PENDAHULUAN
4
1. Apa upaya untuk memperkenalkan produk oleh – oleh DOPITA kepada khalayak
atau masyarakat yang belum mengetahui terkait produk ini?
2. Bagaimana perancangan dan implementasi media promosi digital melalui media
sosial untuk produk oleh-oleh DOPITA?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diuraikan tujuan penelitian sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui langkah apa yang telah dilakukan pelaku usaha dalam
mempromosikan produk DOPITA dan untuk mengetahui strategi promosi lain
dalam mempromosikan produk DOPITA sehingga produk tersebut dapat lebih
dikenal oleh masyarakat luas.
2. Untuk mengetahui implementasi media sosial Instagram DOPITA yang dijadikan
sebagai sarana media promosi digital.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
9
3. Symbolic shorthand souvenir merupakan benda yang diproduksi yang
memunculkan kode atau pesan mengenai tempat dimana ia berasal, seperti
gantungan kunci Menara Eiffel dari Perancis.
4. Markers merupakan souvenir yang berisi rangkaian kata-kata dari suatu tempat
atau waktu tertentu, seperti kata-kata pada kaos.
5. Local product souvenir merupakan produk yang dibuat dari material tertentu dari
suatu daerah seperti, makanan khas dan pakaian khas.
2.3 Promosi
2.3.1 Pengertian Promosi
Promosi merupakan suatu upaya dalam menginformasikan atau menawarkan produk
atau jasa yang bertujuan untuk menarik calon konsumen agar membeli atau
mengkonsumsinya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan (Kotler dan
Keller, 2012: 519), sedangkan Gitosudarmo (2014; 159 - 160) mengemukakan bahwa
promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar 43 mereka
dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka yang
kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut, selanjutnya definisi lain
Peter dan Olson (2014: 204) menyatakan bahwa promosi adalah suatu kegiatan yang
dilakukan pemasar untuk menyampaikan informasi mengenai produknya dan membujuk
konsumen agar mau membelinya.
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah
kegiatan menginformasikan mengenai produk dan jasa kepada konsumen agar dapat dikenal
dan membujuk konsumen untuk dapat membeli produk dan jasa.
2.3.2 Tujuan Promosi
Tujuan utama promosi ialah memberi informasi, menarik perhatian dan selanjutnya
memberi pengaruh meningkatnya penjualan. Assauri (2013) mengemukakan tujuan dan
sasaran promosi sangat tergantung pada kiat dan strategi pemasaran yang harus terasah pada
pasar sasaran yang dibidik, yang tetap harus terjaga atau terpilih serta harus terus dapat
dikembangkan .Untuk itu perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk terjaganya
pelanggan yang loyal, dan hal ini memjadi arah kebijakan yang difokuskan oleh pemasaaran
strategi. Tujuan promosi Setiyaningrum, dkk (2015: 224) diantaranya yaitu:
1) Menginformasikan (informing)
Promosinyang informative berusaha mengubah kebutuhann yang sudah ada
menjadi keinginan atau memberi stimulasi minat pada sebuah produk baru. Hal ini
terutama terjadi pada tahap dini dari daur hidup sebuah produk. Orang secara khas
10
tidak akan membeli sebuah produk atau jasa atau menduung sebuah organisasi
biralaba sebelum diketahui maksud dan keuntungannya bagi mereka.
2) Membujuk (persuading)
Persuasi bisaanya menjadi tujuan promosi utama bila produk memasuki tahap
pertumbuhan dari daur produknya. Pada saat itu, pasar tertuju (target market) sudah
harus mempunyai kesadaran atau pengetahuan akan produk tersebut mengenai cara
memenuhi keinginannya.
3) Mengingatkan (reminding)
Promosi digunakan juga untuk mempertahankan merek dalam benak orang.
Bentuk promosi ini terutama dilakukan pada tahap kedewasaan daur hidup produk.
Asumsinya adalah pasar tujuan telah diyakinkan mengenai kebaikan barang atau jasa
yang ditawarkan. Tujuannya untuk mengingatkan kembali keberadaan produk tersebut
di tengah pasar.
2.3.3 Fungsi Promosi
Laksana (2019: 129) promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang
berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku
pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap
mengingat produk tersebut. Agar dapat melakukan optimalisasi program promosi yang sedang
dijalankan maupun yang akan segera dijalankan, pelaku bisnis wajib memahami terlebih
dahulu fungsi dari promosi.
Ada beberapa fungsi promosi yang akan sangat membantu pelaku bisnis dalam
mengembangkan usahanya. Berikut fungsi promosi yang dilakukan perusahaan (Ardhy,
2013), yaitu:
1) Menarik perhatian konsumen.
Melalui promosi diharapkan konsumen akan menaruh perhatian pada
produk yang ditawarkan. Mengenalkan produk agar konsumen tertarik perlu
dilakukan promosi.
2) Menciptakan daya tarik pada diri konsumen.
Proses ini menjadi inti dari promosi. Sesuatu yang menarik dari suatu
produk adalah hal yang harus diangkat dan ditonjolkan dalam promosi itu. Meski
setiap produk pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan juga lebih
ditonjolkan untuk membangun citra positif dari produk tersebut dan membangun
kepercayaan pelanggan.
3) Mengembangkan rasa keingintahuan konsumen.
11
Agar konsumen tertarik untuk semakin memiliki sesuatu, kembangkan rasa
penasarannya. Ketika rasa penasaran dan ingin tahu semakin besar, konsumen
akan cenderung mencari tahu akan informasi-informasi yang berhubungan dengan
hal yang ingin diketahui. Produsen harus memberikan informasi yangs angat
menarik.
2.3.4 Elemen Promosi
Elemen-elemen promosi dibagi menjadi 4 (empat) bagian:
1. Advertising, menurut Burke adversiting adalah menyampaikan pesan-pesan
penjualan yang diarahkan kepada masyarakat mealui cara-cara yang persuasive
yang bertujuan menjual barang, jasa atau ide.
2. Personal Selling, adalah cara yang paling tua dan paling penting. Cara ini adalah
unik, tidak mudah untuk diulang, dapat menciptakan two ways communication
antara ide yang berlainan antara penjual dan pembeli.
3. Public Relation, Kotler dan Gary menyebut public relation yaitu menciptakan
“good relation” dengan public, agar masyarakat memiliki image yang baik
terhadap perusahaan. Melalui public relation dapat membentuk pandangan baik,
mencegah berita-berita tak baik dari masyarakat.
4. Sales Promotion, yaitu mengajak masyarakat agar membeli sekarang. Berbagai
cara sales promotion yang ditawarkan yaitu: memberi sampel gratis, kupon, rabat,
diskon, premi, kontes, traing stamps, demonstrasi, bonus, hadiah uang,
perlombaan, penyalur, dan lain-lain.
2.2.5 Keefektifan Promosi
Promosi harus dilakukan seefektif mungkin. Promosi dikatakan efektif jika hasil yang
dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Cannon, Perreault, dan McCarthy (2009)
promosi dikatakan efektif jika memenuhi kriteria: (1) media promosi yang digunakan sesuai
dengan strategi pemasaran yang ditetapkan, (2) tujuan dilakukannya promosi jelas, (3) sasaran
pasar yang dijangkau jelas, (4) dana tersedia sesuai kebutuhan, dan (5) siapa yang dijangkau
jelas. Kotler dan Keller (2009) berpendapat bahwa promosi yang baik dan efektif haruslah
mengandung pesan ideal yang menarik perhatian calon konsumen, memunculkan rasa
keingintahuan lebih lanjut, menimbulkan keinginan membeli, dan membangkitkan tindakan
pembelian.
Efektivitas atau tidaknya promosi dapat diketahui melalui pengukuran terhadap
promosi yang dilakukan. Menurut Durianto dalam Ida Ayu Pradnya terdapat empat metode
penilaian efektivitas promosi yaitu:
12
a. Metode EPIC (Empathy, Persuasion, Impact dan Communication) bertujuan untuk
mengetahui dampak komunikasi promosi tersebut terhadap konsumen dalam
mempengaruhi keputusan pembelian.
b. Metode DRM (Direct Rating Method) disebut juga metode penentuan peringkat langsung
yang digunakan untuk menguji naskah promosi.
c. Metode CRI (Customer Response Index) adalah alat analisis yang digunakan untuk
mengetahui respon konsumen pada suatu periode waktu tertentu kampanye promosi suatu
merk, dalam bentuk prosentase respon konsumen dalam kuesioner.
d. Metode AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action) digunakan untuk melihat efek
secara hierarki dari promosi produk terhadap pangsa pasar potensial.
EPIC model menurut Durianto dalam Tita Gracella Ham (2014) adalah salah satu alat
ukur efektivitas promosi dengan pendekatan komunikasi yang dikembangkan oleh AC
Nielsen salah satu perusahaan peneliti pemarasan yang terkemuka di dunia, yang menangkap
empat dimensi kritis, yaitu: empati, persuasi, dampak, dan komunikasi (Empathy, Persuation,
Impact, and Communication). EPIC Model memiliki keunggulan dalam mengukur efektivitas
promosi dibandingkan dengan model lainnya. Kelebihan dari EPIC model adalah ke empat
demensi yang dimiliki dapat diukur secara terpisah, sehingga ketika suatu perusahaan ingin
mengatasi satu saja kelemahan yang terdeteksi kurang efektif dapat dilakukan. Berikut
penjelasan dari dimensi EPIC model:
a. Dimensi Empathy
Istilah empati diperkenalkan pertama kalinya oleh seorang psikolog Jerman bernama
Thedore Lipps, sekitar tahun 1880-an dalam istilah “einfuhlung” atau “in-feeling” yang
menjabarkan apresiasi emosional terhadap perasaanperasaan orang lain. Empati (Empathy)
merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasi dirinya atau merasa
dirinya pada keadaan atau perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.
Dimensi empati menginformasikan, apakah konsumen menyukai suatu promosi dan
menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan antara suatu promosi dengan
pribadi mereka. Dimensi empati memberikan informasi yang berharga tentang suatu merek.
Definisi empati juga dikemukakan oleh Suprapto dalam Tita Gracella Ham (2014) sebagai
kemampuan komunikator untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain, perasaan dan
sikap serta harapan dan keinginan mereka untuk masa datang. Komunikasi empati melibatkan
afeksi dan kognisi konsumen.
Dalam bahasa yang sederhana afeksi melibatkan perasaan sedangkan kognisi
melibatkan pemikiran. Variasi tanggapan afektif dapat berupa penilaian yang positif ataupun
13
negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Konsumen dapat merasakan empat jenis
tanggapan afektif, yaitu: emosi, perasaan khusus, suasana hati, dan evaluasi yang berbeda
dalam tingkat intensitas dan improvisasinya. Kognisi mengacu pada proses mental dan
struktur pengetahuan yang dilibatkan dalam tanggapan seseorang terhadap lingkungannya,
termasuk juga pengetahuan yang diperoleh seseorang dari pengalaman serta yang tertanam
dalam ingatan mereka. Proses psikologis berkaitan dengan pemberian perhatian pada aspek-
aspek lingkungan, pemahaman terhadap aspek-aspek lingkungan, memori masa lalu,
pembentukan evaluasi dan pembuatan keputusan pembelian. Sedangkan aspek kognisi
meliputi proses berfikir sadar, tak sadar dan otomatis. Dimensi empati menginformasikan,
apakah konsumen menyukai suatu promosi dan menggambarkan bagaimana konsumen
melihat hubungan antara suatu promosi dengan pribadi mereka. Dimensi empati memberikan
informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek.
b. Dimensi Persuasi
Persuasi (Persuation) adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan berperilaku
yang disebabkan suatu komunikasi promosi. Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan
dengan tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk. Dimensi persuasi
menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi untuk peningkatan atau penguatan
karakter suatu merek, sehingga pemasang promosi memperoleh pemahaman tentang dampak
promosi terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh gambaran
kemampuan suatu promosi dalam mengembangkan daya tarik suatu merek. Kata persuasi
berasal dari bahasa latin “per sua dere” berarti menggerakkan seseorang melakukan sesuatu
dengan senang hati dengan kehendak sendiri tanpa merasa dipaksa oleh orang lain.
Persuasi merupakan salah satu metode komunikasi sosial dan dalam penerapannya
menggunakan teknik atau cara tertentu sehingga dapat menyebabkan orang bersedia
melakukan sesuatu dengan senang hati, dengan sukarela dan tanpa merasa dipaksa oleh
siapapun. Kesediaan itu timbul dari dalam dirinya sebagai akibat terdapatnya dorongan atau
rangsangan tertentu yang menyenangkan. Definisi persuasi menginformasikan apa yang dapat
diberikan suatu promosi untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga
pemasang promosi memperoleh pemahaman tentang dampak promosi terhadap keinginan
konsumen untuk memberi serta memperoleh gambaran kemampuan suatu promosi dalam
mengembangkan daya tarik suatu merek.
c. Dimensi Dampak (Impact)
Dampak (impact) yang diinginkan dari hasil promosi adalah jumlah pengetahuan
produk (produk knowledge) yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan
(involvement) konsumen dengan produk atau proses pemilihan. Konsumen mempunyai
14
tingkat pengetahuan produk (level of product knowledge) yang berbeda-beda, yang dapat
digunakan untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian. Dimensi
impact menunjukkan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibanding merek lain pada
kategori yang serupa, dan apakah suatu promosi mampu melibatkan konsumen dalam pesan
yang disampaikan. Dampak (impact) yang diinginkan dari hasil promosi adalah jumlah
pengetahuan produk yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen dengan
produk dan atau proses pemilihan. Keterlibatan konsumen mengacu pada persepsi konsumen
tentang pentingnya atau relevansi personal suatu objek, kejadian atau aktivitas.
d. Dimensi Komunikasi (communication)
Dimensi komunikasi menitikberatkan pada pemahaman pengguna media sosial serta
kekuatan kesan yang ditinggalkan dari informasi yang diberikan pada promosi tersebut. Kata
komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti “sama”. Komunikasi kemudian
dapat dianggap sebagai proses penciptaan suatu kesamaan (commones) atau suatu kesatuan
antara pengirim dengan penerima. Menurut Durianto dalam Tita Gracella Ham (2014),
dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat
pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang
ditinggalkan pesan tersebut. Bovee dan Thill memberikan empat pedoman untuk menyusun
pesan dalam bentuk tulisan:
a. Subjek dan tujuan harus jelas.
b. Informasi harus menunjukkan hubungan antara subjek pesan dengan tujuan
penyampaian pesan.
c. Gagasan pesan dikelompokkan dan ditampilkan secara logis.
d. Seluruh tulisan harus mencakup informasi yang akan disampaikan.
16
tampilan konten yang akan disebarkan juga harus lebih santai, akrab, disertai contoh kejadian
lapangan. Lebih baik lagi jika disertai dengan foto atau infografis.
17
Media sosial merupakan bagian dari sistem relasi, koneksi dan komunikasi. Berikut ini
sikap yang harus kita kembangkan terkait dengan peran, dan manfaat media sosial menurut
Tim Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI (2014):
2.5 Instagram
2.5.1 Pengertian Instagram
Boyd & Ellison (2008) mendefinisikan situs jejaring sosial sebagai layanan berbasis
web yang memungkinkan perorangan untuk membangun profil umum atau semi-umum dalam
satu sistem yang terbatas, menampilkan pengguna lainnya yang berkaitan dengan mereka, dan
melihat-lihat dan mengamati daftar koneksi yang mereka miliki maupun daftar yang dibuat
oleh pengguna lainnya dalam sistem tersebut. Situs jejaring sosial dianggap sebagai ekstensi
diri di dunia maya dan hubungan-hubungan yang ada di dalamnya juga merupakan ekstensi
dari hubungan-hubungan yang benar-benar ada. Hal ini, didukung dalam penelitian yang
dilakukan Lampe et.aldalam (Puntoadi, 2011) yang menemukan bahwa alasan penggunaan
situs jejaring sosial adalah untuk mencari orang-orang yang mereka kenal dan berinteraksi
dengan teman-teman tersebut, dan bukan untuk mencari teman-teman baru.
Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagi-bagikan foto dan
video. Instagram sendiri masih merupakan bagian dari facebook yang memungkinkan teman
facebook kita mem-follow akun Instagram kita. Makin populernya Instagram sebagai aplikasi
yang digunakan untuk membagi foto membuat banyak pengguna yang terjun ke bisnis online
turut mempromosikan produk- produknya lewat Instagram (Nisrina, 2015)
Nama Instagram berasal dari pengertian keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata “insta”
berasal dari kata “instan” maksudnya secara langsung dapat ditampilkan. Sedangkan kata
“gram” berasal dari kata “telegram”, merujuk pada fungsi telegram yaitu mengirimkan
informasi dengan cepat.“Instan-telegram‟ atau Instagram sebagai salah satu platform media
sosial yang dapat menginformasikan sebuah foto dengan cepat. Instagram pertama kali hadir
di Appstore (aplikasi yang menyediakan program untuk digunakan smartphone keluaran
Apple) pada tanggal 6 Oktober 2010. Sebuah perusahaan berbasis teknologi Burbn.Inc
membuat aplikasi yang memungkinkan penggunaanya mengambil foto, menerapkan filter
digital dan membagikannya melalui akun Instagram penggunanya dan jejaring sosial media
lain. Meski fitur-nya tidak selengkap platform sosial media lain, Instagram cukup diminati
dan menjadi tempat yang strategis bagi para pebisnis pemula untuk memasarkan produknya.
Bahkan saat ini industri yang sudah mapan pun mulai melirik
Instagram sebagai media yang efektif untuk mendekatkan dan memasarkan produknya
pada pengguna Instagram yang kebanyakan adalah generasi muda. Instagram merupakan
20
salah satu media jejaring sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran langsung.
Melalui Instagramlah produk barang/jasa ditawarkan dengan meng-upload foto atau video
singkat, sehingga para calon konsumen dapat melihat jenis-jenis barang/jasa yang ditawarkan.
2.5.2 Fitur-fitur Instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan mengambil gambar atau foto yang
menerapkan filter digital untuk mengubah tampilan efek foto, dan membagikannya ke
berbagai layanan media sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Instagram memiliki lima
menu utama yang semuanya terletak dibagian bawah (Atmoko, 2012) yaitu sebagai berikut :
1. Home Page
Home page adalah halaman utama yang menampilkan (timeline) foto-foto terbaru dari
sesama pengguna yang telah diikuti. Cara melihat foto yaitu hanya dengan menggeser layar
dari bawah ke atas seperti saat scroll mouse di komputer. Kurang lebih 30 foto terbaru dimuat
saat pengguna mengakses aplikasi, Instagram hanya membatasi foto-foto terbaru.
2. Comments
Sebagai layanan jejaring sosial Instagram menyediakan fitur komentar, foto-foto yang
ada di Instagram dapat dikomentar di kolom komentar. Caranya tekan ikon bertanda balon
komentar di bawah foto, kemudian ditulis kesan-kesan mengenai foto pada kotak yang
disediakan setelah itu tekan tombol send.
3. Explore
Explore merupakan tampilan dari foto-foto populeryang paling banyak disukai para
pengguna Instagram. Instagram menggunakan algoritma rahasia untuk menentukan foto mana
yang dimasukkan ke dalam explore feed.
4. Profil
Profil pengguna dapat mengetahui secara detail mengenai informasi pengguna, baik
itu dari pengguna maupun sesama pengguna yang lainnya. Halaman profil bisa diakses
melalui ikon kartu nama di menu utama bagian paling kanan. Fitur ini menampilkan jumlah
foto yang telah di-upload, jumlah follower dan jumlah following.
5. News Feed
New feed merupakn fitur yang menampilkan notifikasi terhadap berbagai aktivitas
yang dilakukan oleh pengguna Instagram. News feed memiliki dua jenis tab yaitu “Following”
dan “News”. Tab “following” menampilkan aktivitas terbaru pada user yang telah pengguna
follow, maka tab “news” menampilkan notifikasi terbaru terhadap aktivitas para pengguna
21
Instagram terhadap foto pengguna, memberikan komentar atau follow maka pemberitahuan
tersebut akan muncul di tab ini.
Menurut Atmoko, ada beberapa bagian yang sebaiknya diisi agar foto yang di unggah
lebih mempunyai makna informasi, bagian-bagian tersebut yaitu :
1. Judul
Judul atau caption foto bersifat untuk memperkuat karakter atau pesan yang ingin
disampaikan pada pengguna tersebut.
2. Hashtag
Hashtag adalah simbol bertanda pagar (#), fitur pagar ini sangatlah penting karena
sangat memudahkan pengguna untuk menemukan foto-foto di Instagram dengan hashtag
tertentu.
3. Lokasi
Fitur lokasi adalah fitur yang menampilkan lokasi dimana pengguna pengambilannya.
Meski Instagram disebut layanan photo sharing, tetapi Instagram juga merupakan jejaring
sosial. Karena pengguna bisa berinteraksi dengan sesama pengguna.
Ada beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di Instagram, yaitu sebagai berikut :
a. Follow
Follow adalah pengikut, dari pengguna Instagram pengguna satu agar mengikuti atau
berteman dengan pengguna lain yang menggunakan Instagram.
b. Like
Like adalah suatu ikon yang mana pengguna dapat menyukai gambar ataupun foto
pada Instagram, dengan cara menekan tombol like dibagian bawah caption yang bersebelahan
dengan komentar. Kedua, dengan double tap (mengetuk dua kali) pada foto yang disukai.
c. Comment
Komentar adalah aktivitas dalam memberikan pikirannya melalui kata-kata, pengguna
bebas memberikan komentar apapun terhadap foto, baik itu saran, pujian atau kritikan.
d. Mentions
Fitur ini adalah untuk menambah pengguna lain, caranya dengan menambah tanda
arroba (@) dan memasukan akun Instagram dari pengguna tersebut
1. Tipografi
Menurut Stanley Marrison (2007), tipografi adalah keterampilan mengatur tulisan,
membagibagi ruang/spasi, dan menata huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca
atau audiens memahami teks. Berdasarkan bentuk struktur huruf, Jenis-jenis tipografi adalah
sebagai berikut:
a. Serif. Font jenis serif memiliki makna tegas, anggun, dan klasik. Contohnya adalah
times new roman dan georgia.
b. Sans Serif. Font jenis ini memiliki kesan sederhana, modern, kontemporer, dan efisien.
Contohnya adalah Helvetica.
c. Slab Serif. Font jenis ini memiliki kesan kuat, kokoh, dan stabil. Contoh hurufnya
adalah Rockwell.
d. Script. Font jenis ini memiliki kesan pribadi dan akrab. Contohnya adalah Freestyle
Script.
e. Dekoratif. Huruf dekoratif merupakan pengembangan dari tipografi yang sudah ada,
dengan ditambah ornamen atau hiasan tambahan lainnya. Contohnya adalah Jokerman.
2. Ilustrasi, Fotografi, dan Videografi
Ilustrasi menurut Kusrianto (2007) adalah gambar yang digunakan untuk memberikan
penjelasan atas suatu maksud tertentu yang disampaikan dalam bentuk visual. Ilustrasi
terbentuk dari kumpulan garis yang membentuk suatu bidang. Dalam membuat ilustrasi,
terdapat beberapa gaya desain yang dapat diaplikasikan. Dalam penelitian ini, gaya ilustasi
yang digunakan yaitu flat design yang menurut Fakhrurrozi (2017) adalah teknik desain yang
tidak menyertakan atribut tiga dimensi, seperti bayangan, tekstur, embossing dan gradien.
Fokus flat design terletak pada penggunaan warna cerah, tipografi, dan ilustrasi dua dimensi.
23
Menurut Gani & Kusumalestari (2014) fotografi mengandung nilai estetika yang dapat
menyampaikan pikiran dan perasaan dari fotografer. Untuk menghasilkan gambar yang
memiliki rasa, fotografi tidak bisa didasarkan pada berbagai teori tentang bagaimana
memotret saja, namun juga harus disertai dengan seni.
Videografi adalah media yang digunakan untuk merekam suatu peristiwa dalam
bentuk video dan suara sehingga nantinya dapat dikenang maupun dijadikan bahan kajian
untuk mempelajari sesuatu yang pernah terjadi.
3. Warna
Pada psikologi warna, tiap-tiap warna memiliki makna yang dapat menyampaikan
suatu pesan. Klasifikasinya adalah:
(a) Merah: cinta, bahaya, keberanian, kehangatan, kekuatan;
(b) Hijau: alam, pembaharuan;
(c) Biru: teknologi, kepercayaan, kebersihan, keamanan;
(d) Kuning: optimisme, ceria;
(e) Ungu: pengharapan besar, kekuatan;
(f) Orange: energi, kehangatan;
(g) Cokelat: bumi, nyaman, dapat dipercaya;
(h) Abuabu: intelek, futuristik, kesenduan;
(i) Putih: suci, bersih, kecermatan, steril;
(j) Hitam: kemewahan, misteri, keanggunan.
4. Layout
Layout merupakan tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam
media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya (Rustan, 2017). Dalam
mengatur tata letak, terdapat beberapa jenis grid standar yang dapat digunakan. Pada desain
konten Instagram, grid yang digunakan adalah Manuscript Grid (grid 1 kolom), yaitu grid
dengan struktur satu kolom yang pada instagram berupa kotak. komponen layout terbagi
menjadi elemen visual dan elemen teks. Adanya ruang kosong (white space) pada tatanan
letak elemen desain juga diperlukan sebagai ruang untuk bernafas antara visual dan teks.
5. Logo
Logo merupakan sebuah bentuk tulisan, sketsa, atau gambar yang memiliki suatu
makna yang dapat mewakili identitas suatu entitas, seperti organisasi, lembaga, perusahaan,
atau produk (Ibnu Ismail, 2020)
24
Dalam membuat konten visual, juga diperlukan untuk memperhatikan prinsip desain
yang menurut David A. Laurer (2007) adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan (unity) Dengan adanya prinsip kesatuan ini, elemen-elemen desain yang tersusun
dapat saling mendukung dan terlihat sebagai desain yang utuh. Suatu karya desain dapat
disebut memiliki kesatuan apabila secara keseluruhan terlihat harmonis dan menyatu antara
aset visual seperti warna, tema, tipografi, ilustrasi, dan foto yang digunakan. Dari setiap
prinsip-prinsip desain tersebut dipadukan untuk menghasilkan visual yang cocok untuk
sebuah feed Promosi menggunakan Instagram.
2. Keseimbangan (balance) Ada dua pendekatan dalam prinsip keseimbangan, yaitu
keseimbangan simetris dan asimetris.
3. Ritme (rhythm) Dengan adanya prinsip ini, maka terdapat pengulangan elemen desain.
4. Penekanan (emphasis) Adanya bentuk desain yang lebih ditonjolkan dengan tujuan untuk
mengarahkan pandangan pada apa yang mau disampaikan.
5. Proporsi (proportion) Berupa perbandingan antara elemen yang satu dengan yang lain atau
dengan elemen keseluruhan.
No
Nama Penulis Judul Hasil
.
1 Mikha Risti, Strategi Promosi Hasil penelitian ini menunjukkan
Yuliani dan Nur Coffe Shop bahwa, Promosi melalui instagram
Atnan (2016) Melalui Media dengan menggunakan kamera yang
Sosial Instagram bagus lalu memanfaatkan food blogers
(Study Deskiptif yang tidak di undang dan di bayar
pada Akun untuk me-review Crematology Coffe
@crematologi) Roaster.
2 Gita Permatasari Efektifitas Media Hasil penelitian ini menunjukkan
Sosial
(2016) bahwa, Promosi melalui Instagram
Instagramsebagai
efektif dalam menstimulasi perhatian,
Media Promosi
Produk Olahan
tapi Instagram masih belum efektif
Pertanian (Youghurt dalam tahap keinginan, ketertariakan
Cimory) dan tindakan.
3 Nurian Lestiana Aktifitas Promosi Hasil penelitian ini menunjukkan
(2016) Kuliner Melalui bahwa, Instagram @kulinerdisolo
25
Media Sosial dapat memberikan informasi mengenai
Instagram (Study kuliner di kota solo dengan detail serta
Kasus Mengenai dapat mempengaruhi para followers
Aktivitas Promosi nya
Kuliner Pada
Akun Instagram
@kulinerdisolo di
Kota Solo
26
4 Ika Wahyuni Strategi Viral Hasil penelitian ini menunjukkan
(2016) Marketing bahwa, Avoskin menerapkan strategi
Melalui High Integration Strategy, yakni
Instagram dalam keterlibatan konsumen secara
Meningkatkan langsung dalam membidik konsumen
Penjualan (Study baru.
Deskriptif
Kualitatif pada
Selfy Contest
Avoskin Beauty)
5 Wafda Afina Pengunaan Hasil penelitian ini menunjukkan
Dianastuti Instagram bahwa, Respon followers sangat
(2017) Sebagai Media dipengaruhi oleh trend, selera, dan
Promosi Kuliner media habit. Followers paling aktif
Kota Semarang pada pukul 12.00-19.00 dan terutama
(Study Kasus sore hari. Keberhasilan terlihat ketika
pada Komunitas followers tertarik dengan foto yang
Online diunggah, sehingga mereka mengklik
@jakulsemarang like, menulis komentar, testimonial,
merekomendasikannya kepada teman,
memfollow akun online shop yang
dipromosikan, dan mengunjungi
tempat kuliner tersebut.
6 Indika dan Media Sosial Hasil penelitian ini menunjukkan
Jovika (2017) Instagram bahwa, hasil analisis deskriptif dan
interpretasi data penelitian terhadap
Sebagai Sarana
variabel media sosial Instagram
Promosi menunjukkan bahwa komunikasi foto
Untuk yang dikemas secara kreatif menjadi
salah satu faktor yang cukup
Meningkatkan
penting dalam menarik perhatian
Minat Beli konsumen akan tempat tujuan wisata.
Konsumen Aplikasi media sosial Instagram
yang menonjolkan sharing foto atau
gambar terbukti punya korelasi kuat
dalam memengaruhi minat beli
konsumen.
27
7 Megadini, et al Perancangan Feed Hasil penelitian ini menunjukkan
(2021) Instagram bahwa, Kelebihan dan keunikan
Sebagai Media produk diterapkan menjadi konsep
Promosi Tape perancangan feed Instagram melalui
Ketan Surabaya tahapan visualisasi thumbnail,
tightissue, dan final design. Dihasilkan
feed Instagram sebagai media promosi
utama, dan media promosi pendukung
berupa kartu nama serta x-banner.
29
14 Deli, et al Perancangan Hasil penelitian ini menunjukkan
(2021) Strategi Kreatif bahwa, perancangan ini akan
Rebranding digunakan oleh program sarjana
Program Sarjana sistem informasi Universitas
Sistem Informasi Internasional Batam di platform
dengan Youtube dan Instagram. Dengan
Menggunakan penerapan perancangan ini akan
Metode ADDIE memberikan identity yang dapat
mencerminkan karakteristik yang
baru.
15 Kristia, et al PengembanganMedia Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa,
(2021) PromosiBerbasis penelitian yang dilakukan menunjukan
Aplikasi validasi ahli media promosi diperoleh
TiktokUntuk 95,8% sehingga dapat dikatakan sangat
Meningkatkan Minat layak.Dan berdasarkan hasil uji coba
Beli Produk Ukm kecil.
16 Fantini, et al Optimalisasi Sosial Hasil penelitian ini menunjukkan
(2021) Media Sebagai bahwa, media sosial dengan segala
Sarana Promosi fiturnya terbukti mampu memberikan
Usaha Kecil fasilitas yangtidak kalah menarik
Menengah dengan media lain yan membutuhkan
Meningkatkan biaya tinggi dalam penggunaannya.
Penjualan di Masa Pelaku UKM diharuskan
Pandemi Covid-19 meningkatkan pemahaman dan
kapasitas di bidang teknologi melalui
pelatihan dan seminar.
Tabel 2.1 merupakan daftar dari beberapa penelitian terdahulu yang digunakan
sebagai bahan rujukan dalam penelitian ini. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu,
penulis merujuk pada penelitian yang diakukan oleh (Megadini. et al., 2021) dari Universitas
Negeri Surabaya dengan judul “Perancangan Feed Instagram Sebagai Media Promosi Tape
Ketan Surabaya”. Penelitian tersebut menjadi rujukan dalam penyusunan penelitian ini karena
terdapat kesamaan yakni menghasilkan sebuah konten yang diunggah melalui fitur feed pada
Instagram sebagai media promosi, untuk kemudian dilakukan dengan riset mengenai hasil
rancangan feed Instagram kepada para masyarakat dan pengguna media sosial.
30
Rujukan yang kedua dalam penelitian ini yaitu “Pengembangan Media E-Commerce
Sebagai Fasilitas Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknologi Agroindustri UPI” yang
diteliti oleh (Tiara Annisa, 2020). Penelitian tersebut menjadi rujukan karena menggunakan
model yang sama dalam pembuatan media promosi, yaitu model EPIC. Sehingga juga
terdapat kesamaan pada pedoman yang digunakan untuk kuesioner ahli materi. Perbedaan
penelitian tersebut dan penelitian ini yaitu penelitian tersebut menggunakan metode waterfall
dan media promosinya menggunakan website.
31
BAB 3
METODE PENELITIAN
32
3.2 Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metodologi penelitian Research and Development
atau biasa disingkat dengan R&D. Metode penelitian R&D atau penelitian pengembangan
menurut (Sugiyono, 2019) dalam bukunya mendefinisikan bahwa, penelitian Research and
Development adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan
kemudian menguji keefektifan produk tersebut. Jenis penelitian R&D juga memiliki tujuan
untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.
Istilah produk disini dapat diartikan sebagai perangkat keras (hardware) atau perangkat lunak
(software), seperti model pembelajaran interaktif, model bimbingan, pengembangan sistem,
dan pengembangan modul bahan ajar.
Berdasarkan buku metode penelitian dan pengembangan (Research and Development
atau R&D) oleh (Sugiyono, 2019) terdapat empat (4) macam desain atau tingkatan dalam
penelitian ini yaitu, (1) melakukan penelitian untuk membuat rancangan produk tetapi tidak
dilanjutkan dengan membuat dan menguji produk tersebut (level 1); (2) penelitian yang tidak
membuat rancangan produk, tetapi hanya memvalidasi atau menguji efektivitas dan efisiensi
produk yang sudah ada (level 2); (3) meneliti dan menguji dalam rangka mengembangkan
produk yang telah ada (level 3); (4) meneliti dan menguji dalam rangka menciptakan produk
yang belum pernah ada (level 4). Berdasrkan penjelasan mengenai tingkat kesulitan penelitian
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berada pada level empat (4).
34
2. Analisis Menentukan solusi Solusi dari permasalahan yang
Konsep dari permasalahan ditemukan, maka dibuatlah
(Concept yang ditemukan dan media promosi melalui media
Analysis) menentukan isi sosial instagram. Isi dari
materi. instagram tersebut akan memuat
informasi terkait dodol kopi
robusta, mulai dari proses,
produk, hingga harga dari
DOPITA. Materi perancangan
instagram sebagai media
promosi akan mengacu pada
model EPIC yang dikembangkan
oleh AC Nielsen yang dijelaskan
oleh Durianto dalam Ham
(2014). Selain itu, dilakukan
wawancara dengan pihak
internal yaitu selaku pelaku
usaha dari produk DOPITA
yang dimana merupakan Ketua
dari Pokdarwis Kampung Kopi
Gombengsari mengenai bahan
atau isi konten yang akan
disajikan pada media promosi
tersbeut.
3. Analisis menuliskan tujuan Konten yang akan digunakan
Tujuan Media materi apa saja yang pada instagram dengan
Promosi akan ditampilkan memanfaatkan foto-foto
(Analysis of dalam media dokumentasi terkait DOPITA
Promotion promosi, menentukan dan terdapat link google form
Media konten yang akan sebagai wadah bagi konsumen
Objectives) ditampilkan, dan untuk memberikan review pada
akhirnya menentukan produk DOPITA.
konsep akhir.
35
2. Design (Perancangan)
Pada tahap ini, rancangan produk yang dibuat masih bersifat konseptual dan akan
mendasari proses pengembangan berikutnya. Adapun yang dilakukan pada proses ini yaitu:
a) Pemilihan Media (Media Selection)
Peneliti menentukan media yang akan digunakan dengan mengacu pada konsep
yang sudah dipersiapkan dari awal untuk pengembangan media promosi pada
produk DOPITA. Media yang digunakan pada penelitian ini berupa instagram
yang dalam perancangannya menggunakan aplikasi canva dan corel draw.
b) Pemilihan Format (Format Selection)
Pemilihan format dilakukan pada langkah awal agar format yang dipilih sesuai
dengan materi yang akan disampaikan kepada calon konsumen mengenai
informasi dari produk DOPITA. Pemilihan bentuk penyajian disesuaikan dengan
media promosi yang digunakan. Pemilihan format dalam pengembangan ini
dengan membuat sketsa dari isi materi yang akan disajikan (konten) meliputi
informasi proses pembuatan kopi robusta sebagai bahan dasar DOPITA, proses
pembuatan DOPITA yang disertai foto, harga, dan informasi pendukung lainnya.
c) Desain Awal (Initial Design)
Desain awal yaitu perancangan media promosi yang telah dibuat kemudian diberi
masukan oleh dosen pembimbing, Masukan dari dosen pembimbing akan
digunakan untuk memperbaiki konten instagram. Kemudian melakukan revisi
setelah mendapatkan saran perbaikan media dari dosen pembimbing. Dalam
perancangannya, mengacu pada teori yang menjelaskan tentang prinsip desain oleh
David A. Laurer (2007) dalam jurnal Haidar dan Martadi (2021).
3. Development (Pengembangan)
Langkah yang ketiga yaitu suatu proses realisasi konseptual atau rancangan desain
produk menjadi sebuah produk yang siap diimplementasikan. Pada tahap ini dilakukan proses
pembuatan desain akhir instagram sebagai media promosi. Namun sebelumnya instagram
tersebut akan divalidasi oleh para ahli melalui kuesioner untuk dilakukan pengujian dan
penilaian terhadap produk yang sudah dikembangkan. Validasi ini dapat dikatakan sebagai
validasi rasional, karena validasi ini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional,
belum fakta di lapangan. Pada tahapan validasi akan dikonsultasikan kepada tim ahli yang
terdiri dari ahli materi dan ahli media. Ahli materi yang dimaksud adalah seseorang yang
memiliki pengetahuan mendalam mengenai topik pembahan dalam instagram tersebut, yaitu
tentang promosi. Sedangkan ahli media, adalah seseorang yang ahli dalam desain atau
36
perancangan konten. Validasi ahli ini berfungsi untuk memvalidasi konten materi dan media
promosi sebelum dilakukan uji coba. Terdapat 10 indikator dengan 4 aspek untuk validasi dari
ahli materi dan 8 indikator dengan 5 aspek untuk validasi ahli media. Hasil dari validasi ini
digunakan sebagai bahan perbaikan untuk kesempurnaan media promosi yang dikembangkan.
Setelah draf I divalidasi dan direvisi, maka dihasilkan draf II. Draf II selanjutnya akan
diujikan kepada responden.
4. Implementation (Implementasi)
Langkah ke empat yaitu implementasi, dimana kegiatan yang dilakukan yaitu uji coba
terhadap produk yang sudah dibuat setelah melalui tahap development. Tahapan uji coba
produk dilakukan dengan cara publikasi lapangan. Pada tahap implementasi ini, produk sudah
divalidasi, direvisi dan telah menjadi produk akhir. Uji coba dimaksudkan untuk
mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk menetapkan tingkatan
efektivitas, efisiensi, dan kelayakan produk yang dihasilkan. Tahapan uji coba publikasi atau
lapangan akan melibatkan konsumen dan calon konsumen dari produk DOPITA. Kuesioner
yang diberikan kepada responden terdapat 9 indikator dengan 4 aspek. Dan akan disebar
kepada sebanyak 100 responden yang merupakan konsumen dari produk DOPITA dan
masyarakat Banyuwangi atau sekitar yang dikategorikan sebagai calon konsumen.
5. Evaluation (Evaluasi)
Langkah terakhir yaitu melakukan evaluasi atau penilaian akhir atas produk yang
sudah dibuat. Adapun evaluasi tersebut berdasarkan hasil implementasi uji coba produk pada
kelompok kecil dan uji coba lapangan. Pada tahap terakhir ini hasil evaluasi baik berupa
saran/ masukan/ kritikan ataupun perubahan/ penambahan informasi terhadap perancangan
media sosial Instagram yang sudah dibuat, digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya,
sehingga peneliti tidak melakukan revisi ulang terhadap produk tersebut dan penelitian
selesai sampai tahap evaluasi akhir pada model ADDIE standart (bukan circle). Peneliti
fokus pada media sosial tentang produk DOPITA. Masalah dalam perancangan media sosial
yaitu Instagram menjadi titik referensi panduan untuk keputusan penilaian dan evaluasi.
Akan tetapi, evaluasi terakhir ini hanya digunakan sebagai bahan masukan penelitian saat ini
sehingga ditujukan untuk masukan penelitian yang selanjutnya.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu cara strategis dalam pengumpulan
data yang nantinya akan digunakan untuk penelitian. Pengumpulan data penelitian menjadi
salah satu tahap penting dikarenakan peneliti akan menggunakan beberapa teknik dalam
pengumpulan data. Menurut (Sugiyono, 2017) teknik pengumpulan data dapat dilakukan
37
dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan
dari ketiganya. Dan untuk sumber data terdapat dua jenis yaitu primer dan sekunder.
1. Sumber data primer
Sumber data primer menurut (Sugiyono, 2017) yang dimaksud data primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Adapun beberapa
teknik pengumpulannya adalah sebagai berikut.
a. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari narasumber
secara mendalam (Sugiyono, 2017). Wawancara dalam penelitian ini dilakukan
dengan ketua Pokdarwis Kampung Kopi Gombengsari selaku pelaku usaha dari
produk DOPITA untuk mengetahui kebutuhan mengenai isi konten dari
instagram sebagai media promosi digital.
b. Observasi
Observasi merupakan pengumpulan data dalam melihat secara langsung
oleh penulis, menurut (Sugiyono, 2017). Observasi tidak terbatas pada orang,
tetapi juga pada objek-objek yang lain. Dalam pra penelitian ini, peneliti
melakukan pengamatan secara langsung di UMKM Kampung Kopi Gombengsari
yang terfokus pada produk DOPITA terkait dengan kebutuhan dalam proses
penelitian.
c. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2017). Tujuan dari penyebaran kuesioner ini yaitu
untuk mengetahui penilaian ahli media, ahli materi, dan responden umum
terhadap produk pengembangan penelitian. Kualitas dari instagram yang telah
dirancang dapat diketahui melalui pengujian yang dilakukan oleh ahli media, ahli
materi, dan responden sejumlah 100 orang.
Kisi-kisi validasi untuk ahli materi diadaptasi dari contoh instrumen efektifitas media
promosi dengan pendekatan EPIC model oleh Ham dalam Tiara Annisa(2020).
Tabel 3.3 Kisi-kisi Ahli Materi
No.
Aspek Indikator
Butir
38
Kemudahan penggunaan media promosi 1
Emphaty (E)
Tingkat kesan terhadap media promosi 2
Tingkat kepercayaan konsumen terhadap media
3
promosi
Persuation (P)
Tingkat kepercayaan konsumen bahwa informasi
4
yang ditampilkan adalah nyata
Tingkat ketertarikan konsumen 5
Memberikan informasi terkait promosi 6
Impact (I)
Pemaparan informasi dan kemudahan untuk
diingat 7
Memaparkan informasi dan manfaat 8
Communication Menyampaikan pesan yang mudah dimengerti 9
(C) Gambaran/tampilan media promosi menggunakan
10
warna yang jelas
` Sumber : Aspek dan indikator diadaptasi dari (Ham, 2014) dalam (Tiara Annisa, 2020)
Tahap validasi kepada ahli media ini mencakup uji penilaian untuk menguji apakah
onten pada instagram sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna dengan mengacu pada prinsip
desain oleh David A. Laurer (2007) dalam jurnal Haidar dan Martadi (2021).
Tabel. 3.4 Kisi-kisi ahli media
Kemudahan Penggunaan 6
Kesatuan
Desin keseluruhan 7
Ketepatan memilih jenis huruf dan ukuran 3
Keseimbangan
Gambar dan huruf terlihat seimbang 4
Ketepatan pemilihan warna 1
Ritme
Ketepatan tata letak 2
Penekanan Informasi jelas dan tersampaikan 5
Kuisioner untuk responden umum ini diadaptasi dari kuisioner Kim dan Ko dalam
Monika Gracia Serepina (2020). Pada peneltian ini terdapat 4 aspek dengan 9 indikator
pernyataan.
Tabel. 3.5 Kisi-kisi responden umum
39
Penggunaan sosial media
menyenangkan. 1`
Entertaiment
Konten dari sosial media terlihat
menarik. 2
Sosial media memungkinkan untuk
berbagi informasi dengan pengguna 3
yang lain.
Interaction
Sosial media memungkinkan
percakapan dan pertukaran dengan 4
pengguna lain.
Konten media sosial adalah informasi
Trendiness terbaru. 5
Penggunaan media sosial sangat
kekinian. 6
40
internet maupun pelaku usaha ataupun rumah digital gombengsari yang dapat
mendukung untuk pembahasan penelitian.
b. Dokumentasi
Menurut (Sugiyono, 2017) menyatakan bahwa, dokumentasi merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar dan karya-karya
monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini, dokumentasi yang peneliti
perlukan dalam memperolah data yang mendukung penelitian adalah gambar dan
peristiwa yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.
Setelah menghitung rata-rata akhir, maka selanjutnya mengubah nilai skor rata-rata
menjadi nilai kelayakan yang sesuai dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.7 Studi Kelayakan
No. Skala kelayakan Kriteria
1. 0 - 20% Sangat Kurang Layak
2. 20,01% - 40% Kurang Layak
3. 40,01% - 60% Cukup Layak
4. 60,01% - 80% Layak
5. 80,01% - 100% Sangat Layak
(Sumber: Sugiyono, 2019)
43
3.7 Kerangka Berpikir
Kerangka penelitian merupakan sintesa yang mencerminkan keterkaitan antara
variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta
merumuskan hipotesis penelitian yang berbentuk bagan alur yang dilengkapi penjelasan
kualitatif (Sugiyono, 2017). Dalam kerangka pemikiran terdapat suatu alur yang menjelaskan
tentang permasalahan yang diteliti, hubungan antar permasalahan, cara menyelesaikan
masalah melalui desain penelitian yang digunakan, dan hasil yang diharapkan. Kerangka
pemikiran dalam penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D)
merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel independen (produk) dan variabel
dependen (sebagai hasil dari pemanfaatan produk tersebut) (Sugiyono, 2019). Selanjutnya
kerangka pemikiran tersebut dinyatakan dalam bentuk diagram (model konseptual), sehingga
memudahkan pembaca dalam memahami alur pemikiran yang dikemukakan dalam penelitian.
Analisis Awal
Produk baru, belum dilakukan promosi online,
ketidakstabilan penjualan
Analisis Konsep
Membuat media promosi melalui media sosial ANALYSIS
mamateri mengacu
Pemilihan Media
Aplikasi Canva Premium
Pemilihan Format
Membuat sketsa dari isi materi DESIGN
Desain Awal
Merancang konten
44
Mengembangkan produk dengan melakukan uji
DEVELOPMENT
kelayakan kepada para ahli materi dan bidang.
45
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dikaji pembahasan mengenai penelitian yang berjudul “Rancangan
Media Promosi Digital Pada Produk Oleh-oleh DOPITA Melalui Media Sosial”. Pendekatan
penelitian yang digunakan adalah Research and Development atau R&D dengan model
pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation)
dengan dua rumusan masalah. Rumusan masalah pertama adalah Apa upaya untuk
memperkenalkan produk oleh – oleh DOPITA kepada khalayak atau masyarakat yang belum
mengetahui terkait produk ini, dan rumusan masalah kedua adalah bagaimana perancangan
media promosi digital melalui media sosial untuk produk oleh-oleh DOPITA.
4.1 Gambaran Umum Lokasi
Kelurahan Gombengsari merupakan salah satu wilayah kelurahan di Kabupaten
Banyuwangi yang dijadikan desa wisata. Kelurahan ini dikembangkan oleh pemerintah
kabupaten Banyuwangi agar mendukung program yang dicanangkan, yakni Banyuwangi
manjadi destinasi pariwisata dunia. Agar menjadi desa wisata, pemerintah daerah Kabupaten
Banyuwangi bekerja sama dengan perguruan tinggi, khususnya Universitas PGRI
Banyuwangi. Program tridharmanya, yakni terkait dengan penelitian dan pengabdian, baik
dari dosen dan mahasiswanya diarahkan untuk menggali potensi desa agar dapat dijadikan
objek dan daya tarik wisata. Selain itu, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari
universitas tersebut, yaitu program yang terkait kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswanya juga
ditempatkan di desa Gombengsari. Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dari universitas lainnya, seperti Universitas Jember juga diarahkan untuk menggali,
mengenali, membangun, dan mengembangkan berbagai potensi yang potensial untuk
dijadikan objek dan daya tarik wisata, sehingga dapat dijadikan destinasi wisata desa.
Kelurahan Gombengsari mempunyai berbagai potensi sumberdaya alam lingkungan
dan kegiatan sosial budaya yang dapat dikunjungi wisatawan. Diantaranya, perkebunan Kopi
Rakyat dan Kampoeng Kopi, Peternakan Kambing Etawa, Wisata Taman Sumbermanis Suko,
Puncak Asmoro, Daerah Pertanian, Wisata Pemandian Gua Pengantin, dan Camping Ground.
Oleh karena itu, berbagai upaya pemberdayaan masyarakat Gombengsari yang dipandu Dinas
Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, diarahkan pada optimalasi penghasilahan masyarkat dari
produksi hasil kopi sebagai branding ekowisata di Gombengsari. Dengan menggabungkan
model bottom-up dan didukung kebijakan yang bersifat top-down, diharapkan Gombengsari
dapat menjadi pilihan berwisata bagi wisatawan, baik lokal dan mancanegara.
46
Gambar 4. 1 Mahasiswa Kerja Kuliah Nyata (KKN)
Banyuwangi telah dikenal dengan sentra kopi terluas di Jawa Timur. Dengan luas
kebun kopi rakyat seluas, 5.388 ha. Diantaranya milik swasta atau masyarakat ada di
Kaliklatak luasnya lebih dari 1.104 ha dan yang di Kalibaru 1.386 ha (Dinas Pertanian
Banyuwangi, 2020). Sedangkan kebun kopi yang dimiliki masyarakat atau perkebunan kopi
rakyat di wilayah kelurahan Gombengsari mencapai 1.700 ha. Dengan perkebunan kopi seluas
itu, kelurahan Gombengsari seakan tampak sebagai kebun kopi yang di sela-selanya ada
beberapa rumah milik masyarakat. Bahkan, kelurahan ini dapat disebut sebagai kelurahan
ditengah-ditengan kebun kopi rakyat. Hal ini tampak dimana-mana, di hamper semua
pekarangan yang ada di tanami pohon kopi. Perjalanan dari gapura atau pintu masuk
kelurahan Gombengsari sampai ke tempat berbagai tempat wisata kelurahan, kiri dan kanan
jalan desa ada tanaman kopinya. Itu lah sebabnya kelurahan ini disebut juga kelurahan kopi
rakyat. Selain itu, Gombengsari juga dijuluki dengan Kampung Kopi Gombengsari. Jenis kopi
yang dihasilkan oleh petani kopi Gombengsari terdiri dari beberapa jenis. Hasil panen biji
kopi oleh beberapa petani kopi dan pelaku usaha tersebut kemduian diproses menjadi kopi
bubuk yang dikemas untuk diperjual belikan. Namun dalam memanfaatkan hasil olahan dari
petani kopi, biji kopi tidak hanya dijadikan sebagai kopi bubuk melainkan dibuat inovasi
produk berupa makanan DOPITA (Dodol Kopi Robusta) dan Kucur Kopi.
Bahan – bahan yang digunakan dalam pembuatan DOPITA selain kopi robusta sendiri
adalah tepung ketan, gula jawa/merah, santan, gula pasir dan pandan. Pembuatan DOPITA
masih menggunakan alat tradisional, yaitu dengan menggunakan tungku yang bahan bakarnya
menggunakan kayu. Selain itu untuk wajan yang digunakan menggunakan wajan berukuran
besar yang biasanya meman digunakan untuk membuat dodol, dan pengaduknya
menggunakan pengaduk kayu yang Panjang. Meskipun Dodol Kopi Robusta atau DOPITA
baru berjalan satu tahun, namun produk ini telah memiliki Nomor atau sertifikat izin PIRT
(Pangan Industri Rumah Tangga) dan juga sertifikat halal. Nomor P-IRT DOPITA yaitu P-
IRT 3053510020599-27. Produk DOPITA mendapat respon yang sangat positif dari
masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Kampung Kopi Gombengsari. Bapak Letkol
Kav Eko Julianto Ramadan. M.Tr. (Han) atau Komandan KODIM 0825 Banyuwangi pada
kunjungan beliau ke rumah digital mengatakan bahwa DOPITA merupakan produk yang
sagat menarik dan masih jarang ditemui, beliau menyarankan untuk terus melanjutkan produk
tersebut dan terus memasarkan agar produk tersebut banyak terjual dan bisa menjadi oleh-
oleh khas Banyuwangi. Berdasarkan dari saran yang disampaikan, pengembangan kegiatan
promosi terhadap produk DOPITA dapat dilakukan melalui media sosial. Perancangan media
sosial dapat dilakukan melalui beberapa tahapan sesuai dengan model pengembangan ADDIE
sehingga kedepannya dapat menciptakan produk yang lebih efektif.
Peta konsep diatas merupakan patokan untuk peneliti dalam mengisi konten pada akun
Instagram DOPITA. Dari hasil peta konsep diatas, kemudian dilanjutkan dengan menentukan
bahan-bahan yang akan dimasukkan dalam konten Instagram DOPITA.
Foto profil yang akan ditampilkan pada Bio pada Instagram perlu diisi agar
Instagram DOPITA menggunakan logo pengunjung instgram DOPITA merasa yakin
DOPITA supaya pengguna Instagram atau bahwa akun Instagram tersebut aktif. Selain
itu, juga untuk memperkenalkan identitas
calon konsumen yang mengunjungi produk ini serta memudahkan calon
Instagram tersebut lebih mengenal akan konsumen atau pengunjung akun dalam
logo DOPITA yang merupakan identitas melakukan pemesanan produk. Link
pemesanan yang dicantumkan pada bio akun
dari produk ini.
berupa link dari whatsapp pelaku usaha.
54
Sorotan Postingan
Pada sorotan akun Instagram DOPITA, Pada postingan instagram akun DOPITA
akan memanfaatkan google form sebagai akan memaparkan 4 materi yang disajikan
link ulasan sehingga konsumen dapat dalam bentuk konten foto-foto yang disertai
memberikan ulasannya. Kemudian, pada penjelasan sebagai informasi umum untuk
sorotan testimoni akan memanfaatkan foto calon konsumen yang mengunjungi akun
dokumentasi dari konsumen. Hal itu DOPITA. Konten tersebut bertujuan agar
bertujuan untuk menarik minat calon calon konsumen mengetahui pembeda atau
konsumen untuk membeli produk DOPITA. ciri khas dari DOPITA dibanding dengan
Selain itu untuk menarik perhatian calon makanan dodol pada umumnya serta
konsumen, pada sorotan juga dipaparkan mengetahui terkait herga dan pemesanan
pamflet berupa harga promo yang sedang dari produk ini.
berlaku..
Sumber: Data penelitian diolah, 2023
Konsep akhir yang telah terbentuk pada table diatas merupakan acuan peneliti untuk
menyelesaikan tahapan selanjutnya. Dengan adanya konsep tersebut, proses pembuatan akun
dan konten DOPITA menjadi lebih tertata, selain itu juga dapat mengetahui masing-masing
tujuan dari dirancangnya setiap konten tersebut.
55
dilatarbelakangi karena banyaknya masyarakat yang telah menggunakan smartphone dan
bermain media sosial. Dan media sosial yang cukup populer untuk dijadikan media promosi
adalah Instagram. Dalam pembuatan akun Instagram DOPITA menggunakan email dari
DOPITA sendiri, dan dalam perancangannya memperhatikan 4 fitur yang akan menjadi acuan
dalam perancangan konten Instagram DOPITA. 4 fitur tersebut antaranya profil, bio,
postingan dan sorotan. Kemudian disusun isi materi untuk konten pada setiap fitur tersebut
dengan tujuan masing-masing. Perancangan akun Instagram DOPITA merupakan upaya
untuk membantu memperkenalkan produk oleh-oleh DOPITA kepada masyarakat luas dan
harapannya dapat meningkatkan grafik penjualan produk DOPITA. Setelah dilakukannya
analisis, langkah selanjutnya yaitu dengan membuat akun Instagram DOPITA dan mendesain
konten untuk akun tersebut.
Gambar 4. 4 Logo
56 aplikasi canva dan corel draw
Canva adalah aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan desain grafis.
Penggunaan aplikasi Canva dapat meningkatkan kreativitas dalam membuat desain poster,
presentasi, dan konten visual lainnya. Dalam melakukan desain, aplikasi Canva menyediakan
beragam foto yang dapat digunakan sebagai ilustrasi konten, konten dalam bentuk template
sehingga dapat langsung digunakan, jenis huruf dan berbagai ilustrasi lainnya dalam
menunjang kreativitas dalam membuat desain. Sedangkan aplikasi corel draw merupakan
program pengolah desain grafis yang familier dan paling diminati di kalangan desain grafis.
Program ini dapat digunakan dengan mudah karena terdapat tool-tool maupun efek yang
menghasilkan berbagai bentuk desain yang inovatif dan ekspresif dengan dilengkapi
komposisi warna yang bagus, serta adanya tool untuk membuat objek yang unik dan kreatif.
57
Gambar 4. 5 Sketsa akun instagram DOPITA
Dari hasil sketsa yang telah dibuat, menjadi gambaran dalam pembuatan akun dan
konten Instagram DOPITA. Hasil desain konten pada instagram DOPITA akan sesuai dengan
sketsa yang telah dibuat pada tahap ini.
akun Instagram. Setelah melewati proses pengisian data-data akun instagram DOPITA,
Setelah akun Instagram DOPITA telah dibuat, maka akun tersebut siap untuk diisi
konten sesuai dengan konsep dan sketsa yang telah dirancang pada tahapan sebelumnya.
Foto profil yang digunakan pada akun instagram DOPITA menggunakan logo dari
produk DOPITA.
59
Gambar 4. 7 Foto profil instagram DOPITA
Hal itu bertujuan agar user instagram yang mengunjungi akun instagram DOPITA
Bio pada akun instagram DOPITA perlu diisi untuk menandakan bahwa akun tersebut
aktif. Dan bio biasanya juga berisi beberapa informasi atau beberapa kalimat yang membuat
Bio pada akun DOPITA berisi kepanjangan dari nama akun yaitu
produk UMKM, link pemesanan melalui whatsapp dan alamat warung sofi yang langsung
Postingan Instagram dibagi menjadi 2 model atau format, yaitu dengan puzzle feed
60
1. Puzzle feed Instagram DOPITAPuzzle feed terdiri dari 15 postingan atau konten yang
Puzzle feed memiliki tema pembahasan yang berbeda-beda setiap barisnya. Tema
tersebut antara lain tentang bahan utama, ciri khas, pengemasan dan harga serta lokasi.
2. Carousel post
Carousel post terletak pada baris yang membahas terkait bahan utama, ciri khas,
pengemasan, dan harga serta lokasi. Carousel post terdiri 5 postingan yang di dalam konten
61
C. Tema tentang kemasan produk
Informasi yang disampaikan pada konten diatas disesuaikan dengan produk DOPITA,
sehingga informasi yang disampaikan berupa fakta. Selain itu, beberapa informasi didapat
Sorotan dikelompokkan menjadi kelompok tentang promo, link ulasan dan juga
DOPITA pada sorotan, hal itu bertujuan agar tercipta suasana yang akrab antara konsumen
dan pelaku usaha selain itu juga untuk membantu mem-branding produk DOPITA.
a. Promo DOPITA
62
Gambar 4. 14 Konten tentang promo DOPITA yang diletakkan
pada sorotan instagram
c. Sobat DOPITA
Sorotan atau highlight Instagram DOPITA tersusun setelah mengirim stories pada
akun Instagram. Stories tersebut akan hilang setelah terkirim selama 24 jam, namun ketika
stories tersebut telah dikelompokkan menjadi sorotan, konten tersebut tetap ada di bagian
profil Instagram.
63
Perancangan Instagram DOPITA sesuai dengan sketsa yang dibuat sebelumnya, mulai
dari isi konten, format dan tata letak. Jika dilihat secara keseluruhan, tampilan Instagram
terlihat sebagai berikut:
3 4
2. Persuation 8 10 80% Layak
4 4
5 4 Sangat
82%
Layak
3. Impact 6 3 11 15 73,3% Layak
7 4
8 4
Communicatio
4. 9 4 12 15 80% Layak
n
10 4
Sumber: Data penelitian diolah, 2023
Berdasarkan Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Materi dapat ditarik kesimpulan bahwa,
penilaian ahli materi terhadap media promosi produk oleh-oleh DOPITA termasuk dalam
kategori “Sangat Layak” tetapi ada beberapa aspek dari butir pernyataan yang memiliki nilai
presentase rendah. Hasil presentase aspek impact pada butir pernyataan nomor 5 sampai 7
merupakan presentase yang paling rendah yaitu pada rentang 73,3% dan pada pernyataan
nomor 6 mendapat skor 3. Isi dari bulir pernyataan nomor 6 yaitu mengenai Instagram
tersebut memberikan informasi kepada user lain terkait promo yang sedang berlangsung.
Dapat disimpulkan bahwa penilian dari ahli materi yaitu masih perlu ditingkatkan lagi
mengenai informasi promo yang disajikan. Sedangakan untuk semua butir pernyataan selain
pada butir pernyataan nomor 6 memiliki presentase 80% dan 100%. Penilaian keseluruhan isi
dari produk Instagram DOPITA dari ke empat aspek berada pada rentang 80,01% - 100%
65
sesuai Tabel 3.7 Skala Kelayakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa Instagram produk
DOPITA layak digunakan sebagai media promosi oleh pelaku usaha pada produk oleh-oleh
Dodol Kopi Robusta.
3 4 Sangat
2. Keseimbangan 9 10 90%
4 5 Layak
Sangat
1 5 95%
Sangat Layak
3. Ritme 9 10 90%
2 4 Layak
Sangat
4. Penekanan 5 5 5 5 100%
Layak
Sangat
5. Proporsi 8 5 5 5 100%
Layak
Sumber: Data penelitian diolah, 2023
Berdasarkan Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli Media dapat ditarik kesimpulan bahwa,
penilaian ahli media terhadap media promosi berupa Instagram termasuk dalam kategori
“Sangat Layak”. Dari beberapa aspek penilaian, ada butir pernyataan di dalam aspek tersebut
yang masih perlu perbaikan untuk kedepannya. Aspek keseimbangan dan ritme memiliki
presentase 90%, tetapi skor pada butir pernyataan yang memiliki nilai terendah pada butir
pernyataan nomor 2 dan 3 yaitu mengenai ketepatan tata letak dan ketepatan jenis huruf atau
font dengan nilai skor 4 dan butir pernyataan selain nomor 2 dan 3 memiliki presentase
tertinggi yaitu 100% dengan nilai skor 5. Dari keseluruhan 5 aspek pada penilaian oleh ahli
media, nilai tersebut menunjukkan bahwa Instagram DOPITA layak digunakan sebagai media
66
promosi oleh pelaku usaha pada produk oleh-oleh Dodol Kopi Robusta. Hal ini dikarenakan
rentang presentase yang diperoleh dari ke-lima aspek berada pada rentang 80.01% - 100%
sesuai Tabel 3.7 Skala Kelayakan.
68
4.3.3.3 Perbaikan konten akun Instagram setelah direvisi
Berikut merupakan hasil desain konten Instagram yang telah melalui tahap validasi
dan revisi oleh ahli media dan ahli materi:
69
Gambar 4. 19 Penggunaan jenis huruf pada konten
71
Gambar 4. 26 Konten tentang manfaat produk
Konten reels yang diunggah pada akun DOPITA terdapat 3 video. Yaitu, yang
pertama terdapat video komentar ulasan wisatawan mancanegara dari Prancis dipadukan
dengan video mereka mencoba DOPITA. Kemudian yang kedua terdapat video proses
pembuatan DOPITA, dan yang terakhir terdapat video kunjungan dari Bapak Letkol Kav Eko
Julianto Ramadan, M.Tr.Han atau Komandan KODIM 0825 Banyuwangi di Rumah digital
dan memberikan apresiasi dan komentar pada produk DOPITA.
72
Penataan foto diagonal yang terletak pada sorotan Instagram DOPITA menurut ahli
materi sangat kurang pas. Hal tersebut dikarenakan dapat membuat user lain merasa kesulitan
karena harus memperhatikan fotonya dengan miring-miring. Oleh karena itu, dianjurkan
untuk diubah dalam bentuk lurus. Ahli media mengatakan bahwa, desain yang baik adalah
yang dapat menyampaikan informasi secara jelas dan tidak membuat yang melihat atau
membaca tersebut kesulitan.
Gambar 4. 30 Penggunaan hashtag pada postingan (kiri) dan pada bio (kanan)
Skor
Sko Skor (%) (%) Kategori
No. Maks Kategor
N r per per Keselur Keselur
Aspek Buti per i per
o per Aspe Aspe u u
r Aspe Aspek
No. k k han han
k
Entertainmen 1 451 Sangat
1. 879 1.000 87,9%
t 2 428 Layak
3 449 Sangat
2. Interaction 905 1.000 90,5%
4 456 Layak
5 431 Sangat Sangat
3. Trendiness 886 1.000 88,6% 88,5%
6 455 Layak Layak
Customizatio Sangat
4. 7 447 447 500 89,4%
n Layak
Word of 8 433 Sangat
5. 865 1.000 86,5%
Mouth 9 422 Layak
Sumber: Data penelitian diolah, 2023
Berdasarkan Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Lapangan dapat ditarik kesimpulan bahwa,
penilaian oleh 100 panelis tidak terlatih atau responden terhadap produk instagram dalam
kategori “Sangat Layak”. Aspek yang pertama yaitu aspek entertainment, pada tabel tersebut
butir pernyataan yang perlu diperhatikan yaitu nomor 2 dengan total skor 428 dari skor
maksimal 500 atau sama dengan persentase 85,6%, karena menjadi butir pernyataan yang
paling kecil. Lalu pada aspek kedua atau aspek interaction, nilai terendah terdapat pada butir
pernyataan nomor 3, dengan skor 449 dari skor maksimal 500 yaitu dengan persentase 89,9%.
Pada aspek trendiness nomor butir pernyataan yang memiliki nilai persentase terendah yaitu
butir nomor 5 dengan skor 431 dari skor maksimal 500 atau sama dengan persentase 86,2%.
Aspek selanjutnya yaitu pada aspek customization dengan nilai persentase 89,4% karena
mendapat skor sebesar 447 dari skor maksimal 500. Kemudian pada aspek terakhir yaitu
aspek word of mouth, skor terendah terdapat pada butir pernyataan nomor 9. Karena mendapat
skor sebesar 422 dari skor maksimal 500 atau sama dengan 84,4%.
Sesuai Tabel 4.6 Hasil uji coba lapangan, nilai persentase tertinggi dari semua
terdapat pada butir nomor 4 yang tergolong dalam aspek interaction dengan persentase 91,2%
atau mendapat skor 456 dari skor maksimal 500. Butir tersebut berisi pernyataan mengenai
pengaktifan fitur komentar dan menerima DM atau pesan pribadi. Rentang persentase setiap
75
butir pernyataan yang diperoleh yaitu 84,4% - 91,2% atau 86,5% - 90,5% pada setiap aspek,
rentang persentase yang diperoleh tersebut berada pada rentang 80,01% - 100% sesuai Tabel
3.7 Skala Kelayakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa media instagram sudah layak
digunakan sebagai media Promosi pada produk oleh-oleh Dodol Kopi Robusta. Setelah
diketahui hasil dari tahap implementasi selanjutnya dapat menuju langkah terakhir model
ADDIE yaitu tahap evaluasi (Evaluation).
4.3.4.2 Aktivitas Instagram
Berdasarkan teori pada Bab Tinjauan Pustaka oleh (Atmoko, 2015) terkait aktivitas
yang dapat dilakukan pada media sosial instagram, antaranya terdiri dari follow, like,
comment, dan mention. Berikut aktivitas yang telah dilakuka pada media sosial Instagram
DOPITA:
a. Follow
Follow adalah pengikut dari akun instagram yang telah dibuat, Pengikut dari akun
Instagram DOPITA masih minim dikarenakan akun ini masih baru dibuat dan dalam
pembuatan akun tersebut harus melewati tahap development sebagai penilaian uji validasi
apakah akun instaggram DOPITA layak digunakan atau tidak. Dan ketika telah melewati
tahap revisi maka akun tersebut dapat dipublikasikan secara luas. Upaya dalam menambah
jumlah pengikut dari akun DOPITA dapat memaksimalkan akun penggguna lain untuk ikut
mengshare akun DOPITA pada akun pribadi.
76
Gambar 4. 36 Notifikasi ketika pengguna lain mengshare akun DOPITA
80
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan (Research and Development) model
ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) serta pembahasan
dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Upaya dalam memperkenalkan produk oleh-oleh DOPITA kepada masyarakat yaitu dengan
melakukan kegiatan promosi. Agar upaya yang dilakukan dapat terjangkau secara luas, maka
dimanfaatkanlah media digital melalui media sosial. Media sosial sebagai penunjang UMKM
dibuktikan dengan adanya penelitian yang menyatakan bahwa media sosial berpengaruh
secara signifikan. Hasil dari survei melalui kuesioner kepada 100 responden, bahwa
memanfaatkan media sosial Instagram sebagai media promosi digital pada produk DOPITA
merupakan pilihan yang tepat.
2. Perancangan media promosi digital melalui media sosial untuk produk oleh-oleh DOPITA
menggunakan model pengembangan ADDIE. Pada hasil Analisis yaitu kegiatan promosi yang
telah dilakukan pada produk DOPITA hanya sebatas mempromosikan produk ketika ada
wisatawan atau kunjungan ke Kampung Kopi Gombengsari. Selanjutnya tahap desain
menggunakan aplikasi canva premium dan corel draw dengan hasil produk instagram
sebanyak 50 konten. Pada tahap development dilakukan uji validasi oleh ahli materi dan ahli
media yang menghasilkan persentase 82% dan 95% yang terkategorikan sangat layak dengan
beberapa masukan dan saran. Pada tahap implementation dilakukan uji kelayakan pada
produk yang mendapatkan hasil 88,5% yang dikategorikan sangat layak. Pada tahap evaluasi
nilai terendah dari semua aspek penilaian terdapat pada butir pernyataan nomor 9 yang
memiliki persentase 84,4% pada aspek word of mouth.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diperoleh saran sebagai
berikut:
1. Memanfaatkan media sosial selain Instagram dapat melalui media sosial tiktok sehingga
dapat meningkatkan grafik jangkauan konten yang dibuat.
2. Memaksimalkan Instagram Kampung Kopi Gombengsari @kampungkopi_gombengsari
dan rumah digital @rumah_digital_gombengsari untuk membantu menjangkau target pasar
yang lebih luas.
3. Pelaku usaha terus mengaktifkan akun media sosial Instagram DOPITA sebagai media
promosi dan berkonsisten mengunggah konten pada Instagram DOPITA.
81
4. Membuatkan twibbon atau frame agar tema setiap postingan terus berkelanjutan dan konten
tetap tertata rapi
5. Lebih memperbanyak konten video terutama pada reels karena jangkauannya lebih luas dan
menggunakan template pada bingkai video reels agar tetap senada dengan postingan
sebelumnya atau setelahnya.
6. Bekerja sama dengan influencer yang memahami mengenasi inovasi produk berbahan dasar
kopi.
7. Untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai strategi pengembangan
produk DOPITA.
82
DAFTAR PUSTAKA
83
DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)
Kotler & Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi ke 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P & Amstrong, G. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P & Keller, K. L. 2012. Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Laksana, M. F. 2019. Praktisi Memahami Manajemen Pemasaran. Jawa Barat: Khalifah
Mediatama.
Mahendrayani, I, G, A, P, S & Suryawan, I, B. 2018 STRATEGI PEMASARAN DAYA
TARIK WISATA UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN
WISATAWAN KE DAYA TARIK WISATA SANGEH KABUPATEN BADUNG
PROVINSI BALI. Jurnal Destinasi Pariwisata. 5(2): 240-247
Mahiroh, G. 2019. Analisis Hubugan Sektor Pariwisata Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia [Skripsi]. Malang: Universitas Brawijaya.
Margareta, P. 2013. Eksperimen Pembuatan Dodol Ganyong Komposit Dengan Tepung
Ketan Putih Penambahan Sari Buah Parijoto [Skripsi]. Semarang: Universitas Negeri
Semarang
Pohan, S. 2017. Peranan Evaluasi terhadap Strategi Bisnis Perusahaan. Jurnal Ilmu
Manajemen. 5: 1-7.
Purnama, I. A. M. S & Yasa, I . N. M. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Wisatawan Domestik Berbelanja di Pasar Oleh-oleh Modern (Studi Kasus di Kota
Denpasar. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 2(5): 244-253
Purwowibowo. 2021. Gombengsari: Desa Wisata Berbasis Kebun Kopi, Kampoeng Kopi,
Dan. Journal of Tourism and Creativity. 5: 57-66.
Raharjo, T. W., & Rinawati, H. S. 2019. Penguatan Strategi Pemasaran dan Daya Saing
UMKM Berbasis Kemiraan Desa Wisata. Surabaya: CV. Jakad Publishing Surabaya.
Sarfiah, S. N., Atmaja, H. E., & Verawati, D. M. 2019. UMKM SEBAGAI PILAR
MEMBANGUN EKONOMI BANGSA. Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan).
4: 137-146.
Setiawan, R. 2013 . Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat (Studi Empiris pada
UKM di Kabupaten Karangayar).
Setyaningrum, A., Udaya. J., & Effendi. 2015. Prinsip-prinsip Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Sholeh, M., Rachmawati, Rr. Y., & Susanti, E. 2020. PENGGUNAAN APLIKASI CANVA
UNTUK MEMBUAT KONTEN GAMBAR PADA MEDIA SOSIAL SEBAGAI
UPAYA MEMPROMOSIKAN HASIL PRODUK UKM. Jurnal Pengabdian
Masyarakat. Berkemajuan. 4(1): 430-436
84
DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)
Sunaryo, N. A., Putra, I. D., & Dewi, M. U. 2019. PERKEMBANGAN WISATA BELANJA
“OLEH-OLEH MAKANAN” DI KOTA MALANG. Jurnal Master Pariwisata, 6: 25-
47.
Suwena, I. K., & Widyatmaja, I. N. 2017. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar:
Pustaka Larasan.
Tadjuddin, N. M. 2019. STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BERBASIS EKONOMI
KREATIF DI KOTA PALOPO. Journal of Islamic Management and Bussines. 2(1):
9-22
Undang-Undang Republil Indonesia Nomor 20 Pasal 1 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro
Kecil dan Menengah.
85
Halaman ini sengaja dikosongkan
86
LAMPIRAN
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Dengan hormat,
Perkenalkan nama saya Zulfa Firdaus Rahmawati mahasiswi dari Politeknik Negeri
Banyuwangi Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata. Saat ini saya sedang melakukan
penelitian tentang “Rancangan Media Promosi Digital Pada Produk Oleh-Oleh DOPITA
Melalui Media Sosial”. Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i memberikan
alternatif jawaban yang tersedia dalam wawancara ini untuk melengkapi data-data penelitian
saya.
Hasil wawancara ini tidak akan dipublikasikan melainkan untuk kebutuhan penelitian
semata. Demikian pengantar wawancara ini, atas kesediaan dan waktu yang diluangkan
Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,
Zulfa Firdaus R
Hari, Tanggal:
A. Data Responden
Petunjuk Pengisian: Lengkapi isian di bawah ini
Nama :
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia :
Alamat :
Profesi :
Tanda Tangan
87
Lampiran 1. Wawancara Penelitian untuk Pelaku Usaha Lanjutan
B. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan berupa isian, mohon untuk memberi jawaban pada tempat yang telah
disediakan:
1. Menurut bapak/ibu informasi apa sajakan yang perlu ditampilkan pada instagram?
Jawaban: ……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..
2. Dalam perancanngan instagram apakah perlu menetapkan tema/warna tertantu?
Jawaban: ……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..
3. Menurut bapak/ibu instagram yang dibutuhkan lebih baik diperbanyak visual gambar atau
lebih ke penjelasannya?
Jawaban: ……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..
4. Apakah perlu tambahan informasi lainnya seperti maps atau denah lokasi pembuatan
DOPITA?
Jawaban: ……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..
5. Bagaimana saran bapak/ibu mengenai tata letak yang digunakan dalam pembuatan
instagram agar lebih memudahkan pengguna?
Jawaban: ……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..
88
Lampiran 1. Wawancara Penelitian untuk Pelaku Usaha Lanjutan
6. Menurut bapak/ibu apakah perlu terdapat form online sebagai tempat konsumen untuk
memberikan ulasan terhadap produk DOPITA?
Jawaban:……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..
7. Menurut bapak/ibu apakah perlu terdapat link yang dapat tersambung ke whatsapp dari
Pelaku usaha?
Jawaban:……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..
8. Bagaimana saran bapak/ibu untuk perancangan instagram sebagai salah satu media
promosi digital dari produk DOPITA?
Jawaban:……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..
9. Apakah Instagram dari produk DOPITA perlu dicantumkan dalam kemasan produk
DOPITA?
Jawaban:……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..
89
Halaman ini sengaja dikosongkan
90
Lampiran2 Kuisioner Penelitian Ahli Media
.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
Jl. Raya Jember
-Banyuwangi KM 13, Rogojampi, Labanasem, Banyuwangi,
Jawa Timur 68461 Website: http//www.poliwangi.ac.id
Email :poliwangi@poliwangi.ac.id
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Dengan hormat,
Perkenalkan nama saya Zulfa Firdaus Rahmawati mahasiswa dari Politeknik Negeri
Banyuwangi Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata. Saat ini saya sedang
melakukan penelitian “Rancangan Media Pomosi Digital pada Produk Oleh-oleh
DOPITA melalui Media Sosial” Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i
memberikan alternatif jawaban yang tersedia dalam kuisioner ini untuk validasi
penelitian saya.
Jawaban dipilih sesuai dengan keinginan Bapak/Ibu/Saudara/i sendiri dan sangat
membantu apabila seluruh pertanyaan diisi dengan lengkap dan jujur. Atas kesediaan dan
waktu yang diluangkan Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,
Zulfa Firdaus R
A. Data Responden Ahli Media Petunjuk Pengisian : Lengkapi Isian & Berilah Tanda
Centang (√)
Nama : ……………………………………………………………………
Tanda Tangan
91
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Ahli Media Lanjutan
B. Pertanyaan Penelitian
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat anda dengan mengisi
tanda (√) pada kolom jawaban yang anda anggap paling sesuai.
Keterangan kolom jawaban:
1. SS = Sangat Setuju
2. S = Setuju
3. N = Netral
4. TS = Tidak Setuju
5. STS = Sangat Tidak Setuju
JAWABAN
NO. PERNYATAAN
SS S N TS STS
Warna pada konten Instagram
DOPITA tidak terlalu mencolok
1.
atau gelap sehingga informasi dapat
terbaca
Penempatan letak setiap konten di
2.
Instagram DOPITA sesuai
Pemilihan jenis huruf dan ukuran
3. pada konten di Instagram DOPITA
seimbang
Informasi dan gambar yang
4. disajikan pada konten Instagram
DOPITA selaras dan sesuai
Informasi yang disampaikan pada
5. konten di Instagram DOPITA
mudah dibaca dan dipahami
93
Halaman sengaja dikosongkan
94
Lampiran3 Kuisioner Penelitian Ahli Materi
.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
Jl. Raya Jember
-Banyuwangi KM 13, Rogojampi, Labanasem, Banyuwangi,
Jawa Timur 68461 Website: http//www.poliwangi.ac.id
Email :poliwangi@poliwangi.ac.id
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Dengan hormat,
Perkenalkan nama saya Zulfa Firdaus Rahmawati mahasiswa dari Politeknik Negeri
Banyuwangi Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata. Saat ini saya sedang melakukan
penelitian “Rancangan Media Promosi Digital Pada Produk Oleh-Oleh DOPITA Melalui
Media Sosial”. Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i memberikan alternatif
jawaban yang tersedia dalam kuisioner ini untuk validasi penelitian saya.
Jawaban dipilih sesuai dengan keinginan Bapak/Ibu/Saudara/i sendiri dan sangat
membantu apabila seluruh pertanyaan diisi dengan lengkap dan jujur. Atas kesediaan dan
waktu yang diluangkan Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,
Zulfa Firdaus R
A. Data Responden Ahli Materi Petunjuk Pengisian : Lengkapi Isian & Berilah Tanda
Centang (√)
Nama : ……………………………………………………………………
Tanda Tangan
95
Lampiran 3. Kueisioner Penelitian Ahli Materi Lanjutan
B. Pertanyaan Penelitian
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat anda dengan mengisi
tanda (√) pada kolom jawaban yang anda anggap paling sesuai.
Keterangan kolom jawaban:
1. SS = Sangat Setuju
2. S = Setuju
3. N = Netral
4. TS = Tidak Setuju
5. STS = Sangat Tidak Setuju
JAWABAN
NO. PERNYATAAN
SS S N TS STS
Penggunaan media promosi
1. Instagram DOPITA mudah untuk
dimengerti
Instagram DOPITA sebagai media
2. promosi memiliki kesan yang
menarik
Instagram tersebut meningkatkan
kepercayaan konsumen bahwa media
3.
tersebut benar-benar instagram dari
produk DOPITA
Instagram tersebut meningkatkan
kepercayaan konsumen bahwa media
4.
tersebut benar-benar menjual produk
Dodol Kopi Robusta
Instagram DOPITA mampu menarik
perhatian konsumen melalui
5.
informasi dalam konten yang
disajikan
Instagram tersebut memberikan
informasi pada pengguna media
6.
terkait promo yang sedang
berlangsun
Informasi yang dipaparkan pada
7. Instagram DOPITA mudah diingat
dan dipahami oleh konsumen
Media promosi instagram DOPITA
8. memaparkan informasi keseluruhan
terkait produk dan manfaat produk
96
Bahasa yang digunakan dalam
menyampaikan informasi dan pesan
9.
pada Instagram tersebut jelas dan
mudah dimengerti
Penyajian gambar/tampilan pada
media promosi instagram
10. menggunakan warna yang jelas
sehingga mampu menyampaikan
pesan dari isi gambar
Sumber : Aspek dan indikator diadaptasi dari (Ham, 2014) dalam (Tiara Annisa, 2020)
97
Halaman ini sengaja dikosongkan
98
Lampiran 4 Kuisioner Penelitian Responden Umum
.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
Jl. Raya Jember -Banyuwangi KM 13, Rogojampi, Labanasem, Banyuwangi,
Jawa Timur 68461 Website: http//www.poliwangi.ac.id
Email : poliwangi@poliwangi.ac.id
99
Lampiran 4. Kuisioner Penelitian Responden Umum Lanjutan
C. Pernyataan Penelitian
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat anda dengan mengisi
tanda (√) pada kolom jawaban yang anda anggap paling sesuai.
Keterangan kolom jawaban:
1. SS = Sangat Setuju 3. N = Netral
2. S = Setuju 4. TS = Tidak Setuju
5. STS = Sangat Tidak Setuju
JAWABAN
NO. PERNYATAAN
SS S N TS STS
Media sosial Instagram sebagai media
1.
promosi produk DOPITA menarik
Konten yang disajikan dalam Instagram
2.
DOPITA tidak membosankan
Akun Instagram DOPITA mengaktifkan
3. fitur repost (berbagi) pada setiap postingan
(feed) dan cerita (stories)
Akun Instagram DOPITA mengaktifkan
4. fitur untuk berkomentar pada postingan dan
menerima DM atau pesan pribadi
Informasi pada konten Instagram DOPITA
5.
merupakan informasi terkini
Postingan di akun Instagram DOPITA
6. mencantumkan judul (caption), tagar
(hashtag), dan lokasi
Hashtag (tagar) yang digunakan pada
7. postingan, sejenis atau sesuai dengan akun
Instagram DOPITA
Menarik pengguna Instagram lain untuk
8. menyampaikan informasi tentang akun dan
produk DOPITA kepada teman-teman
Menarik pengguna Instagram lain untuk
me-repost (membagikan) postingan
9.
DOPITA pada akun pribadi
Sumber: Diadaptasi dari Godey, dkk (2016) dalam Monika Gracia Serepina (2020) tentang
dimensi pengukuran social media marketing.
Saran/Masukan/Kritikan oleh Responden:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
100
Lampiran 5. Hasil Tabulasi Data
Aspek Aspek Aspek Aspek
Aspek Word
Entertainmen Interactio Trendines Customizatio
No RS of Mouth
t n s n
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
KUISIONER OFFLINE
1 R1 4 4 5 5 4 5 5 3 4
2 R2 5 5 5 5 4 5 5 4 4
3 R3 4 5 5 5 4 5 5 5 5
4 R4 3 4 4 4 3 4 4 3 3
5 R5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
6 R6 5 5 5 5 5 5 5 5 5
7 R7 4 5 5 5 4 5 5 4 4
8 R8 5 4 4 5 5 4 5 5 4
9 R9 5 5 4 4 5 4 4 5 4
10 R10 4 4 3 3 5 4 4 4 4
11 R11 5 5 5 5 5 5 5 5 5
12 R12 5 4 4 5 5 4 4 4 4
13 R13 4 4 3 3 4 4 5 4 4
14 R14 5 4 5 5 3 5 4 4 4
15 R15 3 4 5 5 4 5 4 3 4
16 R16 4 5 5 4 5 5 5 4 3
17 R17 5 4 4 4 5 5 4 4 3
18 R18 4 4 3 5 4 5 5 5 4
19 R19 5 4 4 5 5 5 5 4 3
20 R20 4 3 5 5 5 5 4 4 3
21 R21 5 5 5 5 5 5 5 5 4
22 R22 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 R23 5 5 5 4 5 5 4 4 5
24 R24 4 5 5 4 5 4 5 4 5
25 R25 5 4 4 4 4 4 4 4 4
26 R26 5 5 5 5 5 5 5 5 5
27 R27 4 4 4 4 4 4 4 5 5
28 R28 5 5 5 5 5 5 5 5 5
29 R29 2 3 4 4 4 4 4 3 4
30 R30 5 4 4 5 4 5 4 5 4
31 R31 5 4 4 5 4 5 5 5 4
32 R32 5 5 5 5 4 4 4 5 5
33 R33 5 4 5 5 4 5 5 5 5
34 R34 5 5 5 5 5 5 5 5 5
35 R35 4 5 4 5 5 4 4 5 4
102
72 R72 4 4 5 5 4 5 5 4 4
73 R73 5 5 5 5 3 4 4 4 4
74 R74 5 5 5 5 5 5 5 5 5
75 R75 4 3 4 4 3 4 4 4 4
76 R76 5 4 4 4 4 4 4 4 4
77 R77 5 5 4 5 5 5 5 5 5
78 R78 4 4 4 4 4 5 5 4 4
79 R79 5 5 5 5 4 5 5 5 4
80 R80 4 4 5 4 4 4 4 3 3
81 R81 5 4 5 5 5 4 4 5 5
82 R82 5 3 3 4 4 4 4 4 4
83 R83 4 4 4 4 4 4 4 4 4
84 R84 5 5 5 5 5 4 4 5 4
85 R85 3 4 5 5 4 5 5 4 3
86 R86 5 3 5 5 4 5 3 4 3
87 R87 5 5 4 4 5 4 4 4 4
88 R88 5 5 5 5 5 5 5 5 5
89 R89 5 5 5 5 5 5 5 5 5
90 R90 4 4 5 4 4 4 4 4 4
91 R91 4 4 4 4 4 4 4 5 4
92 R92 5 5 5 5 4 4 4 4 3
93 R93 5 4 5 5 4 5 4 4 4
94 R94 5 4 5 5 4 5 4 4 5
95 R95 4 3 4 4 4 4 4 4 4
96 R96 4 4 4 4 4 4 4 4 3
97 R97 3 3 4 4 3 4 4 3 3
98 R98 4 4 4 4 3 4 4 4 4
99 R99 5 5 5 5 5 5 5 5 5
100 R100 5 5 5 5 5 5 5 5 5
45
TOTAL 451 428 449 431 455 447 433 422
6
TOTAL PER
879 905 886 447 865
ASPEK
TOTAL
KESELURUHA 3.982
N
103
Halaman ini sengaja dikosongkan
104
Lampiran 6. Hasil Wawancara
105
Halaman ini sengaja dikosongkan
106
Lampiran 7. Hasil Validasi Ahli Media
107
Halaman ini sengaja dikosongkan
108
Lampiran 8. Hasil Validasi Ahli Materi
109
Halaman ini sengaja dikosongkan
110
Lampiran 9. Hasil uji coba kelompok kecil oleh pelaku usaha
111
Halaman ini sengaja dikosongkan
112
Lampiran 10. Hasil uji coba kelompok kecil oleh ketua pokdarwis
113
Halaman ini sengaja dikosongkan
114
Lampiran 11. Hasil uji coba oleh responden secara offline
115
Lampiran 11. Hasil uji coba oleh responden secara offline (lanjutan)
116
Lampiran 11. Hasil uji coba oleh responden secara offline (lanjutan)
117
Halaman ini sengaja dikosongkan
118
Lampiran 12. Hasil uji coba oleh responden secara online
119
Halaman ini sengaja dikosongkan
120
Lampiran 13. Dokumentasi
Gambar Lampiran. Bukti bertemu dengan ahli media untuk penilaian validasi
121
Lampiran 13. Dokumentasi (Lanjutan)
Gambar Lampiran. Bukti bertemu dengan ahli materi untuk penilaian validasi
122
Lampiran 13. Dokumentasi (Lanjutan)
123
Lampiran 13. Dokumentasi (Lanjutan)
124
Lampiran 13. Dokumentasi (Lanjutan)
125
Lampiran 13. Dokumentasi (Lanjutan)
126
Lampiran 13. Dokumentasi (Lanjutan)
127
Lampiran 13. Dokumentasi (Lanjutan)
Gambar Lampiran. Kunjungan dan apresiasi pada produk DOPITA oleh Komandan
KODIM 0825 Banyuwangi
128
Lampiran 14. Biodata Penulis
129