STATISTIKA DESKRIPTIF
“ KONSEP KORELASI TATA JENJANG (RANK ORDER
CORRALETION) ”
Dosen Pengampu
Dr. Rezki Hariko, M.Pd., Kons
Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
MUHAMMAD FAUZUL ADZIM DAULAY
FUZA DESKA PUTRI
Puji syukur kehadirat Allah swt karena dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “KONSEP KORELASI TATA JENJANG” dengan baik. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika Deskriptif. Ucapan terima kasih
kepada Bapak Dr. Rezki Hariko, M.Pd., Kons. selaku dosen mata kuliah Statistika
Deskriptif. .Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian khususnya
menambah wawasan tentang statistika konsep korelasi tata jenjang. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami
senantiasa mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Kelompok 10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...1
C. Tujuan………………………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Konsep Korelasi Tata Jenjang……………………………………2
B. Syarat – syarat Penggunaan Korelasi Tata Jenjang………………………...3
C. Cara Perhitungan Korelasi Tata Jenjang…………………………………..4
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korelasi Rank Spearman berbeda dengan korelasi product moment pearson dimana
sumber data untuk variabel yang akan dikorelasikan harus sama, yaitu data interval atau
rasio dan harus berdistribusi normal, maka pada korelasi rank spearman data yang akan di
korelasikan bisa berasal dari sumber data yang tidak sama, jenis data yang akan
dikorelasikan berasal dari data ordinal, dan variabel tidak harus berdistribusi normal.
Korelasi rank spearman digunakan untuk mencari tingkat hubungan atau menguji
signifikansi hipotesis asosiatif bila masing - masing variabel yang dihubungkan datanya
berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama. Dalam hal ini, korelasi
rank spearman disimbolkan dengan rs, atau terkadang juga ditulis dengan rho. Data yang
digunakan pada korelasi ini adalah data berskala ordinal, maka dari itu sebelum dilakukan
pengelolahan data, data kuantitatif yang akan dianalisis perlu disusun dalam bentuk ranking
terlebih dahulu.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi konsep korelasi tata jenjang ?
2. Bagaimana cara menghitung dan mengintepretasikan korelasi tata jenjang ?
3. Pemaknaan hasil kolerasi tata jenjang ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi korelasi tata jenjang.
2. Mengetahui bagaimana cara perhitungan korelasi tata jenjang
3. Mengetahui bagaimana menganalisis koefisien dan makna hasil korelasi tata jenjang.
BAB II
PEMBAHASAN
𝟔. ∑ 𝑫𝟐
𝒓𝒉𝒐 = 𝟏 −
𝑵(𝑵𝟐 −𝟏 )
Jika dilakukan secara manual, maka langkah-langkah dalam melakukan uji korelasi rank
spearman adalah sebagai berikut:
a.) Jumlahkan skor item-item di tiap variabel untuk mendapatkan skor total variabel
(misalnya cari skor total variabel X dengan menotalkan item-item variabel X).
b.) Lakukan rangking skor total x (rx) dan rangking skor total y (ry). Pembuatan ranking
dapat dimulai dari nilai terkecil atau nilai terbesar tergantung permasalahannya. Bila ada
data yang nilainya sama, maka pembuatan ranking didasarkan pada nilai rata-rata dari
ranking-ranking data tersebut. Apabila proporsi angka yang sama tidak besar, maka
formula diatas masih bisa digunakan.
c.) Cari nilai d yaitu selisih rx – ry.
d.) Cari nilai d2 yaitu kuadrat d (selisih rx – ry).
Kriteria penolakan adalah dengan z hitung ≥ z tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Cara
membaca table z adalah :
1. Tentukan Taraf Keyakinan Penelitian (misalnya 95%). Taraf Keyakinan 95% berarti
Interval Keyakinan-nya (alpha) 0,05. Nilai 0,05 ini merupakan bentuk desimal dari 5%
yang diperoleh dari pengurangan 100% selaku kebenaran absolut dengan 95% (100% –
95% = 5% atau 0,05).
2. Tentukan Uji yang digunakan. Apakah 1 sisi (One-Tailed) atau 2 sisi (Two-Tailed).
Penentuan 1 sisi atau 2 sisi ini didasarkan hipotesis penelitian. Jika hipotesis hanya
menyebutkan “terdapat hubungan” maka artinya bentuk hubungan belum ditentukan
apakah positif atau negatif dan dengan demikian menggunakan uji 2 sisi. Jika hipotesis
menyatakan “terdapat hubungan positif” atau “terdapat hubungan negatif” maka artinya
bentuk hubungan sudah ditentukan dan dengan demikian menggunakan uji 1 sisi.
3. Jika Uji 2 Sisi (Two-Tailed) maka lihat Tabel Z. Dalam uji 2 sisi Interval Keyakinan
dibagi dua yaitu 0,05 / 2 = 0,025. Cari pada kolom tabel nilai yang paling mendekati
0,025. Dari nilai yang paling dekat tersebut tarik garis ke kiri sehingga bertemu dengan
nilai 1,9 + 0,060 = 1,96. Batas kiri pengambilan keputusan dengan kurva adalah –1,96
batas kanannya +1,96. Keputusannya: Tolak H0 dan Terima H1 jika –z hitung < dari –
1,96 dan > dari +1,96. Sebaliknya, Terima H0 dan Tolak H1 jika – z hitung > -1,96 dan
< dari +1,96
Contoh Soal :
Dilakukan penelitian hubungan nilai tes masuk jenis Bahasa Imggris dengan nilai ujian
akhir semester (UAS) mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan. Diperoleh data
sebagai berikut :
Subjek A B C D E F G H I J
Tes 54 54 44 94 84 84 74 69 69 54
Masuk
UAS 74 64 59 54 93 89 79 99 94 96
B 54 64 8 8 0 0
C 44 59 10 9 1 1
D 94 54 1 10 -9 81
E 84 93 2,5 4 -1,5 2,25
F 84 89 2,5 5 -2,5 6,25
G 74 79 3 6 -3 9
H 69 99 5,5 1 4,5 20,25
I 69 94 5,5 3 2,5 6,25
J 54 96 8 2 6 36
Total : 163
𝟔. ∑ 𝒅𝟐
𝒓𝒉𝒐 = 𝟏 − 𝑵(𝑵𝟐 −𝟏 )
𝟔. 𝟏𝟔𝟑
= 1 – 𝟏𝟎( 𝟏𝟎𝟐 −𝟏) = 0,012
Uji hipotesis :
1. Hipotesis yang diuji Ho : X = Y = 0
2. db = = N – 1 = 9
3. Periksa tabel t dengan 𝛼 0,05; 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,833 > 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,036
4. Jadi Ho tidak ditolak
5. Kesimpulannya, tidak ada hubungan yang signifikan antara nilai tes masuk jenis
Bahasa Inggris dan nilai UAS
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Korelasi tata jenjang atau disebut juga dengan rank order correlation atau rank
difference correlation adalah teknik korelasi yang dimaksudkan untuk menghitung atau
menentukan tingkat hubungan antara dua variabel yang kedua - duanya merupakan data
ordinal atau tata jenjang. Korelasi tata jenjang digunakan untuk menguji hipotesis
hubungan antara dua variabel dan untuk melihat kuat lemahnya hubungan dan arah
hubungan antara dua variabel. Teknik analisis korelasi tata jenjang efektif digunakan
untuk menganalisis data berjenjang yang jumlah subjek (N) lebih dari 9 dan kurang dari
30. Untuk jumlah subjek lebih dari 30 tidak tepat digunakan teknik ini. Lambang yang
digunakan dalam Rank Order Correlation ialah 𝜌 (rs atau rho). Adapun syarat – syarat
penggunaan korelasi tata jenjang yaitu :
1. Data harus berskala ordinal
2. Banyaknya data dari masing – masing variabel harus sama
3. Penggunaan Data Ordinal dalam Korelasi Tata Jenjang
B. Saran
Berdasarkan makalah di atas, kami sebagai penyusun makalah mengharap agar para
pembaca dapat memahami apa yang dimaksud dengan teknik korelasi tata jenjang dan
bisa mengaplikasikannya. Kami sadar bahwa banyak kekurangan dalam makalah ini baik
dalam tulisan maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon diberikan kritik
dan saran yang membangun agar kami dapat membuat makalah lebih baik lagi, dan
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembacanya. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. S. (2007). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung:
Pustaka Setia.
Asra, A. (2016). Pengantar Statistika I. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Gunawan, I. (2016). Pengantar Statistika Inferensial. Jakarta : Rajawali Pers.
Harinaldi. (2005). Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Jakarta:Erlangga
Isparyadi. (1988) . Statistik pendidikan. Jakarta: Depdikbud.Perpustakaan.uns
Kurniawan, R. (2016). Analisis Regresi : Dasar Penerapannya dengan R. Jakarta :
Kencana
Rafii, S. (1983). Metode statistic analisiss. Bandung: binacipta
Salvatore, D. (1982). statistic and econometrics. McGraw-Hill. New York.
Santoso, S. (2010). SPSS versi 15: Mengolah Data Statistik dengan SPSS. Jakarta :
Media Komputindo
Sidney. (1998). Statistik NonParametik. Jakarta: Gramedia
Siregar, S, (2010). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta : Rajawali Press.
Sudjana. 1989. Metoda Statistik. Bandung : tarsito.
Sugiyono. (2006). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Syah, D. (2007). Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta: Putra Grafika.
Winarsunu, T. (2009). Statistik Dalam Penelitian Pendidikan. Malang : UMM Press