METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Pembuatan
1.
draf
proposal
penelitian
Proses
2.
pembimbi
ngan
Validasi
3.
prposal
penelitian
Perbaikan
4.
proposal
penelitian
5. Pengumpul
an data
6. Analisis
data
7. Penyusuna
n laporan
penelitian
atauskripsi
8. Ujian
skripsi
9. Perbaikan
skripsi
10. Penyeraha
n skripsi
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
B. Variabel Intervening
Yaitu variabel yang dipengaruhi Pelayanan dan Customs Clearance bersama
sama mempengaruhi variabel Pengeluaran Peti Kemas.
C. Variabel Dependen
Yaitu Pelayanan , Customs Clearance dan Pengeluaran Peti Kemas terhadap
Variable Dependen Kepuasan Pelanggan.
2. Customs Customs
clearance clearance 1. Quality Kualitas Efficiency
Q.3
adalah salah Indicato system of Logistics
satu fungsi rs pelayanan Processes
dari layanan beacukai in Customs
managemen mampu (Kilibarda
rantai pasok mempercepat et al., 2017)
yang administrasi
berkaitan pengeluaran
dengan barang
kepabeanan
dalam 2. Time Manpu
menangani mempercepat Q.4
muatan. target dalam
pengeluaran
barang
3. Customs Keandalan
layanan dalam
Q.5
customs
clearance
mampu
mempercepat
pengeluaran
petikemas
Pemindahan
3. Pengeluaran 1. Perkerja Mampu Container
petikemas Q.6
petikemas lapangan mempeercepat Port
dari suatu
Pelabuha aktivitas Production
tempat ke
n pengeluaran Efficiency:
tampat lain
petikemas dari A
nya dengan
1. Analisis Deskriptif
C. Hasil tetap kokoh (robust) walaupun terdapat banyak data yang tidak normal dan
hiang (missing value).
D. Menghasilan variabel laten independen secara langsung berbasis cross product
yang melibatkan variabel laten dependen sebagai kekuatan prediksi.
E. Dapat digunakan pada konstruk reflektif dan formatif.
H. Dapat digunakan pada data dengan tipe skala berbeda, yaitu nominal, ordinal dan
kontinus.
3. Uji Model
Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis uji model yaitu outer model ( model
pengukuran ) dan inner model ( model struktual )
A. Model Pengukuran ( Outer Model )
A. Convergent Validity
B. Discriminant Validity
Validitas Diskriminan adalah suatu variabel laten yang berbagi varianlebih dengan
indikator dan mendasari pada variabel-variabel laten lainnya, setiap variabel laten harus
lebih besar dari pada nilai r2 Sarwono & Narimawati, (2015). Aturan praktis yang dipakai
sebagai validitas diskriminan adalah akar Average Variance Extracted > korelasi variabel
laten dan cross loading > 0.7 dalam satu variabel Abdillah & Jogiyanto, (2015).
Rentang nilai reabilitas alpha adalah 0 hingga 1 Gliem & Gliem (2003)
menggambar beberapa batasan pada istilah nilai alpha, yaitu :
Inner Model adalah spesifikasi hubungan antara variabel laten, nama lain inner
relation yang menggambarkan hubungan variabel laten berdasarkan teori pembuktian
penelitian. Model struktural keterkaitan antara variabel laten berdasarkan rumusan dan
hipotesis penelitian terdiri dari penelitian empiris, teoridan rasional Noor (2014). Model
struktural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakkan R2 untuk konstruk dependen,
koefisien path atau t-values tiap path digunakan untuk mengukur antar konstruk dalam
model structural, R Square digunakkan untuk mengukur tingkat variasi perubahan
variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai R Square maka
semakin baik model prediksi dari model penelitian yang diajukan Nilai R- Square
merupakan koefisien determinansi pada konstruk endogen dengan kriteria apabila nilai
R- Square sebesar 0.70 dikategorikan sebagai Kuat, 0.67 dikategorikan sebagai
substansial, 0.33 dikategorikan sebagai moderate, dan apabila nilai R-Square sebesar
0.19 dikategorikan sebagai lemah Abdillah & Jogiyanto (2015).
4. Hipotesis
Pengujian hipotesis (β, Ƴ, dan λ) dilakukan dengan melakukan uji statistik yaitu
statistik t atau uji t, pengujian ini disebut dengan metode resampling bootstrap yang
memungkinkan berlakunya data berdistribusi bebas tidak memerluka asumsi distribusi
normal (Noor, 2014). Sampel yang direkomendasikan adalah lebih dari 30 sampel.
Pengujian dilakukan dengan t-test, bilamana p-value ≤ 0.05atau alpha 5%. Kriteria dalam
pengujian ini adalah :
A. Outer Model signifikan dan indikator bersifat valid.