Anda di halaman 1dari 8

Protobiont (2017) Vol.

6 (3) : 295 – 302

Perkecambahan Benih Padi (Oryza sativa L.) Lokal Asal Kalimantan


Barat Berdasarkan Tingkat Salinitas
Yessy Melda Halindra1, Elvi Rusmiyanto P.W 1, Riza Linda1
1
Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak,
email: imelda_eci@yahoo.com

Abstract
The selection of variety of local rice from West Kalimantan is essential in order to increase the production
of reice seed. Rice seed that is resistant to saline concentration is especially needed to increase production.
The purpose of this research is to know the effect of salinity on the seed germination of local rice varieties
from West Kalimantan. This research used rolled paper test technique with standing position, and the
research design used was Completely Randomized Design (CRD) with NaCl treatment at 0 ppm (control),
2000, 4000, 6000, and 8000 ppm with 5 repetitions. The rice varieties that were used were Padi Putri, Padi
Renggak, Padi Bungkok, Padi Gadis, Padi Waes, Padi Banjar, Padi Beras merah, Padi Kunyit and Padi
Ketan. The research findings showed the presence of salinity-level effect on the growth of local rice seed
germination. The nine varieties of local rice from West Kalimantan could survive in condition with NaCl
solution concentration at the range of 2000 – 8000 ppm.

Keywords : Rice plant, salinity (NaCl), germination, local

PENDAHULUAN Tingkat produksi tanaman padi pada masing-


masing kabupaten sangat berbeda, hal ini
Luas lahan Kalimantan Barat secara keseluruhan tergantung dari kondisi lingkungan di wilayah
sekitar 14.680.700 ha, lahan yang berpotensi tersebut. Kabupaten Ketapang dan Kabupaten
sebagai lahan tanaman pangan di Kalimantan Kubu Raya merupakan daerah yang memiliki
Barat berkisar 11,6 juta ha (Wahyunto et al., dataran rendah dan wilayah pesisir sehingga
2005). Luas lahan sekitar 235,395 ha menjadi kondisi di wilayah Kabupaten Ketapang dan Kubu
lahan tanaman padi yang menjadi komoditas Raya sering terkena cekaman salinitas tinggi
pangan utama tanaman pangan. Sekitar 58,3 % sedangkan wilayah Kabupaten Landak merupakan
dari lahan tersebut ditanami varietas unggul wilayah dataran rendah dan mempunyai kondisi
seperti IR 64, padi gogo, ciherang sedangkan kemiringan lahan yang berbukit sehingga kondisi
sisanya 41,7% ditamani varietas lokal yang lingkungan di Kabupaten Landak tidak terkena
umumnya memiliki malai yang panjang dan lebar, cekaman salinitas (BPS, 2015).
rasa nasi pada umumnya pulen, tidak pulen dan
beberapa diantaranya mengeluarkan aroma (Rais, Tanaman padi merupakan salah satu tanaman
2004). yang tergolong rentan terhadap lingkungan
bersalinitas. Gejala awal munculnya kerusakan
Kondisi produksi tanaman padi di Kalimantan tanaman oleh salinitas adalah warna daun kuning
Barat mengalami penurunan dari tahun 2013 kemerahan dibanding warna normal (klorosis),
hingga 2015. Produksi padi tahun 2013 sekitar ukuran daun yang lebih kecil dan batang dengan
1.436.780 ton sedangkan pada tahun 2014 jarak tangkai daun yang lebih pendek (Munns,
produksi padi hanya mencapai 1.367.599 ton 2002).
penurunan produksi tanaman padi kembali terjadi
pada tahun 2015 sehingga produksi padi tahun Penyebab utama kerentanan padi terhadap
2015 hanya sekitar 1.244.485 ton (BPS, 2015). salinitas karena tanaman ini tidak memiliki
Penurunan produksi padi disebabkan oleh mekanisme fisiologis. Konsentrasi garam yang
beberapa hal seperti kekeringan,serangan hama tinggi pada media perakaran, menyebabkan
atau penyakit, kemarau yang berkepanjangan, potensial air tanah lingkungan rizosfir menjadi
salinitas, pH tanah serta ada konversi lahan sawah menurun sehingga mengganggu pasokan air dan
menjadi perkebunan kelapa sawit (Sasmita et al., transport hara ke jaringan tanaman menjadi
2011). terganggu, bagi tanaman padi. Perbedaan potensial

295
Protobiont (2017) Vol. 6 (3) : 295 – 302

air antara tanaman dan media akar memunculkan Merah, benih padi Kunyit, benih padi Ketan,
dehidrasi serta terganggunya aktivitas fisiologis. larutan KNO3 dan larutan NaCl.

Penggunaan larutan garam 4000 ppm NaCl pada Rancangan Percobaan


media tanah merupakan indikator yang baik untuk Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
menilai toleransi tanaman pada sawah terhadap Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan
salinitas (Sulaiman, 1980). Pertumbuhan bibit padi konsentrasi NaCl yaitu 0 ppm (kontrol) NaCl, (P1)
Barak Cenana mulai terhambat pada kondisi 2000 ppm NaCl, (P2) 4000 ppm NaCl, (P3) 6000
tercekam 5000 ppm NaCl yang ditandai dengan ppm NaCl, (P4) 8000 ppm NaCl. Masing-masing
penurunan berat segar bibit (Artadana, 2016). perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali
Perlakuan 6000 ppm NaCl berpengaruh nyata sehingga diperoleh 25 unit percobaan.
terhadap karakter-karakter fisiologis padi gogo
lokal tanunggae (Wijoyo, 2014). Cara Kerja

Varietas lokal memiliki kemampuan adaptasi yang Persiapan Media Semai


tinggi karena telah beradaptasi pada kondisi Media untuk penyemaian benih padi yang
lingkungan ekstrim dan memiliki kemampuan digunakan adalah media kertas CD. Sebelum
untuk bertahan hidup pada berbagai kondisi digunakan kertas diletakkan diatas nampan
lingkungan seperti suhu rendah, salinitas, lahan kemudian dibasahi dengan air agar.
asam, kekeringan dan kondisi lingkungan
suboptimal lainnya (Trias et al., 2013).
Penyemaian Benih
Sebelum penyemaian, benih padi terlebih dahulu
Mayoritas padi lokal yang ditanam penduduk
diuji viabilitasnya dengan perendaman benih di
Kabupaten Landak adalah padi Sangulit, padi
dalam larutan KNO3 selama 1x24 jam. Benih yang
Penggores, padi Pulut, sedangkan yang ditanam
mengambang tidak diambil karena menunjukkan
oleh penduduk Kabupaten Ketapang salah satunya
kualitas benih yang tidak baik. Kemudian benih
adalah padi Kunyit, padi Putri, padi Renggak.
dicuci dengan air mengalir. Penanaman pada
Jenis-jenis padi lokal tersebut akan dijadikan
media kertas menggunakan teknik Uji Kertas
sampel dalam penelitian ini. Jenis-jenis padi lokal
Digulung (UKD) dengan posisi berdiri. Kertas
ini dipilih sebagai sampel. Selain ingin
yang digunakan sebanyak 3 lembar yang telah
memberdayakan padi lokal, padi-padi ini memiliki
dilembabkan dengan akuades, konsentrasi sesuai
keunggulan seperti lebih tahan terhadap serangan
perlakuan. Penyemaian benih dilakukan pada
hama dan penyakit tanaman. Pengembangan
media kertas CD dan dijaga agar selalu tetap
varietas lokal perlu dilakukan agar varietas lokal
basah. Menurut Faiza (2008) benih padi yang di
mampu bersaing dengan kualitas varietas unggul.
semai sebanyak 20 benih untuk setiap perlakuan.
Pengujian ketahanan perkecambahan benih padi
Kemudian diletakkan diatas kertas yang sudah
varietas lokal terhadap tingkat salinitas tanah perlu
dilembabkan dengan air, selanjutnya kertas
dilakukan untuk memperoleh varietas unggul
digulung dan ditempatkan di bak plastik berjaring
yang dapat beradaptasi pada kondisi salinitas
kemudian ditempatkan di tempat gelap pada suhu
yang tinggi.
kamar. Pada hari ke7 diberi penambahan larutan
BAHAN DAN METODE NaCl sesuai perlakuan dan pemberian akuades
pada perlakuan kontrol dengan volume tetap.
Waktu dan Tempat Penelitian Perkecambahan dihentikan setelah 14 hari.
Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan
pada bulan November 2016 sampai Januari 2017
Parameter Pengamatan
yang dilaksanakan di Laboratorium Biologi
Parameter pengamatan dalam penelitian
Fakultas dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
perkecambahan benih padi (Oryza sativa) lokal
Tanjungpura.
Kalimantan Barat berdasarkan tingkat salinitas
yaitu pertumbuhan Kecambah Normal (KN),
Bahan
persentase daya perkecambahan (PKC) dan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini
persentase rerata jumlah kecambah Abnormal
adalah benih padi Putri, benih padi Renggak,
(KA).
benih padi Bungkok, benih padi Gadis, benih padi
1. Persentase daya perkecambahan (PKC)
Waes, benih padi Banjar, benih padi Beras

296
Protobiont (2017) Vol. 6 (3) : 295 – 302

ketujuh pengamatan dibagi dengan biji yang


ditanam dikali 100% (ISTA, 2006).

Keterangan: KA = x 100 %
∑BK : Jumlah biji berkecambah
∑TB : Jumlah total biji (Talukdar, 2011)
Analisis Data
Analisis data dilakukan terhadap parameter
2. Persentase Kecambah Normal (KN)
penelitian menggunakan analisis keragaman
Pengamatan dilakukan dengan menghitung
(ANOVA). Apabila diperoleh hasil berbeda nyata,
jumlah kecambah normal, yaitu kecambah
dilanjutkan dengan uji Tukey dengan taraf
dengan ciri akar primer yang lengkap dan
signifikasi α = 0,05 (Zar,1999).
tumbuh normal pada hari ketujuh pengamatan
dibagi dengan biji yang ditanam dikali 100%
HASIL DAN PEMBAHASAN
(ISTA, 2006).
Hasil
KN = x 100 % Pengaruh Tingkat Salinitas Terhadap Daya
Perkecambahan Kecambah Benih Padi (Oryza
3. Persentase Kecambah Abnormal sativa L.)
(KA) Perlakuan dengan konsentasi larutan NaCl
Pengukuran dilakukan dengan mengamati berpengaruh nyata terdapat daya perkecambahan
kecambah selain normal yaitu memiliki benih padi terhadap 9 varietas lokal F(-),
kekurangan pada bagian diantaranya yaitu (P=0,000) Uji lanjut Tukey menunjukkan hasil
tidak sempurnanya panjang akarprimer dan bahwa benih padi sudah rentan mulai pada 2000
hipokotil tidak tumbuh normal pada hari ppm terhadap 9 varietas lokal untuk semua
perlakuan menunjukkan hasil berbeda nyata
dengan kontrol (Tabel 1).

Tabel 1. Rerata Daya Perkecambahan pada 9 Varietas Benih Padi dengan Tingkat Salinitas yang Berbeda
Benih Padi Rerata Jumlah Daya Kecambah pada konsentrasi NaCl
Kontrol 2000 ppm 4000 ppm 6000 ppm 8000 ppm
Putri 19,4± 4.77a 12,4 ± 4.77b 9 ± 4.77c 6,8 ± 4.77c 6,8 ± 4.77c
Renggak 17,2 ± 3.35a 11,2 ± 3.35b 10,6 ± 3.35b 9,6 ± 3.35b 8,4 ± 3.35b
Bungkok 88 ± 4.79a 9,8 ± 4.79b 8,6 ± 4.79bc 6,2 ± 4.79cd 5,8 ± 4.79d
Gadis 17,6 ± 5.01a 9,8 ± 5.01b 7,6 ± 5.01bc 5,4 ± 5.01cd 4 ± 5.01d
Waes 19,4 ± 5.46a 8,4 ± 5.46b 8,4 ± 5.46bc 5,6 ± 5.46cd 5 ± 5.46d
Banjar 17,8 ± 5.33a 9,6 ± 5.33b 5,4 ± 5.33c 5,2 ± 5.33c 4,2 ± 5.33c
Beras merah 18,4 ± 5.59a 8 ± 5.59b 4,8 ± 5.59c 4,6 ± 5.59c 4 ± 5.59c
Kunyit 19,4 ± 4.34a 10,8 ± 4.34b 8,8 ± 4.34bc 8,6 ± 4.34c 6,4 ± 4.34d
Ketan 19,6 ± 6.07a 7,4 ± 6.07b 5 ± 6.07c 4,6 ± 6.07c 3,8± 6.07c
Ket : Angka yang diikuti dengan huruf pada baris yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan taraf
kepercayaan 95 % (uji tukey)

Pengaruh Tingkat Salinitas Terhadap Berdasarkan uji lanjut Tukey untuk pertumbuhan
Perkecambahan Kecambah Normal Benih Padi kecambah normal benih terhadap 9 varietas,
(Oryza sativa L.) semua perlakuan menunjukkan hasil berbeda
Hasil penelitian menggunakan ANOVA nyata dengan kontrol. Konsentrasi NaCl terendah
menunjukkan bahwa, perlakuan konsentrasi yang menghasilkan beda nyata dengan kontrol
larutan NaCl berpengaruh nyata terhadap adalah 2000 ppm (Tabel 2) dan kecambah
perkecambahan normal benih padi terhadap 9 normal dapat dilihat pada ( Gambar 1).
varietas F(-), (P=0,000)

297
Protobiont (2017) Vol. 6 (3) : 295 – 302

Tabel 1. Rerata Jumlah Perkecambahan Kecambah Normal Terhadap 9 Varietas Benih Padi dengan
Tingkat Salinitas yang Berbeda
Benih Padi Rerata Jumlah kecambah Normal Terhadap Konsentrasi NaCl
Kontrol 2000 ppm 4000 ppm 6000 ppm 8000 ppm
Putri 18,8 ± 4.95a 10 ± 4.95b 7,8 ± 4.95c 7,2 ± 4.95c 5,2 ± 4.95d
Renggak 17,2 ± 3.59a 10 ± 3.59b 10 ± 3.59b 8,2 ± 3.59b 8,2 ± 3.59b
Bungkok 17,4 ± 4.64a 9,2 ± 4.64b 7,6 ± 4.64bc 5,8 ± 4.64cd 5d ± 4.64
Gadis 16,6 ± 4.75a 9,2 ± 4.75b 6,8 ± 4.75c 5± 4.75cd 3,8 ± 4.75d
Waes 18 ± 5.14a 9,4 ± 5.14b 8 ± 5.14b 5 ± 5.14c 4,4 ± 5.14c
Banjar 17,8 ± 5.40a 9,2 ± 5.40b 5,4 ± 5.40c 4,8 ± 5.40c 3,8 ± 5.40c
Beras merah 8 ± 5.69a 7,6 ± 5.69b 4,6 ± 5.69c 4,4 ± 5.69c 3,6 ± 5.69c
Kunyit 19,4 ± 4.73a 10,8 ± 4.73b 8,8 ± 4.73bc 8,6 ± 4.73c 6,4 ± 4.73d
Ketan 18 ± 5.55a 6,6 ± 5.55b 5 ± 5.55 bc 4,2 ± 5.55c 3,6 ± 5.55c
Ket : Angka yang diikuti dengan huruf pada baris yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan
taraf kepercayaan 95 % (uji tukey).

Pengaruh Tingkat Salinitas Terhadap Jumlah


Kecambah Abnormal Benih Padi (Oryza sativa
L.)
Perlakuan dengan konsentasi larutan NaCl
berpengaruh nyata terdapat perkecambahan
abnormal benih padi terhadap 8 varietas
lokal sedangkan benih padi varietas waes
menunjukkan larutan NaCl tidak berpengaruh
nyata terhadap perkecambahan abnormal
(p=0,851).

Hasil uji lanjut Tukey terhadap perkecambahan


abnormal benih padi pada varietaswaes
memberikan hasil yang tidak berbeda nyata
Gambar 1. Perkecambahan Kecambah Normal dengan kontrol. Namun, pada 8 varietas benih
padi lainya menunjukkan hasil yang berbeda
dengan kontrol (Tabel 3) dan kecambah abnormal
dapat dilihat pada ( Gambar 2).

Tabel 3. Rerata Jumlah Perkecambahan Kecambah Abnormal Terhadap 9 Varietas Benih Padi dengan
Tingkat Salinitas yang Berbeda
Benih Padi Rerata Jumlah Kecambah Abnormal pada konsentrasi NaCl
Kontrol 2000 ppm 4000 ppm 6000 ppm 8000 ppm
Putri 0,6± 2.44c 6 ± 2.44a 5,4 ± 2.44ab 3 ± 2.44bc 5,8 ± 2.44a
b a a
Renggak 1,6 ± 2.10 6 ± 2.10a 5,2 ± 2.10 5,8 ± 2.10 4,4 ± 2.10ab
Bungkok 1,6 ± 2.42b 2,8 ± 2.42a 5,2 ± 2.42a 5,6 ± 2.42a 5,2 ± 2.42a
b a a a
Gadis 2,2 ± 2.06 5,2 ± 2.06 5,6 ± 2.06 5,2 ± 2.06 6,8 ± 2.06a
a a a
Waes 4,6 ± 3.54a 5,4 ± 3.54 5,6 ± 3.54 5,2 ± 3.54 3,4 ± 3.54a
Banjar 1 ± 2.48b 3 ± 2.48ab 5,6 ± 2.48a 5,2 ± 2.48a 2 ± 2.48ab
a a
1,2 ± 2.76b
b a
Beras merah 0,6 ± 2.76 5,8 ± 2.76 6 ± 2.76 5 ± 2.76
Kunyit 0,6 ± 2.28b 4,4 ± 2.28a 4,6 ± 2.28a 6,2 ± 2.28a 5 ± 2.28a
Ketan 1,2 ± 2.35bc 5,8 ± 2.35a 4,8 ± 2.35a 3,6 ± 2.35ab 0,8± 2.35c
Ket : Angka yang diikuti dengan huruf pada baris yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan
taraf kepercayaan 95 % (uji tukey).

298
Protobiont (2017) Vol. 6 (3) : 295 – 302

(1999) bahwa varietas benih padi yang toleran


terhadap salinitas memiliki pertumbuhan akar
yang lebih panjang, selain itu mampu
menggunakan air secara lebih efisien. Selain itu,
menurut Subbarao (2002) tanaman pertanian
seperti padi (O. sativa L) yang tahan terhadap
salinitas memiliki organ tambahan, seperti
kelenjar garam berfungsi untuk mengeluarkan
kelebihan garam dari jaringan tajuk.

Hasil pengujian persentase daya perkecambahan


(Tabel 1) dari kesembilan varietas tersebut yang

Gambar 2. Perkecabahan Kecambah Abnormal memiliki kemampuan daya perkecambahan yang


baik adalah varietas Putri, Renggak dan Kunyit.
PEMBAHASAN Varietas tersebut mempunyai akar yang panjang,
kecambah yang tumbuh ada kotiledon, normal dan
Hasil penelitian pada perlakuan konsentrasi perkembangan bagian-bagian kecambah yang
terendah yaitu 2000 ppm larutan NaCl dapat besar. Menurut Yudono (2006) dalam Subantoro
mempengaruhi pertumbuhan kecambah normal & Prabowo (2013), perkecambahan benih padi
benih padi lokal. Varietas ketan merupakan yang baik mempunyai ciri-ciri; kecepatan
varietas benih padi yang rentan terhadap salinitas. berkecambah yang tinggi, keseragaman
Hal ini dikarenakan varietas Ketan mempunyai perkecambahan,pertumbuhan, dan perkembangan
rerata jumlah kecambah yang tumbuh normal yang baik pada lingkungan yang berbeda,
sedikit. Kondisi ini mempunyai kecendrung kemampuan berkecambah dan muncul pada
bahwa perlakuan konsentasi 2000 ppm lingkungan suhu dingin, basah,berpenyakit dan
mengakibatkan pertumbuhan kecambah normal tidak sesuai dan kecambah mampu berkembang
pada varietas Ketan menjadi terhambat. Hal ini normal.
disebabkan varieras Ketan belum mampu
beradaptasi terhadap cekaman salinitas sehingga Ketiga varietas tersebut merupakan varietas benih
varietas Ketan mudah keracunan unsur Na+ dan padi yang mempunyai kemampuan beradaptasi
Cl-. Menurut Suwarno & Solahuddin (1983), terhadap cekaman lingkungan. Daya pertumbuhan
kemampuan beradaptasi biji padi terhadap kecambah dari ketiga varietas benih padi tersebut
cekaman garam jauh lebih besar selama rerata terlihat rerata jumlah pada konsentrasi tertinggi
jumlah kecambah yang tumbuh normal. 8000 ppm yang mempunyai kemampuan dalam
beradaptasi terhadap cekaman salinitas yang
Berdasarkan hasil penelitian benih padi lokal yang tinggi. Menurut Mardjono (2001) dan Soemartono
mempunyai kemampuan sifat toleran terhadap (1995), bahwa tanaman dengan perakaran yang
tingkat salinitas adalah varietas Kunyit. Hal ini dalam memiliki mekanisme ketahanan terhadap
menunjukkan bahwa varietas Kunyit memiliki cekaman salinitas. Adaptasi terhadap salinitas
struktur akar yang lebih panjang maka benih diperlukan terutama untuk memperbaiki
tersebut akan lebih tahan terhadap cekaman keseimbangan air guna mempertahankan potensial
salinitas, sehingga dapat lebih tahan dibandingkan air dan turgor serta seluruh proses biokimia untuk
dengan varietas lainnya. Menurut Pace et al. pertumbuhan dan berbagai aktifitas normal.

299
Protobiont (2017) Vol. 6 (3) : 295 – 302

Varietas benih padi yang tidak mempunyai ujung helai daun menguning, kemudian
kemampuan dalam beradaptasi terhadap membusuk yang kemudian meluas hingga lebih
cekaman salinitas adalah varietas Ketan. dari sebagian helaian daun, lalu mengering dan
Varietas Ketan mempunyai rerata jumlah daya rontok atau banyak juga yang langsung rontok
pertumbuhan kecambah yang rendah pada setiap sebelum daun kering.Pertumbuhan kecambah
konsentrasi NaCl. Hal ini disebabkan varietas abnormal pada masing-masing varietas benih
ketan mengalami penghambatan dalam padi terhadap kondisi cekaman larutan NaCl
penyerapan air karena terlalu tinggi konsentrasi memberikan pengaruh yang berbeda kecuali
larutan NaCl. Selain itu jika konsentrasi ion Na+ varietas Waes. Varietas Waes menunjukkan
dan Cl- tinggi maka tanaman akan mengalami hasil yang sama terhadap kontrol sedangkan
keracunan. Cekaman salinitas tersebut varietas lainnya menunjukkan hasil yang
menyebabkan metabolisme perkecambahan berbeda terhadap kontrol (Tabel 3). Hal ini
benih padi menjadi terhambat sehingga pada membuktikan bahwa adanya perbedaan
kondisi tercekam memiliki daya berkecambah kemampuan benih pada masing-masing varietas
yang rendah (Azizah, 2008). terhadap berbagai perlakuan konsentrasi NaCl.
Suatu akan memberikan tanggapan yang
Hasil penelitian pengaruh salinitas terhadap berbeda pada lingkungan yang berbeda,
pertumbuhan kecambah abnormal pada benih demikian pula genotipe yang berbeda akan
padi lokal menunjukkan bahwa perlakuan memberikan tanggapan yang berbeda bila
konsentrasi NaCl dapat mempengaruhi ditanam pada lingkungan yang sama (Nakamura
pertumbuhan kecambah benih padi terhadap 9 et al., 2004). Menurut Farid (2006), gen
varietas lokal. Adanya perlakuan konsentrasi yangmengatur karakter tersebut pada dasarnya
NaCl menyebabkan pertumbuhan kecambah berbeda sehingga pada lingkungan yang sama
menjadi abnormal (Tabel 3). Semakin fenotipe tanaman yang diekspresikan juga
tinggi tingkat/level konsentrasi NaCl maka berbeda. Jika terdapat perbedaan antara dua
semakin banyak pula rerata jumlah pertumbuhan individu yang mempunyai faktor lingkungan
kecambah benih padi yang tumbuh abnormal. yang sama dan dapat diukur maka perbedaan itu
Varietas yang mempunyai sifat toleran terhadap berasal dari variasi genotipe kedua tanaman
cekaman pada konsentrasi 2000 ppm adalah tersebut.
varietas Bungkok. Namun varietas Bungkok Hasil penelitian (Gambar 1) menunjukkan
tidak tahan terhadap cekaman pada konsentrasi perkecambahan abnormal pada benih padi
tertinggi yaitu 8000 ppm terlihat rerata jumlah dicirikan mempunyai akar primer pendek,
kecambah yang tumbuh abnormal semakin sedangkan perkecambahan normal mempunyai
banyak. Hal ini disebabkan karena adanya akar primer panjang dan banyak rambut akar.
pengaruh NaCl terhadap proses perkecambahan Adanya pengaruh tingkatan salinitas yang tinggi
benih padi. Menurut Wahid et al. (1999) adanya menyebabkan kecambah banyak yang tumbuh
NaCl pada proses perkecambahan benih dapat abnormal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mengakibatkan terjadinya penghambatan dan benih padi lokal yang tumbuh secara abnormal
mengurangi pemunculanradikula dan plumula lebih banyak dibandingkan yang normal
serta mengurangi pertumbuhan kecambah. Hasil sehingga menyebabkan pertumbuhan benih padi
penelitian Tobe et al. (1999) pada benih menjadi terhambat dan hasil produksi semakin
Artemisia ordosica yang diberi perlakuanNaCl menurun. Buruknya kualitas perkecambahan dan
juga menunjukkan adanya strukturbenih yang lambatnya pertumbuhan benih padi ini dapat
tumbuh abnormal. disebabkan oleh faktor endogen (kemampuan
beradaptasi dan kandungan karbohidrat) maupun
Perkembangan kecambah benih yang abnormal eksogen (kelembaban media tanam dan
disebabkan karena benih tersebut mengalami intensitas cahaya) (Irianto, 2012).
keracunan ketika diberi perlakuan dengan
cekaman salinitas. Menurut Taufiq & Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin
Purwaningrahayu (2013), gejala awal bagian tinggi konsentrasi larutan NaCl, maka

300
Protobiont (2017) Vol. 6 (3) : 295 – 302

pertumbuhan dan perkecambahan benih padi Change in Shoot and Root Growth of Young
pada 9 varietas menjadi terhambat CottonPlants, Journal of Cotton Science, vol.
pertumbuhannya. Konsentrasi 2000 ppm – 8000 3, no. 1, hal. 183-18
ppm merupakan konsentrasi NaCl yang Rais, SA, 2004, ‘Eksplorasi Tanaman Nutfah
mempunyai sifat toleran terhadap pertumbuhan Tanaman Pangan di Provinsi Kalimantan
kecambah pada kesembilan varietas benih padi Barat’, Jurnal Buletin Plasma Nutfah,
lokal. vol.10, no. 1, hal 1-6
Sasmita, P, Nafisah, T, Sitaresmi & Daradjat, AA,
DAFTAR PUSTAKA 2011, Variabilitas genetik dan toleransi
plasma nutfah terhadap cekaman suhu
Artadana, Poppy H, & Steve VA, 2016, Pertumbuhan rendah di dataran tinggi Kalibening,
dan Degradasi Klorofil Bibit Padi Barak Banjarnergara. Prosiding Seminar Ilmiah
Cenana yang Tercekam Natrium Klorida Hasil Penelitian Padi Nasional. BB Padi,
(NaCl), Program Studi Biologi, Fakultas Sukamandi
Teknobiologi, Universitas Surabaya,
Surabaya Soemartono, 1995, Cekaman Lingkungan Tantangan
Pemuliaan Tanaman MasaDepan, Prosiding
Azizah, I, 2008, Uji ketahanan aksesi kapas Simposium Pemuliaan Tanaman III Komda,
(GossypiumhirsutumL.) terhadap cekaman Jembar, Jawa Timur
salinitas(NaCl) pada fase perkecambahan,
Skripsi, Universitas Islam Negeri Malang, Subantoro, R & Prabowo, R, 2012, ‘Pengaruh
Malang Berbagai Metode Pengujian Vigor terhadap
Pertumbuhan Benih Kedelai’, Jurnal
Badan Pusat Statistik, 2015, Statistik Pertanian Mediagro, vol. 9, no. 1, hal. 48- 60
Tanaman Pangan, Provinsi Kalimantan Barat
2015, Diakses tanggal 20 Oktober 2015, Subbarao, GV, 2002, Physiological mechanisms
<www. kalbar.bps.go.id> relevant to genetic improvement of salinity
tolerance in crop plants, In,
Farid, M, 2006, ‘Seleksi kedelai tahan kekeringan MohammadPessarakli. Handbook of Plant
dan salinitas secara in vitro dengan NaCl, andCrop Physiology (second edition), Marcel
Jurnal. Agrivigor, vol. 6, no. 1, hal. 65-74 Dekker, Inc, New York
Irianto, 2012, Fenofisiologi Perkecambahan Dan Sulaiman, S, 1980, Penyaringan Varietas Padi
Pertumbuhan Bibit Duku Sawah Bagi Penyesuaian terhadap Tanah
(LansiumdomesticumCorr.), Artikel Ilmiah, Berkadar Garam Tinggi, Tesis, Fakultas
Universitas Jambi, Jambil, vol. 1 no.4, hal. Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor,
247-255 Bogor
ISTA (International Ruler for Seed Testing), 2006, Suwarno & Solahuddin, S, 1983, ‘Toleransi varietas
The International Seed Testing Association, padi terhadap salinitas pada fase
Bassersdorf, CH, Switzerland perkecambahan’, Jurnal Bul. Agron, vol. 14,
Mardjono, R, 2001, Biologi Tanaman Kapas, no. 3, hal. 1-16
Monograf Balittas, No 7 Buku 1 Balittas, Suwarno, FC, & Hapsari, I, 2008, Studi Alternatif
Malang Subtrat Kertas untuk Pengujian Viabilitas
Munns, R, 2002, ‘Comparative physiology of salt and Benih dengan Metode Uji UKDdp, Jurnal
water stress’, Journal Plant Cell Environ, vol Bul Agron, vol. 36, no. 1, hal. 84-91
25, no. 1, hal. 239-250 Talukdar, D, 2011, Effect of arsenic-induced
Nakamura, M, Kubota, F, Araki, T & Mochizuki, T, toxicity on morphological traits of
2004, ‘Electric conductivity, Na+ content and Trigonella foenum-graecum L. and Lathyrus
phosynthetic activity in leaves of salt stressed sativus L. during germination and early
rice plant, and their cultivar difference’, seedling growth, Current Research Journal
Journal Fac. Agr, vol. 49, no. 2, hal. 225-231 of Biological Sciences, vol. 2. no 3, hal. 116-
123
Pace, PF, Cralle, HT, El-Halawany, SHM, Cothren,
JT & Senseman, SA, 1999, ‘Drought-induced

301
Protobiont (2017) Vol. 6 (3) : 295 – 302

Taufiq, A & Purwaningrahayu, RD, 2013, Pengaruh


Cekaman Salinitas Terhadap Keragaan
Varietas Kacang Hijau Pada Fase
Perkecambahan, Artikel Ilmiah, Prosiding
Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka
Kacang dan Umbi, Malang
Tobe, KL, Zhang & Omasa, K, 1999, ‘Effect of NaCl
on seed germination of five nonhalophytic
species from a Chinese desert environment’,
Journal Seed Sci. and Technol, vol. 27, no. 1,
hal. 851-863
Trias, Rina, H, Wening, Ami, T, Rakhmi, Nani,
Yunani & Susanto, U, 2013, ‘Pemanfaatan
Plasma Nutfah Padi Varietas Lokal dalam
Perakitan Varietas Unggul, Jurnal Iptek
Tanaman Pangan, vol. 8, no. 1, hal. 1-6
Wahid, A, Rasul, E & Rao, AR, 1999, Germination
of seeds and propagules under salinity stress,
In, M. Pessarakli (Ed.), Handbook of Plant
and Crop Stress.2nd ed. Marcel Dekker Inc,
New York, USA
Wahyunto, S, Ritung, Suparto & Subagyo, H, 2005,
Sebaran Gambut dan Kandungan Karbon di
Sumatera dan Kalimantan. Proyek Climate
Change, Foresta, and Peatlands in Indonesia.
Wetlands International, Indonesia
Programme dan Widlife Habitat Canada,
Bogor
Wijoyo, RD, Andi, E, & Adrianton, 2014,
‘Identifikasi Toleransi Kekeringan Padi Gogo
Lokal Tanangge Pada Berbagai Larutan
PEG’, Jurnal. Agrotekbis, vol. 2, no. 2, hal.
114-120
Zar, JH, 1999, Biostatistical Analysis, Third Edition,
Prentice Hall International Edition, New
Jersey,London.

302

Anda mungkin juga menyukai