Anda di halaman 1dari 10

DAKWAH DAN MASALAH KONTEMPORER

Syafriwaldi
Dosen IAIN Batusangkar
Jln. Sudirman No. 137 Kubu Rajo, Lima Kaum Batusangkar

ABSTRACT
In the science and technology currently, also the success development have
penetrated all aspects of the field of life, it is not only bringing the convenience and
happiness, but also to new behaviors and issues. There are many issues that long
time ago was never known, never imagined; now they are true. this reality is meant
by contemporary issues. During this time the theme and scope of da'wah only
revolves around the problems of hablum minallah (vertical relationship), or in
akhhrawi problem; Syahadat, prayer, fasting, hajj and other religious ritual
themes. While the theme of other Islamic da'wah, namely hablum minannas
(horizontal relationship) is not much touched on, when in fact the scope or theme
of da'wah is very broad. Issues of the ummah's interests are part of the themes of
Islamic da'wah, such as democracy, the problem of increasing the resources of the
ummah, the problem of economic improvement, work ethic and others. They are
rarely alluded in the subject of da'wah material so that da'wah seems not to stand
on the earth but in the air.

Kata Kunci: dakwah, kontemporer

PENDAHULUAN

K emajuan dalam bidang iptek dan


keberhasilan pembangunan
akhir-akhir ini telah merambah
kemajuan, umat senantiasa bertanya,
bagaimana kedudukan hal tersebut
dalam ajaran islam dan bagaimanakah
seluruh aspek bidang kehidupan, tidak pandangan islam terhadapnya. Pan-
saja membawa kemudahan dan dangan islam terhadapnya boleh jadi
kebahagiaan, juga menimbulkan telah termuat dalam sumber ajaran
sejumlah perilaku dan persoalan baru- islam, kitab suci Alqur’an dan Sunnah
persoalan baru. Cukup banyak Nabi, boleh jadi telah termuat dalam
persoalan yang beberapa waktu lalu kazanah klasik karya peninggalan
tidak pernah dikenal, bahkan tidak ulama-ulama terdahulu atau bahkan
pernah terbayangkan, kini hal itu belum tersentuh sama sekali.
menjadi kenyataan. kenyataan inilah Untuk menjawab keraguan dan
yang dimaksudkan dengan perma- kebingungan umat tentang masalah
salahan-permasalahan kontemporer. kontemporer ini, peran dakwah dalam
Kiranya sudah merupakan pengertian yang luas sangat memiliki
kewajaran dan keniscayaan setiap peran yang amat strategis, sebab
timbul persoalan baru maupun bagimanapun hebatnya sebuah produk
aktifitas baru sebagai produk dari kalau tidak sampai ke konsumen

Dakwah Dan Masalah Kontemporer | 44


maka produk itu tidak akan bernilai. 3. Shalat dan puasa di daerah yang
Dakwahlah yang menjembatani waktu siang dan malamya tidak
bagaimana kehebatan sumber ajaran seimbang
islam, atau produk ulama klasik atau 4. Mentasharufkan dana zakat
bahkan produk pemikir Islam untuk kegiatan produktif dan
kontemporer dapat dinikmati oleh kemaslahatan umum
ummat sebagai konsumen. 5. Intensifikasi pelaksanaan zakat
Kemjuan ilmu pengetahuan 6. Pemberian zakat untuk beasiswa
dan teknologi serta kemajuan 7. Penentuan wal ramadhan, awal
pembangunan dewasa ini. Baik syawal/idul fitri dan awal
kiranya pemahaman tentang dakwah dzulhijjah/Idul Adha
diletakan pada proporsi yang 8. Ibadah haji hany sekali seumur
sebenarnya, bahwa tugas dakwah hidup
bukanlah milik kiai, ulama dan 9. Istita’ah dalam melaksanakan
pimpinan informal lainnya. Biasanya ibadah haji
pandangan ini dilandasi suatu paham 10. Miqat haji dan umrah
agama yang hanya melihat Nabi 11. Miqat Makani
sebagai seorang pemimpin do’a dan 12. Mabit di Mudzalifah
imam shalat tanpa memandang beliau 13. Mabit di Mina
sebagai social reformer, dan 14. Pil anti haid
bangsawan pimpinan Negara dan 15. Qira’at sab’ah
ummat yang flural dan masih banyak 16. Penulisan Alqur’an selain
contoh yang lainnya. dengan huruf Arab
17. Do’a Da’aful bala’
IDENTIFIKASI MASALAH 18. Kepeloporan pejabat dalam
KONTEMPORER melaksakan ibadah
1. Masalah Fiqh, Akidah dan 19. Pelaksanaan shalat jum’at dua
kemasyarakatan gelombang
Adapun masalah kontemporer 20. Haji bagi narapidana
yang muncul kepermukaan yang 21. Wakaf uang
berhubungan dengan masalah fiqih, 22. Zakat penghasilan
Akidah dan kemasyarakatan, di
antaranya adalah : 2). Faham Keagamaan
1). Dibidang Ibadah 1. Paham Syia’ah
1. Shalat Jum’at bagi musafir di 2. Ahmaddiyyah Qadyiah
kapal 3. Islam Jama’ah
2. Shalat dalam satu masjid 4. Darul Arqam
bertingkat 5. Aliran yang menolak sunnah
dan hadits Rasul

45 Jurnal Al-Fuad, Vol.I, No. 1, Juli-Desember 2017


6. Masalah jama’ah, khalifah, dan 24. Tuntunan syari’at Islam dalam
baiat bersikap, bergaul dan merawat
7. Pendangkalan agama dan penderita AIDS
penyelahgunaan dalil-dalil 25. Kedudukan Waria
8. Malaikat Jibril mendampingi 26. Perayaan natal bersama
manusia 27. Reksadana syari’ah
3). Sosial Kemasyarakatan 28. Makan dan budidaya cacing dan
1. Nyanyian dengan menggunakan jangkrik
ayat-ayat Alqur’an 29. Aborsi
2. Hidup sedehana 30. Penggunaan organ tubuh, ari-ari
3. Penyalahgunaan Narkotika dan air seni manusia bagi
4. Penyalahgunaan ecstasy dan kepentingan obat-obatan dan
zat-zat sejenis lainnya kosmetika
5. Hukum alcohol dalam minuman 31. Risywah (Suap), ghulul
6. Makanan dan minuman yang (Korupsi) dan hadiah lepada
bercapur dengan barang pejabat
haram/najis 32. Hak-hak asasi manusia (HAM)
7. Hukum memerankan 33. Pengiriman tenaga kerja wanita
Nabi/Rasul dan orang suci ke luar negeri
dalam Film 34. Bias jender
8. Prosedur pernikahan 35. Penetapan produk halal
9. Pengucapan taklik talak pada 36. Pornografi dan porno aksi
waktu upacara akad nikah 37. Kepiting
10. Pernikahan campuran 38. Hak Cipta
11. Nikah Muth’ah 39. Penyerangan Amerika dan
12. Talak tiga sekaligus sekutu terhadap Irak
13. Iddah wafat
14. Adopsi (Pengankatan anak) 4). Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
15. Kependudukan, kesehatan dan 1. Penyemblihan hewan secara
pembangunan mekanis
16. Pendayagunaan tanah warisan 2. Vasectomi dan Tubectomi
17. Memindahkan jenazah 3. Wasiat menghibahkan kornea
18. Memusiumkan mayat mata
19. Panti pijat 4. Operasi perubahan dan
20. Memakan daging kelinci penyempurnaan kelamin
21. Memakan dan membudidayakan 5. Pengambilan dan penggunaan
kodok kutup jantung
22. SDSB I dan II 6. Bayi tabung dan inseminasi
23. Penanggulangan penularan HIV buatan
dan AIDS 7. Penyakit Kusta

Dakwah Dan Masalah Kontemporer | 46


8. Kloning dirasakan sumber-sumber teknologi
9. Produk penyedap rasa serta informasi bergerak dan
(monosodium glutamate, MSG) berpindah-pindah secara lebih deras
dari PT. Ajinomoto Indonesia dan lancer dari satu Negara kenegara
yang menggunakan Bacto lainnya atau dari satu wilayah ke
Soytone wilayah lainnya.
10. Produk penyedap rasa Globalisasi pada hakekatnya
(monosodium glutamate, MSG) “Mengacu pada perkembangan-
dari PT. Ajinomoto Indonesia perkembangan yang cepat di dalam
yang menggunakan mameno teknologi komunikasi, transfortasi,
11. Penggunaan vaksin volio khusus informasi yang bisa membawa
(Dirjen Bimbingan Masyarakat bahagian-bahagian dunia yang jauh
Islam dan Penyelenggaraan Haji menjadi hal-hal yang bisa dijangkau
Dep. Agama, Himpunan Fatwa dengan mudah (Hastings Donnan,
Majelis Ulama Indonesia 2003 : 1994 : 1). Globalisasi yang
15). melahirkan “Dunia tanpa tapal batas”
Inilah beberapa masalah dimana factor-faktor lintas batas antar
kontemporer yang sempat benua mampu ditembus dengan
diperbincangkan oleh umat islam teknologi imformasi dan komunikasi.
Indonesia khususnya dan masalah- 3. Era Multimedia
masalah ini telah diakomodir oleh
Era multimedia merupakan
Majelis Ulama Indonesia dengan
produk teknologi informasi adalah
mengeluarkan fatwa bagaimana
masalah yang muncul diera
hukum dan pandangan islam tentang kontemporer. Kehadiranya
masalah-masalah tersebut.
merupakan tantangan dan peluang.
“John Neisbitt mengungkapkan “We
2. Globalisasi
are moving toward the capability to
Globalisasi adalah issu di era communicate anything to anyone,
kontemporer yang ahrus disikapi anywhere, anyform voice, data, textor
dengan cermat. Pada dua dasawarsa emage at the speed of light (Kita
ini, arus globalisasi tersebut brgerak bergerak ke arah kemampuan
begitu cepat, besar, kuat dan sering berkomunikasi apa saja kepada
kali radikal. Ia dating menmbus batas siapapun, dimanapun, berbentuk
kedaulatan nasional setiap Negara, apapun (baik itu) suara, data, tulisan,
baik itu dialami oleh Negara-negara atau gambar (Citra) dengan
maju dan lebih-lebih lagi terhadap (menggunakan) kecepatan suara
Negara berkembang. Negara-negara (Chairil Anwar, 2000 : 65-66) Pada
itu semakin terkait satu sama lainnya kesempatan lain John Neisbitt
dalam pintalan ekonomis, teknologis mengatakan, “The new source of
dan juga politis. Dari sana dapat fower is not money in the hands of a

47 Jurnal Al-Fuad, Vol.I, No. 1, Juli-Desember 2017


few but information in the hends of secara aktif mengisinya dengan
money”. subtansi dan nuansa-nuansa Islami.
Ungkapan tersebut merupakan Hal ini hanya bisa dilakukan bila juru
sekelumit gambaran era informasi dakwah mengetahui arus globalisasi
yang mengglobal dan yang secara benar dan tidak tertinggal
menghadang dihadapan kita (umat dengan informasi actual. Pengetahuan
islam) dimanapun berada dimuka global dan informasi actual
bumi ini. merupakan sebuah keniscayaan
dimiliki oleh seorang juru dakwah. Di
SOLUSI DAKWAH TERHADAP zaman kontemporer ini hal ini
MASALAH-MASALAH menjadi kekuatan. Seperti
KONTEMPORER diungkapkan oleh futurulog John
1. Re-understanding Tentang Neisbitt : “The New source of fower is
dakwah not maney ini the hands of a few but
Selama ini tema dan lingkup information in the hands of many.”
dakwah hanya berkisar dalam (Kekatan baru dewasa ini bukanlah
masalah-masalah hablum minallah harta karun di tangan segelintir
(hubungan vertical), atau masalah manusia tetapi kekuatan adalah
ukhrawi belaka ; Syahadat, shalat, jaringan informasi di tangan banyak
puasa, haji dan tema-tema ritual manusia). Relevan juga apa yang
keagamaan lainnya. Sementara tema dikatakan oleh ahli managemen
dakwah Islam lainnya, yaitu hablum Amerika Drucker bahwa “The
minannas lainnya (hubungan productivity of knowledge became the
horizontal) tidak banyak disinggung, key to productivity, competitive
padahal sebenarnya cakupan atau strength, and economic achievement.
tema dakwah sangatlah luas. Knowledge has already become of
Masalah-masalah kepentingan ummat primary industry, the industry that
adalah bahagian dari tema-tema suppliesthe economy the essential and
dakwah islam, misalnya demokrasi, central resources of production.”
masalah peningkatan sumber daya (Productifitas ilmu pengetahuan telah
ummat, masalah peningkatan menjadi kunci productivitas daya
ekonomi, etos kerja dan lain-lain. Hal saing dan prestasi ekonomi. Ilmu
ini jarang disinggung dalam bahasan- pengetahuan telah menjadi industri
bahasan materi dakwah sehingga utama yakni industri yang melengkapi
dakwah seakan tidak berpijak di bumi kebutuhan ekonomi dengan sumber-
tetapi mengangkasa. sumber productivitas utama yang
Di era kontemporer ini, juru maha penting” (Samsul Munir Amin,
dakwah harus mampu berdialog 2008 : 12).
dengan masalah-masalah pelik atau
masalah-masalh kontemporer dan

Dakwah Dan Masalah Kontemporer | 48


b. Memilih Materi Dakwah yang ‘sikap-sikap Nabi dan Abu baker ra.’
Relefan Selama dalam perjalanan ”kerjasama
Dalam dua atau tiga terakhir nabi” dengan penunjuk jalan yang
“non Muslim”, dan sebagainya (M.
ini, aktifitas keagamaan pada
umumnya ditandai oleh usaha Quraish Shihab, 2008 : 60)
mengubungkan antara ajaran agama Uraian-uraian kategori
dan pembangunan masyarakat. Dalam pertama bila berulang-ulang
hal ini ajaran agama diharapkan dapat disampaikan kepada umat, sama
mendorong masyarakat untuk lebih sekali tidak mendukung peranan yang
diharapkan dari agama dalam pem-
berpartisipasi dalam pembangunan,
sambil membentengi penganut- bangunan. Ia bukan saja mengecilkan
penganutnya dari segala macam upaya dan jerih payah Nabi sebelum
dampak negative yang mungkin dan pada saat berhijrah, tetapi ia juga
terjadi akibat pembangunan. mengaburkan sejarah bahkan ajaran
Kecendrungan ini terus berjalan agama. Sebetulnya, “Islam tidak
seiring dengan perkembangan ilmu hanya mengandalkan hal-hal
pengetahuan dan pembangunan, pada supranatural dalam pembuktian
sisi lain tidak dapat dipungkiri bahwa ajarannya dan dalam mencapai
masih sering terdengar uraian-uraian perjuangannya. Walaupun pada
keagamaan yang tidak sejalan dengan hakekatnya ini tidak berarti peng-
kecendrugan tersebut. ingkaran dari ”uluran tangan Tuhan”.
Bapak Prof. DR. Quraish Ia pernah, masih akan, dan selalu
Shihab meberikan ilustrasi. “Marilah akan ada, tetapi ia tidak akan
kita mengambil contoh dari uraian- diperoleh dengan sekedar percaya,
uraian menyangkut hijrah yang do’a, atau bahkan pelaksanaan
disana-sini masih terdengar. Uraian- Syari’at saja. Para sahabat yang
uraian tersebut dapat dibagi dalam sangat mendambakannya dan yang
dua kategori. Pertama : uraian yang telah dipimpin langsung oleh Nabi,
bersifat Supranatural, seperti pernah tidak memperolehnya karena
“merpati” dan “Sarang laba-laba” mereka gagal memenuhi syarat-
yang tiba-tiba menutupi mulut gua syaratnya.”
tempat Nabi Saw bersembunyi, Menjelang berkecamuknya
“daun-daun” serta merta lebat perang uhud, Allah Swt berpesan :
disekeliling gua dan lain-lain yang “Apabila kamu bersabar, bersiap
tidak semuanya dapat dipertanggung siaga dan bertakwa (Melaksanakan
jawabkan dari segi riwayat apalagi tuntunan Allah menyangkut syari’at
dari segi ilmiah. Kedua, uraian yang dan sunnatullah) maka jika mereka
mendukung pembangunan masya- datang menyerang kamu dengan
rakat, seperti persiapan dan seketika itu juga, niscaya Allah akan
perencanaan dalam berbagai segi, membantu kamu dengan lima ribu

49 Jurnal Al-Fuad, Vol.I, No. 1, Juli-Desember 2017


malaikat yang memakai tanda (QS. 3 : dengan kebudayaan lainnya saling
125). “Turunya malaikat” adalah mempengaruhi. Dalam kontek hu-
peristiwa supranatural dan merupakan bungan saling mempengaruhi itu akan
sebahagian dari “Uluran tangan ilahi” selalu muncul pertanyaan : Sejauh
yang pernah mereka peroleh dalam mana umat Islam dipengaruhi oleh
perang badar (QS. 8 : 12). Betapa dunia global atau sebaliknya sejauh-
Nabi Muhammad Saw dan para mana umat islam mempengaruhi
sahabat akan merasa senang bila percaturan global itu. Islam punya
kemenangan akan mereka peroleh kepentingan untuk mempengaruhi
sebagaimana pada peperangan badar. percaturan global, bagamaina nilai-
Tapi dalam kenyataannya mereka nilai keislaman menghiyasi per-
kalah dalam peperangan ini disebab- caturan global. Dakwah islam harus
kan syarat-syarat yang ditetapkan masuk ke jantung percaturan global.
Tuhan ketika itu tidak mereka penuhi. Komitment keislaman justru merupa-
Memilih materi dakwah yang kan keuntungan adanya globalisasi.
relefan di era globalisasi dan Nilai-nilai keislaman bisa masuk
kontemporer ini sangat menentukan. kedalam ruang tanpa tapal batas di
Memperkenalkan islam dengan argu- setiap penjuru di dunia ini.
men-argumen logis dan sistematis Sebenarnya istilah globalisasi
tanpa mengabaikan hal-hal yang bagi Islam bukanlah hal yang asing
berbau supranatural tapi tetap dalam bahkan istilah globalisasi itu adalah
koridor proforsional. milik islam. Istilah ini semenjak islam
itu ada. “Al-Qur’an sendiri sejak 14
c. Komitment Dengan Islam Pada abad tahun yang lalu telah
Era Globalisasi mengajarkan pandangan secara global
Persoalan globalisasi meru- melalui ajaranya mengenai
pakan sebuah kemestian yang tidak keberadaan Allah SWT sebagai
bisa ditolak kehadirannya, jadi tidak Rabbul’alamin (Tuhan seluru Alam),
beralasan kalau ada asumsi menerima dan kerasulan Muhammad sebagai
atau menolak kehadirannya. Kebe- “Rahmatallil’alamin”. Juga Al-
naranya adalah menerima kehadiran Qur’an sebagai “Hudallinnasi”
dunia global ini dengan memam- semuanya ini tanpa membedakan
faatkannya secara positif demi bangsa-bangsa, ras, etnik, sub etnik,
memaksimalkan keuntungan dan negara dn sebaginya.” (Solli Lubis,
meminimalisir dampak negatif yang 1997: 51)
ditimbulkan sehingga terhindar dari Dalam surat Al-Hujarat ayat
kerugian-kerugian yang tidak 14 Allah SWT berfirman :
diharapkan. ”dan kami jadikan kamu bersuku-
Pada hakekatnya umat Islam suku dan berbangsa-bangsa
adalah bahagian yang integral dengan supaya kamu saling kenal,

Dakwah Dan Masalah Kontemporer | 50


sesungguhnya yang paling mulia agama islam tidak menggunakan
diantara kamu adalah orang yang teknologi multimedya mutaakhir,
paling bertaqwa diantara kamu.” maka dakwah islam akan tertinggal
dan hal ini tentu akan mengakibatkan
Globalisasi menurut pandang-
an Islam mencakup komponen yang kerugian bagi perkembangan dakwah
luas. Ia meliputi manusia, binatang, islam. Tinggal bagaimana cara yang
tumbuh-tumbuhan dan unsur makhluk tepat dan baik penggunaan media-
lainnya. Seperti Bumi, air, udara dn media mutaakhir tersebut untuk
lain-lainnya, sebagai lingkungan kepentingan dakwah dengan nilai-
nilai yang positif.
hidup manusia.
Sebenarnya penggunaan
d. Dakwah Multimedia Merupa- media, katakanlah seperti internet
kan Sebuah Keniscayaan sebagai media dakwah, tentu sebuah
keniscayaan yang tidak bisa
Kemajuan teknologi informasi
dikesampingkan begitu saja. Memang
telah melahirkan komponen-kom-
di dalam internet terdapat faktor-
ponen teknologi mutaakhir seperti :
faktor negatif, tetapi jika diantisipasi
siaran-siaran langsung melalui satelit,,
sedemikian rupa dari internet akan
internet, memakai kabel, metode
didapat mamfaat yang sangat
cetak yang lebih cepat dan lebih
signifikan bagi penyebaran informasi-
murah serta penegiriman surat-surat
informasi dakwah. Beriku beberapa
kabar, gambar, tulisan, suara dan lain-
lembaga dan institusi islam, kini telah
lain melalui elektronika. Kenyataan
memiliki situs dan website sebagai
ini tidak bisa ditolak, mau tidak mau
penyebaran informasinya. Misalnya
harus diterima. Dakwah islam
universitas Sain Al-Qur’an (UNSIQ)
menerima kenyataan ini sebagai
Wonosobo, memiliki Website :
tantangan yang harus diterima
http://www.unsiq.com.id.
dengan teliti, cermat dan dikritisi
Disamping itu dakwah islam
sehingga tantangan ini bisa diambil
harus bisa menyelaraskan dengan
keuntungan-keuntungan atau paling
media-media komunikasi modern
tidak dakwah bisa meminimalkan
untuk penyebaran pesan-pesan
dampak kerugian yang ditimbulkan.
dakwah islam kepada masyarakat luas
Teknologi-teknologi canggih,
(Samsul Munir Amir, 2005 : 9)
memungkinkan kita lebih bebas
bagamimanpun, dakwah membutuh-
memilih serta mengontrol apa yang
kan multimedia yang modern untuk
kita pilih untuk diakses, dibaca,
bisa menyebarkan nilai-nilai islam
diliha, dan didengar. Kemajuan-
kepada masyarakat modern pada era
kemajuan teknologi atau multimedia
globalisasi saat ini, jika tidak maka
tersebut. Menurut hemat penulis harus
dakwah dengan sendirinya akan
bisa dimamfaatkan untuk kepentingan
ketinggalan.
dakwah islam. Jika peneyebaran

51 Jurnal Al-Fuad, Vol.I, No. 1, Juli-Desember 2017


Sekarang tinggal bagaimana hablum minallah (hubungan
para juru dakwah atau para pelaku vertical), atau masalah ukhrawi
dakwah menggunakan media-media belaka; Syahadat, shalat, puasa,
komunikasi modern sedemikian rupa haji dan tema-tema ritual
untuk hal-hal yang konstruktif dan keagamaan lainnya. Sementara
bermamfaat untuk kepentingan tema dakwah islam lainnya, yaitu
dakwah. hablum minannas lainnya (hubung-
an horizontal) tidak banyak
PENUTUP disinggung, padahal sebenarnya
cakupan atau tema dakwah
e. Kemajuan dalam bidang iptek dan
sangatlah luas. Masalah-masalah
keberhasilan pembangunan akhir-
kepentingan ummat adalah
akhir ini telah merambah seluruh
bahagian dari tema-tema dakwah
aspek bidang kehidupan, tidak saja
islam.
membawa kemudahan dan
h. Pemilihan materi yang tepat dan
kebahagiaan, juga menimbulkan
relefan dengan kondisi audien hari
sejumlah perilaku dan persoalan
ini perlu mendapat perhatian serius
baru-persoalan baru. Cukup
dari pelaku dakwah. Islam tidak
banyak persoalan yang beberapa
hanya mengandalkan hal-hal
waktu lalu tidak pernah dikenal,
supranatural dalam pembuktian
bahkan tidak pernah terbayangkan,
ajarannya dan dalam mencapai
kini hal itu menjadi kenyataan.
perjuangannya. Walaupun pada
kenyataan inilah yang dimaksud-
hakekatnya ini tidak berarti
kan dengan permasalahan-per-
pengingkaran dari ”uluran tangan
masalahan kontemporer.
Tuhan”. Ia pernah, masih akan, dan
f. Masalah kontemporer yang muncul
selalu akan ada, tetapi ia tidak akan
kepermukaan dan langsung
diperoleh dengan sekedar percaya,
bersentuhan dengan masyarakat
do’a, atau bahkan pelaksanaan
Islam, khususnya di Indonesia
Syari’at.
aadalah pertama Yang
i. Persoalan globalisasi dan multi-
berhubungan dengan Masalah
media sebagai produk Teknologi
Fiqh, Akidah dan kemasyarakatan,
Industri Informatika merupakan
kedua Yang berhubungan dengan
sebuah kemestian yang tidak bisa
masalah Globalisasi, ketiga Yang
ditolak kehadirannya, sikap
berhubungan dengan era
menerima kehadiran dunia global
multimedia.
ini dengan memanfaatkannya se-
g. Perlu adanya pemahaman ulang
cara positif demi memaksimalkan
terhadap konsep dakwah dalam
keuntungan dan meminimalisir
penegrtian yang umum. Selama ini
dampak negatif yang ditimbulkan
tema dan lingkup dakwah hanya
berkisar dalam masalah-masalah

Dakwah Dan Masalah Kontemporer | 52


sehingga terhindar dari kerugian- Wonosobo: LP3M UNSIQ, 15
kerugian yang tidak diharapkan Oktober 2005.
Sayyid al Wakil, Muhammad, Prinsip
DAFTAR KEPUSTAKAAN dan Kode Etik Dakwah, Jakarta
, Akademi Pressindo, 2002
Anwar, Chairil, Islam dan tantangan
kemanusiaan Abad XXI, Shihab, M. Quraish, Lantera
Yogyakarta, Pustaka Pelajar, Alqur’an, Jakarta, PT. Mizan
2000 Pustaka, 2008
Departemen Agama RI, Al-Quran dan
Terjemahnya, Semarang, Toha
Putra, 1995
Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam
dan Penyelenggaraan haji Dep.
Agama, Himpunan Fatwa
Majelis Ulama Indonesia,
Jakarta, 2003.
Hafidhuddin, Didin, Dakwah Aktual,
Jakarta, Gema Insani, 1998
Lubis, M. Solli, Ummat Islam Dalam
Globalisasi, Jakarta, Gema
Insani Press, 1997.
Munir Amin, Samsul, Rekontruksi
Pemikiaran Dakwah Islam,
Jakarta, Amzah, 2008.
Nasution, Harun, Islam Ditinjau Dari
Berbagai Aspeknya, Jakarta, UI
Press, 2002
S. Ahmad, Akbar dan Donnan,
Hastings, Islam Globalization
and Postmodernity, London,
Routledge, 1994.
Saeful Muhtadi, Asep dan Ahmad
Syafei, Agus, Methode
Penelitian Dakwah, bandung,
Pustaka Setia, 2003
Salmadanis, Filsafat dakwah, Jakarta,
Surau, 2003
Samsul Munir Amir, “Pemamfaatan
Media Komunikasi dan
Informasi Untuk Kepentingan
Dakwah Islam”. Makalah
disampaikan dalam seminar
Akademik Ramadhan 1426 H,

53 Jurnal Al-Fuad, Vol.I, No. 1, Juli-Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai