Anda di halaman 1dari 14

PENCATATAN

PERKAWINAN
Dosen Pengampu:
Kemas Muhammad Gemilang, S.HI., MH

Oleh :
Ardi Himawan Admaja - Ibnu Mas’ud - Yulanda Putra Handika

Hukum Keluarga | Fiqh Perbandingan Munakahat | Lokal G


Halaman 2

Pencatatan Perkawinan
dalam Islam
larangan untuk menulis sesuatu selain Al-Quran.
Pada zaman Rasullullah SAW, kewajiban
Akibatnya kultur tulis tidak begitu berkembang
untuk mencatatkan pernikahan memang tidak dibandingkan dengan kultur hafalan (oral)
ada. para ulama fiqh juga tidak memberikan
perhatian serius terhadap pencatatan kelanjutan dari yang pertama, mereka sangat
perkawinan. pencatatan perkawinan merupakan mengandalkan hafalan (ingatan). karena mengingat
suatu bentuk pembaruan yang dilakukan dalam sebuah peristiwa perkawinan bukanlah sebuah hal
bidang hukum keluarga Islam. yang sulit untuk dilakukan.

Walimat al-urusy walaupun dengan seekor kambing


Dari perspektif Fikih sebagai salah satu
merupakan saksi di samping saksi syar’i tentang
sumber Hukum Islam, bahwa ada beberapa sebuah perkawinan
analisis yang dapat dikemukakan sebagai faktor
pencatatan perkawinan tidak diberi perhatian
Ada kesan perkawinan yang berlangsung pada masa-
yang serius oleh fikih
masa awal Islam belum terjadi antar wilayah negara yang
berbeda.
Halaman 3

Pada masa awal Islam,sudah ada tradisi i`lan al nikah, Praktek i`lan al nikah pada masa awal
Islam merupakan salah satu hal yang disunnahkan dan sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Hal
ini terbukti dengan adanya hadits yang menyatakan demikian.

Dari Abdullah Ibn Zubair bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Umumkanlah pernikahan itu".

Dalam hadis lain :


. ‫ َأْعِلُنوا َهَذا الِّنَكاَح َواْج َعُلوُه ِفي اْلَمَساِجِد َواْض ِرُبوا َعَلْيِه ِبالُّدُفوِف‬: ‫ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‬: ‫عن عائشة قالت‬
Artinya : “Aisyah berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : “Umumkanlah pernikahan itu dan jadikanlah tempat
mengumumkannya di masjid-masjid dan tabuhlah rebana-rebana”

Rasulullah memerintahkan untuk melaksanakannya, walaupun secara sederhana :


.‫ َأْوِلْم َوَلْو ِبَشـاٍة‬: ‫قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‬
Artinya: Rasulullah SAW bersabda : “Adakanlah walimah walaupun hanya dengan seekor kambing”
Halaman 4

Pencatatan Perkawinan
di Indonesia Ayat (1)

Pencatatan perkawinan sama Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan


halnya dengan pencatatan peristiwa menurut hukum masingmasing agamanya
hukum lainnya, misalnya kelahiran dan dan kepercayaannya itu.
kematian yang dinyatakan dalam
daftar pencatatan yang telah
Ayat (2)
disediakan.
Di Indonesia, ketentuan tentang Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut
pencatatan perkawinan tertuang peraturan perundang-undangan yang
dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun berlaku.
1974 Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) yang
berbunyi:
Halaman 5

Aturan tentang keharusan melakukan pencatatan perkawinan tidak disertai dengan


sanksi yang bisa membuat pihak yang melanggar peraturan itu menjadi jera.

Bahwa hukuman terhadap pelanggaran


pencatatan perkawinan hanya dikenai
hukuman denda setinggi-tingginya Rp.
7.500 (tujuh ribu lima ratus rupiah).

Jika merujuk pada peraturan perundang-undangan sebagai


pelaksanaan tata cara perkawinan, yaitu PP No. 9 Tahun 1975,
khususnya pasal 45

bahwa negara tidak tegas dengan aturan yang ada.


Penjelasan tersebut juga menunjukkan pelanggaran
terhadap pelanggaran pencatatan perkawinan tidak
mengakibatkan tidak sahnya perkawinan.
Halaman 6

Pencatatan Perkawinan di Negara Islam


Malaysia

Dasar hukum pencatatan perkawinan di malaysia diatur pada Undang-undang


Pinang tahun 1985 pasal 25
sebagai fungsi persyaratan dalam administrasi
tidak ada kaitannya dengan sah atau tidaknya akad nikah
Dalam pencatatan ini memiliki 3 jenis kategori dalam pelaksanaannya

Brunei Darussalam

Dasar hukum pencatatan perkawinan di brunei diatur dalam Religious Council


and Kadis Courts pasal 143 ayat (1) dan (2).
Bagi yang tidak mendaftarkan perkawinannya dikenakan sanksi kurungan
atau denda $200 sesuai dengan pasal 180 ayat (1)
Halaman 7
Singapura

Singapura menerapkan ketentuan yang mengharuskan pencatatan


perkawinan (pasal 102)
hukuman denda $ 500 bagi mereka yang tidak mau mencatatkannya ((pasal
130)
bagi para pihak atau petugas yang melanggar ketentuan dapat dikenakan
sanksi yang sama atau penjara 6 bulan (pasal 133)

Filipina

Dasar hukum pencatatan perkawinan di filipina diatur dalam Pasal 81 Code of


Muslim Personal Laws of The Philippines Tahun 1977
Fungsinya sebagai data administrasi
Tidak ada penjelasan tentang status dan akibat hukum bagi perkawinan yang
tidak dicatatkan
Halaman 8
Lebanon

Mengharuskan pegawai yang berwenang hadir dan mencatatkan perkawinan (akad


nikah (Dalam undang-undang Lebanon (The Law of The Right of The Family of 16
July 1962) )
tidak ada penjelasan tentang status dan akibat hukum perkawinan yang tidak
sesuai dengan prosedur ini.

Pakistan

ketentuan wajibnya pencatatan perkawinan diatur dalam Ordonansi Hukum


Keluarga Islam Tahun 1961 (The Muslim Family Laws Ordonance, 1961) seksi 5 ayat (1)
dan ayat (2)
perkawinan yang tidak dilaksanakan oleh Petugas Pencatat Nikah harus dilaporkan
kepada pegawai tersebut oleh orang yang melangsungkan perkawinan tersebut, jika
tidak dianggap sebagai perbuatan melawan hukum ( seksi 5 ayat (3) )
Bagi yang tidak mengindahkan ketentuan dalam ayat (3) akan dihukum dengan
kurungan penjara ringan paling lama tiga bulan, atau denda setinggi-tingginya
seribu rupee, atau dengan kedua-duanya
Halaman 9
Yordania

dalam Pasal 17 ayat (a dan b) UU No. 61 Tahun 1976 mengharuskan adanya


pencatatan perkawinan, dan bagi yang melanggar, baik bagi mempelai maupun
pegawai pencatat nikah, akan mendapatkan hukuman
perkawinan yang dilangsungkan tanpa pencatatan, maka orang yang
mengadakan perkawinan dan saksi-saksi dapat dikenakan hukuman denda
lebih dari 100 dinar (Jordanian Penal Code)

Mesir

bahwa pemberitahuan suatu perkawinan atau perceraian harus dibuktikan


dengan catatan (akta) (Egyptian Code of Organization and Procedure for
Syaria Courts of 1897)
Halaman 10
Libya

ketentuan yang menunjuk adanya keharusan pencatatan perkawinan


terdapat dalam pasal 5 Hukum Nomor 10 Tahun 1984 hal mana secara khusus
berkaitan langsung dengan persoalan perkawinan, perceraian, dan
konsekuensi yang menyertainya

Yaman

Pasal 14 Undang-undang Republik Yaman No. 20 Tahun 1992 mengharuskan


pencatatan perkawinan
Bagi yang tidak mencatatkannya, paling lambat 7 hari setelah
dilangsungkannya akad nikah, dapat diancam dengan sanksi penjara
Halaman 11
Aljazair

bahwa akad nikah boleh dilakukan Setelah mendapat pengesahan dari


pegawai berwenang. ( Pasal 18 UU Al-Jazair No. 84-11 Tahun 1984 )
Dalam perundang-undangan Al-Jazair tidak ditemukan penjelasan tentang
status pencatatan perkawinan
tidak ada aturan atau penjelasan tentang status pencatatan perkawinan.

Tunisia

perkawinan hanya dapat dibuktikan. dengan catatan resmi dari pemerintah


(official document). Diatur dalam pasal 4 UU Tunisia No. 40 tahun 1957
Halaman 12
Maroko

Maroko mensyaratkan tanda tangan dua notaris untuk absahnya suatu


perkawinan. lalu catatan asli harus dibawa ke pengadilan dan salinannya
dikirim ke Direktoral Pencatatan Sipil.
istri mendapat catatan asli dan salinan bagi suami, selama maksimal 15 hari
dari akad nikah
hal demikian diatur dalam The Code of Personal Status Tahun 1957/1958, pasal
42 ayat (6)

Syiria
formulir perkawinan harus disampaikan kepada Pegawai Pencatat
Perkawinan, yang salah satu aspek dari formulir tersebut adalah keterangan
dari dokter bahwa yang bersangkutan tidak sedang mengidap penyakit
menular. (UU Syiria No. 34 Tahun 1975 pasal 40 ayat (1) )
perkawinan harus dilakukan di pengadilan, meskipun dimungkinkan terjadinya
perkawinan di luar pengadilan
Halaman 13
Irak

Disamping mengharuskan pencatatan, dalam catatan juga harus dilampirkan


surat keterangan dokter bahwa yang bersangkutan tidak sedang mengidap
penyakit menular (UU Irak pasal 11 ayat (1))
sanksi bagi yang melanggar aturan pencatatan dibedakan antara yang sudah
pernah menikah dengan yang belum. Yakni minimal 6 bulan dan maksimal 1
tahun penjara atau denda minimal 300 dinar dan maksimal 1000 dinar bagi
yang belum pernah menikah. Serta minimal 3 tahun dan maksimal 5 tahun
penjara bagi yang sudah menikah

secara umum undang-undang perkawinan muslim kontemporer


mengharuskan pencatatan perkawinan, kecuali Aljazair yang tidak
mencantumkan aturan tentang pencatatan perkawinan.
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat ☻

Anda mungkin juga menyukai