Bapak M. Istnaeny Hudha S.T., M.T. - Defrizal Rizki Pradana 1414909 .
Bapak M. Istnaeny Hudha S.T., M.T. - Defrizal Rizki Pradana 1414909 .
SKRIPSI
Disusun Oleh :
DEFRIZAL RIZKI PRADANA 1414909
Ketua Sekretaris
Anggota Penguji,
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Adalah Skripsi hasil saya sendiri, bukan merupakan duplikasi serta tidak mengutip atau
menyadur sebagian atau seluruhnya dari karya orang lain yang tidak disebutkan dari
sumber aslinya.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah
menganugerahkan kesehatan dan hikmah sehingga penyusun dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “PRA RENCANA PABRIK DEKSTRIN DARI PATI UBI
KAYU DENGAN PROSES HIDROLISIS ENZIM DENGANKAPASITAS
PRODUKSI 50.000 TON/TAHUN” dengan baik.
Skripsi ini diajukan sebagai syarat guna mencapai gelar Sarjana Jenjang Sastra
1 (S-1) di Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional Malang.
Dengan terselesainya skripsi ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Kustamar, MT, selaku Rektor Institut Teknologi Nasional Malang
2. Ibu Dr. Ir. Ellysa Nursanti, ST, MT, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Nasional Malang
3. Bapak M. Istnaeny Hudha, ST, MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia
Institut Teknologi Nasional Malang
4. Bapak M. Istnaeny Hudha, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing
5. Bapak/Ibu Dosen, serta rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang turut
membantu hingga terselesainya skripsi ini.
Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak guna
menyempurnakan skripsi ini. Penyusun berharap skripsi ini dapat berguna bagi
penyusun secara pribadi maupun pembaca sekalian khususnya di bidang ilmu Teknik
Kimia.
Penyusun
v
INTISARI
Pra Rencana Pabrik Dekstrin dari Pati Ubi Kayu dengan Prises Hidrolisis
Enzim, ini berlokasi di Cilegon Jawa Barat dengan kriteria sebagai berikut:
- Kapasitas Produksi : 50.000 Ton/Tahun
- Waktu Operasi : 330 hari
- Bahan Utama : Bubuk Pati Ketela (C6H10O5)1000, Air (H2O)
- Bahan Pembantu : Enzim alpha amilase
- Utilitas : Air, Steam, Listrik dan Bahan Bakar
- Organisasi Perusahaan
a. Bentuk : Perseroan Terbatas
b. Struktur : Garis dan Staff
c. Karyawan : 191 Orang
- Analisa Ekonomi
a. TCI : Rp. 602.223.271.859
b. ROIAT : 34%
c. POT : 2,27 tahun
d. BEP : 35,01 %
e. SDP : 11,57 %
f. IRR : 32,74 %
Dari hasil evaluasi ekonomi, Pra Rencana Pabrik Dekstrin Dari Bubuk Pati
Ketela layak untuk didirikan.
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dekstrin merupakan senyawa glukosa yang dihasilkan dari hidrolisisis pati dan
tergantung pada pemecahan rantai polisakarida [1].
Dekstrin merupakan oligosakarida, salah satu jenis pati termodifikasi yang
dihasilkan secara hidrolisa tidak sempurna. Dekstrin bersifat sangat larut dalam air
panas atau dingin, dengan viskositas yang relatif rendah. Sifat tersebut akan
mempermudah penggunaan dekstrin bila dipakai dalam konsentrasi yang cukup tinggi
[6].
Dekstrin merupakan serbuk berwana putih dengan rumus kimia 100(C6H10O5)10.
Dekstrin memiliki pH 5-7, tidak berbau dan tidak berasa, titik leleh 178oC, dengan berat
molekul 162,14 g/mol.
Dekstrin dapat diperoleh dengan metode pembuatan secara enzimatis, proses
pembuatan secara enzimatis menggunakan suhu dan pH yang rendah, lebih spesifik,
menghasilkan sedikit produk samping, dan produk dengan yeild tinggi. Tahapan dari
proses pembuatan dekstrin dengan hidrolisa enzimatis tahap gelatinasi, dan tahap
liquifikasi.
Dekstrin memiliki banyak kegunaan, baik dalam industri pangan, industri kertas,
industri tekstil maupaun industri farmasi. Dalam industri farmasi dipakai sebagai bahan
pembawa (carrier) obat dalam pembuatan tablet yang mudah larut dalam air (ludah)
bila tablet tersebut dimakan. Dekstrin memiliki daya rekat baik, oleh karena itu pada
industri bahan perekat, dekstrin digunakan sebagai perekat pada amplop, perangko dan
label.
Pada tahun 1980-an industri dekstrin di Indonesia mulai berkembang.
Beberapa perusahaan glukosa yang memiliki kapasitas produksi cukup besar adalah
PT. Raya Sugarindo Inti, Tasikmalaya (30.000 ton/tahun), PT. Sorini Agro Asia,
Pasuruan (30.000 ton/tahun), PT. Puncak Gunung Mas (Jakarta), PT. Sama Satya
Pasifik (Sidoarjo), Indonesian Maltose Industry (Bogor), PT. Prima Karsa Utama
(Surabaya), dan PT. Trebor Indonesia, Jakarta (17.500 ton/tahun). Namun beberapa
perusahaan produksi dekstrin tersebut masih relatif kecil jika dibandingkan dengan
I-1
I-2
1.4.1.Bahan Baku
Dalam perencanaan digunakan bahan baku utama untuk memproduksi
Dekstrin adalah ubi kayu dengan komposisi ubi kayu sebagai berikut:kayu dengan
komposisi ubi kayu sebagai berikut:
- Air :70.25%
- Protein : 1.12%
- Lemak : 0.41%
- Pati : 21.45%
- Zat gula : 5.13%
- Serat : 1.1%
- Abu : 0.54%
I-4
A. Pati
Sifat Fisika :
- Strktur kimia : [C6H10O5]1000
- Bentuk : serbuk
- Warna : Putih
- pH : 5,0-7,0
- Berat Molekul : 162,067 gr/mol
- Titik leleh : 256-258 0C
Sifat Kimia :
Mudah larut dalam air. Reaksi Liquifikasi dengan katalis enzim akan
memutus rantai polisakarida adapun reaksinya sebagai berikut :
[C6H10O5]1000
-am ilase 100(C6H10O5)10
Pati Dekstrin
1.4.2.Bahan Pembantu
A. Enzim α-amylase
Sifat Fisika :
- Suhu optimal oC : 95
- pH : 6,0 – 6,5
- Bentuk : Powder
- Waktu operasi : 2 – 3 jam
Sifat Kimia :
Bersifat endo-enzim, bekerja hanya untuk memutuskan ikatan α-1,4 secara acak
bagian dalam molekul baik pada amilosa maupun amilopektin. Mudah larut dalam
air. Reaksi Liquifikasi dengan katalis enzim akan memutus rantai polisakarida
adapun reaksinya sebagai berikut :
[C6H10O5]1000
-am ilase 100(C6H10O5)10
Pati Dekstrin
B. Natrium Hidrosida
Sifat Fisika :
- Strktur kimia : NaOH
- Bentuk : Solid
- Warna : Putih
I-5
[C6H10O5]1000
-am ilase 100(C6H10O5)10
Pati Dekstrin
C. Air
Sifat Fisika :
- Strktur kimia : H2O
- Bentuk : Cair
- Warna : Tidak berwarna
- Berat Molekul : 18 g/mol
- Titik didih : 100 0C
- pH : 6,8 – 7,5
- Densitas ( 25 oC ) : 0,998 kg/lt
Sifat Kimia :
Sebagai pelarut bahan kimia. Reaksi Liquifikasi dengan katalis enzim akan
memutus rantai polisakarida adapun reaksinya sebagai berikut :
[C6H10O5]1000
-am ilase 100(C6H10O5)10
Pati Dekstrin
1.4.3. Produk
Dekstrin
- Rumus kimia : 100(C6H10O5)10
- Kandungan bahan kering : 95 % min
- pH : 5 – 7 ( 10 % larutan )
- Warna : putih dan kuning
- Bentuk : serbuk dan pasta
I-6
- DE ( Dextrose Equivalen ) : 8 – 25
- Melting point : 178 0C
- Specific gravity : 1,35
- Berat Molekul : 162.14 g/mol.
Sifat Fisika :
Tidak bereaksi dengan bahan kimia, mudah lengket. Reaksi Liquifikasi
dengan katalis enzim akan memutus rantai polisakarida adapun reaksinya
sebagai berikut :
[C6H10O5]1000
-am ilase 100(C6H10O5)10
Pati Dekstrin
1.5. Perhitungan kapasitas pabrik
Untuk memenuhi kebutuhan ammonium sulfat Indonesia masih harus mengimpor
dari negara lain, karena kegunaan ammonium sulfat yang sangat luas. Oleh karena itu
perlu didirikan pabrik yang berskala cukup untuk memenuhi kebutuhan industri di
Indonesia. Berikut data kebutuhan ammonium sulfat di Indonesia.
Tabel 1.1. Data kebutuhan dekstrin tahun 2012-2016 di Indonesia.
85878374
2012 0
75784825
2013 -11,75%
96845597
2014 27,79%
88486827
2015 -8,63%
96758862
2016 9,34%
Dari data diatas, didapat Presentase rata-rata Kenaikan import tiap tahunnya
sebesar 16,8%, kemudian dapat dihitung kapasitas pabrik ammonium sulfat
yang akan dibangun pada tahun (2025), sebagai berikut:
F = P (1+i)n
Dimana:
F : Jumlah kebutuhan CaO pada tahun (2025)
P : Besarnya Import tiap tahunnya (2016)
i : Presentase kenaikan import tiap tahunnya
n : Selisih tahun (2024 - 2016 = 8 tahun)
Sehingga besarnya Import diperkirakan pada tahun 2025:
M1 = P (1+i)n
M1 = 96.758.862 (1 + 0,168)8
= 33.514,5578 Ton/tahun
Diasumsikan kapasitas eksport sebesar 50% dari dari jumlah produk tahun 2025
M2 = Jumlah produk yang di ekspor (ton/tahun)
M2 = 0,5 M1
M2 = 0,5 × 33.514,5578 ton/tahun
M2 = 16.757,2789 ton/tahun
Untuk mendirikan pabrik baru kapasitasnya ditentukan rumus :
Kapasitas Pabrik Baru (M) = Impor + Ekspor
Maka perkiraan kapasitas produksi pada tahun 2021 sebesar:
M = M1 + M2
= 33.514,5578 + 16.757,2789 ton/tahun
= 50.271,8 ton/tahun
Dari perhitungan kapasitas pabrik didapat 50.271,8 ton/tahun, karena pabrik
dekstrin yang serupa telah banyak berdiri di Indonesia sehingga kapasitas maksimal
diturunkan bertujuan menghindari persaingan pasar. Jadi kapasitas pabrik dekstrin
yang akan didirikan pada tahun 2024 adalah 50.000 ton/tahun
1.6. Analisa Pasar
Dibawah ini Analisa pasar untuk mengetahui potensi produk terhadap pasar.
Reaksi pembentukan Dekstrin:
I-8
[C6H10O5]1000
-am ilase 100(C6H10O5)10
Pati Dekstrin
EP = Produk-Reaktan
=(84.240 x 0,98)-12.800+32.400
=82.5552-45.200
=$ 780.352 ton/tahun
Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa Analisa pasar untung.
1.7. Penentuan Lokasi Pabrik
Lokasi perusahaan merupakan hal yang penting dalam menentukan
kelancaran usaha. Hal–hal yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi
suatu pabrik meliputi biaya operasional, ketersediaan bahan baku dan penunjang,
sarana dan prasarana, dampak sosial, dan studi lingkungan.
Lokasi yang dipilih untuk pendirian Pabrik Dekstin adalah wilayah Sumatra,
tepatnya yaitu Provinsi Lampung. Pertimbangan alasan pemilihan lokasi ini antara
lain:
1. Sumber bahan baku
Sebagian besar produksi Pati Ubi Kayu terdapat di beberapa wilayah di
Indonesia, Provinsi Lampung saat ini masih menjadi sentra penghasil tepung ubi
kayu terbesar di Indonesia. Produksinya per tahun rata-rata mencapai 3 juta ton.
I-9
2. Pemasaran
Dekstrin sebagian besar digunakan dalam industri makanan, farmasi dan lain- lain.
Lokasi tidak terlalu jauh dari kota-kota besar seperti Jabodetabek, Banten, dan
sekitarnya sehingga pemasaran mudah dilakukan.
3. Penyediaan listrik
Penyediaan kebutuhan listrik direncanakan akan disuplai secara eksternal dari PLN
Cilegon.
4. Penyediaan Air
Didalam perencanaan pabrik ini, air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan selama berlangsungnya proses produksi. Air tersebut dipergunakan
sebagai air proses, air sanitasi dan air umpan boiler. Kebutuhan akan air ini
diperoleh dari sungai sekitar pabrik.
5. Fasilitas transportasi
Di Cilegon, sistem transportasi untuk mengangkut bahan baku dan produk
telah tersedia dengan baik. Cilegon merupakan wilayah yang strategis karena
terletak di Banten bagian paling barat dan merupakan wilayah pelabuhan
(berbatasan dengan Selat Sunda). Lokasi pabrik direncanakan pula dekat dengan
jalan raya. Hal ini memudahkan dalam proses distribusi bahan baku maupun
produk.
6. Tenaga Kerja
Tenaga kerja sebagian besar akan diambil dari penduduk sekitar. Karena
lokasinya cukup dekat dengan pemukiman penduduk, selain dapat memenuhi
kebutuhan tenaga kerja juga dapat membantu meningkatkan taraf hidup
penduduk sekitarnya.
I-10
Keterangan:
= Lokasi Pendirian Pabrik Dekstrin
= Lokasi Wanasari, kec. Citangkil, Cilegon- Banten
BAB II
SELEKSI DAN URAIAN PROSES
II-1
II-2
[C6H10O5]1000 100(C6H10O5)10
-am ilase
Pati Dekstrin
II-4
Berikut ini adalah uraian singkat tentang aspek teknis dan ekonomi dari
kedua proses hidrolisa pati di atas.
Aspek Teknis
1. Operasi
- Tekanan (kg/cm2) 3 1
- Suhu (oC) 140 – 160 60 -105
- pH 2,3 4,5 – 6,0
2. Proses
- Dextrose Ekivalen 30 – 55 % 95 – 98 %
- Reaksi samping Ada Tidak ada
- Daya Korosi Tinggi Rendah
3. Aspek Ekonomi
- Investasi Tinggi Rendah
II-5
[C6H10O5]1000 100(C6H10O5)10
-am ilase
Pati Dekstrin [9]
2.3.3 Tahap Pemurnian Produk
Dekstrin yang dihasilkan sebesar 16,8% berat ditingkatkan
konsentrasinya menjadi 50% berat dengan Evaporator. Selanjutnya larutan
dekstrin dipisahkan dari air agar didapat produk dekstrin kering yang berupa
powder dengan menggunakan alat Spray Dryer yang menggunakan media udara
panas sebagai pengering.
2.3.4 Tahap Penanganan Produk
Dekstrin kering yang berbentuk ditampung pada Bin Produk dan powder
dikemas dalam kantong plastik ukuran 25 kg disimpan pada gudang produksi.
BAB III
NERACA MASSA
1. Reaktor Liquifikasi (R-110)
M3 M2 M4
M1 R-110 M5
2. Evaporator
M7
M5 V-120 M6
III-1
III-2
Masuk Keluar
komponen M5 M6 M7
x m(kg) x m(kg) x m(kg)
(C6H10O5)1000 0,0154 307,7245 0,0192 307,7245 0,0000 0
H2O 0,6886 13742,0924 0,6122 9809,2014 0,0000 0
Serat 0,0007 13,6731 0,0009 13,6731 0,0000 0
Abu 0,0007 13,6731 0,0009 13,6731 0,0000 0
Dekstrin 0,2810 5608,1938 0,3500 5608,1938 0,0000 0
Enzim 0,0005 9,2293 0,0006 9,2293 0,0000 0
NaOH 0,0131 261,7157 0,0163 261,7157 0,0000 0
H2O(g) 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 1,0000 3932,8910
1,0000 1,0000 16023,4108 1,0000 3932,8910
Total
19956,3018 19956,30177
M9
M6 V-120b M8
M
Keterangan :
M4 = Bahan masuk ke Evaporator Effect II
M6 = Bahan menuju spray drayer
M7 = Air hasil penguapan keluar evaporator
Masuk Keluar
komponen M6 M8 M9
x m(kg) x m(kg) x m(kg)
(C6H10O5)1000 0,0192 307,72445 0,0274 307,7245 0,0000 0
H2O 0,6122 9809,20142 0,4460 5002,1782 0,0000 0
Serat 0,0009 13,67306 0,0012 13,6731 0,0000 0
Abu 0,0009 13,67306 0,0012 13,6731 0,0000 0
Dekstrin 0,3500 5608,19378 0,5000 5608,1938 0,0000 0
Enzim 0,0006 9,22932 0,0008 9,2293 0,0000 0
NaOH 0,0163 261,71571 0,0233 261,7157 0,0000 0
H2O(g) 0,0000 0,00000 0,0000 0,0000 1,0000 4807,02324
1,0000 1,0000 11216,3876 1,0000 4807,02324
Total
16023,41079 16023,41079
III-3
3. Spray Dryer
M11
M8 B-130
M10
jika solid yang terikut gas keluar dari spray dryeer masuk ke dalam cyclone adalah 1% dan
produk yang keluar mengandung 1% H2O
keterangan:
M6 = Bahan menuju spraydryer dari evaporator
M8 = Produk menuju Bin Produk
M9 = Produk menuju Cyclone
M10 = Udara kering masuk
masuk keluar
dari evaporator (M8) keluar menuju bin produk(M10)
99%
(C6H10O5)1000307,7245 (C6H10O5)1000 304,6472
H2O 5002,1782 H2O 50,0218
Serat 13,6731 Serat 13,5363
Abu 13,6731 Abu 13,5363
Dekstrin 5608,1938 Dekstrin 5552,1118
Enzim 9,2293 Enzim 9,1370
NaOH 261,7157 NaOH 259,0986
Total 6202,0891
yang tertangkap di cyclone(M9)
1%
(C6H10O5)1000 3,0772
Serat 0,1367
Abu 0,1367
Dekstrin 56,0819
Enzim 0,0923
NaOH 2,6172
H2O 4952,1564
Total 11216,3876 Total 11216,3876
III-4
4. Cyclone
M13
M11 R-122
M12
masuk keluar
powder yang masuk cyclone produk yg keluar cyclone
ke bin produk 99%
(C6H10O5)1000 3,0772 (C6H10O5)1000 3,0465
H2O 4952,1564 H2O 49,5216
Serat 0,1367 Serat 0,1354
Abu 0,1367 Abu 0,1354
Dekstrin 56,0819 Dekstrin 55,5211
Enzim 0,0923 Enzim 0,0914
NaOH 2,6172 NaOH 2,5910
Total 111,042237
ke stack/loss 1%
(C6H10O5)1000 0,0308
H2O 4902,6348
Serat 0,0014
Abu 0,0014
Dekstrin 0,5608
Enzim 0,0009
NaOH 0,0262
Total 4903,2563
Total 5014,2985 5014,2985
III-5
5. Bin Produk
M12
masuk keluar
powder yang dari Spraydryer Menuju Packing
(C6H10O5)1000 304,6472 (C6H10O5)1000 307,6937
H2O 50,0218 H2O 99,5433
Serat 13,5363 Serat 13,6717
Abu 13,5363 Abu 13,6717
Dekstrin 5552,1118 Dekstrin 5607,6330
Enzim 9,1370 Enzim 9,2284
NaOH 259,0986 NaOH 261,6895
Powder dari Cyclone
(C6H10O5)1000 3,0465
H2O 49,5216
Serat 0,1354
Abu 0,1354
Dekstrin 55,5211
Enzim 0,0914
NaOH 2,5910
Total 6313,1313 6313,1313
BAB IV
NERACA PANAS
1. Reaktor Hidrolisa (R-120)
Fungsi : tempat berlangsungnya reaksi hidrolisis pati menjadi dekstrin
ΔH2 ΔH3 ΔH4
Tekanan = 1 Atm
ΔH1 ΔHR Temperatur
= 95 C
Qloss
ΔH5
ΔH1:total
Neraca panas + ΔH2 + ΔH3 + ΔH4 + Qsteam = ΔH5 + Qloss + ΔHR
Keterangan :
- ΔH1 = Aliran larutan dari tangki pelarut (kg/jam)
- ΔH2 = Aliran NaOH masuk tangki hidrolisa (kg/jam)
- ΔH3 = Aliran enzim a -amilase masuk tangki hidrolisa (kg/jam)
- ΔH4 = Aliran H2O masuk tangki hidrolisa (kg/jam)
- ΔH5 = Aliran slury keluar tangki hidrolisa (kg/jam)
- Qloss = Panas yang lepas
- Qsteam = Panas yang dibawa steam
Masuk Keluar
Komponen Kalor Komponen Kalor
ΔH1 24678,8675 ΔH5 4169762,2494
ΔH2 23,3225
ΔH3 1007,6055 ΔHR 89831067,9283
ΔH4 273584,5171
Qsteam 98648947,9797 Qloss 4947412,1146
Total 98948242,2922 98948242,2922
2. Evaporator (V-120 A)
Fungsi : untuk menisahkan Dekstrin dengan H2O
Kondisi Operasi :
Tekanan = 1 atm
Suhu Operasi = 105 oC = 378 K
T feed = 95 oC = 368 K
o
Tref = 25 C = 298 K
Qloss = 5% panas masuk
IV-1
IV-2
Keterangan :
ΔH5 = Panas larutan Dekstrin masuk evaporator
ΔH6 = Panas Dekstrin keluar menuju evaporator effek II
ΔH7 = Panas uap air keluar evaporator
o
T5 = Suhu masuk larutan dekstrin 30%= 95 C = 368,15 K
o
T6 = Suhu larutan Dekstrin keluar = 100 C = 373,15 K
o
T7 = Suhu keluar uap air = 100 C = 373,15 K
o
Tsteam = Suhu masuk steam = 120 C= 393,15 K
o
Tkondensat = Suhu keluar kondensat = 105 C= 378,15 K
ΔH7 Qloss
ΔH5, T5 = ΔH6, T6 =
steam; 120 oC
QS, TS =
120˚C
Evaporator (V-120b)
Kondisi Operasi :
Tekanan = 1 atm
Suhu Operasi = 100 oC = 373 K
T feed = 100 oC = 373 K
Tref = 25 oC = 298 K
Qloss = 5% panas masuk
ΔH8 Q
loss
ΔH6, T5 = ΔH9, T9 =
steam; 120 oC
Q7, T7 =
100˚C
IV-3
100˚C
Keterangan :
ΔH6 = Panas larutan Dekstrin masuk evaporator
ΔH9 = Panas Dekstrin keluar menuju SD
ΔH8 = Panas uap air keluar evaporator
o
T6 = Suhu masuk larutan dekstrin = 100 C= 373,15 K
o
T9 = Suhu larutan Dekstrin keluar = 95 C = 368,15 K
o
T8 = Suhu keluar uap air = 100 C = 373,15 K
o
T7 = Suhu masuk steam = 105 C= 378,15 K
o
Tkondensat = Suhu keluar kondensat = 90 C= 363,15 K
4. Spray Dryer
Fungsi : tempat mengubah dekstrin dari larutan menjadi serbuk
Qloss
Tekanan = 1 Atm
Temperatur = 100 C
o
T9= 100 C
T10= 98 oC
T12 = 110oC
T11= 108oC
Keterangan :
ΔH9 =Panas yang terkandung pada larutan dekstrin masuk Spray Dryer
ΔH12 P
=anas yang terkandung pada udara kering masuk Spray Dryer
ΔH10 P
=anas yang terkandung pada udara menuju Cyclone
ΔH11 P =anas yang terkandung pada serbuk dekstrin keluar Spray Dryer
Qloss =Panas yang hilang
o o
T9 = 95 C Tref = 25 C
o
T12 = 110 C
o
T10 = 98 C
IV-3
IV-4
o
T11 = 108 C
Masuk Keluar
Komponen Kalor Komponen Kalor
ΔH6 1611606,8391 ΔH10 2442759,3104
ΔH8 2948400,0200 ΔH9 1887955,8559
Qloss 228000,3430
Total 4558715,5093 4558715,5093
QS, TS =
120˚C
Keterangan :
ΔH11 = Panas yang terkandung dalam udara kering masuk heater
ΔH8 = Panas yang terkandung dalam udara kering keluar heater
Qs = Panas yang terkandung dalam steam masuk heater
Qloss = Panas yang hilang
Masuk Keluar
Komponen Kalor Komponen Kalor
ΔH13 172201,3683 ΔH12 2948400,0200
Qs 2931377,6002 Qloss 155178,9484
Total 3103578,9684 3103578,9684
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
Bahan
No Nama Alat Kode Jenis Ukuran Jumlah
Konstruksi
1. Gudang F-111 Gudang P = 24 in Beton 1
Penyimpanan L = 12 in bertulang
C6H12O5 H = 197 in
2. Screw J-112 Horizontal D = 9 in Carbon 1
Conveyor screw P = 15 in Steel
conveyor Daya = 1 Hp
3. Bucket J-113 Centrifugal Daya = 2 Hp Carbon 1
Elevator Discharge Speed = 272,783 ft/min Steel
Spaced Head = 52,131 r/min
Buckets speed
4. Bin F-114 Silinder tegak di = 11,625 in Carbon 1
Penampung dengan tutup do = 12 in Steel
C6H12O5 bawah ts = 3/16 in
berbentuk Ls = 17,4375 in
conical dengan Hb = 8,05404 in
sudut 60˚ Thb = 3/16 in
H = 84,6956 in
5. Bin F-115b Silinder tegak di = 11,625 in Carbon 1
Penampung dengan tutup do = 12 in Steel
NaOH bawah ts = 3/16 in
berbentuk Ls = 17,4375 in
conical dengan Hb = 8,0540 in
sudut 60˚ Thb = 3/16 in
H = 25,4915 in
6. Bin F-115a Silinder tegak di = 11,625 in Carbon 1
Penampung dengan tutup do = 12 in Steel
α-Amilase bawah ts = 3/16 in
berbentuk Ls = 17,4375 in
conical dengan Hb = 8,0540 in
sudut 60˚ Thb = 3/16 in
H = 25,4915 in
7. Pompa L-121 Pompa Daya = 3 Hp Commerci 1
Reaktor Sentrifugal ID = 3,068 in al Steel
OD = 3,5 in
Sch = 40
A = 0,0513 ft
8. Pompa L-131 Pompa Daya = 2 Hp Commerci 1
Evaporator Sentrifugal ID = 2,875 in al Steel
OD = 2,323 in
V-1
V-2
A = 0,0294 ft
Sch = 80
9. Filter Udara H-123 Dry filter Ukur = 24 x 24 in Carbon 2
an Steel
10. Blower G-124 Centrifugal Daya = 4 Hp Carbon 1
Udara blower Steel
11. Heater E-125 Double pipe P = 48 ft Stainless 1
Heat di = 0,53 in Steel
Exchanger do = 1,14 in
hair
= 2
pin
12. Spray Dryer B-130 Bejana silinder D = 6,5781 ft Carbon 1
tegak dengan H = 8,3281 in Steel
bagian bawah Daya = 65 Hp
berbentuk V = 110,8701 ft2
konis dan
bagian atas
dilengkapi
dengan spray
nozzle
atomizer
13. Cyclone R-122 Thermal direct Dc = 0,076 ft Carbon 1
fire heater De = 0,0363 ft Steel
Hc = 0,0363 ft
Lc = 0,1452 ft
Sc = 0,0091 ft
Zc = 0,1452 ft
Jc = 0,0182 ft
Bc = 0,0182 ft
14. Bin Produk F-127 Silinder tegak di = 59,625 in Carbon 1
dengan tutup do = 60 in Steel
bawah thb = 3/16 in
berbentuk hb = 41,3094 in
conical dengan ts = 3/16 in
sudut 60˚ H = 130,747
15. Mesin P-128 - Q = 7132,52 lbm/jam Carbon 1
Pengemas Steel
16. Gudang F-140 Gudang P = 1104 in Beton 1
Produk L = 552 in bertulang
H = 394 in
BAB VI
PERANCANGAN ALAT UTAMA
Massa xi ρ µ
Komponen 3 xi × ρ xi × µ
lb/jam Massa lb/ft lb/ft.s
bubuk pati 7487,336 0,24 93,6419 0,1100 22,584 0,0265
H2O 23086,303 0,74 60,0432 0,0003 44,650 0,0002
Amilase 10,128 0,00 77,8477 0,0010 0,025 0,0000003
∑xi.ρ 68,6147
ρ campuran = = = 68,6147 lb/ft3
∑xi 1
∑xi.μ 0,0268
μ campuran = = = 0,0268 lb/ft.s
∑xi 1
½ di
hb =
tg ½ α
68,8125
=
1,7321
= 39,7278 in
= 3,3106 ft
Kehilangan-kehilangan daya:
- Gain losses (kebocoran daya pada proses dan bearing) diperkirakan 10%
dari daya masuk
- Transmission system losses (kebocoran belt atau gear) diperkirakan 15%
dari daya masuk
Dari Hesse tabel 16-1 hal 467, untuk bahan Hot Rolled Steel SAE 1020
2
mengandung karbon = 20% dengan batas = 36000 lb/in
ID optimal = 3,9 Q0,45 ρ0,13 (Peter and Timmerhauss, pers. 15, hal 496)
0.45 ×
= 3,9 × 0,0222 93,6419 0.13
= 1,2685 in
= 0,1057 ft
Dari Geankoplis App A-5 hal 892, maka dipilih pipa dengan ukuran:
- Ukuran pipa = 11/4 in sch 40
- OD = 1,6600 in
- ID = 1,3800 in
2
- A = 0,0104 ft
ID optimal = 3,9 Q0,45 ρ0,13 (Peter and Timmerhauss, pers. 15, hal 496)
0.45 × 0.13
= 3,9 × 0,0000361 77,8477
= 0,0689 in
= 0,0057 ft
Dari Geankoplis App A-5 hal 892, maka dipilih pipa dengan ukuran:
- Ukuran pipa = 1/8 in sch 40
- OD = 0,4050 in
- ID = 0,2690 in
2
- A = 0,0004 ft
ID optimal = 3,9 Q0,45 ρ0,13 (Peter and Timmerhauss, pers. 15, hal 496)
0.45 × 0.13
= 3,9 × 0,0014 91,1448
= 0,3652 in
= 0,0304 ft
Dari Geankoplis App A-5 hal 892, maka dipilih pipa dengan ukuran:
- Ukuran pipa = 1/8 in sch 40
- OD = 0,4050 in
- ID = 0,2690 in
2
- A = 0,0004 ft
ID optimal = 3,9 Q0,45 ρ0,13 (Peter and Timmerhauss, pers. 15, hal 496)
0.45 × 0.13
= 3,9 × 0,1068 60,0432
= 2,4273 in
= 0,2023 ft
Dari Geankoplis App A-5 hal 892, maka dipilih pipa dengan ukuran:
- Ukuran pipa = 2 1/2 in sch 40
- OD = 2,8750 in
- ID = 2,4690 in
2
- A = 0,03322 ft
ID optimal = 3,9 Q0,45 ρ0,13 (Peter and Timmerhauss, pers. 15, hal 496)
0.45 × 0.13
= 3,9 × 0,3875 70,4812
= 4,4260 in
= 0,3688 ft
Dari Geankoplis App A-5 hal 892, maka dipilih pipa dengan ukuran:
- Ukuran pipa = 5 in sch 80
- OD = 5,5630 in
- ID = 4,8130 in
2
- A = 0,1263 ft
Dari Geankoplis App A-5 hal 892, maka dipilih pipa dengan ukuran:
- Ukuran pipa = 2½ in sch 40
- OD = 2,8750 in
- ID = 2,4690 in
2
- A = 0,0332 ft
Dari Brownel and Young tabel 12.2 hal 221, diperoleh dimensi flange untuk
semua nozzle dengan flange standart type welding neck dengan dimensi nozzle:
- Nozzle A : Nozzle untuk pemasukan Bubuk pati
- Nozzle B : Nozzle untuk pemasukan H2O
- Nozzle C : Nozzle untuk keluaran Enzim amilase Jan-00
- Nozzle D : Nozzle untuk NaOH 0,875
- Nozzle E : Nozzle untuk manhole 0,3125
- Nozzle F : Nozzle untuk Steam pemanas jacket 0,4375
- Nozzle G : Nozzle untuk pengeluaran produk 0,9375
- A : Diameter luar flange, in 0,4375
- T : Ketebalan minimum flange, in
- R : Diameter luar bagian yang menonjol, in
- E : Diameter hubungan atas, in
- K : Diameter hubungan pada titk pengelasan, in
- L : Panjang julakan, in
- B : Diameter dalam flange, in
Nozzle NPS A T R E K L B
A 1 1/4 4 5/8 5/8 2 1/2 2 5/16 1,66 2 1/4 1,38
B 2 1/2 7 7/8 4 1/8 3 9/16 2,88 2 3/4 2,47
C 1/2 3 1/2 7/16 1 3/8 1 3/16 0,84 1 7/8 0,62
D 1/2 3 1/2 7/16 1 3/8 1 0,84 1 7/8 0,62
E 20 27 1/2 1 11/16 23 22 20 5 2/3 ####
F 5 10 15/16 7 5/16 6 7/16 5,56 3 1/2 5,05
G 2 1/2 7 7/8 4 1/8 3 9/16 2,88 2 3/4 2,47
6.4. Perhitungan Coil Pendingin
Dalam reaktor reaksi yang terjadi adalah reaksi indotermis pada suhu 95°C, jadi
dibutuhkan jaket pemanas dengan steam sebagai media pemanas untuk menjaga
agar suhu reaksi tetap pada 95°C.
A. Menghitung volume Coil pendingin
Rate Steam = 44592,60 kg/jam
= 98308,8556 lb/jam
3
Densitas Steam = 1,1290 g/cm
3
= 70,4812 lb/ft
(Geankoplis 3 th ed, tabel A.2-3, hal 855)
Rate volumetrik (Q) Rate steam
=
Densitas steam
98308,8556
=
70,4812
3
= 1394,8245 ft /jam
1
= 0,0387 +
16
16 1,61851 3
= 0,1012 x = ≈
16 16 16
Pi.di
thbj = + C
2 cos ½ α (fE - 0,6Pi)
6,4411 × 190,7500 1
= +
2 × cos 60 × [( 18750 × 0,8 )-( 0,6 × 6,441 )] 16
1
= 0,0473 +
16
16 1,757 3
= 0,1098 x = ≈
16 16 16
½ di
hbj =
tg ½ α
95,3750
=
1,7321
= 55,0632 in
= 4,5886 ft
do - di
Lebar gasket minimum (A) =
2
137,8501 - 137,6250
=
2
= 0,1125 in
Daimbil gasket (n) = 0,2 in
D rata-rata gasket (G) = do + n
= 137,85 + 0,2
= 138,05 in
= 11,5042 ft
15000
= 21,3393 ×
2 × 3,14 × 6500 × 138,050
= 0,0568 in
L < n
0,06 < 0,2
Karena L < n, maka perhitungan bolting optimum memenuhi.
- Menghitung moment
Untuk keadaan bolting up (tanpa tekanan uap dalam), maka:
Am + Ab
W = × fa
2 (Brownell and Young, pers. 12.94, hal 242)
21,3393 + 21,3393
= × 15000
2
= 320089,1481 lb
Jarak radial dari beban gasket yang bereaksi terhadap bolt circle
C-G
hG =
2 (Brownell and Young, pers. 12.101, hal 242)
143,3938 - 138,0501
=
2
= 2,6718 in
Dari Brownell and Young hal 243, dalam kondisi operasi maka:
W = Wm1 = 320089,1481 lb
143,3938 - 138
=
2
= 2,6969 in
Perbedaan antara beban baut flange dengan gaya hidrostatik total (HG)
HG = W-H (Brownell and Young, pers. 12.98, hal 242)
= 320089,1481 - 313726,0026
= 6363,1455 lb
hD + hG
hT =
2 (Brownell and Young, pers. 12.97, hal 242)
2,6969 + 2,6718
=
2
= 2,68435 in
MT = H T × hT
= 227,6266 × 2,68435
= 611,0299 lb in
Ma < Mo
855223,6609 < 863078,2033
Karena Ma < Mo, maka Mmax = Mo = 863078,2033 lb in
C. Flange
Dari Brownell & Young, App. D-4 hal. 344, didapatkan :
Bahan komstruksi : HAS SA 336 Grade F8 type 304
Tensile strength minimum : 75000 psia
Allowable stress (f) : 18750
Tebal flange : 5,3750 in
Diameter dalam (Di) : 143,3938 in
Diameter luar (Do) : 146,3938 in
Type flange : Ring flange loose type
Maka,
Luas tutup atas:
A = 6,28 × 11,0 × 1,9382
2
= 133,8922 ft
Maka,
Luas tutup bawah:
2 2
A = 0,79 11,47 + 5,73 × 4 × 11,47 + 5,73 + 0,78 × 11,47
2
= 340,1564 ft
Berat tutup bawah:
Wd = 340,1564 × 0,0156 × 489
= 2599,0071 lb
= 1178,6497 kg
Maka,
Volume poros pengaduk:
3,14 2
V = × 0,1427 × 6,7937
4
3
= 0,1085 ft
H. Berat attachment
Berat attachment merupakan berat dari seluruh perlengkapan seperti nozzle,
dan sebagainya.
Dari Brownell and Young hal 157, didapatkan berat attachment:
Wa = 18% Ws
= 18% × 1970,8481
= 354,7527 kg
4 Pw (H - L) ΣW
P = +
n Dbe n
Dimana: P = beban tiap kolom, lb
Pw = total beban permukaan karena angin, lb
H = tinggi vessel dari pondasi, ft
L = jarak antara vessel dengan dasar pondasi, ft
Dbc = diameter anchor bolt circle, ft
n = jumlah support
ΣW = berat total, lb
P = beban kompresi total maksimum untuk tiap leg, lb
Direncanakan:
- Jarak kolom penyangga dari tanah (L) = 2,5 ft
- Tinggi reaktor (H) = 21,0217 ft
- Panjang penyangga = ½ (H + L)
= ½ 21,0217+ 2,5
= 11,7609 ft
Jadi panjang penyangga (leg) = 11,7609 ft
= 141,1303 in
L
Karena nilainya antara 0-60, maka nilai fc = 15000 psia
r
P × ( a + ½ b)
feksentrik =
I1-1 / ½ b
36427,8794 × ( 0,39 + 0,196 )
=
36 / 0,2
= 115,9735
P
A =
fc - feksentrik
36427,8794
=
15000 - 115,9735
2
= 2,4474 in
A < Ay
2,4474 < 4,43
Karena A < Ay yang tersedia, berarti trial I beam sudah memadai.
Sehingga:
36427,8794
Abp = = 60,7131 in2
600
B. Panjang dan lebar base plate
Abp = p×l
Dimana: Abp = luas base plate
p = panjang base plate, in = 2m + 0,95h
l = lebar base plate, in = 2n + 0,8b
(Hesse, hal. 163)
Diasumsikan m = n
b = 0,39 in
h = 7,00 in
Maka:
Abp = ( 2m + 0,95h ) × ( 2n + 0,8b )
60,7131 = ( 2 m + 0,95 × 7,00 ) × ( 2 n + 0,8 × 0,39 )
60,7131 = ( 2 m + 6,65 ) × ( 2 m + 0,31 )
2
60,7131 = 4 m + 0,63 m + 13,3 m + 2,09
2
60,7131 = 4 m + 13,9 m + 2,09
2
0 = 4 m + 13,9 m + -58,63
Sehingga:
Panjang base plate (p) = 2m + 0,95h
= ( 2 × 2,4648 ) + ( 0,95 × 7,00 )
= 11,5795 in ≈ 12 in
Dari perhitungan didapatkan panjang base plate 12 in dan lebar base plate 9 in,
2
maka ditetapkan ukuran base plate adalah 12 × 9 in dengan luas (A) =108 in
C. Peninjauan terhadap bearing capacity (f)
P
f =
A
Dimana: f = bearing capacity, lb/in²
P = beban tiap kolom, lb
A = luas base plate, in2
Maka,
36427,8794
f = = 337,2952 lb/in2
108
f < fc
337,30 < 600
Karena f < fc, maka dimensi base plate sudah memenuhi.
F. Ukuran baut
Beban tiap baut:
P 36427,8794
Pbaut = = = 9106,9698 lb
nbaut 4
2
fbaut = stress tiap baut max = 12000 lb/in
Pbaut 9106,9698
Abaut = = = 0,7589 in2
fbaut 12000
dbaut = 0,9832 in = 59/60 in ≈ 1 in
Dari Brownell and Young tabel 10.4 hal 188, diperoleh ukuran baut 5/8 in
dengan dimensi baut sebagai berikut:
- Ukuran baut (d) = 1 in
2
- Root area (A) = 0,5510 in
- Bolt spacing min = 2 1/4 in
- Min radial distance = 1 3/8 in
- Edge distance = 3/4 in
- Nut dimension = 1 5/8 in
- Max filled radius = 7/16 in
L 17,00
Perbandingan tebal base plate = = = 1,8889 in
B 9,00
Berdasarkan Brownell and Young tabel 10.6 hal 192, didapatkan:
γ₁ = 0,0575
e = 0.5 × nut dimension
= 0,5 × 1 5/8
= 4/5 in
My =
P
1 μln 1- γ1
2L
4π π.e
(Brownell and Young, pers 10.40, hal 192)
Dimana: P = beban tiap baut
μ = posson's ratio
= 0,3 untuk steel
L = panjang horisontal plate bawah
e = nut dimension
γ₁ = 0,0575
Maka,
36427,8794 29.05
My = 1 0.3ln 3.141.625 1- 0.0575
4 × 3,14
= 12498,04 lb
6 × My
thp =
fallow (Brownell and Young, pers 10.41, hal 193)
6 × 12498,0406
=
15000
= 2,2359 in
Maka digunakan plate dengan tebal = 2,2359 in
F. Tinggi lug
Tinggi lug = hg + 2 thp
= 11,00 + ( 2 × 2,2359 )
= 15,4718 in
Dari perhitungan di atas, maka diperoleh dimensi lug dan gusset sebagai berikut:
- Lug
Lebar = 10,00 in
Tebal = 2,2359 in
Tinggi = 15,4718 in
- Gusset
Lebar = 17,00 in
Tebal = 0,8385 in
Tinggi = 11,0000 in
D. Beban total
Wtotal = W + Wbp + Wp
= 145711,5176 + 30,5625 + 601,5447
= 146343,6248 lb
Dianggap hanya ada gaya vertikal dan berat kolom itu sendiri bekerja pada
pondasi, maka diambil:
2
Luas atas = 40 × 40 in
2
Luas bawah = 45 × 45 in
Tinggi = 10 in
Volume pondasi:
V = A×t
= 2025 × 10
= 20250 in3
3
= 11,7188 ft
Berat pondasi:
W = V×ρ
Dimana: ρ = densitas semen
3
= 144 lb/ft (Perry ed 7 th , tabel 2-118, hal 2-119)
Maka, berat pondasi:
W = 11,7188 × 144
= 1687,5000 lb
= 765,4450 kg
Tekanan tanah:
Pondasi didirikan di atas semen sand dan gravel, dengan:
Save bearing minimum = 5 ton/ft²
Save bearing maximum = 10 ton/ft² (Hesse, tabel 12.2, hal 237)
1687,5000 + 146343,6248
P = = 73,10 lb/in2
2025
Dimensi Peralatan:
1. Dimensi tangki:
- Bahan konstruksi = Stainless steel SA Grade M Tipe 316
- Do (diameter luar) = 138 in
- Di (diameter dalam) = 137,6250 in
- ts (tebal silinder) = 5/16 in
- Ls (tinggi silinder) = 189,2741 in
- tha (tebal tutup atas) = 3/16 in
- ha (tinggi tutup atas) = 23,2586 in
- thb (tebal tutup bawah) = 3/16 in
- hb (tinggi tutup bawah) = 39,7278 in
- Tinggi reaktor = 252,2605 in
- Jumlah = 1 buah
2. Dimensi pengaduk :
- Jenis pengaduk = Axial turbin 4 blades sudut 45°
- Bahan impeller = HAS SA 240 Grade M type 316
- Diameter impeller (Di) = 26,4663 in
- Tinggi impeller (Zi) = 137,6250 in
- Panjang impeller (L) = 6,6166 in
- Lebar impeller (W) = 5,2933 in
- Daya pengaduk = 45 Hp
- Diameter poros = 1,7120 in
- Panjang poros = 81,5243 in
- Jumlah = 2 buah
3. Nozzle
- Diameter nozzle pemasukan bahan baku Bubuk Pati
= 1,7 in
- Diameter nozzle pemasukan bahan baku H2O = 2,8750 in
- Diameter nozzle Enzim amilase = 0,4050 in
- Diameter nozzle pemasukan NaOH = 0,4050 in
- Diameter nozzle Pengeluaran produk = 2,8750 in
- Diameter nozzle steam pemanas = 5,5630 in
5. Coil Pendingin
- Bahan konstruksi = HAS SA 240 Grade M type 316
- Diameter luar (doj) = 192,0000 in
- Diameter dalam (dij) = 190,7500 in
- Tinggi coil (Lj) = 189,2741 in
- Tebal coil (tsj) = 5/8 in
- Tebal tutup bawah coil (thbj) = 3/16 in
- Tinggi tutup bawah coil (hbj) = 55,0632 in
6. Flange
- Bahan konstruksi = HAS SA 336 Grade F8 type 304
- Tensile strength minimum = 75000 psia
- Allowable stress (f) = 18750 in
- Tebal flange = 5,3750262 in
- Diameter dalam (Di) flange = 143,39375 in
- Diameter luar (Do) flange = 146,39375 in
- Type flange = Ring flange loose type
7. Bolting
- Bahan konstruksi = HAS SA 193 Grade B8c type 347
- Tensile strength minimum = 75000 psia
- Ukuran baut = 2 in
- Jumlah baut = 16 buah
- Allowable stress (f) = 15000
8. Gasket
- Bahan gasket = Asbestos
- Lebar (L) = 0,06 in
- Tebal gasket (n) = 0,2 in
- Gasket faktor (m) = 2
- Diameter rata-rata (G) = 138,0501 in
9. Sistem Penyangga
- Jenis = Kolom I beam
- Jumlah = 4 buah
- Panjang (L) = 141,1303 in
- Ukuran I beam = 7 × 3 5/8
2
- Area of section (Ay) = 4,43 in
- Depth of beam (h) = 7,00 in
- Width of flange (b) = 0,39 in
- Axis (r) = 2,86 in
12. Gusset
- Lebar gusset = 17,0 in
- Tebal gusset = 0,8 in
- Tinggi gusset = 11,0 in
o
Suhu air pendingin masuk (t1) = 120 C = 393 K
o
Suhu air pendingin keluar (t2) = 110 C = 383 K
o o o
∆t1 = 248 F - 203 F = 45 F
o o o
∆t2 = 230 F - 203 F = 27 F
∆t1 - ∆t2
∆TLMTD =
ln ∆t1/∆t2
45 - 27
=
ln 45
108
= -15,7584 oF
UD = 200
Q 394394139,6600
A = = = -125137,4527 ft2
UD . ∆t 200,0000 × -15,7584
Dari hasil perhitungan A didapatkan nilai 60768 ft2, karena nilai A > 120 ft2, maka
sistem pemanasnya menggunakan jacket..
AMA
#REF!
62,4280
VII-1
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
Instrumentasi dan keselamatan kerja adalah dua faktor yang penting dalam
suatu industri guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Instrumentasi
digunakan untuk mengontrol jalannya suatu proses agar dapat dikendalikan sesuai
yang diinginkan. Sedangkan keselamatan kerja juga harus diperhatikan untuk
mencegah kerugian nyawa, materi, alat-alat, sarana, dan prasarana pabrik yang
dapat timbul sewaktu-waktu. Dengan pertimbangan tersebut perlu adanya suatu
bagian yang berfungsi untuk mengontrol peralatan proses dan manajemen tentang
keselamatan kerja.
7.1. Instrumentasi
Dalam mengatur dan mengendalikan kondisi operasi pada alat proses
diperlukan adanya alat-alat kontrol atau instrumentasi. Instrumentasi dapat berupa
suatu petunjuk atau indikator, perekam atau pengendali (controller). Dalam
industri kimia banyak variabel yang perlu diukur atau dikontrol seperti
temperatur, tekanan, laju alir, ketinggian cairan pada suatu alat.
Instrumentasi merupakan bagian yang penting dalam pengendalian proses
suatu pabrik industri. Dengan adanya instrumentasi yang memadai, maka bagian-
bagian dari pabrik yang penting memerlukan pengendalian operasi/proses.
Pengendalian operasi/proses meliputi keseluruhan unit pabrik maupun hanya pada
beberapa unit pabrik yang benar-benar diperlukan secara cermat dan akurat.
Pengetahuan akan pemilihan alat-alat pengendalian proses ini penting karena
menyangkut harga peralatan itu sendiri yang cukup mahal.
Pada umumnya instrumentasi dapat dibedakan berdasarkan proses kerjanya,
yaitu :
1. Proses manual
Pada proses manual biasanya peralatan itu hanya terdiri dari instrumentasi
penunjuk dan pencatat saja yang sepenuhnya ditangani oleh tenaga manusia.
VII-2
2. Proses otomatis
Pengendalian secara otomatis dilakukkan dengan alat kontrol yang dapat
bekerja dengan sendirinya dan terhubung oleh monitor agar setiap saat kita dapat
memantau performance alat proses.
Pengendalian proses yang dilakukan secara otomatis dilakukan dengan
pertimbangan biaya yang cukup matang, karena biasanya penggunaan alat kontrol
otomatis memakan biaya yang lebih besar atau sebaliknya justru lebih murah
daripada pemakaian alat kontrol manual. Pengendalian proses secara otomatis
memiliki keuntungan antara lain :
- mengurangi jumlah pegawai (man power).
- keselamatan kerja lebih terjamin.
- hasil proses lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Beberapa bagian instrumen yang diperlukan proses secara otomatis, antara lain :
- Sensing element / Primary element
- Element pengukur
- Element pengontrol
- Element proses pendingin
Tujuan pemasangan instrumentasi adalah :
1. Menjaga kondisi operasi suatu peralatan agar tetap berada dalam kondisi
operasi yang aman.
2. Mengatur laju produksi agar berada dalam batas yang direncanakan.
3. Kualitas produksi lebih terjaga dan terjamin.
4. Membantu memudahkan pengoperasian suatu alat.
5. Kondisi-kondisi berbahaya dapat diketahui secara dini melalui alarm
peringatan.
6. Efisiensi kerja akan lebih meningkat.
Faktor-faktor perlu diperhatikan dalam pemilihan instrumentasi adalah :
1. Jenis instrumentasi.
2. Range yang diperlukan untuk pengukuran.
3. Ketelitian yang diperlukan.
4. Bahan konstruksi serta pengaruh pemasangan pada kondisi proses.
VII-3
5. Faktor ekonomi.
Pada Pra Rencana Pabrik Dekstrin ini, instrumen yang digunakan adalah
alat kontrol yang bekerja secara manual maupun secara otomatis. Hal ini
tergantung dari sistem peralatan, faktor teknis, faktor ekonomis serta kelayakan
lingkungan kerja tetapi instrumen yang digunakan cenderung pada pemakaian alat
kontrol secara otomatis karena ada beberapa keunggulan kompetitif bila
dibandingkan secara manual.
Namun demikian tenaga manusia masih sangat diperlukan dalam
pengoperasian dan pengawasan proses.
Dipasang pada alat untuk mengatur laju aliran padatan berdasarkan pada
berat padatan yang ditampung dalam suatu penampung sementara
e. Ratio Controller (RC)
Dipasang pada alat yang memerlukan pengendalian dalam hal perbandingan
bahan yang akan masuk.
Penempatan alat-alat kontrol pada setiap alat dapat dilihat pada tabel berikut :
Secara umum pada Pra Rencana Pabrik Dekstrin ini ada 3 macam bahaya
yang dapat terjadi dan harus mendapatkan perhatian pada perencanaan, yaitu :
a. Bahaya kebakaran dan peledakan
b. Bahaya mekanik
c. Bahaya terhadap kesehatan dan jiwa manusia.
Unit utilitas pada suatu pabrik adalah salah satu bagian yang sangat penting
untuk menunjang jalannya proses produksi dalam suatu industri kimia, sehingga
kapasitas produksi semaksimal mungkin dapat dicapai. Unit utilitas yang
diperlukan pada Pra Rencana Dekstrin ini yaitu :
Air yang berfungsi sebagai air proses, air umpan boiler, air sanitasi dan air
untuk pemadam kebakaran.
Steam sebagai media pemanas dalam proses produksi.
Listrik yang berfungsi untuk menjalankan alat-alat produksi, utilitas dan
untuk penerangan.
Bahan bakar untuk mengoperasikan boiler.
Dari kebutuhan unit utilitas yang diperlukan, maka utilitas tersebut dibagi menjadi
4 unit, yaitu :
1. Unit penyediaan steam
2. Unit penyediaan air
3. Unit penyediaan tenaga listrik
4. Unit penyediaan bahan bakar
VIII-1
VIII-2
Tetapi jika terdapat oksigen dalam air, maka lapisan hydrogen yang
terbentuk akan bereaksi membentuk air. Akibat hilangnya lapisan pelindung
tersebut terjadilah korosi menurut reaksi :
4 H+ + O2 2 H2O
4 Fe(OH)2 + O2 + H2O 4 Fe(OH)3
Air dari sungai dipompa dengan pompa (L-211) menuju bak sedimentasi
(F-212) untuk menghilangkan lumpur-lumpur yang terikut. Kemudian dipompa
(L-213) menuju bak skimmer (F-214) yang berfungsi untuk membersihkan
kotoran-kotoran yang terapung dalam air sungai. Dari bak skimmer air dipompa
(L-215) menuju tangki clarifier (F-216), disini terjadi proses koagulasi dan
flokulasi dengan panambahan alum sebagai zat koagulan dan diadakan
pengadukan dengan kecepatan yang cepat dan lambat agar terbentuk flok dan
mengendap.
VIII-4
Ion-ion bikarbonat, sulfat dan klor diikat dengan ion Z membentuk CO2 dan
air, H2SO4 dan HCl. Selanjutnya air yang bersifat asam ini dialirkan ke tangki
anion exchanger (D-210B) untuk dihilangkan anion-anion yang mengganggu
proses. Resin yang dipakai dalam anion exchanger adalah Deacidite (DOH).
Dalam tangki anion exchanger terjadi reaksi sebagai berikut :
Pemakaian resin yang terus menerus menyebabkan resin tidak aktif lagi. Hal ini
dapat diketahui dengan pemeriksaan kesadahan air umpan boiler. Resin yang
sudah tidak aktif menunjukkan bahwa resin sudah tidak jenuh dan perlu
diregenerasi. Regenerasi hydrogen exchanger dilakukan dengan menggunakan
asam sulfat atau asam klorida. Dengan reaksi sebagai berikut :
Setelah keluar dari demineralisasi, air umpan boiler telah terbebas dari ion-ion
pengganggu. Untuk memenuhi kebutuhan umpan boiler, air lunak ditampung
dalam bak air lunak (F-221) yang selanjutnya dipompa (L-222) ke deaerator (D-
223) untuk menghilangkan gas impurities pada air umpan boiler dengan sistem
pemanasan. Dari deaerator air siap diumpankan ke boiler (Q-220) dengan pompa
(L-224). Steam yang dihasilkan boiler didistribusikan ke peralatan dan kondensat
yang dihasilkan direcycle.
VIII-6
Air untuk keperluan ini harus memenuhi syarat-syarat agar tidak merusak
boiler (ketel), maka air umpan boiler harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
total padatan (total dissolved solid) = 3500 ppm
alkalinitas = 700 ppm
padatan terlarut = 300 ppm
silica = 60 – 100 ppm
VIII-7
Selain harus memenuhi persyaratan tersebut diatas, air umpan boiler harus bebas
dari :
Zat-zat yang menyebabkan korosi, yaitu gas-gas terlarut seperti O2, CO2,
H2S, NH3.
Zat-zat yang dapat menyebabkan busa, yaitu organic, anorganik dan zat tak
terlarut dalam jumlah besar.
pH netral
Syarat kimia
Tidak beracun
Tidak mengandung bakteri ion patogen yang dapat merubah sifat-sifat
fisik air
Syarat mikrobiologis
Tidak mengandung kuman maupun bakteri, terutama bakteri pathogen
yang dapat merubah sifat fisik air
(Salvato Jr, Hal 34)
Dari tabel 9.9 dan fig. 9-9 Perry 6th ed, didapat :
Flash point = 38 oC (100 oF)
Pour point = - 6 oC (21,2 oF)
Densitas = 0.8 kg/L
Heating value = 19.200 btu/lb
Dalam suatu perencanaan pabrik, salah satu faktor yang sangat penting yaitu
penentuan lokasi pabrik dan letak peralatan pabrik. Karena hal tersebut akan
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup pabrik yang akan didirikan di masa
mendatang. Selain itu tata letak komponen-komponen pabrik itu sendiri juga
menentukan koefisien produksi. Untuk itu diperlukan pengaturan yang sedemikian rupa
hingga mampu memenuhi kualitas dan kuantitas produk yang ingin dicapai.
9.1. Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik sangat menentukan keberhasilan suatu perancangan
pabrik. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi pabrik yang
terbagi menjadi dua bagian, yaitu faktor utama dan faktor khusus.
Yang termasuk ke dalam faktor utama yaitu :
A. Bahan baku
Tersedianya bahan baku dan harga bahan baku sering menentukan lokasi suatu
pabrik. Ditinjau dari faktor ini, maka hendaknya pabrik didirikan dekat dengan lokasi
bahan baku. Hal-hal yang lain yang perlu dipertimbangkan mengenai harga bahan baku
adalah :
Lokasi sumber bahan baku.
Kapasitas sumber bahan baku tersebut dan beberapa lama sumber bahan baku
tersebut dapat mencukupi kebutuhan pabrik.
Cara mendapatkan bahan baku dan pengangkutannya.
Kuantitas bahan baku yang ada, dan kualitas bahan baku harus sesuai dengan
persyaratan yang berlaku saat ini.
B. Pemasaran
Pemasaran hasil proses produksi suatu pabrik merupakan faktor yang sangat
penting dalam mempercepat perkembangan pabrik tersebut, karena berhasil tidaknya
pemasaran akan menentukan keuntungan yang didapat oleh pabrik. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah :
Dimana produk akan dipasarkan.
Kebutuhan akan produk pada saat sekarang dan pada saat yang akan datang.
IX-1
IX-2
Jarak pemasaran atau lokasi dan bagaimana sarana pengangkutan daerah pemasaran.
C. Utilitas
Utilitas merupakan kebutuhan yang tidak kalah penting, khususnya bagi
kelengkapan proses produksi. Bagian dari pada utilitas adalah air, listrik dan lain-
lainnya. Adapun uraian dari utilitas adalah sebagai berikut :
Air
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam suatu industri kimia. Air
digunakan untuk kebutuhan proses, media pendingin/pemanas (steam), air sanitasi
dan kebutuhan yang lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan air, air dapat diambil dari
beberapa sumber yaitu air sungai, air kawasan, air PDAM. Bila air dibutuhkan dalam
jumlah besar, maka pengambilan air dari sumber akan lebih ekonomis.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memilih lokasi pabrik adalah :
- Berapa jauh sumber atau sungai ini dapat dijangkau dari pabrik.
- Kualitas sumber air yang tersedia.
- Pengaruh musim terhadap kemampuan penyediaan air yang diperlukan oleh
pabrik.
Listrik
Listrik dalam industri merupakan bagian utilitas yang sangat penting, terutama
sebagai penggerak peralatan proses, selain sebagai penerangan dan keperluan
lainnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
- Ada atau tidaknya serta jumlah listrik di daerah yang akan ditempati pabrik.
- Harga tenaga listrik.
- Persediaan tenaga listrik di masa mendatang.
D. Iklim dan Alam Sekitarnya
Iklim dan alam sekitar merupakan bagian yang tidak dapat diabaikan, selain
pabrik diharapkan ramah lingkungan, iklim juga berpengaruh bagi konstruksi bangunan,
spesifikasi peralatan serta konstruksi peralatan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
Keadaan alamnya, alam yang menyulitkan konstruksi bangunan dan mempengaruhi
spesifikasi peralatan, serta konstruksi peralatan.
Keadaan angin (kecepatan dan arah angin) pada situasi terburuk yang pernah terjadi
di tempat itu (lokasi pabrik).
IX-3
Bahaya alam (gempa bumi, banjir) yang pernah terjadi di lokasi pabrik.
Kemungkinan untuk perluasan di masa mendatang.
Sedangkan yang termasuk faktor khusus adalah :
- Transportasi
Masalah transportasi perlu diperhatikan agar kelancaran supply bahan baku maupun
pemasaran produk dapat terjamin dengan biaya serendah mungkin dan dalam waktu
singkat. Karena itu perlu diperhatikan fasilitas atau sarana yang lain seperti :
- Jalan raya yang dapat dilalui mobil/truk.
- Sungai yang dapat dilalui kapal dan tempat berlabuh kapal tersebut.
- Adanya pelabuhan laut.
- Buangan Pabrik (Waste Disposal)
Apabila buangan pabrik (Waste Disposal) berbahaya bagi kehidupan sekitarnya,
maka harus diperhatikan yaitu cara mengeluarkan buangan atau limbah pabrik,
terutama dihubungkan dengan peraturan pemerintah maupun peraturan yang dibuat
secara internasional, khususnya menyangkut (International Standart Organization)
ISO 9002, yaitu pendirian pabrik yang berwawasan lingkungan (ramah
lingkungan). Terutama masalah polusi yang timbul.
- Tenaga Kerja
Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai tenaga kerja adalah :
- Mudah tidaknya mendapatkan tenaga kerja yang dibutuhkan.
- Keahlian dan pendidikan tenaga kerja.
- Tingkat penghasilan tenaga kerja di daerah tersebut.
- Site Karakteristik dari lokasi
Dalam memilih lokasi pabrik harus diperhatikan apakah daerah tersebut merupakan
lokasi pertanian, rawa, bukit dan lain-lain. Lokasi pendirian pabrik yang baik
adalah di daerah yang gersang tetapi memiliki persyaratan yang baik bagi pendirian
pabrik.
- Masalah Lingkungan
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
- Lokasi termasuk pedesaan atau perkotaan.
- Fasilitas rumah dan tempat ibadah.
Berdasarkan faktor-faktor diatas maka lokasi yang dipilih untuk mendirikan
pabrik dekstrin dari ubi kayu adalah di Wanasari, Kec. Citangkil, Banten.
IX-4
10 Dapur 40
11 Perpustakaan 60
12 Laboratorium Pengendalian mutu 150
13 Mushola 200
14 Kantin 250
15 Koperasi 60
16 Poliklinik 100
17 PMK 200
18 Storage Bahan Baku 375
19 Area Proses 3400
20 Timbangan Truk 50
21 Garasi 260
22 Bengkel 50
23 Manager Produksi dan Teknik 50
24 Dept. Produksi 25
25 Dept. Teknik 25
26 Ruang control 25
27 Gudang Produk 600
28 Generator 50
29 Bahan bakar 50
30 Utilitas 400
31 Area perluasan Pabrik 1500
32 Tanah sisa dan jalan 9413
TOTAL 20878
IX-6
JALAN RAYA
10
30
21 22 23 11
29
12
28
25
13
27
14
26
15
19 18 17 16
20
Adapun Lay Out Pilot Plant peralatan proses Pra Rencana Pabrik Dekstrin dapat dilihat
pada Gambar 9.3.
12 13
11 10
8 7 6 5 4
IX-9
1 2 3
Kelancaran dan kontinuitas suatu pabrik merupakan hal yang penting dan menjadi
tujuan utama setiap perusahaan. Hal tersebut dapat ditunjang dengan adanya struktur
organisasi yang baik.
Struktur organisasi dapat memberikan wewenang pada setiap perusahaan untuk
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Juga mengatur sistem dan hubungan
struktural antar fungsi atau orang – orang dalam hubungan satu dengan yang lainnya
pada pelaksanaan fungsi mereka.
X-1
X-2
Dari kelebihan-kelebihan sistem organisasi garis dan staff diatas maka dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan sistem organisasi
perusahaan pada pabrik pembuatan Dekstrin, yaitu menggunakan sistem organisasi
garis dan staff.
10.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang digunakan adalah sistem garis dan staff. Alasan
pemilihan sistem garis dan staff adalah :
1. Biasa digunakan untuk organisasi yang cukup besar dengan produksi terus
menerus.
2. Terdapat satu kesatuan pimpinan dan perintah, sehingga disiplin kerja lebih baik.
3. Sering digunakan dalam perusahaan yang berproduksi secara massal.
4. Masing-masing kepala bagian/manager secara langsung bertanggung jawab atas
aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
5. Pimpinan tertinggi pabrik dipegang oleh seorang direktur yang bertanggung jawab
kepada Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris merupakan wakil-wakil
dari pemegang saham dan dilengkapi dengan staff ahli yang bertugas memberikan
saran kepada direktur.
Dari kelebihan-kelebihan sistem organisasi garis dan staf di atas maka dapat
dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan sistem organisasi perusahaan
pada Pra Rencana Pabrik Dekstrin ini, yaitu menggunakan sistem organisasi garis dan
staf. Pembagian tanggung jawab dan wewenang berdasarkan departementasi. Pada
setiap departemen dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi yaitu divisi.
Selanjutnya tiap divisi dibagi lagi menjadi unit-unit.
X-3
Setiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang dibantu oleh asisten
manajer, sedangkan untuk divisi dikepalai oleh seorang divisi manajer yang dibantu
oleh asisten divisi manajer.
10.4 Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi
1. Pemegang Saham
Pemegang saham adalah sekelompok orang yang ikut dalam pengumpulan modal
untuk mendirikan pabrik dengan cara membeli saham perusahaan. Pemegang saham
adalah pemilik perusahaan yang besarnya tergantung dari prosentase kepemilikan
saham. Kekayaan pribadi pemegang saham tidak dipertanggungjawabkan sebagai
jaminan atas hutang-hutang perusahaan. Penanam saham wajib menanamkan modalnya
paling sedikit 1 tahun. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah rapat dari
pemegang saham yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan perusahaan. RUPS biasanya dilakukan paling sedikit sekali dalam setahun,
atau selambat-lambastnya enam bulan sejak tahun buku yang bersangkutan berjalan
(neraca telah aktif).
2. Dewan Komisaris
Dewan komisaris terdiri dari para pemegang saham perusahaan. Pemegang saham
adalah pihakpihak yang menanamkan modalnya untuk perusahaan dengan cara
membeli saham perusahaan. Besarnya kepemilikan pemegang saham terhadap
perusahaan tergantung/sesuai dengan besarnya modal yang ditanamkan, sedangkan
kekayaan pribadi dari pemegang saham tidak dipertanggungjawabkan sebagai jaminan
atas hutang-hutang perusahaan. Pemegang saham harus menanamkan saham paling
sedikit 1 (satu) tahun. Tugas dan wewenang dewan komisaris adalah :
a. Bertanggung jawab terhadap pabrik secara umum dan memberikan laporan
pertanggungjawaban kepada para pemegang saham dalam RUPS.
b. Menerima pertanggungjawaban dari para manager pabrik.
3. Direktur Utama
Posisi direktur utama merupakan pemimpin tertinggi perusahaan secara langsung
dan penanggung jawab utama dalam perusahaan secara keseluruhan selama perusahaan
berdiri. Tugas dan wewenang direktur utama adalah :
a. Menetapkan strategi perusahaan, membuat perencanaan kerja dan
menginstruksikan cara-cara pelaksanaannya kepada manager.
X-4
masalahnya.
a. Divisi Utilitas
Bertanggung jawab kepada kepala Dept. Teknik mengenai kelancaran alat-
alat utilitas.
b. Divisi Bengkel & Perawatan
Bertugas memperbaiki alat-alat atau instrumen yang rusak baik alat
produksi maupun peralatan utilitas. Divisi ini juga diharapkan menciptakan
alat-alat yang inovatif untuk menunjang kelancaran produksi.
10. Departemen Pemasaran
Kepala Dept. Pemasaran bertanggung jawab dalam mengatur masalah pemasaran
produk, termasuk juga melakukan research marketing agar penentuan harga dapat
bersaing di pasaran, menganalisis strategi pemasaran perusahaan maupun kompetitor,
mengatur masalah dsitribusi penjualan produk ke daerah-daerah, melakukan promosi
pada berbagai media massa baik cetak maupun elektronik agar produk dapat terserap
konsumen.
a. Divisi Pembelian
Bertanggung jawab kepada kepala Dept. Pemasaran mengenai pembelian
bahan baku, alat-alat yang menunjang proses.
b. Divisi Penjualan
Bertanggung jawab kepada kepala Dept. Pemasaran mengenai penjualan
produk pada berbagai daerah distribusi sekaligus mensurvei
kebutuhannya agar dapat dipasok setiap saat.
c. Divisi Promosi dan Periklanan
Melakukan promosi ke berbagai sumber tentang kelebihan produk
perusahaan minimal masyarakat konsumen mengetahui produk yang
diproduksi perusahaan.
d. Divisi Research Marketing
Melakukan analisis pasar untuk memenangkan persaingan dengan
kompetitor dan selalu membuat strategi pemasaran setiap saat sesuai
perkembangan di lapangan.
a. Tunjangan
- Tunjangan di luar gaji pokok, diberikan kepada tenaga kerja tetap
berdasarkan prestasi yang telah dilakukannya dan lama pengabdiannya
kepada perusahaan tersebut.
- Tunjangan lembur yang diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja di
luar jam kerja yang telah ditetapkan (khusus untuk tenaga kerja shift).
b. Fasilitas
Fasilitas yang diberikan berupa seragam kerja untuk karyawan,
perlengkapan keselamatan kerja (misal helm, sarung tangan, sepatu boot,
kacamata pelindung dan lain-lain), antar jemput bagi karyawan, kendaraan
dinas, tempat tinggal dan lain-lain.
c. Pengobatan
Untuk pengobatan dan perawatan pertama dapat dilakukan di poliklinik
perusahaan dan diberikan secara cuma-cuma kepada karyawan yang
membutuhkan dengan ketentuan sebagai berikut :
- Untuk pengobatan dan perawatan yang dilakukan pada rumah sakit yang
telah ditunjuk akan diberikan secara cumacuma
- Karyawan yang mengalami kecelakaan atau terganggu kesehatannya
dalam menjalankan tugas perusahaan, akan mendapat penggantian
ongkos pengobatan penuh.
d. Insentive atau bonus
Insentive diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan
merangsang gairah kerja karyawan. Besarnya insentive ini dibagi menurut
golongan dan jabatan. Pemberian insentive untuk golongan operatif
(golongan kepala seksi ke bawah) diberikan setiap bulan sedangkan untuk
golongan di atasnya diberikan pada akhir tahun produksi dengan melihat
besarnya keuntungan dan target yang dicapai.
e. Cuti
- Cuti tahunan selama 12 hari kerja dan diatur dengan mengajukan
permohonan satu minggu sebelumnya untuk dipertimbangkan ijinnya
- Cuti sakit bagi tenaga kerja yang memerlukan istirahat total berdasarkan
surat keterangan dokter
X-10
Tanggal
Regu 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
I L P P S S M M L L P P S S M M
II P S S M M L L P P S S M M L L
III S M M L L P P S S M M L L P P
IV M L L P P S S M M L L P P S S
Berdasarkan Vilbrant, fig. 6.35, hal. 235 diperoleh jumlah karyawan yang dibutuhkan
untuk kapasitas produksi = 50.000 ton/th adalah 56 orang jam/hari.
Karena jumlah proses keseluruhan terbagi dalam 5 tahap, maka :
Karyawan proses = 56 orang jam/hari. tahapan 5 tahap = 280 orang jam/hari
Karena satu hari terdapat 3 shift kerja, maka :
280 orang jam/hari
Karyawan Proses = = 94 orang jam/shift
3 shift/hari
Karena setiap karyawan shift bekerja selama 8 jam / hari, maka :
94 orang jam/shift
Karyawan proses = = 12 orang hari/shift
8 jam/hari
Karena karyawan shift terdiri atas 4 regu, yaitu 3 regu bekerja dan 1 regu libur, maka :
Jumlah karyawan proses keseluruhan = 12 orang hari/shift x 4 regu = 48 orang setiap
hari (untuk 4 regu).
Perincian kebutuhan tenaga kerja dapat dilihat pada tabel 10.2.
Tabel 10.2. Jabatan dan tingkat pendidikan tenaga kerja.
No. Jabatan (Tugas) SLTP SMU D3 S1 S2
1. Direktur Utama 1
2. Manager Produksi dan Teknik 1
3. Manager Administrasi dan Keuangan 1
4. Sekretaris 2
5. Kepala LITBANG (R&D) 1
6. Karyawan LITBANG (R&D) 4 3 2
7. Kepala Dept. QC 1
8. Kepala Dept. Produksi 1
9 Kepala Dept. Teknik 1
10. Kepala Dept. Pemasaran 1
11. Kepala Dept. Keuangan dan Akuntansi 1
12. Kepala Dept. SDM 1
13. Kepala Dept. Umum 1
14. Kepala Divisi Produksi 1
15. Karyawan Divisi Produksi 48 4
16. Kepala Divisi Bahan Baku 1
17. Karyawan Divisi Bahan baku 8 2
X-14
2. Upah mingguan
Upah mingguan diberikan kepada karyawan harian tetap yang besarnya berbeda-
beda untuk setiap karyawan dan diberikan setiap akhir pekan.
3. Upah borongan
Upah borongan diberikan kepada karyawan harian lepas atau karyawan borongan
yang besarnya tidak tetap, tergantung pada macam pekerjaan yang dilakukan dan
diberikan setelah pekerjaan itu selesai.
8 3.500.000 28.000.000
18. Kepala Divisi Utilitas 1 6.500.000 6.500.000
19. Karyawan Divisi Utilitas 3 3.800.000 11.400.000
5 3.500.000 17.500.000
20. Kepala Divisi Bengkel & Perawatan 1 6.000.000 6.000.000
21. Karyawan Divisi Bengkel & Perawatan 8 3.800.000 30.400.000
22. Kepala Divisi Jaminan Mutu 1 6.000.000 6.000.000
23. Karyawan Divisi Jaminan Mutu 5 3.500.000 17.500.000
5 3.400.000 17.000.000
24. Kepala Divisi Pengendalian Proses 1 6.000.000 6.000.000
25. Karyawan Pengendalian Proses 5 3.800.000 19.000.000
26. Kepala Divisi Kesehatan 1 6.000.000 6.000.000
27. Karyawan Kesehatan 3 3.800.000 11.400.000
28. Kepala Divisi Ketenagakerjaan 1 6.000.000 6.000.000
29. Karyawan Ketenagakerjaan 3 3.800.000 11.400.000
30. Kepala Divisi Pembelian 1 6.000.000 6.000.000
31. Karyawan Divisi Pembelian 2 3.900.000 7.800.000
32. Kepala Divisi Penjualan 1 6.500.000 6.500.000
33. Karyawan Divisi Penjualan 2 3.800.000 7.600.000
34. Kepala Divisi Promosi dan Periklanan 1 7.500.000 7.500.000
PEMEGANG SAHAM
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
DIVISI LITBANG
DEPT. PRODUKSI DEPT. TEKNIK DEPT. QUALITY DEPT. SUMBER DEPT. DEPT. KEUANGAN DEPT. UMUM
CONTROL DAYA MANUSIA PEMASARAN DAN AKUNTANSI
(SDM)
DIVISI PRODUKSI DIVISI UTILITAS DIVISI JAMINAN DIVISI PEMBELIAN DIVISI KEUANGAN DIVISI HUMAS
MUTU DIVISI KESEHATAN
DIVISI BAHAN BAKU DIVISI BENGKEL DIVISI DIVISI PENJUALAN DIVISI AKUNTANSI DIVISI PERSONALIA
DAN PERAWATAN DIVISI
PENGENDALIAN KETENAGAKERJAA
PROSES N
DIVISI PROMOSI DIVISI ADMINISTRASI
DAN PERIKLANAN
DIVISI KEAMANAN
DIVISI RESEARCH DAN KESELAMATAN
DAN MARKETING
DIVISI KEBERSIHAN
DIVISI
KARYAWAN
TRANSPORTASI
XI-1
XI-2
- Pembelian alat
- Instrumentasi dan alat kontrol
- Perpipaan terpasang
- Listrik terpasang
- Tanah dan bangunan
- Fasilitas pelayanan
- Pengambangan lahan
b. Biaya tak langsung (Indirect cost)
- Teknik dan supervisi
- Konstruksi
- Kontraktor
- Biaya tak terduga
c. Working Capital Investment (WCI)
Modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk menjalankan pabrik yang
berhubungan dengan laju produksi dalam beberapa waktu tertentu.
Modal kerja terdiri dari :
a. Penyediaan bahan baku dalam waktu tertentu
b. Pengemasan produk dalam waktu tertentu
c. Utilitas dalam waktu tertentu
d. Gaji dalam waktu tertentu
e. Uang tunai
Sehingga :
Total Capital Invesment (TCI) = Modal tetap (FCI) + Modal kerja (WCI)
b. Depresiasi
c. Pajak
d. Bunga bank
S= 1.035T
S = RP 40.800 T
TPC = 40.444 T
ba
Pengeluaran dalam rupian tahun
La
Pengeluaran dalam Rupiah/tahun
TPC= 738T
a
er
Da
BEP
VC = 32.043 T
BEP
gi
Ru
SVC=
SVC = 6.584 T 193T
ha
er
Da
0,3 SVC
FC = 199 T
0 Kapasitas FC= 117T
(52,43%)
(kapasitas)
35,1%
Pra rencana pabrik Dekstrin ini diharapkan akan mencapai hasil produksi
yang maksimal sesuai dengan tujuan. Dari hasil produksi tersebut diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri yang pemakaiannya dari tahun
ke tahun terus meningkat. Di samping itu diharapkan produksi Dekstrin ini dapat
menembus pasaran dunia sehingga akan menambah devisa negara dari nilai
ekspor.
Bila ditinjau dari segi bahan baku, proses, peralatan proses, penggunaan,
lokasi pabrik, organisasi perusahaan dan analisa ekonomi, perencanaan pabrik
Dekstrin ini layak untuk direalisasikan dengan rincian pertimbangan sebagai
berikut :
a. Tinjauan dari segi teknis
Bila ditinjau dari segi teknis, proses pembuatan Dekstrin ini adalah baik,
disamping proses yang tidak rumit juga mempunyai kemurnian tinggi.
Pemilihan lokasi pabrik berdasarkan pada :
Bahan baku mudah di dapat.
Persediaan air yang memadai.
Tenaga kerja yang cukup tersedia.
Tersedia sarana transportasi yang memadai, baik untuk pengangkutan
bahan baku Bubuk Pati Ketela, NaOH dan α-amilase maupun produk
Dekstrin 100(C6H10O5)10.
b. Tinjauan dari segi ekonomi
Suatu analisa ekonomi sangat diperlukan untuk mengetahui layak tidaknya
suatu pabrik untuk didirikan baik dalam rencana jangka pendek maupun
jangka panjang.
Hasil analisa ekonomi yang didapatkan adalah :
POT : 2.27 tahun
XII-1
XII-2
ROIAT : 34 %
BEP : 35.01 %
IRR : 32,74 %
DAFTAR PUSTAKA
First Edition, 1959, John Wiley & Sons, Inc, New York.
1987.
And Energy Balance, Second Edition, John Wiley & Sons, New York.
Pers, Jakarta.
New York.
22. Reid, R.C., Prausnitz J.M,. dan Sherwood T.K.,1991. “Sifat Gas dan Zat
Francis Inc,
26. Suharto, Prof. Dr. Ir. Ign.,1995. “Bioteknologi Dalam Dunia Industri”,
4. Basis Perhitungan
1. Neraca massa dihitung untuk 1 jam operasi
2. Satuan laju alir massa dalam kg/jam
3. Konversi reaksi 95%
95%
Persm. reaksi : (C6H10O5)1000 100(C6H10O5)10
Mula-mula : 0,0375 -
Bereaksi : 0,0356 3,5608
APP A-1
APP A-2
konversi 95%
Produk : 0,0019 3,5608
Massa (C6H10O5)1000 mula-mula = 0,0375 kmol x 164157,0000 kg/kmol
= 6152,9
M3 M2 M4
M1 R-110 M5
95%
Persm. reaksi : (C6H10O5)1000 100(C6H10O5)10
Mula-mula : 0,0375 -
Bereaksi : 0,0356 1,7804
konversi 95%
Produk : 0,0019 1,7804
M7
M5 V-120a M6
19956,3018 = L + V ……….(1)
Neraca massa komponen total:
> Tidak ada bahan kering dalam V (xv = 0)
> xL adalah konsentrasi akhir sirup glukosa
Masuk Keluar
komponen M5 M6 M7
x m(kg) x m(kg) x m(kg)
(C6H10O5)1000
0,0154 307,7245 0,0192 307,7245 0,0000 0,0000
H2O 0,6886 13742,0924 0,6122 9809,2014 0,0000 0,0000
Serat 0,0007 13,6731 0,0009 13,6731 0,0000 0,0000
Abu 0,0007 13,6731 0,0009 13,6731 0,0000 0,0000
Dekstrin 0,2810 5608,1938 0,3500 5608,1938 0,0000 0,0000
Enzim 0,0005 9,2293 0,0006 9,2293 0,0000 0,0000
NaOH 0,0131 261,7157 0,0163 261,7157 0,0000 0,0000
H2O(g) 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 1,0000 3932,8910
Total 1,0000 19956,3018 1,0000 16023,4108 1,0000 3932,8910
total 19956,3018
Neraca massa masuk evaporator total
Komponen masuk keluar
x m(kg) x m(kg)
(C6H10O5)1000
0,0154 307,724 0,0154 307,724
H2O 0,6886 13742,092 0,4915 9809,201
Serat 0,0007 13,673 0,0007 13,673
Abu 0,0007 13,673 0,0007 13,673
Dekstrin 0,2810 5608,194 0,2810 5608,194
Enzim 0,0005 9,229 0,0005 9,229
NaOH 0,0131 261,716 0,0131 261,716
H2O 0,0000 0,000 0,1971 3932,891
APP A-6
M9
M6 V-120b M8
M
Keterangan :
M6 = Bahan masuk ke Evaporator Effect II
M8 = Bahan menuju spray drayer
M9 = Air hasil penguapan keluar evaporator
Masuk Keluar
komponen M6 M8 M9
x m(kg) x m(kg) x m(kg)
(C6H10O5)1000
0,0192 307,7245 0,0274 307,7245 0,0000 0,0000
H2O 0,6122 9809,2014 0,4460 5002,1782 0,0000 0,0000
Serat 0,0009 13,6731 0,0012 13,6731 0,0000 0,0000
Abu 0,0009 13,6731 0,0012 13,6731 0,0000 0,0000
Dekstrin 0,3500 5608,1938 0,5000 5608,1938 0,0000 0,0000
Enzim 0,0006 9,2293 0,0008 9,2293 0,0000 0,0000
NaOH 0,0163 261,7157 0,0233 261,7157 0,0000 0,0000
H2O(g) 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 1,0000 4807,0232
Total 1,0000 16023,4108 1,0000 11216,3876 1,0000 4807,0232
total 16023,4108
APP A-7
3. Spray Dryer
M11
M8 B-130
M10
jika solid yang terikut gas keluar dari spray dryeer masuk ke dalam cyclone adalah 1% dan
produk yang keluar mengandung 1% H2O
keterangan:
M6 = Bahan menuju spraydryer dari evaporator
M8 = Produk menuju Bin Produk
M9 = Produk menuju Cyclone
M10 = Udara kering masuk
total 6202,0891
yang tertangkap di cyclone(M11)
1%
(C6H10O5)1000 3,0772
Serat 0,1367
Abu 0,1367
Dekstrin 56,0819
Enzim 0,0923
NaOH 2,6172
H2O 4952,1564
total 11216,3876 total 11216,3876
4. Cyclone
M13
M11 R-122
M12
fungsi: menangkap serbuk(powder) yang terikut udara pada proses pengeringan di spray dryer
99% dekstrin powder tertangkap cyclone, menuju bin produk dn 1%
sebagai loss/hilang ke stack
keterangan:
M9 = Powder menuju Cyclone dari spray dryer
M11 = Produk menuju Bin Produk
M12 = Produk keluar cyclone
H2O 4902,6348
Serat 0,0014
Abu 0,0014
Dekstrin 0,5608
Enzim 0,0009
NaOH 0,0262
jumlah 4903,2563
total 5014,2985 total 5014,2985
5. Bin Produk
M12
2%
APP A-12
kg
kg
0,0000
APP A-13
0,2810237
APPENDIKS B
NERACA PANAS
Pabrik ini dibangun dengan kapasitas produksi = 50000 ton/tahun
Kapasitas produksi = 50000,00 ton/tahun : 330 hari/tahun
= 151,5152 ton/hari x 1000 kg/jam
= 151515,15 kg/jam : 24 jam/hari
= 6313,1313 kg/jam
Basis bahan baku = 25804,8027 kg/jam
= 204374,0372 ton/tahun
Satuan = Kjoule
Saturated steam = T = 120,0000 °C
P = 198,5300 kpa
λ = 2205,5900 kj/kg (Geankoplis tabel A-2)
Tabel Cp
Komponen BM Cp
Qloss
ΔH5
Neraca panas total : ΔH1 + ΔH2 + ΔH3 + ΔH4 + Qsteam = ΔH5 + Qloss + ΔHR
Keterangan :
- ΔH1 = Aliran larutan dari tangki pelarut (kg/jam)
- ΔH2 = Aliran NaOH masuk tangki hidrolisa (kg/jam)
- ΔH3 = Aliran enzim a -amilase masuk tangki hidrolisa (kg/jam)
- ΔH4 = Aliran H2O masuk tangki hidrolisa (kg/jam)
- ΔH5 = Aliran slury keluar tangki hidrolisa (kg/jam)
- Qloss = Panas yang lepas
APP B-1
APP B-2
Direncanakan :
Suhu larutan pati masuk = T1 = 30 °C = 303,15 K
Suhu reaksi = TR = 95 °C = 368,15 K
Suhu NaOH masuk = T2 = 30 °C = 303,15 K
Suhu a-amilase masuk = T3 = 30 °C = 303,15 K
Suhu H2O masuk = T5 = 30 °C = 303,15 K
Suhu bahan keluar = T4 = 95 °C = 368,15 K
Suhu referensi = Tref = 25 °C = 298,15 K
Tref = 25 °C = 298,15 K
a-amilase
Reaksi : (C6H10O5)1000 + 400 H2O 100 (C6H10O5)10
Awal 0,157 kmol 62,72 kmol -
Bereaksi 0,149 kmol 59,73 kmol 47,190 kmol
Sisa reaksi 0,008 kmol 2,987 kmol 47,190 kmol
Tref = 25 °C = 298,15 K
Komponen m,kg/jam BM kmol/jam CpdT ΔHreaktan(kJ)
Pati 307,7245 164157 0,0019 22,3860 6888,7196
H2O 26827,878 18,0150 1489,1967 292,698 7852466,1981
Total 27135,602 7859354,9177
E. Neraca Panas
Qin - Qout + Qgen - Qkonsumsi = Akumulasi
(Dhin + Qsteam) -Dhout + Q gen - Q konsumsi reaksi = Q loss
299294 + Qsteam - 4169762 + 0 - 89831068 = 5% Q masuk
29929431% + Qsteam - 4169762,2494 - 89831068 = 5% 299294
+ Qsteam
Qsteam + -93701536 = 14965 + 0,05 Qsteam
0,9500 Qsteam = 93716501 kj/kg
Qsteam = 98648948 kj/kg
F. Kebutuhan massa steam
Superheated steam masuk pada = T = 120,00 °C
P = 143,27 kpa
λ = 2230,20 kj/kg
Qsteam = msteam x λ
98648947,98 = msteam x 2230,20
msteam = 44233,23 kg/jam
2. Evaporator (V-120)
Fungsi : untuk menisahkan Dekstrin dengan H2O
Kondisi Operasi :
Tekanan = 1 atm
Suhu Operasi = 105 oC = 378,15 K
T feed = 95 oC = 368,15 K
o
Tref = 25 C = 298,15 K
Qloss = 5% panas masuk
ΔH7 Qloss
3. Evaporator (V-120b)
Kondisi Operasi :
Tekanan = 1 atm
o
Suhu Operasi = 100 C = 373,15 K
o
T feed = 100 C = 373,15 K
o
Tref = 25 C = 298,15 K
Qloss = 5% panas masuk
ΔH8 Qloss
4. Spray Dryer
Fungsi : tempat mengubah dekstrin dari larutan menjadi serbuk
Qloss
Tekanan = 1 Atm
H9 Temperatur = 100 C
o
T9= 100 C
H10
T10= 98 oC
H12 = T12 = 110oC H11
T11= 108oC
Neraca Panas Total
ΔH6 + ΔH8 = ΔH9 + ΔH10 + Qloss
Keterangan :
ΔH9 = Panas yang terkandung pada larutan dekstrin masuk Spray Dryer
ΔH12 = Panas yang terkandung pada udara kering masuk Spray Dryer
ΔH10 = Panas yang terkandung pada udara menuju Cyclone
ΔH11 = Panas yang terkandung pada serbuk dekstrin keluar Spray Dryer
Qloss = Panas yang hilang
o o
T9 = 95 C Tref = 25 C
o
T12 = 110 C
o
T10 = 98 C
T11 = 108 oC
A. Panas bahan masuk (ΔH9)
Komponen m,kg/jam BM kmol/jam CpdT ΔH6 (kJ)
(C6H12O5)1000307,7245 164157 0,0019 22,3860 6888,7196
Abu (Carbon) 13,6731 12 1,1384 22,4000 306,2766
Fiber 13,6731 1000000 0,00001 22,4000 306,2766
α - Amilase 9,2293 52 0,1775 35,3780 326,5147
NaOH 261,7157 40 6,5435 53,9000 14106,4767
deksrin 5608,1938 3283 1,7082 22,3860 ##########
H2O 5002,1782 18 277,5904 292,6980 ##########
Total 1611606,84
APP B-12
T out = 95 ˚C
Tref = 25 ˚C
Cp = 1,0120 kJ/kg˚C (A.3-3 Geankoplis 3rd edition)
= 0,2419 kkal/kg.˚C
ΔH12 = m x Cp x ΔT
= 143413,180 x 0,24187 x 70
= 2442759,3104 kkal
QS, TS = 120˚C
= 0,2401 kkal/kg.˚C
ΔH18 = m x Cp x ΔT
= 143413,1802 x 0,2401 ( 30 - 25 )
= 172201,3683 kkal
B. Menghitung panas udara kering keluar heater (ΔH12)
Massa udara kering keluar = 143413,1802 kg
T out = 110 ˚C
Tref = 25 ˚C
Cp = 1,0120 kJ/kg˚C (A.3-3 Geankoplis 3rd edition)
= 0,2419 kkal/kg.˚C
ΔH11 = m x Cp x ΔT
= 143413,180 x 0,24187 ( 110 - 25 )
= 2948400,0200 kkal
C. Menghitung panas yang diberikan oleh steam (Qs)
Qloss = 5% panas masuk
= 5% (ΔH18 + Qs)
= 5% x ( 172201,368 + Qs)
= 8610,068 + 5% .Qs
Neraca Panas Total
ΔH11 + Qs = ΔH8 + Qloss
172201,368 + Qs = 2948400,0200 + 8610,07 + 0,05 .Qs
0,95 Qs = 2784808,7201
Qs = 2931377,6002 kkal
D. Menghitung panas yang hilang (Qloss)
Qloss = 8610,0684 + 5% .Qs
= 8610,0684 + 5% x 2931377,6002
= 155178,948 kkal
E. Menghitung kebutuhan steam
Steam masuk : T in = 120,00 ˚C
P = 198,53 kPa
λ = 2205,6 kJ/kg
= 527,14 kkal/kg
Qs
Steam yang dibutuhkan =
λ
= 12264883,8790
527,1360
= 23267 kg
Neraca Panas Total pada Heater Udara
Masuk Keluar
Komponen Kalor Komponen Kalor
ΔH13 172201,3683 ΔH12 2948400,0200
Qs 2931377,6002 Qloss 155178,9484
APP B-15
Perhitungan :
Volume NaOH selama waktu tinggal 7 hari
VL = massa PATI = 13918,1448 lb/jam = 134,788398 ft3/jam
ρ PATI 103,25922 lb/ft3
3
= 134,788398 ft × 24 jam × 7 hari
jam hari
3
= 22644,4508 ft
APP C-1
APP C-2
= 2 ft
Jadi, dimensi gudang bahan baku NaOH
Panjang = 2 ft = 24 in
Lebar = 1 ft = 12 in
Tinggi = 16,4 ft = 197 in
SPESIFIKASI ALAT :
- Bahan Konstruksi : Beton bertulang
- Panjang Gudang : 24 in
- Lebar Gudang : 12 in
- Tinggi Gudang : 197 in
- Jumlah : 1 buah
Perhitungan
Hp = C × L × W × F
33000
Dimana
C : Kapasitas screw conveyor
L : panjang screw conveyor
W : berat jenis material
F : faktor material (2.5)
33000
= 0,39113341 hp
= 0,39113341
0,8
= 0,48891676 hp = 1 hp
SPESIFIKASI ALAT :
- Type : Horizontal screw conveyor
Kapasitas : 13918,1448 lb/jam
Panjang : 15 ft
Daya motor : 1 hp
Jumlah : 1
Kondisi Operasi:
- Massa : 6313,13131 kg/jam = 13918,1448 lb/jam
- Densitas : 103,2592 lb/ft3
- Suhu : 30 C = 86 F
- Tekanan : 1 atm = 14,7 psia
Dasar Perancangan:
Dari Ulrich Tabel 4-4, hal. 71
Tinggi : 25 m
Bahan : Carbon Steel
Dari Perry, Tabel 21-8
- Kapasitas : 14 ton/jam
- Ukuran Bucket : 6 × 4 × 4,25 in
- Size of Lump Handle: 3/4 in
- Bucket speed : 225 ft/min
- Head shaff : 43 r/min
- Required of Head shaff 1 hp
- Lebar belt : 7 in
- Diameter Shaff : - Head : 1 15/16 in
- Shaff : 1 11/16 in
- Diameter Pulley : - Head : 20 in
- Shaff : 14 in
APP C-4
- Elevator center : 25 ft
- Perhitungan
Faktor keamanan 20% (Vibrant Tabel 2-2 Hal. 23), maka kapasitas pemilihan:
1,2 × 6313,13131 kg/jam = 7575,75758 kg/jam
= 16973,1818 lb/jam
SPESIFIKASI ALAT :
- Type : Centrifugal discharge spaced buckets
- Kapasitas : 16973,1818 lb/jam
- Kecepatan : 272,783279 ft/min
- Daya head speed : 2 hp
- Putaran head speed : 52,1319156 r/min
- Jumlah : 1
- C : 1
16
Perhitungan:
- Menentukan volume bin
Rate Volumetrik (Q) = Kapasitas
ρ
= 13918,1448 lb/jam
103,25922 lb/ft3
= 134,788398 ft3/jam
- Standardisasi do
do = di + 2 ts
= 59,1888 + 2 3
16
= 59,5637895 in = 4,96359869 ft
dari Tabel 5.7 hal. 91 Brownell & Young diperoleh do = 12 in
di baru = do - 2 ts
= 12 - 2 3
16
= 11,625 in = 0,96874016 ft
Ls = 1,5 × di baru
= 1,5 × 11,625 in
= 17,4375 in
thb = Pi × di + C
2 ( f × E - 0,6 × Pi ) cos ½α
cos 30 = 0,86603
= 5,16075849 × 11,625 + 1
2( 15000 - 3,09646 ) 0,86603 16
= 0,06480964 in × 16
16
= 1,03695 = 3 in
16 16
SPESIFIKASI ALAT :
- Nama : Bin penampung C6H12O5
- Type : Silinder tegak dengan tutup bawah berbentuk conical
dengan sudut 60˚
- Bahan : Carbon steel SA 240 grade M Type 316
- Pengelasan : Double welded butt joint
- Kapasitas : 168,485497 ft3
- Dimensi vessel : di : 11,625 in hb : 8,05404 in
do : 12 in tinggi tangki : 25,4915 in
thb : 3 in ts : 3 in
16 16
Dasar Perencanaan:
- Bahan konstruksi : Carbon steel SA 240 grade M Type 316
- f : 18750 psi
- E : 0,8
- C : 1
APP C-8
16
- Waktu tinggal : 1 jam
- Volume ruang kosong : 20%
Kondisi Operasi:
- Suhu : 30
- Tekanan : 1 atm
- Massa : 261,71571 kg/jam = 576,987389 lb/jam
- Densitas : 1519,95034 kg/m3 = 94,8905 lb/ft3
Perhitungan:
- Menentukan volume bin
Rate Volumetrik (Q) = Kapasitas
ρ
= 576,987389 lb/jam
94,8905 lb/ft3
= 6,08056011 ft3/jam
Volume bahan selama 1 jam
= 1 × 6,08056011
= 6,08056011 ft3/jam
4
6,08056011 ft3 = 3,14 × 1,75584 ² × H
4
6,08056011 ft3 = 2,42012597 H
H = 2,51249736 ft
= 30,1502746 in
= 0,76581851 m
- Standardisasi do
do = di + 2 ts
= 21,0703 + 2 3
16
= 21,4452562 in = 1,78708652 ft
dari Tabel 5.7 hal. 91 Brownell & Young diperoleh do = 12 in
di baru = do - 2 ts
= 12 - 2 3
16
= 11,625 in = 0,96874016 ft
Ls = 1,5 × di baru
= 1,5 × 11,625 in
= 17,4375 in
= 1,68825401 × 11,625 + 1
2( 15000 - 1,01295 ) 0,86603 16
= 0,06325545 in × 16
16
= 1,01209 = 3
16 16
- Menentukan tinggi tutup bawah
hb = ½ di
tan ½ α
tan 30 = 0,57735
hb = ½ × 11,625
0,577350269
= 8,05403626 in
SPESIFIKASI ALAT :
- Nama : Bin penampung NaOH
- Type : Silinder tegak dengan tutup bawah berbentuk conical
dengan sudut 60˚
- Bahan : Carbon steel SA 240 grade M Type 316
- Pengelasan : Double welded butt joint
- Kapasitas : 7,60070013 ft3
- Dimensi vessel : di : 11,625 in hb : 8,05404 in
do : 12 in tinggi tangki : 25,4915 in
thb : 3 in ts : 3 in
16 16
- Tekanan : 1 atm
- Massa : 9,22931595 kg/jam = 20,347265 lb/jam
- Densitas : 1246,95927 kg/m3 = 77,8477 lb/ft3
Perhitungan:
- Menentukan volume bin
Rate Volumetrik (Q) = Kapasitas
ρ
= 20,347265 lb/jam
77,847667 lb/ft3
= 0,26137283 ft3/jam
Volume bahan selama 1 jam
= 1 × 0,26137283
= 0,26137283 ft3/jam
= 10,5616124 in
= 0,26826549 m
- Standardisasi do
do = di + 2 ts
= 7,38089 + 2 3
16
= 7,75589059 in = 0,64631765 ft
dari Tabel 5.7 hal. 91 Brownell & Young diperoleh do = 12 in
di baru = do - 2 ts
= 12 - 2 3
16
= 11,625 in = 0,96874016 ft
Ls = 1,5 × di baru
= 1,5 × 11,625 in
= 17,4375 in
16 16
- Menentukan tinggi tutup bawah
hb = ½ di
tan ½ α
tan 30 = 0,57735
hb = ½ × 11,625
0,577350269
= 8,05403626 in
SPESIFIKASI ALAT :
- Nama : Bin penampung α-Amilase
- Type : Silinder tegak dengan tutup bawah berbentuk conical
dengan sudut 60˚
- Bahan : Carbon steel SA 240 grade M Type 316
- Pengelasan : Double welded butt joint
- Kapasitas : 0,32671604 ft3
- Dimensi vessel : di : 11,625 in hb : 8,05404 in
do : 12 in tinggi tangki : 25,4915 in
thb : 3 in ts : 3 in
16 16
7. REAKTOR (R-110)
Pada BAB VI (Perancangan Alat) oleh Defrizal Rizki Pradana
ρ Campuran = ρ.xi
xi
= 42,92 = 42,92 lb/ft3
1
Komponen Massa (kg/jam) Massa (lb/jam) µ (lb/ft.s) xi µ.xi
(C6H10O5)1000 335,0706 738,6966 0,0739 0,0168 0,00124
H2O 13742,0924 30295,8169 0,0002 0,6886 0,00014
100(C6H12O5)10 5608,1938 12363,8240 0,0148 0,2810 0,00415
a-amilase 9,2293 20,3469 0,0739 0,0005 0,00003
NaOH 261,7157 576,9785 0,0023 0,0131 0,00003
TOTAL 19956,3018 43995,6629 0,7795 1,0000 0,00560
µ Campuran = µ .xi
xi
= 0,00559729 = 0,0056 lb/ft.s
1
A. Menghitung rate volumetrik
Rate Volumetrik (Q) = Rate liquid
ρ Campuran
= 43995,7 lb/jam
42,92 lb/ft3
= 1025,06 ft3/jam
= 0,2847 ft3/dtk = 127,801 gal/menit
A
= 0,2847 ft3/dtk
0,0513 ft2
= 5,5505 ft/dtk
Ɛ = 0,00015
D 0,25567
= 0,00059
f = 0,00490 (Geankoplis; Fig. 2.10-3; 88)
α = 1
Elbow 90o :
L = 35
D
L = 35 × 0,2557 × 3
= 26,8450 ft
Kf = 0,75 (Geankoplis; 2.10-2; 94)
= 3 × 0,7500
= 2,2500
Globe valve wide open :
L = 300
D
L = 300 × 0,2557 × 1
= 76,7000
APP C-16
c. Sudden Ekspansi
hc = ( 1 - A2 ) × v22
A1 2 x α x gc
= ( 1 - 0 )×( 5,550479708 )2
2 × 1 × 32,174
= 1 × 0,47876896
= 0,47877 ft.lbf/lbm
Direncanakan : ΔZ= 20 ft
ΔP = 0
v1 = 0 ft/dtk (karena fluida diam dalam tangki penampungan)
v2 = 5,55048 ft/dtk
α = 1 (aliran turbulen)
Sehingga,
ΔP + ΔZ(g) + Δv2 + ƩF = - Ws
ρ gc 2 x α x gc
- Ws = 0 + 20 ( 1 ) + ( 5,550479708 )2 + 3,67838
42,92 2 × 1 × 32,174
= 24,157144 ft.lbf/lbm
Dengan capacity= 127,801 gal/menit
Dari Fig. 14.36, Hal. 520, Petters & Timmerhause, didapatkan:
Efisiensi pompa (η) = 40 % = 0,4
- Ws = - η Wp
24,1571 = - 0,4 Wp
Wp = 60,4 ft.lbf/lbm
WHp = Wp × m × 1 hp
550 ft.lbf/s
= 60,3929 × 12,221 × 1
550
= 1,34193 Hp
BHP = WHp
η pompa
= 1,34193
0,4
= 3,35 Hp
= 3,35
0,84
= 3,99384 Hp ≈ 3 Hp
SPESIFIKASI ALAT :
- Fungsi = Untuk mengalirkan larutan menuju clarifier
- Tipe = Pompa Sentrifugal
- Bahan = Commercial Steel SA 167 Grade 3 Type 304
- Kapasitas = 127,801 gal/menit
- Efisiensi Pompa = 40 %
- Daya Pompa = 3 Hp
- Dimensi Pipa = NPS : 3
Sch : 40
OD : 3,5000 in
ID : 3,068 in
A : 0,0513 ft2
9. EVAPORATOR
Pada BAB VI (Perancangan Alat) oleh Veiganata Wisnu Pradana
2
Sehingga : OD = 2,875 in = 0,23958 ft
ID = 2,323 in = 0,19358 ft
A = 0,02942 ft2 (Geankoplis; APP. A.5-1; 892)
b. Sudden Kontraksi
Dikarenakan tangki sangat besar maka A1 =0
hc = 0,55 × ( 1 - A2 ) × v22
A1 2 x α x gc
(Geankopli; Pers. 2.10-6; 93)
= 0,55 × ( 1 - 0 ) × ( 5,439740225 )2
2 × 1 × 32,174
= 0,25292046 ft.lbf/lbm
c. Sudden Ekspansi
hc = ( 1 - A2 ) × v22
A1 2 x α x gc
= ( 1 - 0 )×( 5,439740225 )2
2 × 1 × 32,174
= 1 × 0,45985538
= 0,45985538 ft.lbf/lbm
hf = 2 Kf × v22
2 x α x gc
= 2 × 0,75 × ( 5,439740225 )2
2 × 1 × 32,174
= 0,68978306 ft.lbf/lbm
Direncanakan : ΔZ= 20 ft
ΔP = 0
v1 = 0 ft/dtk (karena fluida diam dalam tangki penampungan)
v2 = 5,43974 ft/dtk
α = 1 (aliran turbulen)
Sehingga,
ΔP + ΔZ(g) + Δv2 + ƩF = - Ws
ρ gc 2 x α x gc
- Ws = 0 + 20 ( 1 ) + ( 5,439740225 )2 + 1,13086
42,92 2 × 1 × 32,174
= 21,5907175 ft.lbf/lbm
Dengan capacity= 71,8303 gal/menit
Dari Fig. 14.36, Hal. 520, Petters & Timmerhause, didapatkan:
Efisiensi pompa (η) = 30 % = 0,3
- Ws = - η Wp
21,5907 = - 0,3 Wp
Wp = 72 ft.lbf/lbm
WHp = Wp × m × 1 hp
550 ft.lbf/s
= 71,9691 × 6,86879 × 1
550
= 0,8988 Hp
BHP = WHp
APP C-22
η pompa
= 0,8988
0,3
= 3 Hp
Dari Fig. 14.38, Hal. 521, Petters & Timmerhause , didapatkan:
Efisiensi motor = 83 % = 0,83
Daya = pump horsepower
efisiensi motor
= 3
0,83
= 3,60964 Hp ≈ 2 Hp
SPESIFIKASI ALAT :
- Fungsi = Untuk mengalirkan larutan menuju cooler
- Tipe = Pompa Sentrifugal
- Bahan = Commercial Steel SA 167 Grade 3 Type 304
- Kapasitas = 71,8303 gal/menit
- Efisiensi Pompa = 30 %
- Daya Pompa = 2 Hp
- Dimensi Pipa = NPS : 2 1
2
Sch : 80
OD : 2,8750 in
ID : 2,323 in
A : 0,02942 ft2
Perhitungan
Udara masuk yang dibutuhkan
Rate volumetrik udara
= =
ρ udara (T 30˚C)
13173,7 lb/jam
= 3
0,0729 lb/ft
3
= 180709 ft /jam
3
0,1-2 g/1000 ft
Kadar debu dalam udara pada lingkungan industri yaitu
3
Ditetapkan kadar sebesar 1 / 1000 ft
1 g
Kadar debu dalam udara panas
= 3 x rate volumetrik udara
1000 ft
1 g 3
= 3 x 180709 ft /jam
1000 ft
= 180,7091 g/jam = 3,0118 g/menit
3
180709 ft /jam
= 3
x 60 menit/jam
1000 ft /menit
= 3,01 ≈ 2 buah
Spesifikasi Peralatan :
Nama : Filter Udara
Fungsi : Menyaring udara tersuspensi dalam udara proses
sebelum dialirkan blower
Tipe : Dry filter
Bahan : Carbon steel
3
Kapasitas : 1000 ft /menit
3
Rate udara: 180709 ft /jam
Ukuran : 24 x 24 in
Jumlah : 2 buah
Perhitungan
Udara masuk yang dibutuhkan
Rate volumetrik udara
= =
ρ udara (T 30˚C)
APP C-24
13173,7 lb/jam
= 3
0,0729 lb/ft
3
= 180709 ft /jam
3
= 3011,82 ft /menit
Maka :
Hp = 1,57 x 0,001 x 3011,82 x 1
= 4,7286 Hp
Efisiensi (ƞ) = 85% (Peter & Timmerhause , fig. 14-38, hal 521)
Sehingga,
Power blower 4,7286
Daya = = = 5,56 ≈ 4 Hp
Efisiensi (ƞ) 85%
Spesifikasi Peralatan
Nama : Blower Udara (L-137)
Fungsi : Menghembuskan udara yang sudah difilter menuju heater udara
Tipe : Centrifugal blower
Bahan : Carbon steel
Kapasitas : 5975,55 kg/jam
Power : 4 Hp
Jumlah : 1 buah
13 HEATER (E-125)
Fungsi : Memanaskan udara dari suhu 30 C menjadi suhu 110 C
Type : Double pipe Heat Exchanger
Bahan konstruksi: SS SA 240 Grade M Type 316
Direncanakan
2 o
- Fouling faktor (Rd) = 0,001 jam.ft .F /Btu
- ΔP maksimum aliran = 10,00 psi
- ΔP maksimum steam = 2,50 psi
Kondisi operasi
Kondisi operasi :
- Massa bahan masuk = ####### kg/jam = 316226 lb/jam
o o
- Suhu bahan masuk (t1) = 30 C = 86 F
o o
- Suhu bahan keluar (t2) = 110 C = 230 F
- Kebutuhan steam (m) = 23267,0196 kg/jam
= 51303,7782 lb/jam
APP C-25
PERHITUNGAN
- Menghitung ΔTLMTD
o o o
Δt1 = T1 - t2 = 248 F - 230 F = 18 F
o o o
Δt2 = T2 - t1 = 248 F - 86 F = 162 F
Tabel 6.2 ( Kern, 1950) diketahui bahwa flow area di inner pipe lebih
besar daripada di annulus , maka dalam hal ini fluida proses yang
massanya lebih besar ditempatkan di dalam inner pipe sedangkan steam
dalam annulus karena mempunyai laju alir massa yang lebih kecil.
Ga = = Gp =
aa 0,0262 ap 0,0615
2 2
= 1961438,52 lb/jam.ft = 5143945 lb/jam.ft
2o
Uc - Ud 277 - 256
Rd = = = 0,000 jam.ft . F/Btu
Uc x Ud 277 x 256
0,264
= 0,0035 +
575469 0,42
= 0,00451
ρ = 58,9600 lb/ft3
APP C-28
s = 1
b. Menentukan ∆P karena panjang pipab. Menghitung ∆P pipa
Pers. 6.14 Kern, 1950 :
4 f Ga 2 L ∆Fp = 4 f Gp2 L
∆Fa =
2 g ρ 2 De' 2 g ρ2 D
4 0 #### 2 44,3 4 0,004 5143945 2
48
= =
2 4 10 8 59 2 0,21 2 4 10 8 59 2
0,26
= 5,E+00 ft = 25,2953
G
v =
3600 r Allowable ∆Pt =10 psi
1961438,52
=
3600 x 58,9600
= 9,2409 fps
2
∆Fl = n v
2 g'
9,2409 2
= 1 x
2 x 32,2
= 1,326 ft
∆Fa + ∆Fl x ρ
ΔPa =
144
5 + 1,33 x 59
=
144
= 2,58928 psi
Allowable ∆Pt
10=psi
SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat : Heater
Fungsi : Memanaskan udara dari suhu 30 °C menjadi
suhu 120 °C
Tipe : Double pipe Heat Exchanger
Bahan konstruksi : SS SA 240 Grade M Type 316
Kapasitas : 143413,18 kg/jam
Rate pendingin : 23267,02 kg/jam
Jumlah hair pin : 2 buah
Diameter luar pipa : 1,14 in
Diameter dalam pipa: 0,53 in
Panjang : 48 ft
Jumlah : 1 buah
B-150
- Dasar perhitungan
Rate bahan masuk = 11216,3876 kg/jam = 24727,648 lb/jam
Rate udara masuk = 82753,4233 kg/jam = 182438,197 lb/jam
o o
T udara masuk = 110 C = 230 F
o o
T udara keluar = 98 C = 208,4 F
o o
T bahan masuk = 95 C = 203 F
o o
T bahan keluar = 108 C = 226,4 F
- Perhitungan
Feed masuk dengan moisture content 30 % dan dikeringkan menjadi 2 %
Berat H 2O
Total kelembaban (X1) =
Berat solid kering
= 30
100 - 30
= 0,42857 lb H2O/lb solid
Laju total solid dalam feed (Ls) = 24727,648 lb/jam - 10597,5634 lb/jam
= 14130,0846 lb/jam
Berat H 2O
Total kelembaban (X2) =
Berat solid kering
= 2
100 - 2
APP C-30
π 2 πD3
= D hs
24 24 tg60o
- Menentukan waktu penguapan
Dimana t = waktu penguapan (detik)
λ = panas laten penguapan (Btu/lb)
Dp = diameter rata-rata partikel (ft)
Kf = konduktifitas thermal film gas
2
ρ = densitas partikel kering (lb/ft )
o
ts = 203 + 226 = 214,7 F
2
o
Panas laten penguapan (λ) pada 215 F adalah 967,484 (Kern, hal 817)
o
ta = 230 + 208,4 = 219,2 F
2
o
Konduktivitas thermal film gas (kf) pada 219,2 F = 0,01675 Btu/hr.ft.oF
(Kern, hal 817)
2
Densitas solid kering (ρ) = 42,92 lb/ft
Kandungan air (ω) = 0,42857 lb H2O/lb solid kering
Diameter rata-rata (Dp) 40 mesh = 0,0012135 ft
Maka:
3
Volume rate udara (Q) = 12,4064 ft /lb x 316168,697 lb/jam
3
= 3922515,32 ft jam
π 2 πD3
= D (0,4D)
24 24 tg60o
3 3 3
208,698517 ft = 0,314 D + 0,0755 D
3 3
208,698517 ft = 0,3895 D
D = 8,12214 ft
hs = 0,4 D
= 0,4 x 8,12214 ft
= 3 ft
Tinggi total = hs + hc
APP C-32
= 3 ft + 7 ft
= 10 ft
gfm = 6,86879
40886,8
3
= 0,000168 ft /dtk
0,45 0,13
Dopt = 4 x (gfm) x ρ
0,13
= 4 x 0,000168 0,45x 40886,8 .
= 2,48339 in = 2 in
gfm = 50,6773
58,9600
3
= 0,85952 ft /dtk
0,45 0,13
Dopt = 4 x (gfm) x ρ
0,45 0,13
= 4 x (0,048) x (250,2244)
= 3,09473 in = 3 in
.r 2 d 2 3,14 2
.r 2 d 2 1,2135.10 3
APP C-33
.r 2 d 2 3,14 2
Jumlah lubang atomizer =
.r 2 d 2 1,2135.10 3
= 6695449,439 lubang = 6695450 lubang
Lvb x 1
α = dimana Lvb adalah panas laten = 390,2 Btu/lb
364
= 216,778 kal/g
216,778 x1,29617 3
α = = 0,45946439 g/cm
364
= 1,96581838 lb/mnt
Maka :
0, 6 0, 2 0,1
216,778 0,010523 216,778 x 67,9301 x 21,6776
1,2135.10 -4
= 0,4
2 2
250 , 224 x N x 5,825 4,5585 4,5585
N = 4239,11585 rpm = 4239 rpm
Dari Perry ed.3 hal 864, maka power motor penggerak centrifugal disk adalah
APP C-34
-9 2
P = 1,04.10 x (r.N) x w
-9 2
P = 1,04.10 x (5,825 x 4239) x 98,8166
= 75,936579 Hp = 65 Hp
D = ft 8,1221
Tinggi total = ft10,2828
t (waktu) = 0,19154
detik
Daya = Hp 65
3
Volume chamber (V) = 208,698517 ft
n = 1 buah
14. CYCLONE
Kode Alat : R-122
Fungsi : Memisahkan partikel Dekstrine yang terikut udara dari Spray Dryer
Tipe : Thermal direct fire heater
Bahan : Carboon Steel
• Dasar perhitungan:
- Rate udara = 5.014,298 kg/jam = 11054,522 lb/jam
- ρ udara = 58,9600 lb/ft3 (Geankoplis, 4 th App. A-3-3, p. 971)
pada suhu = 98 oC
Perhitungan:
rate udara 11054,5225 lb/jam
Rate volumetrik udara = =
ρ udara 58,96 lb/ft3
= 187,4919 ft3/jam = 0,0521 ft3/detik
Kecepatan udara cyclone = 50 - 90 ft/detik (Perry's 7 th ed, hal 17-30)
rate volumetrik udara
Luas aliran (Ac) =
kecepatan udara
0,0521 ft3/detik
= = 0,0010 ft2
50 ft/detik
th
Dari Perry's 7 ed hal. 17-27 didapatkan:
Dc
Bc = Jc =
4
Dc
Hc = De =
2
Ac = Bc × Hc
Dc
Sc =
APP C-35
Sc =
8
Zc = Lc = 2 Dc
Dimana :
2
Ac = Luas aliran pada cyclone (ft )
Bc = Lebar inlet dust (ft)
Hc = Tinggi inlet dust (ft)
Jc = arbitrary (ft)
Dc = diameter keluaran pada cyclone (ft)
Lc = panjang penampungan cyclone pada arah aliran gas (ft)
Zc = panjang penampungan cyclone pada arah aliran debu (ft)
Maka :
Ac = Bc × Hc
0,0010 = Bc × Dc/2
0,0010 = Bc × Dc/2
2
0,0010 = 2 Bc
Bc = 0,0228 ft
Sehinggga:
Dc = 4 Bc = 0,0913 ft
Jc = Bc = 0,0228 ft
Hc = De = Dc / 2 = 0,0456 ft
Zc = Lc = 2 Dc = 0,1826 ft
Sc = Dc/8 = 0,01141 ft
Dpc = 9 x μ x Bc
2 x π x Ne x Vc x ( ρs − ρ )
Dimana :
Bc = Lebar inlet (ft)
μ = Viskositas gas ( 1,2513E-05 lb/ft.s) (Geankoplis, App A.3-3)
Ne = 4
Vc = Kecepatan gas masuk cyclone ( 50 ft/s)
3
ρs = Densitas bahan ( 40580 lb/ft )
3
ρ = densitas gas ( 0,06628 lb/ft ) (Geankoplis, App A.3-3)
Maka :
9 x 0,0527 x 0,0768
Dp min =
2 x 3,14 x 3,5 x 50 x (83,3939 −0,06628 )
= 0,0000002 ft
Diketahui diameter partikel = 3,85 mesh = 729 mm = 2,3914 ft
APP C-36
Dp min lebih kecil daripada diameter partikel, maka ukuran cyclone memenuhi.
0,0000002 ft < 2,3914 ft
Menghitung pressure drop pada cyclone
∆Pi = 0,0130 × ρ × Vc2
= 4,3857 psi
Spesifikasi alat :
Nama Alat : Cyclone
Fungsi : Memisahkan debu atau partikel Barium Karbonat
yang terikut udara dari Rotary Dryer
Tipe : Thermal direct fire heater
Dimensi : Dc = 0,0913 ft Sc = 0,0114 ft
De = 0,0456 ft Zc = 0,1826 ft
Hc = 0,0456 ft Jc = 0,0228 ft
Lc = 0,1826 ft Bc = 0,0228 ft
Bahan konstruksi : Carboon Steel
Jumlah : 1 buah
Kondisi Operasi:
- Suhu : 30
- Tekanan : 1
- Massa : 6313,1313 kg/jam = 13918,1448 lb/jam
- Densitas : 1089,00249 kg/m3 = 67,984049 lb/ft3
Perhitungan:
- Menentukan volume bin
Rate Volumetrik (Q) = Kapasitas
ρ
= 13918,1448 lb/jam
67,984049 lb/ft3
= 204,726623 ft3/jam
APP C-37
= 3,90690063 × 68,0372464 + 1
2 ( 15000 - 2,34414038 ) 16
= 0,071361877 in × 16
16
- = 1,14179 = 3
16 16
Standardisasi do
do = di + 2 ts
= 68,0372 + 2 3
16
= 68,4122464 in = 5,70096261 ft
dari Tabel 5.7 hal. 91 Brownell & Young diperoleh do = 60 in
di baru = do - 2 ts
- = 60 - 2 3
16
= 59,625 in = 4,96869952 ft
Ls = 1,5 × di baru
= 1,5 × 59,625 in
= 89,4375 in
SPESIFIKASI ALAT :
- Nama : Bin penampung produk (NaOH)
- Type : Silinder tegak dengan tutup bawah berbentuk conical
dengan sudut 60˚
- Bahan : Carbon Steel SA-240 Grade M Type 316
- Pengelasan : Double welded butt joint
- Kapasitas : 255,908279 ft3
- Dimensi vessel : di : 59,625 in hb : 41,3094 in
do : 60 in tinggi tangki : 130,747 in
thb : 3 in ts : 3 in
16 16
Perhitungan
Rate bahan : 6313,1313 kg/jam = 13918,1448 lb/jam
Kapasitas Mesin: 13918,1448 lb/jam × 2
: 27836,2896 lbm
Densitas bahan : 67,984049 lbm/ft3
Volume mesin = kapasitas mesin
densitas
= 27836,2896 lbm
67,984049 lbm/ft3
= 409,453247 ft3
SPESIFIKASI ALAT :
- Nama alat : Mesin Pengemas
- Kapasitas bahan : 13918,1448 lbm/jam
- Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Type 316
- Kapasitas mesin : 27836,2896 lbm
- Jumlah : 1
Utilitas merupakan salah satu bagian yang paling penting untuk menunjang jalannya
proses produksi dalam suatu industri kimia. Unit utilitas yang diperlukan pada Pra Rancana
Pabrik Dekstrin Dari Bubuk Pati Ubi Kayu Dengan Proses Hidrolisis Enzim ini yaitu:
- air yang berfungsi sebagai air proses, air umpan boiler, air sanitasi dan air untuk pe-
madam kebakaran
- Steam sebagai media pemanas proses produksi
- Listrik yang berfungsi menjalankan alat produksi, utilitas dan untuk penerangan
- Bahan bakar untuk pengoprasian boiler
Dari kebutuhan unit utilitas yang diperlukan, maka utilitas dibai menjadi 4 unit, yaitu:
a. Unit penyedia steam
b. Unit penyedia air
c. Unit penyedia listrik
d. Unit penyedia bahan bakar
APP D-1
APP D-2
Dasar Perhitungan:
Dari Pers. 171, Savern W.H. hlm. 140, didapatkan Kapasitas Boiler, (Q):
ms × ( Hg ─ Hf )
Q =
1000
dimana:
ms = massa steam yang dihasilkan
Hg = entalphi steam pada 302 °F
Hf = entalphi air masuk pada 86 °F
Jadi:
649090,8735 lb/jam × 1180,26 - 54,03 btu/lb
Q =
1000
= 731025,6144 kbtu/jam = 731025614,4474 btu/jam
dimana: 1 Hp = 33475 btu/jam
Jadi, 731025614,4474
Q =
33475
= 21837,957 Hp
Panas yang dipidahkan oleh permukaan air = 6.105 W/m2 (Perry, Table 9.49)
2
= 190198,44 btu/jam.ft
731025614,4474 btu/jam
Luas permukaan panas (A) =
190198,44 btu/jam.ft2
= 3843,48901 ft2
Dari Pers. 173 Savern W.H. hlm. 140, didapatkan:
Hg ─ Hf
Faktor evaporasi =
970,3
1180,26 - 54,030
=
970,3
= 1,1607
Jumlah air yang dibutuhkan = faktor evaporasi × rate steam
= 1,1607 × 649090,8735 lb/jam
= 753401,6433 lb/jam
Bahan bakar yang digunakan adalah fuel oil 33 °API dengan Heating Value :
APP D-3
218379,5712 ft2
=
2,814 ft2/ft × 30 ft
= 2586,8227 ≈ 2588 tube
» Spesifikasi Boiler
- Tipe : Fire Tube Boiler
- Kapasitas Boiler : 731025614,4474 btu/jam
- Rate steam : 649090,8735 lb/jam
- Bahan bakar : Fuel oil 33 °API
- Effisiensi : 85%
- Heating surface : 218379,5712 ft2
- Jumlah tube : 2587,8227 tube
- Ukuran tube : 10 in
- Panjang tube : 30 in
- Jumlah Boiler : 1 buah
Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa jumlah air umpan yang dibutuhkan sebesar
753401,643 lb/jam. Air umpan boiler disediakan excess 20% sebagai pengganti
steam yang hilang, kebocoran akibat dari tranmisi diperkirakan sebesar 5% dan faktor
keamanan 10%.
Sehingga kebutuhan air umpan boiler sebesar:
APP D-4
Excess 20%,
1,2 × 753401,6433 lb/jam = 904081,9719 lb/jam
Faktor kebocoran 5%,
0,05 × 753401,6433 lb/jam = 37670,0822 lb/jam
Faktor keamanan 10%,
0,1 × 753401,6433 lb/jam = 75340,1643 lb/jam
Jadi total kebutuhan air umpan boiler adalah:
= 904081,9719 + 37670,0822 + 75340,1643 lb/jam
= 1017092,2184 lb/jam
= 461350,0038 kg/jam
Total kebutuhan air yang perlu disediakan pada pra rencana Pabrik Dekstrin adalah seba-
gai berikut:
No. Keterangan Jumlah (kg/jam)
1 Air Umpan Boiler 461350,0038
2 Air Sanitasi 1547,2867
3 Air Proses 12566,25
Jumlah 475463,5446
Air yang diperoleh berasal dari air sungai, sehingga perlu pengolahan awal. Sebelum
digunakan, air sungai tersebut perlu diproses untuk memenuhi kebutuhan air proses,
air umpan boiler, dan air sanitasi.
» Peralatan yang digunakan pada bagian pengolahan air
1. Pompa Air Sungai (L-211)
Fungsi : Memompakan air sungai ke bak penampung air bersih
Type : Centrifugal Pump
Dasar Perencanaan:
- rate aliran = 475463,5446 kg/jam
= 1048206,9305 lb/jam
- densitas (ρ) air = 62,1581 lb/ft3
- viskositas (μ) = 0,000538 lb/ft.detik
= 1,936967 lb/ft.jam
APP D-6
Perhitungan:
rate liquid
Rate volumetrik (Q) =
ρ liquid
1048206,9305 lb/jam
=
62,1581 lb/ft3
= 16863,5533 ft3/jam
= 4,6843 ft3/detik
= 1750,7986 gpm
Diasumsikan aliran turbulen (NRe > 2100), maka:
ID optimal = 3,9 × Q0,45 × ρ0,13 (Pers. 15 Petters & Timmerhaus, hlm. 496)
0,45
= 3,9 × 4,6843 × 62,1581 0,13
= 13,3663 in
Karena diameter pipa terlalu besar sehingga diambil:
Standarisasi ID = 8 in sch 80 (Geankoplis, App. A-5 hlm. 892)
Sehingga diperoleh :
OD = 8,625 in = 0,71875 ft
ID = 7,625 in = 0,63542 ft
A = 0,3171 ft2
Q
Laju aliran fluida (V) =
A
3
4,6843 ft /detik
=
0,3171 ft2
= 14,7724 ft/detik
= 53180,5527 ft/jam
Cek jenis aliran fluida:
D×V×ρ
NRe =
μ
0,63542 × 14,7724 × 62,1581
=
0,000538
= 1084394,1675
Karena NRe > 2100, maka jenis aliran fluida adalah turbulen.
Ditentukan bahan pipa adalah Carbon Steel.
Sehingga diperoleh:
ε = 4,6 × 10-5 m = 0,00015092 ft (Geankoplis, Fig. 2.10-3 hlm. 88)
ε 0,00015092
= = 0,000238
D 0,6354
f = 0,003 (Geankoplis, Fig. 2.10-3 hlm. 88)
Direncanakan:
a. Panjang pipa lurus = 80 ft
b. Elbow, 90° = 3 buah
Le/D = 35 (Tabel 2.10-1, Geankoplis hlm. 93)
APP D-7
L elbow = 35 ID
= 35 × 3 × 0,6354
= 66,7188 ft
c. Gate valve = 2 buah (wide open)
Le/D = 9 (Tabel 2.10-1, Geankoplis hlm. 93)
L elbow = 9 ID
= 9 × 2 × 0,6354
= 11,4375 ft
Dari Tabel 2.10-1, Geankoplis hlm. 93 diperoleh:
Kf = 2 × 0,17 = 0,34
Jadi, total panjang pipa:
ΔL = 80 + 66,7188 + 11,4375
= 158,1563 ft
1. Friksi pada kontraksi
Kc = 0,55 x (1-(A2/A1)) (A2/A1 = 0 karena nilai A1 > A2 )
= 0,55
2. Friksi pada ekspansi
2
K ex = (1-(A2/A1))
2
= (1-0)
= 1
Dari Pers. 2.10-8, Geankoplis, hlm. 94:
2
ΣF = 4 f ΔL + Kex + Kc + Kf v
D 2.α.gc
2
ΣF = 4 × 0,004158,156 + 1 + 0,55 + 0,34 × 14,7724
0,63542 2.α.gc
= 19,91513288 lbf.ft/lbm
ΔV2 + ΔZ + ΔP + ΣF + Ws = 0
2.α.gc gc ρ
Direncanakan :
ΔZ = 40 ft
ΔP = 0
Δv = 14,7724 ft/detik
α = 1 (aliran turbulen)
─ Ws = Δv2 + ΔZ + ΔP + ΣF
2.α.gc gc ρ
2
14,7724 40 0
= + + + 19,9151
2 × 1 × 32,174 32,174 62,158
= 24,5497
APP D-8
Perhitungan:
rate liquid
Rate volumetrik (Q) =
ρ liquid
1048206,93 lb/jam
=
62,1581 lb/ft3
= 16863,5533 ft3/jam
= 477,5252 m3/jam
Waktu pengendapan = 12 jam
Volume air = rate volumetrik × waktu pengendapan
= 477,5252 m3/jam × 12 jam
= 5730,3029 m3
Volume liquid = 80% volume bak, sehingga:
5730,3029 m3
Volume bak =
0,8
APP D-9
= 7162,8786 m3
Bak berbentuk persegi panjang dengan ratio:
Panjang : Lebar : Tinggi = 5 x 3 x 2
Volume bak = 5 m × 3 m × 2 m
= 30 m3
Sehingga:
Volume bak = 30 x3
7162,8786 = 30 x3
x = 6,2038 m
Jadi dimensi bak sedimentasi :
Panjang = 5 × 6,20 m = 31,0188 ≈ 31 m
Lebar = 3 × 6,20 m = 18,6113 ≈ 19 m
Tinggi = 2 × 6,20 m = 12,4075 ≈ 12 m
» Spesifikasi Bak Sedimentasi
- Bentuk : Persegi Panjang
- Panjang : 31 m
- Lebar : 19 m
- Tinggi : 12 m
- Bahan : Beton Bertulang
- Jumlah : 1 buah
= 1048206,9305 lb/jam
- densitas (ρ) air = 62,1581 lb/ft3
- viskositas (μ) = 0,00054 lb/ft.detik
PERHITUNGAN
Dengan cara yang sama pada pompa L-211, maka diperoleh spesifikasi sebagai
berikut:
» Spesifikasi Pompa
- Tipe : Centrifugal pump
- Daya pompa : 1 Hp
- Bahan : Carbon Steel
- Suhu max : 70 °C
- Jumlah : 1 buah
PERHITUNGAN
A. Menentukan dimensi tangki clarifier
rate liquid
Rate volumetrik (Q) =
ρ liquid
104820,6930 lb/jam
= = 1686,3553 ft3/jam
62,1581 lb/ft3
Diasumsikan:
- volume bahan = 80% volume tangki
- volume ruang kosong = 20% volume tangki
- waktu tinggal = 30 menit
Volume bahan = 1686,3553 ft3/jam × 0,5 jam
= 843,1777 ft3 = 23,8763 m
3
3
Jadi, volume tangki (VT) = 843,1777 ft
80%
= 1053,9721 ft3
Kebutuhan alum 30% dari volume air total.
Konsentrasi alum yang digunakan adalah 80 mg/L air ( 0,08 kg/m3 )
Jadi,
Kebutuhan alum = 30% × 23,8763 m3 × 0,08 kg/m3
= 0,5730 kg
APP D-12
24 jam/hari × 0,5730 kg
Kebutuhan alum tiap hari =
0,5 jam
= 27,5055 kg/hari
Menentukan dimensi tangki:
π . Di3 π . Di2
= + Ls
24 tg 1/2 α 4
Asumsi: Ls = 1,5 Di
π . Di3 π . Di2
1053,9721 ft3 = + 1,5 Di
24 tg (60) 4
1053,9721 ft3 = 0,07554 Di3 + 1,1775 Di3
62,1581 11,1459 - 1
= = 4,37951 psia
144
Pdesign = 14,7 + 4,37951 psia - 14,7
= 4,37951 psig
Menentukan tebal silinder (ts):
Bahan: HAS SA 240 Grade B
- F allowable (f) = 17500 psi (Brownell 1959, hlm. 342)
- faktor korosi (C) = 1/16 in
- tipe pengelasan = Double welded butt joint (E = 0,8 )
(Brownell 1959, hlm. 254)
Pi × Di
ts = + C
2 (f × E - 0,6 Pi)
4,37951 × 113,2756 1
= +
2 17500 × 0,8 - 0,6 × 4,37951 16
APP D-13
= = 0,90589 in
2. Panjang poros
L = h - Zi
dimana, L = panjang poros (ft)
Zi = jarak impeler dari dasar tangki = 43,875 in
h = tinggi silinder + tinggi tutup bawah = 159,2482 in
Jadi, panjang poros pengaduk (L),
= 159,2482 - 43,875 in
= 115,373 in = 9,6143 ft
» Spesifikasi Tangki Clarifier
- Bentuk : Tangki silinder, tutup bawah berbentuk conical
APP D-16
1048206,9305 lb/jam
= = 16863,553 ft3/jam
62,1581 lb/ft3
Diasumsikan:
- volume liquid = 80% volume tangki
- volume ruang kosong = 20% volume tangki
- waktu tinggal = 30 menit
- Merk : Showfou
- Daya pompa : 1 Hp
- Bahan : Carbon Steel
- Suhu max : 70 °C
- Jumlah : 1 buah
- Tinggi : 12 m
- Bahan : Beton Bertulang
- Jumlah : 1 buah
PERHITUNGAN
rate liquid
Rate volumetrik (Q) =
ρ liquid
1017092,2184 lb/jam
=
62,1581 lb/ft3
= 16362,9798 ft3/jam
= 463,3505 m3/jam
Waktu tinggal 1 jam
Volume air = rate volumetrik × waktu tinggal
= 463,3505 m3/jam × 1 jam
= 463,3505 m3
Direncanakan volume liquid 80% volume tangki, sehingga:
APP D-22
463,3505 m3
Volume tangki =
0,8
= 579,1881 m3
Menentukan dimensi tangki
Volume tangki = 1/4 π Di2 Ls
Diasumsikan, Ls = 1,5 Di, sehingga:
579,1881 ft3 = 1/4 × 3,14 × (Di)2 × 1,5 Di
579,1881 ft3 = 1,1775 Di3
Di = 7,8938 ft
Jadi,
Tinggi tangki (Ls) = 1,5 × 7,8938 ft = 11,8407 ft
= 4633,5050 m3
Bak berbentuk persegi panjang dengan rasio:
Panjang : Lebar : Tinggi = 5 : 3 : 2
Volume bak = 5 m × 3 m × 2 m = 30 m3
Sehingga:
Volume bak = 30 x3
4633,5050 m3 = 30 x3
x = 5,36533 m
Jadi dimensi bak boiler feed water:
Panjang = 5 × 5,36533 m = 26,8266 ≈ 27 m
Lebar = 3 × 5,36533 m = 16,0960 ≈ 16 m
Tinggi = 2 × 5,36533 m = 10,7307 ≈ 11 m
= 13,1862 in
Sehingga diambil:
Standarisasi ID = 8 in sch 80 (Geankoplis, App. A.5 hlm. 892)
Sehingga diperoleh:
OD = 8,625 in = 0,71874 ft
ID = 7,625 in = 0,63541 ft
A = 0,31710 ft2
Q
Laju aliran fluida (V) =
A
3
4,5453 ft /detik
=
0,31710 ft2
= 14,3339 ft/detik
= 51601,95 ft/jam
Cek jenis aliran fluida:
D×V×ρ
NRe =
μ
0,63541 × 14,3339 × 62,1581
=
0,000538
= 1052194,592
Karena NRe > 2100, maka jenis aliran fluida adalah turbulen
Ditentukan bahan pipa adalah Carbon Steel
Sehingga diperoleh:
ε = 4,6 × 10-5 m = 0,00015092 ft (Geankoplis, Fig. 2.10-3 hlm. 88)
ε 0,00015092
= = 0,000238
D 0,6354
f = 0,003 (Geankoplis, Fig. 2.10-3 hlm. 88)
Direncanakan:
a. Panjang pipa lurus = 80 ft
b. Elbow, 90° = 3 buah
Le/D = 35 (Tabel 2.10-1, Geankoplis, hlm. 93)
L elbow = 35 ID
= 35 x 3 x 0,6354
= 66,7181 ft
c. Gate valve = 2 buah (wide open)
Le/D = 9 (Tabel 2.10-1, Geankoplis, hlm. 93)
L elbow = 9 ID
= 9 x 2 x 0,6354
= 11,44 ft
Dari Tabel 2.10.1 hlm. 93 diperoleh:
Kf = 2 x 0,17 = 0,34
Jadi, total panjang pipa:
ΔL = 80 + 66,7181 + 11,44
APP D-25
= 158,1555 ft
1. Friksi pada kontraksi
Kc = 0,55 x (1-(A2/A1))
(A2/A1= 0 karena nilai A1 > A2 )
= 0,55
2. Friksi pada ekspansi
2
K ex = (1-(A2/A1))
2
= (1-0)
= 1
Dari Pers. 2.10.8, Geankoplis, hlm. 94:
ΣF = 4 f ΔL + Kex + Kc + Kf v2
D 2.α.gc
ΔV2 + ΔZ + ΔP + ΣF + Ws = 0
2.α.gc gc ρ
Direncanakan:
ΔZ = 40 ft
ΔP = 0
Δv = 14,3339 ft/detik
α = 1 (aliran turbulen)
-Ws = Δv2 + ΔZ + ΔP + ΣF
2.α.gc gc ρ
2
14,3339 40 0
= + + + 18,7504
2 × 1 × 32,174 32,174 62,158
= 23,1866
Menghitung daya pompa
(-Ws) × Q × ρ
Wp =
550
23,1866 × 4,5453 × 62,1581
=
550
= 0,1634 Hp
Untuk kapasitas (Q) = 1698,8283 gpm
η pompa = 80% (Peters & Timmerhauss, Fig. 1437 hlm. 520)
Wp 0,16344
BHP = = = 0,20 Hp
η pompa 0,80
APP D-26
PERHITUNGAN
rate liquid
Rate volumetrik (Q) =
ρ liquid
3411,1483 lb/jam
=
62,1581 lb/ft3
= 54,8786 ft3/jam
= 0,0152 ft3/detik
= 5,6976 gpm
Diasumsikan aliran turbulen (NRe > 2100), maka:
ID optimal = 3,9 × Q0,45 × ρ0,13 (Pers. 15, Peters & Timmerhauss, hlm. 496)
0,45 0,13
= 3,9 × 0,0152 × 62,1581
= 1,01535 in
Sehingga diambil:
Standarisasi ID = 1 in sch 40 (Geankoplis, App. A.5 hlm. 892)
APP D-27
Sehingga diperoleh:
OD = 1,32 in = 0,10958 ft
ID = 1,05 in = 0,087 ft
A = 0,00600 ft2
Q
Laju aliran fluida (V) =
A
3
0,0152 ft /detik
=
0,00600 ft2
= 2,5407 ft/detik
= 9146,4257 ft/jam
Cek jenis aliran fluida:
D×V×ρ
NRe =
μ
Kc = 0,55 x (1-(A2/A1))
(A2/A1= 0 karena nilai A1 > A2 )
= 0,55
2. Friksi pada ekspansi
2
K ex = (1-(A2/A1))
2
= (1-0)
= 1
Dari pers. 2.10.8, Geankoplis, hal 94:
ΣF = 4 f ΔL + Kex + Kc + Kf v2
D 2.α.gc
2,5407 2 40 0
= + + + 1,86
2 × 1 × 32,174 32,174 62,158
= 3,1994
Menghitung daya pompa
(-Ws) × Q × ρ
Wp =
550
3,1994 × 0,0152 × 62,158
=
550
= 0,1189 Hp
Untuk kapasitas (Q) = 5,6976 gpm
η pompa = 80% (Peters & Timmerhauss, Fig.1437 hlm. 520)
Wp 0,11886
BHP = = = 0,1486 Hp
η pompa 0,80
η motor = 80% (Peters & Timmerhauss, Fig. 1438 hlm. 521)
BHP
Daya motor =
η motor
APP D-29
0,14857
=
0,8
= 0,1857 Hp
» Spesifikasi Pompa
- Tipe : Centrifugal pump
- Daya pompa : 1 Hp
- Bahan : Carbon Steel
- Suhu max : 70 °C
- Jumlah : 1 buah
PERHITUNGAN
rate liquid
Rate volumetrik (Q) =
ρ liquid
3411,1483 lb/jam
=
62,1581 lb/ft3
= 54,8786 ft3/jam = 1,5540 m3/jam
= 37295,707 L/hari
Sehingga:
Volume bak = 30 x3
23,3099 m3 = 30 x3
x = 0,9193 m
Jadi dimensi bak klorinasi:
Panjang = 5 × 0,9193 m = 4,5967 ≈ 5 m
Lebar = 3 × 0,9193 m = 2,7580 ≈ 3 m
Tinggi = 2 × 0,9193 m = 1,8387 ≈ 2 m
» Spesifikasi Bak Klorinasi
- Bentuk : Persegi Panjang
- Panjang : 5 m
- Lebar : 3 m
- Tinggi : 2 m
- Bahan : Beton Bertulang
- Jumlah : 1 buah
PERHITUNGAN
rate liquid
Rate volumetrik (Q) =
ρ liquid
3411,1483 lb/jam
= 3
62,1581 lb/ft
= 54,8786 ft3/jam = 1,5540 m3/jam
Waktu tinggal 12 jam
Volume air = rate volumetrik × waktu tinggal
= 1,5540 m3/jam × 12 jam
= 18,648 m3
Direncanakan volume liquid 80% volume bak, sehingga:
18,648 m3
Volume bak = = 23,3099 m3
0,8
Bak berbentuk persegi panjang dengan ratio :
Panjang : Lebar : Tinggi = 5 : 3 : 2
Volume bak = 5 m × 3 m × 2 m = 30 m3
Sehingga:
Volume bak = 30 x3
23,3099 m3 = 30 x3
APP D-31
x = 0,9193 m
Jadi dimensi bak air sanitasi:
Panjang = 5 × 0,9193 m = 4,5967 ≈ 5 m
Lebar = 3 × 0,9193 m = 2,7580 ≈ 3 m
Tinggi = 2 × 0,9193 m = 1,8387 ≈ 2 m
» Spesifikasi Bak Air Sanitasi
- Bentuk : Persegi Panjang
- Panjang : 5 m
- Lebar : 3 m
- Tinggi : 2 m
- Bahan : Beton Bertulang
- Jumlah : 1 buah
Luas
No Lokasi 2 2 F Lumen
m ft
1 Pos keamanan/ penjagaan 20 215,27 5 1793,9414
2 Taman 450 4843,64 5 40363,6824
3 Koperasi 150 1614,55 5 13454,5608
4 Parkir karyawan 250 2690,91 5 22424,2680
5 parkir truk 250 2690,91 5 22424,2680
6 Ruang serba guna 150 1614,55 5 13454,5608
7 Perpustakaan 80 861,09 5 7175,7658
8 Area perkantoran dan TU 1200 12916,38 5 107636,4864
9 Toilet 50 538,18 5 4484,8536
10 Mushola 60 645,82 5 5381,8243
11 Poliklinik 80 861,09 10 14351,5315
12 Kantin 70 753,46 5 6278,7950
13 Pemeriksaan Bahab Baku 50 538,18 5 4484,8536
14 Gudang Bahan Baku 260 2798,55 5 23321,2387
15 PMK 60 645,82 10 10763,6486
16 Listrik/R.Genset 80 861,09 5 7175,7658
17 Ruang Bahan Bakar 120 1291,64 10 21527,2973
18 Ruang Boiler 400 4305,46 10 71757,6576
19 Unit Pengolahan Air 700 7534,55 10 125575,9008
20 Ruang Proses 30000 322909,46 10 5381824,3200
APP D-33
Penerangan seluruh area kecuali jalan dan taman, menggunakan Fluorescent Lamp
type day light 40 watt, yang mempunyai lumen output sebesar 1960 lumen.
1960 lumen
Lumen output = = 49 lumen/watt
40 watt
Total lumen = jumlah lumen - (lumen jalan + lumen taman)
= 7499572,1899 - 5381824,320 + 40363,6824
= 2077384,1875 lumen
2077384,1875 lumen
Tenaga listrik yang dibutuhkan =
49 lumen/watt
= 42395,5957 watt
42395,5957 watt
Jumlah lampu yang dibutuhkan =
40 watt
= 1059,8899 ≈ 1060 buah
Untuk penerangan jalan dan taman, menggunakan Mercury Vapor Light 100 watt
dengan lumen output sebesar 3000 lumen.
3000 lumen
Lumen output = = 30 lumen/watt
100 watt
Total lumen = lumen jalan + lumen taman
= 5381824,3200 + 40363,6824
= 5422188,0 lumen
5422188,0 lumen
Tenaga listrik yang dibutuhkan =
30 lumen/watt
= 180739,60 watt
180739,60 watt
Jumlah lampu yang dibutuhkan =
100 watt
= 1807,3960 ≈ 1807 buah
Dari perhitungan diatas didapatkan:
- Lampu Fluorescent = 42395,5957
- Lampu Mercury = 180739,60
- Peralatan bengkel = 2000
- Peralatan laboratorium = 1500
- Keperluan lain-lain = 1250 +
APP D-34
= 541,0395 + 2 6/16
= 541,7767
Dengan pendekatan ke atas maka didapatkan harga do = 240 in
(Brownell & Young, Tabel 5.7 hlm. 89-91)
Maka, harga di baru:
di = do - 2 ts
= 240 - 2 6/16
= 239,2628 in = 19,9384 ft
14,7 × 239,26 1
= +
2 ( 16250 × 0,8 – 0,6 × 14,7 ) 0,5 16
= ( 0,27073 × ( 16 / 16 ) ) + ( 1 / 16 )
= 5,33176 / 16 ≈ 1/3 in
» Spesifikasi Tangki Bahan Bakar
- Tipe : Persegi Panjang
- Bahan konstruksi : HAS SA 240 Grade A Type 410
- Dimensi : Di = 239,2628 in ts = 7/19 in
H = 811,5593 in tha = 16/53 in
thb = 1/3 in
- Jumlah : 1 buah
APPENDIX E
ANALISA EKONOMI
APP E-1
APP E-2
700
600
500
Indeks Harga
400
300 y = 8,8374x - 17.237,9672
R² = 0,8931
200
100
0
1980 1990 2000
Tahun 2010 2020
Dari grafik diatas maka persamaan linier kenaikan indeks pertahun saat ini adalah :
y = 8,8374 x - 17237,9672
Indeks harga pada tahun 2022 (x = 2024 )
y = 648,9304
5. Klorin (Cl2)
Kebutuhan per jam = 0,0078 L/jam
Harga per kg = Rp 4.139 (Alibaba, 2015)
Biaya per tahun
= 0,0078 L/jam x 24 jam/hari x 330 hari/tahun x
Rp 4.139 / L
= Rp 254.675
6. Alum
Kebutuhan per jam = 1,1461 kg/jam
Harga per liter = Rp 2.804 (Alibaba, 2015)
Biaya per tahun
= 1,146 L/jam x 24 jam/hari x 330 hari/tahun x Rp 2.804
/L
= Rp 25.446.808
7. Air Proses
Kebutuhan per jam = 12566,2541 kg/jam
Harga per liter = Rp 1.068 (Alibaba, 2015)
Biaya per tahun
= 12566,2541 L/jam x 24 jam/hari x 330 hari/tahun x
Rp 1.068 / L
= Rp 106.292.414.236
8. Air Sanitasi
Kebutuhan per jam = 1547,2867 kg/jam
Harga per liter = Rp 801 (Alibaba, 2015)
Biaya per tahun
= 1547,2867 L/jam x 24 jam/hari x 330 hari/tahun x
Rp 801 / L
= Rp 9.815.863.169
ANALISA PROFITABILITAS
Sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan tahun 1984 (UU no. 7/1983) dan
Undang-undang ketentuan umum dan tata cara perpajakan (UU no.6/1983) :
- 15% untuk laba sampai Rp. 25.000.000,-
- 25% untuk laba sampai Rp. 50.000.000,-
- 40% untuk laba > Rp. 50.000.000,-
Asumsi yang diambil adalah :
a. Bunga kredit sebesar 12,0% per tahun
b. Pengembalian pinjaman dalam waktu 10 tahun
c. Umur pabrik 10 tahun
d. Kapasitas produksi :
Tahun I : 60% produksi total
Tahun II : 80% produksi total
Tahun III : 100% produksi total
1. Laba Perusahaan
Laba Perusahaan, yaitu keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk.
Total penjualan per tahun= Rp1.035.510.229.117 (kapasitas 100%)
Laba kotor = Harga jual ─ Biaya produksi
= Rp1.035.510.229.117 ─ Rp872.373.496.739
= Rp163.136.732.378
Pajak penghasilan = 40% × Laba kotor
= 40% × Rp163.136.732.378
= Rp65.254.692.951
Laba Bersih = Laba kotor − Pajak penghasilan
= Rp163.136.732.378 − Rp65.254.692.951
= Rp97.882.039.427
Nilai penerimaan Cash Flow sebelum pajak (CAbt) :
CAbt = Laba kotor + Depresiasi alat
= Rp163.136.732.378 + Rp52.367.241.031
= Rp215.503.973.409
APP E-10
Modal tetap
POTBT = × 1 tahun
Cash flow sebelum pajak
Rp523.672.410.312
= × 1 tahun
Rp215.503.973.409
= 2,43 tahun
Modal tetap
POTAT = × 1 tahun
Cash flow setelah pajak
Rp523.672.410.312
= × 1 tahun
Rp150.249.280.458
= 3,49 tahun
produksi.
FC + (0,3 SVC)
BEP = × 100%
S - 0,7SVC - VC
a. Biaya Tetap (FC)
FC = Rp117.931.026.802
b. Biaya Variabel (VC)
Bahan Baku pertahun = Rp43.675.653.172
Biaya Utilitas pertahun = Rp460.381.087.360
Total Biaya Variabel (VC) = Rp504.056.740.532
c. Biaya Semi Variabel (SVC)
Biaya Umum (GE) = Rp136.804.895.588
Biaya Overhead = Rp22.447.932.309
Penyediaan operasi = Rp3.927.543.077
Biaya laboratorium = Rp3.927.543.077
Gaji karyawan langsung = Rp11.229.600.000
Supervisi = Rp2.245.920.000
Perawatan dan Pemeliharaan = Rp26.183.620.516
Royalti = Rp8.723.734.967
Total Biaya Semi Variable (SVC) = Rp215.490.789.535
d. Harga Penjualan (S)
S = Rp1.035.510.229.117
maka,
FC + (0,3 SVC)
BEP = × 100%
S - 0,7SVC - VC
= 47,97%
Titik BEP terjadi pada kapasitas = 47,97% × 50.000 ton/tahun
= 23.985 ton/tahun
Nilai BEP untuk Pabrik Dekstrin berada diantara nilai 30-60%
sehingga nilai BEP diatas memadai.
S= 1.035T
Pengeluaran dalam rupian tahun
TPC= 738T
BEP
SVC= 193T
FC= 117T
(kapasitas)
35,1%
Untuk produksi tahun pertama kapasitas 60% dari kapasitas yang sebenarnya,
sehingga keuntungan adalah :
PBi [ 100 - BEP ] - [ 100% - kapasitas ]
=
PB [ 100 - BEP ]
dimana :
PBi = keuntungan pada % kapasitas yang tercapai (dibawah 100%)
PB = keuntungan pada kapasitas 100%
% kapasitas = % kapasitas yang tercapai
PBi [100 - 35,1%] - [100% - 60%]
=
Rp97.882.039.427 [ 100 - 35,1% ]
PBi = Rp97.488.624.059
Sehingga cash flow setelah pajak untuk tahun pertama :
CA = Laba bersih tahun pertama + Depresiasi alat
= Rp97.488.624.059 + Rp5.236.724.103
= Rp102.725.348.162
Untuk produksi tahun kedua kapasitas 80% dari kapasitas sebenarnya, sehingga
keuntungan adalah :
PBi [100 - BEP] - [100% - kapasitas]
=
PB [ 100 - BEP ]
dimana :
PBi = keuntungan pada % kapasitas yang tercapai (dibawah 100%)
PB = keuntungan pada kapasitas 100%
% kapasitas = % kapasitas yang tercapai
PBi = [ 100 - 351% ] - [ 100% - 80% ]
Rp97.882.039.427 [ 100 - 351% ]
PBi = Rp97.476.268.717
S= 1.035T
am rupian tahun
TPC= 738T
APP E-13
S= 1.035T
BEP
SVC= 193T
Shutdown rate
FC= 117T
11,57% (kapasitas)
35,1%
Dimana :
i1 = bunga pinjaman ke-1 yang ditrial
i2 = bunga pinjaman ke-2 yang ditrial
APP E-15
Sehingga,
-17.551.130.987,0
IRR = 22% + × { 0,23 ─ 0,22 }
-17.551.130.987 ─ -35.335.269.365
= 21,01%
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai IRR 21,0% per tahun.
Karena harga IRR lebih besar dari bunga bank (12%), maka Pabrik Dekstrin
ini layak didirikan.