Anda di halaman 1dari 14

Pengelolaan Perbekalan Kesehatan

Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian


Desember 2023
OUTLINE

Siklus Pengelolaan Perbekalan


1 Kesehatan

Perencanaan Perbekalan
2 Kesehatan

Mekanisme Pendistribusian ke
3 Dinas Kesehatan / Rumah Sakit

4 Pemusnahan Perbekalan Kesehatan

SATUSEHAT
Menuju
Masa
Implementasi
SATUSEHAT,
Rapat
Pengelolaan
Depan
Kerja
Interoperabilitas
: Kesehatan
Masa
Strategi
Perbekalan
Transformasi
Integrasi
Depan
Transformasi
SATUSEHAT
Nasional
Data
Kesehatan
Kesehatan
Digital
Kesehatan
:Kesehatan
Layanan
Implementasi
dalam
Indonesia
Nasional
Mendorong
Kesehatan
di Indonesia
Pilar
melalui
Transformasi
Indonesia
Transformasi
Pengembangan
Teknologi
TeknologiPlatform
Kesehatan
Kesehatan
SATUSEHAT Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan
dto.kemkes.go.id
.kemkes.go.id
kemkes.go.id
Kefarmasian
Siklus Perbekalan Kesehatan

PENGENDALIAN
● Pengendalian ketersediaan melalui Sistem Informasi Kesehatan PEMILIHAN/SELEKSI
yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Kesehatan Nasional
● Pemerintah Pusat berwenang mengatur dan mengendalikan  Mengacu pada Formularium, Daftar Alkes
harga Perbekalan Kesehatan, terutama Obat dan Alat Esensial yang ditetapkan oleh Menteri dalam
Kesehatan rangka pengendalian mutu dan biaya
pelayanan Kesehatan
PELAYANAN KEFARMASIAN
Instalasi farmasi Rumah Sakit, instalasi farmasi
Puskesmas, instalasi farmasi klinik, apotek PERENCANAAN
● Dilaksanakan oleh Pusat dan Daerah
Berdasarkan Rencana Induk Bidang
PENDISTRIBUSIAN Kesehatan yang menggunakan Sistem
Informasi Kesehatan

● Dilakukan oleh fasilitas pengelolaan kefarmasian, PENYEDIAAN


produsen, atau distributor Perbekalan Kesehatan
secara berjenjang dengan tetap menjamin mutu,
jenis, jumlah, dan ketepatan waktu ● Sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan
yang dilakukan melalui pengadaan, hibah, atau
cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan
PENYIMPANAN perundang-undangan
DIN (Digital Inventory National)
● Sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi
produk untuk menjamin keamanan, mutu, dan
khasiat

Pengelolaan Perbekalan Kesehatan Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian


Perencanaan Perbekalan Kesehatan

Pemilihan Formularium dan Daftar Prerbekalan


Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Kesehatan Esensial ditinjau dan
Perencanaan disempurnakan paling lama setiap 2
Perbekalan Kesehatan lain (dua) tahun sesuai dengan
perkembangan kebutuhan dan
Perbekalan Kesehatan teknologi.
Dilakukan berdasarkan Rencana
Mengacu pada Formularium dan
Induk Bidang Kesehatan
Daftar Perbekalan Kesehatan Esensial
menggunakan Sistem Informasi
Perkembangan kebutuhan dilakukan
yang ditetapkan oleh Menteri.
Kesehatan yang terintegrasi antara lain adanya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi,
dengan Sistem Informasi Kesehatan memberikan ruang perbaikan
Nasional. terhadap Formularium Nasional, dan
meningkatkan kecepatan akses
Kendali Mutu dan Biaya dalam penggunaan dan
Pelayanan Kesehatan penyerahan obat kepada pasien
yang disesuaikan dengan
kompetensi tenaga kesehatan dan
tingkat fasilitas Kesehatan yang ada.

SATUSEHAT
Menuju
Implementasi
SATUSEHAT,
Rapat
Pengelolaan
Masa Kerja
Interoperabilitas
Depan : Kesehatan
Masa
Strategi
Perbekalan
Integrasi
Depan
Transformasi
TransformasiSATUSEHAT
Nasional
Data
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Digital :Kesehatan
Layanan
Implementasi
dalam
Indonesia
Nasional
Mendorong
Kesehatan
Pilar
melalui
Transformasi
di IndonesiaIndonesia
Transformasi
Pengembangan
Teknologi
TeknologiPlatform
Kesehatan
Kesehatan
SATUSEHAT Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan
dto.kemkes.go.id
.kemkes.go.id
kemkes.go.id
Kefarmasian
Penyediaan Perbekalan Kesehatan

Pengadaan

Penyediaan Perbekalan
Kesehatan
Hibah
dilakukan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan kesehatan

Cara lain

(sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-
undangan)

Penyimpanan Perbekalan Kesehatan


sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi
produk untuk menjamin :
 keamanan,
 mutu, dan
 khasiat.

Pengelolaan Perbekalan Kesehatan Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian


Pendistribusian Perbekalan Kesehatan

Dilakukan oleh : Menjamin :


 Mutu
 Fasilitas Pengelolaan Kefarmasian  Jenis
 Produsen  Jumlah
 Distributor  Tepat waktu Drug Supply Chain

KONDISI TERTENTU
distribusi
 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Pemerintah Pusat  Fasilitas kesehatan yang membutuhkan
 Relokasi

melalui Sistem Informasi Kesehatan yang terintegrasi


PELAPORAN
dengan Sistem Informasi Kesehatan Nasional.

6
Pengelolaan Perbekalan Kesehatan Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian
Manajemen Pendistribusian Obat dan Vaksin Program

Industri Farmasi/PBF mendistribusikan


Kementerian
obat obat program ke
Kesehatan
• Kemkes (sebagai buffer stok) dan
• Dinkes Prov sesuai kontrak.

Dinkes
Provinsi
Distribusi obat yang berasal dari Kemkes
(buffer stok pusat) ke Dinkes Provinsi
dilakukan oleh Instalasi Farmasi Pusat
berdasarkan permintaan dari Dinkes
Dinkes Provinsi.
Kab/Kota
Distribusi obat yang berasal dari Dinkes
Provinsi ke Dinkes Kab/Kota dilakukan
atas permintaan dari Dinkes Kab/Kota.
Fasyankes
Keterangan : Distribusi obat dari Dinkes Kab/Kota ke
Fasyankes dilakukan berdasarkan
Alur Pendistribusian
permintaan dari Fasyankes bila terjadi
Alur Permintaan kekurangan di Fasyankes.

Pengelolaan Perbekalan Kesehatan Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian


Perolehan data terkait dengan ketersediaan perbekalan kesehatan

Distribusi
 Pelaporan realisasi pengadaan untuk pengadaan obat
program franco Provinsi/Kab Kota

 Distribusi Instalasi Farmasi Pusat untuk dropping buffer


dari Kementerian Kesehatan

Ketersediaan / Sisa Stock


Pelaporan data ketersediaan sejumlah item obat yang
dilaporkan kepada Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan
Kefarmasian

8
Pengelolaan Perbekalan Kesehatan Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian
Pengendalian Ketersediaan

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah


berwenang mengatur
dan mengendalikan
Pengendalian harga Perbekalan
Pembinaan
Ketersediaan Kesehatan, terutama
Obat dan Alat
melalui Kesehatan
Pemerintah
Sistem Informasi Kesehatan ketersediaan, Pusat memberikan insentif
yang terintegrasi dengan pemerataan, dan
keterjangkauan fiskal dan nonfiskal
Sistem Informasi Kesehatan terhadap Perbekalan
Nasional Perbekalan
Kesehatan Kesehatan tertentu
dan menjadi prioritas
kesehatan
tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan
Perbekalan Kesehatan

9
Pengelolaan Perbekalan Kesehatan Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian
Pengendalian Ketersediaan

Dit. Pengelolaan Biro PBJ Program Dinkes


dan Pelayanan Provinsi/Kabupaten
Kefarmasian /Kota

 Melakukan koordinasi  Menyampaikan  Menyampaikan  Menyampaikan


untuk memastikan update informasi update informasi tata informasi sisa stok
obat program sudah proses pengadaan. laksana program. obat.
diadakan.  Menyampaikan  Menyampaikan  Menyampaikan rata-
 Melakukan koordinasi update informasi update informasi rata distribusi obat.
untuk memastikan realisasi kontrak. kegiatan program.  Menyampaikan
obat sudah  Menyampaikan kendala terkait
 Menyampaikan
didistribusikan ke update informasi ketersediaan obat.
update informasi
provinsi. distribusi obat.
prioritas distribusi obat
 Memantau program.
ketersediaan obat
program di
provinsi/kabupaten/k
ota.

Pengelolaan Perbekalan Kesehatan Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian


Pemusnahan Perbekalan Kesehatan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.06/2016 tentang tata cara pemusnahan dan penghapusan barang
milik negara, pada pasal 6 ayat 1 menyebutkan Pemusnahan dilakukan dalam hal :
1) BMN tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan/atau tidak dapat dipindah tangankan.
2) Terdapat alasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998 tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat Kesehatan, pada pasal
44 menyebutkan, pemusnahan sediaan farmasi dan alat Kesehatan dilaksanakan terhadap sediaan farmasi dan alat
Kesehatan yang:
1) Diproduksi tanpa memenuhi persyaratan yang berlaku
2) Telah kadaluarsa
3) Tidak memenuhi syarat untuk digunakan dalam pelayanan Kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan
4) Dicabut izin edar
5) Berhubungan dengan tindak pidana di bidang sediaan farmasi dan alat Kesehatan

Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2020 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, pada pasal 78 pada
huruf a menyebutkan Pemusnahan dilaksanakan oleh Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang,
untuk Barang Milik Negara yang berada pada Pengguna Barang.

11
Pengelolaan Perbekalan Kesehatan Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian
Tantangan dan Kendala
Untuk menjamin mutu dan ketersediaannya (jenis, jumlah dan tepat waktu)

1. Pemberhentian penggunaan obat sirup untuk memastikan tidak adanya kandungan EG/DEG dan penemuan
benda asing dalam albandazol tablet, sehingga berdampak terhadap pelaksanaan program serta
mempengaruhi tingkat overstock di Instalasi Farmasi Pemerintah. Telah dilakukan pembahasan bersama Dot.
KMEI BPOM sebagai upaya penyelarasan pengendalian dan pengawasan obat program, untuk dapat
menjamin mutu obat program yang digunakan didaerah

2. Terdapat perubahan kebijakan di tahun 2023 terkait alokasi DAK, jumlah kabkota yang menjadi lokus penerima
DAK untuk penyediaan obat berkurang, semula 514 menjadi 254 Kab/Kota. Namun demikian, untuk menjaga
ketersediaan obat esensial di Puskesmas, selain mendorong advokasi pengganggaran melalui APBD, telah
diupayakan dan disosialisasikan pemanfaatan penyediaan obat melalui Dana Alokasi Umum (DAU) Specific
Grant dan himbauan optimalisasi dana kapitasi puskesmas

3. Masih berprosesnya standarisasi data yang digunakan untuk menunjang interoperabilitas sistem informasi
secara nasional dalam pemantauan ketersedian dari hulu ke hilir, namun hal ini juga telah didukung dengan
pembahasan intensif antara Pusdatin Kemenkes dan Pusdatin BPOM untuk mengintegrasikan data, mulai M1
Desember 2023

4. Belum tersedianya infrastruktur untuk mendukung telekomunikasi di beberapa daerah

12
Pengelolaan Perbekalan Kesehatan Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian
TERIMA KASIH

13
Monitoring Ketersediaan Obat dalam Platform SatuSehat

Pengelolaan supply chain


SatuSehat farmasi dan alat kesehatan
Platform secara nasional dari hulu ke hilir
dapat menjadi efektif dan
efisien serta selaras dengan
regulasi yang ada.

SatuSehat
SatuSehat RME
Logistik
Analisa yang akurat untuk
kebutuhan obat, bahan baku
obat dan alat kesehatan secara
nasional dan dapat melakukan
pengambilan keputusan
berdasarkan data
Sistem Informasi
Pelayanan
Digital Inventory Nasional

Platform SatuSehat Logistik memastikan interoperabilitas data seluruh Deteksi dini peningkatan
ekosistem industri kesehatan, khususnya di bidang farmasi dan alat
kesehatan.
kebutuhan obat atau alat
kesehatan di daerah yang
Data yang terkumpul pada Platform SatuSehat Logistik dapat digunakan diakibatkan oleh wabah
untuk menganalisa dan memonitor ketersediaan dan distribusi obat dan alat penyakit atau bencana alam.
kesehatan secara nasional.

14

Anda mungkin juga menyukai