Hasil Penelitian
ABSTRAK
Salinitas merupakan salah satu faktor abiotik penghambat pertumbuhan tanaman. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap viabilitas perkecambahan kultivar
padi gogo Kabupaten Sumba Barat Daya. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) Terdiri dari dua faktor yaitu : faktor A (kadar salinitas) dengan lima level, yaitu 0 ppm
(kontrol), 2000 ppm NaCl, 4000 ppm NaCl, 6000 ppm NaCl, 8000 ppm NaCl, dan faktor B
(kultivar padi lokal) dengan lima level, yaitu padi kultivar kartuna, putih, hitam, mangata, dan
pulut. Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh
75 unit percobaan. Data dianalisis dengan menggunakan Anova (p=0,05) dilanjutkan DMRT
5%. Hasil menunjukkan bahwa cekaman salinitas menurunkan persentase daya kecambah,
kecambah normal, laju perkecambahan, bobot tanaman, dan meningkatkan kecambah
abnormal dan mortalitas (kematian tanaman) seiring peningkatan konsentrasi salinitas. Hasil
analisis menunjukkan bahwa terdapat interaksi anatara salinitas dan kultivar terhadap
perkecambahan dan biomassa kultivar lokal menunjukkan perbedaan nyata dengan berbagai
konsentrasi cekaman salinitas yang diberikan.
Kata kunci : Salinitas, Viabilitas benih (Kultivar Kartuna, Kultivar Putih, Kultivar Hitam,
Kultivar Mangata, dan Kultivar Pulut).
1
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 19, No. 1 Februari 2022 (Hal 1 – 10)
Hasil Penelitian
Padi merupakan tanaman yang dan jarak tangkai daun lebih pendek, luas
memiliki nilai ekonomi sangat penting, daun mengecil dan tidak lebar. Hal ini
dan merupakan makanan pokok sebagian disebabkan karena ketidak-seimbangan
besar penduduk dunia. Secara global, metabolik akibat keracunan ion, cekaman
antara tahun 2005-2009 tanaman padi osmotik dan kekurangan hara.
memiliki nilai ekonomis terpenting Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD)
dibandingkan dengan tanaman pangan sebagai bagian dari Propinsi NTT yang
penting lainnya, seperti : jagung, gandum, dicirikan dengan propinsi kepulauan,
kentang, singkong, dan sorghum, dengan memiliki lahan pertanian yang terletak
jumlah produksi berada di urutan kedua dekat pesisir yang tersebar di Kecamatan
setelah jagung. Di Indonesia padi Laura dan Kecamatan Kota. Menurut hasil
menempati urutan pertama dari 7 observasi lapangan diketahui terdapat 5
komoditas pangan utama baik dari segi kultivar padi lokal yang biasa dibudidaya
produksi maupun nilai ekonomi (BPS, oleh petani di Kabupaten SBD, antara lain :
2009). Tingkat produksi tanaman padi Kultivar kartuna, Kultivar putih, Kultivar
pada masing-masing kabupaten sangat hitam, Kultivar mangata, Kultivar pulut.
berbeda, hal ini tergantung dari kondisi
lingkungan di wilayah tersebut (BPS, MATERI DAN METODE
2015).
Salinitas merupakan masalah Rancangan Percobaan
pertanian yang cukup serius. Salinitas Penelitian ini merupakan penelitian
didefinisikan sebagai adanya garam eksperimen dengan menggunakan
terlarut dalam konsentrasi yang berlebihan Rancangan Acak Lengkap (RAL Faktorial,
dalam larutan tanah. Lahan pertanian yang yaitu faktor A (kadar salinitas) dengan lima
terletak dekat dengan areal pasang surut level, yaitu 0 ppm (kontrol), 2000 ppm
dengan tingkat Salinitas tinggi jumlah NaCl, 4000 ppm NaCl, 6000 ppm NaCl,
produksi sangat rendah, jika dibandingkan 8000 ppm NaCl, dan faktor B (kultivar
dengan lahan irigasi tetap dengan salinitas padi lokal) dengan lima level, yaitu padi
rendah. Hal ini disebabkan oleh cekaman kultivar kartuna, gogo putih, beras hitam,
salinitas lahan (Sudana, 2005). Dalam mangata, dan pulut. Masing-masing
pengembangan produksi padi di lahan perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak
marginal, seperti lahan salin, tanaman 3 kali sehingga diperoleh 75 unit
khususnya padi akan mengalami cekaman percobaan.
abiotik yang sangat mempengaruhi Persiapan media semai
produktivitas dan kualitas tanaman seperti, Media untuk penyemaian benih padi
pertumbuhan akar, batang dan daun. yang digunakan adalah media tanah, tanah
Pertumbuhan akar padi pada cekaman diayak menggunanakan saringan
salinitas tinggi lebih sedikit dan kurang berdiameter 0,8 cm kemudian tanah
panjang, dikarenakan terhambatnya dimasukan dalam kotak berukuran 20 cm x
pasokan air dan unsur hara pada akar, 16 cm x 10 cm yang terbuat dari triplek,
pertumbuhan batang padi menjadi kecil tanah dibasahi dengan larutan NaCl yang
2
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 19, No. 1 Februari 2022 (Hal 1 – 10)
Hasil Penelitian
3
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 19, No. 1 Februari 2022 (Hal 1 – 10)
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji lanjut interaksi Berdasarkan hasil uji lanjut interaksi
A1B3, A1B5, dan A2B5 merupakan A1B3 dan A1B5, menghasilkan nilai
perlakukan terbaik pada daya kecambah kecambah normal paling tinggi, hal ini
benih kultivar lokal, berdasarkan Gambar menunjukan bahwa kultivar hitam (B3) dan
4.1 angka yang dihasilkan menunjukan Kultivar pulut (B5) pada perlakuan 2000
berbeda signifikan dengan perlakuan- ppm mampu berkecambah dengan baik.
perlakuan lainnya. Penurunan daya Penurunan kecambah normal benih
kecambah benih kultivar lokal diduga kultivar lokal diduga kerena intraksi
kerena intraksi cekaman salinitas dan cekaman salinitas dan kultivar pada
kultivar pada perlakuan 6000 ppm dan perlakuan konsentrasi salinitas tinggi yang
8000 ppm merupakan konsentrasi salinitas mengandung ion Na+ dan Cl- berlebih
tinggi yang mengandung ion Na+ dan Cl- sehingga menyebabkan keracunan pada
berlebih sehingga menyebabkan keracunan benih dan menghambat proses
pada benih dan menghambat potensi benih pembentukan akar benih untuk
untuk berkecambah pada kondisi berkecambah normal pada kondisi
optimum. Cekaman salinitas tersebut tercekam. Menurunnya persentase
menyebabkan metabolisme kecambah normal pada masing-masing
perkecambahan benih dapat terhambat perlakuan disebabkan oleh kadar salinitas
sehingga pada kondisi cekaman salinitas yang tinggi sehingga mengakibatkan
yang tinggi tanaman memiliki daya jaringan tumbuhan mengalami keracunan
kecambah yang rendah (Azizah 2008). akibat serapan ion natrium klorida. (Dogar,
Hasil Penelitian yang dilakukan Afzal, 2012) menyatakan bahwa Natrium (Na)
Basra, dan Iqbal, (2005) menunjukan dan Klor (Cl) terakumulasi pada tanaman
bahwa salinitas berpengaruh nyata dan besifat toksik dalam konsentrasi
terhadap penurunan perkecambahan, serta berlebih.
menghambat penyerapan berbagai nutrisi Pengaruh Salinitas Terhadap Kecambah
pada benih. Abnomal
Pengaruh Salinitas Terhadap Berdasarkan hasil analisis (Anova)
Kecambah Normal menunjukan bahwa interaksi cekaman
Hasil penelitian dan analisis salinitas dan kultivar berpengaruh tidak
menggunakan anova menunjukan bahwa nyata terhadap persentase kecambah
interaksi cekaman salinitas dan kultivar abnormal ke-5 kultivar. Berdasarkan hasil
pada perlakuan cekaman salinitas tinggi uji lanjut anova menunjukkan bahwa
berpengaruh nyata terhadap kecambah pemberian cekaman salinitas tinggi
normal benih 5 kultivar lokal sig (0,00 < mempengaruhi peningkatan persentase
0,05). Pengaruh interaksi cekaman kecambah abnormal benih kultivar lokal.
salinitas dan kultivar terhadap benih 5 Hal ini mengindikasikan bahwa dengan
kultivar lokal semua perlakuan pemberian cekaman salinias tinggi
menunjukan beda nyata dengan perlakuan menyebabkan peningkatan kecambah
kontrol. (Gambar 4.2). abnormal benih (Gambar 4.3).
4
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 19, No. 1 Februari 2022 (Hal 1 – 10)
Hasil Penelitian
5
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 19, No. 1 Februari 2022 (Hal 1 – 10)
Hasil Penelitian
6
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 19, No. 1 Februari 2022 (Hal 1 – 10)
Hasil Penelitian
yang berlebih terhadap tanaman padi salinitas yang lebih rendah terhadap untuk
adalah berkurangnya kecepatan mengetahui respon cekaman salinitas yang
perkecambahan, berkurangnya tinggi ditimbulkan pada tiap kultivar padi.
tanaman, selain tinggi tanaman,
variabel pendukung yang lain adalah DAFTAR PUSTAKA
bobot kering tanaman (Gambar 4.7).
Bobot kering kecambah lebih Afsal, I., S.M.A., Basra., dan Iqbal. 2005.
sensitif terhadap cekaman salinitas, The effects of seed soaking with
hal ini terlihat pada perlakuan plant growth regulators on seedling
konsentrasi 2000 ppm sudah vigor of wheat under salinity stress. J
menunjukkan pengaruh yang berbeda Stres. Phisyol.
dari perlakuan kontrol, sedangkan Azizah, A. 2008. Sistem Informasi
perlakuan 8000 ppm menunjukkan Pengkajian Pada balai Penelitian.
tingkat cekaman salinitas yang sangat BPS. 2009. Rata-Rata Konsumsi per
sensitif. Pengaruh larutan salinitas pada Kapita Seminggu Berapa Macam
media perkecambahan menyebabkan Bahan makanan Penting 2003-2008.
cekaman kekeringan di dalam sel. https://www.bps.go.id/linkTabelStati
s/id
PENUTUP Dogar, U.F., et.al. 2012. Noxious effects of
NaCl salinity on plants. Botany Res.
Simpulan Follet RH, Murphy, Donahue RL. 1981.
1. Pemberian konsentrasi cekaman Fertilizer and Soil Amandements.
salinitas yang tinggi menyebabkan Ibnu Rusd. 2011. Pengujian toleransi padi
perkecambahan dan pertumbuhan pada (Oryza sativa L.) terhadap salinitas
5 kultivar padi menjadi terhambat. pada fase perkecambahan [skripsi].
Konsentrasi 2000 ppm merupakan taraf Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
konsentrasi yang mempunyai sifat ISTA (International Ruler for Seed
toleran terhadap pertumbuhan Testing), 2006, The International
kecambah pada kelima kultivar padi Seed Testing Association,
lokal. Bassersdorf, CH, Switzerland.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan Maas, Nieman. 1978. Phisiology of plant
pada semua parameter pengamatan, tolerance to salinity. Dalam G. A.
antara pengaruh cekaman salinitas yang Jung (Ed). Crop tolerance to
berbeda dengan pengaruh kultivar yang suboptimal and conditions.
di aplikasikan pada media tanah. Munns, R., 1993 Physiological processes
Saran limiting plant growth in saline soils:
Penelitian tentang pengaruh some dogmas dan hypotheses. Plant
cekaman salinitas terhadap viabilitas Cell dan Environment
perkecambahan benih Kultivar gogo perlu Norsalis, E. 2011. Padi Gogo dan Padi
di lakukan penelitian lanjutkan, dengan Sawah. Diakses dari
menggunakan tingkat konsentrasi cekaman http.//resopitory.usu.ac.id
7
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 19, No. 1 Februari 2022 (Hal 1 – 10)
Hasil Penelitian
8
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 19, No. 1 Februari 2022 (Hal 1 – 10)
Hasil Penelitian
9
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 19, No. 1 Februari 2022 (Hal 1 – 10)
Hasil Penelitian
10