Oleh:
Lilis Shofiyatul Fidyah
NPM. 14114641
Oleh:
Lilis Shofiyatul Fidyah
NPM. 14114641
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
FENOMENA KENAKALAN SISWA DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI MTs AN- NUR DESA GUNUNG
BATIN KECAMATANTERUSAN NUNYAI KABUPATENLAMPUMG TENGAH
Oleh:
LILIS SHOFIYATUL FIDYAH
NPM: 14114641`
Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh sebuah fenomena bahwa kenakalan
siswa dapat menimbulkan kecemasan yang makin mendalam dari berbagai pihak yang
berkepentingan khususnya Departemen Pendidikan Nasional, Pemerintah Daerah,
Sekolah dan para siswa serta seluruh masyarakat pada umumnya.
Fokus penelitian ini adalah bagaimana cara menanggulangi kenakalan siswa di MTs An-
Nur Gunung Batin? Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam hal ini adalah untuk
mengetahui cara menanggulangi fenomena kenakalan siswa di MTs An- Nur Gunung
Batin Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah.
Secara teoritis penelitian ini merupakan sumbangan pemikiran penulis dalam
mengembangkan teori- teori yang telah penulis dapatkan selama kuliah dan secara praktis
penulis harapkan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, khususnya bagi guru
maupun orang tua dalam menanggulangi kenakalan siswa.
Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam skripsi ini adalah dokumentasi, observasi
dan interview. Metode dokumentasi dan interview digunakan untuk menggali data
tentang subjek penelitian sarana dan prasarana pendidikan dan dokumen sekolah.
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Bahwa
fenomena kenakalan siswa di MTs An- Nur Gunung Batin meliputi pelanggaran tata
tertib sekolah, seperti tidak memasukkan baju, membolos, merokok. 2) Sedangkan faktor-
faktor yang menyebabkan kenakalan siswa adalah faktor pribadi sekolah, faktor sekolah,
dan faktor lingkungan. 3) Upaya penanggulangan kenakalan siswa dapat ditempuh
dengan beberapa langkah diantaranya upaya secara preventif, represif, dan kuratif. Siswa
memerlukan bantuan orang lain yang di anggap lebih mampu dalam hal ini adalah guru
BK atau Waka kesiswaan serta seluruh guru pendidik. Pihak sekolah dalam
menanggulangi kenakalan siswa dengan dimaksimalkan secara penuh dalam artian fungsi
guru tidak hanya sebagai pengajar saja tetapi juga memberikan pengawasan terhadap
siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, juga kesadaran tata tertib sekolah
ditanamkan pada siswa. Pihak sekolah juga harus menjalin hubungan dengan masyarakat
khususnya yang memiliki anak yang cenderung menyimpang.
vi
vii
MOTTO
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
1
Q.S Al- Isra : 36
viii
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT, skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Ibuku tersayang Juliyani, dan Ayahku tercinta Safuan yang dengan kasih sayangnya
kesabaran.
2. Kakakku Ulfa Any Shofiyatul Khasanah dan adikku Muhammad Nur Yaqin yang
3. Almamater Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Agama Islam, Institut Agama
selama aku menempuh studi (Idza Febriana, Siti Muarifah) dan teman-teman yang
lainnya.
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. ii
NOTA DINAS............................................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. iv
PENGESAHAN ......................................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................................. vi
ORISINALITAS PENELITIAN.............................................................................. vii
MOTTO ..................................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................... x
DAFTAR ISI.............................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xv
xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 21
A. Jenis dan Sifat Penelitian ..................................................................... 21
B. Sumber Data ........................................................................................ 22
C. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 24
D. Teknik Penjamin Keabsahan Data ....................................................... 27
E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 30
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 66
B. Saran ................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
2. Daftar Nama Guru Staf dan Karyawan MTs An-Nur Gunung Batin ....... 38
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
adalah suatau tahap kehidupan yang bersifat peralihan dan tidak mantap.
Di samping itu, masa remaja (siswa) adalah masa yang rawan oleh
Perlu kita akui pula bahwa masa ini adalah masa yang amat baik
bakat, kemampuan, dan minat. Selain itu, masa ini adalah masa pencarian
nilai- nilai hidup, dan sebaiknya mereka diberi bimbingan agama agar
jelas. Mereka sudah tidak termasuk golongan anak- anak, tetapi belum
juga dapat diterima secara penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa.
remaja(siswa) sering kali di kenal dengan fase “mencari jati diri”. Mereka
2
Sofyan S Willis, Remaja dan Masalahnya, (Bandung : Alfabeta, 2010), hal. 1.
3
Muhammad Ali, Psiklogi Remaja, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2010), hal. 9.
2
masa depan bangsa dan negara terletak di pundak dan tanggung jawab
masih labil dan belum mempunyai pedoman yang kokoh, seperti yang di
dari masalah. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu
berjalan dalam alur yang linier, lurus atau searah dengan potensi, harapan
dan nilai- nilai yang di anut, karena banyak faktor yang menghambatnya.
sosial politik, krisis ekonomi, perceraian orang tua, sikap dan perlakuan
orang tua yang otriter atau kurang memberikan kasih sayang dan
4
Hasan Basri, Remaja Berkualitas, Prblematika Remaja dan Solusinya, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1996), hal. 3.
5
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), hal. 77.
3
pelecehan nilai- nilai moral atau agama dalam kehidupan keluarga maupun
masyarakat.6
Peran orang tua dan sekolah amat penting sebab siswa ini belum
butuhkan agar siswa tidak salah arah, karena di masyarakat amat banyak
Dalam hal ini keluarga terutama, orang tua adalah pihak yang paling
pendidikan agama. Hal ini harus di lakukan dalam rangka memelihara dan
anak baik di dunia maupun akhirat. Hal ini sesuai dengan Firman Allah
SWT:
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
dalam berinteraksi dengan anak- anak. Kata- kata yang lemah lembut,
6
Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT
Rosdakarya, 2004), hal. 209.
4
penuh kasih sayang dan perhatian adalah contoh perilaku mulia. Berdusta,
kasar, dan bertengkar di depan anak- anak adalah contoh perilaku yang
kurang berakhlak mulia dari orang tua, bila perilaku buruk sering muncul
dari orang tua, hal ini dapat mempengaruhi anak, seperti bertingkah laku
sangat besar dan berat meliputi kehidupan dunia dan akhirat, dapatlah
yang telah di jelaskan di atas. Oleh karena itu orang tua menyerahkan
dari waka kesiswaan yaitu ibu Nupu Malia, S.Pd yang di lakukan pada
siswa kelas VIII MTs An- Nur Gunung Batin pada tanggal 30 April 2018,
diperoleh fakta yaitu tingkat kenakalan siswa masih tinggi. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya siswa yang tidak memasukkan baju secara penuh
dan tidak memakai atribut lengkap 30% membolos sekolah 10%, merokok
B. Pertanyaan Penelitian
Lampung Tengah ?
Tengah.
adalah:
1. Sebagai sarana evaluasi dan rujukan dalam suasana belajar dan proses
D. Penelitian Relevan
terhadap hal-hal yang sama, dengan demikian akan diketahui sisi-sisi apa
terdahulu.
8
Mahmudin, Pengaruh Intensitas Mnegikuti Istighosah Surat Al-Waqi’ah Terhadap
Penangulangan Kenakalan Remaja (Studi Kasus di Padepokan Darussifak Sunan Kalijaga
Poncorejo Gemuh Kendal), Skripsi, (Semarang : Institut Agama Islam Negeri Walisongo, 2008).
8
BAB II
LANDASAN TEORI
sebagai tingkah laku secara ringan yang menyalahi norma yang berlaku
yang dianggap sebagai acceptablle dan baik oleh suatu lingkungan atau
9
Kartini Kartono, Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja, (jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2006),h. 6
10
Sofyan S Willis, Remaja & Masalahnya, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 89.
11
Zakiah Daradjat, Problema Remaja di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974). h.
25- 27
9
muncul dan berkembang di antaranya akibat dari suatu kondisi sosial yang
menipu orang tua dan tindakan sejenisnya, namun saat ini bentuk
dalam kehidupan sosial disebabkan oleh hal yang menyentuh beberapa hal
namun secara sederhana ada ahli yang berpendapat bahwa kenakalan siswa
dari orang tua maka akan terjadi hal-hal atau akibat yang sangat
berbabahaya.
laku, atau perbuatan tindakan dari siswa yang bersifat asosial serta
dari segi Agama maka akan jelas bahwa apa yang dilarang dan apa yang
disuruh dan sudah barang tentu semua yang dianggap oleh umum sebagai
dalam agama.13
perbuatan yang dilakukan siswa yang melawan hukum yang mana terdapat
tindak kejahatan.
dan mewarnai kehidupan kita, hal ini membuat orang tua, guru, tokoh
umum dimana saja, baik masyarakat yang telah menjadi maju maupun
mengeluh, para ahli dan juga orang yang berkecimpung dalam agama dan
sosial anak- anak terutama siswa banyak yang nakal, keras kepala, berbuat
1. Tidak patuh pada guru yakni tidak segan- segan menentang gurunya,
apabila tidak sesuai dengan jalur alur pikirannya.
2. Membolos sekolah lalu bergelandangan sepanjang jalan, atau
bersembunyi di tempat- tempat terpencil sambil melakukan
eksperimen bermacam- macam kedurjanaan atau tindak asusila.
3. Cara berpakain yang tidak sopan atau tidak sesuai dengan peraturan
yang ada pada sekolah.
4. Kebut- kebutan di jalan yang menggangu keamanan lalu lintas, dan
membahayakan diri sendiri dan orang lain.
5. Kecanduan dan ketagihan narkoba dan minum- minuman keras yang
erat bergandengan dengan tindak kejahatan.
12
ketahui bahwa bentuk- bentuk kenakalan ini masih ada bebeberapa bentuk
yaitu:15
1. Kenakalan Ringan
Hal seperti ini biasanya terjadi pada kalangan siswa, dia tidak
pertentangan apabila orang tua dan guru masih berpegang pada nilai-
nila lama, yaitu nilai-nilai yang tidak sesuai dengan zaman sekarang
ini.Siswa mau patuh kepada orang tua dan guru apabila mengetahui
sebab dan akibat dari perintah itu. Maka dari itu sebagai orang tua
14
Kartini Kartono, Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja, (Jakarta: PT Grafindo Persada,
2006), h. 22.
15
Zakiah Dardjat, Membina Niali-Nilai Moral Di Indonesia. (Jakarta: Bulan
Bintang,1997)h. 10.
13
murid dan guru saja melainkan masyarakat juga merasa kecewa atas
seragam sekolah tapi entah mereka pergi kemana, dan bila waktu jam
c. Sering Berkelahi
d. Cara Berpakaian
remaja, meniru orang lain atau bintang pujaannya yang sering di lihat
laku, walaupun itu tidak sesuai dengan keadaan dirinya yang penting
2. Kenakalan Berat
1. Berbohong
hianat.16
2. Membolos
16
Muhammad Fu’ad Abdul Bahri, Lu’lu’ Wal Marjan, h. 21.
15
Semalam Suntuk
penyakit sosial.
17
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1985) ,
h. 20.
16
pelajaran dan bersikap acuh tak acuh, prestasi belajar mereka menurun
dan sebagainya. Hal- hal ini dapat dilihat dari berbagai dimensi
untuk itu, perhatian dari berbagai pihak sangat diperlukan. Baik pihak
besar menjadi tanggung jawab kedua orang tua. Kondisi intern keluarga
siswa, begitupun juga dalam lingkungan sekolah agar supaya guru- guru
perhatian khusus baik oleh orang tua maupun oleh guru di sekolah.
Kenakalan yang terus menerus dibiarkan hal itu akan menjadi lebih parah
18
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV. Mikasa
Galiza, 2003), h. 85-86.
18
khusus siswa.
19
Singgih D Gunarsa, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1985),h.161-
167
19
sekitar.
tersebut.
20
20
Kartini Kartono, Op. Cit. h. 96
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Sesuai dengan judul yang penulis ambil maka jenis penelitian yang
sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.
21
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2013), h. 26.
22
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 157.
22
bentuk deskripsi.
terperinci melalui bahasa yang tidak berwujud nomor atau angka. Dengan
dapat diasumsikan bahwa sifat dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
lapangan.
B. Sumber Data
“Sumber data penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu sumber data primer
dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang
23
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 172.
23
memberikan data kepada pengumpul data baik secara langsung maupun tidak
langsung. Sumber data yang dapat memberikan data secara langsung disebut
data primer, sedangkan sumber data yang memberikan data secara tidak
penelitian ini adalah semua data yang diperoleh dari keterangan atau
An- Nur.
24
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2014), h. 137.
25
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2013), h.
129.
26
Suharsimi Arikunto, Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik., h. 22.
24
arsip-arsip evaluasi dan lain-lain. Selain itu foto dan data statistik juga
seperti profil MTs An- Nur, dan kepustakaan yang berupa buku-buku
proses pembelajaran.
Guna mendapatkan data yang valid dan objektif tentang Fenomena Kenakalan
27
Lexy J. Meleong, Metode Penelitin Kualitatif., h. 157.
28
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 224.
25
1. Wawancara/Interview
lisan secara sepihak, berhadapan muka dengan arah serta tujuan yang
kepada informan”.30
tanya jawab baik dengan tatap muka langsung ataupun media lain (surat,
pertanyaannya melebar.
29
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h.
82.
30
M. Mahbubi, Pendidikan Karakter, (Yokyakarta: Pustaka Ilmu Yokyakarta, 2012), h. 11.
26
kelas VII MTs An- Nur Gunung Batin. Dengan wawancara diharapkan
2. Observasi
pengecap”.32
31
Ibid., h. 11.
32
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis., h. 199.
27
3. Dokumentasi
data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
sebagainya”.34
visi, misi, kondisi guru, staf tata usaha dan murid, sarana prasarana, dan
struktur organisasi.
33
M. Mahbubi, Pendidikan Karakter., h. 12.
34
Ibid., h. 274.
28
sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat
1. Triangulasi Sumber
pengujian data yang telah diperoleh dilakukan ke guru dan ke murid, data
pandangan sama, yang berbeda, dan mana yang spesifik dari dua sumber
2. Triangulasi tekhnik
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan cara
35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D., h. 273.
36
Ibid., h. 274.
37
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 127.
38
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D., h. 274.
29
sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data
yang mana yang dianggab benar. Atau mungkin semuanya benar, karena
“Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat
yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu pengujian kredibilitas
wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang
datanya.
Pengecekan data dari berbagai sumber, teknik dan waktu seperti yang
“Kedua, analisis kasus negatif yakni mencari data yang berbeda atau bahkan
yakni adanya pendukung dan untuk membuktikan data yang telah ditemukan
oleh peneliti”.41
untuk menguji kredibilasi data dan pengecekan ulang terhadap hasil yang
didapat, yang awalnya penulis peroleh dari hasil wawancara maka dapat dicek
valid.
jenuh. “Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, data
conclution drawing/verification”.42
jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan
conclution drawing/verification.
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
42
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif., h. 91.
31
pola, memilih mana yang penting, dan yang akan di pelajari, dan membuat
lain”.43
untuk memproses data yang telah dikumpulakan oleh peneliti baik dengan
dokumentasi.
1. Reduksi Data
Hasil data yang diperoleh dari lapangan sudah cukup banyak, maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Karena hasil data dari lapangan cukup
banyak maka perlu dianalisis data melalui reduksi data. Mereduksi data
2. Penyajian Data
43
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 246.
32
3. Conclusion Drawing/verification
Tetapi apabila kesimpulan yang pada tahap awal didukung dengan bukti-
bukti yang valid dan konsisten pada saat penelitian kembali kelapangan
menyajikan data, melalui penyajian data yang bersifat naratif maka data
dari hasil data yang didapat dari lapangan atau disebut conclusion
drawing/verification.
44
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif., h. 92.
33
BAB IV
Batin Baru. MTS An-Nur menerima siswa dan siswi Sekolah Dasar (SD)
(MTS) An-Nur Gunung Batin Baru berdiri pada tanggal 25 Juni 2013.
Gunung Batin Baru, para tokoh masyarakat dan Dewan Pimpinan Pusat
MTS An-Nur Gunung Batin Baru sejak berdirinya pada tahun 2013 telah
adalah Muhadi yang menjabat sejak 2013 sampai 2014. Kasek kedua
sekarang (2015)
2 Alamat
Provinsi : Lampung
Koordinat : -4.672073580941 -
105.20792958837
NIP : 197009282007012016
3. Visi sekolah
4. Misi sekolah
1. Mendidik, Menghayati dan menerapkan nilai- nilai addin (agama)
yang berhaluan ahli sunnah waljamaah dan lain- lain budaya indonesia
5. Tujuan sekolah
1. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan
keagamaan.
mata pelajaran
dimilikinya.
Adapun fasilitas yang dimiliki MTs An- Nur Gunung Batin hampir
Tabel. 1
Data Sarana dan Prasarana di MTs An- Nur Gunung Batin tahun
pelajaran 2019/2020
No Nama Sarana dan Panjang Lebar Jumlah
Prasarana
1. Ruang Belajar/Kelas 7 9 3
2. Ruang Perpustakaan 9 15 1
3. Ruang Lap. IPA 9 15 1
4. Ruang Lab. Komputer 7 9 1
5. Ruang UKS 3 5 1
6. Ruang Ibadah 9 9 1
7. Ruang Kantin 12 2 1
8. Ruang Kepala Sekolah 3,5 6 1
9. Ruang Guru 7 9 1
10. Ruang Tata Usaha 3,5 6 1
11. Ruang Gudang 3 3 1
12. Ruang Dapur 3 3 1
13. Ruang KM/WC Guru 2 2 2
14. Ruang KM/WC Siswa 2 2 2
Sumber: Hasil dokumentasi data Sarana dan Prasarana MTs An- Nur
Gunung Batin pada tanggal 29 juli 2019
38
Tabel. 2
Daftar Nama Guru, Staf dan Karyawan MTs An- Nur Gunung Batin
Tahun Pelajaran 2019/2020
NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN JURUSAN MAPEL
TERAKHIR DIAMPU
Bahasa
Astutiana, S.Ag,
1 M.Pd.I Kamad S.2 Arab Bahasa Arab
Islam Ahlak
Seluruh siswa MTs An- Nur Gunung Batin pada tahun pelajaran
hari. Untuk lebih jelasnya kondisi peserta didik dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel. 3
Keadaan dan Jumlah Peserta didik MTs An- Nur Gunung Batin
Laki-laki Perempuan
1. VII (Tujuh) 1 16 12 28
2. VIII (Delapan) 1 22 14 36
3. IX (Sembilan) 1 10 16 26
Jumlah 3 48 42 90
Sumber: Hasil dokumentasi data Sarana dan Prasarana MTs An- Nur
Gunung Batin pada tanggal 29 juli 2019.
40
lagi dari tahun ke tahun dengan melengkapi sarana dan prasarana belajar
yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
dan manakala anak- anak itu sudah dewasa dan berkeluarga, mereka juga
akan mendidik anak- anaknya. Begitu pula disekolah dan perguruan tinggi,
besar minat siswa MTs An- Nur Gunung Batin dalam mengikuti proses
belajar mengajar
41
Tabel. 4
Presentase rata- rata siswa hadir tepat waktu setiap 3 bulan terakhir
tahun 2019/2020
Bulan
siswa Presentase
September Otober November
1 2 3 4 5 6 7
1 VII 28 25 26 27 93,3%
90% 93,3% 96,6%
2 VIII 36 30 32 34 86,4%
81,0% 86,4% 91,8%
3 IX 26 23 24 23 92,3%
91,4% 94,2% 91.4%
Sumber: Hasil dokumentasi data Sarana dan Prasarana MTs An-
Nur Gunung Batin pada tanggal 29 juli 2019.
siswa MTs An- Nur Gunung Batin yang hadir tepat waktu tiap hari masih
ada satu dan dua siswa yang tidak hadir perkelasnya. Hal ini menunjukkan
bahwa minat belajar dari siswa MTs An- Nur Gunung Batin cukup baik.
Minat yang baik dan motivasi guru setiap tahunnya MTs An- Nur Gunung
peneliti meneliti tentang budaya yang ada dan berlaku di MTs An- Nur
Gunung Batin yang berkaitan dengan tingkah laku siswa dan kegiatan di
MTs An- Nur Gunung Batin yang bersifat kongkrit dan juga bersifat
42
seni, tindakan- tindakan seni, cara duduk, cara berpakaian dan sebagainya.
kongkret yang dilakukan oleh siswa MTs An- Nur Gunung Batin yang
siswa yang tidak memakai atribut, kurang disiplin saat masuk kelas. Hal
ini sesuai dengan apa yang di tuturkan oleh ibu Astutiana yang peneliti
sebelum pelajaran dimulai pada pagi hari, siswa diwajibkan sholat dhuha
pramuka yang di laksanakan setiap hari jum’at yang wajib diikuti oleh
45
Hasil wawancara dengan Kepala sekolah Astutiana, S.Ag,M.Pd.I, senin tanggal 5
agustus 2019.
43
2019/2020
44
siswi MTs An- Nur Gunung Batin. Selama lebih dari satu bulan
perilaku pelajar di MTs An- Nur Gunung Batin yang peneliti dapatkan
MTs An- Nur berdasarkan hasil interview yang peneliti lakukan dengan
guru waka kesiswaan ibu Nupus Malia, S.pd tentang bentuk- bentuk
bentuk kenakalan siswa MTs An- Nur Gunung Bati ini beraneka ragam
sebagai berikut:
46
Hasil wawancara dengan Kepala sekolah Astutiana, S.Ag,M.Pd.I, kamis tanggal 8
agustus 2019.
45
yang cukup terjadi adalah para pelajar laki- laki. Mereka banyak
tersebut terkesan tidak rapi dan malah seperti anak yang sudah
MTs An- Nur Gunung Batin dan salah satu pelajar yang tidak
ada hukuman?”
Jawab pelajar.
47
Hasil wawancara dengan murid kelas VIII Muhammad David, selasa tanggal 13
agustus 2019
46
berikut:
b. Membolos
48
Hasil wawancara dengan waka kesiswaan Nupus Malia, S.Pd, seni 12 agustus 2019
47
Gunung Batin juga ada siswanya yang membolos, pada kali ini
berikut:
data di atas bisa dipastikan bahwa ada pelajar MTs An- Nur
c. Merokok
49
Hasil wawancara dengan Murid kelas VIII Mediyanto, selasa 13 agustus 2019
48
VIII ini peneliti ingin membuktikan apa benar siswa MTs An-
Nur Gunung Batin tidak hanya dia yang merokok. Pada saat
merokok.
50
Hasil wawancara dengan Murid kelas VIII Andiyansyah, senin, 19 agustus 2019
49
faktor kenakaln siswa. Namun hal itu tidak bisa dilihat hanya dalam satu
sisi saja tapi harus memandang berbagai sisi karena sangat beragam sekali
MTs An- Nur Gunung Batin tersebut tentu ada faktor penyebabnya.
sebagai berikut :
“kalau faktor yang saya perhatikan satu kalau ada kenakalan anak
biasanya faktor keluarga dilihat dari backgroundnya dulu,
keluarganya seperti apa. Kemudian yang kedua biasanya salah satu
faktor keingin tahuan saat masuk usia remaja, dan yang ketiga
faktor lingkungan pertemanan.”52
Lain halnya jika dilihat dari sisi siswa yang terkena kasus
Muhammad david adalah siswa kelas VIII salah satu siswa yang
51
Hasil wawancara dengan Kepala sekolah Astutiana, S.Ag,M.Pd.I, kamis tanggal 8
agustus 2019.
52
Hasil wawancara dengan waka kesiswaan Nupus Malia, S.Pd, seni 12 agustus 2019
53
Hasil wawancara dengan murid kelas VIII Muhammad David, selasa tanggal 13
agustus 2019
51
Mediyanto adalah siswa kelas VIII MTs An- Nur Gunung Batin
sama gurunya.54
wawancara kepada waka kesiswaan ada tiga faktor yang akan peneliti
a. Faktor pribadi
data yang diungkapkan oleh Muhammad David siswa kelas VIII yang
54
Hasil wawancara dengan Murid kelas VIII Mediyanto, selasa 13 agustus 2019
55
Hasil wawancara dengan Murid kelas VIII Andiyansyah, senin, 19 agustus 2019
52
mbak, karena nanti saya di katai culun dan penakut oleh teman- teman
saya”
mengatakan “ saya dulu tidak bolos sekolah mbak, karena saya diajak
teman yang biasa bolos dan sering tidak masuk, jadi saya tidak
nyaman, apabila berada dalam kelas malah- malah pelajaran sulit dan
menjenuhkan.”
Batin adalah faktor pribadi. Seperti yang telah peneliti ketahui bahwa
para siswa tersebut membolos jika ada teman yang satu punya ide
b. Faktor sekolah
c. Faktor lingkungan
menuju kepada hal- hal yang baik dan berguna bagi anak sendiri
Gunung Batin
pada semua siswa MTs An- Nur Gunung Batin yang semuanya
54
berada pada masa peralihan dari masa kanak- kanak menuju masa
siswa yang terjadi di MTs An- Nur Gunung Batin, untuk mengatasi
yaitu:
a. Upaya Preventif
sekolah atau guru MTs An- Nur Gunung Batin antara lain:
b. Upaya Represif
melakukan pelanggaran.
c. Upaya Kuratif
diantaranya:
Tabel. 5
Pelanggaran
Ringan
selamanya
Adapun perumusan bentuk- bentuk pelanggaran MTs An- Nur Gunung Batin
diantaranya:
1) Sikap Perilaku
Pelanggaran
3.1.11 Berjudi 30
Bentuk Pelanggaran
3.1.22 Membawa HP 10
2) Kerajinan
3) Kerapihan
3.1.40 Bertato 10
C. Pembahasan
berikut:
teman yang lain. Merekan pun tidak mau tahu bahwa itu
hati dan meyakinkan diri. Hal ini dilakukan agar tidak mudah
b. Membolos
karena lari dari tanggung jawab yang telah diberikan orang tua
c. Merokok
a. Faktor Pribadi
MTs An- Nur Gunung Batin adalah faktor pribadi. Pertahana diri
b. Faktor Sekolah
c. Faktor Lingkungan
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat
dalam diri siswa), b) faktor sekolah (faktor guru antara lain mutu
kurang bersih)
B. SARAN
ini, maka ada beberapa saran yang dibutuhkan kepada semua pihak yang
berperilaku baik.
67
DAFTAR PUSTAKA
1. INTERVIEW/ WAWANCARA
Batin
1. Metode apa yang Ibu pakai, dalam membina peserta didik di Madrasah
Gunung Batin?
Batin?
8. Apa saja metode yang sudah di ajarkan kepada peserta didik dalam
Madrasah?
10. Apa hasil yang dicapai dalam pembinaan akhlak atau perilaku peserta
didik tersebut ?
2. Apa manfaat bagi peserta didik disekolah ini dengan adanya bimbingan
tersebut?
menyimpang?
8. Apa faktor yang menyebabkan peserta didik berbuat nakal di sekolah?
9. Apakah ada efek jera untuk mereka supaya tidak berbuat nakal lagi?
10. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk memotivasi peserta didik agar
3. Apakah ada hukuman bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah?
2. OBSERVASI
Pedoman Observasi:
1. Mengamati dan mencatat secara umum dan prasarana yang ada di MTs
An- Nur.
3. Mencatat dan mengamati kegiatan pendidik dan peserta didik di MTs An-
Nur.
3. DOKUMENTASI
Pedoman Dokumentasi:
Saya adalah anak yang dibesarkan dari keluarga seorang petani. Sejak kecil
dididik untuk mandiri mulai dari berangkat sekolah dan mengerjakan tugas.
Pendidikan yang pernah saya tempuh, antara lain, SD N 01 Jeruk Gulung
Kecamatan. Balerejo Kabupaten Madiun 2002 sampai 2008, MTs N Kedung Jati
Kecamatan. Balerejo Kabupaten Madiun pada tahun 2008 sampai 2011, SMK
Assuniyah Kecamatan. Tumijajar Kabupaten. Tulang Bawang Barat tahun 2011
sampai tahun 2014. Saat ini pendidikan yang sedang saya jalani yaitu sebagai
mahasiswa di kampus STAIN Jurai Siwo Metro tahun 2014, lalu berubah menjadi
IAIN Metro tahun 2018 sampai saat ini.