Anda di halaman 1dari 14

TUGAS UTS

UJI KOEFISIEN KORELASI RANKING SPEARMAN


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Non Parametrik

Dosen Pengampu: Wahyunung Widiyastuti, M. Si.

Disusun Oleh Kelompok 5:

1. Sri Fauziyah (2110610052)


2. Dian Naila Apriyanti (2110610058)
3. Noviana Fitrianingsih (2110610062)
4. Maulida Uswatin Khasanah (2110610068)
5. Tasya Maydiana (2110610070)
6. Fatimatuz Zahro (2110610071)
7. Laila Shofia (2110610072)
8. Aldi Kurnia Ilmi (2110610073)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
TAHUN 2023
UJI KOEFISIEN KORELASI RANKING SPEARMAN

A. Pengantar
1. Definisi Uji Koefisien Korelasi Ranking Spearman
Uji korelasi ranking Spearman adalah uji statistik yang ditujukan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel. Uji korelasi ranking
Spearman kadang disebut dengan rho ditulis dengan . Uji korelasi
ranking Spearman digunakan untuk jenis data sekurang-kurangnya
berskala ordinal, sehingga objek-objek yang diamati dapat diranking
dalam dua rangkaian berurutan.
2. Rumus Uji Koefisien Korelasi Ranking Spearman
Berikut ini rumus uji korelasi ranking Spearman:

Keterangan:
= koefisien korelasi spearman
= derajat selisih antar ranking
= banyaknya sampel
3. Langkah-Langkah Analisis Uji Koefisien Korelasi Ranking Spearman
a. Buat tabulasi data untuk uji asosiatif
b. Jika data dalam baris bukan data berskala ordinal, maka harus
membuat ranking untuk setiap variabel
c. Hitung selisih ranking variabel pertama dengan variabel kedua ( )
d. Kuadratkan selisih ranking variabel pertama dengan variabel kedua
( )
e. Hitung koefisien korelasi ranking spearman dengan rumus di atas
f. Ambil keputusan berdasarkan kriteria pengujian
4. Kriteria Pengujian
a. Manual
Pada sampel besar menggunakan Tolak jika ( )

Pada sampel kecil menggunakan Tolak jika ( )

b. SPSS
Tolak jika

ditolak menginterpretasikan bahwa hubungan antar variabel yang


diobservasi dalam sampel, bukan hanya hasil kebetulan, melainkan
mewakili hubungan yang sungguh-sungguh ada di dalam populasi.

Jika terdapat ranking sama, gunakan rumus sebagai berikut:


∑ ∑ ∑
√∑ ∑
Dimana:

∑ ∑

∑ ∑

Dengan

adalah banyak observasi yang berangka sama pada suatu ranking


tertentu.
5. Arah Hubungan
Arah hubungan ditentukan oleh nilai positif atau negative dari koefisien
korelasi dengan kriteria kekuatan sebagai berikut:
Tabel Kriteria Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Korelasi
Tidak terdapat korelasi
Korelasi sangat lemah
Korelasi lemah
Korelasi sedang
Korelasi kuat
Korelasi sangat kuat
Korelasi sempurna

B. Contoh Soal dan Perhitungan (Manual dan SPSS)


1. Seorang Guru Matematika, melakukan penelitian dengan tujuan untuk
menguji hubungan antara nilai tes matematika dengan prestasi belajar.
Untuk keperluan tersebut diambil sampel sebanyak 12 siswa dengan
data sebagai berikut:
Nama Siswa Nilai Matematika Nilai Prestasi Belajar
Rani 9 9
Angga 8 10
Radit 8 9
Rifqi 6 4
Putri 5 6
Umi 9 8
Syifa 10 8
Rosa 6 5
Salsa 4 3
Fida 7 7
Intan 8 7
Zunan 7 8

Penyelesaian:
Langkah-Langkah Pengujian Koefisien Korelasi Ranking
Spearman Manual
a. Merumuskan dan
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara nilai
matematika dan prestasi belajar ( )
: ada hubungan yang signifikan antara nilai matematika dan
prestasi belajar ( )
b. Taraf Signifikansi

c. Menghitung Statistik Uji

Tabel Perhitungan Koefisien Korelasi Spearman


Nilai
Nama Nilai
Prestasi ( )
Siswa Matematika
Belajar
Rani 9 9 10.5 10.5 0
Angga 8 10 8 12 16
Radit 8 9 8 10.5 6.25
Rifqi 6 4 3.5 2 2.25
Putri 5 6 2 4 4
Umi 9 8 10.5 8 6.25
Syifa 10 8 12 8 16
Rosa 6 5 3.5 3 0.25
Salsa 4 3 1 1 0
Fida 7 7 5.5 5.5 0
Intan 8 7 8 5.5 6.25
Zunan 7 8 5.5 8 6.25
Jumlah 63.5

Karena ada ranking sama, akan dihitung ∑ ,∑ ,∑ dan


∑ ( )

Untuk ranking 3,5; 5,5; dan 10,5 muncul 2 kali dan ranking 8
muncul 3 kali.

∑ ( )

Untuk ranking 5,5 dan 10,5 muncul 2 kali dan ranking 8 muncul
3 kali. Sehingga,

∑ ∑

∑ ∑
Diperoleh koefisien korelasi Rank Spearman,
∑ ∑ ∑
√∑ ∑ √( )( )

d. Menentukan Kriteria Pengujian


Tolak jika ( )

( )

Karena berada dalam daerah penolakan , maka ditolak.


e. Membuat Kesimpulan
Pada taraf signifikan 5% diperoleh simpulan bahwa ada
hubungan positif yang signifikan antara nilai tes masuk dan
prestasi kerja karyawan dengan koefisien korelasi sebesar
0,7728. Mengidentifikasi bahwa kedua variabel memiliki
kekuatan hubungan positif yang kuat.

Langkah-Langkah Pengujian Koefisien Korelasi Ranking


Spearman SPSS
a. Klik variabel view kemudian pada baris pertama kolom name
ketikkan “NAMA” pada kolom type pilih “string” pada kolom
decimal pilih “0” dan pada kolom measure pilih “nominal”.
Pada baris kedua kolom name ketikkan
“NILAI_MATEMATIKA” pada kolom type pilih “numeric”
pada kolom decimal pilih “0” dan pada kolom measure pilih
“scale”. Pada baris ketiga kolom name ketikkan
“PRESTASI_BELAJAR” pada kolom type pilih “numeric”
pada kolom decimal pilih “0” dan pada kolom measure pilih
“scale”.
b. Klik data view kemudian tuliskan nama-nama siswa pada
kolom NAMA, tuliskan nilai matematika siswa pada kolom
NILAI_MATEMATIKA dan tuliskan nilai prestasi belajar
siswa pada kolom PRESTASI_BELAJAR.

c. Setelah itu klik analyze, Correlate, dan Bivariate.


d. Pada kotak dialog Bivariate Correkation, pindahkan variabel
NILAI_MATEMATIKA dan PRESTASI_BELAJAR ke kolom
variables, pada Correlation Coefficients beri tanda centang
pada Spearman, pada Test of Significance pilih Two-tailed,
selanjutnya beri tanda centang pada Flag Significant
Correlations.

e. Klik Options, pada Missing Values pilih Exclude Cases


Pairwise, lalu klik Continue, dan terakhir klik Ok.
f. Output dari SPSS

Nilai Correlation Coefficients pada IBM SPSS yang


menunjukkan nilai korelasi rank spearman diperoleh ,
artinya sama dengan penghitungan manual (dibulatkan).
Kriteria pengujian korelasi rank spearman dengan IBM SPPS
adalah tolak jika ( ) . Berdasarkan tabel
pada gambar diperoleh ( ) sebesar ,
sehingga ditolak. Artinya terdapat hubungan antara hasil
matematika siswa dengan prestasi belajar siswa.

2. Sebuah Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah pemahaman


siswa terhadap mata pelajaran Matematika dan mata pelajaran Fisika
memiliki hubungan atau tidak. Peneliti melakukan penelitian pada 10
siswa SMA untuk mengetahui hubungan tersebut. Sepuluh siswa ini
didata nilai ujian untuk mata pelajaran Fisika dan Matematika. Data
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Mahasiswa A B C D E F G H I J
Nilai
90 87 90 83 83 75 78 85 85 85
Matematika
Nilai Fisika 83 80 86 83 75 65 68 80 70 75
Berdasarkan data di atas, ujilah apakah ada hubungan antara pemahaman
siswa terhadap mata pelajaran Matematika dan mata pelajaran Fisika?
Ujilah dengan tingkat signifikansi 5%.
Penyelesaian:
Langkah-Langkah Pengujian Koefisien Korelasi Ranking
Spearman Manual
a. Merumuskan dan
: Tidak ada hubungan antara pemahaman siswa terhadap
mata pelajaran Matematika dan mata pelajaran Fisika di tingkat
populasi.
: Ada hubungan antara pemahaman siswa terhadap mata
pelajaran Matematika dan mata pelajaran Fisika di tingkat
populasi.
b. Taraf Signifikansi

c. Menghitung Statistik Uji

Tabel Perhitungan Koefisien Korelasi Ranking Spearman


Nilai Nilai
Mahasiswa ( )
Matematika Fisika
A 90 83 9,5 8,5 1
B 87 80 8 6,5 2,25
C 90 86 9,5 10 0,25
D 83 83 3,5 8,5 25
E 83 75 3,5 4,5 1
F 75 65 1 1 0
G 78 68 2 2 0
H 85 80 6 6,5 0,25
I 85 70 6 3 9
J 85 75 6 4,5 2,25
Jumlah 41

Karena ada ranking sama, akan dihitung ∑ ,∑ ,∑ dan


∑ ( )

Untuk ranking 3,5 dan 9,5 muncul 2 kali dan ranking 6 muncul
3 kali.
∑ ( )

Untuk ranking 4,5; 6,5 dan 8,5 muncul 3 kali. Sehingga,

∑ ∑

∑ ∑

Diperoleh koefisien korelasi Rank Spearman,


∑ ∑ ∑
√∑ ∑ √( )( )

d. Menentukan Kriteria Pengujian


Tolak jika ( )

( )

Karena berada dalam daerah penolakan , maka ditolak.


e. Membuat Kesimpulan
Pada taraf signifikan 5% diperoleh simpulan bahwa ada
hubungan positif yang signifikan antara nilai tes masuk dan
prestasi kerja karyawan dengan koefisien korelasi sebesar
0,7728. Mengidentifikasi bahwa kedua variabel memiliki
kekuatan hubungan positif yang kuat.
Langkah-Langkah Pengujian Koefisien Korelasi Ranking
Spearman SPSS
a. Klik variabel view kemudian pada baris pertama kolom name
ketikkan “MAHASISWA” pada kolom type pilih “string” pada
kolom decimal pilih “0” dan pada kolom measure pilih
“nominal”. Pada baris kedua kolom name ketikkan
“MATEMATIKA” pada kolom type pilih “numeric” pada
kolom decimal pilih “0” dan pada kolom measure pilih
“scale”. Pada baris ketiga kolom name ketikkan “FISIKA”
pada kolom type pilih “numeric” pada kolom decimal pilih “0”
dan pada kolom measure pilih “scale”.

b. Klik data view kemudian tuliskan inisial nama mahasiswa


(A,B, C, dst) pada kolom MAHASISWA, tuliskan nilai
matematika siswa pada kolom MATEMATIKA dan tuliskan
nilai fisika pada kolom FISIKA.
c. Setelah itu klik analyze, Correlate, dan Bivariate.

d. Pada kotak dialog Bivariate Correkation, pindahkan variabel


MATEMATIKA dan FISIKA ke kolom variables, pada
Correlation Coefficients beri tanda centang pada Spearman,
pada Test of Significance pilih Two-tailed, selanjutnya beri
tanda centang pada Flag Significant Correlations.

e. Klik Options, pada Missing Values pilih Exclude Cases


Pairwise, lalu klik Continue, dan terakhir klik Ok.
f. Output dari SPSS

Nilai Correlation Coefficients pada IBM SPSS yang


menunjukkan nilai korelasi rank spearman diperoleh ,
artinya sama dengan penghitungan manual (dibulatkan).
Kriteria pengujian korelasi rank spearman dengan IBM SPPS
adalah tolak jika ( ) . Berdasarkan tabel
pada gambar diperoleh ( ) sebesar ,
sehingga ditolak. Artinya terdapat hubungan antara hasil
matematika siswa dengan prestasi belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai