Iwan Ridwan
Iwan Ridwan
KEBUTUHANBBM
DIINSTALASI SURABAYA GROUP UPMS V
SKMPSI
pr »*»» •* i r-
\ ^"^ai^«v^W^/
Memperoleh
Diajukan Guna Memen
IV Pemasaran danNiaga
Sebuton Profesi Sarjana Sain Te.gpan
Oleh:
IWANWDWAN
Nomor.Mahasiswa 320606/D
PDN
Jurusan
Pemasaran DanNiaga
Program Studi
IV
Diploma
DEPARTEMEN ENERGID^£°HD^S^TCRAL
BADANPENDIDI^^
PERGURUAN TINGGI«™^*£^ .STEM
SKRIPSI
Okli
Nama
lw.ui Uidwan
NoMaluMsvui i20diMi/D
Diploma l\
Penguji I «bs..i. c
Penguji II ..Ll^^^te^ "c
Penguji III
Penguji IV
Penguji V •^&.$$4£fa.M>--
WHwaw
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN
KEBUTUHANBBM
DI INSTALASI SURABAYA GROUP UPMS V
SKRIPS1
CSleh
Nama : IwanRidwan
NoMahasiswa 320606/D
Jurasan/Prdg4Studi :PDN
Diploma :IV
Mengetahui:
Pembimbi
-- ir-
«w
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN
KEBUTUHAN BBM
DI INSTALASI SURABAYA GROUP UPMS V
SKRIPSI
Oleh:
IWANRIDWAN
Nomor.Mahasiswa : 320606 / D
Jurusan : PDN
Program Studi Pemasaraii dan Niaga
Diploma • IV
Disetujui Oleh Pembimbing:
Pembimbing I, Pembimbing II,
r/=o
(Drs. L. Riyatnc^M.)
mmnmum w
Nama '• Iwan Rtdwan
MM : 320606/D
Jurusan : PDN
Tanggal Paraf
I *6*02*'O} -t -t
Cepu,Mei2007
Ketua Program Studi Pemasaran dan Niaga
^MWfiNWIWI^*—
TflMBARAN PF-NCATATAN KECIATAN PEMBTMBINGAN SKRIPSI
Nama IwanRidwan
KIM 320606/D
Jurusan PDN
Cepa,Mei2007
Ketua Program Studi Pemasaran dan Niaga
(Drs. L. Riyatno/M.M.)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alllah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan
judul : "ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN KEBUTUHAN BBM
DI INSTALASI SURABAYA GROUP UPMS V".
Skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
sebutan profesi Sarjana Sain Terapan pada Program Diploma IV Pemasaran Dan
NiagaPTK Akamigas - STEMCepu.
Skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat dorongan, saran, serta bantuan
pemikiran dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenalkan dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya:
1. General Manager Pertamina UPMS VI Balikpapan.
2. Kepala Depot Banjarmasin yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk belajar diPTK AKAMIGAS-STEM Cepu.
3. Kepala Instalasi Surabaya Group Unit Pemasaran V.
4. Bapak Ir. Hermadi Sayono, M.M. selaku Direktur PTK Akamigas-STEM
Cepu.
5. Bapak Drs. L. Riyatno, M.M. selaku Ka. Program Studi PDN.
6. Bapak IrAlfian Nasution dan Bapak Drs. Isnu Sy. Hartoko, M.Pd selaku
pembimbing penulisan skripsi.
7. Bapak dan Ibu Dosen PTK AKAMIGAS-STEM, khususnya dari Program
Studi Pemasaran DanNiaga, yangtidak bisa disebutkan satu persatu.
8. Istri dan anak-anakku tercinta yang telah memberikan dorongan
semangat.
9. Semua pihak yang telah turut membantu penyusunan Skripsi ini.
Pemj
320606/D
IMIKPMPi*
mm^mmmivfmmmmmmmi^mtm'm W
ABSTPvAK
vmmm
ABSTRACT
Oil inventory control includes all the activities to manage, monitor and
evaluate the availability of it self and the optimization ofthe supporting means
and fesilities in order to ensure the availability ofthe consumers needs. Besides,
the control has the function to determine the degree ofbalance ofthe stock, so that
the oil stock is not excessive or overstock because it means inefficiency. On the
other hand, insufficient stock will result in less profits due to the loss of
opportunity and the company inability to work to maximum.
Based on the data analysis in Surabaya Group Installation, the existing
capacity of the storage is only sufficient to meet the need of the ideal survival
stock only. To assure the oil need in East Java in the future in the form ofoil stock
supplied by the domestic refineries or imported from abroad, a programmed
tanker with the capacity of35,000 DWT is needed. By using this type oftanker to
transport premium, kerosene, and diesel oil, Hie number of the tanker arrival
required isatthe average of13 calls monthly.
Compared to the use oftankers in the year 2006 with the same programmed
tanker, atotal cost ofRp. 41.3 billion ayear can be saved.
gSgiW
DAFTARISI
Halaman
1
KATAPENGANTAR
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACK
iv
DAFTARISI
vi
DAFTARTABEL
vii
DAFTARGAMBAR
DAFTARLAMPIRAN vm
I. PENDAHULUAN J
1.1 Latar Belakang l
1.2 Perumusan Masalah 3
1.3 Tujuan dan Manfaat 3
1.4 Batasan Masalah 4
1.5 Metodologi 4
1.5.1 Teknik Pengumpulan Data 4
1.5.2 Teknik Analisis Data 5
1.5.3 Arti dan Kegunaan Data •>
1.6 Sistematika Penulisan '
H. TINJAUANPUSTAKA 9
2.1 Pola Suplai dan Distribusi BBM 9
2.1.1 Pola pembekalan BBM secara langsung 9
2.1.2 Pola Pembekalan BBM secara tidak langsung 11
2.2 Manajemen Persediaan dan Operasi BBM 13
2.2.1 Ketahanan Stock Nasional 14
2.2.2 Persediaan ideal suatu lokasi 14
2.2.3 Round Trip Days (RTD) 15
2.2.4 Ketahanan Stock Tangki Timbun 15
2.2.5 Utillitas Dermaga ^
2.3 Pengertian Pengendalian Persediaan 15
2.3.1 Safety Stock ~ l5
2.3.2 Reorder Point (ROP) }«
2.3.3 Economic Order Quantity (EOQ) J'
2.4 Strategi Distribusi BBM 19
2.5 Program Penunjang Sarana dan Fasilitas 20
2.6 Forecast Menggunakan Data Berkala (Time Series Data) 21
2.7 Ekonomi Teknik 24
IV
wwwmiiwiMW—i—wwwuwww—P"w
25
2.8 Pengadaan ImportBarang
26
2.8.1 Sistem Pengangkutan BBM Import
26
2.8.2 Permasalahan Dalam Pengadaan BBM Import
27
2.8.3 Pembebasan BBM Import
29
III. PEMBAHASAN
29
3.1 Umum
29
3.2 PolaSuplai dan Distribusi
34
3.3 Operasi dan Sarfas Penerimaan BBM
38
3.4 Analisis Penerimaan BBM
3.4.1 Tingkat Pemanfaatan Dermaga (Jetty Occupancy) 38
39
3.4.2Analisis Pengendalian Tanker
42
3.5 Operasi dan Sarfas Penimbunan BBM
44
3.6 Analisis Ketahanan Stock Tangki Timbun
3.7 Perkiraan Kebutuhan BBM pada Tahun 2011 di Instalasi
48
Surabaya Group UPMS V
66
3.8 Analisis Persediaan BBM
68
3.9 Pengendalian Persediaan BBM
69
3.9.1 Menentukan Minimum Inventory
70
3.9.2 Menentukan ReorderPoint
78
IV. PENUTUP
78
4.1 Simpulan
81
4.2 Saran
82
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
11
Gambar2.1 : Pola Pembekalan BBM
Gambar 2.2 : Pola Pengadaan BBM Nasional 12
18
Gambar 2.3 : Model Persediaan
Gambar 3.1 : Pola Suplai Distribusi BBM UPMS V 31
Gambar 3.2 : Pola Suplai Distribusi BBM ISG 32
33
Gambar 3.3 : PolaPelayanan BBM ISG
36
Gambar 3.4 : Gratik data Penerimaan BBM (PKS)
50
Gambar 3.5 : Grafik data Penyaluran BBM (PKS)
Gambar 3.6 : Peta Kontrol Tracking Signal Produk Premium 55
Gambar 3.7 : Peta Kontrol Tracking Signal Produk M.Tanah 60
Gambar 3.8 : Peta Kontrol Tracking Signal Produk M.Solar 65
75
Gambar 3.9 : Grafik EOQ
vu
DAFTAR LAMPIRAN
vin
PjWHPMSSWSIHStPW^S* (pBff^^P^WPJB
BmaaEWiiHiyjBiiawwirawW
I. PENDAHULUAN
im»t»um#><mwii wmiim*"*""*1"
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dalam uraian diatas, maka rumusan
masalah dapat disimpulkan MBagaimana cara pengendalian persediaan kebutuhan
BBM di Instalasi Surabaya Group agar dapat menjamin security ofsupply dalam
menghadapi era pasar bebas yang sedang bergulir saat ini.
1.5 Metodologi
Adapun metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, yaitu dengan
teknik pengumpulan data selama pelaksanaan praktek kerja lapangan yang dikaji
berdasarkan perhitungan teoritis yang didapat selama mengikuti pendidikan di
bangku perkuliahan Sekolah Tinggi Energi dan Mineral.
mmmimJ1—airrn"--"H""*™
c. Dokumentar, pengumpulan data dengan mencatat informasi,
berdasarkan data tertulis yang ada baik data internal maupun
data eksternal.
- Alat pengendalian
- Dasar evaluasi.
iBjKC8MWIBW8»l¥W*'W,^'''*l*j:
«HrfWI*<Ml«»»*'«^-
Data Secunder merupakan data primer yang telah diolah lebih
lanjut menjadi bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar dan
sebagainya sehingga lebih informatifoleh pihak lain.
c.
Data Internal, yaitu data yang didapat dari dalam perusahhan atau
organisasi dimana riset dilakukan.
Data Eksternal, yaitu data yang didapat dari pesaing atau pihak lain.
Urutan sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri dari 4 (empat) bab
antara lain.
Bab. I PENDAHULUAN
Bab. D3 PEMBAHASAN.
Bab ini merupakan inti dari penulisan skripsi yang membahas tentang
analisis pengendaliaan kebutuhan BBM dan pengendaliaan tanker yang
sesuai dengan kapasitas dermaga dan ruang kosong (ullage) tangki
timbun yang tersedia, gambaran pola suplai dan distribusi BBM secara
umum pada saat ini dan perkiraan kebutuhan BBM 5tahun yang akan
wnimmfawwiwwBww1'
datang guna menjamin keamanan suplai dalam memenuhi kebutuhan
BBM di Instalasi Surabaya Gruop serta menjamin persediaan BBM
yang efektifdan efesinsi dari segi biaya opersi.
Bab. IV PENUTUP
liWlWyHH|Hmii>l|illllKH
;H
II. TINJAUANPUSTAKA
Pola pembekalan BBM secara langsung adalah sistem penjualan BBM dari
Pertamina langsung kepada konsumen (tanpa melalui agen penjualan), dilakukan
Melalui:
d. Terminal Transit, adalah Seafed Depot atau Inlet Depot yang berfungsi
juga sebagai tempat penimbunan sementara untuk disalurkan kelokasi
kerja (sebagai supply point), baik dilingkungan UPMS yang
bersangkutan maupun UPMS lainnya.
e. Supply Point, adalah Seafed Depot atau Inland Depot yang berfungsi
juga sebagai tempat penimbunan sementara untuk disalurkan ke lokasi
kerja lainnya di lingkungan UPMS yang bersangkutan.
f. Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), adalah tempat penimbunan
khusus untuk bahan bakar penerbangan yang pembekalannya
10
mm
p|||BMBIiWWSWWH|WWW»g
2.1.2 Pola Pembekalan BBM secara tidak langsung.
Yang dimaksud Pola Pembekalan BBM secara tidak langsung adalah sistem
@ Koperasi.
d. Pool Konsumen
e. Agen Bunker
Langsung
1 '
Konsumen
Pertamina i i
(EX. Instalasi/Depot/ p,
DPPU)
Tidak Langsung( melalui
lembaga Penyalur):
• Agen/Dealer
•_ CTTRTT PCDTI A DMC
&rMU,jra>x l*tt%j. iim u
• POOL
11
BBBBaasaapB^^^
Kilang dalam negeri (70% s/d 80%) konsumsinasional.
•Spot
asing untuk mengelolah crude milik kita dengan cara pembayaran fee
untuk setiap barrel yang diolah, seperti yang dilakukan dengan Shell
Rencana
Produksi
Kilang
Rencana
Import
BBM
Rencana
Kebutuhan
12
2.2 Manajemen Persediaan dan Operasi BBM
Pengadaan persediaan BBM adalah bagian yang sangat penting dalam suatu
tingkat persediaan yang harus tetap tersedia agar kebutuhan dan permintaan
perusahaan yang secara terus menerus diperoleh, diubah dan kemudian dijual
yang bersangkutan.
biaya yang efisien dan operasi perusahaan berjalan lancar sesuai program
produksi.
2000:2-3).
13
jjMmwiraawwiHgBiSiwewHMsg'
2.2.1 Ketahanan Stock Nasional
Ketahanan stock BBM secara nasional yang menjadi acuan sekarang adalah
Keterangan:
2 x RTD {Round Trip Days) seluruh Depot dari suplai pointnya, dimana
tersebut tidak terisi BBM yaitu saat kembali ke suplai point, setelah selesai
Persediaan ideal suatu lokasi, adalah suatu persediaan minimal yang harus
berikut:
14
aass^s^^sits^m^^f^msii^ssmismssms^^Sis^i^iis mmfflzmamwmmm&mfi*l>z^'Pi8ix ~
2.2.3 Round Trip Days (RTD)
dermaga muat (loading port) menuju dermaga bongkar ( discharge port) yang
15
«tsm^imsi^'!i^^smm^sig^»Sri^m^«^mm¥iliM HBMBPBMI^BiBWBHJWBBWi^MH^^
bahan {stock out). Ada beberapa faktor yang menentukan besarnya persediaan
pengaman yaitu:
b. Faktor waktu
selama tenggang waktu pemesanan. Jika posisi persediaan cukup untuk memenuhi
permintaan selama tenggang waktu pemesanan, maka pemesanan kembali harus
dilakukan sebanyak Q unitatau EOQ.
Model yang akan dibahas dalam penentuan Reorder Point dalam skripsi ini
adalah Variabel Demand Rate dan Variabel Lead Time, dimana model ini
16
!|ipEiHreiiM»«BiPiTi«raiWWIlp^l^
besarnya permintaan dan masa tenggang merupakan variabel (dapat berubah-
ubah) sesuai dengan perubahan lead time atau masa tenggang, melalui suatu
distribusi normal denganformula:
Nilai Reorder Point ini merupakan jumlah persediaan minimum yang ada
didalam tempat penyimpanan, atau apabila persediaan ditempat penyimpanan
telah mencapai jumlah tersebut maka manajemen harus segera membuat pesanan
ulang.
17
c d e f
WAKTU
Dimana:
Q = Jumlah pemesanan
B = Reorder Point
18
W^WBWW«aWB»HigWHIi!f|||iffi I
ab-cd=ef = Tenggang waktu
Beroperasi dengan sistem distribusi fisik yang terpadu secara efektif dan
efesiensi yang mendukung implementasi strategi pemasaran.
Strategi distribusi BBMini dilaksanakan melalui:
19
mmjjiTOBWflMlllwhwpi^
2.5 Program Penunjang Sarana dan Fasilitas
Kehandalan sarana dan fasilitas merupakan syarat mutlak yang tidak boleh
ditawar-tawar lagi guna menunjang keberhasilan pemasaran produk suatu
perusahaan. Dampak sarana dan fasilitas pada security ofsupply dan penekanan
biaya pemeliharaan maupun investasi yang akan berpengaruh pada biaya produk
merupakan aspek utama yang menjadi sasaran dalam perbaikan usaha di bidang
sarana dan fasilitas. Dalam pelaksanaan program restrukturisasi pola suplai BBM
beberapa upaya mengoptmalkan seluruh infrastruktur distribusi direncanakan
pengaturan penyediaan BBM kebutuhan dalam negeri dari Kilang dalam negeri
dan kekurangannya diperoleh dari import. Kegiatan yang menjadi ruang lingkup
distribusi BBM untuk kebutuhan dalam negeri dikelola oleh Direktorat Hilir
Bidang Pemasaran dan Niaga meliputi :
20
Kerja dengan menggunakan forecast akan jauh lebih baik daripada tanpa
forecast sama sekalidimamforecast dapat diambil dari data berkala. Data berkala
Metode yang digunakan xmtukforecast dalam skripsi ini adalah metode time
series. Dimana pada metode time series biasanya data yang sudah terjadi akan
berulang denganpola yang samayaitu:
21
Sa^iqF^pBMgraMlffKWWffiSfcM*^^
> Yangbiasanya berfluktuasi akan berfluktuasi.
♦ Trend (T).
♦ Random (R).
Yang masing-masing pola akan dicari siftataya dan akan digabung menjadi nilai,
taksiran, ramalan dengan cara menambahkan dan mengalikan dengan formula:
Dimana:
• Musim merupakan fluktuasi yang terjadi pada data kuartal, bulan mungkin
mingguan yang berulang kembali tidak lebih dari satu tahun, misalnya
permintaan BBMakanmeningkat padahari raya/hari-hari besar/hari libur.
• Siklis merupakan perubahan fluktuatif atau daur berperiode lebih dari satu
22
_ (Ly){IX2)-(Sx(Lxy) Sv .... ^ TY
n(ZX2)-(LX)2 iT't6tapiJ ^ =°'maka nilai a=
«
»
♦ a = Constanta
♦ Y' = Nilaiforecast
♦ N = Banyak data
23
ajWH8pgWWWW«jBB8W
mm BgBBHSjBjBWHBPWM
RSFE
t(A~Ft)
Tracking Signal = 1=1
MAD
lliA-F,}
t-i
X=[(-^)
P
' -l]xl00%
-
Keterangan:
• t = Jumlah periode
24
«tn»wiBiiga)BitifcwjwnffmiBw«gi t»tMja^).l»^Jll»>'il.irtr.nCWJ.WilWU3»*>>>KK|J)fl»iJg.;jitf»>
bunga majemuk. Bunga majemuk merupakan besarnya bunga pada suatu
periode dihitung berdasarkan besarnya induk ditambah dengan besarnya
bunga yang telah terakumulasi pada periode sebelumnya dengan formula
sebagai berikut: F- P (l+i)°
Keterangan:
• P = Nilai sekarang {Present Worth) atau nilai ekuivalen dari satu atau
• n = Jumlah
a Term deal (kontrak jangka waktu tertentu) hal ini dimaksudkan untuk
25
fmwWmm
2.8.1. Sistem Pengangkutan BBM Import
26
- B/L
ProformaInvoice
- Manifest
27
MgSMH^^wHWSWawiMgW'WtliBSiilWW^^
STHS&S?
> Setelah PIB Penangguhan desetujui oleh Bea & Cukai dilokasi
discharge port, dikirimkan ke S&DBBM Pusat untuk selanjutaya
diselesaikan PIB Defenitifdan pembayaran oleh Keuangan Pusat yang
meliputi:
28
3.1 Umum
di jalan Pati Unus Ujung Surabaya (DBAL) yang secara operasional berada
dalam satu manajemen dibawah satu Kepala Instalasi yang berkedudukan di
Instalasi Tanjung Perak.
3.2 Pola Suplai dan Distribusi Premium, Minyak Tanah dan Minyak Solar
Pola suplai dan distribusi sebagai bagian dari sistem pembekalan dan
pemasaran minyak dan gas bumi. Pada hakekatnya mempunyai fungsi utama yaitu
mengusahakan dan menyediakan BBM, non BBM, BBG dan produk Petrokimia
Kondisi pasar untuk BBM saat ini masih merupakan monopoli usaha
pemerintah dengan menugaskan PT Pertamina sebagai operatornya. Oleh karena
29
^©§jf?rp®i^3npL^r*£
itu sifat usaha BBM bagi PT Pertamina sendiri bukanlah merupakan suatu
masyarakat.
mendapat fee (processing fee dan distribusi fee) yang besarnya sangat kecil,
bahkan fee tersebut menjadi tidak ada artinya dibandingkan dengan "cost of
mendapatkan ganti dari pemerintah. Dengan demikian pola usaha BBM bersifat
"cost center" , dimana strategi usaha lebih bersifat upaya efesiensi biaya tanpa
namun demikian pada kondisi tertentu yang bersifat "emergency", misi jauh lebih
memenuhi misinya.
Artinyajika Pertamina bisa beroperasi lebih kecil dari kontrak tersebut, tentunya
akan mendapat keuntungan yang besar. Namun jika sebaliknya, maka Pertamina
30
mmmwmmmmmi'mmmummmmmmmmtmmmim*mmmi^Hm»m^
Dengai fcata lain PT Pertamina yang dahulu merupakan satu-satunya
perusahaan muj;yak yang beroperasi di Indonesia, namun pada saat ini tidak lagi
memonopoli kegiatan minyak dan gas bumi karena telah masuknya para pesaing
Pola suplati bahan bakar minyak ke Instalasi Surabaya Group, sarana yang
digunakan adalah sarana transportasi laut dengan menggunakan kapal tanker yang
Dumai,Kilang Plaju, STS Kalbut, Import dari China dan Singapore ( khusus
produk Premiurh)
PERTAMINA
POLA SUPLAI DAN DISTRIBUSI
REWULU
TTM
Ganbar3.1
31
Pola Suplai Distribusi BBMISG gM PERTAMINA
Import
Inst Tg. Perak K INDUSTRI VIA TONGKANG
HSD/MFOWOF
0
N HSDMMefo
SPBU-A/INDUSTRI/AMT
PremiuWeiMax
S
U
BUNKER SERVICE
HSMMFOMf '
M
E
N WFO INDUSTRI piTU)
K
AVGAS/AVTUR/MDF
I AUK
MLANGPAJU.DUMAI.BAUK 1 TNI/lhDUSlipT.KA]/
PAPAN.BAIONGAN& K
L eitAGAP mwd/bwa DPPU
0
A N Preraium/Kero/ Solar
KE INLANDDEPQT/DPPU
AVTUR
N FLOATING STORAGE
S
TELUKSEAWNGKA/STS
G mm vim
U
Inst. Bandaran
M WFO INDUSTRI
E
N
HS0/MFOM)F
Gambar 3.2
32
Ml
Pola Pelayanan BBM ISG
Gambar 3.3
33
djswimyiwugiqpuMHiWT^
mmmmimmmmmmm •*** ti, \*<'li3fl 3We^(
3.3 Operasi dan Sarfas Penerimaan BBM
menggunakan 0 12" & 0 16" dan minyak solarmengunakan 012" dimana BBM
tersebut dimulai sejak diterimanya nominasi kedatangan tanker yang secara umum
berisikan:
• Nama Tanker
• Pelabuhan muat
• Perkiraan kedatangan
BBM dan ruang kosong pada tangki timbun penerimaan dan mengatur persdiaan
a. Sebelum pembongkaran:
34
b. Selama pembongkaran:
c. Setelah pembongkaran:
2006 seperti terlihat pada gambar 3.4, data penerimman BBM tahun2006 dapat dilihat
pada tabel 3.1 dan data kedatangan tanker periode januari s.d desember 2006 dapat
35
Wi««|MMBTO«PBpiW^^
Tabel 3.1: Data Penerimaan BBM Tahun 2006
Penerimaan
Produk Total
I II III TV
36
Dermaga
Bulan Jumlah Berthing
Goespier Semampir Semampir Call Time
Barat Timur
Januari 5 7 12 24 1.162,11
Pebruari 3 9 10 22 1.228,25
Maret 6 10 10 26 1.042,21
April 8 6 8 22 932,25
Mei 8 11 10 29 1.078,04
Juni 7 9 7 23 1.156,48
Juli 9 9 8 26 1.109,30
Agustus 8 10 7 25 840,39
September 12 11 10 33 2.859,01
October 12 9 8 29 875,40
Nopember 6 12 7 25 1.079,37
Desember 10 6 8 24 993,05
Rata- 8 9 9 26 1.196
rata/Bulan
(Sumber data: Distribusi Instalasi Surabaya Group)
37
MM
3.4 Analisis Penerimaan BBM
premium, minyak tanah dan minyak solar diatas, maka dapat dihitung penerimaan
Sehingga total penerimaan BBM ( PKS ) adalah 388.070 KL/buian, tetapi kalau
dilihat dari jumlah rata-rata BBM secara keseluruhan adalah 474.091 KL/bulan
per call adalah 474.091 KL/call + 26 call/bulan = 18.234 KL/call. Dari hasil
« i tersebut maka jumlah call tanker untuk BBM (PKS) adalah 388.070 KL/bulan +
Occupancy)
Jetty Occupancy (JO), tingkat utilitas yang ideal bila telah mencapai 60%,
artinya pemanfaatan 60% dari total waktu selama satu bulan, sisanya 40%
digunakan untuk perawatan. Dari data kedatangan tanker dengan rata-rata waktu
sandar (berthing time) 1.196 jam per bulan maka tingkat pemanfaatan dermaga di
38
m-nvrnvmrnm
Tingkat Pemamfaatan Ideal - ^^-^taBerthingTimeperBulan ^10Q%
waktu yang tersediaselamasatubulan
Sedangkan berthing time untuk BBM pada tahun 2006 rata-rata perbulan
1.196 jam dengan memakai tiga buah dermaga maka rata-rata untuk satu buah
dermaga perbulan sebagai berikut:
MR sesuai dengan kapasitas dermaga maka jumlah kedatangan tanker untuk BBM
39
35.000 D^
&#***
^|bu\a»
3S8 .010
(j*S) datV
efesVe^
dVViltutvS
beti^1'
f0rra^a
iftdauai**&«***" .PortcnaiScs +
Bunk6*-
petvge1
pasatpet^^- MU*'
:&oy
Co*1
Da&Op***
Cost : (Sbip
VoyaS6
«}•'•'*.""••''-r 7ja
;.+•••. £••••--• :-
^v?!.- * ••
:•:•>+••,-'- ;• •
iv? .•.-41.- • • ••t .
5"' - . -.•• ^
^"."-!**-. \ •'• . .
- i - r:*j. • •V '* -
»=- . ,"»•* .v.''.' >-.'-.* *
tanker GP per bulan untuk produk premium,minyak tanah dan minyak solar
sebanyak 22 can, maka biaya yang timbul adalah:
i 22 call xUS.$ 75,758.81 /voyage =US.$ 1,666,693.82 /bulan.
♦ Tanker MR kapasitas 35.000 DWT
Voyage Cost - (13,349.20/day x0.8 x8day) +3,231.23 +6,725.25
= US.$ 95,391.36/calI.
Jumlah call tanker pada tahun 2006 bila menggunaka jenis tanker MR
perbulan untuk produk premium, minyak tanah dan minyak solar sebanyak
13 call, maka biaya yang timbul sebagai berikut:
13 call xUS.$ 95,391.36 /voyage =US.$ 1,188,087.68 /bulan.
Dari hasil perhitungan tersebut diatas bila menggunakan tanker jenis MR
yang berkapasitas 35.000 DWT maka biaya yang dapat dihemat sebesar US.$
478,606.14 /bulan. Sehingga dalam satu tahun khusus untuk produk premium,
minyak tanah dan minyak solar dapat menghemat biaya transportasi senilai US.$
5,743,273.68. Jika diasumsikan US.$1= Rp. 9000,- dan bunga bank 9%/tahun
maka efisiensi yang didapat senilai :
Diketahui :
• i = 9% (0,09)
• n = l
Ditanyakan:
• F = ?
41
^^mw^^mm^mv^mmmmmtmf
Penyelesaian:
F = F(I+i)B
Sehingga dalam satu tahun bila diasumsikan dengan bunga bank maka biaya
yang dapat dihemat sebesar ±Rp 56,4 milyar.
♦ Thruput lebih besar dari pada suplai, hal ini akan mengganggu
kelancaran penyaluran, ullage tangki timbun menjadi besar sehingga
penguapan besar (khusus untuk produk Pertamax dan Premium).
♦ Thruput lebih kecil dari pada suplai, akan menimbulkan kesulitan dalam
penyediaan ullage pada tangki timbun.
42
* -,-> » ", t ?^&^vW&¥&&*%*e&s£,
43
<tm
Minyak Solar 46.556 1.507.000 1.528.118 11.1
• Produk Premium
55.126KL
♦ Ketahanan stok = 11 hari
5.087 KL I Hari
49.146 AX
♦ Ketahanan stok = 13.7 hari
3.577KL/Hari
44
♦ Kapasitas tangki =46.556 KL
♦ Penyaluran - 1.528.IISKL/Tahun
♦ Jumlah hari pelayanan - 365 Hari/tahun
♦ Rata-rata penyaluran = h52^^KL/Tahun
365Hari/Tahun -4-187KUHari
♦ Ketahanan stok 46.556 KL
4.187'KL/Harir—11.1 hari
45
adaiah :2xRTD +Stok ^ maka ^ ^ ^ ^
berdasarkan data penjuaian tahun 2006 sebagai berikut:
*♦* Premium:
46
Tabel 3.5 Ketahanan Stok Berdasarkan data Aktual Tahun 2006
di Instalasi Surabaya GroupUPMS V
Premium ( dalam KL )
47
™ I11" "**^^rnr^nmr7f^mnwnimm^^mmmimn
Minyak Solar ( dalam KL)
No Bulan Rata-rata Daya tahan
Persediaan Penjualan
Penjualan/hari (Hari)
1 Januari 29.341 132.053 4.260 6.9
2 Pebruari 25.833 115.310 3.976 6,5
3 Maret 35.045 128.476 4.144 8.5
4 April 15.336 121.041 4.035 3.8
5 Mei 11.658 125.481 4.048 2.9
6 Juni 19.280 132.229 4.408 4.4
7 Juli 43.482 132.715 4.281 10.2
8 Agustus 25.415 137.216 4.426 5.7
9 September 32.114 133.794 4.460 7.2
10 Oktober 33.912 112.655 3.634 9.3
11 Nopember 23.461 129.328 4.3II 5.4
12 Desember 22.865 127.820 4.123 5.5
Total 1.528.118
Rata-rata/hari 4.187
(Sumber data: Distribusi BBM Instalasi Surabaya Group)
6.4 J
Befdasarkan data diatas maka ketahanan stok aktual Instalasi Surabaya Group
rata-rataper hari beradadibawah ketahanan stok ideal.
Untuk mengetahui akan kebutuhan BBM di tahun yang akan datang sampai
dengan tahun 2011 perlu dibuat estimasi akan penjualan baik tahunan maupun
harian sebagai patokan rencana kerja bagi bagian terkait dalam operasi
transportasi/distribusi, biaya pemeliharaan asset dan lain sebagainya.
Perhitungan akan perkiraan (forecasting) kebutuhan BBM dimasa
mendatang salah satu yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode time series.
Metode time series merupakan gabungan dari 4 (empat) komponen dengan
persamaan sebagai berikut:
48
w
H^W WiSw'WW w^'g^rsf?"? 1*s- ifgj"
dmyatakan daian, inde* sikiis dan .ndon, Oaian, pert™ kebutuhan fiflM „.
*— Surabaya C^up ^asa^an data ya„g didapa, me„ggllnakan w
leastsquare dengan rumus sebagai berikut :
Metode trp*Jieast ^unvo
Y = a + bx
a =
#
b= S:
Dimana:
=Perk4raanrata-ratadalamsatup,riode(eontanta)
b
=Koefisienkecondongangaris trend (slope)
X
- Faktor untuk tahun yang bersangkutan (periode)
Y'
- Perkiraan kebutuhan tahun yang bersangkutan (nilai forecast)
N Banyak data
49
.-•:•• *.•**:!?.»•?,!
j*; v .www, i
•••IB V",. v^'i'v' '
50
r^^^^w^^^f "j^t
^wpwiiwwiwwpiwwiwwi
I
Tabel 3.6 Data Penyaluran Premium di Instalasi Surabaya Group
Periode tahun 2002 s.d. tahun 2006
Dalam KL
Tahun Kuartal I Kuartal 11 Kuartal HI Kuartal IV Jumlah
2002 376.929.238 385.383.279 424.516.185 428.344.230 1.615.173
2003 382.932.656 4.6.960.779 436.290.517 436.062.334 1.662.246
2004 419.037.137 438.151.010 474.300.542 501.588.836 1.833.078
2005 457.817.336 480.215.185 560.312.750 462.528.861 1.960.174
2006 433.548.085 454.088.403 482.999.085 486.110.985 1.856.747
Y = a + bx
SY 8.927.418
a = = 1.785.484
ZXY 781.076
78.108
SX2 10
Dimana origin terletak pada pertengahan kuartal II dan kuarta III tahun 2004.
51
^TSS'iffilFlljwlJ
KWI KWII KWIII KWIV
Pada perhitangan nilai trend kuartalan diatas diperoleh nilai x yang akan
disubstitusikan pecahan maka untuk mempermudah, origin dirubah menjadi
kuartal yang terdekat (Kw II atau Kw III). Dalam hal ini origin dirubah pada
kuartal II tahun 2004 maka nilai a diganti dengan nilai trend pada Kw II / 2004 =
443.930 dan nilai b tetap4.882sehingga persamaan trend:
Tahun 2002 -9 -8 -7 -6
Tahun 2003 -5 -4 -3 -2
Tahun 2004 -1 0 1 2
Tahun 2005 3 4 5 6
Tahun 2006 7 8 9 10
Nilai trend dari persamaan: Y' = 443.930 + 4.882 (x)dapat dilihat pada tabel 3.8
52
1^M»<^^^a^liaHilMi**W^VNIhJW7HhEW<^
Dari data penyaluran premium periode 2002 s.d. 2006 dapat dicari index
musimnya dengan menggunakan metode rata-rata sederhana yang dapat dilihat
pada tabel 3.9
53
•MUM
Pada metode time series forecasting menggabungkan komponen-komponen
yang telah diperoleh : Trend, Index Musim, Index Siklis dan Random. Dimana
faktor yang mempengaruhi gerak siklis banyak sehingga sukar untuk diperkirakan
polanya begitu juga gerak random sulit diperkirakan dengan adanya hal tersebut
maka forecasting hanya mengandung komponen Trend (T) dan Index Musim (M)
dengan ramus:
Trend = 443.930 + 4.882 (x) origin pada kuartal n ffi. 2004 dari perhiflihgan
tersebut diatas maka nilai forecast kebutuhan premium untuk 5 (lima) tahun yang
akan datang (th. 2011) diInstalasi Surabaya Group dapat dilihat pada tabel 3.11
Tabel 3.11. Forecasting Kebutuhan Premium di Instalasi Surabaya Group
Periode tahun 2007 s.d. tahun 2011
Dalam KL
Tahun Kuartal I Kuartal II Kuartal HI Kuartal IV Jumlah
2007 469.267 489.901 538.398 522.985 2.020.551
2Q08 487.682 508,939 559.119 542^921 2.098.661
2009 506.097 527.977 579.840 562.857 2.176.771
2010 524.512 547.014 600.561 582.793 2.254.880
2011 542.927 566.052 621.283 602.729 2.332.991
Untuk mengukur keakuratan peramalan maka digunakan tracking signal yang
dapat dilihat pada tabel 3.10.
54
mm wmmmm IW^Pi^W^W
Para ahli menyatakan bahwa batas control tracking signal yang
diperbolehkan adalah ± 4 sebagai batas pengendalian untuk tracking signal.
Sehingga dari perhitungan tracking signal tabel diatas untuk forecast premium
dengan menggunakan metoda time series trend least square sangat cocok, dimana
batas control tracking signal yang didapat adalah ± 1,64
UCL=+4
-ft©> CL=0
Tahun UCL=-4
Gambar 3.6
9 7'?9 Q01 I
55
•MM ••MMM
Tabel 3.13 Data Penyaluran M. Tanah di Instalasi Surabaya Group
Periode Tahun 2002 s.d. Tahun 2006
Dalam KL
Tahun Kuartal I Kuartal II Kuartal HI Kuartal IV Jumlah
2002 364.125 359.900 357.696 350.122 1.431.843
2003 348.198 378.081 375.220 373.887 1.475.386
2004 368.811 376.533 384.940 385.311 1.515.595
2005 375.826 377.579 388.814 335.404 1.477.623
2006 316.939 330.166 333.907 324.477 1.305.489
Y'=a + bx
ZY 7.205.936
a = = 1.441.872
SXY
b= ~ = - 250.471 /10 = - 25.047
Untuk menentukan trend kurtalan sesuai dengan data maka persamaan trendnya
sebagai berikut:
56
Dimana origin terletak pada pertengahan kuratal II dan kuartal III tahun 2004.
Tahun 2004 -1 Vz Vz o y2 i y2
Pada perhitungan nilai trend kuartalan diatas diperoleh nilai x yang akan
kuartal yang terdekat (Kw II atau Kw III). Dalam hal ini origin dirubah pada
kuartal II tahun 2004 maka nilai a diganti dengan nilai Trend pada Kw 11 / 2004 =
TahUn 2002 -9 -8 -7 -6
Tahun 2003 -5 -4 -3 -2
Tahun 2004 -I 0 1 2
Tahun 2005 3 4 5 6
Tahun 2006 7 8 9 10
Nilai trend dari persamaan : Y' = 361.251 - 1.565 (x) dapat dilihat pada tabel
3.15.
57
Untuk mencari index musimnya minyak tanah dalam forecast ini seperti halnya
Variasi Jumlah
Index
Th/K«artal
Penyaluran Trend Normal Siklis & Bergerak Index
M Tanah (T) TxM Random Tertimb. Siklis
(M)(%)
SxR(%) 3 Kuartal
2002 Kwl 364.125 375.336 99,11 372.000 97,88 - -
58
2005 Kwl 375.826 356.556 99,11 353.383 106,35 427,93 106,98
Kwn 377.579 354.991 101,38 359.890 104,92 424,08 106,02
KwHI 388.814 353.426 101,97 360.388 107,89 418,43 104,61
KwIV 335.404 351.861 97,54 343.205 97,73 394,70 98,68
2006 Kwl 316.939 350.296 99,11 347.178 91,29 373,70 93,43
Kwn 330.166 348.731 101,38 353.543 93,39 372,39 93,10
KwIH 333.907 347.166 101,97 354.005 94,32 378,29 94,57
KwIV 324.477 345.601 97,54 337.099 96,26 - -
yang telah diperoleh : Trend, Index Musim, Index Siklis dan Random. Dimana
faktor yang mempengaruhi gerak siklis banyak sehingga sukar untuk diperkirakan
polanya begitu juga gerak random sulit diperkirakan dengan adanya hal tersebut
maka forecasting hanya mengandung komponen Trend (T) dan Index Musim (M)
dengan ramus:
tersebut diatas maka nilai forecast kebutuhan minyak tanah untuk 5 (lima) tahun
yang akan datang (th. 2011) di Instalasi Surabaya Group dapat dilihat pada tabel
3.18.
59
Tabel 3.19Tracking Signal Produk Minyak Tanah
Dari perhitungan tracking signal tabel diatas, untuk forecast minyak tanah
dengan menggunakan metode time series trend leastsquare sangat cocok, dimana
UCL = +4
a
c
O)
tarn
CO
»
CL = 0
a
A
•MM
z
-3.00 4.
-4.00
Tahun
UCL = -4
Gambar 3.7
1.266.627
-K ) 5 -l]x 100% = -0,60%
1.305.489
60
mmm
Tabel 3.20 Data Penyaluran M. Solar di Instalasi Surabaya Group
Periode Tahun 2002 s.d. Tahun 2006.
Y'=a + bx
TV
A = — = 9.594.280 / 5 = 1.918.856
n
Untuk menentukan trend kurtalan sesuai dengan data maka persamaan trendnya
sebagai berikut:
Dimana origin terletak pada pertengahan kuratal H dan kuartal in tahun 2004.
61
KWI Kwn Kwm kwiv
Pada perhitungan nilai trend kuartalan diatas diperoleh nilai x yang akan
kuartal yang terdekat (Kw U atau Kw IU). Dalam hal ini origin dirabah pada
Kw I Kw II Kw III KwLV
Tahun 2002 -9 -8 -7 -6
Tahun 2003 -5 -4 -3 -2
Tahun 2004 -1 0 1 2
Tahun 2005 3 4 5 6
Tahun 2006 7 8 9 10
Nilai trend dari persamaan : Y' = 481.013 - 2.597 (x) dapat dilihat pada tabel
3.22.
62
m
Tabel 3.22 Nilai Trend Minyak Solar
Tahutt Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV Jumlah
2002 504.386 501.789 499.192 496.595 2.001.962
2003 493.998 491.401 488.804 486.207 1.960.118
2004 483.612 481.013 478.416 475.819 1.918.860
2005 473.222 470.625 468.028 465.431 1.877.306
2006 462.834 460.237 457.640 455.043 1.835.754
Untuk mencari index musimnya minyak solar dalam forecast ini seperti halnya
mencari index musim pada premium atau minyak tanah dengan menggunakan
metode rata-rata sederhana yang dapat dilihat pada tabel 3.23.
2002 2003
Rata- Nilai b Index
2004 2005 2006
Period rata £ kumul sisa musim
(1) (2) (3) (4) (5)
1-5 atif (%)
Kwl 469.003 447.201 605.987 502.705 375.839 480.147 0 480.147 99,06
Kwll 480.513 476.238 521.302 518.369 378.751 475.035 2.597 472.438 97,43
KwHI 536.640 503.183 664.234 570.129 403.725 535.582 5.194 530.388 109,38
KwIV 493.208 481.366 538.522 439.562 369.803 464.492 7.791 456.701 94,18
Rata-
rata 484.919
Jumlah
Variasi
Index Bergerak
Th/Kuartal
Penyaluran Trend Normal Siklis & Index
Musim Tertimb.
M Solar (T) TxM Random Siklis
(M)(%) 3
S x R (%)
Kuartal
2002 Kwl 469.003 504.386 99,06 499.645 93,87
KwH 480.513 501.789 97,43 488.893 98,29 388,73 97,18
Kwlll 536.640 499.192 109,38 546.016 98,28 394,17 98,54
KwIV 493.208 496.595 94,18 467.693 99,32 388,31 97,08
2003 Kwl 447.201 493.998 99,06 489.354 91,39 381,58 95,40
KwH 476.238 491.401 97,43 478.772 99,47 384,44 96,11
Kwffl 503.183 488.804 109,38 534.654 94,11 392,81 98,20
KwIV 481.366 486.207 94,18 457.910 105,12 430,84 107,71
2004 Kwl 605.987 483.612 99,06 479.066 126,49 469,33 117,33
Kwll 521.302 481.013 97,43 468.651 111,23 475,88 118,97
63
•MMI
KwlU 664.234 478..416 109,38 523.319 126,93 485.26 121,32
Kwrv 538.522 475.819 94,18 448.126 120,17 474,51 118,63
2005 Kwl 502.705 473.222 99,06 468.774 107,24 447,70 111,93
Kwn 518.369 470.625 97,43 458.530 113,05 444,71 111,18
KwHI 570.129 468.028 109,38 511.929 111,37 436,07 109,02
KwIV 439.562 465.431 94,18 438.343 100,28 393,90 98,48
2006 Kwl 375.839 462.834 99,06 458.483 81,97 348,69 87,17
KwH 378.751 460.237 97,43 448.409 84,47 331,56 82,89
KwHI 403.725 457.640 109,38 500.567 80,65 332,06 83,02
KwIV 369.803 455.043 94,18 428.559 86,29 - -
faktor yang mempengaruhi gerak siklis banyak sehingga sukar untuk diperkirakan
polanya begitu juga gerak random sulit diperkirakan dengan adanya hal tersebut
maka forecasting hanya mengandung komponen Trend (T) dan Index Musim (M)
dengan ramus:
Trend = 481.013 - 2.597 (x) origin pada kuartal Em. 2004 dari perhiraiigafl
tersebut diatas maka nilai forecast kebutuhan minyak solar untuk 5 (lima) tahun
yang akan datang (th. 2011) di Instalasi Surabaya Group dapat dilihat pada tabel
3.25.
DiIlaffiKL
Tahun Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV Jumlah
2007 448.193 438.288 489.204 418.776 1.794.461
2008 437.903 428.167 477.842 408.993 1.752.905
2009 432.134 418.046 466.479 399.209 1.715.868
2010 417.322 407.925 455.117 389.426 1.669.790
2011 407.032 397.804 443.755 379.642 1.628.233
64
•H Ml •MM-*
Untuk mengukur keakuratan peramalan maka digunakan tracking signal yang
Dari perhitungan tracking signal tabel diatas untuk forecast minyak solar
dengan menggunakan metode time series trendleast square sangat cocok, dimana
UCL = +4
4.00
3.00
ii.
C 2.00
m
CO 1.00
O)
c
M 0.00
O CL^O
{?
-1.00
CC
-2.00
1
-3.00
-4.00
Tahun UCL=-4
3.8 Gambar
65
y&mmmm&towmmimmmwimMmiammmmQm%*i**m
&w<)wttw¥m®W9f&ism
Laju pertumbuhan thruput minyak solar:
1.628.233
=K ) 5 -l]xl00%= 1,28 %
1.528.118
• Premium :
= 6.392 KL/hari
• Minyak Tanah:
= 3.470 KL/hari
• Minyak Solar:
66
HBIWBHWroWSgWWWTOMi^^ 5WS5W?
o Jumlah hari pelayanan= 365 hari/tahun
= 4.461 KL/hari
keseluruhan BBM (PKS) adalah 222.569 KL, sehingga dapat disimpulkan bahwa
sampai tahun 2011 kapasitas timbun Instalasi Surabaya Group masih belum
mencukupi untuk mendukung ketahanan stok idealnya (kapasitas timbun saat ini
151.428 KL). Jika dilihat dari masing-masing produk berdasarkan stok idealnya,
untuk produk premium, minyak tanah dan minyak solar tidak dapat mendukung
Instalasi Surabaya Group sesuai dengan perhitungan stock ideal. Dengan hal
tersebut maka tidak terjadi stok yang kurang dan kebutuhan konsumen tetap
terjamin.
67
W—WP
3.9 Pengendalian Persediaan BBM
yang memiliki kapasitas aman tangki timbun sebesar 151.428 KL, termasuk dead
stock sebesar 4.391 KL. Dead stock merapakan stok yang berada dibawah outlet
tangki timbun dan tidak bisa dikeluarkan yang dianggap sebagai safety stock.
Jumlah dari dead stock ini selalu tetap karena posisinya yang telah permanen
didalam tangki timbun, dimana untuk produk premium sebesar 1.397 KL, minyak
Jika terjadi krisis persediaan maka dead stock dalam keadan tertentu atau
mendsak dapat disalurkan dengan cara melakukan dongkrak isi tangki, namun
jumlah ini belum tentu dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang mendesak.
Karena dead stock yang berada didalam tangki sebagian telah tercampur dengan
air yang tentu mutunya tidak murni lagi. Selain melakukan dongkrak isi tangki
juga dalam memenuhi kebutuhan BBM di Jawa Timur bila terjadi krisis
persediaan di Instalasi Surabaya Group dilakukan alih suplai point dari Depot
sarana mobil tangki yang tentunya membutuhkan biaya operasional lebih tinggi.
68
WJHBWW m¥mmmmgfmm^^
ditentukan berapa kali pesanan yang haras dilakukan dan berapa seharasnya
jumlah safety stock yang digunakan sebagai pengaman jika ada fluktuasi sewaktu-
69
•m^9»m^»»*immimm'^mmm^mm^mmm^^mi!mm< wiwiipwwpwgpiiw^^w^^
I
Minyak Solar (dalam KL)
70
mtmw^mmwmi-mm'M), •Wlilil
Nilai z dengan menggunakan level ofservice atau tingkat keyakinan 95% adalah
sebesar 1.645 dapat dilihat pada label z Areas under the standardized normal,
Dengan data hasil forecasting diatas dapat ditentukan Re Order Point Instalasi
12.690.281.749
Standar deviasi (o d) =
5-1
Minyak Tanah
71
4.212.012.330
Standar deviasi (o d) =
5-1
= 1,645 V3x(89)2+(3.609)2i2
= 5.942 KL
Minyak solar
20.595.376.091
Standar deviasi (o d)
5-1
72
(Dalam KL)
Produk Minimum Inventory Re Order Point (ROP)
Premium 15.261 33.680
Minyak Tanah 10.731 16.769
Minyak solar 12.561 17.106
Total 38.553 67.555
mencapai Reorder Point. Sedangkan untuk menentukan berapa jumlah BBM yang
harus dipesan / diterima per bulan maka dapat ditentukan sebagai berikut:
Group hanya mampu untuk tanker berkapasitas 35.000 DWT. Untuk hal tersebut
73
penyalurantahun 2007 s.d 2011 untuk thruput premium sebesar 5.964 KL dengan
ketahanan stok 9,3 hari, thruput minyak tanah sebesar 3.498 KL dengan ketahanan
stok 13,6 hari dan thruput minyak solar sebesar 4.691 dengan ketahanan stok 9,9
hari. Sea time antara kilang Cilacap dan kilang Balikpapan dengan Instalasi
Surabaya Group 2 hari dan sea time antara STS Sitobondo dengan Instalasi
Surabaya Group 1 hari, dengan waktu tenggang pengisian 2 hari maka jarak
waktu rata-rata pemesanan dengan posisi ketahanan stok adalah 2 s/d 3 hari.
Pada saat stok BBM untuk produk premium posisi 33.680KL, minyak tanah
posisi 16.769 KL dan minyak solar posisi 17.106 KL setelah kedatangan stok
awal, pemesanan BBM ke kilang atau STS sudah haras dilakukan, sehingga pada
saat posisi stok mencapai safety stock, BBM dari kilang atau STS sudah sampai di
Instalasi Surabaya Group. Khusus untuk produk premium selain disuplai dari
kilang dalam negeri, sebagian besar (90%) import dari China dan Singapore
dengan dengan sea time 3 hari, tetapi dalam pembahasan ini untuk produk Import
diabaikan.
safety stock ini akan membantu Instalasi Surabaya Group untuk mengoptimalkan
kebutuhan BBM kepada konsumen tetap terjamin dengan baik, disamping itu
74
PMM!
Grafik EOQ (Premium)
SC
55.726 KT,
ROP
33.680 KI
SS
9.824 KL
I I I
t I t
I I. I I I I! I I I »
SC
49.146KL
ROP
16.769 KL
SS J! »
5.942 KL
I I
I i
' I i »
3 3 3
SC
46.556 KI.
ROP
17.106 KL
SS Ji Ji Ji »
7.724 KL
I I I
I I I
Gambar 3.9
75
i EWaapHfJ^WillrtpWMMll'W^^
Dari rata-rata thruput tahun 2007 sampai dengan tahun 2011, maka BBM
1.712.251 * 12 = 142.688 KL. Dari data penerimaan tanker tahun 2006 volume
kompartemen tanker milik Pertamina, tanker carter keagenan dan tanker carter
voyage (tanker ex Singapore ) rata-rata sebesar 32.800 KL, maka dalam satu
> Produk Premium dengan single grade 32.800 KL sebanyak 5 call tanker.
> Produk Minyak Tanah dengan single grade 32.800 KL sebanyak 3 call
tanker.
> Produk Minyak Solar dengan single grade 32.800 KL sebanyak 4 call
tanker.
> Untuk sisa minyak tanah 11.379 KL dan minyak solar 11.488 KL dapat
Untuk mendatangkan tanker dengan isi muatan seperti tersebut diatas, haras
perhitungan safety stock. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya krisis
30.4 hari. Sehingga total kedatangan tanker satu bulan dalam pengangkutatt BBM
(premium, minyak tanah dan minyak solar) untuk jenis MR sebanyak 13 call dan
76
wwjBm^fsmm^H^i^iiiwBmiim
jenis GP sebanyak lcall. Jika dibandingkan dengan biaya tanker pada tahun 2006
dimana biaya tanker pada tahun 2006 (jenis GP) sebesar US$ 1,666,693.82/bulan
= US$l,315,846.49/bulan.
Maka dalam satu tahun bisa menghemat biaya sebesar US $ 4,210,167.96 jika
diasumsikan US.$ 1 = Rp. 9.000,- dan Bunga bank 9 % per tahun maka biaya
Diketahui:
= ± Rp 37.9 milyar
♦ i =9%(0,09)
♦ n =1
F =P(l+i)n
Sehingga dalam satu tahun biladiasumsikan dengan bunga bank maka biaya
77
M8^«B|Bi8Rgl«gWSfflBW»MW» BBEWffBBaHWIWMWKIggM^^
IV. PENUTUP
4.1 Simpulan
sebelumnya, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan tentang analisis
> Berdasarkan data-data tahun yang silam didapat forecasting / ramalan BBM
Dari data tersebut menunjukan bahwa tingkat kenaikan atau penurunan penjualan
BBM tidak sama dengan naik turunnya antar jenis produk BBM itu sendiri.
a. Premium
kenaikan dari tahun ke tahun rata-rata sebesar 4,67 %. Hal ini menunjukan
b. Minyak Tanah
78
mmmwmmmmmmmmmi&*^
keperluan memasak dengan cara memberikan gratis kompor ps dan botol
tabung elpiji ukuran 3 kg kepada masyarakat kelas bawah serta subsidi harga
c. Minyak Solar
transportasi yang memakai bahan bakar minyak solar juga banyak industri
> Pada kegiatan penerimaan BBM di Instalasi Surabaya Group memiliki 3 buah
call dan waktu sandar (Berthing time) rata-rata 1.196 jam per bulan.
Sedangkan khusus untuk produk premium, minyak tanah dan minyak solar
rata-rata kedatangan tanker per bulan 22 call dengan jenis tanker yang rata-
memiliki kapasitas aman tangki timbun untuk produk premium 55.726 KL,
minyak tanah 49.146 KL dan minyak solar 46.556 KL dengan total kapasitas
79
premium 121.448 KL, minyak tanah 52.050 KL dan minyak solar 149.071 KL
> Dari hasil forecasting 2007 sampai dengan tahun 2011, rata-rata thraput per
hari untuk masing-masing produk sebesar premium 5.964 KL, minyak tanah
3.609 KL dan minyak solar 4.691 KL maka pemesanan yang harus dilakukan
untuk memenuhi persediaan BBM (premium, minyak tanah dan minyak solar)
yang berkapasitas 35.000 DWT maka total penerimaan dalam satu bulan
untuk produk premium sebesar 181.398 KL, minyak tanah 109.779 KL dan
kebutuhan BBM, maka dapat menghemat biaya transportasi per tahun senilai
> Kita mulai melakukan Reorder Point, pada saat stok BBM untuk produk
premium posisi 33.680 KL, minyak tanah posisi 16.769 KL dan minyak solar
80
Berdasarkan kondisi saat ini dan forecasting kebutuhan BBM pada tahun
2007 sampai dengan 2011 di Instalasi Surabaya Group UPMS V, maka penulis
dapat dipertimbangkan untuk kelancaran operasi dimasa yang akan datang sebagai
berikut:
> Untuk mencukupi kapasitas timbun premium, minyak tanah dan minyak
tersebut maka tidak terjadi stok yang kurang dan kebutuhan konsumen
tetap terjamin.
> Dalam kegiatan suplai BBM dari kilang atau pun import di Instalasi
lokasi.
81
wmm«mm8imttwwmi&&
DAFTARPUSTAKA
82
MM mm!
_±r~m-u^am ,r i •nimiT—rwiitiTiiTir—*a-lMMMMfc-,ft-* wa&emtmsm*m
VOYAGE COST: (Ship Daily Operating Cost x 1 AIUR x RTD) + Port charge+ Bunker
-Tanp^Sasar: (dafarn US.$)
JNS.TKR DWT S.D.O.C ECC AIUR P.CHARGE BUNKER SPEED
Lighter 1.500 2.260.05 1.200 0.80 1.132.10 2.344.68 10
Small I! 6.500 5.215.85 5.800 0.80 1.323.29 4.905,81 12
GP 17.500 10.581,30 16.000 0.80 2.256.59 5.778,60 12
MR 35.000 13.349,20 30.000 0,80 3.231.23 6.725,25 12
1 '
.^—jidiaaJfaimhar*-*"-"•-•-JAjia&3AilfcA«JMBaM^*B^>jft Miii •—, ±^LAt^a^^aa^^^0^dti^^^^JM^^A •—a>i- *^iifc. h i . fim ujUawMlfigrffaiattfiJi
Cilacsp 888
1622/811 12 Knots 135 jam
JNS.TKR
f135 jam+ (2 port x 48jam)]/24 jam = 207 9 hari
S.D.O.C AIUR BIB BUNKER P.CHARGF COSTA/OY
G P 13.349,20 CALLS TOTAL COST
0,80 9hari 5.778,60 2.256,69 VOL COST/KL (US.$)
84.224.25 * 19 1.600.260,75
SUPPLY POINT VOLBBM no_\
373.635 4,28
CARGO iTON) JNS.TKR ECC CALLS/TKR
SANGGARAN 967.29 773.832 SMALL II 5.800
LOAD. PORT
133
JARAK/RATA? SPEED TIMEVQY,
TT. Mapggis RTD
20 12 Knots 2 jam
JNS.TKR
[2jam+(2portx36jam)]/24jam = 74 3 hari
S.D.O.C AIUR BIB BUNKER P.CHARGF COSTA/OY
SMALL II 10.581,80 0.80 CALLS TOTAL COST VOL
3hari 4.905.81 1.323,29 18.747,14
COST/KL (US.$)
133 2.493.369,62 967.290 2,58
SUPPLY POINT VOLBBM fKL\ cargo rroN) JNS.TKR E£S CALLS/TKR
6 Apenanan _ 346.357 TOTAL COST VOL
277.086 COST/KL (US.S)
47 70%
7 Badas 80.320 64.256 1.488.222,57 346.357
11 4,30
8 Bima 16%
65.325 5Z260 340.165,18 80.320 4,24
10 14%
Sub Total 492.002 297.644,51
393.602 SMALL II 5.800 65.325 4,56
68
LOAD. PORT JARAK/RATA2 SPEED TIMEVOY,
r r. Manggis RTD
431 12 Knots 36 jam [36jam +(3portx36jam)J/24jam = 144 6 hari
JNS.TKR S.DO.C AIUR BIB BUNKER P.CHARGF COSTA/OY
SMALL II 12 Knots 0,80
CALLS TOTAL COST VOL
6 hari 4.905,81 1323.29 31.265,18
SUPPLY POINT VOLBBM (KL>
68 2.126.032,24 492.002
CARGO frON) JNS.TKR ECC CALLS/TKR
9 Dili 73.042
TOTAL COST VOL
58.434 COST/KL (US.S)
10 55%
10 Ends 31.286 25.029 357.213,63 73.042 4,89
4 24%
11 Waingapu 27.061 21.649 153.091,56 31.286
4 4,89
Sub Total 21%
131.389 105.111. SMALL II 135.955,21 27.061
5.800 18 4,95
LOAD. PORT JARAK/RATA2 SPEED TIMEVOY.
Kupang RTD
733 12 Knots 61 jam t61jam +(3portx36jam)]/24jam = 169 7 hari
JNS.TKR S.D.O.C AIUR BIB BUNKER P.CHARGF COSTA/OY
SMALL II S.D.O.C 0.80 IOTALCOST VOL
7 hari 4.905.81 1.323,29 31.265.18 18 637.881.48
SUPPLY POIKT 131.389
VOLBBM fKll CARGO (TON) JNS.TKR ECC CALLS/TKR
12 Atapupu TOTAL COST VOL
40.029 32.023
COST/KL (US.$)
26 32%
13 Kalabahf 10:777 8.622 524.537,16 40.029
8 13,10
14 Larantuka 9%
16.677 13.342 147.526,08 10.777
11 13.69
15 Maumero 13%
26.362 21.090 213.093,22 16.677 12.78
16 Reo 17 21%
31.021 24.817 344.227,51 26.362 13.06
21 25%
3 Sub Total 124.866 409.794,65
99.893 Lighter 1.200 83 • 31.021 13.21
LOAD PORT
JARAK/RATA? SPEED TIME VOY,
Kupang .RTD
862 10 Knots 66 jam i86jam +(5portx36jan>))/24jam = 206
JNSJKg ; 9 hari
S.D.O.C AIUR BID BUNKER pr.HARrtc
c
si
C LI
*!l
u f- I-
S S 5
w 3>
J-LhL.
=» a @ c=» <g; ci) <g; gg) c=. igi <^ a g) <^ gg eg; a
>
r-
2
>
V)
H-
Denah Operasi Penimbunan Dan Penyaluran
BBM / NBBM Di Instalasi Tg.Perak
TangM Timbun Pomps Elmot Fntmg Point
Prcmlx
(48) & it
'vv—afv1
Ives.,
Mo. 1
MHO. "•\. / — V /
V^iJqJ M».2
Pertamax
urin.
Premium
<3>
Manifold
Mr *)r*VASv/^4 ^ . 3, 4, $, 6, 7, «, », 10
SM7KL
•&
© Vvotiirvi *>-43'44'*s"u' *y
Kero
Mifia
(52)
f.141*1 c " V x o.24, 2?, M, 2», 3®
Manifold Solar
Utara
iMim
i.s»n
—zUL if»»Jlfi *»• ",18, «9,20,21, n
(60)
A
>.n»ltt
(62) •a-
CAT-SB
L Itttttf BtBBC CM* j
ie.ui n.
M.D.F
SIMAMPiR i.wtia if " ys\s
T1MUR Ptrkh
p! No. 23,24,3S
Hiif^iKaimrfiiif* +
una
1A
L tomfeg Stawt DS*<te J
EIMOT
M. F.O
®
(56)
s:
A
SEMAMPIR 1.74* a
BARAT
MTJ
1 |PBgpilljM|IWH^#^i'»«^WWP ^Wfc^JIIWii7WWWRy^!tjt«MWW»W
Denah Operasi Penimbunan Dan Penyaluran
BBM / NBBM Di Instalasi Bandaran
©
r-^T
©
(67)
I.OTIKL
Cftfocarot •
Avi Ga« 1.071 KL
r-£t |A. ?
©
m«
i—@- lis
©
-^
(64)
S.07IKL
©
liA'iuiifei^ :'*™&mj3^
M F0
k~ ««aw
©
-^T
(~ax^f^B«fflft«fjKSt J
(U)
10.456 KL
©
fSi«. t% IS, M, lIB'- >!4 I1?7. <*, 1M*
(68)
I.OJt KL
L^-
Avoir
©
©
r-^
(58)
J.4MKL
©
^
4
lUwjfistaE iJ^wiiWiiJfapiEr
(12)
MDiF l.fMKL r-^T Hi-., I!1
,« S»*?3 iA SC*B
(66)
>.05lKl
C~ SistawWt]
9% Compound Interest factors 9%
1 Single Payment Uniform Payment Series
i Arithmetic Gradient
i Compound Present Sinking Capital Compound Present Gradient Gradient
1 Amount Worth Fund Recovery Amount Worth Uniform Present
I Factor Factor Factor Factor Factor Factor Series Worth
i Find F Find? Find A Find A . Find F Find A Find A FindP
Given P Given F Given F Given P Given A Given A Given G Given G
n F/P P/F A/F A/P F/A P/A A/O PIG n
5 17
mwmwm'*mMmmw*m^mtiJ>m
4
Tabel
Gb. A
z ,00 ,01 ,02 ,03 ,04 ,05 ,06 ,07 ,08 ,09
0,0 ,0000 ,0040 ,0080 ,0120 ,0160, ,0199 ,0239 ,0279 ,0319 ,0359
0,1 ,0398 ,0438 ,0478 ,0517 .,0557 ,0596 ,0636 ,0675 ,0714 ,0754
0,2 ,0793 ,0832 ,0871 ,0910 ,0948 ,0987 ,1026 ,1064 ,1103 ,1141
0,3 ,1179 ,1217 ,1255 ,1293 ,1331 ,1368 ,1406 ,1443 ,1480 ,1517
0,4 ,1554 ,1591 ,1628 ,1664 ,1700 ,1736 ,1772 ,1808 ,1844 ,1879
0,5 ,1915 ,1950 ,1985 ,2019 ,2054 ,2088 ,2123 ,2157 ,2190 ,2224
0,6 ,2258 ,2291 ,2324 ,2357 ,2389 ,2422 ,2454 ,2486 ,2518 ,2549
0,7 ,2580 ,2612 ,2642 ,2673 ,2704 ,2734 ,2764 ,2794 ,2823 ,2852
0,8 ,2881 ,2910 ,29*39 ,2967 ,2996 ,3023 ,3051 ,3078 ,3106 ,3133
0,9 ,3159 ,3186 ,3212 ,3238 ,3264 ,3289 ,3315 ,3340 ,3365 ,3389
1,0 ,3413 ,3438 ,3461 ,3485 ,3508 ,3531 ,3554 ,3577 ,3599 ,3621
1,1 ,3643 ,3665 ,3686 ,3708 ,3729 ,3749 ,3770 ,3790 ,3810 ,3830
1,2 ,3849 ,3869 ,3888 ,3907 ,3925 ,3944 ,3962 ,3980 ^3997 ,4015
i- 1,3 ,4032 ,4049
(,<» ,4066 ,4082 ,4099 ,4115 ,4131 ,4147 ,4162 ,4177
M ,4192 ,4207 ,4222 ,4236 ,4251 ,4265 ,4279 ,4292 ,4306 ,4319
^J4
1,5 ,4332 ,4345 ,5357 ,4370 ,4382 ,4394 ,4406 • ,4418 ,4429 ,444!
1,6 ,4452 ,4463 ,4474 ,4484 ,4495 ,450'5,4515 ,4525 ,4535 ,4545
1,7 ,4554 ,4564 ,4573 ,4582 ,4591 ,4599 ,4608 ,4616 ,4625 ,4633
1,8 ,4641 ,4649 ,4656 ,4664 ,4671 ,4678 ,4686 ,4693 ,4699 ,4706
1,9 ,4713 ,4719 ,4726 ,4732 ,4738 ,4744 ,4750 ,4756 ,4761 ,4767
2,0 ,4772 ,4778 ,4783 ,4788 ,4793 ,4798 ,4803 ,4808 ,4812 ,4817
2,1 ,4821 ,4826 ,4830 ,4834 ,4838 ,4842 ,4846 ,4850 ,4854 ,4857
2,2 ,4861 ,4864 ,4868 ,4871 ,4875 ,4878 ,4881 ,4884 ,4887 ,4890
2,3 ,4893 ,4896 ,4898 ,4901 ,4904 ,4906 ,4909 ,4911, ,4913 ,49)6
2,4 ,4818 ,4820 ,4922 ,4925 ,4927 ,4929 ,4929 ,4931 ,4932 ,4936
2,5 ,4938 ,4940 ,4941 ,4943 ,4945 ,4946 ,4948 ,4949 ,4951 ,4952
2,6 ,4953 ,4955 ,4956 ,4957 ,4959 • ,5960 ,4961 ,4962 ,4963 ,4964
2,7 ,4965 ,4966 ,4967 ,4968 ,4969 ,4970 ,4971 ,4972 ,4973 ,4974
2,8 ,4974 ,4975 ,4976 ,4977 ,4977 ,4978 ,4979 ,4979 ,4980 ,4981
2,9 ,4981 ,4982 ,4982 ,4983 ,4984 ,4984 ,4985 ,4985 ,4986 ,4986
3,0 ,4987 ,4987 ,4987 ,4988 ,4988 ,4989 ,4989 ,4989 ,4990 ,4990
3,1 ,4990 ,4991 ,4991 ,4991 ,4992 ,4992 ,4992 ,4992 ,4993 ,4993
3,2 ,4993 ,4993 ,4994 ,4994 ,4994 ,4994 ,4994 ,4995 ,4995 ,4995
3,3 ,4995 ,4995 ,4995 ,4996 ,4996 ,4996 ,4996 ,4996 ,4996 ,4997
3,4 ,4997 ,4997 ,4997 ,4997 ,4997 ,4997 ,4997 ,4997 ,4997 ,4998
3,5 ,4998 ,4998 ,4998 ,4998 ,4998 ,4998 ,4998 ,4998 ,4998 ,4998
3,6 ,4998 ,4998 ,4999 ,4999 ,4999 ,4999 ,4999 ,4999 ,4999 ,4999
3,7 ,4999 ,4999 ,4999 ,4999 ,4999 ,4999 ,4999 44999 ,4999 ,4999
3,8 ,4999 ,4999 ,4999 ,4999 ,4999 ,4999 ,4999 ,4999 ,4999 ,4999
4,9 ,5000 ,5000 ,5000 ,5000 ,5000 ,5000 ,5000 ,5000 ,5000 ,5000