prasarana dan administrasi umum.
Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan
administrasi umum.
Melakukan analisi kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum.
Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum.
Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum.
Melaporkan kepada kepala UPTD Puskesmas.
i) Pelaksana UKM
Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kegiatan UKM.
Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM.
20
Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencana Ususlan
Kegiatan, Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka
Acuan Kegiatan UKM.
Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan.
21
Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan.
Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan.
Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas.
m) Pelaksana Pelayanan Pustu dan Polindes
Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan.
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan.
Melaporkan hasil kegiatan kepada penanggung jawab.
c. Struktur Organisasi, Pembina dan Pengawas serta Uraian Tugas Setelah
Penerapan BLUD
1) Struktur Organisasi
Dalam rangka penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),
organisasi Puskesmas perlu disesuaikan berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum
Daerah.
Susunan organisasi dalam penerapan pengelolaan keuangan, Pejabat
Pengelola Badan Layanan Daerah terdiri dari:
a) Pemimpin BLUD : Kepala Puskesmas
22
b) Pejabat Keuangan : Kepala Tata Usaha
c) Pejabat Teknis : Penanggung Jawab UKP dan UKM
Pejabat Pengelola BLUD Puskesmas diangkat dan diberhentikan oleh
Bupati/Walikota. Pemimpin BLUD Puskesmas bertanggung jawab
terhadap Bupati/Walikota, sedangan pejabat keuangan dan pejabat
teknis bertanggung jawab kepada pemimpin BLUD Puskesmas.
2) Uraian Tugas Pejabat Pengelola
Dari bagan tersebut terlihat bahwa struktur organisasi BLUD UPTD
Puskesmas Kabupaten Nagan Raya Terdiri dari:
a) Pemimpin BLUD dijabat oleh Kepala UPTD Puskesmas
b) Pejabat Keuangan dijabat oleh kepala Sub Bagian Tata Usaha
c) Pejabat Teknis dijabat oleh penanggung jawab pelayanan Kesehatan
yang terdiri dari:
1) Penanggung Jawab Pelayanan Kesehatan Perorangan, kefarmasian
dan laboratorium meliputi:
a) Ruang Pendaftaran, Administrasi dan Rekam Medis
b) Ruang Pemeriksaan Umum
c) Ruang Konseling Gizi dan Sanitasi
d) Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
e) Ruang Pemeriksaan Gigi
f) Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana dan
g) Ruang Imunisasi
h) Ruang Pelayanan Farmasi
i) Ruang Laboratorium
j) Ruang Pelayanan 24 Jam dan Gawat Darurat
k) Ruang Rawat Inap
2) Penanggung Jawab Pelayanan Kesehatan Masyarakat Meliputi;
a) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
b) Pelaksana Promosi Kesehatan
c) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
d) Pelaksana Gizi
e) Pelaksana Kesehatan Ibu,, Anak, dan Keluarga Berencana
Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
23
Pelaksana Keluarga Berencana
Pelaksana Kesehatan Reproduksi
f) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
h) Pelaksanan Pencegahan Penyakit Kusta
i) Pelaksana Imunisasi
j) Pelaksana Surveilans
k) Pelaksana Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD)
l) Pelaksana Pencegahan Penyakit ISPA/Diare
m) Pelaksana Pencegahan Penyakit HIV-AIDS
n) Pelaksana Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
o) Pelaksana Kesehatan Jiwa
p) Filariasis dan Kecacingan
q) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat
r) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
Pelaksana Kesehatan Lanjut Usia (Usila)
25
UPTD Puskesmas Beutong Ateuh sampai saat ini belum memenuhi nilai yang
dipersyaratkan, sehingga tidak diperlukan Dewan Pengawas.
b. Pemimpin BLUD
Dengan mengacu pada Pasal 32 ayat (2) Peraturan Nomor 23 Tahun 2005 dan
Pasal 6 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018,
Kepala UPTD Puskesmas Beutong Ateuh bertindak sebagai Pemimpin BLUD
Puskesmas.
1. Pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin BLUD
a) Pemimpin BLUD Puskesmas diangkat dan diberhentikan oleh Kepala
Daerah kabupaten Nagan Raya.
b) Pemimpin BLUD Puskesmas bertanggung jawab kepada Kepala Daerah
melalui Kepala Dinas Kesehatan
c) Pemimpin BLUD diangkat dari pegawai negeri sipil dan/atau pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja, sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
d) BLUD Puskesmas dapat mengangkat pemimpin BLUD dari
profesionalitas, kemampuan keuangan dan berdasarkan prinsip efisiensi,
ekonomis dan produktif dalam meningkatkan pelayanan.
e) Pemimpin BLUD Puskesmas yang berasal dari tenaga professional
lainnya dapat dipekerjakan secara kontrak atau tetap.
f) Pemimpin BLUD Puskesmas dari tenaga professional lainnya diangkat
untuk masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
Kembali untuk 1 (satu) kali periode masa jabatan berikutnya jika paling
tinggi berusia 60 (enam puluh) tahun.
g) Standar Kompetensi Pemimpin BLUD Puskesmas
1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Berijazah setidak-tidaknya Strata Satu (S-1) dibidang Kesehatan.
3) Sehat jasmani dan rohani.
4) Mampu memimpin, membina, mengkoordinasikan dan mengawasi
kegiatan Puskesmas dengan seksama.
5) Mampu melakukan pengendalian terhadap tugas dan kegiatan
Puskesmas sedemikian rupa sehingga dapat berjalan secara lancer,
efektif, efisien dan berkelanjutan.
26
6) Cakap menyusun kebijakan strategis Puskesmas dalam meningkatkan
pelayanan Kesehatan kepada masyarakat.
7) Mampu merumuskan visi, misi, dan program Puskesmas yang jelas
dan dapat diterapkan, diantaranya meliputi:
Peningkatan kreativitas, prestasi, dan akhlak mulia insan
Puskesmas
Penciptaan suasana Puskesmas yang asri, aman, dan indah.
Peningkatan kualitas tenaga medis, paramedis dan non medis
puskesmas.
Pelaksanaan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas program.
2. Fungsi pemimpin BLUD
Sesuai dengan Pasal 8 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
Tahun 2018, Pemimpin BLUD mempunyai fungsi sebagai penanggung
jawab umum operasional dan keuangan di Puskesmas. Pemimpin BLUD
bertindak selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) / Kuasa Penanggung
Barang.
Dalam hal pemimpin BLUD tidak berasal dari Pegawai Negeri Sipil maka
pejabat keuangan ditunjuk sebagai Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Barang.
27
g) Mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan BLUD yang dilakukan oleh
pejabat keuangan dan pejabat teknis, mengendalikan tugas pengawasan
internal, serta menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja
operasional serta keuangan BLUD kepada Kepala Daerah;
h) Tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala daerah sesuai
kewenangannya.
d. Pejabat Teknis.
Dengan mengacu pada Pasal 11 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
Tahu 2018, Koordinator Pelayanan Kesehatan bertindak sebagai Pejabat Teknis
dan berfungsi sebagai penanggung jawab teknis operasional dan pelayanan di
bidangnya.
1. Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Teknis
a. Pejabat Teknis BLUD diangkat dan diberhentikan oleh Pj. Bupati Nagan
Raya
b. Pejabat Teknis bertanggungjawab kepada Pemimpin BLUD.
c. Pejabat Teknis BLUD dapat terdiri dari pegawai negeri sipil sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
d. BLUD Puskesmas dapat mengangkat Pejabat Teknis BLUD dari
profesionalitas, kemampuan keuangan dan berdasarkan prinsip efisiensi,
ekonomis dan produktif dalam meningkatkan pelayanan.
e. Pejabat Teknis BLUD Puskesmas yang berasal dari tenaga professional
lainnya dapat dipekerjakan secara kontrak atau tetap.
29
f. Pejabat Teknis BLUD Puskesmas dari tenaga professional lainnya
diangkat untuk masa jabatan 1 (satu) kali periode masa jabatan
berikutnya jika paling tinggi berusia 60 (enam puluh) tahun.
g. Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Teknis BLUD yang berasal
dari pegawai negeri sipil disesuaikan dengan ketentuan perundang-
undangan di bidang kepegawaian.
h. Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan Pejabat Teknis BLUD
ditetapkan berdasarkan kompetensi dan kebutuhan praktik bisnis yang
sehat. Kompetensi merupakan kemampuan yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas. Kebutuhan praktik bisnis yang sehat merupakan
kesesuaian antara kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi dengan
kemampuan keuangan BLUD.
2. Standar Kompetensi:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Berijazah setidak-tidaknya D3.
c. Sehat jasmani dan rohani.
d. Cakap melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
jabatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
e. Menguasai secara umum tentang segala fasilitas dan pelayanan UPTD
Puskesmas.
f. Menguasai pedoman pelayanan, prosedur pelayanan dan standar
pelayanan sesuai dengan bidang tugasnya.
g. Memiliki komitmen kuat terhadap peningkatan mutu pelayanan
Puskesmas.
30
a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis operasional dan pelayanan di
unit kerjanya;
b. Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan pelayanan berdasarkan
RBA;
c. Memimpin dan mengendalikan kegiatan teknis operasional dan
pelayanan di unit kerjanya; dan
d. Tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala daerah dan/atau/ pemimpin
BLUD sesuai dengan kewenangannya.
31
d) Memahami tugas dan fungsi BLUD;
e) Memiliki pengalaman teknis pada BLUD;
f) Berijazah paling rendah D3
g) Pengalaman kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun;
h) Berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun dan paling tinggi 55 (lima
puluh lima) tahun pada saat mendaftar pertama kali;
i) Tidak oernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan
keuangan negara atau keuangan daerah;
j) Tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan
k) Mempunyai sikap independent dan obyektif.
f. Pegawai BLUD
1. Pegawai BLUD menyelenggarakan kegiatan untuk mendukung kinerja
BLUD.
2. Pegawai BLUD berasal dari Pegawai Negeri Sipil dan/atau pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja, sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
3. Pegawai BLUD dapat diangkat dari tenaga professional lainnya sesuai
dengan kebutuhan profesionalitas, kemampuan keuangan dan
berdasarkan prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif dala
meningkatkan pelayanan.
4. Pegawai BLUD dari tenaga professional lainnya dapat dipekerjakan
secara kontrak atau tetap dan dilaksanakan sesuai dengan jumlah dan
komposisi yang telah disetujui BPKAD.
5. Pengangkatan dan penempatan pegawai BLUD berdasarkan
kompetensi yaitu pengetahuan, keahlian, keterampilan, integritas,
kepemimpinan, pengalaman, dedikasi dan perilaku yang diperlukan
33
dalam pelaksanaan tugas dan sesuai dengan kebutuhan Praktek Bisnis
Yang Sehat.
B. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam tata Kelola Puskesmas menggambarkan pola hubungan da
n mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi dalam organisasi. Prosedur kerja pu
skesmas dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat baik pelayanan Kes
ehatan perorangan maupun pelayanan Kesehatan masyarakat dituangkan dalam bentuk
Standar Operating Prosedur (SOP) pelayanan kesehatan, pelayanan penunjang kesehat
an serta pelayanan manajeman, meliputi:
1. Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Ruang Pemeriksaan Umum
3. Ruang Konseling Gizi dan Sanitasi
4. Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
5. Ruang Pemeriksaan Gigi
6. Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana, dan Imunisasi
7. Ruang Imunisasi
8. Ruang Pelayanan Farmasi
9. Ruang Laboratorium
10. Ruang Pelayanan 24 jam dan Gawat Darurat
11. Ruang Rawat Inap
12. Ruang Administrasi
13. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
14. Pelayanan Jaringan Puskesmas
34
Selain melalui SOP, mekanisme kerja pelayanan di Puskesmas
Beutong Ateuh di gambarkan juga dalam Alur Pelayanan yaitu:
1. Alur Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Alur Pelayanan Pemeriksaan Umum
3. Alur Pelayanan Pemeriksaan Gigi dan Mulut
4. Alur Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
5. Alur Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit
6. Alur Pelayanan Imunisasi
7. Alur Pelayanan Farmasi
8. Alur Pelayanan Laboratorium
9. Alur Pelayanan Gawat Darurat 24 jam
C. Pengelompokan Fungsi
Pengelompokan fungsi Puskesmas Beutong Ateuh Menggambarkan pembagian
yang jells dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai den
gan prinsip pengendalian internal dalam rangka efektifitas pencapaian organisasi. Dari
uaraian struktur organisasi tersebut di atas, tergambar bahwa organisasi Puskesmas tel
ah dikelompokan sesuai dengan fungsi sebagai berikut:
1. Telah dilakukan Pemisahan fungsi yang tegas antara Dewan Pengawas dan P
ejabat Pengelola BLUD yang terdiri dari Pemimpin BLUD, Pejabat Keuanga
n, dan Pejabat Teknis.
2. Pembagian fungsi pelayanan Kesehatan, fungsi penunjang pelayanan Keseha
tan dan penyelenggaraan administrasi.
3. Pembagian tugas pokok dan kewenangan yang jelas untuk masing-masing fu
ngsi dalam organisasi yang ditetapkan melalui keputusan Kepala Puskesmas.
4. Fungsi audit Internal di lingkungan Puskesmas dengan membentuk Satuan P
engawas Internal (SPI).
35
1) Upaya promosi kesehatan
2) Upaya gizi masyarakat
3) Upaya Kesehatan lingkungan
4) Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
a) P2 Tuberkulosis
b) P2 kusta
c) Imunisasi
d) Surveilans
e) P2 Deman Berdarah Dengue
f) P2 Infeksi Saluran Pernafasan Akut & Diare
g) P2 HIV-AIDS
h) P2 Tidak Menular/PTM
i) Kesehatan Jiwa
5) Upaya kesehtan Ibu dan Anak
a) Keluarga Berencana/KB
b) Kesehatan reproduksi
6) Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
1. Perencanaan Pegawai
Perencanaan Pegawai merupakan proses yang sistematis dan strategis untuk
memprediksi kondisi jumlah PNS atau Non PNS, jenis Kualifikasi, keahlian
dan kompetensi yang diinginkan dimasa depan melalui analisis beban kerja d
37
an diharapkan dapat melaksanakan tugas dengan baik agar pelayanan di Pus
kesmas dapat lebih baik dan hasilnya meningkat.
2. Pengangkatan Pegawai
Pola rekruitmen SDM tenaga medis,paramedis maupun non medis pada
UPTD Puskesmas Beutong Ateuh Kabupaten Nagan Raya Adalah sebagai
berikut:
Perhitungan
Standar Ke
No. Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Beba Kekurangan
butuhan
n Kerja
ASN NON ASN
1. Dokter 3 1 2 1 2 0
2. Dokter Gigi 2 2 0 1 1 0
3. Apoteker 1 1 0 1 1 0
4. Asisten Apoteker 2 2 0 2 2 0
6. Bendahara 3 3 0 3 3 0
7. Pengadministrasian Umum 2 2 0 1 1 1
8. Sistem Informasi Kesehata 1 0 2 2 1
1
n
9. Pengelolaan Barang Aset 1 0 1 1 0
1
Negara
10. Pengelola Program dan Pel 1 0 1 1 0
1
aporan
11. Perekam Medis 0 0 0 1 1 1
13. Kebersihan 2 0 2 2 2 0
14. Sopir Ambulan 2 0 2 2 2 0
15. Penjaga Keamanan 2 0 2 2 2 0
16. Perawat 10 7 3 5 13 0
17. Perawat Desa (Pustu/poske 0 0 0 0 0
0
des)
18. Perawat gigi 4 2 2 1 1 0
19. Bidan 18 5 13 5 10 1
20. Bidan Pustu/Polindes 0 0 5 5 5 0
21. Tenaga Gizi 1 0 1 1 2 1
22. Ahli Tenaga Laboratorium 2 1 1 1 0
3
Medis
23. Sanitarian/Tenaga Kesehat 3 0 2 2 0
3
an Lingkungan
24. Epidemiologi Kesehatan 1 1 0 1 1 0
25. Tenaga Kesehatan Masyar 3 0 1 3 0
3
akat
JUMLAH 65 37 3a3 40 59 5
a. SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)
38
Pola rekruitmen SDM yang berasal dari pegawai negeri sipil (PNS) di UPTD
Puskesmas Beutong Ateuh Kabupaten Nagan Raya dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dilingkungan Pemerintah
Kabupaten Nagan Raya.
b. SDM yang berasal dari tenaga Profesional Non-PNS
Pola rekrutmen SDM yang berasal dari tenaga professional non-PNS dilaksana
kan sebagai berikut:
1) Pengangkatan pegawai berstatus Non PNS dilakukan sesuai dengan
kebutuhan profesionalits, kemampuan keuangan dan berdasarkan pa
da prinsip efisiensi, ekonomi dan produktif dalam rangka peningkata
n pelayanan.
2) Rekuitmen SDM dimaksudkan untuk mengisi formasi yang lowong
atau adanya perluasan organisasi dan perubahan pada bidang-bidang
yang sangat mendesak yang proses pengadaannya tidak dapat dipenu
hi oleh pemerintah Kabupaten/Kota.
3) Jumlah dan komposisi pegawai Non PNS telah disetujui oleh B
KPSDM
4) Tujuan rekuitmen SDM adalah untuk menjaring SDM yang professi
onal, juju, bertanggung jawab, netral, memiliki kompetensi sesuai de
ngan tugas/jabatan yang akan diduduki sesuai dengan kebutuhan yan
g diharapkan serta mencegah terjadinya unsur KKN (kolusi, korupsi,
dan nepotisme) dalam rekuitmen SDM.
5) Rekuitmen SDM dilakukan berdasarkan prinsip netral, objektif, aku
ntabel, bebas dari KKN serta terbuka.
6) Mekanisme pengangkatan pegawai berstatus Non PNS lebih lanjut a
kan diatur dalam peraturan Bupati Nagan Raya.
7) Pengangkatan dan penempatan pegai BLUD berdasarkan kompetens
i yaitu pengetahuan, keahlian, keterampilan, integritas, kepemimpina
n, pengalaman, dedikasi dan sikap perilaku yang diperlukan dalam p
elaksanaan tugas dan sesuai dengan kebutuhan Praktek Bisnis Yang
Sehat.
c. Penempatan Pegawai
39
Penempatan pegawai BLUD berdasarkan kompetensi yaitu pengetahuan, keahl
ian, keterampilan, integritas, kepemimpinan, pengalaman, dedikasi dan sikap p
erilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan sesuai dengan kebutuhan
Praktek Bisnis Yang Sehat.
d. Sistem Remunerasi
1) Pengaturan Remunerasi
Pejabat pengelola BLUD dan Pegawai BLUD dapat diberikan remunerasi
sesuai dengan tingkat tanggung jawab dan profesionalisme. Komponen Re
munerasi Meliputi:
a) Gaji yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tetap setiap bulan;
b) Tunjangan tetap yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tambaha
n pendapatan di luar gaji setiap bulan;
c) Insentif yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tambahan penda
patan di luar gaji;
d) Bonus atas prestasi yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tamb
ahan pendapatan di luar gaji, tunjangan tetap dan insentif, atas prestasi
kerja yang diberikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran setelah
BLUD memenuhi syarat tertentu;
e) Pesangon yaitu imbalan kerja berupa uang santunan purna jabatan sesu
ai dengan kemampuan keuangan; dan/atau
f) Pension yaitu imbalan kerja berupa uang.
41
c) Pesangon bagi Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja dan profe
ssional lainnya serta pension bagi Pegawai Negeri Sipil.
43
4) Apabila terjadi penyederhanaan organisasi, pegawai dapat di
berhentikan dengan hormat setelah mendapatkan persetujuan
Kepala Puskesmas.
5) Pegawai yang diberhentikan tidak dengan hormat, tidak men
dapat hak hak kepegawaian.
6) Setiap proses pemutusan hubungan kerja akan dilaksanakan
dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan kepegawaian
yang berlaku.
E. Pengelolaan Keuangan
1. Struktur Anggaran
Struktur anggaran BLUD Puskesmas terdiri dari:
a. Pendapatan BLUD
Pendapatan BLUD terdiri dari:
1) Jasa Layanan
Jasa layanan berupa imbalan yang diperoleh langsung oleh puskesma
s dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat. Jasa layanan p
uskesmas diperoleh dari jenis layanan yang diberikan kepada pasien
yang berkunjung atau mendapatkan pelayanan Kesehatan puskesmas
meliputi: kunjungan loket, konsultasi, pemeriksaan, Tindakan dan pe
meriksaan penunjang. Komponen jasa layanan puskesmas meliputi: j
asa sarana dan jasa pelayanan yang ditetapkan dalam tarif layanan.
2) Hibah
Pendapatan hibah diperoleh puskesmas dari masyarakat atau badan la
in yang bersifat terkait atau tidak terkait. Pendapatan dari hibah yang
bersifat terikat, digunakan sesuai dengan tujuan pemberi hibah,
3) Hasil Kerjasama dengan pihak lain
Pendapatan hasil Kerjasama diperoleh puskesmas dari hasil Kerjasam
a dengan pihak lain.
4) APBD
Pendapatan puskesmas dari APBD diperoleh dari alokasi DPA APB
D untuk puskesmas seperti anggaran operasional puskesmas serta ho
nor subsidi dan non subsisi puskesmas.
44
5) Lain-lain pendapatan BLUD yang sah
Pendapatan lain-lain yang sah meliputi:
a) Jasa giro;
b) Pendapatan bunga;
c) Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;
d) Komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibatdari penjual
an dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa BLUD;
e) Investasi;
f) Pengembangan usaha, pengembagan usaha dilaksanakan dengan
cara pembentukan unit usaha yang merupakan bagian dari puske
smas yang bertujuan untuk peningkatan dan pengembangan laya
nan.
Pendapatan BLUD dilaksanakan melalui rekening kas BLUD pu
skesmas dan dikelola langsung untuk membiayai pengeluaran pu
skesmas sesuai RBA kecuali yang berasal dari hibah yang terikat.
b. Belanja BLUD
Belanja BLUD puskesmas terdiri dari:
1) Belanja Operasional
Belanja operasi mencakup seluruh belanja untuk menjalankan tugas d
an fungsi meliputi:
a) Belanja pegawai;
b) Belanja barang dan jasa;
c) Belanja bunga dan belanja lainnya.
2) Belanja Modal
Belanja modal mencakup seluruh belanja untuk perolehan asset tetap
dan asset lainnya yang memberi manfaat lebih dari 12 (dua belas) bul
an untuk digunakan dalam kegiatan puskesmas.
Belanja modal meliputi belanja tanah, belanja peralatan dan mesin, be
lanja Gedung dan bangunan, belanja jalan, belanja irigasi dan jaringan,
belanja asset tetap lainnya.
c. Pembiayaan BLUD
45
Pembiayaan BLUD Puskesmas adalah semua penerimaan yang perlu diba
yar Kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima Kembali, baik pada
tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun anggaran berikutnya.
Jenis pembiayaan meliputi:
1) Penerima Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan puskesmas meliputi:
a) Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya;
b) Divestasi;
c) Penerimaan utang/pinjaman.
2) Pengeluaran pembiayaan
a) Investasi;
b) Pembayaran pokok utang/pinjaman.
47
d) BLUD Puskesmas dapat melakukan pergeseran rincian belanja sepanj
ang tidak melebihi pagu anggaran dalam jenis belanja pada DPA untu
k selanjutnya disampaikan kepada PPKD;
e) Rincian belanja dicantumkan dalam RBA.
49
e) Penatausahaan Keuangan BLUD paling sedikit memuat:
1) Pendapatan dan belanja.
2) Penerimaan dan pengeluaran.
3) Utang dan piutang
4) Persediaan, asset tetap dan investasi.
5) Ekuitas.
5. Pengelolaan Belanja
Pengelolaan Belanja BLUD diberikan fleksibilita dengan mempertimbangka
n volume kegiatan pelayanan. Fleksibelitas yang dimaksud adalah belanja ya
ng disesuaikan dengan perubahan pendapatan dalam ambang batas RBA dan
DPA yang telah ditetapkan secara definitive. Fleksibilitas dilaksanakan terha
dap belanja BLUD yang bersumber dar pendapatan BLUD yang meliputi: ja
sa layanan, hibah, hasil Kerjasama danpendapatan lain yang sah serta hibah t
idak terikat.
Ambang batas RBA merupakan besaran persentase realisasi belanja yang dip
erkenankan melampui anggaran dalam RBA dan DPA dengan memperhatika
n ketentuan sebagai berikut:
a. Dalam hal belanja BLUD melampaui ambang batas, terlebih dulu mendap
atkan persetujuan Bupati/Walikota.
b. Dalam hal terjadi kekurangan anggaran, Puskesmas mengajukan usulan ta
mbahan anggaran dari APBD kepada PPKD.
c. Besaran persentase ambang batas dihitung tanpa memperhitungkan saldo
awal kas.
d. Besaran persentase ambang batas memperhitungkan fluktasi kegiatan ope
rasional meliputi:
1) Kecenderungan/tren selisih anggaran pendapatan BLUD selain APBD
tahun berjalan dengan realisasi 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya.
2) Kecenderungan/tren selisih pendqapatan BLUD selain APBD dengan
prognosis tahun anggaran berjalan.
3) Besaran persentase ambang batas dicantumkan dalam RBA dan DPA
berupa catatan yang memberikan informasi besaran persentase amban
g batas.
50
4) Persentase ambang batas merupakan kebutuhan yang dapat prediksi, d
icapai, terukur, rasional dan dipertanggungjawabkan.
6. Pengelolaan Barang
Pengadaan barang dan/atau jasa di puskesmas BLUD mengikuti ketentuan se
bagai berikut:
a. Pengadaan barang dan/atau jasa yang bersumber dari APBD dilaksanakan
berdasarkan ketentuan peraturan perundangan mengenai barang/ jasa pem
erintah.
b. Pengadaan barang dan/atau jasa yang bersumber dari jasa layanan, hibah t
idak terikat, hasil kerjasama dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah, di
berikan fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau seluruhnya dari per
aturan perundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah.
c. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengadaan barang dan/atau jasa diatur d
engan peraturan Bupati untuk menjamin ketersediaan barang dan/atau jas
a yang lebih bermutu, lebih murah, proses pengadaan yang sederhana, cep
at, serta mudah menyesuaikan dengan kebutuhan untuk mendukung kelan
caran pelayanan puskesmas.
d. Pengadaan barang dan/atau jasa yang dananya berasal dari hibah terikat, d
ilakukan sesuai dengan kebijakan pengadaan dari pemberi hibah atau pera
turan Bupati/Walikota sepanjang disetujui oleh pemberi hibah.
51
b) Pelasana pengadaan terdiri atas personal yang memahami tata cara penga
daan, substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang lain ya
ng diperlukan.
Ketentuan pengelolaan barang BLUD puskesmas mengikuti ketentuan peratu
ran perundang-undangan mengenai barang milik daerah.
7. Tarif Layanan
Puskesmas mengenakan Tarif Layanan sebagai imbalan atas penyediaan laya
nan barang/jasa kepada masyarakat berupa besaran tarif dan/atau pola tarif.
Penyusunan Tarif Layanan sesuai ketentuan berikut:
a. Tarif Layanan bisa disusun atas dasar:
1) Perhitungan biaya per unit layanan. Bertujuan untuk menutup seluruh
atau Sebagian dari biaya yang dikeluargan untuk menghasilkan baran
g/jasa atas layanan yang disediakan puskesmas. Cara perhitungan den
gan akuntansi biaya.
2) Hasil per investasi dana. Menggambarkan tingkat pengembalian dari i
nvestasi yang dilakukan oleh puskesmas selama periode tertentu.
3) Jika tarif layanan tidak dapat ditentukan atas dasar perhitungan biaya
per unit layanan atau hasil per investasi, maka tarif ditentukan dengan
perhitungan atau penetapan lain yang berpedoman pada ketentuan per
aturan perundang-undangan.
b. Besaran Tarif disusun dalam bentuk:
1) Nilai nominal uang; dan/atau
2) Persentase atas harga patokan, indeks harga, kurs, pendapatan kotor/b
ersih, dan/atau penjualan kotor/bersih.
c. Pola Tarif merupakan penyusunan Tarif Layanan dalam bentuk formula.
52
b) Pemimpin BLUD puskesmas mengusulkan Tarif layanan puskesmas k
epala Bupati/Walikota berupa usulan tarif layanan baru dan/atau usula
n perubahan tarif layanan.
c) Usulan tarif layanan dilakukan secara keseluruhan atau per unit layan
an.
d) Untuk penyusunan tarif layanan, pemimpin BLUD dapat membentuk
tim yang terdiri dari:
1) Dinas Kesehatan
2) Pengelolaan Keuangan Daerah
3) Unsur Perguruan Tinggi
4) Lembaga Profesi
e) Tarif Layanan diatur dengan peraturan Bupati/Walikota dan disampai
kan kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
53
mlah penerimaan kas dengan proyeksi jumlah pengeluaran kas dalam
1 (satu) tahun anggaran. Dibuat dalam bentuk perjanjian utang/pinjam
an yang ditandatangani oleh pemimpin BLUD puskesmas dan pember
i utang/pinjaman.
2) Pembayaran Kembali utang/pinjaman jangka pendek harus dilunasi da
lam tahun anggaran berkenan dan menjadi tanggung jawab puskesmas
Pembayaran bunga dan pokok uutang/pinjaman yang telag jatuh temp
o menjadi kewajiban puskesmas.
Pemimpin BLUD puskesmas dapat melakukan pelampauan pembayar
an Bungan dan poko sepanjang tidak melebihi nilai ambang batas yan
g telah ditetapkan dalam RBA.
Mekanisme pengajuan utang/pinjaman jangka pendek diatur dengan p
eraturan Bupati/Walikota.
3) Utang/pinjaman Panjang. Yaitu utang/pinjaman yang memberikan ma
nfaat lebih dari 1 (satu) tahun dengan masa pembayaran Kembali atas
utang/pinjaman tersebut lebih dari 1 (satu) tahun anggaran. Utang/pinj
aman jangka Panjang hanya untuk pengeluaran belanja modal.
4) Pembayaran utang/pinjaman jangka Panjang merupakan kewajiban pe
mbayaran Kembali utang/pinjaman yang meliputi pokok utang/pinjam
an, bunga, dan biaya lain yang harus dilunasi pada tahun anggaran ber
ikutnya sesuai dengan persyaratan perjanjian utang/pinjaman yang ber
sangkutan.
Mekanisme pengajuan utang/pinjaman jangka Panjang sesuai ketentu
an peraturan perundang-undangan.
9. Kerjasama BLUD
Puskesmas dapat melakukan Kerjasama dengan pihak lain untuk meningkatk
an kualitas dan kuantitas pelayanan berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas,
ekonomis dan saling menguntungkan. Prinsip saling menguntungkan dapat b
erbentuk finansial dan/atau non finansial.
Bentuk Kerjasama tersebut meliputi:
54
a. Kerjasama operasional. Dilakukan melalui pengelolaan manajemen dan p
roses operasional secara Bersama dengan mitra Kerjasama dengan tidak
menggunakan barang milik daerah.
b. Pemanfaatan barang milik daerah. Dilakukan melalui pendayagunaan bar
ang milik daerah dan/atau optimalisasi barang milik daerah dengan tidka
mengubah status kepemilikan untuk memperoleh pendapatan dan tidak m
engurangi kualitas pelayanan umum yang menjadi kewajiban puskesmas.
Pelaksanaan Kerjasama dalam bentuk perjanjian. Pendapatan dari pemanf
aatan barang milik daerah yang sepenuhnya untuk menyelenggarakan tug
as dan fungsi kegiatan puskesmas yang bersangkutan merupakan pendapa
tan BLUD. Pemanfaatan barang milik daerah mengikuti peraturan perund
ang-undangan. Tata cara Kerjasama dengan pihak lain mengikuti peratura
n Kepala Daerah.
55
11. SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) BLUD
Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) merupakan selisih lebih antara real
isasi penerimaan dan pengeluaran puskesmas selama 1 (satu) tahun anggaran.
Dihitung berdasarkan Laporan Realisasi ANggaran (LRA) pada 1 (satu) peri
ode anggaran. Ketentuan mengenai SiLPA sebagai berikut:
12. Defisit
Defisit anggaran merupakan selisih kurang antara pendapatan dengan belanj
a BLUD. Dalam hal anggaran diperkirakan deficit, ditetapkan pembiayaan u
ntuk menutupi deficit tersebut antara lain dapat bersumber dari SiLPA tahun
anggaran sebelumnya dan penerimaan pinjaman.
57
Puskesmas Beutong Ateuh dan pertamanan tanpa perjanjian tertulis, setiap
minimal 1 minggu sekali dan maksimal 2 minggu sekali sampah non medis
dikubur di tanah dibelakang puskesmas, karena akses kami sangat jauh dari TPA,
sedangkan sampah medis di kumpulkan oleh petugas di ambil oleh pihak petugas
yang sudah melakukan perjanjian dengan pihak ketiga.
2. UPTD Puskesmas Beutong Ateuh memiliki tanggung jawab sosial terhadap
lingkungan. Hal ini diwujudkan dalam upaya pencegahan penyakit yang dapat
ditimbulkan oleh lingkungan yang tidak sehat. Tidak hanya itu di UPTD
Puskesmas Beutong Ateuh juga memiliki komitmen dalam masalah limbah dan
sampah dengan baik agar tidak mencemari lingkungan.
BAB III
PENUTUP
58
Tata Kelola yang diterapkan pada puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umu
m Daerah bertujuan untuk:
1. Memaksimalkan nilai puskesmas dengan cara menerapkan prinsip transparansi, akuntab
ilitas, responsibilitas dan independensi, agar puskesmas memiliki daya saing yang kuat.
2. Mendorong pengelolaan puskesmas secara professional, transparan dan efisien, serta me
mberdayakan fungsi dan peningkatan kemandirian organ puskesmas.
3. Mendorong agar organisasi puskesmas dalam membuat keputusan dan menjalankan keg
iatan senantiasa dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dankepatuhan terhadap peratur
an perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran atas adanya tanggung jawab sosi
al puskesmas terhadap stakeholder.
4. Meningkatkan kontribusi puskesmas dalam mendudung kesejahteraan umum masyarak
at melalui pelayanan kesehatan.
Untuk dapat terlaksananya aturan dalam Tata Kelola perlu mendapat dukungan dan part
isipasi seluruh karyan Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Kabupaten Nagan
Raya baik bersifat materi, administratif maupun politis.
Tata Kelola puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan terhadap peraturan pe
rundang-undangan yang terkait dengan tata Kelola puskesmas sebagaimana disebutkan di atas
serta disesuaikan dengan fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organ puskesmas serta pe
rubahan lingkungan.
59