CASE STUDY 12
Anggota Kelompok 4
Utaminingsih (22/510403/PEK/29257)
SEMBA 45-C
JAKARTA
Summary:
PT Vale Indonesia Tbk. (VI) adalah perusahaan yang fokus pada pertambangan dan
pengolahan nikel di Sulawesi Selatan. Meskipun terlibat dalam ekstraksi mineral, perusahaan
ini menekankan upaya rehabilitasi dan mitigasi dampak lingkungan sebagai bagian dari
komitmennya. Sebagai bagian dari Vale, perusahaan tambang global asal Brasil, mayoritas
karyawan VI berasal dari wilayah setempat, yaitu Kabupaten Luwu Timur.
Vale Indonesia mencatat berbagai prestasi, termasuk produksi listrik 100% untuk pabrik,
penghematan bahan bakar, dan penghargaan seperti Aditama dan PROPER Biru. Sambil terus
berkomitmen pada peningkatan kinerja lingkungannya, perusahaan juga menunjukkan
pertumbuhan finansial yang positif dari waktu ke waktu.
Artikel ini menceritakan tentang upaya VI dalam menangani dampak lingkungan dan
menekankan kesadaran mereka terhadap tanggung jawab sosial dan keberlanjutan. Walaupun
telah mencapai beberapa pencapaian, perusahaan terus bekerja untuk meningkatkan kinerja
lingkungannya sebagai bagian integral dari komitmennya pada aspek-aspek tersebut.
Questions:
b. Dilema Etika:
- Level System
Dilema etika muncul antara kebutuhan masyarakat akan adanya pertumbuhan ekonomi
dan keberlanjutan lingkungan. PT Vale Indonesia Tbk. (VI), sering kali menyediakan
lapangan kerja dan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Namun, pada
saat yang sama, kegiatan ini dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan
dan kesehatan masyarakat lokal. Sehingga terdapat dilema mengenai sejauh mana
keuntungan ekonomi dapat dikejar tanpa mengorbankan lingkungan dan kesejahteraan
masyarakat. Bagaimana kebijakan pemerintah dapat memadai untuk menangani dilema
ini, serta bagaimana industri dan pemerintah dapat bekerja sama untuk mencapai
keseimbangan yang optimal.
- Level Korporasi:
Dilema etika muncul dari peran perusahaan, dalam hal ini, PT Vale Indonesia Tbk.,
yang menangani dampak lingkungan dan sosial dari operasional mereka. Meskipun
perusahaan mencatat upaya mitigasi terhadap kerusakan lingkungan, tetap ada
pertanyaan etika tentang sejauh mana upaya tersebut mencukupi dan apakah
perusahaan memprioritaskan lingkungan secara serius, mereka memiliki tanggung
jawab etis untuk melibatkan diri dalam praktik bisnis yang ramah lingkungan dan
berdampak positif pada masyarakat lokal.