Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sandi Jeki Fatawi

NIM : 205020401111047
Resensi Kritis
Pidato Lahirnya Pancasila
Identitas :
Judul : Lahirnya Pancasila
Pengarang : Bung Karno
Jumlah Halaman : 24 Halaman
Penerbit : Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
Publikasi : 1 Juli 1947
Orientasi :
Pidato ini merupakan pidato yang menandai lahirnya Pancasila yang disampaikan oleh Bung
Karno pada tanggal 1 Juni 1945 pada sidang ”Dokuritu Zyunbi Tyoosakai” yang membicarakan
tentang ”Dasar (Beginsel) Negara kita”.
Sinopsis :
Pidato ini merupakan awal mula digagasnya dasar negara Republik Indonesia yaitu Pancasila.
Pidato ini disampaikan oleh Bung Karno di dalam sidang Dokuritu Zyunbi Tyoosakai pada
tanggal 1 Juni 1945 yang juga diperingati sampai sekarang sebagai hari lahirnya Pancasila.
Pidato tersebut menjelaskan perjalanan Bung Karno memikirkan bentuk yang pantas untuk dasar
negara Indonesia. Didalam pidato tersebut juga menjelaskan tentang filosofi kenapa Bung Karno
mengusulkan 5 dasar negara Indonesia
Analisis :
Pada dasarnya Bung Karno ingin menyampaikan dasar negara Indonesia melalui pidato ini. Akan
tetapi sebelum menyampaikan lima dasar negara tersebut beliau ingin membakar semangat dan
niat masyarakat untuk menyatakan merdeka. Bung Karno berpendapat, tidak perlu menyiapkan
negaranya dulu menata negara dan masyarakatnya baru menyatakan merdeka. Cukup dengan
hukum internasional yang ada yaitu: ada bumi, ada rakyat, ada pemerintahannya dan diakui oleh
satu negara lain, sudah dinamakan negara merdeka.
Menurut Bung Karno ada lima dasar yang sesuai dengan negara Indonesia. Dasar yang pertama
yaitu Kebangsaan. Kebangsaan yang dimaksud Bung Karno yaitu Nationale Staat / kesatuan
nasional. Kebangsaan ini bisa dicapai bila seluruh rakyat di seluruh wilayah Indonesia secara
geopolitik mau dan telah menjadi 1 kesatuan.
Dasar yang kedua menurut Bung Karno adalah Internasionalisme. Internasionalisme tidak akan
tumbuh tanpa jiwa nasionalisme. Begitupun sebalikanya Nasionalisme tidak akan tumbuh tanpa
Internasionalisme. Internasionalisme yang dimaksud adalah menjalin hubungan baik dan
kemanusiaan antar negara.
Dasar yang ketiga yang diusulkan Bung Karno adalah Mufakat. Mufakat menurut Bung Karno
adalah membicarakan segala hal yang diperlukan dengan cara perwakilan dan permusyawaratan.
Dengan cara mufakat menurut beliau segala persoalan baik agama ataupun persoalan lain bisa
diselesaikan dengan baik-baik.
Dasar yang keempat adalah kesejahteraan. Menurut Bung Karno di dalam Indonesia yang
Merdeka tidak ada kemiskinan semua rakyatnya hidup Sejahtera, dapat memenuhi kebutuhan
sandang pangannya.
Dasar yang terakhir menurut Bung Karno adalah Ketuhanan. Menurut beliau hendaknya
Menyusun Indonesia Merdeka dengan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Seluruh rakyat
hendaknya ber-Tuhan secara kebudayaan, yakni dengan tidak ada “egoism-agama”. Cara
mengamalkannya yaitu dengan menjalankan agama, apapun agamanya dengan cara saling
hormat-menghormati.
Evaluasi :
Secara keseluruhan pidato Lahirnya Pancasila yang disampaikan Bung Karno pada tanggal 1
Juni 1945, merupakan pidato tentang pendapatnya mengenai dasar negara yang sesuai dengan
negara Indonesia. Namun didalam pidatonya tersebut, beliau ingin terlebih dahulu memunculkan
semangat kemerdekaan di dalam hati para rakyat Indonesia pada saat itu.
Pada saat Bung Karno menyampaikan usulannya mengenai dasar negara, beliau menyampaikan
dengan memaparkan filosofi tentang dasar negara tersebut. Bung Karno pun memberikan
beberapa opsi tentang dasar negara yang disampaikannya yang pertama terdapat 5 dasar negara
yang beliau usulkan yaitu : kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan
ketuhanan. Opsi yang kedua terdapat 3 dasar negara yaitu : kebangsaan, internasionalisme dan
ketuhanan. Sedangkan opsi yang ketiga terdapat 1 dasar negara yaitu negara gotong royong.
Beliau menyampaikan beberapa opsi tentang dasar negara tersebut, agar para rakyat Indonesia
bisa menerima usulannya tesebut dengan penjelasan yang sudah beliau utarakan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai