Anda di halaman 1dari 7

Nur Zumaisaroh1, Maskub2, Anisa Ulfah3 1

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS STRATTA DALAM


PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN KELAS XI MA
MUHAMMADIYAH 3 GODOG

Nur Zumaisaroh1, Maskub2, Anisa Ulfah3

Universitas Islam Darul Ulum Lamongan1; nurzumaisaroh.2019@mhs.unisda.ac.id1


Universitas Islam Darul Ulum Lamongan2; maskub@unisda.ac.id2
Universitas Islam Darul Ulum Lamongan3; anisaulfah@unisda.ac.id3

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pengembangan bahan berbasis Stratta
dalam pembelajaran menulis teks cerpen pada peserta didik kelas XI MAM 3 Godog. Subjek dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MA Muhammadiyah 3 Godog dengan jumlah 19 peserta
didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan angket. Observasi digunakan
untuk mengetahui kurikulum, materi, bahan ajar, dan model yang digunakan dalam proses pembelajaran
menulis teks cerpen. Angket digunakan untuk uji kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan dari bahan ajar
yang dikembangkan. Proses pengembangan bahan ajar berbasis Stratta dalam pembelajaran menulis teks
cerpen kelas XI MA Muhammadiyah 3 Godog melalui beberapa tahapan, yaitu (1) analyze, (2) design,
(3) develop, (4) implement, dan (5) evaluate. Berdasarkan kelima tahapan tersebut akan ditemukan
kualitas bahan ajar dan efektivitas bahan ajar. Bahan ajar yang dikembangkan mendapatkan uji kevalidan
sebesar 88% dari ahli pembelajaran 1 dan 93% dari ahli pembelajaran 2. Pada uji kepraktisan mendapat
persentase uji 93% dari praktisi pembelajaran. Pada respons peserta didik mendapat persentase uji 98%
dari peserta didik. Kemudian, bahan ajar yang dikembangkan juga efektif dibuktikan dengan rata-rata
nilai menulis teks cerpen peserta didik pra pengembangan sebesar 72 dan naik menjadi 90 setelah
dilakukan pengembangan.

Kata Kunci: pengembangan bahan ajar, stratta, menulis teks cerpen

Abstract. The purpose of this study was to describe the process of developing Stratta-based materials in
learning to write short story texts for students of class XI MAM 3 Godog. The subjects in this study were
students of class XI MA Muhammadiyah 3 Godog with a total of 19 students. Data collection techniques
used are observation and questionnaires. Observations are used to find out the curriculum, materials,
teaching materials, and models used in the process of learning to write short story texts. Questionnaires
are used to test the validity, practicality, and effectiveness of the developed teaching materials. The
process of developing Stratta-based teaching materials in learning to write short stories for class XI MA
Muhammadiyah 3 Godog went through several stages, namely (1) analyze, (2) design, (3) develop, (4)
implement, and (5) evaluate. Based on these five stages, the quality of teaching materials and the
effectiveness of teaching materials will be found. The teaching materials developed received a validity
test of 88% from learning experts 1 and 93% from learning experts 2. In the practicality test, a test
percentage of 93% was obtained from learning practitioners. In the response the students got a test
percentage of 98% of the students. Then, the teaching materials developed were also effective as
evidenced by the average value of writing short story texts of pre-development students of 72 and rose to
90 after development.

Keywords: development of teaching materials, stratta, writing short story texts


2 WAHANA PEDAGOGIKA, Vol. XX, No. XX, Bulan Tahun

PENDAHULUAN bangkit dan giat serta tanggap dalam


Pembelajaran Bahasa Indonesia pembelajaran.
meliputi empat keterampilan berbahasa Inovasi dalam pembelajaran juga
yaitu keterampilan menyimak, dapat dikembangkan melalui bahan ajar.
berbicara, membaca, dan menulis. Bahan ajar yang inovatif perlu
Keempat aspek tersebut merupakan dikembangkan untuk menunjang
keterampilan berbahasa yang harus keberhasilan suatu pembelajaran.
dikuasai oleh peserta didik karena Pengembangan bahan ajar adalah suatu
keempat keterampilan berbahasa kegiatan memproduksi bahan ajar sesuai
tersebut merupakan keterampilan dengan kompetensi yang ingin dicapai.
produktif. Dari keempat keterampilan Pendapat tersebut, selaras dengan pendapat
berbahasa tersebut yang paling produktif Abdullah (2022:21) yang menjelaskan
yaitu keterampilan menulis. bahwa pengembangan bahan ajar adalah
Keterampilan menulis merupakan proses pemilihan, adaptasi, dan pembuatan
keterampilan berbahasa yang diajarkan bahan ajar berdasarkan kerangka acuan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. tertentu. Oleh karena itu, pengembangan
Sebagai keterampilan berbahasa yang bahan ajar harus melalui proses pemilihan
produktif, keterampilan menulis menjadi dan penyesuaian dengan kompetensi dasar
pembelajaran yang perlu ketekunan yang menjadi acuan tercapainya tujuan
dalam melakukannya. Pendapat tersebut pembelajaran. Berdasarkan pengamatan
selaras dengan pendapat Marzuqi pada peserta didik kelas XI MAM 3 Godog,
(2018), menulis merupakan suatu banyak dari mereka mendapatkan nilai di
kegiatan yang produktif, maka bawah rata-rata atau kriteria ketuntasan
keterampilan ini harus selalu dilatihkan minimal (KKM) dalam menulis teks
dan disertai dengan praktik yang teratur. cerpen. Hal itu disebabkan karena
Dengan demikian, keterampilan menulis penggunaan bahan ajar berupa lembar
perlu dilatihkan terus-menerus. kerja peserta didik (LKPD) yang kurang
Untuk menunjang pembelajaran inovatif dan kurang sesuai dengan
menulis cerpen tentunya pendidik harus kompetensi dasar. Hal tersebut membuat
memiliki cara tersendiri untuk mereka tidak mampu menguasai
mengajarkan cara menulis teks cerpen keseluruhan materi dengan baik. Selain itu,
dengan menggunakan perangkat penggunaan model pembelajaran juga
pembelajaran yang sesuai dengan sangat memengaruhi hasil belajar peserta
karakteristik peserta didik. Perangkat didik. Pendapat tersebut selaras dengan
pembelajaran yang digunakan pendidik pendapat Ulfah, dkk. (2022) yang
dalam mengajar akan menunjang menyatakan bahwa model pembelajaran
lahirnya inovasi-inovasi pembelajaran. menjadi salah satu komponen pembelajaran
Inovasi pembelajaran merupakan yang dapat menentukan keberhasilan dan
sesuatu yang penting dan harus dimiliki kualitas pembelajaran. Penggunaan model
atau dilakukan oleh pendidik (Shoimin, pembelajaran yang sesuai akan menunjang
keberhasilan pembelajaran untuk mencapai
2014:21 dalam Al Farizi, 2022).
tujuan pembelajaran.
Inovasi-inovasi yang dibuat dan
dilakukan pendidik akan mampu Model pembelajaran Stratta
mengalihkan perhatian siswa yang merupakan salah satu model yang efektif
diterapkan pada pembelajaran menulis teks
semula kurang termotivasi menjadi
cerpen. Pendapat tersebut sesuai dengan bahan ajar, mendesain bahan ajar meliputi
penelitian yang dilakukan oleh Nuziyati judul dan sampul bahan ajar berdasarkan
(2016) yang membandingkan kompetensi dasar, indikator, dan materi
keefektifan model Stratta dengan model pada kurikulum 2013 dari segi sistematika,
Think Talk Write, didapati hasil bahwa konten, bahasa, dan evaluasi. Serta
penerapan model pembelajaran Stratta mendesain instrumen penilaian agar bahan
lebih efektif dibanding dengan model ajar yang digunakan benar-benar efektif.
Think Talk Write dibuktikan dengan Tahap pengembangan menghasilkan
rata-rata nilai karya peserta didik yang produk-produk yang telah direncanakan
lebih tinggi ketika menggunakan model dalam tahap sebelumnya. Pada tahap
pembelajaran Stratta. develop bahan ajar meliputi beberapa
Dengan adanya masalah yang langkah, yakni mengumpulkan bahan-
telah dipaparkan, peneliti berinisiatif bahan seperti materi, video, gambar, dan
untuk membuat inovasi baru dalam lain-lain. Dalam tahap ini juga
pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu dikembangkan instrumen validasi dan uji
dengan mengembangkan bahan ajar coba produk yang digunakan untuk
dengan judul “Pengembangan Bahan memvalidasi produk penelitian yang
Ajar Berbasis Stratta dalam dihasilkan. Kemudian dilanjutkan dengan
Pembelajaran Menulis Teks Cerpen dilakukannya validasi produk kepada ahli
Kelas XI Madrasah Aliyah pembelajaran menggunakan angket
Muhammadiyah 3 Godog”. Penelitian validasi yang telah disiapkan. Pada tahap
ini bertujuan untuk mendeskripsikan implement, bahan ajar diaplikasikan di
proses pengembangan bahan ajar kelas sesuai skenario pembelajaran yang
berbasis Stratta dalam pembelajaran dibuat. Bahan ajar yang
menulis teks cerpen kelas XI Madrasah diimplementasikan dalam perencanaan dan
Aliyah Muhammadiyah 3 Godog. pelaksanaan pembelajaran menulis teks
cerpen kemudian dinilai oleh pendidik dan
METODE PENELITIAN peserta didik untuk mendapatkan umpan
Penelitian ini meggunakan model balik berupa angket. Pada tahap evaluate
penelitian pengembangan yang dilakukan perbaikan atau revisi produk
diadaptasi dari model ADDIE oleh berdasarkan rekomendasi perbaikan dari
Branch (2009) yang meliputi lima ahli pembelajaran dan umpan balik dari
tahap, yaitu (a) analyze/analisis, (b) praktisi dan peserta didik, serta
design/desain, (c) berdasarkan hasil uji coba yang telah
develop/pengembangan, (d) dilakukan pada tahap implementasi. Tahap
implement/implementasi, dan (e) ini dilakukan untuk mengetahui hal-hal
evaluate/evaluasi. Adapun penjelasan yang menjadi kelemahan serta keunggulan
dari setiap tahap tersebut dipaparkan bahan ajar yang dikembangkan.
sebagai berikut. Pada analyze dimulai
dengan proses mengidentifikasi dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
menganalisis kurikulum, materi Proses Pengembangan Bahan Ajar
pembelajaran dengan nilai rendah, dan Proses pengembangan pada
karakteristik peserta didik. Tahap penelitian ini menggunakan model
design yang dilakukan untuk membuat pengembangan ADDIE oleh Branch
desain atau konsep dari hasil analisis (2009) yang meliputi lima tahapan, yakni
yang telah dilakukan pada tahap analyze (analisis), design (desain),
sebelumnya. Peneliti mendesain produk develop (pengembangan), implement
bahan ajar dengan merancang materi (implementasi), dan evaluate (evaluasi).
Lima tahapan tersebut akan dijelaskan
4 WAHANA PEDAGOGIKA, Vol. XX, No. XX, Bulan Tahun

sebagai berikut. (a) Materi yang disajikan disesuaikan


(1) Analyze dengan KD. 3.9 menganalisis unsur-
Pada tahap analisis, peneliti unsur pembangun cerita pendek dalam
melakukan identifikasi masalah dengan buku kumpulan cerita pendek dan KD.
menganalisis kurikulum yang 4.9 mengonstruksi sebuah cerita
digunakan, menganalisis materi pendek dengan memerhatikan unsur-
pembelajaran yang nilainya lebih unsur pembangun cerita pendek,
rendah di antara materi yang lain, dan kemudian disusun sesuai dengan
menganalisis karakteristik peserta model pembelajaran yang digunakan
didik. Pada tahap analisis peneliti yakni model Stratta yang memiliki
mendapatkan hasil sesuai dengan hasil tiga sintak yang meliputi penjelajahan,
observasi, yaitu: interpretasi, dan rekreasi.
(a) Kurikulum yang digunakan kelas (b) Perancangan evaluasi, evaluasi yang
XI MA Muhammadiyah 3 Godog dirancang pada bahan ajar ini
adalah kurikulum 2013. disesuaikan dengan kompetensi yang
(b) Materi yang memiliki rata-rata hendak dicapai, evaluasi melalui
nilai di bawah KKM adalah materi pengerjaan soal-soal serta unjuk
menulis teks cerpen. Materi keterampilan/kerja.
menulis teks cerpen pada kelas XI (c) Tahap akhir pada tahap desain ini
yakni pada KD. 3.9 menganalisis adalah mendesain/merancang
unsur-unsur pembangun cerita tampilan bahan ajar mulai dari bagian
pendek dalam buku kumpulan awal yakni cover (judul materi,
cerita pendek dan KD. 4.9 gambar yang berkaitan dengan materi,
mengonstruksi sebuah cerita kelas, serta jenjang pendidikan), kata
pendek dengan memerhatikan pengantar, daftar isi, prosedur
unsur-unsur pembangun cerita mempelajari bahan ajar, dan halaman
pendek. kompetensi inti. Bagian inti yang
(c) Bahan ajar yang digunakan dalam terdiri atas urutan materi yang akan
pembelajaran menulis teks cerpen disampaikan dengan sistematis sesuai
menggunakan bahan ajar dengan model pembelajaran Stratta.
tradisional (LKS) yang Dan bagian akhir terdiri atas evaluasi
penyajiannya kurang menarik, untuk mengukur kompetensi peserta
materi yang disajikan kurang didik.
sesuai dengan kompetensi dasar, (3) Develop
dan tidak dilengkapi dengan Pada tahap pengembangan, peneliti
tujuan pembelajaran. melakukan 3 tahapan yang terdiri atas (a)
(d) Model pembelajaran yang kurang pengembangan bahan ajar, (b) instrumen
sesuai dengan karakteristik peserta validasi dan uji coba, dan (c) validasi ahli.
didik yang lebih menyukai (a) Pengembangan Bahan Ajar
pembelajaran aktif, produktif, dan Pada tahap pengembangan bahan
berproses. ajar, peneliti mulai mengembangkan
(2) Design bahan ajar sesuai dengan desain yang
Pada tahap desain, peneliti telah dibuat sebelumnya. Pada bagian
melakukan tiga tahapan yang terdiri awal peneliti membuat cover (judul
atas (a) perancangan materi bahan ajar, materi, gambar yang berkaitan
(b) perancangan evaluasi, dan (c) dengan materi, kelas, serta jenjang
desain tampilan bahan ajar. pendidikan), kata pengantar, daftar
isi, prosedur mempelajari bahan ajar,
dan halaman kompetensi inti. Pada Instrumen uji coba untuk praktisi
bagian inti, yang terdiri atas urutan pembelajaran terdiri atas aspek
materi yang akan disampaikan kelayakan isi, aspek kelayakan
dengan sistematis sesuai dengan penyajian, aspek kelayakan bahasa,
model pembelajaran Stratta, pada dan aspek kegrafikan. Keempat aspek
bahan ajar yang dikembangkan tersebut dijabarkan menjadi 30 butir
setiap KD dibagi menjadi tiga penilaian, yang setiap butirnya dapat
subbab yang disesuaikan dengan diberi skor 5—1 dengan kriteria yang
sintak model Stratta, setiap subbab berpedoman pada Arikunto (2013),
diawali dengan cover subbab, yakni skor 5 untuk sangat baik, 4
mulai dari subbab a—c. Pada untuk baik, 3 untuk cukup, 2 untuk
bagian akhir, yang terdiri atas kurang, dan 1 untuk sangat kurang.
evaluasi yang berguna untuk Tahap selanjutnya yakni
mengukur kompetensi peserta mengembangkan instrumen uji coba
didik baik kompetensi untuk respons peserta didik.
pengetahuan maupun Instrumen uji coba untuk peserta
keterampilan. Evaluasi dilakukan didik terdiri atas aspek tampilan,
setiap subbab, setiap subbab aspek penyajian, dan aspek manfaat.
memiliki evaluasi yang berguna Ketiga aspek tersebut dijabarkan
untuk mengukur pemahaman menjadi 15 butir penilaian, yang
pembaca mengenai materi yang setiap butirnya dapat diberi skor 5—1
telah disampaikan. dengan kriteria yang berpedoman
(b) Instrumen Validasi dan Uji Coba pada Arikunto (2013), yakni skor 5
untuk sangat baik, 4 untuk baik, 3
Tahap selanjutnya yang untuk cukup, 2 untuk kurang, dan 1
dilakukan pada tahap untuk sangat kurang.
pengembangan adalah (c) Validasi Ahli
mengembangkan instrumen
validasi untuk ahli pembelajaran Tahap terakhir pada tahap
dan instrumen uji coba untuk pengembangan adalah melakukan
praktisi pembelajaran dan peserta validasi ahli. Bahan ajar yang telah
didik. Instrumen validasi untuk dikembangkan divalidasi oleh
ahli pembelajaran terdiri atas validator yakni Rodli, S.Pd., M.Pd.
aspek kelayakan isi, aspek sebagai ahli pembelajaran 1 dan Laila
kelayakan penyajian, aspek Tri Lestari, M.Pd. sebagai ahli
kelayakan bahasa, dan aspek pembelajaran 2. Tujuan dari validasi
kegrafikan. Keempat aspek bahan ajar adalah untuk melihat
tersebut dijabarkan menjadi 50 apakah bahan ajar yang
butir penilaian, yang setiap dikembangkan layak untuk
butirnya dapat diberi skor 5—1 diimplementasikan. Pada tahap
dengan kriteria yang berpedoman validasi, bahan ajar yang
pada Arikunto (2013), yakni skor dikembangkan mendapatkan
5 untuk sangat baik, 4 untuk baik, persentase uji 88% dari ahli
3 untuk cukup, 2 untuk kurang, pembelajaran 1 dan mendapatkan
dan 1 untuk sangat kurang. persentase uji 93% dari ahli
Tahap selanjutnya yakni pembelajaran 2. Berdasarkan kriteria
mengembangkan instrumen uji kelayakan oleh Sudjana (dalam Wafa,
coba untuk praktisi pembelajaran. 2021) hasil persentase uji tersebut
6 WAHANA PEDAGOGIKA, Vol. XX, No. XX, Bulan Tahun

mendapatkan kualifikasi sangat mengetahui apakah bahan ajar yang


layak dengan tindak lanjut dapat dikembangkan mudah/efektif digunakan.
diimplementasikan. (5) Evaluate
(4) Implement Pada tahap evaluasi, peneliti
Pada tahap implementasi, melakukan evaluasi di setiap tahap
peneliti melakukan 2 tahapan yang pengembangan. Pada tahap analisis
terdiri atas (a) uji coba produk dan peneliti mengevaluasi analisis kebutuhan
(b) umpan balik pendidik dan peserta yang telah ditentukan apakah telah sesuai
didik. Penjelasan kedua tahapan dan mampu menjadi solusi dari masalah
tersebut dipaparkan sebagai berikut. yang telah diidentifikasi pada tahap
(a) Uji Coba Produk analisis. Pada tahap desain, peneliti
Tahap uji coba dilakukan pada mengevaluasi rancangan materi yang
peserta didik kelas XI MA dibuat, apakah sudah sesuai dengan
Muhammadiyah 3 Godog yang terdiri materi yang dikembangkan atau belum.
atas 19 peserta didik. Pada tahap ini Pada tahap pengembangan, peneliti
peneliti mengimplementasikan bahan mengevaluasi bahan ajar atau melakukan
ajar yang telah dikembangkan. Pada revisi produk yang telah dikembangkan
tahap ini, peneliti secara langsung berdasarkan hasil validasi dari ahli
mengimplementasikan bahan ajar pembelajaran. Pada tahap implementasi,
pada peserta didik, peneliti peneliti melakukan evaluasi pembelajaran
mengimplementasikan bahan ajar dengan memberikan tugas akhir berupa
penulisan teks cerpen untuk mengukur
secara runtut sesuai dengan model
pencapaian tujuan pembelajaran dan
pembelajaran yang digunakan. Di
keterampilan peserta didik pasca
akhir pembelajaran, peserta didik
pengembangan bahan ajar.
mengumpulkan hasil menulis teks
cerpen pasca pengembangan, cerpen
SIMPULAN
ini akan dinilai sesuai dengan
pedoman penilaian yang telah Proses pengembangan bahan ajar
ditetapkan, penilaian ini digunakan berbasis Stratta dalam pembelajaran
untuk mengukur keberhasilan menulis teks cerpen kelas XI MA
pembelajaran menggunakan bahan Muhammadiyah 3 Godog melalui beberapa
ajar yang dikembangkan. tahapan, yaitu (1) analyze, (2) design, (3)
(b) Umpan Balik Pendidik dan develop, (4) implement, dan (5) evaluate.
Peserta Didik Pada tahap analisis, peneliti melakukan
Setelah melakukan uji coba analisis kurikulum, analisis materi, dan
produk, peneliti mendapatkan umpan analisis karakteristik peserta didik.
balik dari pendidik dan peserta Kemudian, pada tahap desain, peneliti
melalui angket/instrumen uji coba. melakukan perancangan materi bahan ajar,
Pendidik memberikan nilai untuk perancangan evaluasi, dan desain tampilan
bahan ajar yang telah dikembangkan bahan ajar. Selanjutnya, pada tahap
melalui angket praktisi pembelajaran, pengembangan peneliti melakukan
tujuan adanya umpan balik pendidik pengembangan bahan ajar, membuat
adalah untuk mengukur kepraktisan instrumen validasi dan uji coba, serta
bahan ajar yang dikembangkan. melakukan validasi ahli. Pada tahap
Kemudian, peserta didik memberikan implementasi, peneliti melakukan uji coba
respons mengenai bahan ajar yang produk dan umpan balik pendidik dan
telah diujicobakan, respons peserta peserta didik. Terakhir, pada tahap
didik digunakan agar peneliti dapat evaluasi, peneliti melakukan evaluasi bahan
ajar dengan mengukur pencapaian Model Stratta dan Model Think Talk
tujuan pembelajaran dan keterampilan Write dengan Media Film
peserta didik dan juga melakukan Documenter pada Pembelajaran
evaluasi sesuai dengan umpan balik dari Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA
pendidik dan peserta didik. Negeri Balapulang Kabupaten Tegal.
Skripsi Sarjana. Semarang: Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Semarang.
UCAPAN TERIMA KASIH
http://lib.unnes.ac.id/26561/1/210141
Peneliti mengucapkan terima kasih
2045.pdf. Diakses tanggal 8 April
kepada semua pihak yang telah
2023.
membantu dalam penyelesaian artikel
ini. Kepada dosen pembimbing skripsi,
Ulfah, Anisa., Zumaisaroh, Nur., Fitriyah,
ahli pembelajaran 1 dan 2 selaku
Lailatul., Jesica, Elena. 2022. “Model
validator, praktisi pembelajaran, dan
Pembelajaran Literacy Cicle sebagai
peserta didik Kelas XI MA
Inovasi Pembelajaran Menulis Puisi
Muhammadiyah 3 Godog.
di Era Merdeka Belajar”,
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Bahasa dan Sastra Indonesia. 28
November 2022, Halaman 216-229.
Abdullah, Aminol Rosid. 2022.
Wafa, Mohammad. (2021). Pengembangan
Pengembangan Bahan Ajar.
Perangkat Pembelajaran Mata
Malang: CV. Literasi Nusantara
Pelajaran Teknik Energi Surya
Abadi.
Untuk Menguatkan Kompetensi
Monitoring PLTS Terpusat Berbasis
Al Farizi, Muhammad Akmal. 2022.
Internet Of Things Di SMKN 1
Inovasi Pembelajaran sebagai
Wonosari. Tesis Magister (Tidak
Dampak dari Adanya Covid-19.
diterbitkan). Malang: Pascasarjana
file:///Users/mac/Downloads/Muh
Universitas Negeri Malang.
ammad+Akmal+Alfarizi-
Inovasi+Pendidikan-
AKBK3602+(86-92).pdf. Diakses
tanggal 16 Maret 2023.

Arikunto. Suharsimi. (2013). Prosedur


Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta. Rineka Cipta.

Branch, Robert Maribe. 2009.


Instructional Design: The ADDIE
Approach. London: Springer.

Marzuqi, Iib. 2018. Keterampilan


Menulis dalam Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia
Teori dan Implementasi.
Surabaya: Penerbit Istana.

Nuziyati. (2016). Keefektifan Penerapan

Anda mungkin juga menyukai