3.kak PSN
3.kak PSN
I. PENDAHULUAN
Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD seperti juga penyakit menular
lainnya didasarkan pada usaha pemutusan rantai penularannya. Pada penyakti
DBD yang merupakan komponen epidemiologi adalah terdiri dari virus dengue,
nyamuk Aedes aegypti dan manusia. Belum adanya vaksin untuk pencegahan
penyakit DBD dan belum ada obat-obatan khusus untuk penyembuhannya maka
pengendalian DBD tergantung pada pemberantasan nyamuk Aedes aegypti.
Penderita penyakit DBD diusahakan sembuh guna menurunkan angka kematian,
sedangkan yang sehat terutama pada kelompok yang paling tinggi resiko terkena,
diusahakan agar jangan mendapatkan infeksi virus dengan cara memberantas
vektornya (Dinkes, 2008).
Sampai saat ini pemberantasan vektor masih merupakan pilihan yang terbaik
untuk mengurangi jumlah penderita DBD. Strategi pemberantasan vektor ini pada
prinsipnya sama dengan strategi umum yang telah dianjurkan oleh WHO dengan
mengadakan penyesuaian tentang ekologi vektor penyakit di Indonesia. Strategi
tersebut terdiri atas perlindungan, pemberantasan vektor dalam wabah dan
pemberantasan vektor untuk pencegahan wabah, dan pencegahan penyebaran
penyakit DBD.
III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Tujuan diadakannya program PSN ini adalah untuk memutus mata rantai
penularan DBD melalui gerakan 3M Plus, yaitu singkatan dari Menguras,
Menutup, Mengubur, serta menghindari pertumbuhan vektor-vektor baru.
B. TUJUAN KHUSUS
Masyarakat tahu dan mengerti bagaimana cara memlakukan pemberantasan
sarang nyamuk (PSN).
Cara yang digunakan dalam PSN dikenal dengan sebutan “3M Plus”.
A. Pertama, yaitumengurasbakmandi/WCdan TPA lainnya secara teratur
sekurang-kurangnya seminggu sekali (perkembangan telur-larva-pupa-nyamuk
kurang lebih Sembilan hari), menggosok dinding bagian dalam dari bak mandi,
dan semua tempat penyimpanan air untuk menyingkirkan telur nyamuk.
B. Kedua, menutup rapat TPA sehingga nyamuk tidak dapat masuk. Namun, TPA
tertutup lebih sering mengandung larva dibandingkan TPA yang terbuka karena
penutupnya jarang terpasang dengan baik dan sering dibuka untuk mengambil
air di dalamnya. Tempayan dengan penutup yang longgar seperti itu lebih
disukai nyamuk untuk tempat bertelur karena ruangan didalamnya lebih gelap
dari pada tempat air yang tidak tertutup sama sekali.
C. Ketiga, mengubur barang-barang yang sudah tidak terpakai agar tidak dijadikan
tempat bersarang nyamuk. Barang-barang yang sudah tidak dipakai dan
berpotens iuntuk menampung air dapat menjadi tempat yang cocok untuk
nyamuk bersarang.
VI. SASARAN