Jenjang sistem
2. Pendekatan sistem
3. Program puskesmas
- Program dasar yaitu program wajib mencakup masyarakat luas karena masalah
utamanya rata2 dialami Indonesia (program gizi, KIA/KB, kesling, pencegahan
pengendalian penyakit, poli umum, promosi kesehatan)
- Program pengembangan yaitu masalahnya tidak dialami semua puskesmas. Syarat:
ada masalah diwilayah trsebut, sudah mnjalankan program dasar, terdapat sumber
daya untuk atasi masalah tersebut. (lansia, jiwa, gigi, mata, tht)
Salah satu penyebab kematian ibu juga adanya 4 terlalu dan 3 terlambat :
Terlalu muda, terlalu sering, terlalu pendek jarak kehamilan, terlalu tua dan terlambat
deteksi dini tanda bahaya, terlambat mencapai fasilitas dan terlambat mendapatkan
pertolongan yang adekuat.
Penyebab kematian anak dan ibu dapat dicegah jika wanita hamil melakukan
pemeriksaan minimal 4x di petugas kesehatan.
Upaya untuk meningkatkan kelangsungan dan kualitas hidup ibu dan anak --> continuum
of care the life cycle dan continuum of care of pathway --> pekayanan yang diberikan
pada siklus kehidupan yang dimulai dari prakonsepsi, kehamila, persalinan nifas bayi
balita anak prasekolah sekolah remaja hingga lansia
Jawaban bimbingan:
Langsung : perdarahan, infeksi solusinya:
Tidak langsung: 4K 4T solusi 4K: KB, tunda kawin menurut UU
Solusi 4T: menyiapkan suami siaga, desa siaga, pos bersalin desa,
gerakan saying ibu, ambulans siaga
Program puskesmas dalam bidang KIA : pelayanan KIA-KB ini misalnya pemeriksaan
kehamilan (ANC), nifas, pengobatan bayi dan balita, imunisasi, DDTK, kesehatan
reproduksi remaja termasuk calon pengantin, pelayanan KB pil, kondom, suntik, IUD,
dan implan.
MPS (making pregnancy safer) terdiri dari 3 pesan kunci dan 4 strategi :
A. 3 pesan kunci MPS adalah
a. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
b. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat
c. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap upaya pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi
keguguran.
B. 4 strategi MPS adalah
a. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi dan balita
di tingkat dasar dan rujukan
b. Membangun kemitraan yang efektif
c. Mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat
d. Meningkatkan sistem surveilans, pembiayaan, monitoring dan informasi KIA
5. kenapa fe penting pada ibu hamil? Jenis anemia pada ibu hamil? Mengapa ibu
hamil sering mengalami anemia? Bagaimana strategi pencegahannya? Dan strategi
terapinya?
Fe (zat besi)
Anemia defisiensi besi adalah masalah yang paling sering terjadi selama masa kehamilan.
Ibu hamil mengalami deplesi besi sehingga hanya sedikit memberi zat besi kepada janin
yang dibutuhkan untuk metabolisme besi normal.
Tablet besi atau tablet tambah diberikan pada ibu hamil sebanak 1 tablet setiap hari
berturut" selama 90 hari selama masa kehamilan. Tablet tambah darah mengandung 60
mg besi elemental dan 400 mcg asam folat. Tablet tambah darah diminum dari awal
kehamilan 1 tab per hari
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan dan hambatan pada pertumbuhan
janin baik sel tubuh maupun sel otak, kematian janin dalam kandungan, abortus, cacat
bawaan, lahir dengan berat badan rendah dan anemia pada bayi.
Jawaban bimbingan:
- mengumpulkan data penduduk, demografi, geografi, lingkungan fisik dan
nonfisik, data puskesmas (organisasi dan organisasi program)
- menyusun masalah
- analisis masalah dari output
Bahas input (4M) sesuai sasarannya, proses (POAC) ada yg paham programnya
gad an Mengerti cara pemberdayaan masyrakat untuk jadi mitra ?
- pilih masalah prioritas
- menentukan prioritas jalan keluar
- dilakukan program selanjutnya
Input (masukan)
Masukan atau input adalah kumpulan dari suatu elemen pada suatu sistem yang
diperlukan untuk membuat sebuah sistem dapat berfungsi. Unsur unsur dalam
masukan dapat berupa man (staf), money (dana operasional), material (logistik,
obat, vaksin, alat medis) method (keterampilan/cara, prosedur kerja, peraturan),
minute (waktu dan jangka waktu pelaksanaan), machine (mesin, peralatan/teknologi),
market (sasaran masyarakt yang menjadi target program) dan informasi.
Buku administrasi:
Proses
Proses adalah kumpulan dari elemen yang dapat berfungsi untuk merubah masukan
menjadi keluaran yang direncanakan. Unsur dari proses terdiri dari planning,
pengorganisasian, penggerakan, koordinasi, pengawasan, pelaporan dan evaluasi.
Buku administrasi :
Organizing (pengorganisasian)
Sebuah kegiatan manajerial dimana fungsinya adalah untuk menghimpun semua
sumber daya yang ada pada sebuah organisasi dan memanfaatkan sumber daya
tersebut secara efisien untuk mencapai tujuan dari organisasi.
Actuating (directing, commanding, motivating, staffing dan coordinating)
Sebuah kegiatan perggerakan pelaksanaan yang terdiri dari bimbingan kepada
para staf agar mampu bekerja dengan optimal dalam menjalankan tugas pokonya
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan disertai dengan sumber daya yang ada.
Intinya adalah bagiaman seorang manajer mampu mengembangkan kebijakan dan
strategi kepemimpinannya sehingga mampu memotivasi kerja para staf.
Controlling
Adalah sebuah kegiatan pengawasan dimana dilakukan dengan pengamatan secara
terus menerus terhadap pelaksanaan sebuah kegiatan dan memastikan kegiatan
sudah sesuai dengan rencana kegiatan yang sudah ditetapkan dan melakukan
koreksi atau perbaikan jika terdapat kesalahan atau penyimpangan. Fungsi ini
memerlukan adanya perumusan standar kinerja para staf. Standar ini akan digunakan
untuk penilaian para staf yang akan dilakukan oleh seorang manajer.
Umpan balik (feedback)
Kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus
sebagai masukan bagi sistem tersebut. Merupakan hasil dari keluaran yang
digunakan sebagai bahan untuk perbaikan pada satu siklus mendatang. Adanya
feedback yang dini dapat memperbaiki di tengah berjalannya program kesehatan.
Lingkungan (environment)
Bagian yang ada di luar sistem namun masih memiliki pengaruh yang cukup besar
terhadap sebuah sistem. Unsur lingkunagn dapat mendukung atau sebaliknya menjadi
penghambat berjalannya program. Lingkungan dapat dibagi menjadi 2, yaitu
lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan fisik meliputi keadaan geografis (tanah,
ketinggian tanah, suhu udara, musim, ketersediaan air, tumbuhan dan semua yang
berbentuk fisik) sedangkan lingkungan non fisik merupakan lingkungan yang tidak
tampak, namun dapat berpengaruh besar terhadap kelangsungan program, misalnya
tingkat social ekonomi, adat istiadat setempat, tingkat Pendidikan, dan lain
sebagainya.
Output
Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan langsung
dari berlangsungnya proses dalam sistem atau hasil langsung (keluaran) suatu
sistem. Pelayanan program (numerator dibandingkan dengan jumlah seluruh
masyarakat yang menjadi target program (denominator)).
Effect (efek)
Hasil langsung yang dirasakan oleh masyarakat yang sudah diberikan pelayanan
program. Efek dapat dikaji dari perubahan pengetahuan sikap dan perilaku
masyarakat sasaran.
Outcome (impact)
Outcome adalah hasil yang tidak langsung dari proses suatu sistem. Dampak
adalah akibat yang dihasilkan dari sebuah keluaran sistem. Salah satu contoh dampak
program adalah peningkatan status kesehatan masyarakat.
Planning
susunan langkah-langkah secara sistematik dan teratur untuk mencapai tujuan
perusahaan
SMART yaitu Specific yang berarti harus jelas apa saja kegiatan atau aktivitas
yang akan dilakukan. Kedua, Measurable yaitu aktivitas tersebut dapat diukur
tingkat keberhasilannya. Selanjutnya, Achievable yaitu perencanaan perusahaan
dapat dicapai, bukan hanya suatu rencana yang tidak dapat dilakukan. Keempat,
Realistic yaitu rencana tersebut dikerjakan sesuai dengan kemampuan dan
sumber daya yang ada di perusahaan. Terakhir, Time yaitu rencana yang telah
ditetapkan terdapat batasan waktu yang jelas sehingga perencanaan tersebut dapat
dinilai dan dievaluasi.
Organizing
Kegiatan pembagian tugas kepada setiap sumber daya yang ada di perusahan
sesuai dengan kemampuan masing-masing sumber daya tersebut.
o Staffing : menempatkan orang pada tempat yang tepat
Actuating
menggerakan semua anggota kelompok untuk bekerja sama mencapai tujuan
perusahaan
Controlling
Mengendalikan pelaksanaan dan melakukan koreksi-koreksi apabila aktivitas yang
dilakukan tidak sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
POSDCORB
akronim yang paling terkenal yang diciptakan oleh ahli teori manajemen Luther Gulick
dan Lyndall Urwick --> Planning (Perencanaan), Organising (Pengorganisasian),
Staffing (Penyusunan Staf), Directing (Pengarahan), Coordinating (Koordinasi),
Reporting (Pelaporan), dan Budgeting (Penganggaran)
Planning
Perencanaan untuk sebuah organisasi mencapai tujuannya
Menentukan arah terhadap upaya semua tenaga kerja organisasi agar mencapai
sebuah tujuan
Organizing
Mengatur semua sumber daya yang diperlukan untuk membantu mencapai sebuah
tujuan
Staffing
Mengatur sumber daya manusia untuk membantu mencapai sebuah tujuan
Directing
Mengarahkan sumber daya agar bergerak dan bekerja sesuai fungsinya masing-
masing untuk mencapai sebuah tujuan
Coordinating
mengoordinasikan upaya berbagai departemen untuk memastikan bahwa mereka
bergerak bersama-sama satu sama lain dengan sinkron
Reporting
Komunikasi dan pertukaran informasi
Budgeting
Keuangan atau anggaran pada setiap organisasi
10. Puskesmas
Definisi: fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
Merupakan UPTD (unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota)
Jadi menyelenggarakan upaya kesehatan berdasarkan perintah dari dinas kesehatan
kabupaten / kota (dinas kesehatan tingkat II)
Buku administrasi:
- 4 ASAS PUSKESMAS
- PERANAN DAN KEDUDUKAN PUSKESMAS sebagai ujugng tombak sistem
pelayanan kesehatan primer. Ujung tombak adalah puskesmas sbg pelayanan
kesehatan primer terdepan dalam pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat
terutama bergerak dibidang promotive dan prefentif
- Pembangunan kesehatan adalah penyuluhan
- Pelayanan kesehatan cth: mmberi imunisasi
- Pembinaan peran serta msayarakat artinya melibatkan masyarakat dlm
mnyelenggarakan program, mengambil tanggung jwb untuk mengembangkan
kemampuan menyehatkan diri scr mandiri. Contoh: menyelenggarakan UKBM
(upaya kesehatan berbasisi masyarakat) sprti POSYANDU, POSBINDU
Puskesmas yang beroperasi secara terpadu berarti bahwa berbagai aspek pelayanan
kesehatan dikoordinasikan dengan baik dan saling mendukung di dalam satu unit. Ini
melibatkan kerjasama antara berbagai tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat, bidan,
apoteker, ahli gizi, dan tenaga kesehatan lainnya, serta integrasi antara pelayanan
kesehatan primer dengan layanan lainnya, seperti rujukan ke rumah sakit atau spesialis.
Sistem rujukan di Indonesia dibedakan atas 2 jenis yaitu rujukan medis dan rujukan
kesehatan. Rujukan medis adalah upaya rujukan kesehatan yang dapat bersifat vertikal,
horizontal atau timbal balik yang terutama berkaitan dengan upaya penyembuhan dan
rehabilitasi serta upaya yang bertujuan mendukungnya. Rujukan kesehatan adalah
rujukan upaya kesehatan yang bersifat vertikal dan horisontal yang terutama berkaitan
dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta upaya yang mendukungnya.
Contoh :
Rujukan dengan kasus DBD: sebelum dirujuk pada fasilitas lain, pasien harus
memenuhi kriteria untuk dirujuk, seperti tidak adanya perbaikan kondisi setelah
pemberian terapi cairan 15 ml/kgBB/Jam serta ditemukan adanya tanda-tanda shock
seperti Nadi yang tetap tinggi, TD mulai menurun, dan produksi urin berkurang, atau
faskes tidak mampu untuk melakukan pemeriksaan darah serial berulang setiap 6 jam
atau melakukan pengawasan ketat pada pasien. Pantau ketat kondisi pasien,
monitoring tanda vital, rujukan tidak perlu jika pengawasan baik. Segera rujuk jika
ditemukan tanda-tanda syok perdarahan, nadi meningkat, TD menurun, urin
berkurang, kejang , penkes, hemel,segera stabilisasi dan merujuk agar tidak sampai
pada fase irreversible
Rujukan dengan kasus Diabetes Melitus: Sebelum dirujuk pada fasilitas kesehatan
lain, maka pasien haruslah memenuhi kriteria untuk dirujuk seperti adanya kerusakan
target organ atau komplikasi dari diabetes seperti KAD, nefropati, neuropati,
retinopati, cardiomyopati atau DM tipe 1 atau 2 dengan insulin dependent atau
Diabetes Gestasional. DM tipe 2 tanpa komplikasi dapat dirujuk apabila setelah
pemberian 2 obat dan diet sehat pasien tidak mengalami perbaikan selama 2-3 bulan
Buku administrasi:
19. Program pkm dasar
Kia, kb
Gizi
Poli umum
Promkes
Kesling
Pencegahan penyakit menular (P2M_
Program penunjang
Ruang pencatatan dan pelaporan (SP2TP)
Depo obat
Ruang tindakan
Klinik laboratorium
Tambahan: klinik paru, klinik narkoba
BATASAN OPERASIONAL
Upaya kesehatan Matra adalah upaya kesehatan dalam bentuk khusus yang
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental
gunamenyesuaikan diri terhadap lingkungan yang serba berubah secarabermakna,
baik di lingkungan darat, laut, maupun udara;
Upaya perawatan kesehatan masyarakat adalah upaya puskesmas
dalammelakukan perawatan bagi penderita yang di lakukan di rumah;
Upaya kesehatan jiwa adalah menjamin setiap orang dapat mencapaikualitas
hidup yang baik, menikmati kehidupan jiwa yang sehat, bebas dari ketakutan,
tekanan dan gangguan jiwa lain yang dapat mengganggukesehatan jiwa;
Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat adalah kegiatan untuk
mengupayakanmendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di desa yang
terjangkau;
Upaya pengobatan tradisional adalah program pembinaan terhadappelayanan
pengobatan tradisional, pengobatan tradisional dan carapengobatan tradisional.
Yang dimaksud pengobatan tradisional adalahpengobatan yang di lakukan secara
turun menurun, baik yang menggunakanherbal (jamu) alat (tusuk jarum, juru
sunat) maupun keterampilan (pijat, patahtulang);
Upaya kesehatan indra adalah kegiatan meningkatkan derajat kesehatanindra
penglihatan di masyarakat;
Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya untuk mempertahankan
danmeningkatakan kualitas hidup masyarakat yang berusia lanjut;
Upaya kesehatan Olah raga adalah semua bentuk kegiatan yang merupakanilmu/
pengetahuan fisik pada umumnya yang bertujuan meningkatkan derajatkesehatan
dan kesegaran jasmani;
Upaya Kesehatan Kerja adalah suatu layanan untuk peningkatan danpemeliharaan
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi pekerja disemua jabatan,
pencegahan penyimpangan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan,
perlindungan pekerja dari risiko akibat faktor yangmerugikan kesehatan,
penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang
adaptasi antara pekerjaan dengan manusia danmanusia dengan
karakteristiknya :
o memprioritaskan pelayanan UKM; pelayanan UKM dilaksanakan dengan
melibatkan partisipasi masyarakat;
o pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat;
o optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas
dan jejaring Puskesmas; dan
o pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan
permasalahan yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakat perkotaan.
karakterisitknya :
o pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat;
o pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang diselenggarakanoleh masyarakat;
o optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan
jejaring Puskesmas; dan
o pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan
masyarakat perdesaan.
21. analisa pengaruh letak pkm di peta wilayah kerja dan tantangannya dll,
(tergantung program)
jawaban bimbingan:
karena datanya ga semua isi pasien diwilayahnya, ada orang2 diluar wilayah puseksmas
jadi harus disaring datanya. Begitu juga orang di wilyaha puskesmas itu bs aja ke puskes
wilayah lain shingga hrs minta data dri wilayah lalin itu .
22. analisa lingkungan fisik dan non fisik.dan pengaruhnya bagi program pkm
(tergantung program)
Jwbn bimbingan:
Krn program dievaluasi apakah keluaran sesuai tolok ukur/ target, dilihat
keberhasilannya,
- Klo tercapai apkah input proses ssuai tolok ukur
jika sudah baik maka dijadikan plajaran/umpan balik untuk tahun depan apakah
kebetulan aja atau emg sudah efisien (sumber daya minimal dan waktu minimal), efektif (
sumber daya minimal tapi hasilnya maksimal) klo tercapai tapi pas2an maka taun
depan harus dilebihin baik inpt/proses
- Klo tdk trcpai apakah input tdk ssuai tolok ukur / lingkungan yg tdk mndukung
Kalau ditidak baik, apakah ada ksenjangan/ msalah di input/proses
Jwbn bimbingan:
- Masih banyak masalah
- Krn sasarannya msyrkt sehat, tujuannya promotive preventif jdi msyrkt slain
sasaran tpi mmpengaruhi sassaran dilakukan promotive preventif
- Mslah sifatnya Panjang dan berkelanjutan
- Mslh sering trjadi di msyrkt
Jwbn bimbingan: mengukur pencapaian suatu kegiatan apakah ssuai tolok ukur u/
menganalisis proses input ssuai tolok ukur dalam mncapai target scr efektif efisien
shingga hasil analasis bs dijadikan umpan balik
Buku administrasi
26. Masalah
Rumusan masalah program kesehatan berasal dari tinjauan kerangka teroiris dimana
dalam tinjauan kerangka teoritis digambarkan dengan permasalahan kesehatan
masyarakat, dimana dirinci sebagai berikut :
Apa masalahnya what
Apa faktor penyebabnya why
Kapan masalah tersebut when
Siapa yang menderita who
Apa kemungkinan dampak how
Apa upaya program untuk mengatasi masalah tersebut? how
Tolok ukur adalah nilai acuan atau standar yang telah ditetapkan dan digunakan sebagai
target yang harus dicapai pada tiap-tiap variabel sistem yang terdiri dari masukan, proses,
keluaran, efek, dampak, umpan balik, dan lingkungan. Ini digunakan sebagai pembanding
atau target yang dicapai.
Jwbn bimbingan:
Target ditetapkan puskesmas ssuai kemapuan dan kondisi puskesmasnya tpi bs lwatin
tolok ukur klo dirasa mampu
Tolok ukur ditetapkan instansi / pemerintah
Contoh: standa mampu jwb 10 tp org rajin ga mncapi tolok ukur
Proses
Proses adalah kumpulan dari elemen yang dapat berfungsi untuk merubah masukan
menjadi keluaran yang direncanakan. Unsur dari proses terdiri dari planning,
pengorganisasian, penggerakan, koordinasi, pengawasan, pelaporan dan evaluasi.
o Organizing (pengorganisasian)
Sebuah kegiatan manajerial dimana fungsinya adalah untuk menghimpun semua
sumber daya yang ada pada sebuah organisasi dan memanfaatkan sumber daya
tersebut secara efisien untuk mencapai tujuan dari organisasi.
o Actuating (directing, commanding, motivating, staffing dan coordinating)
Sebuah kegiatan perggerakan pelaksanaan yang terdiri dari biningan kepada para
staf agar mampu bekerja dengan optimal dalam menjalankan tugas pokonya
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan disertai dengan sumber daya yang
ada. Intinya adalah bagiaman seorang manajer mampu mengembangkan
kebijakan dan strategi kepemimpinannya sehingga mampu memotivasi kerja
para staf.
o Controlling
Adalah sebuah kegiatan pengawan dimana dilakukan dengan pengamatan secara
terus menerus terhadap pelaksanaan sebuah kegiatan dan memastikan kegiatan
sudah sesuai dengan rencana kegiatan yang sudah ditetapkan dan melakukan
koreksi atau perbaikan jika terdapat kesalahan atau penyimpangan. Fungsi ini
memerlukan adanya perumusa standar kinerja para staf. Standar ini akan
digunakan untuk penilaian para staf yang akan dilakukan oleh seorang manajer.
Output
Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan langsung
dan berlangsungnya proses dalam sistem atau hasil langsung (keluaran) suatu sistem.
Pelayanan program (numerator dibandingkan dengan jumlah seluruh masyarakat
yang menjadi target program (denominator)).
Langkah penggunaanya :
i. Membuat list masalah yang ada
ii. Meminta pakar untuk memberikan masing" indikator skor (1-10) lalu
kemudian di hitung rata" tiap indikator, lalu dikalikan di tabel horizontal
Dalam hal ini prioritasnya adalah TBC --> malaria --> ISPA --> Ca paru -->
HIV
Kelemahan :
Menentukan siapa yang disebut sebagai pakar
Kecenderungan pakar untuk bias terhadap bidang keahliannya
Tanpa mengetahui data, akhirnya pakar tersebut juga akan memberikan skor
sesuai dengan penilaian subjektif
o Delphi
Masalah masalah didisikusikan oleh sekelompok orang yang memiliki keahlian yang
sama, melalui diskusi tersebut akan menghasilkan priorotas masalah yang disepakati
bersama
Caranya :
Identifikasi masalah yang harus diselesaikan
Membuat keusioner atau menetapkan peserta atau para ahli yang dianggap
mengetahii dan menguasai permasalahn
Kuesioner dikirimkan kepada para ahli, kemudian menerima kembali jawaban
kuesioner yang berisikan ide dan alternatif solusi penyelesaian masalah
Pembentukan tim khusus untuk merangkum semua respon yang ada dan mengrim
kembali hasli rangkuman kepada partisipan
Partisipan menelaah ulang hasil rangkuman, menteapkan skala prioritas/memeringkat
alternatif yang dianggap terbaik dan mengembalikan kepada pempimpin kelompok
untuk membuat keputusan
o Delbeq
Dalam teknik ini tidak ada diskusi untuk menghindari orang yang dominan
mempengaruhi orang lain
Caranya :
Peringkat masalah ditentukan oleh sekelompok ahli yang berjumlah antara 6-8 orang
Mula" ditentukan di white board masalah apa yang akan ditentukan peringkat
prioritasnya
Kemudian masing" orang tersebut menuliskan peringkat atau urutan prioritas untuk
setipa masalah yang akan ditentukan prioritasnya
Penulisan tersebut dilakukan secara tertutup
Kemudian ketas dari masing" orang dikumpulkan dan hasilnya dituliskan di belakang
setiap masalh
Nilai peringkat untuk setiap masalah dijumlahkan, jumlah paling kecil berarti
mendapat peringkat tertinggi
Delbeque menyarankan untuk dilakukan satu kali lagi pemberian peringkat tersebut
dengan tujuan masing" orang akan mempertimbangkan kembali peringkat yang
mereka berikan setelah mengetahui rata" setiap masalah
Kelemahan :
Menentukan siapa yang harusnya ikut dalam menentukan prioritas utama
Pennetuan peringkat bisa sangat subjektif
Cara ini lebih bertujuan mencapai konsensu dari interest yang berbeda dan tidka
mennetukan prioritas atas dasar fakta
o PAHO-Cendes
Metode ini dibentuk oleh American health organization - center for development study
Rumusnya : priority : (magnitude x importancy x vulnerability)/cost
M : besarnya masalah I : pentingnya masalah, V : kerentananya terhadap cara intervesni,
Cost : besarnya biaya
o Metode sederhana
Merupaakan gabunagn dari beberapa metide yang diatas disebbakan sedemikian rupa
sehingga mduah diperbaiki
Skoring derajat masalah 5 (sangat oenting) --> 1 (tidak penting)
- Besar masalah
- Besar ringan akibat yg ditimbulkan
- Keuntungan social jika masalah terselesaikan
- Teknologi yg tersedia
- Sumber daya yg tersedia
o Hanlon
Pemecahan masalah secara kualitatif dengan menentukan prioritas pemecahan masalah
menggunakan 4 kelompok kriteria :
Kelompok kriteria 1 : besarnya masalah (magnitude)
Kriteria 2 : kegawatan masalah (emergency/seriousness)
Kriteria 3 : kemudahan penanggulangan masalah (causability)
Kriteria 4 : dapat atau tidaknya program dilaksanakan menggunakan istilah PEARL
Kriteria 1-3 : ditentukan dengan poin 0-10
Hanlon pada awalnya menggunakan brain storming dari anggota kelompok untuk
menentukan nilai dan bobot
Metode PEARL
P = appropriateness / kesesuaian
E = economicfeasibility / secara ekonomik mudah
A = acceptability / dapat diterima
R = tersedia sumber daya / resourcesavailability
L = legalitas terjamin /legality
Masing-masing dari indikator diberikan nilai 0 = tidak dan 1 = ya
Contoh :
- Teknik non skoring (maslaah dinilai melalui diskusi kelompok oleh sebab itu
disebut sebagai NGT (nominal group technique)
Contoh : delphi, PAHO-CENDES, Delbeq, metode sederhana, hanlon
Skrining TB pada Orang Dewasa
Pada orang dewasa, setelah melakukan anamnesis atau tanya jawab, akan dilakukan
serangkaian tes berikut ini:
- Tes dahak
Tes dahak atau BTA menggunakan sampel dahak untuk mendeteksi bakteri TB.
Dokter akan memberikan wadah khusus yang sudah disteril untuk menampung
dahak.
Dahak yang diperlukan dalam pemeriksaan BTA diambil sewaktu, yaitu dahak
pertama yang diambil saat berkunjung ke fasilitas kesehatan, serta yang diambil di
pagi hari, yaitu dahak tampungan di pagi hari segera setelah bangun tidur. Sampel
dahak tersebut kemudian dibawa ke faskes, baik itu puskesmas atau rumah sakit.
- Foto Rontgen
Foto Rontgen dada juga dilakukan sebagai bagian skrining TB. Skrining dengan
Rontgen dada bisa dilakukan oleh orang-orang di lingkungan yang berisiko
terinfeksi TB, seperti asrama dan lapas, serta kelompok orang tertentu, seperti
ODHA (orang dengan HIV/AIDS) atau penderita diabetes melitus.
36. Faktor risiko TB dan hubungan dengan lingkungan dan rumah dan Sifat kuman
TB termasuk cara sanitasi dll
Ada 3 faktor yang menentukan transmisi M.TB :
- 1. Jumlah organisme yang keluar ke udara.
- 2. Konsentrasi organisme dalam udara, ditentukan oleh volume ruang dan ventilasi.
- 3. Lama seseorang menghirup udara terkontaminasi
Penularan TB biasanya terjadi di dalam ruangan yang gelap, minim ventilasi di mana
percik renik dapat bertahan di udara dalam waktu yang lebih lama. Cahaya matahari
langsung dapat membunuh tuberkel basili dengan cepat, namun bakteri ini akan
bertahan lebih lama di dalam keadaan yang gelap. Kontak dekat dalam waktu yang
lama dengan orang terinfeksi meningkatkan risiko penularan. Apabila terinfeksi, proses
sehingga paparan tersebut berkembang menjadi penyakit TB aktif bergantung pada
kondisi imun individu. Pada individu dengan sistem imun yang normal, 90% tidak akan
berkembang menjadi penyakit TB dan hanya 10% dari kasus akan menjadi penyakit TB
aktif (setengah kasus terjadi segera setelah terinfeksi dan setengahnya terjadi di
kemudian hari). Risiko paling tinggi terdapat pada dua tahun pertama pasca-terinfeksi,
dimana setengah dari kasus terjadi. Kelompok dengan risiko tertinggi terinfeksi adalah
anak-anak dibawah usia 5 tahun dan lanjut usia. Orang dengan kondisi imun buruk
lebih rentan mengalami penyakit TB aktif dibanding orang dengan kondisi sistem imun
yang normal. 50- 60% orang dengan HIV-positif yang terinfeksi TB akan mengalami
penyakit TB yang aktif. Hal ini juga dapat terjadi pada kondisi medis lain di mana
sistem imun mengalami penekanan seperti pada kasus silikosis, diabetes melitus, dan
penggunaan kortikosteroid atau obat-obat imunosupresan lain dalam jangka panjang.
Dinding sumur minimal sedalam 3 m dari permukaan lantai/tanah, dibuat dari tembok
yang tidak tembus air/bahan kedap air dan kuat
Selanjutnya pada kedalaman 1,5 meter dinding berikutnya terbuat dari pasangan batu
bata tanpa semen
Diberi dinding tembok (bibir sumur), tinggi bibir sumur ± 1 meter dari lantai, terbuat
dari bahan yang kuat dan kedap air
Bibir sumur gali berada di atas tanah dengan tembok yang kedap air setinggi minimal
70 cm
Lantai sumur disemen/harus kedap air, mempunyai lebar di sekeliling sumur ± l,5 m
dari tepi bibir sumur, agar air permukaan tidak masuk. Lantai sumur tidak
retak/bocor, mudah dibersihkan, dan tidak tergenang air, kemiringan 1-5% ke arah
saluran pembuangan air limbah
Tanah sekitar tembok sumur atas disemen dan tanahnya dibuat miring dengan tepinya
dibuat saluran. Lebar semen di sekeliling sumur kira-kira 1,5 meter, agar air
permukaan tidak masuk. Lantai sumur kira-kira 20 cm dari permukaan
Sebaiknya sumur diberi penutup/atap dan ember yang dipakai jangan diletakkan di
bawah/lantai tetapi digantung
Saluran pembuangan air limbah dari sekitar sumur dibuat dari tembok yang kedap air
dan panjangnya sekurang-kurangnya 10 m. sedangkan pada sumur gali yang
dilengkapi pompa, pada dasarnya pembuatannya sama dengan sumur gali tanpa
pompa, tapi air sumur diambil dengan mempergunakan pompa.
Pencegahan pencemaran sumur gali oleh bakteri coliform, yang harus diperhatikan
adalah jarak sumur dengan cubluk (kakus), lubang galian sampah, lubang galian
untuk air limbah (cesspool; seepage pit) dan sumber-sumber pengotoran lainnya.
Kesadahan
Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun, namun
sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk industri
(air ketel, air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah
dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu
terlarut yang tinggi dalam air.
Senyawa-senyawa kimia yang beracun
Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun terhadap
manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat (± 0,05 mg/l). Kehadiran besi
(Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligam, menimbulkan
warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi
racun bagi manusia
o colony-forming unit (CFU)
o Nephelometric Turbidity Unit (NTU) = Untuk mengetahui
tingkat kekeruhan air (turbiditas) digunakan alat ukur yang disebut
turbidimeter
o TCU (True Color Unit)
Tidak berasa
Tidak berbau
Tidak berwarna
Tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya
Tidak mengandung logam berat
41. SPAL
Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air
kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan
tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
2. Tidak mengotori permukaan tanah.
3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah.
7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10m.
SPAL yang baik adalah SPAL yang dapat mengatasi permasalahan yang ditimbulkan
akibat sarana yang tidak memadai. SPAL yang memenuhi syarat kesehatan sebagai
berikut:
SPAL tidak dapat mengotori sumur, sungai, danau maupun sumber air
lainnya.
Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan
Tidak pencemaran flora fauna yg hidup di air dalam pnggunaannya sehari2
SPAL yang dibuat tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, lalat, dan lipan
sehingga SPAL tersebut harus ditutup rapat dengan menggunakan papan.
SPAL tidak dapat menimbulkan kecelakaan, khususnya pada anak-anak.
Tidak mengganggu estetika.
Tidak menimbulkan bau
42. Skrining
Skrining dalam kesehatan merujuk pada proses identifikasi individu yang berisiko tinggi
terkena suatu kondisi kesehatan tertentu atau penyakit tertentu. Tujuan utama dari
skrining adalah mendeteksi dini adanya masalah kesehatan sehingga tindakan
pencegahan atau pengobatan dapat dilakukan lebih awal
43. Sensitivitas
Sensitivitas mengukur kemampuan suatu tes untuk mendeteksi individu yang benar-benar
menderita kondisi atau penyakit tertentu. Dalam kata lain, sensitivitas mengukur jumlah
kasus positif yang benar-benar terdeteksi oleh tes tersebut. Sensitivitas dihitung dengan
membagi jumlah positif benar (true positive) dengan jumlah positif benar ditambah
jumlah positif salah (false negative). Hasil sensitivitas biasanya dinyatakan dalam
persentase.
44. Spesifisitas
Spesifitas mengukur kemampuan suatu tes untuk memberikan hasil negatif yang benar
kepada individu yang sebenarnya tidak menderita kondisi atau penyakit tertentu. Dalam
kata lain, spesifitas mengukur jumlah kasus negatif yang benar-benar terdeteksi oleh tes
tersebut. Spesifitas dihitung dengan membagi jumlah negatif benar (true negative)
dengan jumlah negatif benar ditambah jumlah negatif salah (false positive). Hasil
spesifitas juga dinyatakan dalam persentase.
Positive Predictive Value (PPV) adalah ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi
seberapa baik suatu tes atau alat pemeriksaan dapat memberikan hasil positif yang benar
atau seberapa besar kemungkinan seseorang benar-benar menderita kondisi atau penyakit
tertentu jika hasil tesnya positif
PPV dihitung dengan membagi jumlah positif benar (true positive) dengan jumlah positif
benar ditambah jumlah positif salah (false positive), kemudian hasilnya dikalikan dengan
100 untuk dinyatakan dalam persentase.
Negative Predictive Value (NPV) adalah ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi
seberapa baik suatu tes atau alat pemeriksaan dapat memberikan hasil negatif yang benar
atau seberapa besar kemungkinan seseorang benar-benar tidak menderita kondisi atau
penyakit tertentu jika hasil tesnya negatif.
NPV dihitung dengan membagi jumlah negatif benar (true negative) dengan jumlah
negatif benar ditambah jumlah negatif salah (false negative), kemudian hasilnya
dikalikan dengan 100 untuk dinyatakan dalam persentase.
Skrining:
Diagnosa Dini:
Dalam konteks yang lebih luas, skrining dapat membantu mengidentifikasi individu yang
perlu diperiksa lebih lanjut untuk diagnosa dini. Skrining membantu mengarahkan
perhatian ke populasi yang berisiko tinggi, sedangkan diagnosa dini memberikan
kepastian dan diagnosis yang lebih rinci pada individu dengan gejala atau tanda-tanda
yang mencurigakan.
CARI DEFINISI (DARI KISI-KISI KATING)
Endemi: penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan
masyarakat. Endemi merupakan keadaan dimana kemunculan suatu penyakit yang
konstan atau penyakit tersebut biasa ada pada suatu populasi dalam suatu area
geografis tertentu. Contoh penyakitnya adalah Demam Berdarah Dengue
Berbeda dengan pandemi yang terjadi dalam wilayah geografis yang luas dan
serempak, kemunculan penyakit dalam status endemi cenderung konstan dan dapat
diprediksi serta hanya meliputi suatu area geografis. Kemunculan penyakit tersebut
juga tidak mempengaruhi masyarakat luas.
First attack rate:????? kasus baru dari suatu penyakit dalam populasi pada suatu
periode waktu tertentu. Ini mengacu pada jumlah orang yang pertama kali terinfeksi
atau terkena penyakit tertentu dalam suatu populasi yang sebelumnya tidak terinfeksi
atau tidak terkena penyakit tersebut.
Secondary attack rate: Secondary attack rate ialah jumlah penderita baru suatu
penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk
dikurangi yang telah pernah terkena pada serangan pertama dalam persen atau permil
pada saat terjadi KLB/wabah. Secondary attack rate biasanya dihitung untuk suatu
penyakit menular serta untuk populasi penduduk yang kecil,misalnya satu keluarga.
(Attack Rate : Angka pengukuran yang dipakai untuk menghitung insidens kasus baru
selama kejadian KLB terhadap penduduk yang terancam. )
e. Insidens merupakan gambaran tentang jumlah/frekuensi kasus baru suatu penyakit pada
populasi yang berisiko dalam periode/jangka waktu tertentu. Yang dimaksud kasus baru
adalah perubahan status dari sehat menjadi sakit.
f. Incidence rate:rate dimana jumlah kasus baru dibandingkan dengan jumlah orang-waktu.
g. prevalence rate?
Prevalence rate atau tingkat prevalensi mengacu pada proporsi individu dalam populasi
yang mengalami kondisi atau karakteristik tertentu pada suatu titik waktu atau periode
tertentu. Dalam bidang kesehatan, prevalensi sering digunakan untuk mengukur sejauh
mana suatu penyakit atau kondisi kesehatan terjadi di antara populasi yang diteliti.