Anda di halaman 1dari 42

FOCUS GROUP DISCUSSION

KemenkeuTepercaya

JABATAN FUNGSIONAL
ANALIS KEUANGAN PUSAT
DAN DAERAH

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

1
DASAR HUKUM
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 11 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
1 SEBAGAIMANA DIUBAH TERAKHIR DENGAN 4 37/PMK.07/2019
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2020 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JF AKPD
TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR


PERATURAN MENTERI PAN-RB NOMOR 42 TAHUN 2014
5 38/PMK.07/2019 SEBAGAIMANA DIUBAH DENGAN
2 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEUANGAN
PMK NOMOR 119 TAHUN 2022
PUSAT DAN DAERAH
TENTANG STANDAR DAN UJI KOMPETENSI SERTA
PENGEMBANGAN KOMPETENSI JF AKPD

PERATURAN MENTERI PAN-RB NOMOR 13 TAHUN 2019


TENTANG PENGUSULAN, PENETAPAN, DAN
PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI
3
NEGERI SIPIL

2
LATAR BELAKANG
PEMBENTUKAN JF AKPD
Amanat UU ASN untuk mengembangkan jabatan fungsional
tertentu, agar pegawai Kemenkeu, K/L atau Pemda tidak
hanya fokus pada jalur karier di jabatan struktural
Jabatan Fungsional Analis Keuangan Pusat dan
Daerah (AKPD) adalah salah satu jabatan
fungsional yang mempunyai ruang lingkup
Kebutuhan atas kompetensi dan keahlian tertentu dalam tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
rangka menjawab tantangan dan permasalahan terkait melaksanakan analisis keuangan pusat dan
kompleksitas pengelolaan keuangan pusat dan daerah daerah dalam lingkungan Instansi Pusat dan
Daerah.
(PermenPAN RB Nomor 42 Tahun 2014 tentang Jabatan
Fungsional AKPD)
Kebutuhan SDM yang kompeten dalam melakukan
analisis/kajian dan memberikan rekomendasi kebijakan di
bidang keuangan pusat dan daerah kepada Pimpinan dalam
rangka meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan
daerah

3
KEDUDUKAN JF AKPD

Kedudukan AKPD dalam


struktur organisasi instansi
pemerintah berada di bawah
Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT)
Pratama dan memiliki garis
komando langsung dari PPT
Pratama.

Dalam rangka efektivitas rentang kendali pengawasan, kedudukan AKPD dapat diatur oleh PPT Pratama, antara lain
sebagai berikut:
▪ AKPD Ahli Utama berada langsung di bawah dan berkordinasi dengan PPT Pratama;
▪ AKPD Ahli Madya dan Ahli Muda berada di bawah dan berkoordinasi dengan pejabat administrator yang memiliki
keterkaitan dengan pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional yang bersangkutan; dan
▪ AKPD Ahli Pertama berada di bawah dan berkoordinasi dengan pejabat pengawas yang memiliki keterkaitan
dengan pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional yang bersangkutan.

4
JENJANG, KRITERIA, DAN KELAS JABATAN JF AKPD

NO. JENJANG KRITERIA KEPANGKATAN KELAS JABATAN

1. AKPD Ahli Pertama Penata Muda, III/a 8


Penata Muda Tk I, III/b

2. AKPD Ahli Muda Penata, III/c 9


Penata Tk I, III /d

3. AKPD Ahli Madya Pembina, IV/a 11


Pembina Tk I, IV/b
Pembina Utama Muda, IV/c

4. AKPD Ahli Utama Pembina Utama IV/d 13


Pembina Utama, IV/e

5
TUNJANGAN JABATAN AKPD

JENJANG JABATAN BESAR TUNJANGAN

AKPD Pertama Rp540.000,00


(Gol. III/a – III/b)
AKPD Muda Rp960.000 ,00
(Gol. III/c – III/d)
AKPD Madya Rp1.260.000,00
(Gol. IV/a - IVc)
AKPD Utama Rp1.500.000,00
(Gol. IV/d – IV/e)

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2017

6
DATA IMPLEMENTASI JF AKPD
(SETELAH PENYETARAAN JABATAN)
3.978 AKPD
Kalimantan Sulawesi 53 orang di DJPK-Kemenkeu
41 Pemda 31 Pemda 43 orang di Kemendagri
344 AKPD 356 AKPD 3.8822 orang di Pemda
Maluku dan
Papua 2 Kementerian
4 Pemda 311 Pemda
52 AKPD
24 Provinsi
Pengguna 223 Kabupaten
64 Kota

1 orang Ahli Utama


Sumatera 63 orang Ahli Madya
113 Pemda 3.832 orang Ahli Muda
1.515 AKPD 82 orang Ahli Pertama
Jenjang

Jawa Data Penyetaraan Pemda


2 K/L dan
97 Pemda Bali dan Nusa Tenggara
3.727 AKPD
53 AKPD DJPK 25 Pemda 56,83% data terkumpul
43 AKPD Kemendagri 407 AKPD (308 dari 542 Pemda)
1.208 AKPD Pemda
*) Data per 30 Juni 2023
7
PEMBAGIAN PERAN INSTANSI PEMBINA
DAN INSTANSI PENGGUNA JF AKPD

ASPEK INSTANSI PEMBINA INSTANSI PENGGUNA

• Menyusun pedoman formasi JF AKPD. • Menyusun usulan kebutuhan JF AKPD.


• Memberikan rekomendasi kebutuhan/ • Menyampaikan usulan kebutuhan JF AKPD
Penyusunan Kebutuhan JF formasi JF AKPD. (disertai perhitungan beban kerja ) ke Instansi
AKPD (Formasi) Pembina untuk mendapatkan rekomendasi.
• Menyampaikan dokumen penetapan
kebutuhan JF AKPD ke Instansi Pembina.
• Menyusun petunjuk pelaksanaan dan • Mendokumentasikan SKP AKPD setiap tahun.
petunjuk teknis JF AKPD. • Menyusun Tim Penilai Kinerja JF AKPD.
• Menyusun standar kualitas hasil kerja dan • Menetapkan PAK JF AKPD setiap tahun.
pedoman penilaian kualitas hasil kerja. • Merekap PAK AKPD dan memetakan
• Menyusun pedoman penulisan karya kenaikan pangkat dan/atau kenaikan jenjang
Manajemen Kinerja
tulis/karya ilmiah yang bersifat inovatif di AKPD.
bidang tugas JF AKPD. • Menyampaikan hasil penilaian, output SKP
dan PAK kepada Instansi Pembina.

8
PEMBAGIAN PERAN INSTANSI PEMBINA
DAN INSTANSI PENGGUNA JF AKPD…2)

ASPEK INSTANSI PEMBINA INSTANSI PENGGUNA

• Menyusun standar kompetensi JF AKPD. • Melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan


• Menyusun pedoman akreditasi uji kompetensi. kompetensi peserta yang akan diusulkan dalam uji
• Menyelenggarakan uji kompetensi. kompetensi JF AKPD.
• Memberikan rekomendasi pengangkatan. • Mengusulkan peserta uji kompetensi (disertai
Manajemen Karier JF AKPD • Memberikan rekomendasi kenaikan jenjang dokumen persyaratan) dalam rangka pengangkatan
- pengangkatan jabatan. dan kenaikan jenjang jabatan.
- kenaikan pangkat • Membentuk Tim Uji Kompetensi dan mengajukan
- kenaikan jenjang usulan akreditasi.
• Menyelenggarakan uji kompetensi (bagi yang telah
terakreditasi).
• Memproses kenaikan pangkat dan kenaikan jenjang
jabatan JF AKPD.
• Menyusun kurikulum pelatihan JF AKPD. • Menyiapkan pelatihan klasikal dan non klasikan
• Menyelenggarakan pelatihan JF AKPD. untuk pengembangan kompetensi JF AKPD
• Membina penyelenggaraan pelatihan fungsional khususnya kompetensi manajerial dan sosial
pada lembaga pelatihan. kultural.
• Menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di • Memberikan kesempatan Tugas Belajar.
Pendidikan dan Pelatihan bidang tugas JF AKPD. • Mengusulkan dan menugaskan AKPD untuk
• Melakukan akreditasi pelatihan fungsional mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh
dengan mengacu kepada ketentuan yang telah Instansi Pembina
ditetapkan oleh LAN.

9
ALUR PENGUSULAN PENGGUNAAN JF KEMENKEU
Dari Instansi Pemerintah Lain

Instansi Pemerintah Pengusul UPTJF melakukan assessment


menyampaikan surat Biro Organta berkoordinasi dan memberikan
permohonan penggunaan JF dengan UPTJF terkait pertimbangan teknis terhadap
Kemenkeu ke Setjen cq. Biro pertimbangan teknis atas usulan penggunaan JF, serta
Organta selaku UKPJF dilampiri usulan penggunaan menyampaikan ke Biro
proposal/NA Organta

Dalam hal usulan dapat Biro Organta menerbitkan


UPTJF menerbitkan
disetujui, maka Instansi rekomendasi/izin prinsip
rekomendasi KJF dan
Pemerintah Pengusul penggunaan JF berdasarkan
menyampaikan ke Instansi
berkoordinasi lebih lanjut pertimbangan teknis dari
Pemerintah Pengusul dengan
dengan UPTJF terkait teknis UPTJF dan menyampaikan ke
tembusan ke Biro Organta
perhitungan KJF Instansi Pemerintah Pengusul

*) UPTJF AKPD adalah Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK)

10
ALUR PENYUSUNAN DAN PENETAPAN
KEBUTUHAN/FORMASI JF AKPD

Instansi Pemerintah Pengusul


Instansi Pemerintah Pengusul DJPK melakukan evaluasi atas
menyusun Kebutuhan JF
menyampaikan usulan usulan kebutuhan JF AKPD
AKPD selama 5 tahun yang
kebutuhan JF AKPD kepada dan melakukan koordinasi
dirinci per tahun dilengkapi
DJPK c.q. Sekretariat Jenderal dengan Instansi Pemerintah
dengan perhitungan dan
Perimbangan Keuangan Pengusul
rincian beban kerja

KemenPAN-RB menetapkan Instansi Pemerintah


Dalam hal usulan disetujui,
kebutuhan JF AKPD menyampaikan usulan
DJPK menerbitkan
kebutuhan JF AKPD disertai
(Intansi Pemerintah rekomendasi kebutuhan JF
rekomendasi kebutuhan JF
menyampaikan kepada AKPD dan menyampaikan ke
AKPD dari DJPK kepada
Instansi Pembina) Instansi Pemerintah Pengusul
KemenPAN-RB

11
PENYUSUNAN KEBUTUHAN/FORMASI JF AKPD
(Lampiran II PMK 37/2019)
Kebutuhan AKPD : jumlah dan susunan AKPD dalam jabatan tertentu yang diperlukan oleh suatu
Instansi Pemerintah untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam jangka waktu tertentu

Disusun untuk Mempertimbangkan Penghitungan Memperhatikan Komposisi


jangka waktu 5 JF eksisting, jumlah dilakukan dengan indikator antara Kebutuhan:
tahun dan dirinci JF yang akan naik membagi beban lain jumlah obyek - Ahli Pertama s.d
per tahun jabatan, pensiun dan kerja dalam 1 dan besaran PAD, Madya: 90%
berhenti pada setiap tahun dengan Jam besaran anggaran - Ahli Utama: 10%
tahun Kerja Efektif 1 TKDD, besaran
tahun belanja daerah

Beban Kerja : waktu yg diperlukan untuk


Beban Kerja penyelesaian kegiatan
Kebutuhan = Jam Kerja Efektif
Jam Kerja Efektif : jam kerja yang secara
objektif digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan dari kegiatan pokok dan tambahan
12
CONTOH PENYUSUNAN
KEBUTUHAN JF AKPD
01 Merencanakan kegiatan selama 5 (lima) tahun
02 Merinci kegiatan per tahun (Tahun Kesatu s.d
Kelima)
KEGIATAN DAN BEBAN KERJA AKPD
Tahun kesatu
PEMERINTAH DAERAH X (Tahun Kesatu s.d.Kelima)
NO RENCANA KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN BEBAN KERJA
TAHUN KESATU (jam)
NO RINCIAN KEGIATAN BEBAN KERJA
(jam) Tugas Pokok

Tugas Pokok 1. Melakukan identifikasi dan inventarisasi data PAD. 1.000

1. Melakukan identifikasi dan inventarisasi 5.000


data PAD. 2. Melakukan pengolahan dan analisis data PAD. 1.000

2. Melakukan pengolahan dan analisis data 5.000


PAD.
Tahun kedua
3. Memberikan rekomendasi mengenai PAD. 6.000
NO RENCANA KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN BEBAN KERJA
4. Melakukan telaah standar analisa belanja. 400 TAHUN KEDUA (jam)

5. Melakukan telaah standar satuan harga. 400 Tugas Pokok


1. Melakukan identifikasi dan inventarisasi data PAD. 1.000
Tugas Tambahan
2. Melakukan pengolahan dan analisis data PAD. 500
1. Membuat karya tulis ilmiah di bidang AKPD. 400
3. Memberikan rekomendasi mengenai PAD. 500
Tugas Tambahan
1. Membuat karya tulis ilmiah di bidang AKPD. 400

13
CONTOH PENYUSUNAN
KEBUTUHAN JF AKPD…(2)

03 Penghitungan Kebutuhan JF AKPD


04
Kebutuhan JF AKPD dan penambahan AKPD
(contoh apabila tidak ada AKPD yang mutasi,
pemberhentian, dan pensiun)
Tahun Jumlah Jam Kebutuhan Komposisi Jabatan Fungsional AKPD
Beban Kerja Jabatan
Kerja Efektif Fungsional AKPD
Pertama s.d. Utama Tahun Kesatu Kedua Ketiga Keempat Kelima
Madya
Kebutuhan
(1) (2) (3) (4) = (2) / (3) (5) = 90% x (4) (6) = 10% x (4) 2 2 3 3 4
AKPD
Penambahan
1 2.000 1.250 2 2 - - - 1 - 1
AKPD
2 2.400 1.250 2 2 -

3 3.800 1.250 3 3 -

4 4.000 1.250 3 3 -
Pengajuan usulan kebutuhan JF AKPD
5 5.000 1.250 4 4 - kepada Instansi Pembina harus dilengkapi
penghitungan sebagaimana langkah 1-4

14
TUGAS DAN FUNGSI JF AKPD
TUGAS :
melakukan kegiatan analisis di bidang keuangan pusat dan daerah.

BENTUK KEGIATAN:
▪ melakukan identifikasi, inventarisasi, dan
Manajemen pemutakhiran data
Penerimaan
▪ melakukan pengolahan dan analisis data
▪ melakukan kajian teknis
▪ menyusun rekomendasi kebijakan
Desentralisasi Manajemen ▪ melakukan persuasi kebijakan
Fiskal Pengeluaran
LINGKUP ▪ melakukan analisis dan penyajian informasi
KEUANGAN keuangan dan nonkeuangan
PUSAT DAN
DAERAH ▪ menyusun makalah
▪ melakukan pemantauan dan evaluasi

Tugas Pokok dan Tugas Tambahan AKPD


Manajemen
Manajemen
Pembiayaan
sebagaimana tercantum pada PermenPAN-RB 42
Aset
dan Utang Tahun 2014 tentang JF AKPD dan PMK 37 Tahun
2019 tentang Petunjuk Teknis JF AKPD
15
TUGAS POKOK
Menulis makalah dan
artikel terkait HKPD Melakukan telaah Barang Milik
Melakukan identifikasi dan Negara/Daerah, standar analisa
inventarisasi data, melakukan belanja, satuan harga, dan
pengolahan dan analisis data, tambahan penghasilan
monev, dan memberikan
(tunjangan daerah)
rekomendasi terkait:
• PAD
• Belanja Daerah
• Dana Perimbangan, Dana
Otsus, Dana Transfer Lainnya,
Menyusun buku pegangan /
Dana Keistimewaan, dan Dana tulisan
Desa teknis terkait HKPD
• Pembiayaan Daerah
• Laporan Keuangan Daerah
• Rancangan APBD dan
Rancangan Perubahan APBD
• Dana Dekonsentrasi Memberikan sosialisasi/bimtek
• Dana Tugas Pembantuan terkait HKPD
• Informasi Keuangan Daerah

16
TUGAS TAMBAHAN
1. Membuat modul bahan ajar diklat analisis keuangan
pusat dan daerah

2. Membuat karya tulis ilmiah di bidang analisis


keuangan pusat dan daerah

3. Membuat model kebijakan sebagai bahan diklat


analisis keuangan pusat dan daerah

4. Membuat alat bantu diklat analisis keuangan pusat dan


daerah

5. Mengembangkan buku pedoman tentang analisis


keuangan pusat dan daerah

6. Menyusun/mengembangkan juklak/ juknis di bidang


analisis keuangan pusat dan daerah

7. Melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan


tugas pokok jabatannya

17
PELAKSANAAN TUGAS AKPD

Pelaksanaan Tugas AKPD berbasis 55 Tugas Pokok dan


IKU & Renja Unit
Kinerja Uraian Tugas 7 Tugas Tambahan
Teknis

Penilaian kinerja didasarkan pada SKP disusun


Pimpinan Pimpinan berdasarkan penetapan
pencapaian SKP (60%) dan Perilaku
Unit Teknis Unit Teknis kinerja unit kerja dan
Kerja (40%) merupakan penjabaran
Rencana Kerja
Tahunan Instansi yang
berorientasi pada hasil
Output SKP AKPD berupa laporan akhir secara nyata dan
terkait Analisis Keuangan Pusat dan Paling sedikit 3 Tugas Pokok terukur.
dan maksimal 20% Tugas
Daerah Tambahan

18
ALUR SKP

Penyusunan SKP Penetapan SKP Pelaksanaan Penilaian SKP


SKP
PP Nomor 30 Tahun 2019
tentang Penilaian Kinerja
PNS Penyusunan SKP SKP disetujui dan AKPD menyampaikan
Penilaian SKP dilakukan
dilakukan dengan ditetapkan oleh laporan pelaksanaan
kinerja setiap semester oleh pejabat penilai yaitu
Sasaran Kinerja Pegawai memperhatikan: pimpinan tinggi pratama
yang mengacu pada atasan langsung.
(SKP) a. rencana strategis di unit yang
ketentuan masing- Hasil penilaian kinerja
instansi; bersangkutan setiap
adalah rencana kinerja dan masing Instansi. sampai dengan akhir
b. rencana kerja tahunan; tahun pada bulan
target yang akan dicapai Laporan pelaksaaan Desember pada
c. organisasi dan tata Januari.
oleh seorang PNS yang kinerja tersebut tahun yang bersangkutan
kerja; Khusus untuk
harus dicapai setiap tahun. digunakan sebagai bahan paling lambat ditetapkan
d. uraian jabatan; dan/ pengangkatan di tengah
pelaksanaan dialog pada akhir Januari tahun
atau tahun, SKP ditetapkan
kinerja individu (berupa berikutnya.
e. SKP atasan langsung. setelah PNS
mentoring/coaching)
diangkat dan dilantik ke
yang ditujukan untuk
dalam JF AKPD.
meningkatkan kinerja
AKPD.

paling lambat akhir Januari


paling lambat akhir Januari tahun berjalan selama tahun berjalan
tahun berikutnya

19
ALUR PENILAIAN KINERJA
Untuk
PENILAIAN PRESTASI KERJA menyampaikan hasil
Kenaikan
penilaian dan PAK
60% 40% Pangkat
kepada Menanda-
dan/atau
Perilaku Kenaikan tangani
Kerja Jenjang Jabatan PAK

Pejabat Pembina Kepegawaian Ketua Tim Penilai Kinerja selaku


(PPK) Pejabat yang Berwenang (PyB)
Dinilai Oleh
memproses PAK
Output SKP
disampaikan Setiap Januari tahun menyampaikan
ke berikutnya menyampaikan rekapitulasi
kepada kepada

UNIT
KEPEGAWAIAN
Atasan Tim Penilai Kinerja
Langsung JF AKPD

menyampaikan hasil penilaian dan PAK kepada


INSTANSI PEMBINA

20
TIM PENILAI KINERJA
Tujuan Pembentukan
01 03
Untuk menjamin obyektivitas dan keselarasan hasil ▪ Tim penilai kinerja Instansi Pusat dibentuk oleh Pejabat
penilaian Prestasi Kerja AKPD yang dilakukan oleh yang Berwenang dan ditetapkan oleh Pejabat Pembina
Pejabat Penilai. Tim penilai kinerja dibentuk untuk Kepegawaian
masing-masing instansi. ▪ Tim penilai kinerja lnstansi Daerah Provinsi,
Kabupaten/Kota dibentuk oleh Sekretaris Daerah
Provinsi, Kabupaten/Kota dan ditetapkan oleh PPK
Provinsi, Kabupaten/Kota.
02 Tugas dan Fungsi
Susunan Keanggotaan
a. mengevaluasi keselarasan hasil penilaian 04 a. seorang Ketua merangkap anggota;
Prestasi Kerja yang dilakukan oleh para Pejabat
Penilai. b. seorang Sekretaris merangkap anggota (dari unsur
b. menetapkan angka kredit berdasarkan evaluasi kepegawaian); dan
sebagaimana dimaksud pada huruf a. c. paling kurang 3 (tiga) orang anggota
c. memberikan bahan pertimbangan kepada PPK *) paling sedikit 2 (dua) orang dari AKPD
dalam pengembangan AKPD dan dijadikan **) apabila tidak dapat dipenuhi, dapat berasal dari PNS
sebagai persyaratan dalam pengangkatan yang memiliki kompetensi untuk menilai hasil kerja AKPD
jabatan dan kenaikan pangkat, pemberian
tunjangan dan sanksi, mutasi, dan promosi, serta 05 Syarat menjadi Anggota
untuk mengikuti Pendidikan dan Pembelajaran a. menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan
AKPD. jabatan/pangkat AKPD yang dinilai.
b. memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai kinerja
AKPD.
c. aktif melakukan penilaian
21
KONVERSI NILAI PRESTASI KERJA MENJADI
ANGKA KREDIT
Pejabat Penilai Tim Penilai
Penilaian Kinerja Konversi Nilai menjadi Angka Kredit
(Prestasi Kerja)
Nilai
Kategori Besaran Konversi
(PermenPAN 42/2014)
Sangat Baik ≥ 91 150%
Baik 76-90 125%
Cukup 61-75 100%
Kurang 51-60 75%
Buruk ≤ 50 50%
Angka Kredit Angka
atau
Predikat (PermenPAN 6/2022) Besaran Konversi
x Minimal per Tahun = Kredit
Sangat Baik 150%
Baik 125%
Butuh Perbaikan 100%
Kurang/Misconduct 75%
Angka Kredit Minimal
Sangat Kurang 50% Jenjang
Per Tahun
Pertama 12,5
Muda 25
Madya 37,5
Utama 50
22
CONTOH KONVERSI PENILAIAN PRESTASI KERJA
MENJADI ANGKA KREDIT
AKPD bernama Adi dengan Jabatan Ahli Madya, pada tahun 2021 memperoleh nilai sebagai berikut
(menggunakan PermenPAN 8/2021) :

Sasaran Kerja Pegawai (SKP) 89,68 x 60% 53,80 Penilaian oleh Atasan
langsung
Perilaku Kerja 1. Orientasi Pelayanan 92
2. Integritas 95
3. Komitmen 93
4. Disiplin 92
5. Kerjasama 93
6. Kepemimpinan -
Jumlah**) 465
Nilai rata-rata ***) 93
Penilaian oleh atasan
Nilai Perilaku Kerja 93 x 40% 37,20 langsung dan/atau
Nilai Prestasi Kerja 91,00 peer/ partner
(Baik)

Angka Kredit = 125 % X 37,5 = 46,88 Ditetapkan dalam PAK


23
CONTOH
DOKUMEN
PENETAPAN
ANGKA KREDIT
(PAK)

24
PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT AWAL
Penyetaraan Jabatan
ANGKA KREDIT PENYETARAAN JABATAN (SISTEM KONVERSI)
JABATAN PANGKAT/
JENJANG JF ≥ 4 Tahun 3 ≤ TAHUN < 4 2 ≤ TAHUN < 3 1 ≤ TAHUN < 2 < 1 TAHUN Contoh kasus 1
ADMINISTRASI GOLONGAN RUANG
(100% dari AKK) (75% dari AKK) (50% dari AKK) (25% dari AKK) (0% dari AKK)
Pejabat pengawas golongan ruang III/d
IV/b 0* dengan masa kerja 2 tahun akan
150 112.5 75 37.5 0 disetarakan sebagai JF AKPD Ahli Muda.
ADMINISTRATOR Ahli Kepada pejabat tersebut, diberikan
IV/a
(ESELON III) Madya
Angka Kredit Penyetaraan Jabatan
150 112.5 75 37.5 0 sebesar 0.
III/d
Pejabat tersebut harus mengumpulkan
IV/b 0* Angka Kredit sebesar 100 sebagai salah
satu syarat kenaikan jenjang ke Ahli
IV/a 0* Madya.
PENGAWAS
III/d Ahli Muda 0*
(ESELON IV)
III/c 100 75 50 25 0
Contoh kasus 2
III/b 100 75 50 25 0 Pejabat pengawas golongan ruang III/c
dengan masa kerja 2 tahun akan
* JF AKPD menggunakan sistem konversi dimana AK saat kenaikan pangkat dan disetarakan sebagai JF AKPD Ahli Muda.
kenaikan jenjang kembali ke 0 (nol), sehingga AK awal untuk pangkat tertinggi Kepada pejabat tersebut, diberikan
Angka Kredit Penyetaraan Jabatan
yaitu Gol. IIId-IVa-IVb untuk Ahli Muda dan Gol. IVb untuk Ahli Madya Angka sebesar 50.
Kredit awal adalah 0 (nol). Pejabat tersebut harus mengumpulkan
Angka Kredit sebesar 50 sebagai salah
satu syarat kenaikan pangkat ke IIId.

25
PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT AWAL
Perpindahan dari Jabatan Lain

A. Penghitungan Angka Kredit untuk masa kerja dalam pangkat Contoh kasus:
terakhir

Angka Kredit sesuai dengan Masa Kerja dan PNS golongan ruang III/d dengan masa
Gol.
Golongan Ruang kerja 2 tahun dan jenjang pendidikan
No. Jenjang 1≤x<2 2≤x<3
Ruang < 1 tahun
tahun tahun
≥ 3 tahun terakhir S2 akan diangkat sebagai JF
1. III / a Ahli 0 6,25 12,5 18,75 AKPD Ahli Muda. Kepada PNS tersebut,
2. III / b Pertama 0 6,25 12,5 18,75
3. III / c 0 12,5 25 37,5 diberikan Angka Kredit Awal dengan
Ahli Muda
4. III / d 0 12,5 25 37,5 penghitungan sebagai berikut:
5. IV / a 0 18,75 37,5 56,25
6. IV / b
Ahli
0 18,75 37,5 56,25 A. Berdasarkan masa kerja, angka kredit
Madya
7. IV / c 0 18,75 37,5 56,25 yang diperoleh adalah 25
8. IV / d Ahli 0 25 50 75
9. IV / e Utama 0 25 50 75 B. Berdasarkan jenjang pendidikan,
angka kredit yang diperoleh adalah
B. Penghitungan Angka Kredit atas pendidikan/ijazah terakhir 12,5

Jenjang Pendidikan Angka Kredit Total Angka Kredit = 25 + 12,5 = 37,5


DIV/S1 0
S2 12,5
Maka PNS tersebut memperoleh Angka
S3 25 Kredit Awal sebesar 37,5

26
KENAIKAN PANGKAT DAN/ATAU
JENJANG JABATAN
Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan pangkat
Kenaikan pangkat AKPD dapat dipertimbangkan dan/atau jabatan AKPD didasarkan pada tabel berikut:
apabila memenuhi persyaratan:
Jenjang Jabatan, Golongan Ruang Dan
a. paling sedikit 2 (dua) tahun dalam pangkat Angka Kredit Kumulatif
terakhir; Tugas
Ahli Ahli Ahli
Ahli Pertama
b. memenuhi Angka Kredit Kumulatif yang Muda Madya Utama
III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
ditentukan; dan
Melakukan
c. penilaian Prestasi Kerja paling kurang bernilai tugas pokok
50 50 100 100 150 150 150 200 200
"baik" dalam 2 (dua) tahun terakhir
Jumlah
Minimal Per 12,5 12,5 25 25 37,5 37,5 37,5 50 50
Tahun

Kenaikan pangkat AKPD ke jabatan yang lebih


tinggi dapat dipertimbangkan apabila kenaikan
jabatannya telah ditetapkan sesuai dengan Angka Kredit Kumulatif setelah kenaikan
peraturan perundang-undangan. pangkat dan/atau kenaikan jabatan kembali
ke 0 (nol)
Misal : AKPD yang akan naik pangkat dari III/b ke
III/c, maka AKPD tersebut diproses kenaikan
jabatannya ke jenjang Ahli Muda terlebih dahulu
sebelum diproses kenaikan pangkatnya.
27
KENAIKAN JENJANG JABATAN

Kenaikan jabatan AKPD menjadi Ahli Madya harus


Kenaikan jabatan AKPD dapat dipertimbangkan memenuhi persyaratan tambahan sebagai berikut:
apabila memenuhi persyaratan:
a. tersedia kebutuhan; a. Dalam masa jabatan sebagai AKPD Ahli Muda telah
b. paling sedikit 1 (satu) tahun dalam jabatan membuat 1 (satu) karya tulis ilmiah yang dipublikasikan di
jurnal nasional terindeks Sinta (Science and Technology
terakhir; Index); atau
c. memenuhi Angka Kredit Kumulatif yang b. Dalam masa jabatan sebagai AKPD Ahli Muda telah
ditentukan; menyusun 3 (tiga) kajian inisiatif kebijakan baru yang
d. penilaian Prestasi Kerja paling rendah “baik” dapat diimplementasikan dan telah diuji secara panel oleh
dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan tim ahli.
e. telah mengikuti dan lulus Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional AKPD. Kenaikan jabatan AKPD menjadi Ahli Utama harus
memenuhi persyaratan tambahan sebagai berikut:
a. Dalam masa jabatan sebagai AKPD Ahli Madya telah
Salinan karya tulis ilmiah atau rekomendasi inisiatif membuat 1 (satu) karya tulis ilmiah yang dipublikasikan di
kebijakan baru yang telah diuji secara panel oleh tim jurnal internasional terindeks Scopus berperingkat minimal
ahli disampaikan kepada unit yang membidangi Q3; atau
kepegawaian dengan tembusan kepada Instansi b. Dalam masa jabatan sebagai AKPD Ahli Muda telah
menyusun 3 (tiga) kajian inisiatif kebijakan baru yang
Pembina.
dapat diimplementasikan dan telah diuji secara panel oleh
tim ahli.
28
STANDAR KOMPETENSI JF AKPD
A. STANDAR KOMPETENSI TEKNIS B. STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL

Level Kompetensi Level Kompetensi

Pengembangan
diri dan orang
Teknik Persuasi

Pengambilan
Desentralisasi

Komunikasi

perubahan
Mengelola

keputusan
Kerjasama
Administrasi

Pelayanan
pada hasil
Pengelolaan

Jabatan AKPD

Integritas

Orientasi
Jabatan AKPD
Keuangan

Keuangan

Menulis

publik
Negara/

Analisis
Daerah

Hukum

Negara
Teknik

Teknik

lain
Fiskal

Ahli Pertama 2 2 2 2 2 2 2 2
Ahli Pertama 2 2 2 2 2 2 Ahli Muda 3 3 3 3 3 3 3 3
Ahli Muda 3 3 3 3 3 2 Ahli Madya 4 4 4 4 4 4 4 4
Ahli Madya 4 4 4 4 4 4 Ahli Utama 5 4 4 4 4 4 4 4
Ahli Utama 4-5* 4-5* 4 5 5 5

*) Ahli Utama untuk kompetensi teknis minimal dalam C. STANDAR KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL
Terampil (skillful), namun harus memiliki minimal 1 Jabatan AKPD Level Kompetensi Perekat Bangsa
(satu) spesialisasi dalam kompetensi teknis dengan Ahli
Ahli Pertama 2
(Mastery).
Ahli Muda 3
Ahli Madya 4
Ahli Utama 5

29
UJI KOMPETENSI JF AKPD
Uji kompetensi
Jenis Metode Nilai Kelulusan Penyelenggara

Penyelenggaraan uji Ujian tertulis Pilihan ganda dan 75 DJPK


kompetensi ditujukan bagi: essay

Uji kompetensi Portofolio dan Kompeten DJPK dan


1. PNS yang akan menduduki JF teknis wawancara (memenuhi LSP/Pusdiklat
AKPD, baik melalui perpindahan standar KNPK, BPPK
kompetensi
dari jabatan lain maupun promosi; teknis)
dan Uji kompetensi Assesment Center • 72% untuk Unit Assesment
2. AKPD yang akan naik jenjang manajerial dan Pusat Center
• 68% untuk
setingkat lebih tinggi sosial kultural
Pemda
Kemenkeu,
Asesor
(dari standar Independen
kompetensi yang
berlaku)

Peserta dinyatakan lulus uji kompetensi apabila memenuhi nilai kelulusan untuk semua jenis uji
kompetensi.

30
TIM UJI KOMPETENSI

PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN


PERSYARATAN TUGAS
PENETAPAN KEANGGOTAAN
• Pada Instansi Pusat • Berjumlah ganjil paling a. menduduki a. menyusun materi Uji
dibentuk dan ditetapkan sedikit 5 (lima) orang jabatan/pangkat paling Kompetensi Jabatan
oleh Direktur Jenderal yang terdiri dari: rendah sama dengan Fungsional AKPD;
Perimbangan Keuangan. a. 1 (satu) orang ketua jabatan/pangkat b. melaksanakan Uji
• Pada Instansi Daerah merangkap anggota; pegawai negeri sipil Kompetensi Jabatan
dibentuk dan ditetapkan b. 1 (satu) orang yang akan mengikuti Uji Fungsional AKPD;
oleh Sekretaris Daerah. sekretaris merangkap Kompetensi Jabatan c. mengolah hasil Uji
Khusus untuk uji anggota; dan Fungsional AKPD Kompetensi Jabatan
kompetensi dalam kecuali anggota tim dari Fungsional AKPD;
c. paling sedikit 3 (tiga)
pengisian jenjang Ahli unsur profesional;
orang anggota. d. menyampaikan hasil Uji
Pertama dan Ahli Muda. b. memiliki keahlian dan Kompetensi Jabatan
• Dapat berasal dari unsur
• Masa kerja tim adalah 1 kemampuan di bidang Fungsional AKPD; dan
teknis yang membidangi
(satu) tahun anggaran. keuangan pusat dan
keuangan pusat dan e. menyampaikan laporan
daerah kecuali anggota
daerah, unsur pelaksanaan Uji
tim dari unsur
kepegawaian, AKPD, dan/ Kompetensi Jabatan
profesional; dan
atau profesional yang Fungsional AKPD
ditunjuk. c. memiliki keahlian dan
kemampuan dalam
melakukan uji
kompetensi.

31
ALUR UJI KOMPETENSI JF AKPD DI INSTANSI PEMBINA
Usulan Peserta Uji Kompetensi
Instansi
Pusat
Penyampaian Hasil Verifikasi
Persyaratan Uji Kompetensi
Verifikasi Berkas
Surat Usulan Peserta Uji Kompetensi
Pemberitahuan Instansi dan Persyaratan
Uji Kompetensi
Daerah Hasil Verifikasi Membentuk
Penyampaian Hasil Verifikasi dan Pemanggilan Tim Uji
Persyaratan Uji Kompetensi Peserta Uji Kompetensi
Kompetensi

Hasil uji tertulis


Uji Kompetensi Uji Kompetensi Uji tertulis
Hasil ujikom Manajerial Soskul Teknis
teknis
AC DJPK
Hasil ujikom
Kemenkeu bekerjasama
Berita Acara dengan LSP/
Surat Hasil Uji Kompetensi Tim Uji Kompetensi melaksanakan manajerial
disampaikan kepada Instansi Sidang Hasil Uji soskul
Asesor Pusdiklat
Sidang Hasil Uji Kompetensi KNPK, BPPK
Pusat/Instansi daerah Kompetensi Independen
pengusul
32
32
PENGEMBANGAN KOMPETENSI JF AKPD
Pendidikan merupakan pemberian tugas belajar bagi AKPD untuk
Pendidikan menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi yang dilaksanakan sesuai
ketentuan yang berlaku

Pelatihan Klasikal dilakukan Pelatihan Non Klasikal


melalui kegiatan pembelajaran menekankan pada proses
Pelatihan pembelajaran praktik kerja
tatap muka antara pengajar dan
peserta di dalam kelas yang sama dan/atau pembelajaran di luar
kelas
Pembelajaran Klasikal terdiri dari:
PMK 37 Tahun 2019 ▪ Pelatihan Teknis dan Fungsional
Pejabat Fungsional AKPD harus mengikuti dan lulus ▪ Pelatihan kepemimpinan Pembelajaran Non Klasikal terdiri dari:
pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang analisis ▪ Pelatihan sosial kultural ▪ Coaching
keuangan pusat dan daerah: ▪ Seminar/konferensi ▪ Mentoring
✓ Paling lama 3 (tiga) tahun setelah pengangkatan ▪ Kursus ▪ Secondment
untuk pengangkatan pertama dan ▪ Penataran ▪ Benchmarking
▪ Bimtek/sosialiasi ▪ Bimbingan di tempat kerja
✓ Paling lama 2 (dua) tahun setelah pengangkatan
▪ E-learning ▪ Pelatihan non klasikal lainnya
untuk perpindahan dari jabatan lain
▪ Pelatihan jarak jauh
▪ Pelatihan klasikal lainnya
33
PELATIHAN TEKNIS JF AKPD
Pelatihan Kompetensi Teknis yang telah dilaksanakan oleh BPPK-Kementerian Keuangan dari Tahun 2017-sekarang

Pelatihan Manajemen Keuangan Daerah TINGKAT DASAR DAN LANJUTAN

Pelatihan Manajemen Keuangan Publik TINGKAT DASAR DAN LANJUTAN

Pelatihan Penguasaan Metode dan Teknik Analisis TINGKAT DASAR DAN LANJUTAN

Pelatihan Kemampuan Menulis TINGKAT DASAR DAN LANJUTAN

Pelatihan Analisis dan Proyeksi Perekonomian Daerah TINGKAT DASAR DAN LANJUTAN

Pelatihan Pengetahuan Hukum TINGKAT DASAR DAN LANJUTAN

Pelatihan Teknik Persuasi TINGKAT DASAR

34
PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI
KE DALAM JF AKPD
▪ Dasar hukum penyetaraan jabatan baik di Instansi Pusat maupun Instansi
daerah
▪ Tidak melewati proses uji kompetensi sepanjang memenuhi kualifikasi dan
PermenPAN-RB Nomor 17 Tahun 2021
jenjang pendidikan yang dipersyaratkan (Pasal 7) dan dikecualikan dari
tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi
ketentuan mendapatkan rekomendasi dari instansi pembina (Pasal 12).
ke Dalam Jabatan Fungsional
▪ Keterlibatan Instansi Pembina hanya terkait koordinasi pelaksanaan uji
kompetensi bagi pejabat yang belum memenuhi syarat kualifikasi
pendidikan (pasal 8) dan pengembangan kompetensi (pasal 22).

KepmenPAN-RB Nomor 998 Tahun 2021 ▪ JF AKPD dijadikan sebagai jabatan tujuan penyetaraan jabatan di
tentang Standar Penyetaraan dan Jenis Pemerintah Daerah
Jabatan dalam Penyetaraan Jabatan ▪ JF AKPD dapat digunakan di seluruh OPD khususnya di Sekretariat,
Administrasi ke Dalam Jabatan Fungsional walaupun bidang kerjanya tidak berhubungan dengan HKPD.
bagi Instansi Daerah

▪ Tugas JF AKPD melakukan analisis keuangan pusat dan daerah dalam


Surat Menteri Keuangan ke MenPAN RB
lingkungan Instansi Pusat dan Daerah
(tembusan Mendagri) Nomor S-
▪ JF AKPD berperan mewujudkan kebijakan desentralisasi fiskal yang adil,
218/MK.1/2021 tentang Penggunaan
proporsional, dan akuntabel
Jabatan Fungsional Kementerian Keuangan
▪ Penempatan JF AKPD di Instansi Daerah berada pada OPD yang
di Lingkungan Pemerintah Daerah
membidangi HKPD, yaitu BPKAD, Bappeda, dan Bapenda
35
TINDAK LANJUT DJPK
Surat DJPK ke seluruh Sekda Prov/Kab/Kota Nomor 24/PK/PK.4/2022 tanggal 11 Januari 2022 dan Nomor
197/PK/PK.4/2022 tanggal 20 Mei 2022 tentang Permohonan Data Laporan Penyetaraan Jabatan Administrasi ke
dalam JF AKPD

Surat DJPK ke Instansi Pusat pengguna JF AKPD dan seluruh Instansi Daerah Nomor 264/PK/PK.4/2022 tanggal
29 Juli 2022 tentang Penyesuaian ABK dan Kebutuhan JF AKPD

Surat DJPK ke Instansi Pusat pengguna JF AKPD dan seluruh Instansi Daerah Nomor 282/PK/PK.4/2022 tanggal
22 Agustus 2022 tentang Pengangkatan PNS ke dalam JF AKPD

Penyelenggaraan sosialisasi, FGD, Capacity Building, dan diskusi rutin bulanan dalam Rubrik AKPD

Permintaan Penyiapan e-Learning untuk JF AKPD hasil penyetaraan jabatan

36
Terima kasih

37
❑ Link KLC (Kemenkeu Learning Center)

https://klc2.kemenkeu.go.id/
❑ Untuk Gabung Grup Telegram:

https://asosiasiakpd.id/Teleaakpd
❑ Cek keaslian Surat : https://office.kemenkeu.go.id/public/cek

❑ Bahan Paparan, Evaluasi, Kuesioner Monev:


https://linktr.ee/fgdjfakpd
38
ALUR PENILAIAN KINERJA
Peraturan BKN No. 3 Tahun 2023

PENILAIAN PRESTASI KERJA


60% 40% Memberikan pertimbangan
Perilaku kenaikan pangkat,
Kerja jenjang,promosi,
pengembangan,
Pejabat Pembina Kepegawaian penghargaan,pemindahan
(PPK) dan pemberhentian

Dinilai Oleh

Output SKP
disampaikan menyampaikan
kepada konversi berdasarkan rekapitulasi
predikat kinerja kepada Tim Penilai Kinerja
PENGELOLA PNS
Angka Kredit
KEPEGAWAIAN
Atasan PAK
Langsung

hasil penilaian dan PAK disampaikan kepada

INSTANSI PEMBINA

39
KONVERSI PREDIKAT KINERJA KE DALAM ANGKA
KREDIT
Pejabat Penilai Kinerja (Atasan Langsung)
Penilaian Kinerja (Prestasi Kerja)

Konversi predikat kinerja

Predikat (PermenPAN
Angka Kredit
Angka
1/2023 & PerBKN 3/2023
Sangat Baik
Besaran Konversi
150%
x Minimal per Tahun
= Kredit
PAK
Baik 100% (Penetapan Angka
Cukup/Butuh Perbaikan 75% Kredit)
Kurang 50% Angka Kredit Minimal
Jenjang
Per Tahun
Sangat Kurang 25%
Pertama 12,5
Muda 25
Madya 37,5
Utama 50

40
41
PENGUMUMAN
SPD SUDAH BISA DIAMBIL
DIMEJA REGISTRASI

42

Anda mungkin juga menyukai