Anda di halaman 1dari 10

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam


Jil. 06 Nomor 02 (2022) : 317-326
Tersedia online dihttps://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index

Pengaruh Kesadaran Literasi Membaca & Menulis Guru


Pendidikan Dasar Terhadap Kemampuan Membaca dan
Kemampuan Literasi Menulis Siswa Kelas Tinggi

Noor Alfulaila
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Antasari,
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
Email: nooralfulaila@gmail.com

DOI: http://doi.org/10.33650/al-tanzim.v6i2.3330
Diterima: Januari 2022 Diterima: Februari 2022 Diterbitkan: Maret 2022

Abstrak:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan literasi membaca siswa kelas
atas di Banjarmasin. Rendahnya kemampuan membaca diduga berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan hasil prestasi belajar siswa yang masih
rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah; 1) mengetahui kemampuan literasi membaca; 2)
untuk mengetahui tingkat prestasi belajar; dan 3) untuk mengetahui pengaruh
kemampuan literasi membaca terhadap prestasi belajar siswa kelas atas di Banjarmasin.
Desain penelitian menggunakan penelitian kuantitatif survei dengan sampel penelitian
siswa kelas atas di Banjarmasin. Analisis data menggunakan uji regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) kemampuan literasi membaca siswa cukup
memadai sebesar 67,53%; 2) prestasi belajar siswa tergolong sangat baik sebesar 81%; dan
3) terdapat pengaruh signifikan sebesar 5,4% antara kemampuan literasi membaca
dengan prestasi belajar siswa.
Kata kunci:Literasi, Kemampuan Membaca, Prestasi Belajar

Abstrak:
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kemampuan literasi membaca siswa kelas
tinggi di Banjarmasin. Rendahnya kemampuan membaca diduga berpengaruh terhadap
ketercapaian prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan hasil prestasi belajar siswa
yang masih rendah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tentang; 1) Mengetahui
kemampuan literasi membaca; 2) Mengetahui tingkat prestasi belajar; dan 3) Mengetahui
pengaruh antara kemampuan literasi membaca terhadap prestasi belajar siswa kelas
tinggi di Banjarmasin. Desain penelitian menggunakan penelitian kuantitatif survei dengan
sampel penelitian siswa kelas tinggi di Banjarmasin. Analisis data menggunakan uji regresi
linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Kemampuan literasi membaca
siswa tergolong cukup sebesar 67,53%; 2) Prestasi belajar siswa tergolong sangat baik
sebesar 81%; dan 3) Terdapat pengaruh signifikan sebesar 5,4% antara kemampuan
literasi membaca dengan prestasi belajar siswa.

Kata Kunci:Literasi, Kemampuan Membaca, Prestasi Belajar

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam


Jil. 06 Nomor 02 (2022) : 317-326
PERKENALAN
Literasi secara tradisional didefinisikan sebagai membaca dan menulis dalam
bahasa Inggris. Pandangan ini berpendapat bahwa orang yang dapat membaca dan
menulis atau yang tidak buta huruf dapat membaca dan menulis atau yang tidak buta
huruf. Pemahaman literasi berkembang menjadi kemampuan membaca, menulis,
berbicara, mendengarkan, dan berkomunikasi dengan orang lain (Karimi et al., 2021).
Seiring berjalannya waktu, definisi literasi telah berkembang dari pemahaman yang
sempit menjadi pemahaman yang lebih luas yang mencakup berbagai bidang penting
lainnya (Islam & Fadillah, 2017; Mulyani et al., 2018; Agussalim et al., 2021). Perubahan
tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain perluasan makna akibat
peningkatan penggunaan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta
perubahan analogi (Setyaningsih dkk., 2019; Oktaviani dkk., 2021).
Literacy berasal dari bahasa Inggris literate yang berarti mereka yang belajar.
Literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis (Syawaluddin &
Nurhaedah, 2017; Setyaningsih et al., 2019). Literasi juga dikaitkan dengan pemahaman
ilmu pengetahuan, informasi, dan teknologi dengan perkembangan teknologi (Rizqiyah,
2020; Rofifah, 2021). Kemampuan membaca dan menulis merupakan landasan paling kritis
untuk mengembangkan kesadaran literasi seseorang secara lebih luas (Amalia & Siregar,
2018; Umiarso et al., 2022).
Penilaian literasi Indonesia dilihat dari program OECD yaitu PISA yang terus
meningkatkan hasil surveinya setiap tiga tahun sekali. Data empiris kualitas
pendidikan Indonesia belum menunjukkan adanya perbaikan, hal ini terlihat pada
kategori Program Kelas Dasar yang menyatakan bahwa dari 146.052 sekolah
dasar di Indonesia, hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia,
begitu pula sekolah menengah pertama. Berdasarkan pemeringkatan, hanya
delapan sekolah yang masuk dalam kategori Program Tengah Tahun dari 20.918
SMP. Untuk pemeringkatan SMA, hanya tujuh sekolah yang mendapat pengakuan
dunia dari 8.036 SMA (Damrin, 2018). Data lain menyebutkan bahwa rata-rata
posisi prestasi pelajar Indonesia bisa dikatakan rendah dibandingkan negara
peserta studi (Wulandari & Haryadi, 2020).
Data di atas menunjukkan bahwa tingkat literasi Indonesia masih jauh dari
kebutuhan pemerintah. Literasi belum menjadi norma & budaya bangsa Indonesia.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan literasi masih asing bagi
masyarakat Indonesia dan masyarakat Cirebon pada khususnya. Sehingga sekecil
apapun usaha untuk mengenalkan literasi diharapkan dapat menumbuhkan literasi di
tanah air tercinta ini (Kharizmi, 2015).
Menumbuhkan literasi di sekolah tidak semudah membalikkan telapak tangan
dan penuh hambatan serta tantangan. Hambatan dan kendala tersebut terlihat dari
sulitnya melaksanakan dan membiasakan kegiatan literasi di SMA (Wahid, Bali, &
Maimuna, 2021). Banyak faktor yang diduga mempengaruhi keberhasilan kegiatan
literasi, antara lain faktor internal dan eksternal, salah satunya adalah siswa dan guru
sebagai pelaku pendidikan (Oktafiyan & Yaqub, 1993).
Budaya literasi dapat diwujudkan dengan menerapkanGerakan Literasi Sekolah
(GLS). GLS dapat dilaksanakan dengan mengintegrasikan kegiatan kurikuler,
kokurikuler, dan ekstra kurikuler di sekolah (Murniatiningsih, 2017). Metode ini
terbukti meningkatkan keterampilan membaca dan karakter mandiri siswa

318 Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan IslamJil. 06 Nomor 02 (2022) : 317-326


Tersedia online dihttps://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
siswa kelas atas. Secara tidak langsung kegiatan GLS terintegrasi dengan pembelajaran
karena pendidikan karakter perlu dipadukan dengan pengetahuan.
Peneliti memfokuskan penelitiannya pada sebuah SMA di Banjarmasin. Jika
melihat prestasi akademik siswa SMA di Banjarmasin, data menunjukkan bahwa
nilai rata-rata selalu berkisar padaKriteria Ketuntasan Minimal(KKM). Nilai yang
mendekati KKM menunjukkan bahwa nilai yang dirasakan siswa masih lebih
rendah dibandingkan KKM. Rapor sekolah merupakan nilai kumulatif poin kognitif,
emosional, dan psikologis sehingga guru dapat menambah poin untuk mencapai
KKM. Beberapa hasil penelitian terdahulu menemukan adanya pengaruh positif
sebesar 0,55 antara gerakan literasi sekolah terhadap minat membaca siswa
(Anisa, Ipunkarti, & Saffanah, 2021). Selanjutnya hasil penelitian Kholil
menghasilkan pengaruh yang signifikan antara kebiasaan membaca terhadap
prestasi belajar siswa sebesar 32,8% (Kholil et al., 2021). Berdasarkan hasil
penelitian terdahulu dan permasalahan yang ada, peneliti menduga adanya
pengaruh antara keterampilan membaca terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini
terlihat dari keakraban dengan kegiatan literasi di sekolah masing-masing dan
hasil akademik siswa di sekolah tersebut. Kemampuan membaca siswa
berbanding lurus dengan prestasi akademik (Wana et al., 2018).
Mengidentifikasi permasalahan yang ada pada masyarakat kelas atas di Banjarmasin,
antara lain rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia, kesulitan literasi, dan
sulitnya mengembangkan literasi karena budaya bahasa Indonesia masih berlaku (Siddiq
et al., 2020). Dari tanggal 3 tahun 2017 tentang sistem pemesanan, kurangnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya literasi, kurangnya kegiatan literasi di sekolah, kurangnya
keberagaman dan jumlah koleksi buku di perpustakaan sekolah, tidak adanya lingkungan
sekolah yang mendukung kegiatan literasi berkelanjutan, literasi tidak ada apa-apanya.
berkaitan dengan hasil pembelajaran di masyarakat, dan siswa malas melakukan kegiatan
literasi, maka kegiatan literasi merupakan hal yang wajib dilakukan karena hanya
dipandang sebagai program pemerintah di sekolah (Landa et al., 2021).

Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini mengkaji bagaimana literasi


membaca siswa di kelas tinggi, dan pengaruhnya dilihat dari prestasi belajar siswa kelas
tinggi di Banjarmasin. Lebih lanjut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
kemampuan literasi membaca dan dampaknya terhadap prestasi belajar siswa kelas
tinggi.

METODE PENELITIAN
Desain penelitian menggunakan penelitian kuantitatif korelasional untuk
mengetahui hubungan antar variabel yang diteliti. Populasi yang digunakan adalah
siswa kelas SMA yang berjumlah 344 siswa kelas SMA di Banjarmasin. Sebagai
perbandingan, sampelnya mengambil 25% dari populasi yang berjumlah 88 siswa.
Berikut sebaran jumlah sampel yang diteliti.

Tabel 1: Distribusi Jumlah Sampel


TIDAK. Nama sekolah Sampel
1 STN 1 Banjarmasin 27
2 STN 2 Banjarmasin 44
3 STN 3 Banjarmasin 17
Jumlah Sampel 88

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan IslamJil. 06 Nomor 02 (2022) : 317-326 319


Tersedia online dihttps://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup dengan 25 item terlebih dahulu
diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum dirilis. Uji pra-analisis awal dilakukan untuk
menentukan normalitas, keseragaman, dan linearitas dalam kumpulan data. Data tersebut
kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana untuk menguji
hipotesis dan teori, dan hasilnya dipublikasikan.

Tabel 2: Variabel Hubungan


Y Siswa berprestasi
X (kamu)

Bacaan Siswa
(X, Y)
(X)

Analisis data dilakukan untuk menjawab benar dan salahnya hipotesis


serta menjawab rumusan yang diajukan. Namun sebelum menganalisis data
perlu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan
uji linearitas regresi. Uji normalitas yang digunakan adalah uji chi-square. Uji
homogenitas yang digunakan adalah uji Bartlet dengan menggunakan tabel f.
Untuk menguji linieritas regresi pada penelitian ini menggunakan rumus
ANOVA.

HASIL DAN DISKUSI


Hasil pre-test menunjukkan nilai standar tes variabel membaca siswa (X)
sebesar 0,069 dan variabel prestasi belajar siswa (Y) sebesar 0,092 yang berarti
data kedua variabel berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas menunjukkan
nilai variabel X sebesar 1,393 dan variabel Y sebesar 0,911; yakni data kedua
variabel tersebut identik. Sedangkan hasil uji linieritas variabel X sebesar 1,177
dan variabel Y sebesar 0,745 yang berarti data kedua variabel tersebut linier.
Sebagai perbandingan, data tersebut layak untuk diuji hipotesisnya. Untuk
lebih jelasnya berikut hasil pengujian analisis data variabel X dan Y
sebelumnya.

Tabel 3: Hasil Uji Prasyarat


Variabel
TIDAK. Tes
X Y
1 Normalitas 0,069 0,092
2 Homogenitas 1.393 0,911
3 Linearitas 1.177 0,745

Hasil Uji Korelasi dan Uji Hipotesis


Berdasarkan uji korelasi diketahui bahwa kemampuan membaca mempunyai
hubungan positif yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Nilai signifikansi yang
diperoleh sebesar 0,3 lebih kecil dari 0,05 yang berarti kedua variabel mempunyai
hubungan positif. Hubungan positif ini mengandung arti bahwa semakin tinggi
kemampuan membaca siswa maka semakin baik pula prestasi akademiknya.

320 Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan IslamJil. 06 Nomor 02 (2022) : 317-326


Tersedia online dihttps://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
Tabel 4: Korelasi Keterampilan Membaca dan Prestasi Belajar
Nilai
Tes
% Variabel Penting
23.2 Rendah
Kemampuan membaca
0,232 5.4 Rendah

94.6 Variabel Lainnya Tinggi

Besarnya hubungan keterampilan membaca dengan prestasi belajar


sebesar 0,232 atau 23,2%. Hubungan ini rapuh karena banyak siswa dengan
kemampuan membaca rendah mempunyai prestasi akademik yang luar biasa.
Siswa dengan kemampuan membaca cukup baik mempunyai prestasi pendidikan
di bawah rata-rata dalam sampel.

Gambar 1: Korelasi Keterampilan Membaca dan Prestasi Belajar

Besarnya pengaruh keterampilan membaca terhadap prestasi akademik adalah


5,4%. Nilai tersebut masih sedikit karena keterampilan membaca hanya sebesar 5,4% yang
mempengaruhi hasil belajar dan variabel lain yang mempengaruhi 94,6%. Hasil penelitian
ini didukung oleh penelitian Rahman yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara kebiasaan membaca terhadap prestasi belajar siswa (Rahman et al.,
2019).
Kemampuan literasi membaca dapat dilihat dari; 1) jumlah dan ragam
bahan bacaan; 2) frekuensi peminjaman bahan bacaan di perpustakaan; 3)
banyaknya kegiatan sekolah terkait literasi membaca; 4) adanya kebijakan
sekolah mengenai literasi membaca; 5) adanya komunitas membaca di sekolah
(Tohet et al., 2021).
Penilaian membaca yang dilakukan PISA memperhatikan tiga hal
sebagai berikut, yaitu; 1) jenis teks yang digunakan (jenis teks ditinjau dari
media, format, jenis, dan lingkungan); 2) aspek pemahaman (mengakses dan
mengambil informasi dari teks, mengintegrasikan dan menafsirkan teks) isi
bacaan, merefleksikan dan mengevaluasi teks, serta menghubungkan isi teks
dengan pengalaman pembaca; dan 3) aspek situasi sosial (pribadi, masyarakat
umum, pendidikan, dan dunia kerja) (Mushfi et al., 2021). Indikator
keterbacaan dalam penelitian ini adalah: 1) jenis teks yang digunakan (jenis
teks media, format, jenis, dan lingkungan); (2) frekuensi peminjaman bahan
bacaan di perpustakaan; 3) banyaknya kegiatan sekolah

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan IslamJil. 06 Nomor 02 (2022) : 317-326 321


Tersedia online dihttps://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
berhubungan dengan membaca; 4) Terdapat komunitas membaca di sekolah; dan
5) Aspek bidang pemahaman (mengakses dan mengambil informasi dari teks,
mengintegrasikan dan menafsirkan isi teks, merefleksikan dan mengevaluasi,
serta menghubungkan isi teks) dengan pengalaman pembaca.

Kemampuan Literasi Membaca Siswa Kelas Atas di Banjarmasin


Tingkat literasi membaca mahasiswa STN di Banjarmasin sebesar 67,53%. Nilai
tersebut diperoleh dari nilai rata-rata kemampuan literasi membaca dan juga
diperoleh dari perhitungan rumus nilai angket yang telah ditentukan. Nilai sebesar
67,53% menunjukkan bahwa kemampuan literasi membaca mahasiswa STN
Banjarmasin termasuk dalam kategori sangat baik. Data tersebut didukung dengan
kegiatan literasi membaca di STN yang baru digalakkan dalam dua tahun terakhir.
Kegiatan literasi membaca yang baru berumur dua tahun ini masih banyak menemui
kendala sehingga pelaksanaannya masih jauh dari optimal.

Gambar 2. Tingkat Kemampuan Literasi Membaca Mahasiswa STN

Tingkat kemampuan literasi membaca siswa STN Banjarmasin secara berurutan


adalah STN 1 Banjarmasin dengan skor 68,4% termasuk kategori cukup, STN 2
Banjarmasin dengan skor 67,53% termasuk kategori cukup, dan STN 3 Banjarmasin
dengan skor 67,53% termasuk kategori cukup. skor sebesar 66,18% yang dikategorikan
cukup pula. Ketiga sekolah tersebut mempunyai nilai literasi membaca dalam kategori
sangat baik dengan nilai minimal.

Siswa Berprestasi Kelas Atas di Banjarmasin


Nilai rata-rata prestasi belajar mahasiswa STN Banjarmasin adalah 81
dengan nilai median 80,5 dan nilai yang sering muncul adalah 84. Nilai
terendah adalah 73 yang berarti nilai prestasi belajarnya baik. Nilai tertinggi
adalah 92 yang berarti nilai prestasi belajar sangat baik.

Tabel 5. Kategori Prestasi Belajar Mahasiswa STN


Skor Nilai
Pencapaian Siswa % Dikategorikan
Mahasiswa STN di
84 71 81 Sangat bagus
Banjarmasin
73 38 43.18 Bagus
92 49 56.82 Sangat bagus

322 Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan IslamJil. 06 Nomor 02 (2022) : 317-326


Tersedia online dihttps://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
Tingkat prestasi belajar mahasiswa STN di Banjarmasin sebesar 81% yang berarti
sangat baik, dengan persentase 43,18% berkategori baik dan 56,82% berkategori sangat
baik. Hal ini dikarenakan nilai prestasi yang diambil merupakan nilai raport yang
penilaiannya tidak hanya berdasarkan nilai kognitif saja. Pemeriksaan afektif dan
psikomotorik juga mempengaruhi nilai menjadi nilai kumulatif yang sangat baik. Sejalan
dengan kurikulum 2013, pembelajaran literasi diorientasikan untuk meningkatkan
kemampuan kognitif dan juga dilatih untuk mengembangkan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan siswa (Bali & Musrifah, 2020).

Tmampu 6: Kategori Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa STN S


Mahasiswa STN di
Nilai
Banjarmasin Siswa % Dikategorikan

STN 1 Banjarmasin 22 84.2 Sangat bagus


STN 2 Banjarmasin 34 78.7 Bagus
STN 3 Banjarmasin 12 76.35 Bagus

Tingkat prestasi belajar siswa kelas atas di Banjarmasin secara berurutan


adalah STN 2 Banjarmasin dengan skor 84,2% termasuk dalam kategori sangat
baik, STN 1 Banjarmasin dengan skor 78,7% termasuk dalam kategori baik, dan
STN 3 Banjarmasin dengan kategori baik. nilai 76,35% kategori baik juga. Hanya
STN 2 Banjarmasin yang berkategori sangat baik, sedangkan STN 1 Banjarmasin
dan STN 3 Bamjarmasin tergolong prestasi belajar baik.

Pengaruh Kemampuan Literasi Membaca Terhadap Prestasi Belajar Siswa


Kelas Tinggi di Banjarmasin
Berdasarkan uji korelasi diketahui bahwa kemampuan membaca mempunyai
hubungan positif yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Nilai signifikansi
yang diperoleh sebesar 0,3 lebih kecil dari 0,05 yang berarti kedua variabel
mempunyai hubungan positif. Hubungan positif ini mengandung arti bahwa semakin
tinggi kemampuan membaca siswa maka semakin baik pula prestasi akademiknya.
Besarnya hubungan keterampilan membaca dengan prestasi belajar sebesar 0,232
atau 23,2%. Hubungan ini rapuh karena banyak siswa dengan kemampuan membaca
rendah mempunyai prestasi akademik yang luar biasa. Siswa dengan kemampuan
membaca cukup baik memiliki prestasi di bawah rata-rata pencapaian pendidikan
dalam sampel.
Untuk pengaruh keterampilan membaca terhadap prestasi akademik nilainya adalah
5,4%. Nilai tersebut masih sedikit karena keterampilan membaca hanya sebesar 5,4% yang
mempengaruhi hasil belajar dan variabel lain yang mempengaruhi 94,6%.

KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca mahasiswa STN
Banjarmasin berada pada tingkat sesuai yaitu sebesar 67,53%. Kemampuan membaca
didasarkan pada indikator gaya teks, frekuensi membaca, jumlah kegiatan literasi di
sekolah, komunitas membaca, dan aspek literasi siswa. Hasil akademik mahasiswa
STN di Banjarmasin sangat baik yaitu sebesar 81%. Kemampuan membaca

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan IslamJil. 06 Nomor 02 (2022) : 317-326 323


Tersedia online dihttps://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
dan hasil belajar mahasiswa STN Banjarmasin mempunyai hubungan positif
dengan nilai sebesar 23,2%. Nilai hubungan ini rendah karena operasi
pembacaan lapangan kurang optimal.
Sedangkan keterbacaan hanya berpengaruh terhadap prestasi akademik
5,4%. Siswa harus lebih meningkatkan keterampilan membaca mereka untuk memaksimalkan
keberhasilan dengan melihat hasil ini. Selain itu, sekolah perlu memberikan dukungan
terbaiknya terhadap program literasi yang diselenggarakan di kelas tinggi agar kemampuan
membaca siswa kelas atas pada khususnya dan Indonesia pada umumnya terangkat menjadi
negara yang tidak kalah dengan negara lain. Negara dengan tingkat melek huruf yang lebih
tinggi.

PENGAKUAN
Apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan siswa sekolah dasar V di Banjarmasin atas
dukungan, informasi, dan kerjasamanya sehingga penelitian ini selesai. Penelitian ini
didukung oleh LITAPDIMAS Kementerian Agama Republik Indonesia. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Dr.Yahya Mof dan Dr. Wardani atas bimbingan dan
nasehatnya selama menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu, kami juga
mengucapkan terima kasih kepada para reviewer naskah.

REFERENSI

Agussalim, Widjaja, SUM, Haryono, A., & Wahyono, H. (2021). Pancasila


Program Literasi Karakter Ekonomi Bagi Siswa SMA. Jurnal Pengajaran
Internasional,14(1), 235–252.
Amalia, N., & Siregar, A. (2018). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Literasi
Membaca Bahasa Indonesia yang Berkemajuan.Prosiding Pekan Seminar
Nasional,1, 255–274.
Anisa, AR, Ipunkarti, AA, & Saffanah, KN (2021). Pengaruh Kurangnya
Literasi serta Kemampuan dalam Berpikir Kritis yang Masih Rendah
dalam Pendidikan di Indonesia.Konferensi Nasional Pendidikan, Sistem
dan Teknologi Informasi ke-1,1(1), 1–4.
Bali, MMEI, Hasanah, U., & Nurhayati. (2020). Pembelajaran Tematik
Terpadu. Probolinggo: Pustaka Nurja.
Bali, MMEI, & Musrifah. (2020). Permasalahan Penerapan Online
Pembelajaran Ranah Afektif dan Psikomotor Pada Masa Pandemi
Covid-19.Jurnal Pendidikan Agama Islam,17(2), 137–154. https://doi.org/
https://doi.org/10.14421/jpai.2020.172-03
Damrin, H. (2018).Minat Baca Siswa Kelas Rendah dalam Pelaksanaan Literasi
Sekolah di SD Islam Al Azhar 34 Makassar(Disertasi Doktor, Universitas
Negeri Makassar).
Wahidin, U. (2017). Literasi Keberagamaan Anak Keluarga Marjinal Binaan
Komunitas di Kota Bogor.Pendidikan Islami: Jurnal Pendidikan Islam,6(02), 1-14.

324 Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan IslamJil. 06 Nomor 02 (2022) : 317-326


Tersedia online dihttps://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
Karimi, SS, Mulwa, AS, & Kyalo, DN (2021). Kapasitas Pemangku Kepentingan
Membangun Monitoring dan Evaluasi serta Kinerja Program Pendidikan
Literasi dan Numerasi di Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Nairobi,
Kenya.Studi Pendidikan Tinggi,11(2), 186-200.
https://doi.org/10.5539/hes.v11n2p186
Kharizmi, M. (2015). membantu Siswa Sekolah Dasar dalam Meningkatkan
Kemampuan Literasi.Jurnal Pendidikan Almuslim,2(2), 11–21.
Kholil, M., Bali, MMEI, & Fatimah, S. (2021). Urgensi Pengembangan
Karakter Mandiri dalam Menjelaskan Kecerdasan Moral melalui
Pembelajaran Daring.Muróbbî: Jurnal Ilmu Pendidikan,5(2), 273–288.
Landa, ZR, Sunaryo, T., & Tampubolon, H. (2021). Pengaruh Literasi Digital
Guru dan Manajemen Pembelajaran Terhadap Minat Belajar Peserta
Didik di SMA Pelita Rantepao.Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan
Matematika,5(1), 718–734. https://doi.org/10.31004/cendekia.v5i1.529
Mulyani, D., Pamungkas, I., & Inten, DN (2018). Literasi Al-Quran untuk Dini
Masa Kecil dengan Teknik Bercerita.Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini,2(2), 202. https://doi.org/10.31004/obsesi.v2i2.72
Murniatiningsih, E. (2017). Pengaruh Literasi Ekonomi Siswa, Hasil Belajar
Ekonomi, dan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Konsumsi Siswa SMP
Negeri di Surabaya Barat.Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan, 5
(1), 127–156.
Mushfi, M., Iq, E., Madanibillah, A., Muali, C., Anam, NK, & Bon, AT (2021).
Media Pembelajaran Inovatif Berbasis e-Learning di Era New Normal.
Prosiding Konferensi Internasional Tahunan ke-11 tentang Teknik
Industri dan Manajemen Operasi Singapura, 6987–6993. Oktafiyan, MS,
& Yaqub, LH (1993). Pengaruh Gerakan Literasi Sekolah
terhadap Minat Membaca Siswa di Sekolah Dasar.Acta Obstetrica et
Gynaecologica Japonica,45(2), 95-102.
Oktaviani, R., Agustinah, L., & Saraswati, E. (2021). Implementasi Program
Literasi Melalui Pemberian Bingo Card untuk Menumbuhkan Minat Baca
pada Siswa Kelas III SDN Selorejo II.Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara,7
(1), 63–81. https://doi.org/10.29407/jpdn.v7i1.15656 Rahman, K., Wahid,
A., Afandi, I., Bali, MMEI, & Hakim, L. (2019).
Efektivitas Teams Teaching-Hybrid Learning (TTHL) di Perguruan Tinggi.
BARAT, 1–6. https://doi.org/10.4108/eai.8-12-
2018.2284036
Rizqiyah, L. (2020). Melejitkan Ghiroh Belajar Santri Melalui Budaya Literasi di
Pesantren.TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam,15(1), 108–117.
https://doi.org/10.19105/tjpi.v15i1.3048
Rofifah, D. (2021). Keefektifan Upaya Meningkatkan Literasi Digital pada
Pesantren Rakyat di Al-Amin Sumber Pucung Malang.Jurnal Pendidikan
Indonesia,2(1), 48–58.
Setyaningsih, R., Abdullah, A., Prihantoro, E., & Hustinawaty, H. (2019). Model
Penguatan Literasi Digital Melalui Pemanfaatan E-Learning.Jurnal
Aspikom,3(6), 1200–1214. https://doi.org/10.24329/aspikom.v3i6.333

Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan IslamJil. 06 Nomor 02 (2022) : 317-326 325


Tersedia online dihttps://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index
Siddiq, MN, Supriatno, B., & Saefudin, S. (2020). Pengaruh Penerapan
Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Literasi Lingkungan Siswa
SMP pada Materi Pencemaran Lingkungan.Asimilasi: Jurnal Pendidikan
Biologi Indonesia,3(1), 18–24. https://doi.org/10.17509/aijbe.v3i1.23369
Syawaluddin, A., & Nurhaedah. (2017). Dampak Literasi Sekolah
Mobement (GSL) Terhadap Kemampuan Literasi Siswa Kelas V SD Negeri
Gunung Sari Kecamatan Rappocini Makasar.Jurnal Internasional
Pendidikan Dasar,1(4), 238–243.
Tohet, M., Bali, MMEI, Astuti, DPJ, Ulfa, A. (2021). Pendidikan Karakter
Berbasis Audiovisual untuk Anak-Anak di Wilayah Pesisir.Jurnal Penyelidikan
Kualitatif Online Turki (TOJQI),12(4), 1639–1644.
Umiarso, Zamroni, & Hidayati, N. (2022). Meningkatkan Kognitif Anak
Kecerdasan Melalui Manajemen Literasi.Jurnal Obsesi : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini,6(3), 1588–1598.
Wahid, AH, Bali, MMEI, & Maimuna, S. (2021). Masalah
Pembelajaran Fiqih terhadap Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran Jarak
Jauh.Edureligia: Jurnal Pendidikan Agama Islam,5(1), 1–17. Wahyuni, S., &
Pramudiyanto, A. (2015). Optimalisasi Budaya Literasi Melalui
Umpan Balik Jurnal Program.Konferensi Internasional Pertama tentang
Bahasa, Sastra dan Pengajaran, 938–944.
Wana, R., Pradistya, P., & Dwiarno, A. (2018). Implementasi Pendekatan
Saintifik untuk Meningkatkan Budaya Literasi di Sekolah Dasar.Jurnal Tunas
Bangsa,5(2), 143–156.
Wulandari, T., & Haryadi, H. (2020). Pengaruh Gerakan Literasi Sekolah
terhadap Minat Baca dan Keterampilan Membaca Siswa SMAN 1 Purworejo.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,9(2), 92-97.

326 Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan IslamJil. 06 Nomor 02 (2022) : 317-326


Tersedia online dihttps://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/index

Anda mungkin juga menyukai