Anda di halaman 1dari 129

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pariwisata merupakan bagian dari budaya bagi masyarakat yang berkaitan dengan
pemanfaatan waktu yang dimiliki, dengan tujuan untuk menyenangkan diri sendiri
maupun orang lain. Istilah wisata termuat dalam UU No.10 Tahun 2009, Pasal 1 ayat 1,
yang menyebutkan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan
rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Pariwisata merupakan industri yang
diharapkan mampu menjadi sumber pendapatan daerah, meningkatkan pendapatan
masyarakat, membuka lapangan pekerjaan, kesempatan kerja dan proses pemerataan
pendapatan dan meningkatkan pendapatan daerah. Kegiatan wisata memberikan pengaruh
cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi, yaitu melalui sumber pendapatan devisa, pemasukan
pajak - pajak dan jasa retribusi lainnya.
Pusat Penelitian Ekonomi LIPI (P2E LIPI) telah memprediksi bahwa salah satu sektor
pariwisata yang paling berdampak yaitu UMKM terutama pada bidang makanan minuman
sebesar 27% dan kerajinan sebesar 17,03% (Anggraeni, Ningtiyas, & Alimah, 2021). Menurut
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) RI, antara UMKM dan Pariwisata
memang memiliki hubungan erat. Pelaku UMKM akan tumbuh secara pesat dengan adanya
kemajuan di sektor pariwisata yang dapat memasok kebutuhan pariwisata, seperti layanan
wisata, kuliner, homestay, hingga cindera mata atau souvenir. Menko Perekonomian RI juga
menekankan perlunya pengelolaan daerah wisata yang melibatkan masyarakat lokal dan
pelaku UMKM, karena jumlah UMKM terbesar di Asean, maka Indonesia memiliki peluang
besar untuk memanfaatkan pasar Asean ataupun pasar yang lebih luas. (Raharjo & Rinawati,
2019) Dalam hal ini, UMKM dituntut untuk mampu bersaing dan menciptakan produk yang
dapat diterima, tidak hanya oleh konsumen dalam negeri (Indonesia) tetapi juga konsumen di
Asia Tenggara.
Dalam melakukan berwisata seseorang cenderung melakukan aktivitas belanja.
Belanja adalah kegiatan yang menyenangkan, dilakukan seseorang atau sekelompok orang
secara sukarela tanpa adanya paksaan untuk membeli sesuatu yang dibutuhkan. Wisata
belanja adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang pada
saat berwisata, bukan sekedar jalan - jalan tetapi juga untuk membeli keperluan yang
dibutuhkan. Wisata belanja disebut sebagai kegiatan wisata yang memanfaatkan kawasan
1
komersial perdagangan retail untuk tujuan berkunjung dan beraktivitas berbelanja untuk
kebutuhan berwisata.
Kegiatan belanja juga dijelaskan dalam sistem pariwisata menurut (Leiper, 1990)
yaitu, terdapat tiga ‘wilayah’ utama, yaitu ‘wilayah asal wisatawan’ (Tourist Generating
Region/TGR), ‘wilayah rute transit’ (Transit Route Region/TRR), dan ‘wilayah tujuan
wisatawan’ (Tourist Destination Region/TDR). Dan shopping atau belanja termasuk salah
satu komponen yang terdapat pada wilayah tujuan wisatawan atau transit route region. Dalam
kegiatan berbelanja terdapat kegiatan jual beli di dalamnya. Dimana hal tersebut juga
mengacu pada teori Hall (2000:51), bahwa sistem pariwisata terdiri dari 2 bagian besar yaitu
supply dan demand. Pada pengertiannya, dapat disimpulkan bahwa seseorang yang
melakukan transaksi pembelian dapat digolongkan sebagai wisatawan, yang mana wisatawan
merupakan pembeli atau penikmat jasa (layanan) yang di tawarkan oleh destinasi pariwisata
(Hanif, Kusumawati, & Mawardi, 2016), dan penjual di destinasi wisata merupakan salah
satu bentuk dari industri pariwisata. Contoh produk industri pariwisata adalah daya tarik
wisata, transportasi, akomodasi, rumah makan, cinderamata atau oleh-oleh, dan lain
sebagainya (Patria, 2019).
Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas nya sendiri yang dijadikan oleh-
oleh bagi wisatawan. Bahkan oleh – oleh tersebut sudah masuk di setiap daya Tarik wisata
untuk diperjual belikan. Oleh-oleh dapat berupa makanan atau minuman, kerajinan hingga
kategori fashion seperti baju, tas, celana, dan lain - lain. Oleh-oleh adalah barang yang dibawa
seseorang dari bepergian sebagai bukti/kenangan untuk diri sendiri atau buah tangan/sovenir
untuk orang lain. Makanan, yang dimaksud adalah barang/produk yang dapat dikonsumsi
(dikunyah dan ditelan) oleh manusia. Sehingga dapat disimpulkan konsep wisata belanja
“oleh-oleh makanan” yang dimaksud dalam penelitian ini adalah, kegiatan wisata atau
perjalanan yang dilakukan dalam rangka membeli barang yang dapat dikonsumsi manusia
yaitu makanan, untuk dibawa pulang ke asalnya oleh wisatawan sebagai bukti/kenangan yang
mereka nikmati sendiri atau sebagai buah tangan/sovenir untuk orang lain.
Salah satu produk oleh – oleh yang sering dijumpai hampir disetiap daerah adalah
dodol. Dodol merupakan makanan tradisional yang cukup populer. Makanan ini sudah dikenal
sejak zaman dahulu, dibeberapa daerah dodol termasuk makanan khas. Di kota kudus
misalnya dodol biasanya dihidangkan saat hari raya seperti idul fitri, pernikahan, dan berbagai
perayaan lainya. Saat ini dodol sudah dipasarkan lebih luas, terutama di tempat - tempat
pariwisata dengan kemasan yang menarik. Terdapat banyak sekali varian rasa dari makanan
dodol, mulai dari varian buah-buahan hingga kopi. Seperti salah satunya dodol dengan rasa
kopi robusta yang biasanya disingkat DOPITA (Dodol Kopi Robusta). DOPITA merupakan
2
makanan inovasi baru yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya. Produk ini merupakan
olahan dari kampung kopi di Banyuwangi yang memanfaatkan hasil olahan kopinya untuk
dijadikan inovasi produk selain bubuk kopi.
Selain membuat inovasi produk, dalam memperkenalkan produk tersebut harus
dilakukan pemasaran secara efektif. Perkara ini tentu dapat meningkatkan jumlah penjualan
pada produk agar menambah pemasukan guna dapat memproduksi produk lebih banyak lagi
dan dapat tersebar di pusat oleh – oleh. Mengatasi persoalan ini dapat menggunakan konsep
bauran pemasaran yang merupakan strategi tepat untuk produk DOPITA. Konsep bauran
pemasaran menurut (Kotler dan Amstrong, 2012) dalam (Mahendrayani & Suryawan, 2018)
biasa disingkat 7p yaitu product (produk), price (harga), promotion (promosi), place (tempat),
people (orang), process (proses), dan physical evidence (bukti fisik). Didukung dari
pernyataan Bapak Rahman selaku Ketua Pokdarwis dari Kampung Kopi Gombengsari
sekaligus pelaku usaha dari inovasi produk DOPITA, bahwa produk DOPITA merupakan
produk inovasi yang memanfaatkan biji kopi asli dari Gombengsari Banyuwangi yang
kemudian dijadikan varian rasa baru pada olahan dodol. Bapak Rahman juga menyatakan
bahwa produk ini masih terbilang baru karena dalam penjualannya masih kurang dari satu
tahun.
Namun, karena produk DOPITA merupakan produk inovasi baru itu mengakibatkan
masih banyak masyarakat dan wisatawan yang belum mengetahui adanya produk ini. Bapak
Rahman juga mengatakan bahwa produk ini mengalami penurunan dalam tingkat penjualan
semenjak beliau menjual produk tersebut. Dalam memasarkannya, beliau hanya memposting
melalui whatsapp story dan juga menawarkan ketika ada wisatawan di Kampung Kopi
Gombengsari. Hal itu membuat produk DOPITA masih belum cukup dikenal dan dijual di
masyarakat luas. Padahal dalam memasarkankan produk DOPITA dapat dilakukan dengan
memanfaatkan media social, karena jumlah populasi negara Indonesia yang sebanyak
256,4 juta orang, sebanyak 49 persen diantaranya merupakan pengguna aktif media
sosial.Para pelaku bisnis memerlukan media pemasaran yang efektif dengan tujuan
memperluas pangsa pasarnya. Media sosial sebagai alat pemasaran tentunya berkaitan
dengan komunikasi pemasaran. Dalam komunikasi pemasaran terdapat bauran pemasaran,
salah satunya adalah promosi.
Alasan utama seseorang melakukan promosi adalah agar produk yang dipasarkan
semakin dikenal banyak orang. Setelah produk banyak dikenal orang, maka hasil penjualan
juga meningkat. Hal utama dalam promosi adalah membuat pesan yang persuasif yang
efektif untuk menarik perhatian konsumen. Strategi pesan yang efektif adalah suatu pesan
yang dapat menyampaikan tujuan promosi. Jenis media sosial yang dikenal oleh
3
masyarakat sangat beragam. Menurut hasil riset oleh ‘We Are Social’ diantara banyaknya
jenis media sosial tersebut, media sosial yang diminati orang Indonesia saat ini diantaranya
Youtube, Facebook, Instagram, dan Twitter. Berdasarkan informasi yang dimuat dalam
wartakota, Indonesia merupakan komunitas pengguna Instagram terbesar di Asia Pasifik
dengan jumlah pengguna aktifnya mencapai 45 juta orang dari total pengguna global yang
berjumlah 700 juta orang.
Saat ini instagram tidak hanya digunakan sebagai sarana pemuas kebutuhan hiburan
saja, selain menjadi media sosial yang banyak diminati, Instagram juga merupakan
media sosial yang mempunyai peluang besar dalam kegiatan bisnis. Country Director
Facebook Indonesia, Sri Widowati mengatakan bahwa 80% user Instagram mengikuti
setidaknya satu akun bisnis. Berdasarkan sumber e-marketer.com (2017), penggunaan
instagram di Indonesia bagi pengguna dengan usia 16-35 tahun, melakukan posting foto-
foto saat travelling mencapai 48.4% (peringkat ketiga). Di Indonesia, jumlah
pengguna instagram aktif mencapai 22 juta orang. Adapun dengan persebaran
demografi pengguna instagram 18-29 tahun memiliki penggunaan terbesar yaitu 83%.
Namun 18% dari mereka yang berumur 30-49 tahun dan 6% dari umur 50-64 tahun
juga menggunakan instagram. Berdasarkan data tersebut, maka instagram merupakan salah
satu media yang potensial untuk digunakan sebagai media promosi. Oleh karena itu, dalam
mempromosikan produk DOPITA agar banyak dikenal dan dijual oleh masyarakat luas maka
dilakukannya promosi melalui media sosial Instagram. Nantinya Instagram tersebut akan
memuat informasi terkait produk DOPITA dan disajikan dalam bentuk konten (feed)
Instagram.
Bentuk pembuatan media sosial Instagram merupakan salah satu langkah untuk
membantu pelaku usaha dalam memperkenalkan produk DOPITA pada masyarakat melalui
informasi yang disajikan dalam konten yang termuat dalam instagram tersebut. Melalui
pembuatan media sosial Instagram ini juga dapat dijadikan sebagai strategi untuk
mempromosikan prosuk DOPITA sehingga dapat meningkatkan penjualan produk.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul
“Rancangan Media Promosi Digital pada Produk Oleh - Oleh DOPITA Melalui Media
Sosial Instagram Sebagai Produk Wisata di Banyuwangi”

1.2 Rumusan Masalah


Dengan memperhatikan pokok permasalahan yang terdapat pada latar belakang, maka
diambil beberapa rumusan masalah sebagai sebikut:

4
1. Apa upaya untuk memperkenalkan produk oleh – oleh DOPITA kepada khalayak
atau masyarakat yang belum mengetahui terkait produk ini?
2. Bagaimana perancangan dan implementasi media promosi digital melalui media
sosial untuk produk oleh-oleh DOPITA?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diuraikan tujuan penelitian sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui langkah apa yang telah dilakukan pelaku usaha dalam
mempromosikan produk DOPITA dan untuk mengetahui strategi promosi lain
dalam mempromosikan produk DOPITA sehingga produk tersebut dapat lebih
dikenal oleh masyarakat luas.
2. Untuk mengetahui implementasi media sosial Instagram DOPITA yang dijadikan
sebagai sarana media promosi digital.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang diambil dari penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha dalam meningkatkan
tingkat penjualan produk DOPITA
2. Penelitian ini diharapkan dapat melanjutkan penelitian sebelumnya untuk ikut
membantu mempromosikan inovasi produknya yaitu berupa DOPITA
3. Penelitian ini diharapkan mampu mempermudah konsumen untuk mengetahui
informasi terkait produk DOPITA

1.5 Batasan Masalah


Berdasarkan judul proposal tugas akhir “Rancangan Media Informasi sebagai Sarana
Promosi pada Produk Oleh -Oleh DOPITA Melalui Media Sosial” agar permasalahan tidak
semakin meluas dan karena banyaknya keterbatasan, maka diperlukan batasan masalah. Oleh
karena itu penelitian ini lebih berfokus pada :
1. Penelitian ini hanya berfokus pada produk oleh-oleh DOPITA (Dodol Kopi
Robusta)
2. Ruang lingkup penelitian yang diteliti dan di analisis hanya terbatas pada bauran
pemasaran 7P yaitu promotion (promosi) pada produk DOPITA
3. Penelitian ini membahas rancangan media sosial instagram dengan membut
konten pada akun instagram tersebut yang nantinya akan di publikasikan secara
digital untuk promosi produk DOPITA
5
4. Bagian pengolahan data kuantitatif hanya sebatas untuk menguji hasil dari
kuesioner oleh responden dan untuk uji validasi pada penelitian oleh ahli media
dan ahli materi, untuk mengetahui segi kelayakan dari hasil pembuatan akun
Instagram
5. Hasil rancangan tersebut dengan menggunakan model pengembangan penelitian
ADDIE dengan tahap evaluasi akhir sebagai bahan masukan penelitian
selanjutnya sehingga tidak dilakukan revisi ulang, dan tidak dilakukan produksi
secara masal. Pengambilan data responden melalui kuisioner dilakukan secara
online dan offline
6. Penelitian ini hanya berfokus pada akun instagram yang dibuat

6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)


Perkembangan sektor pariwisata mampu mendukung kelestarian alam (keberlanjutan)
dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki
oleh masing-masing daerah, sehingga dapat mencapai kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat disekitar objek wisata daerah tersebut. Salah satu usaha dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di sekitar objek wisata, yaitu dengan menggerakkan sektor usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai pendukung pariwisata itu sendiri. UMKM
sangat berperan dalam perkembangan pariwisata, ciri khas suatu daerah yang sering dicari
oleh wisatawan umumnya disediakan oleh UMKM tersebut. UMKM mampu menciptakan
pasar-pasar, mengembangkan perdagangan, mengelola sumber alam, mengurangi kemiskinan,
membuka lapangan kerja, membangun masyarakat. Bahkan sektor UMKM telah menjadi
tumpuan kehidupan sejak krisis ekonomi tahun 1997 (Setiawan, 2013).
Menurut Purga (2021), UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah usaha
ekonomi produktif tanpa ada campur tangan dengan lembaga lain, yang hanya dilakukan oleh
perseorangan atau pelaku usaha, yang mana pelaku usaha ini bukan bagian dari anak
perusahaan atau anak cabang yang sudah memiliki atau menjadi bagian langsung dari usaha
kecil atau besar. Sebagai usaha mikro dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tetentu serta
jumlah karyawan yang dipekerjakan. Sedangkan menurut Halim (2020), secara umum
pengertian usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah usaha yang memproduksi
barang atau jasa yang menggunakan bahan baku utama berbasis pada pendayagunaan sumber
daya alam, bakat, dan karya seni tradisional dari daerah setempat. Kegiatan usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu bidang usaha yang dapat berkembang
dan konsisten dalam perekonomian nasional. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
menjadi wadah yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang direncanakan baik oleh
pemerintahan, swasta, dan pelakunya usaha perseorangan.
Adapun ciri-ciri UMKM yang meliputi :
1. Bahan baku mudah diperolehnya
2. Menggunakan teknologi sederhana sehingga nudah dilakukan alih teknologi
3. Keterampilan dasar umumnya sudah dimiliki secara turun temurun
4. Bersifat padat karya atau menyerap tenaga kerja yang cukup banyak
5. Peluang pasar cukup luas (sebagian besar produknya terserap di pasar lokal atau domestik
dan tidak tertutup sebagian lainnya berpotensi untuk diekspor)
7
Menurut UU No. 20 Pasal 1 tahun 2020 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) ialah sebagai berikut :
1. Usaha Mikro adalah usaha yang dimiliki perorangan atau badan perusahaan
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagian di atau oleh Undang -
undang ini.
2. Usaha kecil ialah usaha ekonomis dan produktif yang berdiri sendiri, yang digerakan
oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau anak
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil, sebagaimana yang dimaksud dalam Undang - undang ini.
3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh perorangan atau badan perusahaan yang bukan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang memiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-undang.
4. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam bentuk ekonomi produktif yang dilakukan
oleh perseorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah.

2.2 Wisata Belanja


Kepariwisataan (tourism) merupakan suatu konsep yang kompleks dan membutuhkan
keterlibatan antar sektor atau lingkungan usaha yang lain serta keterlibatan antar dimensi.
Bermacam keterlibatan tersebut dapat dilihat dari sudut pandang sistem, yang biasa disebut
dengan sistem kepariwisataan (turism system). Sistem kepariwisataan merupakan suatu sistem
yang bersifat terbuka karena sifat atau karakteristiknya yang multi sektor dan multi dimensi.
Berikut adalah gambar dari sistem kepariwisataan yang dikemukkakan oleh Leiper :

Gambar 2.1 Teori Leiper, 1990 (Sumber : Destiana, 2021)


8
Salah satu kekuatan terpenting dibalik tujuan wisatawan mengunjungi suatu destinasi
wisata adalah faktor pendorong dan penarik. Faktor pendorong menunjukkan bahwa
wisatawan didorong untuk melakukan perjalanan dengan kekuatan internal, dan faktor penarik
menandakan bahwa wisatawan ditarik oleh kekuatan eksternal. Jadi itu adalah tarikan dan
dorongan sebagai dua kekuatan yang membangkitkan minat untuk bepergian ke tempat-
tempat yang dapat menawarkan pengalaman dan kepuasan terbaik. Oleh karena itu, individu
ditarik oleh atribut tujuan dan didorong oleh motivasi pribadi. Faktor penarik wisatawan
melakukan perjalanan wisata di daerah tujuan wisata tersebut harus adanya accomodation,
entertainment industry, tourist attraction, tourist service, dan juga shopping.
Wisata belanja (shopping tourism) merupakan kegiatan wisata terkait dengan belanja
barang atau jasa disebuah destinasi wisata (Sunaryo, dkk., 2019). Wisata belanja adalah
kegiatan perjalanan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang pada saat berwisata,
bukan sekedar jalan-jalan tetapi juga untuk membeli keperluan yang dibutuhkan. Daya tarik
wisata belanja merupakan suatu tempat pusat penjualan produk lokal yang dikunjungi untuk
berbelanja. Wisata belanja menawarkan belanja sebagai kegiatan utama, ketika mencari
kebutuhan yang diinginkan mulai dari belanja barang-barang antik, barang-barang modern
hingga kebutuhan akan buah tangan ciri khas daerah kunjungan wisata yang dapat dibawa
ketika meninggalkan daya tarik wisata (Andriani, dkk., 2018)
Pusat oleh-oleh atau disebut pasar oleh-oleh merupakan tempat belanja oleh-oleh bagi
wisatawan, baik wisatawan asing maupun domestik. Pusat oleh-oleh merupakan tempat yang
menyediakan beragam oleh-oleh khas daerah sebagai kenang-kenangan untuk dibawa pulang.
Oleh-oleh juga biasa disebut dengan cinderamata atau buah tangan yang dapat diartikan
sebagai sesuatu yang dibawa seorang wisatawan ke rumahnya sebagai kenang-kenangan yang
terkait dengan tempat yang telah dia kunjungi. Dalam Bahasa Indonesia, istilah ini kadang
disinonimkan dengan oleh-oleh, souvenir, tanda atau cindera mata atau kenang-kenangan
(Purnama dan Yasa, 2013).
Produk souvenir menurut (Gordon, 1986), dapat diklasifikasikan menjadi lima
kategori, yaitu:
1. Pictorial images souvenir merupakan souvenir yang berupa gambar, seperti
lukisan atau kartu pos dan sebagainya.
2. Pieces of the rock souvenir merupakan benda-benda yang dikumpulkan dari
kerang dan batu alam.

9
3. Symbolic shorthand souvenir merupakan benda yang diproduksi yang
memunculkan kode atau pesan mengenai tempat dimana ia berasal, seperti
gantungan kunci Menara Eiffel dari Perancis.
4. Markers merupakan souvenir yang berisi rangkaian kata-kata dari suatu tempat
atau waktu tertentu, seperti kata-kata pada kaos.
5. Local product souvenir merupakan produk yang dibuat dari material tertentu dari
suatu daerah seperti, makanan khas dan pakaian khas.

2.3 Promosi
2.3.1 Pengertian Promosi
Promosi merupakan suatu upaya dalam menginformasikan atau menawarkan produk
atau jasa yang bertujuan untuk menarik calon konsumen agar membeli atau
mengkonsumsinya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan (Kotler dan
Keller, 2012: 519), sedangkan Gitosudarmo (2014; 159 - 160) mengemukakan bahwa
promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar 43 mereka
dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka yang
kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut, selanjutnya definisi lain
Peter dan Olson (2014: 204) menyatakan bahwa promosi adalah suatu kegiatan yang
dilakukan pemasar untuk menyampaikan informasi mengenai produknya dan membujuk
konsumen agar mau membelinya.
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah
kegiatan menginformasikan mengenai produk dan jasa kepada konsumen agar dapat dikenal
dan membujuk konsumen untuk dapat membeli produk dan jasa.
2.3.2 Tujuan Promosi
Tujuan utama promosi ialah memberi informasi, menarik perhatian dan selanjutnya
memberi pengaruh meningkatnya penjualan. Assauri (2013) mengemukakan tujuan dan
sasaran promosi sangat tergantung pada kiat dan strategi pemasaran yang harus terasah pada
pasar sasaran yang dibidik, yang tetap harus terjaga atau terpilih serta harus terus dapat
dikembangkan .Untuk itu perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk terjaganya
pelanggan yang loyal, dan hal ini memjadi arah kebijakan yang difokuskan oleh pemasaaran
strategi. Tujuan promosi Setiyaningrum, dkk (2015: 224) diantaranya yaitu:
1) Menginformasikan (informing)
Promosinyang informative berusaha mengubah kebutuhann yang sudah ada
menjadi keinginan atau memberi stimulasi minat pada sebuah produk baru. Hal ini
terutama terjadi pada tahap dini dari daur hidup sebuah produk. Orang secara khas
10
tidak akan membeli sebuah produk atau jasa atau menduung sebuah organisasi
biralaba sebelum diketahui maksud dan keuntungannya bagi mereka.

2) Membujuk (persuading)
Persuasi bisaanya menjadi tujuan promosi utama bila produk memasuki tahap
pertumbuhan dari daur produknya. Pada saat itu, pasar tertuju (target market) sudah
harus mempunyai kesadaran atau pengetahuan akan produk tersebut mengenai cara
memenuhi keinginannya.
3) Mengingatkan (reminding)
Promosi digunakan juga untuk mempertahankan merek dalam benak orang.
Bentuk promosi ini terutama dilakukan pada tahap kedewasaan daur hidup produk.
Asumsinya adalah pasar tujuan telah diyakinkan mengenai kebaikan barang atau jasa
yang ditawarkan. Tujuannya untuk mengingatkan kembali keberadaan produk tersebut
di tengah pasar.
2.3.3 Fungsi Promosi
Laksana (2019: 129) promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang
berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku
pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap
mengingat produk tersebut. Agar dapat melakukan optimalisasi program promosi yang sedang
dijalankan maupun yang akan segera dijalankan, pelaku bisnis wajib memahami terlebih
dahulu fungsi dari promosi.
Ada beberapa fungsi promosi yang akan sangat membantu pelaku bisnis dalam
mengembangkan usahanya. Berikut fungsi promosi yang dilakukan perusahaan (Ardhy,
2013), yaitu:
1) Menarik perhatian konsumen.
Melalui promosi diharapkan konsumen akan menaruh perhatian pada
produk yang ditawarkan. Mengenalkan produk agar konsumen tertarik perlu
dilakukan promosi.
2) Menciptakan daya tarik pada diri konsumen.
Proses ini menjadi inti dari promosi. Sesuatu yang menarik dari suatu
produk adalah hal yang harus diangkat dan ditonjolkan dalam promosi itu. Meski
setiap produk pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan juga lebih
ditonjolkan untuk membangun citra positif dari produk tersebut dan membangun
kepercayaan pelanggan.
3) Mengembangkan rasa keingintahuan konsumen.
11
Agar konsumen tertarik untuk semakin memiliki sesuatu, kembangkan rasa
penasarannya. Ketika rasa penasaran dan ingin tahu semakin besar, konsumen
akan cenderung mencari tahu akan informasi-informasi yang berhubungan dengan
hal yang ingin diketahui. Produsen harus memberikan informasi yangs angat
menarik.
2.3.4 Elemen Promosi
Elemen-elemen promosi dibagi menjadi 4 (empat) bagian:
1. Advertising, menurut Burke adversiting adalah menyampaikan pesan-pesan
penjualan yang diarahkan kepada masyarakat mealui cara-cara yang persuasive
yang bertujuan menjual barang, jasa atau ide.
2. Personal Selling, adalah cara yang paling tua dan paling penting. Cara ini adalah
unik, tidak mudah untuk diulang, dapat menciptakan two ways communication
antara ide yang berlainan antara penjual dan pembeli.
3. Public Relation, Kotler dan Gary menyebut public relation yaitu menciptakan
“good relation” dengan public, agar masyarakat memiliki image yang baik
terhadap perusahaan. Melalui public relation dapat membentuk pandangan baik,
mencegah berita-berita tak baik dari masyarakat.
4. Sales Promotion, yaitu mengajak masyarakat agar membeli sekarang. Berbagai
cara sales promotion yang ditawarkan yaitu: memberi sampel gratis, kupon, rabat,
diskon, premi, kontes, traing stamps, demonstrasi, bonus, hadiah uang,
perlombaan, penyalur, dan lain-lain.
2.2.5 Keefektifan Promosi
Promosi harus dilakukan seefektif mungkin. Promosi dikatakan efektif jika hasil yang
dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Cannon, Perreault, dan McCarthy (2009)
promosi dikatakan efektif jika memenuhi kriteria: (1) media promosi yang digunakan sesuai
dengan strategi pemasaran yang ditetapkan, (2) tujuan dilakukannya promosi jelas, (3) sasaran
pasar yang dijangkau jelas, (4) dana tersedia sesuai kebutuhan, dan (5) siapa yang dijangkau
jelas. Kotler dan Keller (2009) berpendapat bahwa promosi yang baik dan efektif haruslah
mengandung pesan ideal yang menarik perhatian calon konsumen, memunculkan rasa
keingintahuan lebih lanjut, menimbulkan keinginan membeli, dan membangkitkan tindakan
pembelian.
Efektivitas atau tidaknya promosi dapat diketahui melalui pengukuran terhadap
promosi yang dilakukan. Menurut Durianto dalam Ida Ayu Pradnya terdapat empat metode
penilaian efektivitas promosi yaitu:

12
a. Metode EPIC (Empathy, Persuasion, Impact dan Communication) bertujuan untuk
mengetahui dampak komunikasi promosi tersebut terhadap konsumen dalam
mempengaruhi keputusan pembelian.
b. Metode DRM (Direct Rating Method) disebut juga metode penentuan peringkat langsung
yang digunakan untuk menguji naskah promosi.
c. Metode CRI (Customer Response Index) adalah alat analisis yang digunakan untuk
mengetahui respon konsumen pada suatu periode waktu tertentu kampanye promosi suatu
merk, dalam bentuk prosentase respon konsumen dalam kuesioner.
d. Metode AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action) digunakan untuk melihat efek
secara hierarki dari promosi produk terhadap pangsa pasar potensial.

EPIC model menurut Durianto dalam Tita Gracella Ham (2014) adalah salah satu alat
ukur efektivitas promosi dengan pendekatan komunikasi yang dikembangkan oleh AC
Nielsen salah satu perusahaan peneliti pemarasan yang terkemuka di dunia, yang menangkap
empat dimensi kritis, yaitu: empati, persuasi, dampak, dan komunikasi (Empathy, Persuation,
Impact, and Communication). EPIC Model memiliki keunggulan dalam mengukur efektivitas
promosi dibandingkan dengan model lainnya. Kelebihan dari EPIC model adalah ke empat
demensi yang dimiliki dapat diukur secara terpisah, sehingga ketika suatu perusahaan ingin
mengatasi satu saja kelemahan yang terdeteksi kurang efektif dapat dilakukan. Berikut
penjelasan dari dimensi EPIC model:
a. Dimensi Empathy
Istilah empati diperkenalkan pertama kalinya oleh seorang psikolog Jerman bernama
Thedore Lipps, sekitar tahun 1880-an dalam istilah “einfuhlung” atau “in-feeling” yang
menjabarkan apresiasi emosional terhadap perasaanperasaan orang lain. Empati (Empathy)
merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasi dirinya atau merasa
dirinya pada keadaan atau perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.
Dimensi empati menginformasikan, apakah konsumen menyukai suatu promosi dan
menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan antara suatu promosi dengan
pribadi mereka. Dimensi empati memberikan informasi yang berharga tentang suatu merek.
Definisi empati juga dikemukakan oleh Suprapto dalam Tita Gracella Ham (2014) sebagai
kemampuan komunikator untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain, perasaan dan
sikap serta harapan dan keinginan mereka untuk masa datang. Komunikasi empati melibatkan
afeksi dan kognisi konsumen.
Dalam bahasa yang sederhana afeksi melibatkan perasaan sedangkan kognisi
melibatkan pemikiran. Variasi tanggapan afektif dapat berupa penilaian yang positif ataupun
13
negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Konsumen dapat merasakan empat jenis
tanggapan afektif, yaitu: emosi, perasaan khusus, suasana hati, dan evaluasi yang berbeda
dalam tingkat intensitas dan improvisasinya. Kognisi mengacu pada proses mental dan
struktur pengetahuan yang dilibatkan dalam tanggapan seseorang terhadap lingkungannya,
termasuk juga pengetahuan yang diperoleh seseorang dari pengalaman serta yang tertanam
dalam ingatan mereka. Proses psikologis berkaitan dengan pemberian perhatian pada aspek-
aspek lingkungan, pemahaman terhadap aspek-aspek lingkungan, memori masa lalu,
pembentukan evaluasi dan pembuatan keputusan pembelian. Sedangkan aspek kognisi
meliputi proses berfikir sadar, tak sadar dan otomatis. Dimensi empati menginformasikan,
apakah konsumen menyukai suatu promosi dan menggambarkan bagaimana konsumen
melihat hubungan antara suatu promosi dengan pribadi mereka. Dimensi empati memberikan
informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek.
b. Dimensi Persuasi
Persuasi (Persuation) adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan berperilaku
yang disebabkan suatu komunikasi promosi. Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan
dengan tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk. Dimensi persuasi
menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi untuk peningkatan atau penguatan
karakter suatu merek, sehingga pemasang promosi memperoleh pemahaman tentang dampak
promosi terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh gambaran
kemampuan suatu promosi dalam mengembangkan daya tarik suatu merek. Kata persuasi
berasal dari bahasa latin “per sua dere” berarti menggerakkan seseorang melakukan sesuatu
dengan senang hati dengan kehendak sendiri tanpa merasa dipaksa oleh orang lain.
Persuasi merupakan salah satu metode komunikasi sosial dan dalam penerapannya
menggunakan teknik atau cara tertentu sehingga dapat menyebabkan orang bersedia
melakukan sesuatu dengan senang hati, dengan sukarela dan tanpa merasa dipaksa oleh
siapapun. Kesediaan itu timbul dari dalam dirinya sebagai akibat terdapatnya dorongan atau
rangsangan tertentu yang menyenangkan. Definisi persuasi menginformasikan apa yang dapat
diberikan suatu promosi untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga
pemasang promosi memperoleh pemahaman tentang dampak promosi terhadap keinginan
konsumen untuk memberi serta memperoleh gambaran kemampuan suatu promosi dalam
mengembangkan daya tarik suatu merek.
c. Dimensi Dampak (Impact)
Dampak (impact) yang diinginkan dari hasil promosi adalah jumlah pengetahuan
produk (produk knowledge) yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan
(involvement) konsumen dengan produk atau proses pemilihan. Konsumen mempunyai
14
tingkat pengetahuan produk (level of product knowledge) yang berbeda-beda, yang dapat
digunakan untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian. Dimensi
impact menunjukkan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibanding merek lain pada
kategori yang serupa, dan apakah suatu promosi mampu melibatkan konsumen dalam pesan
yang disampaikan. Dampak (impact) yang diinginkan dari hasil promosi adalah jumlah
pengetahuan produk yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen dengan
produk dan atau proses pemilihan. Keterlibatan konsumen mengacu pada persepsi konsumen
tentang pentingnya atau relevansi personal suatu objek, kejadian atau aktivitas.
d. Dimensi Komunikasi (communication)
Dimensi komunikasi menitikberatkan pada pemahaman pengguna media sosial serta
kekuatan kesan yang ditinggalkan dari informasi yang diberikan pada promosi tersebut. Kata
komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti “sama”. Komunikasi kemudian
dapat dianggap sebagai proses penciptaan suatu kesamaan (commones) atau suatu kesatuan
antara pengirim dengan penerima. Menurut Durianto dalam Tita Gracella Ham (2014),
dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat
pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang
ditinggalkan pesan tersebut. Bovee dan Thill memberikan empat pedoman untuk menyusun
pesan dalam bentuk tulisan:
a. Subjek dan tujuan harus jelas.
b. Informasi harus menunjukkan hubungan antara subjek pesan dengan tujuan
penyampaian pesan.
c. Gagasan pesan dikelompokkan dan ditampilkan secara logis.
d. Seluruh tulisan harus mencakup informasi yang akan disampaikan.

2.4 Media Sosial


2.4.1 Pengertian Media Sosial
Menurut Kotler dan Keller (2016:642) menyatakan bahwa social media adalah sarana
bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, audio, dan video dengan satu sama lain
dan dengan perusahaan dan sebaliknya. Sedangkan, definisi lain mengenai media sosial
menurut Henderi, Yusuf, Graha (2007:2),media sosial adalah situs jaringan sosial seperti
layanan berbasis web yang memungkinkan individu untuk membangun profil publik atau
semi-publik dalam sistem terbatasi, daftar pengguna lain dengan siapa mereka yang dibuat
oleh orang lain dengan suatu sistem. Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
dalam pengguna media sosial merupakan sarana pertukaran informasi antar individu dan
dapat digunakan sebagai sarana promosi perusahaan.
15
2.4.2 Jenis Media Sosial
Menurut Tim Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI (2014 : 65) jenis media
sosial adalah sebagai berikut :
a. Aplikasi Media Sosial Berbagi Video (Video Sharing)
Aplikasi berbagi video tentu sangat efektif untuk menyebarkan beragam program
pemerintah. Program tersebut dapat berupa kunjungan atau pertemuan di lapangan,
keterangan pemerintah, diskusi publik tentang suatu kebijakan, serta berbagai usaha dan
perjuangan pemerintah melaksanakan program-program perdagangan. Selain itu, tentu saja
sebelum penyebaran, suatu video memerlukan tahap verifikasi sesuai standar berlaku.
Sebaliknya, pemerintah juga perlu memeriksa, membina serta mengawasi video yang tersebar
di masyarakat yang terkait dengan program perdagangan pemerintah. Sejauh ini, dari beragam
aplikasi video sharing yang beredar setidaknya ada tiga program yang perlu diperhatikan,
terkait dengan jumlah user dan komunitas yang telah diciptakan oleh mereka yakni YouTube,
Vimeo dan Daily Motion.
b. Aplikasi Media Sosial Mikroblog
Aplikasi mikroblog tergolong yang paling gampang digunakan di antara program-
program media sosial lainnya. Peranti pendukungnya tak perlu repot menggunakan telepon
pintar, cukup dengan menginstal aplikasinya dan jaringan internet. Aplikasi ini menjadi yang
paling tenar di Indonesia setelah Facebook. Ada dua aplikasi yang cukup menonjol dalam
masyarakat Indonesia, yakni Twitter dan Tumblr.
c. Aplikasi Media Sosial Berbagi Jaringan Sosial
Setidaknya ada tiga aplikasi berbagi jaringan sosial yang menonjol dan banyak
penggunanya di Indonesia, khususnya untuk tipe ini. Yakni Facebook, Google Plus, serta
Path. Masing-masing memang memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Namun pada
umumnya, banyak pakar media sosial menganjurkan agar tidak menggunakan aplikasi berbagi
aktivitas sosial ini jika menyangkut urusan pekerjaan atau hal-hal yang terkait profesi
(pekerjaan). Aplikasi ini menurut mereka lebih tepat digunakan untuk urusan yang lebih
bersifat santai dan pribadi, keluarga, teman, sanak saudara, kumpul-kumpul hingga arisan.
Namun karena penggunaannya yang luas, banyak organisasi dan bahkan lembaga pemerintah
membuat akun aplikasi ini untuk melancarkan program, misi dan visinya. Walau begitu, agar
lebih kenal dengan segmentasi penguna dan karakter aplikasi ini, maka penerapan bahasa dan

16
tampilan konten yang akan disebarkan juga harus lebih santai, akrab, disertai contoh kejadian
lapangan. Lebih baik lagi jika disertai dengan foto atau infografis.

d. Aplikasi Berbagi Jaringan Profesional


Para pengguna aplikasi berbagi jaringan profesional umumnya terdiri atas kalangan
akademi, mahasiswa para peneliti, pegawai pemerintah dan pengamat. Dengan kata lain,
mereka adalah kalangan kelas menengah Indonesia yang sangat berpengaruh dalam
pembentukan opini masyarakat. Sebab itu, jenis aplikasi ini sangat cocok untuk
mempopulerkan dan menyebarkan misi perdagangan yang banyak memerlukan telaah materi
serta hal-hal yang memerlukan perincian data. Juga efektif untuk menyebarkan dan
mensosialisasikan perundang-undangan atau peraturan-peraturan lainnya. Sejumlah aplikasi
jaringan profesional yang cukup populer di Indonesia antara lain LinkedIn, Scribd dan
Slideshare.
e. Aplikasi Berbagi Foto
Aplikasi jaringan berbagi foto sangat populer bagi masyarakat Indonesia. Sesuai
karakternya, aplikasi ini lebih banyak menyebarkan materi komunikasi sosial yang lebih
santai, tidak serius, kadang-kadang banyak mengandung unsurunsur aneh, eksotik, lucu,
bahkan menyeramkan. Sebab itulah, penyebaran program pemerintah juga efektif dilakukan
lewat aplikasi ini. Tentu saja, materi yang disebarkan juga harus menyesuaikan karakter
aplikasi ini. Materi itu dapat berupa kunjungan misi perdagangan ke daerah yang unik,
eksotik, pasar atau komunitas perdagangan tertentu. Beberapa aplikasi yang cukup populer di
Indonesia antara lain Pinterest, Picasa, Flickr dan Instagram.
2.4.3 Fungsi Media Sosial
Menurut Tim Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI (2014) media sosial
memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
a. Media sosial adalah media yang didesain untuk memperluas interaksi sosial manusia
menggunakan internet dan teknologi web.
b. Media sosial berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media siaran dari
satu institusi media ke banyak audience (“one to many”) menjadi praktik komunikasi
dialogis antar banyak audience (“many to many”).
c. Media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi. Mentransformasi
manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri.
2.4.4 Manfaat Media Sosial

17
Media sosial merupakan bagian dari sistem relasi, koneksi dan komunikasi. Berikut ini
sikap yang harus kita kembangkan terkait dengan peran, dan manfaat media sosial menurut
Tim Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI (2014):

a. Sarana belajar, mendengarkan, dan menyampaikan.


Berbagai aplikasi media sosial dapat dimanfaatkan untuk belajar melalui beragam
informasi, data dan isu yang termuat didalamnya. Pada aspek lain, media sosial juga menjadi
sarana untuk menyampaikan berbagai informasi kepada pihak lain. Konten-konten di dalam
media sosial berasal dari berbagai belahan dunia dengan beragam latar belakang budaya,
sosial, ekonomi, keyakinan, tradisi dan tendensi. Oleh karena itu, benar jika dalam arti positif,
media sosial adalah sebuah ensiklopedi global yang tumbuh dengan cepat. Dalam konteks ini,
pengguna media sosial perlu sekali membekali diri dengan kekritisan, pisau analisa yang
tajam, perenungan yang mendalam, kebijaksanaan dalam penggunaan dan emosi yang
terkontrol.
b. Sarana dokumentasi, administrasi dan integrasi.
Bermacam aplikasi media sosial pada dasarnya merupakan gudang dan dokumentasi
beragam konten, dari yang berupa profil, informasi, reportase kejadian, rekaman peristiwa,
sampai pada hasil-hasil riset/kajian. Dalam konteks ini, organisasi, lembaga dan perorangan
dapat memanfaatkannya dengan cara membentuk kebijakan penggunaan media sosial dan
pelatihannya bagi segenap karyawan, dalam rangka memaksimalkan fungsi media sosial
sesuai dengan target-target yang telah dicanangkan. Beberapa hal yang bisa dilakukan dengan
media sosial, antara lain membuat blog organisasi, mengintegrasikan berbagai lini di
perusahaan, menyebarkan konten yang relevan sesuai target di masyarakat, atau
memanfaatkan media sosial sesuai kepentingan, visi, misi, tujuan, efisiensi, dan efektifitas
operasional organisasi.
c. Sarana perencanaan, strategi dan manajemen.
Akan diarahkan dan dibawa ke mana media sosial, merupakan domain dari
penggunanya. Oleh sebab itu, media sosial di tangan para pakar manajemen dan marketing
dapat menjadi senjata yang dahsyat untuk melancarkan perencanaan dan strateginya.
Misalnya saja untuk melakukan promosi, menggaet pelanggan setia, menghimpun loyalitas
customer, menjajaki market, mendidik publik, sampai menghimpun respons masyarakat.
d. Sarana kontrol, evaluasi dan pengukuran.
Media sosial berfaedah untuk melakukan kontrol organisasi dan juga mengevaluasi
berbagai perencanaan dan strategi yang telah dilakukan. Ingat, respons publik dan pasar
18
menjadi alat ukur, kalibrasi dan parameter untuk evaluasi. Sejauh mana masyarakat
memahami suatu isu atau persoalan, bagaimana prosedur-prosedur ditaati atau dilanggar
publik, dan seperti apa keinginan dari masyarakat, akan bisa dilihat langsung melalui media
sosial. Pergerakan keinginan, ekspektasi, tendensi, opsi dan posisi pemahaman publik akan
dapat terekam dengan baik di dalam media sosial. Oleh sebab itu, media sosial juga dapat
digunakan sebagai sarana preventif yang ampuh dalam memblok atau memengaruhi
pemahaman publik.

2.4.5 Dimensi Pemasaran Media Sosial


Menurut Kim dan Ko dalam Serepina (2020) social media marketing diukur melalui 5
(lima) dimensi, yaitu:
1. Entertainment
Indikator untuk dimensi entertainment ada 2 (dua) yaitu:
- Penggunaan social media brand tersebut menyenangkan.
- Konten dari social media brand tersebut terlihat menarik.
2. Interaction
Indikator dari dimensi interaction adalah sebagai berikut:
- Social media brand tersebut memungkinkan untuk berbagi informasi dengan
pengguna yang lain.
- Social media brand tersebut memungkinkan percakapan dan pertukaran dengan
pengguna lain.
- Kemudahan untuk memberikan pendapat melalui social media brand tersebut.
3. Trendiness
Terdapat 2 (dua) indikator untuk mengukur dimensi trendiness, yaitu:
- Konten social media brand tersebut adalah informasi terbaru.
- Penggunaan social media brand tersebut sangat kekinian.
4. Customization
Sedangkan indikator untuk dimensi customization adalah sebagai berikut:
- Sosial media brand tersebut menawarkan pencarian informasi yang disesuaikan.
- Sosial media brand tersebut menyediakan layanan yang disesuaikan.
5. Word of Mouth
Untuk dimensi word of mouth, indikator yang digunakan untuk mengukur adalah:
- Keinginan untuk menyampaikan informasi merek, produk, atau jasa dari social
media
brand tersebut kepada teman-teman.
19
- Keinginan untuk meng-upload konten dari sosial media brand tersebut di media
sosial
pribadi.

2.5 Instagram
2.5.1 Pengertian Instagram
Boyd & Ellison (2008) mendefinisikan situs jejaring sosial sebagai layanan berbasis
web yang memungkinkan perorangan untuk membangun profil umum atau semi-umum dalam
satu sistem yang terbatas, menampilkan pengguna lainnya yang berkaitan dengan mereka, dan
melihat-lihat dan mengamati daftar koneksi yang mereka miliki maupun daftar yang dibuat
oleh pengguna lainnya dalam sistem tersebut. Situs jejaring sosial dianggap sebagai ekstensi
diri di dunia maya dan hubungan-hubungan yang ada di dalamnya juga merupakan ekstensi
dari hubungan-hubungan yang benar-benar ada. Hal ini, didukung dalam penelitian yang
dilakukan Lampe et.aldalam (Puntoadi, 2011) yang menemukan bahwa alasan penggunaan
situs jejaring sosial adalah untuk mencari orang-orang yang mereka kenal dan berinteraksi
dengan teman-teman tersebut, dan bukan untuk mencari teman-teman baru.
Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagi-bagikan foto dan
video. Instagram sendiri masih merupakan bagian dari facebook yang memungkinkan teman
facebook kita mem-follow akun Instagram kita. Makin populernya Instagram sebagai aplikasi
yang digunakan untuk membagi foto membuat banyak pengguna yang terjun ke bisnis online
turut mempromosikan produk- produknya lewat Instagram (Nisrina, 2015)
Nama Instagram berasal dari pengertian keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata “insta”
berasal dari kata “instan” maksudnya secara langsung dapat ditampilkan. Sedangkan kata
“gram” berasal dari kata “telegram”, merujuk pada fungsi telegram yaitu mengirimkan
informasi dengan cepat.“Instan-telegram‟ atau Instagram sebagai salah satu platform media
sosial yang dapat menginformasikan sebuah foto dengan cepat. Instagram pertama kali hadir
di Appstore (aplikasi yang menyediakan program untuk digunakan smartphone keluaran
Apple) pada tanggal 6 Oktober 2010. Sebuah perusahaan berbasis teknologi Burbn.Inc
membuat aplikasi yang memungkinkan penggunaanya mengambil foto, menerapkan filter
digital dan membagikannya melalui akun Instagram penggunanya dan jejaring sosial media
lain. Meski fitur-nya tidak selengkap platform sosial media lain, Instagram cukup diminati
dan menjadi tempat yang strategis bagi para pebisnis pemula untuk memasarkan produknya.
Bahkan saat ini industri yang sudah mapan pun mulai melirik
Instagram sebagai media yang efektif untuk mendekatkan dan memasarkan produknya
pada pengguna Instagram yang kebanyakan adalah generasi muda. Instagram merupakan
20
salah satu media jejaring sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran langsung.
Melalui Instagramlah produk barang/jasa ditawarkan dengan meng-upload foto atau video
singkat, sehingga para calon konsumen dapat melihat jenis-jenis barang/jasa yang ditawarkan.
2.5.2 Fitur-fitur Instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan mengambil gambar atau foto yang
menerapkan filter digital untuk mengubah tampilan efek foto, dan membagikannya ke
berbagai layanan media sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Instagram memiliki lima
menu utama yang semuanya terletak dibagian bawah (Atmoko, 2012) yaitu sebagai berikut :

1. Home Page
Home page adalah halaman utama yang menampilkan (timeline) foto-foto terbaru dari
sesama pengguna yang telah diikuti. Cara melihat foto yaitu hanya dengan menggeser layar
dari bawah ke atas seperti saat scroll mouse di komputer. Kurang lebih 30 foto terbaru dimuat
saat pengguna mengakses aplikasi, Instagram hanya membatasi foto-foto terbaru.
2. Comments
Sebagai layanan jejaring sosial Instagram menyediakan fitur komentar, foto-foto yang
ada di Instagram dapat dikomentar di kolom komentar. Caranya tekan ikon bertanda balon
komentar di bawah foto, kemudian ditulis kesan-kesan mengenai foto pada kotak yang
disediakan setelah itu tekan tombol send.
3. Explore
Explore merupakan tampilan dari foto-foto populeryang paling banyak disukai para
pengguna Instagram. Instagram menggunakan algoritma rahasia untuk menentukan foto mana
yang dimasukkan ke dalam explore feed.
4. Profil
Profil pengguna dapat mengetahui secara detail mengenai informasi pengguna, baik
itu dari pengguna maupun sesama pengguna yang lainnya. Halaman profil bisa diakses
melalui ikon kartu nama di menu utama bagian paling kanan. Fitur ini menampilkan jumlah
foto yang telah di-upload, jumlah follower dan jumlah following.
5. News Feed
New feed merupakn fitur yang menampilkan notifikasi terhadap berbagai aktivitas
yang dilakukan oleh pengguna Instagram. News feed memiliki dua jenis tab yaitu “Following”
dan “News”. Tab “following” menampilkan aktivitas terbaru pada user yang telah pengguna
follow, maka tab “news” menampilkan notifikasi terbaru terhadap aktivitas para pengguna

21
Instagram terhadap foto pengguna, memberikan komentar atau follow maka pemberitahuan
tersebut akan muncul di tab ini.
Menurut Atmoko, ada beberapa bagian yang sebaiknya diisi agar foto yang di unggah
lebih mempunyai makna informasi, bagian-bagian tersebut yaitu :
1. Judul
Judul atau caption foto bersifat untuk memperkuat karakter atau pesan yang ingin
disampaikan pada pengguna tersebut.
2. Hashtag
Hashtag adalah simbol bertanda pagar (#), fitur pagar ini sangatlah penting karena
sangat memudahkan pengguna untuk menemukan foto-foto di Instagram dengan hashtag
tertentu.
3. Lokasi
Fitur lokasi adalah fitur yang menampilkan lokasi dimana pengguna pengambilannya.
Meski Instagram disebut layanan photo sharing, tetapi Instagram juga merupakan jejaring
sosial. Karena pengguna bisa berinteraksi dengan sesama pengguna.

Ada beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di Instagram, yaitu sebagai berikut :
a. Follow
Follow adalah pengikut, dari pengguna Instagram pengguna satu agar mengikuti atau
berteman dengan pengguna lain yang menggunakan Instagram.
b. Like
Like adalah suatu ikon yang mana pengguna dapat menyukai gambar ataupun foto
pada Instagram, dengan cara menekan tombol like dibagian bawah caption yang bersebelahan
dengan komentar. Kedua, dengan double tap (mengetuk dua kali) pada foto yang disukai.
c. Comment
Komentar adalah aktivitas dalam memberikan pikirannya melalui kata-kata, pengguna
bebas memberikan komentar apapun terhadap foto, baik itu saran, pujian atau kritikan.
d. Mentions
Fitur ini adalah untuk menambah pengguna lain, caranya dengan menambah tanda
arroba (@) dan memasukan akun Instagram dari pengguna tersebut

2.6 Desain Grafis


Desain secara bahasa bersal dari kata design yang memiliki arti merancang atau
rancangan. Desain merupakan kata baru berupa peng- Indonesiaan dari kata design yang
berasal dari bahasa Inggris, istilah ini menggeser kata rancang atau racangan yang dinilai
22
kurang mengekspresikan keilmuan, keluasan, dan kewibawaan profesi (Sachari,2000). Konten
visual adalah konten yang memiliki komponen visual atau desain. Seperti gambar yang
disertakan pada artikel atau blog akan menjadi bentuk konten visual. Contoh lainnya adalah
infografis dan feed instagram berupa microblog.
2.6.1 Komponen Konten Visual
Konten visual yang baik adalah konten yang dapat mengomunikasikan sebuah
informasi dalam bentuk visual dengan baik, benar dan menarik kepada audiensnya.
Komponen konten visual yang perlu diperhatikan dalam membuat konten visual berdasarkan
elemen desain komunikasi visual menurut Christine Suharto Cenadi (1999) adalah sebagai
berikut:

1. Tipografi
Menurut Stanley Marrison (2007), tipografi adalah keterampilan mengatur tulisan,
membagibagi ruang/spasi, dan menata huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca
atau audiens memahami teks. Berdasarkan bentuk struktur huruf, Jenis-jenis tipografi adalah
sebagai berikut:
a. Serif. Font jenis serif memiliki makna tegas, anggun, dan klasik. Contohnya adalah
times new roman dan georgia.
b. Sans Serif. Font jenis ini memiliki kesan sederhana, modern, kontemporer, dan efisien.
Contohnya adalah Helvetica.
c. Slab Serif. Font jenis ini memiliki kesan kuat, kokoh, dan stabil. Contoh hurufnya
adalah Rockwell.
d. Script. Font jenis ini memiliki kesan pribadi dan akrab. Contohnya adalah Freestyle
Script.
e. Dekoratif. Huruf dekoratif merupakan pengembangan dari tipografi yang sudah ada,
dengan ditambah ornamen atau hiasan tambahan lainnya. Contohnya adalah Jokerman.
2. Ilustrasi, Fotografi, dan Videografi
Ilustrasi menurut Kusrianto (2007) adalah gambar yang digunakan untuk memberikan
penjelasan atas suatu maksud tertentu yang disampaikan dalam bentuk visual. Ilustrasi
terbentuk dari kumpulan garis yang membentuk suatu bidang. Dalam membuat ilustrasi,
terdapat beberapa gaya desain yang dapat diaplikasikan. Dalam penelitian ini, gaya ilustasi
yang digunakan yaitu flat design yang menurut Fakhrurrozi (2017) adalah teknik desain yang
tidak menyertakan atribut tiga dimensi, seperti bayangan, tekstur, embossing dan gradien.
Fokus flat design terletak pada penggunaan warna cerah, tipografi, dan ilustrasi dua dimensi.
23
Menurut Gani & Kusumalestari (2014) fotografi mengandung nilai estetika yang dapat
menyampaikan pikiran dan perasaan dari fotografer. Untuk menghasilkan gambar yang
memiliki rasa, fotografi tidak bisa didasarkan pada berbagai teori tentang bagaimana
memotret saja, namun juga harus disertai dengan seni.
Videografi adalah media yang digunakan untuk merekam suatu peristiwa dalam
bentuk video dan suara sehingga nantinya dapat dikenang maupun dijadikan bahan kajian
untuk mempelajari sesuatu yang pernah terjadi.
3. Warna
Pada psikologi warna, tiap-tiap warna memiliki makna yang dapat menyampaikan
suatu pesan. Klasifikasinya adalah:
(a) Merah: cinta, bahaya, keberanian, kehangatan, kekuatan;
(b) Hijau: alam, pembaharuan;
(c) Biru: teknologi, kepercayaan, kebersihan, keamanan;
(d) Kuning: optimisme, ceria;
(e) Ungu: pengharapan besar, kekuatan;
(f) Orange: energi, kehangatan;
(g) Cokelat: bumi, nyaman, dapat dipercaya;
(h) Abuabu: intelek, futuristik, kesenduan;
(i) Putih: suci, bersih, kecermatan, steril;
(j) Hitam: kemewahan, misteri, keanggunan.
4. Layout
Layout merupakan tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam
media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya (Rustan, 2017). Dalam
mengatur tata letak, terdapat beberapa jenis grid standar yang dapat digunakan. Pada desain
konten Instagram, grid yang digunakan adalah Manuscript Grid (grid 1 kolom), yaitu grid
dengan struktur satu kolom yang pada instagram berupa kotak. komponen layout terbagi
menjadi elemen visual dan elemen teks. Adanya ruang kosong (white space) pada tatanan
letak elemen desain juga diperlukan sebagai ruang untuk bernafas antara visual dan teks.
5. Logo
Logo merupakan sebuah bentuk tulisan, sketsa, atau gambar yang memiliki suatu
makna yang dapat mewakili identitas suatu entitas, seperti organisasi, lembaga, perusahaan,
atau produk (Ibnu Ismail, 2020)

2.6.2 Prinsip Desain

24
Dalam membuat konten visual, juga diperlukan untuk memperhatikan prinsip desain
yang menurut David A. Laurer (2007) adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan (unity) Dengan adanya prinsip kesatuan ini, elemen-elemen desain yang tersusun
dapat saling mendukung dan terlihat sebagai desain yang utuh. Suatu karya desain dapat
disebut memiliki kesatuan apabila secara keseluruhan terlihat harmonis dan menyatu antara
aset visual seperti warna, tema, tipografi, ilustrasi, dan foto yang digunakan. Dari setiap
prinsip-prinsip desain tersebut dipadukan untuk menghasilkan visual yang cocok untuk
sebuah feed Promosi menggunakan Instagram.
2. Keseimbangan (balance) Ada dua pendekatan dalam prinsip keseimbangan, yaitu
keseimbangan simetris dan asimetris.
3. Ritme (rhythm) Dengan adanya prinsip ini, maka terdapat pengulangan elemen desain.
4. Penekanan (emphasis) Adanya bentuk desain yang lebih ditonjolkan dengan tujuan untuk
mengarahkan pandangan pada apa yang mau disampaikan.
5. Proporsi (proportion) Berupa perbandingan antara elemen yang satu dengan yang lain atau
dengan elemen keseluruhan.

2.7 Penelitian Terdahulu


Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No
Nama Penulis Judul Hasil
.
1 Mikha Risti, Strategi Promosi Hasil penelitian ini menunjukkan
Yuliani dan Nur Coffe Shop bahwa, Promosi melalui instagram
Atnan (2016) Melalui Media dengan menggunakan kamera yang
Sosial Instagram bagus lalu memanfaatkan food blogers
(Study Deskiptif yang tidak di undang dan di bayar
pada Akun untuk me-review Crematology Coffe
@crematologi) Roaster.
2 Gita Permatasari Efektifitas Media Hasil penelitian ini menunjukkan
Sosial
(2016) bahwa, Promosi melalui Instagram
Instagramsebagai
efektif dalam menstimulasi perhatian,
Media Promosi
Produk Olahan
tapi Instagram masih belum efektif
Pertanian (Youghurt dalam tahap keinginan, ketertariakan
Cimory) dan tindakan.
3 Nurian Lestiana Aktifitas Promosi Hasil penelitian ini menunjukkan
(2016) Kuliner Melalui bahwa, Instagram @kulinerdisolo
25
Media Sosial dapat memberikan informasi mengenai
Instagram (Study kuliner di kota solo dengan detail serta
Kasus Mengenai dapat mempengaruhi para followers
Aktivitas Promosi nya
Kuliner Pada
Akun Instagram
@kulinerdisolo di
Kota Solo

26
4 Ika Wahyuni Strategi Viral Hasil penelitian ini menunjukkan
(2016) Marketing bahwa, Avoskin menerapkan strategi
Melalui High Integration Strategy, yakni
Instagram dalam keterlibatan konsumen secara
Meningkatkan langsung dalam membidik konsumen
Penjualan (Study baru.
Deskriptif
Kualitatif pada
Selfy Contest
Avoskin Beauty)
5 Wafda Afina Pengunaan Hasil penelitian ini menunjukkan
Dianastuti Instagram bahwa, Respon followers sangat
(2017) Sebagai Media dipengaruhi oleh trend, selera, dan
Promosi Kuliner media habit. Followers paling aktif
Kota Semarang pada pukul 12.00-19.00 dan terutama
(Study Kasus sore hari. Keberhasilan terlihat ketika
pada Komunitas followers tertarik dengan foto yang
Online diunggah, sehingga mereka mengklik
@jakulsemarang like, menulis komentar, testimonial,
merekomendasikannya kepada teman,
memfollow akun online shop yang
dipromosikan, dan mengunjungi
tempat kuliner tersebut.
6 Indika dan Media Sosial Hasil penelitian ini menunjukkan
Jovika (2017) Instagram bahwa, hasil analisis deskriptif dan
interpretasi data penelitian terhadap
Sebagai Sarana
variabel media sosial Instagram
Promosi menunjukkan bahwa komunikasi foto
Untuk yang dikemas secara kreatif menjadi
salah satu faktor yang cukup
Meningkatkan
penting dalam menarik perhatian
Minat Beli konsumen akan tempat tujuan wisata.
Konsumen Aplikasi media sosial Instagram
yang menonjolkan sharing foto atau
gambar terbukti punya korelasi kuat
dalam memengaruhi minat beli
konsumen.

27
7 Megadini, et al Perancangan Feed Hasil penelitian ini menunjukkan
(2021) Instagram bahwa, Kelebihan dan keunikan
Sebagai Media produk diterapkan menjadi konsep
Promosi Tape perancangan feed Instagram melalui
Ketan Surabaya tahapan visualisasi thumbnail,
tightissue, dan final design. Dihasilkan
feed Instagram sebagai media promosi
utama, dan media promosi pendukung
berupa kartu nama serta x-banner.

8 Habibie, et al Promotion of Hasil penelitian ini menunjukkan


(2021) Instagram and bahwa, promosi Instagram
Purchase berpengaruh signifikan terhadap minat
Intention : A beli di Yogo Living Word.
Caseof Beverage
Business at
Covid-19
Pandemic

9 Idris, et al Developing Hasil penelitian ini menunjukkan


(2021) Smart Tourism bahwa, penggunaan SIPADU secara
Using Virtual praktis dapat digunakan sebagai media
Reality As A promosi pariwisata berbasis Android
Tourism yang efektif dan cepat, serta menjadi
Promotion media pengembangan wisata
Strategy In berkelanjutan.
Indonesia
10 Fauzi (2016) Pemanfaatan Hasil penelitian ini menunjukkan
Instagram bahwa, dalam meningkatkan
Sebagai Sosial pengetahuan konsumen yangtidak
Media Marketing menyadari adanya brand (unware of
Er-Corner brand), maka Er-Corner boutique
Boutique Dalam melakukn paid promote, endorsement
Membangun selebgram,mengunggah foto outfit of
Brand Awareness the day yang dilakukan oleh owner Er-
Di Kota corner
Pekanbaru.
28
11 Tiara Annisa Pengembangan Hasil penelitian ini menunjukkan
(2020) Media E- bahwa, Tujuan penelitian ini yaitu
mengembangkan media e-commerce
Commerce
sebagai fasilitas berwirausaha
Sebagai Fasilitas mahasiswa Pendidikan Teknologi
Berwirausaha Agroindustri UPI dan mengetahui
kelayakan media e-commerce yang
Mahasiswa
dikembangkan. Media e-commerce
Pendidikan yang dikembangkan pada penelitian
Teknologi ini menggunakan metode waterfall.
Hasil uji kelayakan oleh validator
Agroindustri UPI
praktisi IT dan bidang pemasaran
menunjukkan bahwa media e-
commerce yang dikembangkan
termasuk dalam kategori “layak”.
Responden sebagai penjual
menunjukkan bahwa media e-
commerce yang dikembangkan dinilai
“layak”, sedangkan berdasarkan
responden sebagai pembeli dinilai
“sangat layak”.
12 Sya’bani (2020) Perancangan Feed Hasil penelitian ini menunjukkan
Instagram Althea bahwa, Hasil desain konten feed
Ecobag Sebagai Instagram yang menggunakan Adobe
Media Promosi Ilustrator CS 6 dan Adobe Photoshop
CS 6 mendapatkan hasil foto yang
sesuai dan desai menarik. Bertujuan
meningkatkan awareness para
perempuan untuk terus berkreatifitas
dan berkembang.
13 Septiani, et al Pengembangan Hasil penelitian ini menunjukkan
(2021) infografis bahwa, Hasil penilaian kelayakan
media oleh ahlimateri mendapat
berbasis
skorpersentase 92%, ahli media
instagram sebagai 64%,dan penilain dari responssiswa
media 9,4%. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut, dapat disimpulkan infografis
pembelajaran teks
berbasis instagram sebagai media
berita untuk siswa pembelajaran teks berita layak untuk
kelas 8 smp. siswa kelasVIII SMP.

29
14 Deli, et al Perancangan Hasil penelitian ini menunjukkan
(2021) Strategi Kreatif bahwa, perancangan ini akan
Rebranding digunakan oleh program sarjana
Program Sarjana sistem informasi Universitas
Sistem Informasi Internasional Batam di platform
dengan Youtube dan Instagram. Dengan
Menggunakan penerapan perancangan ini akan
Metode ADDIE memberikan identity yang dapat
mencerminkan karakteristik yang
baru.
15 Kristia, et al PengembanganMedia Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa,
(2021) PromosiBerbasis penelitian yang dilakukan menunjukan
Aplikasi validasi ahli media promosi diperoleh
TiktokUntuk 95,8% sehingga dapat dikatakan sangat
Meningkatkan Minat layak.Dan berdasarkan hasil uji coba
Beli Produk Ukm kecil.
16 Fantini, et al Optimalisasi Sosial Hasil penelitian ini menunjukkan
(2021) Media Sebagai bahwa, media sosial dengan segala
Sarana Promosi fiturnya terbukti mampu memberikan
Usaha Kecil fasilitas yangtidak kalah menarik
Menengah dengan media lain yan membutuhkan
Meningkatkan biaya tinggi dalam penggunaannya.
Penjualan di Masa Pelaku UKM diharuskan
Pandemi Covid-19 meningkatkan pemahaman dan
kapasitas di bidang teknologi melalui
pelatihan dan seminar.

Tabel 2.1 merupakan daftar dari beberapa penelitian terdahulu yang digunakan
sebagai bahan rujukan dalam penelitian ini. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu,
penulis merujuk pada penelitian yang diakukan oleh (Megadini. et al., 2021) dari Universitas
Negeri Surabaya dengan judul “Perancangan Feed Instagram Sebagai Media Promosi Tape
Ketan Surabaya”. Penelitian tersebut menjadi rujukan dalam penyusunan penelitian ini karena
terdapat kesamaan yakni menghasilkan sebuah konten yang diunggah melalui fitur feed pada
Instagram sebagai media promosi, untuk kemudian dilakukan dengan riset mengenai hasil
rancangan feed Instagram kepada para masyarakat dan pengguna media sosial.

30
Rujukan yang kedua dalam penelitian ini yaitu “Pengembangan Media E-Commerce
Sebagai Fasilitas Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknologi Agroindustri UPI” yang
diteliti oleh (Tiara Annisa, 2020). Penelitian tersebut menjadi rujukan karena menggunakan
model yang sama dalam pembuatan media promosi, yaitu model EPIC. Sehingga juga
terdapat kesamaan pada pedoman yang digunakan untuk kuesioner ahli materi. Perbedaan
penelitian tersebut dan penelitian ini yaitu penelitian tersebut menggunakan metode waterfall
dan media promosinya menggunakan website.

31
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi dari penelitian ini dilakukan pada UMKM Kampung Kopi Gombengsari,
Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan atas
penelitan kakak tingkat sebelumnya yang membuat inovasi produk baru berupa Dodol Kopi
Robusta atau DOPITA yang dijadikan sebagai oleh-oleh khas dari Kampung Kopi
Gombengsari. Pelaksanaan penelitian ini dimulai selama 6bulan terhitung mulai bulan Maret
2023 sampai dengan bulan Agustus 2023. Waktu pelaksanaan tersebut diawali dengan analisis
masalah, pengajuan judul, pengumpulan data-data hingga penyelesaian Tugas Akhir.

Tabel 3.1 Penyususnan Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir


Bulan Ke-
Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Analisis masalah dan pengajuan judul
Penyusunan Proposal Tugas Akhir
Pelaksanaan Seminar Proposal
Revisi dan Pengumpulan Dokumen Proposal
Pengumpulan data
Tahap Analysis
Analisis kebutuhan atas permasalahan
Tahap Design
Perancangan desain produk dan isi
Tahap Development
Validasi oleh ahli materi dan ahli media
Tahap Implementation
Uji coba publikasi
Tahap Evaluation
Hasil akhir penilaian produk
Sidang Akhir
Revisi dan Pengumpulan Dokumen Tugas
Akhir

32
3.2 Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metodologi penelitian Research and Development
atau biasa disingkat dengan R&D. Metode penelitian R&D atau penelitian pengembangan
menurut (Sugiyono, 2019) dalam bukunya mendefinisikan bahwa, penelitian Research and
Development adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan
kemudian menguji keefektifan produk tersebut. Jenis penelitian R&D juga memiliki tujuan
untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.
Istilah produk disini dapat diartikan sebagai perangkat keras (hardware) atau perangkat lunak
(software), seperti model pembelajaran interaktif, model bimbingan, pengembangan sistem,
dan pengembangan modul bahan ajar.
Berdasarkan buku metode penelitian dan pengembangan (Research and Development
atau R&D) oleh (Sugiyono, 2019) terdapat empat (4) macam desain atau tingkatan dalam
penelitian ini yaitu, (1) melakukan penelitian untuk membuat rancangan produk tetapi tidak
dilanjutkan dengan membuat dan menguji produk tersebut (level 1); (2) penelitian yang tidak
membuat rancangan produk, tetapi hanya memvalidasi atau menguji efektivitas dan efisiensi
produk yang sudah ada (level 2); (3) meneliti dan menguji dalam rangka mengembangkan
produk yang telah ada (level 3); (4) meneliti dan menguji dalam rangka menciptakan produk
yang belum pernah ada (level 4). Berdasrkan penjelasan mengenai tingkat kesulitan penelitian
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berada pada level empat (4).

3.3 Model Pengembangan


Terdapat beberapa model pengembangan dalam penelitian ini yaitu (Borg and Gall,
1989) menyatakan terdapat 10 langkah-langkah dalam penelitian R&D yaitu (1) research and
information collection; (2) planning; (3) develop preliminary form a product; (4)
premliminary field testing; (5) main product revision; (6) main field testing; (7) operational
product revision; (8) operational field testing; (9) final product revision; (10) dissemination
and implementation. Sedangkan menurut (Richey and Kelin, 2009), menyatakan bahwa the
focus of design and development research can be front-end analysis, planning, production,
and evaluation (PPE).
Adapun model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
metode R&D dengan model ADDIE yang dikembangkan oleh (Branch, 2009). Model
pengembangan ADDIE terbagi dalam 5 langkah tahapan yaitu Analysis, Design,
Development, Implementation, Evaluation. Model ADDIE menggambarkan sebuah
pendekatan yang sistematis untuk pengembangan Instructional design atau desain
pembelajaran (Sugiyono, 2019). Alasan penggunaan model ini dikarenakan mengacu pada
33
bidang Research and Development, selain itu model ini sederhana dan sistematis. Sehingga
diharapkan menciptakan produk yang lebih efektif.
1. Analysis (Analisis)
Dalam tahap ini dibagi menjadi beberapa langkah yaitu:
a) Analisis Awal (Front-end Analysis). Analisis awal dilakukan untuk mengetahui
permasalahan dasar atau yang melatarbelakangi dalam perancangan media promosi.
b) Analisis Konsep (Concept Analysis). Analisis konsep bertujuan untuk menentukan
isi materi atau konten dan pada tahap ini dimunculkan alternatif penyelesaian sehingga
memudahkan untuk menentukan langkah awal dalam perancangan media promosi yang sesuai
untuk dikembangkan. Analisis konsep dibuat dalam peta konsep yang nantinya digunakan
sebagai sarana pembuatan media promosi dengan cara mengidentifikasi dan menyusun secara
sistematis bagian-bagian utama isi dari media promosi tersebut.
c) Analisis Tujuan Media Promosi (Analysis of Promotion Media Objectives). Analisis
tujuan dilakukan untuk menentukan konsep promosi yang akan dirancang, yaitu dengan
menuliskan tujuan materi apa saja yang akan ditampilkan dalam media promosi, menentukan
konten yang akan ditampilkan, dan akhirnya menentukan konsep akhir.

Tabel 3.2 Konsep analisis pada model ADDIE

No. Langkah Definisi Keterangan

1. Analisis Awal Dilakukan untuk Penelitian ini dilatarbelakangi


(Front-end mengetahui dengan permasalahan :
Analysis) permasalahan dasar 1. Produk DOPITA masih
atau yang tergolong produk baru yang
melatarbelakangi banyak orang belum
dalam perancangan mengetahui
media promosi. 2. Belum adanya promosi on
line yang dilakukan
3. Terjadinya penurunan atau
ketidakstabilan penjualan
pada produk DOPITA

34
2. Analisis Menentukan solusi Solusi dari permasalahan yang
Konsep dari permasalahan ditemukan, maka dibuatlah
(Concept yang ditemukan dan media promosi melalui media
Analysis) menentukan isi sosial instagram. Isi dari
materi. instagram tersebut akan memuat
informasi terkait dodol kopi
robusta, mulai dari proses,
produk, hingga harga dari
DOPITA. Materi perancangan
instagram sebagai media
promosi akan mengacu pada
model EPIC yang dikembangkan
oleh AC Nielsen yang dijelaskan
oleh Durianto dalam Ham
(2014). Selain itu, dilakukan
wawancara dengan pihak
internal yaitu selaku pelaku
usaha dari produk DOPITA
yang dimana merupakan Ketua
dari Pokdarwis Kampung Kopi
Gombengsari mengenai bahan
atau isi konten yang akan
disajikan pada media promosi
tersbeut.
3. Analisis menuliskan tujuan Konten yang akan digunakan
Tujuan Media materi apa saja yang pada instagram dengan
Promosi akan ditampilkan memanfaatkan foto-foto
(Analysis of dalam media dokumentasi terkait DOPITA
Promotion promosi, menentukan dan terdapat link google form
Media konten yang akan sebagai wadah bagi konsumen
Objectives) ditampilkan, dan untuk memberikan review pada
akhirnya menentukan produk DOPITA.
konsep akhir.

35
2. Design (Perancangan)
Pada tahap ini, rancangan produk yang dibuat masih bersifat konseptual dan akan
mendasari proses pengembangan berikutnya. Adapun yang dilakukan pada proses ini yaitu:
a) Pemilihan Media (Media Selection)
Peneliti menentukan media yang akan digunakan dengan mengacu pada konsep
yang sudah dipersiapkan dari awal untuk pengembangan media promosi pada
produk DOPITA. Media yang digunakan pada penelitian ini berupa instagram
yang dalam perancangannya menggunakan aplikasi canva dan corel draw.
b) Pemilihan Format (Format Selection)
Pemilihan format dilakukan pada langkah awal agar format yang dipilih sesuai
dengan materi yang akan disampaikan kepada calon konsumen mengenai
informasi dari produk DOPITA. Pemilihan bentuk penyajian disesuaikan dengan
media promosi yang digunakan. Pemilihan format dalam pengembangan ini
dengan membuat sketsa dari isi materi yang akan disajikan (konten) meliputi
informasi proses pembuatan kopi robusta sebagai bahan dasar DOPITA, proses
pembuatan DOPITA yang disertai foto, harga, dan informasi pendukung lainnya.
c) Desain Awal (Initial Design)
Desain awal yaitu perancangan media promosi yang telah dibuat kemudian diberi
masukan oleh dosen pembimbing, Masukan dari dosen pembimbing akan
digunakan untuk memperbaiki konten instagram. Kemudian melakukan revisi
setelah mendapatkan saran perbaikan media dari dosen pembimbing. Dalam
perancangannya, mengacu pada teori yang menjelaskan tentang prinsip desain oleh
David A. Laurer (2007) dalam jurnal Haidar dan Martadi (2021).
3. Development (Pengembangan)
Langkah yang ketiga yaitu suatu proses realisasi konseptual atau rancangan desain
produk menjadi sebuah produk yang siap diimplementasikan. Pada tahap ini dilakukan proses
pembuatan desain akhir instagram sebagai media promosi. Namun sebelumnya instagram
tersebut akan divalidasi oleh para ahli melalui kuesioner untuk dilakukan pengujian dan
penilaian terhadap produk yang sudah dikembangkan. Validasi ini dapat dikatakan sebagai
validasi rasional, karena validasi ini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional,
belum fakta di lapangan. Pada tahapan validasi akan dikonsultasikan kepada tim ahli yang
terdiri dari ahli materi dan ahli media. Ahli materi yang dimaksud adalah seseorang yang
memiliki pengetahuan mendalam mengenai topik pembahan dalam instagram tersebut, yaitu
tentang promosi. Sedangkan ahli media, adalah seseorang yang ahli dalam desain atau
36
perancangan konten. Validasi ahli ini berfungsi untuk memvalidasi konten materi dan media
promosi sebelum dilakukan uji coba. Terdapat 10 indikator dengan 4 aspek untuk validasi dari
ahli materi dan 8 indikator dengan 5 aspek untuk validasi ahli media. Hasil dari validasi ini
digunakan sebagai bahan perbaikan untuk kesempurnaan media promosi yang dikembangkan.
Setelah draf I divalidasi dan direvisi, maka dihasilkan draf II. Draf II selanjutnya akan
diujikan kepada responden.
4. Implementation (Implementasi)
Langkah ke empat yaitu implementasi, dimana kegiatan yang dilakukan yaitu uji coba
terhadap produk yang sudah dibuat setelah melalui tahap development. Tahapan uji coba
produk dilakukan dengan cara publikasi lapangan. Pada tahap implementasi ini, produk sudah
divalidasi, direvisi dan telah menjadi produk akhir. Uji coba dimaksudkan untuk
mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk menetapkan tingkatan
efektivitas, efisiensi, dan kelayakan produk yang dihasilkan. Tahapan uji coba publikasi atau
lapangan akan melibatkan konsumen dan calon konsumen dari produk DOPITA. Kuesioner
yang diberikan kepada responden terdapat 9 indikator dengan 4 aspek. Dan akan disebar
kepada sebanyak 100 responden yang merupakan konsumen dari produk DOPITA dan
masyarakat Banyuwangi atau sekitar yang dikategorikan sebagai calon konsumen.
5. Evaluation (Evaluasi)
Langkah terakhir yaitu melakukan evaluasi atau penilaian akhir atas produk yang
sudah dibuat. Adapun evaluasi tersebut berdasarkan hasil implementasi uji coba produk pada
kelompok kecil dan uji coba lapangan. Pada tahap terakhir ini hasil evaluasi baik berupa
saran/ masukan/ kritikan ataupun perubahan/ penambahan informasi terhadap perancangan
media sosial Instagram yang sudah dibuat, digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya,
sehingga peneliti tidak melakukan revisi ulang terhadap produk tersebut dan penelitian
selesai sampai tahap evaluasi akhir pada model ADDIE standart (bukan circle). Peneliti
fokus pada media sosial tentang produk DOPITA. Masalah dalam perancangan media sosial
yaitu Instagram menjadi titik referensi panduan untuk keputusan penilaian dan evaluasi.
Akan tetapi, evaluasi terakhir ini hanya digunakan sebagai bahan masukan penelitian saat ini
sehingga ditujukan untuk masukan penelitian yang selanjutnya.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu cara strategis dalam pengumpulan
data yang nantinya akan digunakan untuk penelitian. Pengumpulan data penelitian menjadi
salah satu tahap penting dikarenakan peneliti akan menggunakan beberapa teknik dalam
pengumpulan data. Menurut (Sugiyono, 2017) teknik pengumpulan data dapat dilakukan

37
dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan
dari ketiganya. Dan untuk sumber data terdapat dua jenis yaitu primer dan sekunder.
1. Sumber data primer
Sumber data primer menurut (Sugiyono, 2017) yang dimaksud data primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Adapun beberapa
teknik pengumpulannya adalah sebagai berikut.
a. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari narasumber
secara mendalam (Sugiyono, 2017). Wawancara dalam penelitian ini dilakukan
dengan ketua Pokdarwis Kampung Kopi Gombengsari selaku pelaku usaha dari
produk DOPITA untuk mengetahui kebutuhan mengenai isi konten dari
instagram sebagai media promosi digital.
b. Observasi
Observasi merupakan pengumpulan data dalam melihat secara langsung
oleh penulis, menurut (Sugiyono, 2017). Observasi tidak terbatas pada orang,
tetapi juga pada objek-objek yang lain. Dalam pra penelitian ini, peneliti
melakukan pengamatan secara langsung di UMKM Kampung Kopi Gombengsari
yang terfokus pada produk DOPITA terkait dengan kebutuhan dalam proses
penelitian.
c. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2017). Tujuan dari penyebaran kuesioner ini yaitu
untuk mengetahui penilaian ahli media, ahli materi, dan responden umum
terhadap produk pengembangan penelitian. Kualitas dari instagram yang telah
dirancang dapat diketahui melalui pengujian yang dilakukan oleh ahli media, ahli
materi, dan responden sejumlah 100 orang.

Kisi-kisi validasi untuk ahli materi diadaptasi dari contoh instrumen efektifitas media
promosi dengan pendekatan EPIC model oleh Ham dalam Tiara Annisa(2020).
Tabel 3.3 Kisi-kisi Ahli Materi
No.
Aspek Indikator
Butir
38
Kemudahan penggunaan media promosi 1
Emphaty (E)
Tingkat kesan terhadap media promosi 2
Tingkat kepercayaan konsumen terhadap media
3
promosi
Persuation (P)
Tingkat kepercayaan konsumen bahwa informasi
4
yang ditampilkan adalah nyata
Tingkat ketertarikan konsumen 5
Memberikan informasi terkait promosi 6
Impact (I)
Pemaparan informasi dan kemudahan untuk
diingat 7
Memaparkan informasi dan manfaat 8
Communication Menyampaikan pesan yang mudah dimengerti 9
(C) Gambaran/tampilan media promosi menggunakan
10
warna yang jelas
` Sumber : Aspek dan indikator diadaptasi dari (Ham, 2014) dalam (Tiara Annisa, 2020)

Tahap validasi kepada ahli media ini mencakup uji penilaian untuk menguji apakah
onten pada instagram sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna dengan mengacu pada prinsip
desain oleh David A. Laurer (2007) dalam jurnal Haidar dan Martadi (2021).
Tabel. 3.4 Kisi-kisi ahli media

Aspek Indikator No. Butir

Kemudahan Penggunaan 6
Kesatuan
Desin keseluruhan 7
Ketepatan memilih jenis huruf dan ukuran 3
Keseimbangan
Gambar dan huruf terlihat seimbang 4
Ketepatan pemilihan warna 1
Ritme
Ketepatan tata letak 2
Penekanan Informasi jelas dan tersampaikan 5

Proporsi Memenuhi tujuan utama 8


Sumber : Aspek penilaian dari teori (Laurer, 2007) dalam (Haidar dan Martadi, 2021)

Kuisioner untuk responden umum ini diadaptasi dari kuisioner Kim dan Ko dalam
Monika Gracia Serepina (2020). Pada peneltian ini terdapat 4 aspek dengan 9 indikator
pernyataan.
Tabel. 3.5 Kisi-kisi responden umum

Aspek Indikator No. Butir

39
Penggunaan sosial media
menyenangkan. 1`
Entertaiment
Konten dari sosial media terlihat
menarik. 2
Sosial media memungkinkan untuk
berbagi informasi dengan pengguna 3
yang lain.
Interaction
Sosial media memungkinkan
percakapan dan pertukaran dengan 4
pengguna lain.
Konten media sosial adalah informasi
Trendiness terbaru. 5
Penggunaan media sosial sangat
kekinian. 6

Sosial media brand tersebut


Custmization menawarkan pencarian informasi 7
yang disesuaikan.
Keinginan untuk menyampaikan
informasi merek, produk, atau jasa
dari media sosial kepada teman- 8
teman.
Word of Mouth
Keinginan untuk meng-upload konten
dari media sosial di media sosial 9
pribadi.
Sumber; Diadaptasi dari Kim dan Ko dalam Monika Gracia Serepina (2020)

2. Sumber data sekunder


Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung oleh
peneliti (Sugiyono, 2017). Data ini digunakan sebagai pendukung data primer dalam
penelitian, diantaranya dapat berupa bahan pustaka, dokumen, literatur, penelitian terdahulu,
buku dan lain sebagainya. Adapun sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian
ini antara lain sebagai berikut :
a. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan data yang diperoleh dari literatur yang berkaitan
dengan bahan penelitian, menurut (Sugiyono, 2017) studi literatur merupakan
metode pengumpulan data dengan tujuan untuk mengetahui berbagai pengetahuan
atau teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, diantaranya
berasal dari buku, jurnal, atau berbagai literatur lain yang relevan dengan
penelitian. Penelitian ini akan menggunakan data yang diperoleh dari literatur baik

40
internet maupun pelaku usaha ataupun rumah digital gombengsari yang dapat
mendukung untuk pembahasan penelitian.
b. Dokumentasi
Menurut (Sugiyono, 2017) menyatakan bahwa, dokumentasi merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar dan karya-karya
monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini, dokumentasi yang peneliti
perlukan dalam memperolah data yang mendukung penelitian adalah gambar dan
peristiwa yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.

3.5 Populasi dan Sampel


3.5.1 Populasi
Menurut (Sugiyono, 2017) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi adalah obyek atau
subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan
masalah penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pelaku usaha, ketua
Pokdarwis Gombengsari, konsumen atau seseorang yang sudah mengetahui produk DOPITA,
calon konsumen atau seseorang yang belum mengetahui produk DOPITA, ahli materi dan ahli
mediayang bersangkutan mengenai penelitian ini.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2017). Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni sampel non probability, yang artinya tidak
memberikan kesempatan atau peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Prosedur yang digunakan adalah sampling purposive, yaitu teknik
yang dalam penentuan sampelnya dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016).
Pertimbangan yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai bentuk pengambilan sampel
yaitu pelaku usaha, ketua Pokdarwis Gombengsari, konsumen atau seseorang yang sudah
mengetahui produk DOPITA, calon konsumen atau seseorang yang belum mengetahui produk
DOPITA. Hal tersebut dipertimbangkan karena DOPITA merupakan produk yang masih
terbilang baru dan termasuk produk oleh-oleh dari Gombengsari.
Peneliti menggunakan rumus Lemeshow untuk menentukan besaran sampel yang tidak
diketahui jumlah populasinya (Wibisono, 2013).
41
Rumus: (3.1)
Z2 P(1-P)
n=
d2
Keterangan :
n = jumlah sampel
Z = skor kepercayaan 95% atau 1,96
P = maksimal estimasi 50%
d = alpha atau sampling eror 10%
Berdasarkan rumus Lameshow, diperoleh sampel sebanyak 96 sehingga penelitian ini
peneliti mengambil data dari sampel sebanyak 96 responden yang dibulatkan menjadi 100
responden.

3.6 Teknik Analisis Data


Pada proses analisis data, data yang digunakan sesuai dengan jenis data yang
diperoleh ketika penelitian. Tujuan dari teknik analisis data ini untuk menginterpretasikan
data dari hasil penelitian, dimana data yang didapat yaitu berupa data kuantitatif yang
didukung oleh data kualitatif. Oleh karena itu, teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis statistik deskriptif. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Teknik Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengolah jenis
data kualitatif. Data kualitatif merupakan data yang dikumpulkan mengenai proses
perancangan instagram sebagai media promosi yaitu berupa masukan, saran
ataupun kritikan oleh para ahli materi, ahli media, dan tanggapan responden
lainnya. Teknik analisis ini dilakukan dengan mengelompokkan informasi-
informasi data kualitatif berdasarkan peniliaian masing-masing item pada setiap
komponen atau penilaian secara keseluruhan terhadap instagram. Hasil dari
analisis tersebut dapat digunakan untuk proses perbaikan produk pada tahap revisi
atau untuk penelitian selanjutnya.
2. Teknik Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang
dikumpulkan berupa data kuesioner penilaian mengenai proses pembuatan
instagram sebagai media promosi digital. Adapun sumber data diperoleh dari para
ahli materi, ahli media dan responden lainnya. Pengolahan data tersebut
menggunakan skala Likert. Dalam penelitian pengembangan, skala likert
digunakan untuk mengembangkan instrumen yang digunakan untuk mengukur
42
sikap, persepsi dan pendapat seseorang atau sekelompok orang terhadap potensi
dan permasalahan suatu objek, rancangan suatu produk, proses pembuatan
produk, dan produk yang telah dikembangkan atau diciptakan (Sugiyono, 2019).
Berikut adalah aturan pemberian skor pada penelitian ini, terdapat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Skala Likert

No. Kategori Skor


1. SS (Sangat Setuju) 5
2. S (Setuju) 4
3. N (Netral) 3
4. TS (Tidak Setuju) 2
5. STS (Sangat Tidak Setuju) 1
(Sumber: Sugiyono, 2017)

Berdasarkan table di atas, langkah selanjutnya yaitu menggunakan statistik sebagai


berikut:
∑𝑆
𝑋𝑖 = × 100% ………………………………
𝑆𝑚𝑎𝑥
Keterangan :

𝑋𝑖 = Nilai kelayakan item tiap angket

∑𝑆 = Jumlah skor yang didapat

𝑆𝑚𝑎𝑥 = Skor maksimal

Setelah menghitung rata-rata akhir, maka selanjutnya mengubah nilai skor rata-rata
menjadi nilai kelayakan yang sesuai dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.7 Studi Kelayakan
No. Skala kelayakan Kriteria
1. 0 - 20% Sangat Kurang Layak
2. 20,01% - 40% Kurang Layak
3. 40,01% - 60% Cukup Layak
4. 60,01% - 80% Layak
5. 80,01% - 100% Sangat Layak
(Sumber: Sugiyono, 2019)

43
3.7 Kerangka Berpikir
Kerangka penelitian merupakan sintesa yang mencerminkan keterkaitan antara
variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta
merumuskan hipotesis penelitian yang berbentuk bagan alur yang dilengkapi penjelasan
kualitatif (Sugiyono, 2017). Dalam kerangka pemikiran terdapat suatu alur yang menjelaskan
tentang permasalahan yang diteliti, hubungan antar permasalahan, cara menyelesaikan
masalah melalui desain penelitian yang digunakan, dan hasil yang diharapkan. Kerangka
pemikiran dalam penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D)
merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel independen (produk) dan variabel
dependen (sebagai hasil dari pemanfaatan produk tersebut) (Sugiyono, 2019). Selanjutnya
kerangka pemikiran tersebut dinyatakan dalam bentuk diagram (model konseptual), sehingga
memudahkan pembaca dalam memahami alur pemikiran yang dikemukakan dalam penelitian.

Analisis Awal
Produk baru, belum dilakukan promosi online,
ketidakstabilan penjualan

Analisis Konsep
Membuat media promosi melalui media sosial ANALYSIS
mamateri mengacu

Analisis Tujuan Media Promosi


Menentukan konten dan tujuannya serta konsep
akhir

Pemilihan Media
Aplikasi Canva Premium

Pemilihan Format
Membuat sketsa dari isi materi DESIGN

Desain Awal
Merancang konten

44
Mengembangkan produk dengan melakukan uji
DEVELOPMENT
kelayakan kepada para ahli materi dan bidang.

Validasi ahli materi Validasi ahli media

Upaya uji coba produk pada kelompok kecil (pelaku


IMPLEMENTATION
usaha dan Ketu Pokdariwis) dan lapangan
(konsumen sebagai responden)

Penilaian Akhir Produk


EVALUATION
(akun dan feed Instagram produk DOPITA)

45
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dikaji pembahasan mengenai penelitian yang berjudul “Rancangan
Media Promosi Digital Pada Produk Oleh-oleh DOPITA Melalui Media Sosial”. Pendekatan
penelitian yang digunakan adalah Research and Development atau R&D dengan model
pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation)
dengan dua rumusan masalah. Rumusan masalah pertama adalah Apa upaya untuk
memperkenalkan produk oleh – oleh DOPITA kepada khalayak atau masyarakat yang belum
mengetahui terkait produk ini, dan rumusan masalah kedua adalah bagaimana perancangan
media promosi digital melalui media sosial untuk produk oleh-oleh DOPITA.
4.1 Gambaran Umum Lokasi
Kelurahan Gombengsari merupakan salah satu wilayah kelurahan di Kabupaten
Banyuwangi yang dijadikan desa wisata. Kelurahan ini dikembangkan oleh pemerintah
kabupaten Banyuwangi agar mendukung program yang dicanangkan, yakni Banyuwangi
manjadi destinasi pariwisata dunia. Agar menjadi desa wisata, pemerintah daerah Kabupaten
Banyuwangi bekerja sama dengan perguruan tinggi, khususnya Universitas PGRI
Banyuwangi. Program tridharmanya, yakni terkait dengan penelitian dan pengabdian, baik
dari dosen dan mahasiswanya diarahkan untuk menggali potensi desa agar dapat dijadikan
objek dan daya tarik wisata. Selain itu, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari
universitas tersebut, yaitu program yang terkait kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswanya juga
ditempatkan di desa Gombengsari. Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dari universitas lainnya, seperti Universitas Jember juga diarahkan untuk menggali,
mengenali, membangun, dan mengembangkan berbagai potensi yang potensial untuk
dijadikan objek dan daya tarik wisata, sehingga dapat dijadikan destinasi wisata desa.
Kelurahan Gombengsari mempunyai berbagai potensi sumberdaya alam lingkungan
dan kegiatan sosial budaya yang dapat dikunjungi wisatawan. Diantaranya, perkebunan Kopi
Rakyat dan Kampoeng Kopi, Peternakan Kambing Etawa, Wisata Taman Sumbermanis Suko,
Puncak Asmoro, Daerah Pertanian, Wisata Pemandian Gua Pengantin, dan Camping Ground.
Oleh karena itu, berbagai upaya pemberdayaan masyarakat Gombengsari yang dipandu Dinas
Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, diarahkan pada optimalasi penghasilahan masyarkat dari
produksi hasil kopi sebagai branding ekowisata di Gombengsari. Dengan menggabungkan
model bottom-up dan didukung kebijakan yang bersifat top-down, diharapkan Gombengsari
dapat menjadi pilihan berwisata bagi wisatawan, baik lokal dan mancanegara.

46
Gambar 4. 1 Mahasiswa Kerja Kuliah Nyata (KKN)

Banyuwangi telah dikenal dengan sentra kopi terluas di Jawa Timur. Dengan luas
kebun kopi rakyat seluas, 5.388 ha. Diantaranya milik swasta atau masyarakat ada di
Kaliklatak luasnya lebih dari 1.104 ha dan yang di Kalibaru 1.386 ha (Dinas Pertanian
Banyuwangi, 2020). Sedangkan kebun kopi yang dimiliki masyarakat atau perkebunan kopi
rakyat di wilayah kelurahan Gombengsari mencapai 1.700 ha. Dengan perkebunan kopi seluas
itu, kelurahan Gombengsari seakan tampak sebagai kebun kopi yang di sela-selanya ada
beberapa rumah milik masyarakat. Bahkan, kelurahan ini dapat disebut sebagai kelurahan
ditengah-ditengan kebun kopi rakyat. Hal ini tampak dimana-mana, di hamper semua
pekarangan yang ada di tanami pohon kopi. Perjalanan dari gapura atau pintu masuk
kelurahan Gombengsari sampai ke tempat berbagai tempat wisata kelurahan, kiri dan kanan
jalan desa ada tanaman kopinya. Itu lah sebabnya kelurahan ini disebut juga kelurahan kopi
rakyat. Selain itu, Gombengsari juga dijuluki dengan Kampung Kopi Gombengsari. Jenis kopi
yang dihasilkan oleh petani kopi Gombengsari terdiri dari beberapa jenis. Hasil panen biji
kopi oleh beberapa petani kopi dan pelaku usaha tersebut kemduian diproses menjadi kopi
bubuk yang dikemas untuk diperjual belikan. Namun dalam memanfaatkan hasil olahan dari
petani kopi, biji kopi tidak hanya dijadikan sebagai kopi bubuk melainkan dibuat inovasi
produk berupa makanan DOPITA (Dodol Kopi Robusta) dan Kucur Kopi.

4.2 Gambaran Umum Produk


Di Indonesia, UMKM mengalami peningkatan setiap tahunnya. Salah satu produk
UMKM di Indonesia salah satunya pada daerah Banyuwangi yaitu produk DOPITA atau
Dodol Kopi Robusta. Produk Dodol Kopi Robusta (DOPITA) telah diproduksi selama kurang
lebih satu tahun. DOPITA diproduksi di Warung Sofi yang terletak di Dusun Kacangan, Desa
Gombengsari, Kecamatan Kalipuro. Produk ini merupakan produk inovasi yang dibuat oleh
mahasiswa tingkat akhir dari Politeknik Negeri Banyuwangi pada tahun 2022, yang kemudian
dilanjutkan untuk dipasarkan oleh salah satu pelaku usaha di Kampung Kopi Gombengsari.
47
Sesuai namanya, dodol yang memiliki rasa kopi robusta ini menjadi ciri khas atau pembeda
daripada produk dodol pada umumnya. Bubuk kopi robusta yang digunakan sebagai bahan
utama pada DOPITA merupakan hasil dari olahan petani kopi di Gombengsari, Kalipuro. Ada
beberapa jenis kopi robusta di Kampung Kopi Gombengsari khususnya Warung Sofi.
Antaranya seperti kopi lanang, kopi konoga, kopi excelsa dan original. Selain jenis robusta
terdapat juga jenis kopi arabika dan DOPITA menggunakan jenis kopi robusta original.

Gambar 4. 2 Box DOPITA dan isi DOPITA

Bahan – bahan yang digunakan dalam pembuatan DOPITA selain kopi robusta sendiri
adalah tepung ketan, gula jawa/merah, santan, gula pasir dan pandan. Pembuatan DOPITA
masih menggunakan alat tradisional, yaitu dengan menggunakan tungku yang bahan bakarnya
menggunakan kayu. Selain itu untuk wajan yang digunakan menggunakan wajan berukuran
besar yang biasanya meman digunakan untuk membuat dodol, dan pengaduknya
menggunakan pengaduk kayu yang Panjang. Meskipun Dodol Kopi Robusta atau DOPITA
baru berjalan satu tahun, namun produk ini telah memiliki Nomor atau sertifikat izin PIRT
(Pangan Industri Rumah Tangga) dan juga sertifikat halal. Nomor P-IRT DOPITA yaitu P-
IRT 3053510020599-27. Produk DOPITA mendapat respon yang sangat positif dari
masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Kampung Kopi Gombengsari. Bapak Letkol
Kav Eko Julianto Ramadan. M.Tr. (Han) atau Komandan KODIM 0825 Banyuwangi pada
kunjungan beliau ke rumah digital mengatakan bahwa DOPITA merupakan produk yang
sagat menarik dan masih jarang ditemui, beliau menyarankan untuk terus melanjutkan produk
tersebut dan terus memasarkan agar produk tersebut banyak terjual dan bisa menjadi oleh-
oleh khas Banyuwangi. Berdasarkan dari saran yang disampaikan, pengembangan kegiatan
promosi terhadap produk DOPITA dapat dilakukan melalui media sosial. Perancangan media
sosial dapat dilakukan melalui beberapa tahapan sesuai dengan model pengembangan ADDIE
sehingga kedepannya dapat menciptakan produk yang lebih efektif.

4.3 Perancangan Media Sosial Instagram DOPITA


Tahapan dalam pembuatan atau perancangan media sosial menggunakan metode
pengembangan atau research and development dengan menggunakan model ADDIE
(Analysis, Design, Development Implementation, and Evaluation).
48
4.3.1 Tahap Analisis (Analysis)
Pada tahap paling awal dalam pembuatan suatu produk dilakukan analisis terlebih
dahulu. Analisis dilakukan untuk mengetahui atau mengidentifikasi permasalahan,
menentukan solusi, dan konsep serta tujuan yang akan dijadikan acuan pada tahapan
selanjutnya. Oleh karena itu, pada tahap analisis ini terbagi menjadi 3, yaitu:
4.3.1.1 Analisis Awal (Front-end analysis)
Pada tahap analisis, langkah pertama yang dilakukan peneliti yaitu dengan
menganalisis kinerja promosi yang dilakukan oleh pelaku usaha pada produk oleh-oleh
DOPITA atau Dodol Kopi Robusta. Berdasarkan hasil observasi dan analisis yang telah
dilakukan, bahwa produk DOPITA merupakan produk oleh-oleh khas dari Kampung Kopi
Gombengsari yang masih tergolong dalam produk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah), hal itu dikarenakan produk ini masih diproduksi secara perorangan dan tidak
berada dibawah atau dinaungi oleh perusahaan. Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah (KUKM) RI, antara UMKM dan Pariwisata memang memiliki hubungan erat.
Pusat Penelitian Ekonomi LIPI (P2E LIPI) telah memprediksi bahwa salah satu sektor
pariwisata yang paling berdampak yaitu UMKM terutama pada bidang makanan minuman
sebesar 27% dan kerajinan sebesar 17,03% (Anggraeni, Ningtiyas, & Alimah, 2021). Pelaku
UMKM akan tumbuh secara pesat dengan adanya kemajuan di sektor pariwisata yang dapat
memasok kebutuhan pariwisata, seperti layanan wisata, kuliner, homestay, hingga cindera
mata atau souvenir.
Perlunya pengelolaan daerah wisata yang melibatkan masyarakat lokal dan pelaku
UMKM, karena jumlah UMKM terbesar di Asean, maka Indonesia memiliki peluang besar
untuk memanfaatkan pasar Asean ataupun pasar yang lebih luas. (Raharjo & Rinawati, 2019).
UMKM sendiri mengalami perkembangan dan peningkatan yang cukup konsisten untuk
menyokong perekonomian Indonesia. UMKM juga menunjukkan adanya kontribusi positif
terhadap PDB daerah, output PDB yang disumbangan oleh UMKM terus mengalami
peningkatan. Dengan terus meningkatnya jumlah UMKM tentunya akan meningkatkan
jumlah pesaing yang secara langsung mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam
berbagai sektor UMKM (Mayasari, 2019). Dalam hal ini, UMKM dituntut untuk mampu
bersaing dan menciptakan produk yang dapat diterima, tidak hanya oleh konsumen dalam
negeri (Indonesia) tetapi juga konsumen di Asia Tenggara.
Saat ini UMKM salah satunya yang terdapat di Banyuwangi, diwarnai dengan
gelombang ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif merupakan kegiatan ekonomi yang digerakan
oleh industri kreatif yang mengutamakan peranan kekayaan intelektual. Industri kreatif itu
sendiri digerakkan oleh entrepreneur (wirausaha), yaitu orang yang memiliki kemampuan
49
kreatif dan inovatif. Ekonomi kreatif dan UMKM menjadi suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dan saling berhubungan. Perekonomian Indonesia saat ini telah didominasi oleh
sektor UMKM dan ekonomi kreatif (hasan, dkk., 2021). Saat negara sedang mengalami krisis
keuangan, UMKM menjadi salah satu bagian yang tidak terpengaruh. Tidak terpengaruhnya
UMKM pada krisis keuangan karena para pelaku UMKM umumnya masih menggunakan
modal pribadi yang berasal dari tabungan. Di Indonesia, pelaku usaha mikro masih
menggunakan modal dari tabungan bukan investasi yang berasal dari investor atau pinjaman
bank. Oleh karena itu, para pelaku usaha dituntut untuk menemukan inovasi dan kreativitas
dalam mengembangkan usahanya agar tetap dapat bersaing dengan industri lain. UMKM juga
perlu melakukan inovasi mulai dari produk, pemasaran, distribusi, hingga sistem lainnya
(Siagian & Cahyono, 2021). UMKM dapat membangun usahanya melalui pembuatan produk
makanan atau minuman yang dapat dipasarkan sebagai produk oleh-oleh.
Menurut pelaku usaha produk DOPITA dalam wawancara penelitian, kegiatan
pemasaran yang telah dilakukan pada produk DOPITA hanya sebatas mempromosikan
produk ketika ada wisatawan atau ketika ada kunjungan ke Kampung Kopi Gombengsari dan
terkadang sesekali memposting produk melalui fitur status pada media sosial whatsapp.
Promosi merupakan kegiatan mengomunikasikan keunggulan produk serta membujuk target
konsumen untuk membelinya (Kotler, 2010). Fungsi promosi dalam bauran pemasaran adalah
untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan konsumen (Hasugian, 2018). Jadi,
produk DOPITA masih jarang dipromosikan secara online melalui media digital. Padahal,
dalam kemajuan digital saat ini sudah saatnya untuk kegiatan usaha termasuk UMKM
berbasis ekonomi kreatif menggunakan fasilitas online. Pernyataan tersebut juga didukung
oleh salah satu anggota DPR RI dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh
Universitas Negeri Yogyakarta, bahwa penduduk Indonesia saat ini semakin banyak yang
menggunakan teknologi digital. Dan UMKM di Indonesia sebenarnya sudah cukup kuat,
tergantung bagaimana beradaptasi dengan digitalisasi teknologi.
Pada intinya pengembangan UMKM berbasis digital tentu menjadi upaya UMKM
untuk tetap bertahan di segala kondisi, selain itu pengembangan UMKM digital juga
bermanfaat guna mempercepat proses transformasi digital di Indonesia yang pada outputnya
UMKM dapat bersaing di skala internasional (Arianto, 2020; Hasan, dkk., 2021).
Pemanfaatan media digital pada produk UMKM dapat dilakukan melalui hal sederhana,
contohnya dengan mulai mempromosikan produk UMKM tersebut melalui media sosial.
Terlebih produk DOPITA sendiri belum pernah dipromosikan secara online atau melalui
media digital terutama media sosial. Sedangkan media sosial memang penting sebagai
penunjang UMKM, dibuktikan dengan adanya penelitian yang menyatakan bahwa media
50
sosial berpengaruh secara signifikan dengan kompatibel, persepsi penggunaan informasi
teknologi, dan kemudahan penggunaan teknologi informasi (Syaifullah, dkk., 2021) Maka
dari itu, agar UMKM dapat bertahan dalam keadaan kritis, kemajuan teknologi dan internet
dapat menjadi rujukan strategi yang dapat digunakan salah satunya dengan memanfaatkan
media sosial.
Untuk mendukung pernyataan-pernyataan di atas, peneliti juga melakukan survei
kepada 100 responden yang telah ditentukan dengan membagikan kuisioner secara online dan
offline. Hasil survei melalui kuisioner di atas yang mendukung hasil studi kepustakaan
menyatakan bahwa, pemanfaatan media digital dalam memperkenalkan dan mempromosikan
suatu produk memang sangat diperlukan. Dapat dilihat dari hasil kuisioner pada pertanyaan
pertama dan kedua, dengan persentase 100% responden menyatakan “ya”, dimana kegiatan
promosi pada produk baru perlu dilakukan dengan memanfaatkan media digital berupa media
sosial, misalnya media sosial instagram, tiktok, twitter dan facebook.. Hal ini juga akan
membantu memperkenalkan kepada target pasar dan membantu dalam penjualan.
Berdasarkan pilihan penentuan media sosial yang digunakan sebagai media promosi, 82
responden memilih Instagram, 37 responden memilih media sosial tiktok, 13 responden
memilih facebook, dan 3 responden memilih twitter. Dan hasil pada pertanyaan ketiga, bahwa
94% responden menyatakan “ya”, dimana media sosial yang tepat untuk dijadikan sebagai
media promosi pada produk DOPITA adalah media sosial Instagram.
Produk DOPITA merupakan produk inovasi dari Kampung Kopi Gombengsari yang
baru diproduksi selama satu tahun, dimana jumlah produksi dari produk ini masih terhitung
dalam jumlah yang rendah, yaitu dengan rata-rata 25-35 buah box per bulannya. Meskipun
produk ini belum terjual dalam jumlah yang banyak, produk ini selalu mendapat tanggapan
positif dari orang yang mencobanya. Menurut pelaku usaha dan tanggapan baik dari
wisatawan maupun masyarakat, produk ini masih jarang ditemui terutama di Kabupaten
Banyuwangi sehinggga masih jarang masyarakat atau wistawan yang mengetahui produk ini
dan produk ini memiliki cita rasa yang khas. Wisatawan ataupun masyarakat menyarankan
untuk terus mempromosikan produk ini secara berkelanjutan sehingga menjadi produk oleh-
oleh khas Banyuwangi dan sampai terjual di luar Banyuwangi. Selain itu karena produk
DOPITA merupakan salah satu produk UMKM, sehingga dengan mempromosikan produk ini
secara berkelanjutan juga dapat mengangkat produk UMKM agar terus memenuhi pasar
penjualan terutama di daerah Banyuwangi. Selain itu, antara UMKM dan Pariwisata juga
memiliki hubungan yang erat, UMKM terutama yang bergerak di bidang makanan dan
minuman merupakan salah satu sektor pariwisata yang paling berdampak dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi. Pelaku UMKM akan tumbuh secara pesat dengan adanya kemajuan di
51
sektor pariwisata yang dapat memasok kebutuhan pariwisata. Oleh karena itu dengan
bertumbuhnya eksistensi produk UMKM tentunya juga turut membantu mengangkat
eksistensi sektor pariwisata dan sebaliknya.
Produk DOPITA juga merupakan produk oleh-oleh yang memanfaatkan hasil panen
kopi dari petani kopi. Sehingga ketika produk ini dipromosikan secara berkelanjutan dan
penjualan produk mengalami peningkatan maka juga akan menguntungkan kepada petani
kopi, karena ikut menyejahterakan petani kopi dengan terus memanfaatkan hasil panen dari
petani kopi di Gombengsari. Selain itu, Produk Dodol Kopi Robusta ini merupakan produk
oleh-oleh khas dari Kampung Kopi Gombengsari yang dimana Kampung Kopi Gombengsari
sendiri termasuk ke dalam desa wisata yang memiliki beberapa daya Tarik di dalamnya. Oleh
karena itu, jika produk DOPITA dipromosikan secara luas, maka dengan secara tidak
langsung akan turut memperkenalkan dan menarik masyarakat luar untuk mengetahui dan
mencari informasi terkait Kampung Kopi Gombengsari. Sehinggga calon wisatawan atau
masyarakat yang asing dengan Desa Wisata Gombengsari akan penasaran dengan daya tarik
di Kampung Kopi Gombengsari dan secara tidak langsung juga dapat meningkatkan minat
kunjungan wisatawan ke Kampung Kopi Gombengsari.
Namun, hal tersebut sangat bertolak belakang ketika di lapangan. Keterbatasan pelaku
dalam mempromosikan produk oleh-oleh Dodol Kopi Robusta (DOPITA) sehingga produk
ini masih jarang dilakukan promosi melalui online, dan hanya mempromosikan produk
DOPITA ketika ada wisatawan ataupun kunjungan, serta pelaku usaha kurang memanfaatkan
media sosial dengan baik sebagai sarana promosi sehingga masih banyak masyarakat
Banyuwangi maupun wisatawan yang kurang familiar dengan produk ini, sehingga
berdampak pada penjualan produk yang rendah dan tidak stabil. Oleh karena itu, pelaku usaha
dapat terus mempromosikan produk DOPITA secara berkelanjutan dengan memanfaatkan
media digital yaitu media sosial instagram sesuai hasil survei yang telah dilakukan. Karena
sasaran atau target pasar dalam pembuatan media sosial Instagram sebagai sarana media
promosi pada produk DOPITA sangat luas, yaitu seluruh masyarakat atau wisatawan baik
yang memiliki akun dan aplikasi instagram maupun tidak. Hal tersebut dikarenakan untuk
membuka akun instagram DOPITA tidak hanya dapat diakses melalui aplikasi Instagram,
melainkan akun tersebut dapat diakses melalui web.
4.3.1.2 Analisis Konsep (Concept Analysis)
Dari analisis permasalahan yang telah dilakukan, masih ada alat promosi lain yang
belum digunakan oleh pelaku usaha Produk DOPITA, maka dari itu penulis berupaya untuk
memaksimalkan alat promosi yang belum dilakukan yaitu dengan pembuatan akun Instagram
dan konten Instagram DOPITA. Hal tersebut dilatarbelakangi karena banyaknya masyarakat
52
yang sudah menggunakan smartphone, dapat dijadikan sebagai peluang untuk membuat
media promosi digital dengan memanfaatkan media sosial. Media sosial yang akan digunakan
adalah instagram. Pemasaran produk dengan menggunakan Instagram yang berbasis foto
sangat efektif dan efisien, karena gambar mampu berbicara seribu kata (Silva dkk, 2013).
Berdasarkan teori pada Bab tinjauan pustaka oleh (Nisrina, 2019) bahwa Instagram sebagai
aplikasi yang digunakan untuk membagi foto membuat banyak pengguna yang terjun ke
bisnis online turut mempromosikan produk- produknya lewat Instagram. Instagram sebagai
media yang efektif untuk mendekatkan dan memasarkan produknya pada pengguna Instagram
yang kebanyakan adalah generasi muda. Melalui Instagramlah produk barang/jasa ditawarkan
dengan meng-upload foto atau video singkat, sehingga para calon konsumen dapat melihat
jenis-jenis barang/jasa yang ditawarkan. Selain itu, sesuai dengan hasil survei yang dilakukan
pada tahap analisis, 100 responden menyetujui bahwa pengggunaan media sosial sebagai
sarana promosi digital sangat tepat. Dan, 82 responden memilih media sosial Instagram
sebagai media sosial yang tepat untuk digunakan sebagai media promosi digital. Dengan
dibuatkannya Instagram, bertujuan untuk membantu memasarkan atau mempromosikan
produk DOPITA dengan harapan dapat meningkatkan kuantitas penjualan dan mengenalkan
produk DOPITA kepada masyarakat atau calon konsumen melalui Instagram tersebut.
Instagram sendiri terdiri dari beberapa fitur, yaitu:
1. Profil dan Bio
Instagram kembali melakukan update design. Update ini yang mengubah tampilan
profile dan bio di Instagram. Instagram kini makin fokus pada followers dan following dan
mempersingkat bio, padahal dulu tampilan Instagram lebih fokus ke informasi di bio profile.
Bahkan sekarang kita juga diuntungkan dengan bio profile yang lebih simple.
2. Highlight atau sorotan
Fitur stories highlight memungkinkan pengguna untuk merangkum hasil Instagram
stories ke dalam kategori pilihan. Maksimum stories pada satu highlight yakni 100 stories.
Fitur ini terletak di bagian bawah biografi pengguna pada laman profil Instagram (Kertamukti
et al., 2019). Stories highlight dapat bertahan lebih lama dibandingkan Instagram stories di
laman profil pengguna hingga lebih dari 24 jam selama pengguna menginginkan
gambar/video yang diunggahnya untuk ditampilkan (Josina, 2017). Pada penggunaan stories
highlight Instagram, terdapat pilihan untuk membuat sampul (cover) sendiri atau mengikuti
format asli dari Instagram.
3. Postingan atau feed
Pada fitur unggah foto dan video pengguna Instagram dapat memilih foto atau video
yang akan diunggah dari galeri atau album yang terdapat pada smarthphone, atau dapat
53
langsung menggunakan kamera yang tersedia pada fitur tersebut. Gambar ataupun video yang
diunggah kemudian bisa diedit dengan menggunakan efek yang telah tersedia pada fitur
tersebut untuk mempercantik tampilan foto. Pengguna juga dapat mengunggah foto dan video
dalam jumlah yang banyak dalam sekali unggah dengan jumlah foto atau video.
Kemudian, dari solusi yang telah ditemukan lalu dilakukan identifikasi, dirincikan dan
kemudian disusun konsep untuk menentukan materi yang akan ditampilkan pada konten
Instagram. Yang nantinya akan membentuk suatu peta konsep seperti berikut:

Log In atau Masuk

Tampilan profil instagram

Foto profil Bio Sorotan Postingan

Logo DOPITA Nama dan kategori Link ulasan Bahan utama


Tagline UMKM Testimoni Ciri khas
Link pemesanan Harga promo Kemasan
Harga dan pemesanan

Gambar 4. 3 Peta konsep pembuatan akun instagram DOPITA

Peta konsep diatas merupakan patokan untuk peneliti dalam mengisi konten pada akun
Instagram DOPITA. Dari hasil peta konsep diatas, kemudian dilanjutkan dengan menentukan
bahan-bahan yang akan dimasukkan dalam konten Instagram DOPITA.

4.3.1.3 Analisis Tujuan Media Pemasaran (Analysis of Marketing Media Objectives)


Dari peta konsep yang telah dibentuk, maka dapat menentukan bahan konten yang
akan ditampilkan dari materi yang telah disusun lalu ahirnya akan membentuk konsep akhir
beserta tujuannya dari Instagram yang akan dikembangkan. Berikut gambaran konsep akhir
pembuatan akun dan konten pada Instagram DOPITA:
Tabel 4. 1 Konsep akhir pembuatan akun dan konten pada instagram DOPITA

Foto Profil Bio

Foto profil yang akan ditampilkan pada Bio pada Instagram perlu diisi agar
Instagram DOPITA menggunakan logo pengunjung instgram DOPITA merasa yakin
DOPITA supaya pengguna Instagram atau bahwa akun Instagram tersebut aktif. Selain
itu, juga untuk memperkenalkan identitas
calon konsumen yang mengunjungi produk ini serta memudahkan calon
Instagram tersebut lebih mengenal akan konsumen atau pengunjung akun dalam
logo DOPITA yang merupakan identitas melakukan pemesanan produk. Link
pemesanan yang dicantumkan pada bio akun
dari produk ini.
berupa link dari whatsapp pelaku usaha.
54
Sorotan Postingan
Pada sorotan akun Instagram DOPITA, Pada postingan instagram akun DOPITA
akan memanfaatkan google form sebagai akan memaparkan 4 materi yang disajikan
link ulasan sehingga konsumen dapat dalam bentuk konten foto-foto yang disertai
memberikan ulasannya. Kemudian, pada penjelasan sebagai informasi umum untuk
sorotan testimoni akan memanfaatkan foto calon konsumen yang mengunjungi akun
dokumentasi dari konsumen. Hal itu DOPITA. Konten tersebut bertujuan agar
bertujuan untuk menarik minat calon calon konsumen mengetahui pembeda atau
konsumen untuk membeli produk DOPITA. ciri khas dari DOPITA dibanding dengan
Selain itu untuk menarik perhatian calon makanan dodol pada umumnya serta
konsumen, pada sorotan juga dipaparkan mengetahui terkait herga dan pemesanan
pamflet berupa harga promo yang sedang dari produk ini.
berlaku..
Sumber: Data penelitian diolah, 2023
Konsep akhir yang telah terbentuk pada table diatas merupakan acuan peneliti untuk
menyelesaikan tahapan selanjutnya. Dengan adanya konsep tersebut, proses pembuatan akun
dan konten DOPITA menjadi lebih tertata, selain itu juga dapat mengetahui masing-masing
tujuan dari dirancangnya setiap konten tersebut.

4.3.1.4 Hasil Analisis


Dari analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, baik analisis awal, konsep, dan juga
analisis tujuan media pemasaran, dapat disimpulkan bahwa produk DOPITA merupakan
produk yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Selain banyak pihak yang mengapresiasi
produk tersebut, produk ini merupakan salah satu produk UMKM atau Usaha, Mikro, Kecil
dan Menengah. Produk ini masih tergolong produk mikro karena masih diproduksi secara
perorangan dan tidak dibawah naungan perusahaan. Selain itu, produk ini juga
memanfaatkann hasil olahan dari petani kopi, dimana dengan mendukung produk ini terus
berkembang juga ikut mendukung dan memanfaatkan hasil dari petani kopi tersebut. Promosi
yang dilakukan pada produk DOPITA masih sebatas internal kepada wisatawan yang
berwisata ke Kampung Kopi Gombengsari atau ketika ada kunjungan di Rumah Digital. Oleh
karena itu, diperlukan media promosi untuk memperluas penjualan DOPITA serta agar
banyak masyarakat yang mengetahui akan inovasi produk ini.
Media promosi yang akan dirancang dengan memanfaatkan media digital yaitu
menggunakan media sosial instagram. Pembuatan akun Instagram DOPITA tersebut

55
dilatarbelakangi karena banyaknya masyarakat yang telah menggunakan smartphone dan
bermain media sosial. Dan media sosial yang cukup populer untuk dijadikan media promosi
adalah Instagram. Dalam pembuatan akun Instagram DOPITA menggunakan email dari
DOPITA sendiri, dan dalam perancangannya memperhatikan 4 fitur yang akan menjadi acuan
dalam perancangan konten Instagram DOPITA. 4 fitur tersebut antaranya profil, bio,
postingan dan sorotan. Kemudian disusun isi materi untuk konten pada setiap fitur tersebut
dengan tujuan masing-masing. Perancangan akun Instagram DOPITA merupakan upaya
untuk membantu memperkenalkan produk oleh-oleh DOPITA kepada masyarakat luas dan
harapannya dapat meningkatkan grafik penjualan produk DOPITA. Setelah dilakukannya
analisis, langkah selanjutnya yaitu dengan membuat akun Instagram DOPITA dan mendesain
konten untuk akun tersebut.

4.3.2 Tahap Perancangan (Design)


Tahap kedua dalam pengembangan model ADDIE yaitu design atau perancangan.
Design dilakukan sebagai tahap konseptual yang mendasari perancangan produk yang
dikembangkan berupa instagram. Adapun yang dilakukan pada proses ini yaitu mulai dari
pemilihan media, pemilihan format dan kemudian mulai mendesain. Berikut penjelasan tiap
tahap:
4.3.2.1 Pemilihan Media (Media Selection)
Dalam melakukan promosi di media sosial, hal yang sangat penting adalah konten
yang berisi promosi yang diposting di media sosial yang digunakan. Apapun bentuk promosi,
foto atau konten menjadi salah satu daya tarik konsumen untuk membaca atau menyimpan.
Dalam membuat konten, kreativitas dan dukungan aplikasi yang mudah digunakan menjadi
salah satu persoalan yang dihadapi para pelaku usaha dalam mempromosikan. Kekurang
mampuan dalam mendesain konten dan membuat konten yang menarik dapat diatasi dengan
menggunakan aplikasi yang gratis dan menawarkan berbagai template yang dapat digunakan.
Dari konsep yang telah disiapkan, untuk mengembangkan media promosi dari produk
DOPITA peneliti memanfaatkan aplikasi canva dan corel draw dalam perancangannya.
Peneliti menggunakan aplikasi canva untuk menentukan elemen yang digunakan dan jenis
font yang dipaparkan dalam konten. Sedangkan untuk aplikasi corel draw digunakan untuk
menentukan ukuran dan warna dasar pada konten.

Gambar 4. 4 Logo
56 aplikasi canva dan corel draw
Canva adalah aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan desain grafis.
Penggunaan aplikasi Canva dapat meningkatkan kreativitas dalam membuat desain poster,
presentasi, dan konten visual lainnya. Dalam melakukan desain, aplikasi Canva menyediakan
beragam foto yang dapat digunakan sebagai ilustrasi konten, konten dalam bentuk template
sehingga dapat langsung digunakan, jenis huruf dan berbagai ilustrasi lainnya dalam
menunjang kreativitas dalam membuat desain. Sedangkan aplikasi corel draw merupakan
program pengolah desain grafis yang familier dan paling diminati di kalangan desain grafis.
Program ini dapat digunakan dengan mudah karena terdapat tool-tool maupun efek yang
menghasilkan berbagai bentuk desain yang inovatif dan ekspresif dengan dilengkapi
komposisi warna yang bagus, serta adanya tool untuk membuat objek yang unik dan kreatif.

4.3.2.2 Pemilihan Format (Format Selection)


Pengembangan media dalam penelitian ini adalah media promosi digital produk Dodol
Kopi Robusta. Dalam tahap pengembangannya, format yang dipilih adalah pengembangan
media sosial Instagram sesuai dengan trend atau gaya saat ini serta masukan dari pelaku
usaha, karena akun ini berkaitan dengan produk yang dikeluarkan pelaku usaha tersebut.
Masukan dari pelaku usaha diperoleh dari wawancara penelitian yang lebih dominan memberi
saran terkait isi dari konten yang akan dipaparkan. Sedangkan untuk format atau gaya yang
digunakan dalam perancangan konten yaitu dengan menggunakan model puzzle feed dan
carousel.
Puzzle feed Instagram merupakan tampilan Instagram grid yang dirancang agar
pengguna bisa menyatukan beberapa elemen dari beberapa kotak postingan. Dengan begitu,
pengguna bisa menghasilkan tampilan yang unik dan berhubungan secara keseluruhan. Jenis
feed ini lebih banyak digunakan oleh mereka yang bekerja sebagai pembuat konten atau
memiliki bisnis untuk promosi produk. Sedangkan Carousel post adalah salah satu jenis
konten di media sosial. Ciri khasnya yakni adanya lebih dari satu gambar dalam satu konten.
Nah, carousel post sendiri bersifat interaktif. User lain bisa menggeser deretan gambar yang
ada di dalamnya. Jika menurut definisinya, mungkin carousel terlihat sebagai fitur media
sosial biasa. Akan tetapi, fitur satu ini mampu menjadi cara yang jitu bagi marketer untuk
meningkatkan penjualan produk perusahaan. Tidak hanya itu, carousel juga bisa menjadi
inisiatif pemasaran yang ampuh karena dapat disebarkan pada berbagai platform.
Pemilihan format ini diharapkan dapat menghasilkan konten yang lebih tertata dan
rapi. Untuk sktesta dari format yang dipilih sebagai berikut:

57
Gambar 4. 5 Sketsa akun instagram DOPITA

Dari hasil sketsa yang telah dibuat, menjadi gambaran dalam pembuatan akun dan
konten Instagram DOPITA. Hasil desain konten pada instagram DOPITA akan sesuai dengan
sketsa yang telah dibuat pada tahap ini.

4.3.2.3 Desain Awal (Initial Design)


Informasi yang disajikan dalam Instagram DOPITA mengacu pada tahap sebelumnya
yaitu analisis konsep dan tujuan, serta pengumpulan bahan yang dibutuhkan dalam tahap
design seperti foto produk, dokumentasi konsumen, link whatsaap serta link ulasan. Setelah
semua bahan terkumpul langkah selanjutnya dilakukan perancangan mulai dari penentuan
warna dasar, pemilihan jenis huruf, dan kemudian perancangan desain.
1. Unsur Warna
Unsur dasar yang digunakan pada desain yaitu menggunakan percoklatan, seperti
coklat muda dan coklat yang sedikit gelap. Unsur warna utama coklat diambil untuk
mencerminkan kesan canggih, mahal, memberi rasa hangat, nyaman serta melambangkan rasa
aman. Selain itu, coklat memberikan kesan tahan lama dan sesuatu yang manis pada khalayak
tepatnya yang ada pada produk DOPITA. Warna coklat juga identic dengan warna dodol dan
kopi itu sendiri.
58
2. Pemilihan jenis huruf
Dalam perancangan suatu karya desain dibutuhkan jenis huruf atau font untuk
menentukan bentuk setiap karakter. Terdapat banyak jenis font pada aplikasi canva seperti
Algerian, Arial, Comic Sans, dan lain sebagainya. Dalam desain konten Instagram
@dopita_gombengsari yang digunakan adalah jenis font aleo, alice, pompiere, dan font
ralewey. Jenis huruf tersebut mudah dibaca, jelas dan juga menarik untuk desain konten
Instagram yang dirancang oleh peneliti
3. Pembuatan akun dan perancangan desain konten
Berikut adalah langkah dan hasil dari desain produk akun instagram yang telah dibuat
oleh peneliti.
a. Pembuatan akun instagram DOPITA
Pendaftaran akun instagram menggunakan email dopita sendiri yaitu dengan alamat

dopita2023@gmail.com, kemudian mengisi dan melengkapi data-data yang dibutuhkan pada

akun Instagram. Setelah melewati proses pengisian data-data akun instagram DOPITA,

diperoleh akun instagram dengan nama pengguna @dopita_gombengsari,

Gambar 4. 6 Pembuatan dan pendaftaran akun instagram DOPITA

Setelah akun Instagram DOPITA telah dibuat, maka akun tersebut siap untuk diisi

konten sesuai dengan konsep dan sketsa yang telah dirancang pada tahapan sebelumnya.

b. Mengisi foto profil instagram DOPITA

Foto profil yang digunakan pada akun instagram DOPITA menggunakan logo dari

produk DOPITA.

59
Gambar 4. 7 Foto profil instagram DOPITA

Hal itu bertujuan agar user instagram yang mengunjungi akun instagram DOPITA

mengetahui dan lebih familiar dengan logo produk DOPITA.

c. Melengkapi bio pada akun instagram DOPITA

Bio pada akun instagram DOPITA perlu diisi untuk menandakan bahwa akun tersebut

aktif. Dan bio biasanya juga berisi beberapa informasi atau beberapa kalimat yang membuat

user lain tertarik untuk melihat postingan pada akun DOPITA.

Gambar 4. 8 Bio pada akun instagram DOPITA

Bio pada akun DOPITA berisi kepanjangan dari nama akun yaitu

@dopita_gombengsari, kalimat ajakan untuk mencintai produk Indonesia salah satunya

produk UMKM, link pemesanan melalui whatsapp dan alamat warung sofi yang langsung

mengarah pada google maps.

d. Membuat postingan instagram DOPITA

Postingan Instagram dibagi menjadi 2 model atau format, yaitu dengan puzzle feed

dan carousel post.

60
1. Puzzle feed Instagram DOPITAPuzzle feed terdiri dari 15 postingan atau konten yang

terbagi menjadi 5 baris dan 3 kolom.

Gambar 4. 9 Postingan instagram DOPITA yang membentuk format puzzle

Puzzle feed memiliki tema pembahasan yang berbeda-beda setiap barisnya. Tema

tersebut antara lain tentang bahan utama, ciri khas, pengemasan dan harga serta lokasi.

2. Carousel post

Carousel post terletak pada baris yang membahas terkait bahan utama, ciri khas,

pengemasan, dan harga serta lokasi. Carousel post terdiri 5 postingan yang di dalam konten

tersebut memberikan penjelasan sesuai tema.

A. Tema tentang bahan utama

Gambar 4. 10 Postingan instagram DOPITA yang membentuk carousel post


dengan tema bahan utama

B. Tema tentang ciri khas

Gambar 4. 11 Postingan instagram DOPITA yang membentuk carousel post


dengan tema ciri khas

61
C. Tema tentang kemasan produk

Gambar 4. 12 Postingan instagram DOPITA yang membentuk carousel post


dengan tema kemasan produk

D. Tema tentang harga dan pemesanan

Gambar 4. 13 Postingan instagram DOPITA yang membentuk carousel post


dengan tema harga dan pemesanan

Informasi yang disampaikan pada konten diatas disesuaikan dengan produk DOPITA,

sehingga informasi yang disampaikan berupa fakta. Selain itu, beberapa informasi didapat

dari wawancara dengan pelaku usaha.

e. Membuat sorotan atau highlight

Sorotan dikelompokkan menjadi kelompok tentang promo, link ulasan dan juga

dokumentasi konsumen. Kelompok tentang dokumentasi konsumen diberi judul sobat

DOPITA pada sorotan, hal itu bertujuan agar tercipta suasana yang akrab antara konsumen

dan pelaku usaha selain itu juga untuk membantu mem-branding produk DOPITA.

a. Promo DOPITA

62
Gambar 4. 14 Konten tentang promo DOPITA yang diletakkan
pada sorotan instagram

b. Link ulasan DOPITA

Gambar 4. 15 Konten tentang link ulasan DOPITA yang


diletakkan pada sorotan instagram

c. Sobat DOPITA

Gambar 4. 16 Konten tentang dokumentasi konsumen DOPITA yang


diletakkan pada sorotan instagram

Sorotan atau highlight Instagram DOPITA tersusun setelah mengirim stories pada

akun Instagram. Stories tersebut akan hilang setelah terkirim selama 24 jam, namun ketika

stories tersebut telah dikelompokkan menjadi sorotan, konten tersebut tetap ada di bagian

profil Instagram.

f. Tampilan Instagram keseluruhan

63
Perancangan Instagram DOPITA sesuai dengan sketsa yang dibuat sebelumnya, mulai
dari isi konten, format dan tata letak. Jika dilihat secara keseluruhan, tampilan Instagram
terlihat sebagai berikut:

Gambar 4. 17 Akun instagram DOPITA

4.3.3 Tahap Pengembangan (Development)


Tahap ketiga dalam penelitian dan pengembangan (Research and Development) model
ADDIE yakni pengembangan atau Development. Pada tahap ini dilakukan proses
pengembangan akun Instagram produk DOPITA. Pada tahap ini, hasil dari pembuatan akun
dan desain konten pada Instagram produk DOPITA yang sudah dibuat akan divalidasi oleh
tim ahli yang terdiri dari ahli media dan ahli materi. Validasi ahli materi dilakukan oleh
Bapak Gusdarul Ulum atau yang biasa dipanggil Mas Ciunk yang merupakan bagian dari tim
Marketing Pusat Oleh-oleh Osing Deles. Sedangkan validasi ahli media dilakukan oleh Bapak
Dimas Sanrizki, S.Sn. yang merupakan Guru Produktif Desain Komunikasi Visual atau DKV
di SMK Negeri 1 Banyuwangi. Selanjutnya validator akan melakukan validasi melalui
kuesioner tertutup, akan tetapi melampirkan saran atau masukan yang akan digunakan sebagai
pedoman dalam perbaikan dan penyempurnaan konten Instagram produk DOPITA. Adapun
tahapan dari validasi ahli dan revisi produk yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
4.3.3.1 Validasi Ahli
Validasi ahli dilakukan dengan mengisi kuisioner yang telah disiapkan, yang
kemudian hasil skor dari penilaian diolah untuk mengetahui persentase setiap aspek.
64
a. Validasi ahli materi
Pada tahap validasi ahli materi yang dilakukan yaitu pemberian dan pengisian
kuisioner dengan jumlah 10 butir pernyataan, yang terbagi menjadi 4 aspek penilaian.
Berdasarkan teori Ham dalam Annisa (2020) mengenai indikator penilaian efektifitas
promosi terdapat 4 aspek yaitu: aspek empati (emphhaty), aspek persuasi (persuation), aspek
dampak (impact), dan aspek komunikasi (communication). Berikut adalah hasil dari validasi
ahli materi beserta persentase perhitungan skor:
Tabel 4.2 Hasil validasi ahli materi

Skor (%) Kategor (%) Kateg


Skor Skor
No. Maks per i per Kesel ori
No Aspek Validato per
Butir per Aspek Aspek uruha Keselu
r Aspek
Aspek n ruhan
1 5 Sangat
1. Emphaty 10 10 100%
Layak
2 5

3 4
2. Persuation 8 10 80% Layak
4 4
5 4 Sangat
82%
Layak
3. Impact 6 3 11 15 73,3% Layak
7 4
8 4
Communicatio
4. 9 4 12 15 80% Layak
n
10 4
Sumber: Data penelitian diolah, 2023

Berdasarkan Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Materi dapat ditarik kesimpulan bahwa,
penilaian ahli materi terhadap media promosi produk oleh-oleh DOPITA termasuk dalam
kategori “Sangat Layak” tetapi ada beberapa aspek dari butir pernyataan yang memiliki nilai
presentase rendah. Hasil presentase aspek impact pada butir pernyataan nomor 5 sampai 7
merupakan presentase yang paling rendah yaitu pada rentang 73,3% dan pada pernyataan
nomor 6 mendapat skor 3. Isi dari bulir pernyataan nomor 6 yaitu mengenai Instagram
tersebut memberikan informasi kepada user lain terkait promo yang sedang berlangsung.
Dapat disimpulkan bahwa penilian dari ahli materi yaitu masih perlu ditingkatkan lagi
mengenai informasi promo yang disajikan. Sedangakan untuk semua butir pernyataan selain
pada butir pernyataan nomor 6 memiliki presentase 80% dan 100%. Penilaian keseluruhan isi
dari produk Instagram DOPITA dari ke empat aspek berada pada rentang 80,01% - 100%

65
sesuai Tabel 3.7 Skala Kelayakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa Instagram produk
DOPITA layak digunakan sebagai media promosi oleh pelaku usaha pada produk oleh-oleh
Dodol Kopi Robusta.

b. Validasi ahli media


Pada tahap validasi ahli media yang dilakukan yaitu pemberian dan pengisian
kuisioner dengan jumlah 8 butir pernyataan, yang terbagi menjadi 5 aspek penilaian.
Berdasarkan teori Laurer dalam Haidar dan Martadi (2021) mengenai indikator penilaian
prinsip desain terdapat 5 aspek yaitu: aspek kesatuan (unity), aspek keseimbangan (balance),
aspek ritme (rhythm), aspek penekanan (emphasis), dan aspek proporsi (proportion). Berikut
adalah hasil dari validasi ahli media beserta presentase perhitungan skor.
Tabel 4.3 Hasil validasi ahli media

Skor Skor (%) Kategori Katego


(%)
No. Skor per Maks per per ri
No Aspek Keselu
Butir Validator Aspek per Aspek Aspek Keselu
ruhan
Aspek ruhan
6 5 Sangat
1. Kesatuan 10 10 100%
7 5 Layak

3 4 Sangat
2. Keseimbangan 9 10 90%
4 5 Layak
Sangat
1 5 95%
Sangat Layak
3. Ritme 9 10 90%
2 4 Layak
Sangat
4. Penekanan 5 5 5 5 100%
Layak
Sangat
5. Proporsi 8 5 5 5 100%
Layak
Sumber: Data penelitian diolah, 2023

Berdasarkan Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli Media dapat ditarik kesimpulan bahwa,
penilaian ahli media terhadap media promosi berupa Instagram termasuk dalam kategori
“Sangat Layak”. Dari beberapa aspek penilaian, ada butir pernyataan di dalam aspek tersebut
yang masih perlu perbaikan untuk kedepannya. Aspek keseimbangan dan ritme memiliki
presentase 90%, tetapi skor pada butir pernyataan yang memiliki nilai terendah pada butir
pernyataan nomor 2 dan 3 yaitu mengenai ketepatan tata letak dan ketepatan jenis huruf atau
font dengan nilai skor 4 dan butir pernyataan selain nomor 2 dan 3 memiliki presentase
tertinggi yaitu 100% dengan nilai skor 5. Dari keseluruhan 5 aspek pada penilaian oleh ahli
media, nilai tersebut menunjukkan bahwa Instagram DOPITA layak digunakan sebagai media

66
promosi oleh pelaku usaha pada produk oleh-oleh Dodol Kopi Robusta. Hal ini dikarenakan
rentang presentase yang diperoleh dari ke-lima aspek berada pada rentang 80.01% - 100%
sesuai Tabel 3.7 Skala Kelayakan.

4.3.3.2 Revisi Ahli


Revisi ahli dilakukan dengan mengisi pada bagian saran, masukan, atau kritikan yang
tersedia pada kuisioner, yang kemudian saran dan masukan tersebut menjadi acuan peneliti
untuk melakukan perbaikan.
a. Revisi ahli materi
Hasil revisi dari ahli materi menunjukkan hasil bahwa isi konten Instagram DOPITA
yang telah dibuat sudah layak untuk dipublikasikan, namun ada beberapa kritik atau saran
serta masukan yang diberikan oleh ahli materi untuk perbaikan isi konten Instagram yang
lebih baik lagi. Berikut merupakan saran dan masukan yang diberikan oleh ahli materi:

Tabel 4.4 Hasil revisi ahli materi


No. Validator Saran/Kritikan/Masukan Tindak Lanjut
1. Bapak Gusdarul Upload manfaat konsumsi produk Membuat konten tentang
Ulum atau Mas sesering mungkin agar pelanggan informasi manfaat dari
Ciunk, Tim sering mengetahui manfaat dodol dan kopi kemudian
Marketing Osing produk di upoad pada feed
Deles Instagram

2. Sering upload video reels Dibuatkan video reels


dan diupload pada
Instagram DOPITA

3. Informasi promo jangan ditaruh Membuat konten pada


pada sorotan atau stories saja, tapi feed Instagram DOPITA,
perlu di upload di bagaian feed berisi tentang promo
juga yang sedang berlangsung

4. Menggunakan tagar atau hashtag Menciptakan tagar


yang sesuai dengan produk #dodolkopirobusta,
DOPITA sebanyak-banyaknya, #dopitagombengsari, dan
dan menciptakan tagar DOPITA #dopita pada setiap
sendiri caption konten instagram
dan memperbanyak
penggunaan tagar yang
sesuai dengan produk
DOPITA

5. Upload konten pada jam orang Menyampaikan saran


sedang istirahat, karena biasanya tersebut kepada pelaku
di jam tersebut banyak yang usaha yang nantinya
sedang bermain handphone atau akan mengelola
67
sosmed Instagram DOPITA
tersebut agar diterapkan
untuk ke depannya.

Sumber: Data penelitian diolah, 2023


Berdasarkan Tabel 4.4 Hasil Revisi Ahli Materi menunjukkan bahwa media
instagram secara keseluruhan sudah layak digunakan sebagai media promosi oleh pelaku
usaha pada produk oleh-oleh Dodol Kopi Robusta. Akan tetapi, sebelum menuju tahap
selanjutnya yaitu implementasi (uji coba produk) tim ahli materi memberikan saran atau
masukan sebagai bahan pertimbangan dalam melakkan perbaikan selanjutnya. Oleh karena
itu, peneliti melakukan revisi sesuai dengan saran atau masukan yang dilampirkan dan
menyesuaikan dengan kemampuan peneliti itu sendiri.
b. Revisi ahli media
Hasil revisi dari ahli media pada hasil kuisioner yang telah diberikan menunjukkan
hasil bahwa Instagram DOPITA sudah sangat layak untuk dilakukan publikasi, namun masih
ada beberapa revisi atau masukan yang perlu diperbaiki. Selanjutnya peneliti melakukan
perbaikan sesuai dengan arahan dari ahli media. Berikut merupakan hasil saran dan masukan
yang telah diberikan ahli media kepada peneliti:
Tabel 4. 5 Hasil revisi ahli media

No. Validator Saran/Kritikan/Masukan Tindak Lanjut


1. Mengganti elemen mata uang dari
dollar ke rupiah
2. Mengganti font karena terlalu tipis
3. Bapak Dimas Sanrizki, Penambahan elemen frame pada Mengubah
S.Sn. Guru Produktif foto beberapa
Desain Komunikasi Visual Mengubah tampilan foto pada desain sesuai
4.
(DKV) SMK Negeri 1 sorotan dari diagonal ke horizontal dengan revisi
Banyuwangi Menempatkan penjelasan atau dari ahli media.
informasi pada satu feed saja agar
5. orang yang membaca informasi
tersebut tidak kesulitan dan tidak
merasa diribetkan.
Sumber: Data penelitian diolah, 2023
Hasil validasi yang dilakukan oleh tim ahli media menunjukan bahwa instagram
secara keseluruhan sudah layak digunakan. Akan tetapi, sebelum menuju tahap selanjutnya
yaitu implementation (implementasi), tim ahli media juga memberikan saran atau masukan
sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan atau revisi selanjutnya. Masukan
atau saran dari ahli media menunjukkan bahwa perlu ada beberapa perbaikan desain pada
konten Instagram sesuai arahan dari ahli media.

68
4.3.3.3 Perbaikan konten akun Instagram setelah direvisi
Berikut merupakan hasil desain konten Instagram yang telah melalui tahap validasi
dan revisi oleh ahli media dan ahli materi:

a. Mengganti elemen pada mata uang dari dollar ke rupiah


Saran dari ahli media terkait desain untuk mengganti elemen mata uang tersebut
bertujuan agar selaras dengan tulisan yang terdapat dalam konten, karena informasi yang
disampaikan dalam konten menjelaskan bahwa DOPITA dijual dengan harga Rp 25.000, oleh
sebab itu elemen yang digunakan seharusnya mata uang rupiah.

Gambar 4. 18 Elemen mata uang pada konten sorotan

b. Mengganti font atau jenis huruf


Font yang digunakan sebelumnya menggunakan font jenis pompiere dan forum.
Menurut ahli media, jika menggunakan font jenis tersebut menghasilkan tulisan yang terlalu
tipis, sehingga disarankan untuk mengganti jenis font yang lain yang menghasilkan tulisan
lebih tebal dari sebelumnya. Hal tersebut bertujuan agar informasi yang disampaikan lebih
terbaca dengan jelas sehingga pembaca juga tidak terlalu kesulitan untuk membaca informasi
yang dipaparkan. Setelah revisi dari ahli media, peneliti mengubah jenis font menggunakan
font alice dan font raleway untuk bagian carousel post. Namun untuk puzzle feed rata-rata
masih tetap menggunakan font yang sebelumnya, font pompiere dan font aleo.

69
Gambar 4. 19 Penggunaan jenis huruf pada konten

c. Penambahan elemen frame


Revisi dari ahli media terkait penambahan elemen frame pada foto yang dipaparkan
pada konten bertujuan agar lebih menarik. Selain itu, dengan penambahan frame pada foto
membuat tampilan konten lebih rapi dan tertata.
1. Tema tentang bahan utama

Gambar 4. 20 Postingan instagram DOPITA yang membentuk carousel post


dengan tema bahan utama setelah direvisi
2. Tema tentang ciri khas

Gambar 4. 21 Postingan instagram DOPITA yang membentuk carousel post


dengan tema ciri khas setelah direvisi
3. Tema tentang kemasan produk

Gambar 4. 22 Postingan instagram DOPITA yang membentuk carousel post dengan


tema kemasan produk setelah direvisi
4. Tema tentang harga dan pemesanan

Gambar 4. 23 Postingan instagram DOPITA yang membentuk carousel post dengan


70
tema harga dan pemesanan setelah direvisi
d. Menempatkan informasi pada satu feed
Informasi yang disampaikan pada konten sebelum dilakukan revisi oleh ahli media
terletak diantara 2 konten, menurut Pak Dimas selaku tim ahli media hal tersebut menyulitkan
pembaca untuk membaca informasi yang dipaparkan, dikarenakan harus menggeser-geser
feed tersebut agar bisa terbaca dengan jelas. Oleh karena itu, perlu dilakukan perubahan agar
informasi yang dipaparkan hanya terletak di satu feed.

Gambar 4. 24 Penulisan informasi pada konten sebelum revisi

Gambar 4. 25 Penulisan informasi pada konten setelah revisi

e. Upload manfaat jika mengkonsumsi produk


Revisi dari ahli materi disarankan untuk mengunggah manfaat dari produk tersebut,
karena agar calon konsumen tidak merasa ragu dan lebih yakin untuk mencoba produk
tersebut. Selain itu, untuk memenuhi kuisioner yang menjadi acuan ahli materi dalam menilai
materi atau isi konten pada akun Instagram DOPITA.

71
Gambar 4. 26 Konten tentang manfaat produk

f. Upload promo pada bagian feed Instagram


Menurut ahli materi, mengunggah informasi promo jangan hanya dibagian sorotan
atau highlight. Karena informasi tersebut merupakan informasi yang dapat menarik perhatian
user lain pada produk DOPITA. Oleh karena itu, jika promo tersebut terletak tersembunyi
maka informasi tersebut tidak dapat tersampaikan dengan baik pada user lain.

Gambar 4. 27 Konten tentang informasi promo pada feed instagram

g. Upload reels pada Instagram


Menurut ahi materi, feed Instagram merupakan pelengkap untuk konten di Instagram.
Sebab saat ini, yang sering dilihat oleh pengguna Instagram adalah konten reels yang dapat
lewat di beranda pengguna lain yang tidak mengikuti akun Instagram DOPITA.

Gambar 4. 28 Konten reels pada instagram DOPITA

Konten reels yang diunggah pada akun DOPITA terdapat 3 video. Yaitu, yang
pertama terdapat video komentar ulasan wisatawan mancanegara dari Prancis dipadukan
dengan video mereka mencoba DOPITA. Kemudian yang kedua terdapat video proses
pembuatan DOPITA, dan yang terakhir terdapat video kunjungan dari Bapak Letkol Kav Eko
Julianto Ramadan, M.Tr.Han atau Komandan KODIM 0825 Banyuwangi di Rumah digital
dan memberikan apresiasi dan komentar pada produk DOPITA.

h. Mengubah penataan foto pada sorotan

72
Penataan foto diagonal yang terletak pada sorotan Instagram DOPITA menurut ahli
materi sangat kurang pas. Hal tersebut dikarenakan dapat membuat user lain merasa kesulitan
karena harus memperhatikan fotonya dengan miring-miring. Oleh karena itu, dianjurkan
untuk diubah dalam bentuk lurus. Ahli media mengatakan bahwa, desain yang baik adalah
yang dapat menyampaikan informasi secara jelas dan tidak membuat yang melihat atau
membaca tersebut kesulitan.

Gambar 4. 29 Penataan foto pada sorotan sebelum revisi (kiri) dan


setelah revisi (kanan)

i. Menggunakan hashtag atau tagar yang sesuai


Menurut ahli materi, penggunaan tagar pada konten instagram sangat berpengaruh
untuk menaikkan insight akun Instagram tersebut. Selain itu, dapat memudahkan user lain
untuk mencari produk DOPITA.

Gambar 4. 30 Penggunaan hashtag pada postingan (kiri) dan pada bio (kanan)

4.3.4 Tahap Implementasi (Implementation)


Langkah ke-empat pada model ADDIE yaitu melakukan proses implementasi atau uji
coba produk terhadap produk instagram yang sudah dibuat setelah melalui tahap
development. Uji coba produk tersebut dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk mengetahui tingkat efektivitas dan kelayakan dari produk yang
dihasilkan. Tahapan uji coba produk dilakukan dengan cara uji coba lapangan dengan
membagikan kuisioner kepada 100 responden.
4.3.4.1 Publikasi Produk
73
Sebelum diujikan, produk instagram disebar dengan menambahkan nama instagram
DOPITA pada label kemasan produk DOPITA yang baru dan menambahkan link Instagram
DOPITA pada whatsapp business milik pelaku usaha, dimana ketika membuka profil
whatsapp business tersebut pengguna hanya dengan mengklik tautan maka dapat langsung
tertuju pada akun instagram produk DOPITA serta link Instagram DOPITA juga tertera pada
balasan otomatis pesan di WhatsApp Business tersebut.

Gambar 4. 31 Label kemasan produk DOPITA yang baru

Gambar 4. 32 Tautan instagram DOPITA pada profil whatsapp business

Gambar 4. 33 Link instagram pada balasan cepat whatsapp business

4.3.4.2 Uji Coba Lapangan


Uji Coba Lapangan atau uji publikasi yang dilakukan melibatkan 100 responden tidak
terlatih, yaitu konsumen dan calon konsumen. Uji coba dilakukan melalui kueisioner dengan
9 butir pernyataan yang meliputi 5 aspek penilaian yaitu, aspek Entertainment, aspek
Interaction, aspek Trendiness, aspek Customization dan aspek Word of Mouth. Penyebaran
74
kuisioner tersebut terbagi menajdi 2 cara, yaitu melalui penyebaran offline dan online (melalui
google form) dengan perbandingan. Berikut adalah hasil keseluruh dari uji coba lapangan baik
dengan cara online ataupun offline beserta presentase perhitungan skor.

Tabel 4.6 Hasil uji coba lapangan

Skor
Sko Skor (%) (%) Kategori
No. Maks Kategor
N r per per Keselur Keselur
Aspek Buti per i per
o per Aspe Aspe u u
r Aspe Aspek
No. k k han han
k
Entertainmen 1 451 Sangat
1. 879 1.000 87,9%
t 2 428 Layak
3 449 Sangat
2. Interaction 905 1.000 90,5%
4 456 Layak
5 431 Sangat Sangat
3. Trendiness 886 1.000 88,6% 88,5%
6 455 Layak Layak
Customizatio Sangat
4. 7 447 447 500 89,4%
n Layak
Word of 8 433 Sangat
5. 865 1.000 86,5%
Mouth 9 422 Layak
Sumber: Data penelitian diolah, 2023

Berdasarkan Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Lapangan dapat ditarik kesimpulan bahwa,
penilaian oleh 100 panelis tidak terlatih atau responden terhadap produk instagram dalam
kategori “Sangat Layak”. Aspek yang pertama yaitu aspek entertainment, pada tabel tersebut
butir pernyataan yang perlu diperhatikan yaitu nomor 2 dengan total skor 428 dari skor
maksimal 500 atau sama dengan persentase 85,6%, karena menjadi butir pernyataan yang
paling kecil. Lalu pada aspek kedua atau aspek interaction, nilai terendah terdapat pada butir
pernyataan nomor 3, dengan skor 449 dari skor maksimal 500 yaitu dengan persentase 89,9%.
Pada aspek trendiness nomor butir pernyataan yang memiliki nilai persentase terendah yaitu
butir nomor 5 dengan skor 431 dari skor maksimal 500 atau sama dengan persentase 86,2%.
Aspek selanjutnya yaitu pada aspek customization dengan nilai persentase 89,4% karena
mendapat skor sebesar 447 dari skor maksimal 500. Kemudian pada aspek terakhir yaitu
aspek word of mouth, skor terendah terdapat pada butir pernyataan nomor 9. Karena mendapat
skor sebesar 422 dari skor maksimal 500 atau sama dengan 84,4%.
Sesuai Tabel 4.6 Hasil uji coba lapangan, nilai persentase tertinggi dari semua
terdapat pada butir nomor 4 yang tergolong dalam aspek interaction dengan persentase 91,2%
atau mendapat skor 456 dari skor maksimal 500. Butir tersebut berisi pernyataan mengenai
pengaktifan fitur komentar dan menerima DM atau pesan pribadi. Rentang persentase setiap
75
butir pernyataan yang diperoleh yaitu 84,4% - 91,2% atau 86,5% - 90,5% pada setiap aspek,
rentang persentase yang diperoleh tersebut berada pada rentang 80,01% - 100% sesuai Tabel
3.7 Skala Kelayakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa media instagram sudah layak
digunakan sebagai media Promosi pada produk oleh-oleh Dodol Kopi Robusta. Setelah
diketahui hasil dari tahap implementasi selanjutnya dapat menuju langkah terakhir model
ADDIE yaitu tahap evaluasi (Evaluation).
4.3.4.2 Aktivitas Instagram
Berdasarkan teori pada Bab Tinjauan Pustaka oleh (Atmoko, 2015) terkait aktivitas
yang dapat dilakukan pada media sosial instagram, antaranya terdiri dari follow, like,
comment, dan mention. Berikut aktivitas yang telah dilakuka pada media sosial Instagram
DOPITA:
a. Follow
Follow adalah pengikut dari akun instagram yang telah dibuat, Pengikut dari akun
Instagram DOPITA masih minim dikarenakan akun ini masih baru dibuat dan dalam
pembuatan akun tersebut harus melewati tahap development sebagai penilaian uji validasi
apakah akun instaggram DOPITA layak digunakan atau tidak. Dan ketika telah melewati
tahap revisi maka akun tersebut dapat dipublikasikan secara luas. Upaya dalam menambah
jumlah pengikut dari akun DOPITA dapat memaksimalkan akun penggguna lain untuk ikut
mengshare akun DOPITA pada akun pribadi.

Gambar 4. 34 Tanggal bergabung pada instagram

Gambar 4. 35 Pengikut akun instagram DOPITA

76
Gambar 4. 36 Notifikasi ketika pengguna lain mengshare akun DOPITA

b. Like dan Comment


Like dan Comment dari setiap postingan memang masih terhitung minim, hal tersebut
masih dikatakan wajar karena pengikut dari akun DOPITA memang masih minim. Namun,
meskipun Like dan Comment dari konten yang diunggah masih minim, beberapa postingan
DOPITA telah menjangkau diluar dari pengikut akun DOPITA. Hal tersebut dapat dilihat
pada bagian insight setiap postingan yang diungggah. Agar postingan dapat lebih banyak
dijangkau oleh akun lain, dapat memanfaatkan fitur promosi berbayar yang disediakan oleh
Instagram. Sehingga postingan DOPITA dapat tersebar secara luas ke seluruh penggguna
Instagram.

Gambar 4. 37 Insight salah satu postingan DOPITA

Gambar 4. 38 Fitur promosi berbayar pada instagram


77
c. Mention
Mention dilakukan dengan meng-tag akun lain yang berkaitan dengan akun yang
meng-tag tersebut. akun DOPITA telah melakukan aktivitas tersebut dengan meng-tag akun
dari Kampung Kopi Gombengsari dengan username @kampungkopi_gombengsari dan meng-
tag akun dari rumah digital gombengsari dengan username @rumah_digital_gombengsari,
serta meng-tag akun DOPITA sendiri dengan username @dopita_gombengsari.
Dari beberapa aktivitas yang telah dilakukan sebelumnya, dapat dipantau dalam
dasbor professional yang disediakan oleh Instagram. Dasbor professional tersebut berfungsi
sebagai fitur yang dapat menyimpulkan seberasa aktif akun tersebut dijangkau dan
berinteraksi dengan pengguna instagram, baik dari bagian pengikut maupun tidak. Hal
tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi untuk penggguna instagram sehingga tujuan promosi
dapat terlaksana dengan maksimal.

Gambar 4. 39 Fitur dasbor profesional pada instagram

Gambar 4.40 Jangkauan (kiri) dan interaksi (kanan)

4.3.5. Tahap Evaluasi (Evaluation)


Tahap yang terakhir dalam penelitian dan pengembangan (Research and
Development) model ADDIE yakni evaluasi atau evaluation. Pada tahap ini akan dilakukan
evaluasi atas produk yang sudah dibuat. Penilaian melalui responden dilakukan berdasarkan
teori Kim dan Ko dalam Serepina (2020) mengenai indikator penilaian social media
78
marketing terdapat 5 aspek yaitu: aspek Entertainment, aspek Interaction, aspek Trendiness,
aspek Customization dan aspek Word of Mouth. Sedangkan penilaian terhadap ahli materi,
berdasarkan teori Ham dalam Annisa (2020) mengenai indikator penilaian efektifitas promosi
terdapat 4 aspek yaitu: aspek empati (emphhaty), aspek persuasi (persuation), aspek dampak
(impact), dan aspek komunikasi (communication). Dan penilaian terhadap ahli media
berdasarkan teori Laurer dalam Haidar dan Martadi (2021) mengenai indikator penilaian
prinsip desain terdapat 5 aspek yaitu: aspek kesatuan (unity), aspek keseimbangan (balance),
aspek ritme (rhythm), aspek penekanan (emphasis), dan aspek proporsi (proportion).
Hasil dari ahli media mendapatkan 95% dengan kategori sangat layak, ahli materi 82%
dengan kategori sangat layak dan dari 100 responden mendapatkan hasil 88.5% dengan
kategori sangat layak. Produk instagram mendapatkan feedback yang positif dari pihak pelaku
usaha dan konsumen serta calon konsumen dengan kategori sangat layak. Dimana data
tersebut didapat dari kuesioner yang tersebar secara offline dan online, berikut link g-form
yang digunakan dalam survei uji kelayakan https://bit.ly/kuisioner-instagram-DOPITA. Untuk
hasil kuesioner secara lengkap dan spesifik dari hasil uji lapangan dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan Tabel 4.6 dari kuesioner yang telah disebar dapat disimpulkan, bahwa nilai
terendah dari semua aspek penilaian terdapat pada butir pernyataan nomor 9 yang memiliki
persentase 84,4% dengan skor 422 pada aspek word of mouth dengan pernyataan terkait
keterlibatan pengguna lain untuk membagikan postingan Instagram DOPITA pada akun
pribadi.
Dari hasil tersebut juga dapat disimpulkan bahwa konten jnstagram DOPITA
selanjutnya dapat lebih memfokuskan agar dapat menarik user atau pengguna lain pada
konten-konten Instagram DOPITA sehingga user lain juga tertarik untuk ikut membagikan
konten-konten pada akun Instagram DOPITA pada akun pribadi atau mengenallkan produk
DOPITA kepada orang lain. Namun, media promosi instagram DOPITA telah melewati
proses dalam ADDIE dan dianggap telah sangat layak menjadi media promosi yang akan
dioperasikan oleh pelaku usaha produk oleh-oleh DOPITA atau Dodol Kopi Robusta. Adapun
hasil akhir evaluasi yang diterima peneliti tidak dilakukan tindak lanjut, melainkan sebagai
bahan masukan penelitian selanjutnya, sehingga peneliti tidak melakukan revisi ulang
terhadap produk instagram yang telah jadi, dan penelitian selesai sampai tahap evaluasi akhir
pada model ADDIE standart (bukan circle).
Selain itu, merujuk dari penelitian Ariyanti (2022) terkait pembuatan produk inovasi
Dodol Kopi Robusta atau DOPITA bahwa produk tersebut pernah diikut sertakan pada lomba
jagoan tani oleh peneliti sebelumnya. Hal itu terbukti bahwa produk ini memang sangat
diupayakan agar dapat dikenal oleh masyarakat luas khususnya masyarakat Banyuwangi.
79
Oleh karena itu, dengan adanya penelitian ini merupakan salah satu cara yang tepat untuk
mempromosikan produk DOPITA, sehingga dapat lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas.
Karena akun Instagram DOPITA yang telah dibuat dan dirancang, telah diuji dan
dikategorikan sengat layak untuk dijadikan media promosi digital. Selain itu, dengan adanya
peneitian ini, juga diharapkan dapat membantu meningkatkan grafik penjualan produk Dodol
Kopi Robusta.

80
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan (Research and Development) model
ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) serta pembahasan
dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Upaya dalam memperkenalkan produk oleh-oleh DOPITA kepada masyarakat yaitu dengan
melakukan kegiatan promosi. Agar upaya yang dilakukan dapat terjangkau secara luas, maka
dimanfaatkanlah media digital melalui media sosial. Media sosial sebagai penunjang UMKM
dibuktikan dengan adanya penelitian yang menyatakan bahwa media sosial berpengaruh
secara signifikan. Hasil dari survei melalui kuesioner kepada 100 responden, bahwa
memanfaatkan media sosial Instagram sebagai media promosi digital pada produk DOPITA
merupakan pilihan yang tepat.
2. Perancangan media promosi digital melalui media sosial untuk produk oleh-oleh DOPITA
menggunakan model pengembangan ADDIE. Pada hasil Analisis yaitu kegiatan promosi yang
telah dilakukan pada produk DOPITA hanya sebatas mempromosikan produk ketika ada
wisatawan atau kunjungan ke Kampung Kopi Gombengsari. Selanjutnya tahap desain
menggunakan aplikasi canva premium dan corel draw dengan hasil produk instagram
sebanyak 50 konten. Pada tahap development dilakukan uji validasi oleh ahli materi dan ahli
media yang menghasilkan persentase 82% dan 95% yang terkategorikan sangat layak dengan
beberapa masukan dan saran. Pada tahap implementation dilakukan uji kelayakan pada
produk yang mendapatkan hasil 88,5% yang dikategorikan sangat layak. Pada tahap evaluasi
nilai terendah dari semua aspek penilaian terdapat pada butir pernyataan nomor 9 yang
memiliki persentase 84,4% pada aspek word of mouth.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diperoleh saran sebagai
berikut:
1. Memanfaatkan media sosial selain Instagram dapat melalui media sosial tiktok sehingga
dapat meningkatkan grafik jangkauan konten yang dibuat.
2. Memaksimalkan Instagram Kampung Kopi Gombengsari @kampungkopi_gombengsari
dan rumah digital @rumah_digital_gombengsari untuk membantu menjangkau target pasar
yang lebih luas.
3. Pelaku usaha terus mengaktifkan akun media sosial Instagram DOPITA sebagai media
promosi dan berkonsisten mengunggah konten pada Instagram DOPITA.

81
4. Membuatkan twibbon atau frame agar tema setiap postingan terus berkelanjutan dan konten
tetap tertata rapi
5. Lebih memperbanyak konten video terutama pada reels karena jangkauannya lebih luas dan
menggunakan template pada bingkai video reels agar tetap senada dengan postingan
sebelumnya atau setelahnya.
6. Bekerja sama dengan influencer yang memahami mengenasi inovasi produk berbahan dasar
kopi.
7. Untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai strategi pengembangan
produk DOPITA.

82
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2018. Pemograman Web untuk Pemula,. Jakarta: Alex Media


Adelheid, A. 2015. Website No. 1 Cara Mudah Bikin Website dan Promosi ke CEO.
Yogyakarta: Mediakom
Aldira, N. P. 2020. Motif Penggunaan Fitur Stories Highlight Instagram sebagai Memori
Media bagi Generasi Milenial. Jurnal Ilmu Komunikasi. 8(2): 149-164
Annisa, T. 2020. PENGEMBANGAN MEDIA E-COMMERCE SEBAGAI FASILITAS
BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI
UPI [Skripsi]. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Anggraeni, W. C., Ningtiyas, W. P., & Alimah, N. M. 2021. Kebijakan Pemerintah Dalam
Pemberdayaan UMKM Di Masa Pandemi Covid-19. Journal of Government and
Politics (JGOP). 3: 4765.
Antasari, C., & Pratiwi, R. D. 2022. PEMANFAATAN FITUR INSTAGRAM SEBAGAI
SARANA KOMUNIKASI PEMASARAN KEDAI BABAKKEROYOKAN DI
KOTA PALU. KINESIK. 9(2): 176-182
Ariyanti, H. 2022. Inovasi Pemanfaatan Kopi Robusta dalam Pembuatan DOPITA (Dodol
Kopi Robusta) pada UMKM Gombengsari Banyuwangi [Tugas Akhir]. Banyuwangi:
Politeknik Negeri Banyuwangi.
Asauri, S. 2013. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Rajawali Pers
Dewi, Y.K. 2021. Determinasi Literasi Keuangan Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM). Jurnal Manajemen. 13(3): 538-543
Halim, A. 2020. Pengaruh Pertumbuhan USaha Mikro, Kecil, dan Menengah terhadap
Pertumbuhan Ekonomi KAbupaten Mamuju. Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan.
1(2): 157-172
Ham, T. G. 2014. Pengukuran Efektivitas Media Promosi dengan Pendekatan EPIC Model
[Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Hanif, A., Kusumawati, A., & Mawardi, M. K. 2016. PENGARUH CITRA DESTINASI
TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP
LOYALITAS WISATAWAN (Studi pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke
Kota Batu). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). 3(1): 44-52.
Hasan, M., dkk. 2021. PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF SEKTOR UMKM DI
MASA PANDEMI COVID-19. Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan. 9(2):
125-138

83
DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

Kotler & Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi ke 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P & Amstrong, G. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P & Keller, K. L. 2012. Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Laksana, M. F. 2019. Praktisi Memahami Manajemen Pemasaran. Jawa Barat: Khalifah
Mediatama.
Mahendrayani, I, G, A, P, S & Suryawan, I, B. 2018 STRATEGI PEMASARAN DAYA
TARIK WISATA UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN
WISATAWAN KE DAYA TARIK WISATA SANGEH KABUPATEN BADUNG
PROVINSI BALI. Jurnal Destinasi Pariwisata. 5(2): 240-247
Mahiroh, G. 2019. Analisis Hubugan Sektor Pariwisata Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia [Skripsi]. Malang: Universitas Brawijaya.
Margareta, P. 2013. Eksperimen Pembuatan Dodol Ganyong Komposit Dengan Tepung
Ketan Putih Penambahan Sari Buah Parijoto [Skripsi]. Semarang: Universitas Negeri
Semarang
Pohan, S. 2017. Peranan Evaluasi terhadap Strategi Bisnis Perusahaan. Jurnal Ilmu
Manajemen. 5: 1-7.
Purnama, I. A. M. S & Yasa, I . N. M. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Wisatawan Domestik Berbelanja di Pasar Oleh-oleh Modern (Studi Kasus di Kota
Denpasar. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 2(5): 244-253
Purwowibowo. 2021. Gombengsari: Desa Wisata Berbasis Kebun Kopi, Kampoeng Kopi,
Dan. Journal of Tourism and Creativity. 5: 57-66.
Raharjo, T. W., & Rinawati, H. S. 2019. Penguatan Strategi Pemasaran dan Daya Saing
UMKM Berbasis Kemiraan Desa Wisata. Surabaya: CV. Jakad Publishing Surabaya.
Sarfiah, S. N., Atmaja, H. E., & Verawati, D. M. 2019. UMKM SEBAGAI PILAR
MEMBANGUN EKONOMI BANGSA. Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan).
4: 137-146.
Setiawan, R. 2013 . Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat (Studi Empiris pada
UKM di Kabupaten Karangayar).
Setyaningrum, A., Udaya. J., & Effendi. 2015. Prinsip-prinsip Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Sholeh, M., Rachmawati, Rr. Y., & Susanti, E. 2020. PENGGUNAAN APLIKASI CANVA
UNTUK MEMBUAT KONTEN GAMBAR PADA MEDIA SOSIAL SEBAGAI
UPAYA MEMPROMOSIKAN HASIL PRODUK UKM. Jurnal Pengabdian
Masyarakat. Berkemajuan. 4(1): 430-436
84
DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.


Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alphabet.

Sunaryo, N. A., Putra, I. D., & Dewi, M. U. 2019. PERKEMBANGAN WISATA BELANJA
“OLEH-OLEH MAKANAN” DI KOTA MALANG. Jurnal Master Pariwisata, 6: 25-
47.
Suwena, I. K., & Widyatmaja, I. N. 2017. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar:
Pustaka Larasan.
Tadjuddin, N. M. 2019. STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BERBASIS EKONOMI
KREATIF DI KOTA PALOPO. Journal of Islamic Management and Bussines. 2(1):
9-22
Undang-Undang Republil Indonesia Nomor 20 Pasal 1 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro
Kecil dan Menengah.

85
Halaman ini sengaja dikosongkan

86
LAMPIRAN

Lampiran 1. Wawancara Penelitian untuk Pelaku Usaha


KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
Jl. Raya Jember
- - Banyuwangi KM 13, Rogojampi, Labanasem, Banyuwangi,
Jawa Timur 68461 Website: http//www.poliwangi.ac.id
Email : poliwangi@poliwangi.ac.id

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Dengan hormat,

Perkenalkan nama saya Zulfa Firdaus Rahmawati mahasiswi dari Politeknik Negeri
Banyuwangi Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata. Saat ini saya sedang melakukan
penelitian tentang “Rancangan Media Promosi Digital Pada Produk Oleh-Oleh DOPITA
Melalui Media Sosial”. Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i memberikan
alternatif jawaban yang tersedia dalam wawancara ini untuk melengkapi data-data penelitian
saya.
Hasil wawancara ini tidak akan dipublikasikan melainkan untuk kebutuhan penelitian
semata. Demikian pengantar wawancara ini, atas kesediaan dan waktu yang diluangkan
Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terimakasih.

Hormat Saya,

Zulfa Firdaus R

Hari, Tanggal:
A. Data Responden
Petunjuk Pengisian: Lengkapi isian di bawah ini
Nama :
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia :
Alamat :
Profesi :
Tanda Tangan
87
Lampiran 1. Wawancara Penelitian untuk Pelaku Usaha Lanjutan

B. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan berupa isian, mohon untuk memberi jawaban pada tempat yang telah
disediakan:
1. Menurut bapak/ibu informasi apa sajakan yang perlu ditampilkan pada instagram?
Jawaban: ……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..
2. Dalam perancanngan instagram apakah perlu menetapkan tema/warna tertantu?
Jawaban: ……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..
3. Menurut bapak/ibu instagram yang dibutuhkan lebih baik diperbanyak visual gambar atau
lebih ke penjelasannya?
Jawaban: ……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..
4. Apakah perlu tambahan informasi lainnya seperti maps atau denah lokasi pembuatan
DOPITA?
Jawaban: ……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..
5. Bagaimana saran bapak/ibu mengenai tata letak yang digunakan dalam pembuatan
instagram agar lebih memudahkan pengguna?
Jawaban: ……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..

88
Lampiran 1. Wawancara Penelitian untuk Pelaku Usaha Lanjutan

6. Menurut bapak/ibu apakah perlu terdapat form online sebagai tempat konsumen untuk
memberikan ulasan terhadap produk DOPITA?
Jawaban:……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..
7. Menurut bapak/ibu apakah perlu terdapat link yang dapat tersambung ke whatsapp dari
Pelaku usaha?
Jawaban:……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..
8. Bagaimana saran bapak/ibu untuk perancangan instagram sebagai salah satu media
promosi digital dari produk DOPITA?
Jawaban:……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..
9. Apakah Instagram dari produk DOPITA perlu dicantumkan dalam kemasan produk
DOPITA?
Jawaban:……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………..

89
Halaman ini sengaja dikosongkan

90
Lampiran2 Kuisioner Penelitian Ahli Media
.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
Jl. Raya Jember
-Banyuwangi KM 13, Rogojampi, Labanasem, Banyuwangi,
Jawa Timur 68461 Website: http//www.poliwangi.ac.id
Email :poliwangi@poliwangi.ac.id

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i

Dengan hormat,

Perkenalkan nama saya Zulfa Firdaus Rahmawati mahasiswa dari Politeknik Negeri
Banyuwangi Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata. Saat ini saya sedang
melakukan penelitian “Rancangan Media Pomosi Digital pada Produk Oleh-oleh
DOPITA melalui Media Sosial” Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i
memberikan alternatif jawaban yang tersedia dalam kuisioner ini untuk validasi
penelitian saya.
Jawaban dipilih sesuai dengan keinginan Bapak/Ibu/Saudara/i sendiri dan sangat
membantu apabila seluruh pertanyaan diisi dengan lengkap dan jujur. Atas kesediaan dan
waktu yang diluangkan Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,

Zulfa Firdaus R

Hari, Tanggal: ………………………………………………

A. Data Responden Ahli Media Petunjuk Pengisian : Lengkapi Isian & Berilah Tanda
Centang (√)

Nama : ……………………………………………………………………

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan


Usia : …………………
Alamat : ...………………………………………………………
Profesi : ……………………………………………………………………

Pengalaman Kerja : ……………………………………………………………………

Tanda Tangan

91
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Ahli Media Lanjutan

B. Pertanyaan Penelitian
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat anda dengan mengisi
tanda (√) pada kolom jawaban yang anda anggap paling sesuai.
Keterangan kolom jawaban:
1. SS = Sangat Setuju
2. S = Setuju
3. N = Netral
4. TS = Tidak Setuju
5. STS = Sangat Tidak Setuju

JAWABAN
NO. PERNYATAAN
SS S N TS STS
Warna pada konten Instagram
DOPITA tidak terlalu mencolok
1.
atau gelap sehingga informasi dapat
terbaca
Penempatan letak setiap konten di
2.
Instagram DOPITA sesuai
Pemilihan jenis huruf dan ukuran
3. pada konten di Instagram DOPITA
seimbang
Informasi dan gambar yang
4. disajikan pada konten Instagram
DOPITA selaras dan sesuai
Informasi yang disampaikan pada
5. konten di Instagram DOPITA
mudah dibaca dan dipahami

Konten Instagram DOPITA mudah


6.
dipahami dan dicermati

Konten yang di unggah pada feed


7. Instagram DOPITA secara
keseluruhan menarik
Media sosial Instagram tersebut
dapat digunakan sebagai sarana
8.
promosi pada produk DOPITA atau
Dodol Kopi Robusta
Sumber: Aspek penilaian dari teori (Laurer, 2007) dalam (Haidar dan Martadi, 2021)
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Ahli Media Lanjutan
92
Saran/Masukan/Kritikan oleh Ahli Media:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Kesimpulan:
Lingkarilah nomor yang sesuai dengan kesimpulan yang diambil.
1. Layak digunakan untuk penelitian
2. Layak digunakan sesuai dengan revisi
3. Tidak layak digunakan untuk penelitian

93
Halaman sengaja dikosongkan

94
Lampiran3 Kuisioner Penelitian Ahli Materi
.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
Jl. Raya Jember
-Banyuwangi KM 13, Rogojampi, Labanasem, Banyuwangi,
Jawa Timur 68461 Website: http//www.poliwangi.ac.id
Email :poliwangi@poliwangi.ac.id

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i

Dengan hormat,

Perkenalkan nama saya Zulfa Firdaus Rahmawati mahasiswa dari Politeknik Negeri
Banyuwangi Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata. Saat ini saya sedang melakukan
penelitian “Rancangan Media Promosi Digital Pada Produk Oleh-Oleh DOPITA Melalui
Media Sosial”. Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i memberikan alternatif
jawaban yang tersedia dalam kuisioner ini untuk validasi penelitian saya.
Jawaban dipilih sesuai dengan keinginan Bapak/Ibu/Saudara/i sendiri dan sangat
membantu apabila seluruh pertanyaan diisi dengan lengkap dan jujur. Atas kesediaan dan
waktu yang diluangkan Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,

Zulfa Firdaus R

Hari, Tanggal: ………………………………………………

A. Data Responden Ahli Materi Petunjuk Pengisian : Lengkapi Isian & Berilah Tanda
Centang (√)

Nama : ……………………………………………………………………

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan


Usia : …………………
Alamat : ...………………………………………………………
Profesi : ……………………………………………………………………

Pengalaman Kerja : ……………………………………………………………………

Tanda Tangan

95
Lampiran 3. Kueisioner Penelitian Ahli Materi Lanjutan

B. Pertanyaan Penelitian
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat anda dengan mengisi
tanda (√) pada kolom jawaban yang anda anggap paling sesuai.
Keterangan kolom jawaban:
1. SS = Sangat Setuju
2. S = Setuju
3. N = Netral
4. TS = Tidak Setuju
5. STS = Sangat Tidak Setuju

JAWABAN
NO. PERNYATAAN
SS S N TS STS
Penggunaan media promosi
1. Instagram DOPITA mudah untuk
dimengerti
Instagram DOPITA sebagai media
2. promosi memiliki kesan yang
menarik
Instagram tersebut meningkatkan
kepercayaan konsumen bahwa media
3.
tersebut benar-benar instagram dari
produk DOPITA
Instagram tersebut meningkatkan
kepercayaan konsumen bahwa media
4.
tersebut benar-benar menjual produk
Dodol Kopi Robusta
Instagram DOPITA mampu menarik
perhatian konsumen melalui
5.
informasi dalam konten yang
disajikan
Instagram tersebut memberikan
informasi pada pengguna media
6.
terkait promo yang sedang
berlangsun
Informasi yang dipaparkan pada
7. Instagram DOPITA mudah diingat
dan dipahami oleh konsumen
Media promosi instagram DOPITA
8. memaparkan informasi keseluruhan
terkait produk dan manfaat produk

96
Bahasa yang digunakan dalam
menyampaikan informasi dan pesan
9.
pada Instagram tersebut jelas dan
mudah dimengerti
Penyajian gambar/tampilan pada
media promosi instagram
10. menggunakan warna yang jelas
sehingga mampu menyampaikan
pesan dari isi gambar
Sumber : Aspek dan indikator diadaptasi dari (Ham, 2014) dalam (Tiara Annisa, 2020)

Saran/Masukan/Kritikan oleh Ahli Materi:


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Kesimpulan:
Lingkarilah nomor yang sesuai dengan kesimpulan yang diambil.
1. Layak digunakan untuk penelitian
2. Layak digunakan sesuai dengan revisi
3. Tidak layak digunakan untuk penelitian

97
Halaman ini sengaja dikosongkan

98
Lampiran 4 Kuisioner Penelitian Responden Umum
.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
Jl. Raya Jember -Banyuwangi KM 13, Rogojampi, Labanasem, Banyuwangi,
Jawa Timur 68461 Website: http//www.poliwangi.ac.id
Email : poliwangi@poliwangi.ac.id

Hari, Tanggal : ……………………………


A. Data Responden
Nama : ……………………………………………………………………
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Usia : ……………………………...
Asal : ...……………………………
Tanda Tangan
B. Pengantar Penelitian
Silahkan jawab pertanyaan berikut sesuai pilihan anda.
1. Sebelumnya apakah anda mengetahui produk DOPITA?
Ya Tidak
2. Menurut anda, apakah perlu melakukan promosi dengan memanfaatkan media digital
pada produk baru untuk membantu memperkenalkan dan meningkatkan penjualan?
Ya Tidak
3. Apakah tepat jika media promosi digital yang diterapkan menggunakan media sosial?
Ya Tidak
4. Menurut anda, media sosial apa yang tepat untuk dijadikan sebagai media promosi
digital?
Instagram Tiktok Twitter Facebook
5. Apakah tepat memanfaatkan Instagram sebagai media promosi digital pada produk
DOPITA?
Ya Tidak
6. Apakah anda memiliki media sosial Instagram?
Ya Tidak

99
Lampiran 4. Kuisioner Penelitian Responden Umum Lanjutan

C. Pernyataan Penelitian
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat anda dengan mengisi
tanda (√) pada kolom jawaban yang anda anggap paling sesuai.
Keterangan kolom jawaban:
1. SS = Sangat Setuju 3. N = Netral
2. S = Setuju 4. TS = Tidak Setuju
5. STS = Sangat Tidak Setuju

JAWABAN
NO. PERNYATAAN
SS S N TS STS
Media sosial Instagram sebagai media
1.
promosi produk DOPITA menarik
Konten yang disajikan dalam Instagram
2.
DOPITA tidak membosankan
Akun Instagram DOPITA mengaktifkan
3. fitur repost (berbagi) pada setiap postingan
(feed) dan cerita (stories)
Akun Instagram DOPITA mengaktifkan
4. fitur untuk berkomentar pada postingan dan
menerima DM atau pesan pribadi
Informasi pada konten Instagram DOPITA
5.
merupakan informasi terkini
Postingan di akun Instagram DOPITA
6. mencantumkan judul (caption), tagar
(hashtag), dan lokasi
Hashtag (tagar) yang digunakan pada
7. postingan, sejenis atau sesuai dengan akun
Instagram DOPITA
Menarik pengguna Instagram lain untuk
8. menyampaikan informasi tentang akun dan
produk DOPITA kepada teman-teman
Menarik pengguna Instagram lain untuk
me-repost (membagikan) postingan
9.
DOPITA pada akun pribadi

Sumber: Diadaptasi dari Godey, dkk (2016) dalam Monika Gracia Serepina (2020) tentang
dimensi pengukuran social media marketing.
Saran/Masukan/Kritikan oleh Responden:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

100
Lampiran 5. Hasil Tabulasi Data
Aspek Aspek Aspek Aspek
Aspek Word
Entertainmen Interactio Trendines Customizatio
No RS of Mouth
t n s n
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
KUISIONER OFFLINE
1 R1 4 4 5 5 4 5 5 3 4
2 R2 5 5 5 5 4 5 5 4 4
3 R3 4 5 5 5 4 5 5 5 5
4 R4 3 4 4 4 3 4 4 3 3
5 R5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
6 R6 5 5 5 5 5 5 5 5 5
7 R7 4 5 5 5 4 5 5 4 4
8 R8 5 4 4 5 5 4 5 5 4
9 R9 5 5 4 4 5 4 4 5 4
10 R10 4 4 3 3 5 4 4 4 4
11 R11 5 5 5 5 5 5 5 5 5
12 R12 5 4 4 5 5 4 4 4 4
13 R13 4 4 3 3 4 4 5 4 4
14 R14 5 4 5 5 3 5 4 4 4
15 R15 3 4 5 5 4 5 4 3 4
16 R16 4 5 5 4 5 5 5 4 3
17 R17 5 4 4 4 5 5 4 4 3
18 R18 4 4 3 5 4 5 5 5 4
19 R19 5 4 4 5 5 5 5 4 3
20 R20 4 3 5 5 5 5 4 4 3
21 R21 5 5 5 5 5 5 5 5 4
22 R22 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 R23 5 5 5 4 5 5 4 4 5
24 R24 4 5 5 4 5 4 5 4 5
25 R25 5 4 4 4 4 4 4 4 4
26 R26 5 5 5 5 5 5 5 5 5
27 R27 4 4 4 4 4 4 4 5 5
28 R28 5 5 5 5 5 5 5 5 5
29 R29 2 3 4 4 4 4 4 3 4
30 R30 5 4 4 5 4 5 4 5 4
31 R31 5 4 4 5 4 5 5 5 4
32 R32 5 5 5 5 4 4 4 5 5
33 R33 5 4 5 5 4 5 5 5 5
34 R34 5 5 5 5 5 5 5 5 5
35 R35 4 5 4 5 5 4 4 5 4

Lampiran 5. Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)


101
36 R36 4 5 3 3 4 4 4 5 4
37 R37 5 5 5 5 5 5 5 5 5
38 R38 4 5 4 5 5 4 5 4 5
39 R39 5 4 5 4 5 5 4 4 5
40 R40 5 4 4 4 3 5 5 4 4
41 R41 5 4 5 5 5 5 5 5 5
42 R42 5 4 4 4 3 5 5 4 4
43 R43 5 4 5 5 4 5 5 5 5
44 R44 5 4 4 5 4 4 4 5 5
45 R45 5 4 4 4 3 5 5 4 4
46 R46 5 4 5 5 5 5 5 4 4
47 R47 3 4 5 5 3 5 4 3 4
48 R48 5 4 5 5 5 5 5 4 5
49 R49 5 4 5 5 4 4 5 3 3
50 R50 5 4 4 5 4 4 4 4 5
KUISIONER ONLINE
51 R51 5 4 4 4 3 4 4 4 3
52 R52 4 4 5 4 5 4 4 5 4
53 R53 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 R54 4 4 4 4 4 5 4 4 3
55 R55 4 5 5 5 5 4 5 4 4
56 R56 4 4 5 5 4 4 4 4 5
57 R57 5 4 4 4 4 5 5 5 4
58 R58 5 4 4 5 5 5 4 5 5
59 R59 5 5 5 5 5 5 5 5 4
60 R60 5 5 5 5 5 5 5 5 5
61 R61 4 3 4 4 3 4 4 3 3
62 R62 5 5 5 5 5 5 5 5 5
63 R63 5 5 5 5 5 5 5 4 4
64 R64 5 5 5 5 5 5 4 5 5
65 R65 5 5 5 5 5 5 5 5 5
66 R66 3 3 4 4 3 3 4 4 4
67 R67 5 5 4 5 5 5 5 5 5
68 R68 4 4 5 5 4 4 4 4 5
69 R69 4 4 4 4 4 4 4 4 4
70 R70 4 3 4 3 4 4 4 4 4

Lampiran 5. Hasil Tabulasi Data (Lanjutan)


71 R71 4 4 4 5 5 5 5 5 5

102
72 R72 4 4 5 5 4 5 5 4 4
73 R73 5 5 5 5 3 4 4 4 4
74 R74 5 5 5 5 5 5 5 5 5
75 R75 4 3 4 4 3 4 4 4 4
76 R76 5 4 4 4 4 4 4 4 4
77 R77 5 5 4 5 5 5 5 5 5
78 R78 4 4 4 4 4 5 5 4 4
79 R79 5 5 5 5 4 5 5 5 4
80 R80 4 4 5 4 4 4 4 3 3
81 R81 5 4 5 5 5 4 4 5 5
82 R82 5 3 3 4 4 4 4 4 4
83 R83 4 4 4 4 4 4 4 4 4
84 R84 5 5 5 5 5 4 4 5 4
85 R85 3 4 5 5 4 5 5 4 3
86 R86 5 3 5 5 4 5 3 4 3
87 R87 5 5 4 4 5 4 4 4 4
88 R88 5 5 5 5 5 5 5 5 5
89 R89 5 5 5 5 5 5 5 5 5
90 R90 4 4 5 4 4 4 4 4 4
91 R91 4 4 4 4 4 4 4 5 4
92 R92 5 5 5 5 4 4 4 4 3
93 R93 5 4 5 5 4 5 4 4 4
94 R94 5 4 5 5 4 5 4 4 5
95 R95 4 3 4 4 4 4 4 4 4
96 R96 4 4 4 4 4 4 4 4 3
97 R97 3 3 4 4 3 4 4 3 3
98 R98 4 4 4 4 3 4 4 4 4
99 R99 5 5 5 5 5 5 5 5 5
100 R100 5 5 5 5 5 5 5 5 5
45
TOTAL 451 428 449 431 455 447 433 422
6
TOTAL PER
879 905 886 447 865
ASPEK
TOTAL
KESELURUHA 3.982
N

103
Halaman ini sengaja dikosongkan

104
Lampiran 6. Hasil Wawancara

105
Halaman ini sengaja dikosongkan

106
Lampiran 7. Hasil Validasi Ahli Media

107
Halaman ini sengaja dikosongkan

108
Lampiran 8. Hasil Validasi Ahli Materi

109
Halaman ini sengaja dikosongkan

110
Lampiran 9. Hasil uji coba kelompok kecil oleh pelaku usaha

111
Halaman ini sengaja dikosongkan

112
Lampiran 10. Hasil uji coba kelompok kecil oleh ketua pokdarwis

113
Halaman ini sengaja dikosongkan

114
Lampiran 11. Hasil uji coba oleh responden secara offline

115
Lampiran 11. Hasil uji coba oleh responden secara offline (lanjutan)

116
Lampiran 11. Hasil uji coba oleh responden secara offline (lanjutan)

117
Halaman ini sengaja dikosongkan

118
Lampiran 12. Hasil uji coba oleh responden secara online

119
Halaman ini sengaja dikosongkan

120
Lampiran 13. Dokumentasi

Gambar Lampiran. Wawancara dengan pelaku usaha

Gambar Lampiran. Bukti bertemu dengan ahli media untuk penilaian validasi

121
Lampiran 13. Dokumentasi (Lanjutan)

Gambar Lampiran. Bukti bertemu dengan ahli materi untuk penilaian validasi

122
Lampiran 13. Dokumentasi (Lanjutan)

Gambar Lampiran. Penilaian oleh pelaku usaha

Gambar Lampiran. Penilaian oleh ketua POKDARWIS

123
Lampiran 13. Dokumentasi (Lanjutan)

Gambar Lampiran. Penilaian oleh pemuda Gombengsari

Gambar Lampiran. Penilaian oleh masyarakat Gombengsari

124
Lampiran 13. Dokumentasi (Lanjutan)

Gambar Lampiran. Penilaian oleh masyarakat Gombengsari

Gambar Lampiran. Penilaian oleh mahasiswa KKN

125
Lampiran 13. Dokumentasi (Lanjutan)

Gambar Lampiran. Penilaian oleh masyarakat umum

126
Lampiran 13. Dokumentasi (Lanjutan)

Gambar Lampiran. Konsumen DOPITA

127
Lampiran 13. Dokumentasi (Lanjutan)

Gambar Lampiran. Kunjungan dan apresiasi pada produk DOPITA oleh Komandan
KODIM 0825 Banyuwangi

128
Lampiran 14. Biodata Penulis

Zulfa Firdaus Rahmawati lahir di Banyuwangi pada tanggal 13


September 2000. Penulis lahir dari pasangan suami istri yakni,
Bapak Muhammad Romli dan Ibu Setyawati. Penulis merupakan
anak pertama dari tiga bersaudara yang tinggal di Jalan Losari
No. 33, kauman. Sejak kecil, penulis bersekolah di Kabupaten
Banyuwangi. Penulis lulus dari SD N 1 Lateng pada tahun 2013,
kemudian lulus SMP N 1 Banyuwangi pada tahun 2016, dan lulus SMK N 1 Banyuwangi
pada tahun 2018. Penulis sedang menempuh pendidikan di Politeknik Negeri Banyuwangi
pada Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata. Penulis aktif berorganisasi UKM Riset,
Bahasa dan Budaya pada tahun 2020 dan 2021 sebagai Anggota pengabdian Masyarakat.
Penulis aktif pada organisasi Himpunan Mahasiswa Pariwisata (HIMA-PAR) pada tahun
2021 sebagai Anggota Food and Beverage Department. Penulis pada tahun 2020 aktif
Forum Komunikasi Mahasiswa Bidikmisi Politeknik Negeri Banyuwangi sebagai
Sekretaris 2 dan pada tahun 2021 sebagai Wakil ketua. Penulis juga aktif di UKM Ikatan
Mahasiswa Muslim sebagai anggota Sarana dan Prasarana di tahun 2020 dan menjadi
koordinator di divisi yang sama pada tahun 2021. Penulis aktif dalam kegiatan pengabdian
masyarakat yang didanai oleh Politeknik Negeri Banyuwangi. Pada tahun 2020 Hobby
penulis mendengarkan music dan memasak. Penulis sempat menyalurkan hobby nya
dengan membuka kedai seblak di depan rumah. Penulis percaya bahwa “selama ada usaha,
pasti ada jalan, sekecil apapun usaha itu, nantinya pasti akan sampai”. Oleh karena itu,
penulis hanya ingin menyampaikan hal itu terhadap pembaca. Pada dasarnya, “tidak ada
jalan yang benar atau salah, semua punya kesempatan untuk kita pilih. Kita hanya
berusaha dan berdoa”. Penulis meminta maaf bila terdapat kekurangan dalam penulisan
maupun bila ada salah kata yang terucap. Penulis dapat dihubungi melalui 082228880813
atau email : zulfambp2019@gmail.com

129

Anda mungkin juga menyukai