SKRIPSI
Oleh :
ADE SEPRIADI
SKRIPSI
Oleh :
ADE SEPRIADI
SKRIPSI
Oleh :
Ade Sepriadi
Nomor Mahasiswa : 320801/ D
Jurusan : Pemasaran Dan Niaga
Program Studi : Pemasaran Dan Niaga
Diploma : IV
SKRIPSI
Oleh :
Ade Sepriadi
Nomor Mahasiswa : 320801 / D
Jurusan : Pemasaran Dan Niaga
Program Studi : Pemasaran Dan Niaga
Diploma : IV
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pemasaran dan Niaga
Selesai Perbaikan
Ringkasan Materi Paraf
No. Tanggal
Bimbingan Skripsi Pembimbing Tanggal Paraf
1. 10.03.2009 PembuatanOut Line 14.03.2009
Selesai Perbaikan
Ringkasan Materi Paraf
No. Tanggal
Bimbingan Skripsi Pembimbing Tanggal Paraf
1. 12.03.2009 Pembuatan out Line 15.03.2009
Penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya, karena skripsi yang berjudul “KAJIAN DAN PENINGKATAN
PELAYANAN BUNKER DI DEPOT SORONG ” telah dapat penulis selesaikan
dengan baik.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
sebutan profesi Sarjana Sain Terapan pada Program Diploma IV Pemasaran dan
Niaga PTK. Akamigas – STEM Cepu.
Skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat dorongan, saran, serta bantuan
pemikiran dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankanlah dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terimakasih yang setulus – tulusnya kepada :
1. Kedua orang tua, istri & anak-anak, serta saudara-saudara tercinta yang turut
memanjatkan do’a untuk kesehatan, keselamatan maupun segala kemudahan
bagi penulis selama mengikuti pendidikan.
2. General Manager PT. PERTAMINA (Persero) UPms VIII Jayapura Papua
beserta staf, yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk
mengikuti pendidikan di PTK. AKAMIGAS – STEM Cepu.
3. Bapak Soeprijantoro selaku Kepala Depot FakFak beserta staf, yang telah
memberikan ijin dan dorongan pada penulis untuk mengikuti pendidikan.
4. Bapak selaku Kepala Depot Sorong beserta staf, yang membantu kelancaran
pengambilan data selama Praktik Kerja Lapangan.
5. Bapak Ir.Hermadi Sayono, M.M selaku Direktur PTK. Akademi Minyak
dan Gas Bumi - STEM .
6. Bapak Drs. L. Riyatno, M.M selaku Ka. Prodi Pemasaran dan Niaga
7. Bapak Drs.MP Gultom M.M selaku pembimbing I
8. Bapak Drs.Suhardjito M.M selaku dosen pembimbing II
9. Bapak dan Ibu Dosen PTK. AKAMIGAS – STEM, khususnya dari Program
Studi Pemasaran dan Niaga, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
10. Semua pihak yang ikut membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini yang
tidak bisa disebutkan satu persatu
Akhir kata, atas segala partisipasi semua pihak tersebut semoga ALLAH
SWT selalu memberikan Rahmat dan Hidayahnya kepada kita semua.
Penulis,
ADE SEPRIADI
320801 / D
i
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
In line with the increase of the degree of oil business competition in Indonesia at
present, it is necessary for PT.Pertamina to improve the service in accordance
with the needs and desires of the customers. Without ignoring the security factors
of supply especially for bunker customers.
Sorong depot is one of the seafed depot located in sorong , west papua
province,south papua that gives sales service of oil fuel in work area of
PT.Pertamina (Persero) Upms III Jayapura.
Since the commence ment of free market, PT. Pertamina (Persero) needs to
reevaluate the infra structure and facilities owned by sorong depot especially the
existing bunker facilities and human resources to observe if they are still proper to
serve the related bunker wit the degree of service for customers satisfaction.
For this reason, the writer is interested in observing directly , doing a study and
trying to find a solution in the attemp to improve the buker service of sorong
depot from buying procedure to the product delivery to the customers.
It is surely not intended to find the faults with the location , but to find solution to
improve the company and enhance the bunker service in the coming future so that
alot more profits can be gained.
iii
DAFTAR ISI
halaman
I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................. 1
1.2 Perumusan masalah .......................................................... 2
1.3 Tujuan dan manfaat penulisan ........................................... 2
1.3.1 Tujuan Penulisan ...................................................... 2
1.3.2 Manfaat Penulis ........................................................ 2
1.4 Batasan masalah ............................................................... 2
1.5 Metodologi ....................................................................... 3
1.5.1 Metode Pengumpulan Data ........................................ 3
1.5.2 Data yang Diperlukan ................................................ 3
1.6 Sistematika penulisan ........................................................ 4
iv
III PEMBAHASAN ............................................................................ 24
IV PENUTUP ..................................................................................... 76
4.1 Simpulan ........................................................................... 76
4.2 Saran ................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lay Out Tanki Timbun BBM & Struktur Pipa Produk
Lampiran 2 Struktur Organisasi Depot Sorong
Lampiran 3 Data Tanki Timbun Dan Pipa Produk.
Lampiran 4 Contoh Buku Langganan Bunker BBM Kapal
viii
ix
I. PENDAHULUAN
memberikan keuntungan bagi para stake holder, direksi, dan pekerja, serta harus
Untuk tetap tumbuh dan berkembang di era pasar bebas, PT. PERTAMINA
(Persero) terus berupaya untuk menjadi The Real Marketing Company. Artinya
Salah satu langkah antisipasi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan
kepada pelanggan. Hal ini dapat dimungkinkan karena di setiap daerah yang
Untuk kelancaran mencapai tujuan tersebut, tentu saja harus ada dukungan
dan kerja sama antar bagian serta semua pihak yang terkait dalam perusahaan.
1
meningkatkan keuntungan Depot , serta upaya-upaya yang dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut.
masalah. Agar pembahasan lebih fokus dan tidak meluas, maka penulis
2
membatasi hanya tentang pelayanan bunker khususnya untuk produk BBM Solar
1.5 Metodologi.
a. Studi Kepustakaan
b. Studi Lapangan.
penyaluran bunker.
Data umum, yaitu data mengenai gambaran umum perusahaan antara lain :
Ø Visi Misi
3
Ø Struktur organisasi
masing bab dirinci dalam sub bab dengan tujuan untuk memperjelas pembahasan
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini memuat uraian mengenai pokok dan batasan permasalahan
Depot Sorong.
kajian peningkatan pelayanan bunker service di Depot Sorong sehingga isi yang
Memuat uraian mengenai inti dari Skripsi dalam Praktik Kerja Lapangan
Depot Sorong.
Bab IV Penutup
Memuat uraian kesimpulan dan saran dari penulis yang diharapkan dapat
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pelayanan memiliki arti yang sangat luas dalam hal pekerjaan dan cara
bekerja dari para karyawan yang semuanya ditujukan untuk memberikan kepuasan
kepada konsumen. Pekerja yang terdidik dengan baik dan mengerti akan
kepuasan kepada konsumen, akan tetapi ia berusaha terus menerus agar ia dapat
Disamping itu sikap ramah dari karyawan juga tidak kalah pentingnya dalam
memiliki keterampilan seperti berpenampilan yang baik, rapi, dan ramah. Selain
itu juga harus memperlihatkan gairah kerja dan sikap selalu siap untuk melayani.
Tidak merasa karena dibutuhkan, menguasai pekerjaan baik tugas yang berkaitan
menangani keluhan pelanggan secara profesional. Salah satu dari nilai utama yang
5
2.2 Pengertian Perilaku Konsumen
penentuan kegiatan-kegiatan.
Ada dua kekuatan dari faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu
Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok
sikap dan keyakinan, gambaran atau konsep diri. Dalam hubungannya dengan
perilaku konsumen, kita perlu menciptakan situasi yang sesuai dengan yang
dengan produk dan merek yang sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen.
toko atau pasar ataupun suatu bisnis, khususnya yang membeli secara teratur.
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam
yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas. Dengan demikian, setiap
memenuhi kebutuhan.
telah semakin besar. Semakin banyak yang menaruh perhatian terhadap hal ini.
7
Pihak yang paling banyak berhubungan langsung dengan kepuasan atau
perilaku konsumen.
pihak, baik Pemerintah, pelaku bisnis, pelanggan dan sebagainya. Hal ini
bisnis. Dewasa ini diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan
adalah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kerja atau hasil
merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan. Lebih
Jasa dapat dinilai dari arti penting pelanggan dan kinerja perusahaan.
Analisis arti penting kinerja dapat digunakan untuk mengikat berbagai elemen
8
Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi pelanggan terhadap apa yang ia
atau hasil yang dirasakan. Konsep kepuasan pelanggan ini dapat dilihat pada
Nilai Produk
Pada Pelanggan
Tingkat Kepuasan
Pelanggan
Gambar 2.1
Konsep Kepuasan Pelanggan
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka panjang ikatan
9
Dengan demikian perusahaan dapat meningkatan kepusan pelanggan dengan
sebelum pembelian dengan kinerja atau hasil yang dirasakan setelah pembelian.
lima kelompok kebutuhan yang timbul secara hirarki dalam dirinya, kebutuhan-
kebutuhan tersebut menuntut adanya kepuasan. Sehingga dapat dilihat dari aspek
1.Phisychological
makan, pakaian dan perumahan. Jadi kepuasannya berupa benda dan alat-alat
10
2. Safety
Safety yaitu kebutuhan akan perlindungan atau rasa aman, dengan hal tersebut
maka manusia akan merasa terbebas dari rasa ketakutan terhadap bahaya fisik
3. Sosial
4. Esteem
5. Self Actualization
dengan sesuatu yang tidak dapat diukur dengan uang, melainkan diperoleh
11
Kepuasan pelanggan menurut Vincent Gaspers (TQM, 2002 : 34) adalah
bahwa kepuasan sangat tergantung pada pada persepsi dan ekspektasi dari
pelanggan adalah :
menggunakan produk atau jasa. Oleh karena itu setiap transaksi atau pengalaman
itu siapun yang terlibat dalam urusan kepuasan pelanggan maka akan melibatkan
Handi Irawan (10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, 2002 : 24) membagi dua
12
1. Desired Expectation : Harapan ini mencerminkan apa yang harus
kombinasi dari apa yang perusahaan dapat lakukan dan harus dilakukan
kepada pelanggan.
Expectation.
pelanggan yaitu :
berpikir setelah penjualan selesai. Dengan kata lain dijalin terus suatu
perlu dibentuk customer data base yaitu daftar nama pelanggan yang oleh
mereka.
pelayanan yang lebih baik dari pada pesaing. Hal ini membutuhkan dana
yang bear, kemampuan sumber daya manusia dan usaha gigih agar dapat
13
Oleh karena itu sering kali (tetapi tidak harus) perusahaan yang
sebelumnya.
tidak puas menjadi pelanggan produk perusahaan yang puas atau bahkan
pelanggan tidak puas dan mengeluh. Langkah ini merupakan langkah yang
14
5. Strategi peningkatan kinerja perusahaan, meliputi berbagai upaya seperti
melaksanakan tugasnya.
Ada empat nilai penting utama yang harus diperhatikan suatu perusahaan
Pelayanan dan Citra (Image). Dua yang terakhir amat penting karena ada beberapa
tinggi dan harga yang kompetitif, tetapi bila produk itu sampai ke pelanggan
dalam keadaan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan pelanggan maka semua
15
akan sia-sia. Hal ini akan sangat mempengaruhi citra perusahaan. PT.
iklan dan komitmen. Kepuasan pelanggan akan tercapai jika pelayanan terhadap
pelanggan lebih dari yang dijanjikan, tetapi akan segera kehilangan pelanggannya
jika tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai harapan pelanggan atau lupa
terhadap komitmennya. Oleh karena itu pemahaman peranan dan tanggung jawab
dari semua pihak yang telibat dalam proses pelayanan adalah hal yang sangat
penting. Indikator utama sebagai kunci keberhasilan dari pelayanan bunker adalah
kepuasan pelanggan atas kualitas produk dan layanan yang diterima oleh
pelanggan yaitu: tepat mutu, waktu, jumlah, tempat dan layanan purna jual.
Indonesia, baik dari perusahaan swasta dalam negeri maupun luar negeri, maka
penerapan strategi yang baik dan tepat akan sangat menentukan keberhasilan
pada faktor 4P yaitu product, price, place dan promotion, dimana masing-masing
16
2.5.2 Analisis SWOT
yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat
dan eksternal yang harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT dan dapat
Strength Weakness
INTERNAL ( Kekuatan ) ( Kelemahan )
EKSTERNAL
diperlukan suatu landasan teori yang dapat memberikan kejelasan sebagai wujud
dari apa yang akan dianalisis baik berdasarkan teori yang akurat maupun praktik
17
di lapangan, sehingga akan terwujudnya kajian peningkatan pelayanan bunker di
2.7 Trend
Trend adalah perkiraan mengenai sesuatu yang belum terjadi, dalam ilmu
sosial segala sesuatu itu serba tidak pasti, lain halnya dengan ilmu eksakta dimana
perusahaan atau konsumsi dari masyarakat untuk produk tertentu dan sebagainya
guna mendapatkan gambaran yang mendekati kebenaran. Dalam hal peramalan ini
linier, metode ini lebih cocok kalau dipakai untuk membuat peramalan dimasa
yang akan datang, di mana nilai peramalan sangat dipengaruhi oleh nilai x
(waktu). Prosedur pembuatan peramalan dengan metode ini antara lain dengan
Y ' = a + bx
(S Y )( S X 2 ) - (S X )( S XY )
a = =
n (S X 2 ) - ( S X ) 2
18
SY
a=
n
(SXY) - (SC)(SU )
b=
n(SX 2 ) - (SC) 2
SCU
b=
SC 2
Dimana :
Y’ = Nilai forecast
a = Constanta
n = Banyaknya data
dibawah ini untuk mencari nilai “a” dan “b” digunakan bantuan logaritma
S logY
Log a =
n
S(X.logY )
Log b =
SX 2
Y'= a.b x
19
Dimana :
Sarana dan fasilitas yang terkait dalam kegiatan suplai dan distribusi BBM
Ø Fasilitas Penerimaan
Ø Fasilitas Penimbunan
Ø Fasilitas Penyaluran
Apabila barang atau jasa yang diterima atau dipersepsikan baik dan
memuaskan. Jika barang atau jasa yang terima melampaui harapan pelanggan
maka kualitas tersebut dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaiknya jika
yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan maka kualitasnya
dipersepsikan buruk. Dengan demikian baik tidaknya kualitas barang atau jasa
20
secara konsisten. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan
atau jasa, yang tidak boleh dilupakan adalah memperhatikan fungsi dari produk
dipengaruhi oleh fungsi dari produk yang digunakannya, maka hendaknya kualitas
dari suatu produk harus sesuai dengan fungsi untuk apa produk itu disediakan.
2. Wujud luar
Wujud luar dari suatu produk sering kali digunakan oleh pelanggan untuk
kualitas dari suatu produk tersebut baik apabila wujud luarnya menarik, padahal
tidak selamanya demikian. Oleh karena itu meskipun secara teknis produk
tersebut sudah maju namun wujud luarnya atau penampilannya tidak menarik
maka hal ini dapat menyebabkan pelanggan kurang menyukai produk tersebut.
jasa yang berharga mahal adalah berkualitas baik, dan sebaliknya produk yang
memilki harga murah dianggap sebagai produk yang memiliki kualitas rendah.
Hal tersebut bisa terjadi karena untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik
21
membutuhkan biaya yang lebih tinggi. Sebenarnya tidak demikian halnya, sebab
biaya atau harga yang diperkirakan tidak selamanya biaya yang sebenarnya.
Sementara itu, untuk menjaga konsistensi kualitas produk dan jasa yang
penerimaan produk yang memenuhi syarat dan penolakan yang tidak memenuhi
syarat sehingga banyak bahan, tenaga, dan waktu yang terbuang. Oleh karena itu
masalah mengenai kualitas agar kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi.
Ø Tepat Mutu
Ø Tepat Jumlah
Ø Tepat Waktu
Ø Tepat Harga
Ø Tepat Tempat
ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada
22
Pada prinsipnya Philip Kotler memberikan pengertian mutu sebagai
kualitas yang berpusat pada pelanggan dimana untuk mutu tidak hanya terletak
pada mutu kesesuaian dan mutu kinerja namun mutu yang dimaksud adalah mutu
keseluruhan.
persyaratan pelanggan, yang mana ditentukan oleh pelanggan dan pasar termasuk
sebagai tindakan untuk memenuhi apa yamg menjadi harapan dan persyaratan dari
pelanggan, dengan memenuhi apa yang dimaksud pelanggan maka akan dapat
memiliki beberapa indikator atau petunjuk yang bisa dilihat. Pelanggan mungkin
tersenyum ketika mereka berbicara mengenai barang atau jasa. Mereka mungkin
mengatakan hal-hal yang bagus tentang barang atau jasa. Senyum suatu bukti
bahwa seseorang puas apa yang dia peroleh, sedangkan cemberut mencerminkan
pelanggan tentu tidak dapat hanya dengan melihat dari ekspresi seseorang. Karena
hal ini belum tentu menunjukkan bahwa senyumnya seseorang menandakan puas
mungkin sebaliknya, akhirnya pelanggan tidak datang lagi atau lari ketempat lain.
23
III. PEMBAHASAN
Sebagai salah satu Seafed Depot yang berada di wilayah timur Indonesia,
Depot Sorong sangat potensial dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan BBM
Kapal, dimana kebutuhan konsumen relatif meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini
tidak terlepas dari keberadaan Kota Sorong sebagai kota pelabuhan terbesar di
bisnis industri kayu yang merupakan hasil hutan sebagai kekayaan alam Papua.
Selain itu, Kota Sorong juga dikenal sebagai kota minyak, yakni dengan
dapat dikatakan cukup signifikan dibanding dengan daerah lain di wilayah Papua.
penyaluran BBM. Sama halnya seperti seafed depot lain yang ada di Indonesia
24
Selanjutnya BBM yang diterima dari hasil pembongkaran tanker ditampung
ke dalam tangki timbun BBM yang ada di Depot Sorong. Setelah diketahui
jumlah dan kualitas BBM yang diterima tersebut baik, maka produk BBM
tersebut siap untuk dipasarkan. Untuk lebih rinci lagi kegiatan operasional yang
suplai BBM dari Kilang UP VII Kasim menggunakan tanker kapasitas 6500 kl.
Sebagai jalur alternatif menerima suplai dari TT. Wayame Ambon. Untuk jalur
Pada kesempatan ini sesuai dengan judul skripsi yang penulis ambil dan
menyajikan pembahasan mengenai produk BBM Solar saja sesuai dengan batasan
masalah.
Untuk melihat data aktual kegiatan operasi penerimaan produk BBM Solar
selama 5 (lima) tahun terakhir di Depot Sorong dapat dilihat pada tabel 3.1 dan
25
Lebih jelas lagi grafik penerimaan BBM Solar dari tahun ke tahun selama 5
(lima) tahun terakhir mulai dari tahun 2004 hingga tahun 2008 dapat dilihat pada
gambar 3.1.
khusus untuk bongkar muat BBM oleh kapal-kapal tanker dengan ukuran dan
kapasitas tertentu. Data dermaga khusus PERTAMINA yang ada di Depot Sorong
Depot Sorong yang terletak di Jl. A. Yani No. 33 dengan luas wilayah
71.908 M2, memiliki sarana dan fasilitas yang terkait dengan kegiatan suplai dan
berikut:
26
Fasilitas Penerimaan BBM:
Uk 6” panjang 1.136 M
27
v Sarana Angkutan Mobil Tangki :
§ Type = Jetty
inch
inch
Kegiatan operasi penimbunan BBM Solar Depot Sorong setiap hari yang
dilaksanakan secara rutin yaitu pengukuran ketinggian cairan (air dan minyak),
suhu dan berat jenis yang kemudian dituangkan atau ditulis ke dalam Form Tank
Ticket. Selanjutnya data yang ada pada tank ticket tersebut dimasukan dan diolah
di dalam komputer sehingga didapat angka stock pagi. Setelah itu operasi
penyaluran BBM Solar baru bisa dilaksanakan. Kegiatan rutin tersebut juga
berlaku disaat penerimaan atau pembongkaran BBM Solar dari kapal tanker.
28
Untuk memenuhi kebutuhan BBM Solar di wilayah kerjanya, Depot Sorong
Data kapasitas tangki timbun BBM Solar Depot Sorong dapat dilihat pada
tabel 3.2.
kebutuhan bunker tugas utama Depot Sorong adalah melayani seluruh kebutuhan
BBM khususnya untuk produk M. Solar selama 5 (lima) tahun terakhir yaitu
(lima) tahun terakhir yaitu dari tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar 3.2.
29
Gambar 3.2 Grafik Penyaluran BBM. Solar tahun 2004-2008
melalui fasilitas bunker pit atau bunker service. Selain itu dapat pula dilaksanakan
Ø Bunker Agent
Pola pemasaran BBM Kapal yang diserahkan langsung dari PT. PERTAMINA
30
PT. Pertamina ( Persero ) Pelayanan langsung
- Kilang - Bunker Pit /
- Terminal Transit Bunker Stasion
- Instalasi - Bunker Service
- Depot
Pelanggan
Transportir / Kontraktor
Pelanggan bunker BBM dengan kapal bertonase sampai 30 Gross Ton atau
eceran. Khusus bagi pelanggan bunker BBM bersubsidi dengan kapal bertonase
diatas 30 Gross Ton atau dengan mesin kapal bertenaga lebih dari 90 PK, maka
tata laksana penjualan dan penyerahan BBM ke kapal pelanggan harus mengikuti
Pelanggan :
syarat administrasi.
31
Ø Setelah syarat lengkap, diberikan nomor SO (sales order) yang dibuat
bunker.
Ø Setiap kapal yang akan melaksanakan bunker dengan harga subsidi, harus
Harga Penebusan :
adalah harga jual BBM tanpa bunker fee atau service charge.
margin penjualan.
Ø Dalam hal terjadi perubahan harga jual BBM bersubsidi, maka mulai
32
diberlakukan harga lama. Apabila penyerahan dilaksanakan setelah
Biaya Tambahan :
Bunker terdiri dari harga jual BBM ditambah dengan biaya tambahan (bunker fee)
33
4) Untuk pelayanan bunker di luar radius 10 mil laut atau diluar radius 10 km
diberlakukan ketentuan bunker fee secara khusus yang ditetapkan oleh otoritas
pasar potensial, maka dipandang perlu membentuk pola kemitraan dengan instansi
tertentu, baik milik pemerintah maupun swasta. Mitra usaha PERTAMINA dalam
pelayanan bunker BBM merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem dan
pola pemasaran yang berlaku baik langsung maupun tak langsung. Dalam keadaan
service, agen bunker, SPBB atau SPDN ataupun bentuk pelayanan bunker BBM
kapal lainnya.
yang tinggi diperlukan persatuan yang erat antara personal perusahaan dengan
dalam mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang, yaitu
mekanisme kerja yang efektif dan efisien berkaitan dengan sarana dan fasilitas
dipasarkan.
Nilai tambah yang diharapkan pada bidang Perkapalan, yaitu dengan upaya
unsur safety dan suplai yang terjamin. Sementara untuk bidang Distribusi /
Pemasaran, yaitu dengan mengupayakan pola distribusi yang efektif dan efisien
35
transportasi yang tepat, untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya
Depot Sorong sebagai salah satu Seafed Depot yang merupakan ujung
Perusahaan yang unggul, maju dan terpandang. Dan sebagai Depot yang memiliki
angka penjualan BBM Kapal yang cukup besar, maka penerapan strategi
pemasaran yang tepat dalam pemasaran BBM Kapal, sangat menentukan masa
depa Perusahaan pada masa yang akan datang, mengingat BBM Kapal adalah
Ø Produk ( Product )
36
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa produk yang ditawarkan telah
(ASTM). Namun sebagai produk BBM Kapal di Depot Sorong yang hanya
tersedia satu produk yaitu Minyak Solar (High Speed Diesel), adalah
Ø Harga ( Price )
Penetapan harga yang tepat adalah hal yang sangat penting dalam
Selain itu, faktor jarak yang cukup jauh dalam hal pengadaan BBM, akan
mempengaruhi cost per liter yang timbul akibat biaya transportasi mulai
harga sangat berkaitan dengan faktor jarak dan faktor produk, dimana
Depot Sorong sebagai Seafed Depot yang berada dalam areal kolam
pemasaran BBM Kapal, hal ini tidak terlepas dari keberadaan Kota Sorong
cukup pesat dibanding dengan daerah lain di wilayah Papua. Mata rantai
mulai dari supplier sampai pada konsumen akhir yang dapat dilakukan
Ø Promosi ( Promotion )
ditawarkan.
38
STRENGTH WEAKNESS
( kekuatan ) ( kelemahan )
INTERNAL
- Pola suplai terjamin - Fasilitas pengisian bunker
- Kapasitas tangki timbun yg tidak memadai
memadai - Produk BBM bunker yg ada
- Memiliki dermaga khusus hanya Minyak Solar.
kapasitas DWT 17.000 - Birokrasi yang ketat
- Hubungan yang harmonis - SDM masih bermental
EKSTERNAL dengan otoritas pelabuhan penguasa
39
Strategi (S – O)
q Tanker programming yang handal, hal ini sangat berkaitan erat dengan
tepat mutu, tepat jumlah, tepat waktu serta safety yang terjamin.
Kepelabuhanan.
Strategi (S – T)
40
q Adanya pembagian keuntungan dalam penyediaan bunker pit di
keuntungan Perusahaan.
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada masa datang yang penuh
Strategi (W – O)
41
perbedaan harga dan kesesuaian dalam pemenuhan kebutuhan BBM
BBM. Hal ini tidak terlepas dari sistem birokrasi saat ini yang begitu
Strategi (W – T)
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
nilai tambah pada sarana dan fasilitas Perusahaan yang ada, dimana
sarana transportasi Pelumas dan LPG dari Depot Sorong untuk disuplai
42
sebuah Perusahaan yang keberadaannya sangat tergantung dari hasil
usahanya.
Ø Bank
Ø Administrasi Keuangan
43
Ø Pws. Penyaluran
uang ke bank. Untuk itu perlu dicarikan solusi supaya pelanggan bisa merasa
lebih mudah membeli BBM Solar untuk bunker dengan cepat dan tidak perlu
alokasi BBM solar yang rutin maka penyetoran sistem pembayaran sekaligus
menggunakan Kartu Debit yang namanya Kartu Pertamina Bizcard yang saat ini
menggunakan mobil tangki untuk kapal – kapal yang tidak bisa sandar di dermaga
umum atau yang berada jauh dari lokasi dermaga umum Sorong. Untuk saat ini
pengangkutan BBM Solar untuk bunker kapal masih dikuasai oleh pihak
44
Sedangkan untuk kapal – kapal yang bisa sandar di dermaga umum dapat
dilayani dengan pipa ( bunker pit ) yang dihubungkan dengan selang karet yang
kapal.
Depot Sorong melayani bunker kapal – kapal kargo, dan juga kapal
penumpang yang secara rutin keluar masuk pelabuhan Sorong untuk memenuhi
Kabupaten Sorong. Selain memiliki peluang yang cukup besar, bunker juga
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan persaingan bisnis penjualan BBM
Solar.
Untuk mengetahui peluang bisnis bunker ke depan perlu ada data penjualan
BBM Solar untuk bunker tahun-tahun sebelumnya. Pada kesempatan ini penulis
hanya menyajikan data penjualan BBM Solar bunker 5 (lima) tahun sebelumnya
mengetahui tingkat rata-rata kebutuhan bunker dan jumlah kapal yang bunker
perhari, penulis mengambil data dari pelayanan bunker selama 1 (satu) tahun
Data realisasi thruput bunker BBM Solar di Depot Sorong selama periode
bulan Januari hingga Desember 2008 dapat dilihat pada tabel 3.4.
45
Tabel 3.4 Thruput Bunker BBM Solar Tahun 2008
Dalam kl
PRODUK FREKUENSI
BULAN M. SOLAR KAPAL (CALL)
JANUARI 7.646 47
FEBRUARI 11.186 54
MARET 9.424 60
APRIL 9.070 54
MEI 9.487 36
JUNI 9.809 68
JULI 10.707 42
AGUSTUS 7.864 55
SEPTEMBER 9.555 44
OKTOBER 8.162 49
NOPEMBER 9.158 59
DESEMBER 11.514 42
TOTAL 113.582 610
RATA²/ BULAN 9.465 20
RATA² / HARI 315 1
Sumber Data : Distribusi Depot Sorong
mengenai fasilitas bunker yang dimiliki Depot Sorong seperti yang tertera dalam
uraian selanjutnya.
Fasilitas pengisian bunker BBM Solar dengan mobil tangki yang tersedia
saat ini terdiri dari : Pompa Produk, Meter Arus, loading arm serta instalasi
46
Fasilitas tersebut untuk sekarang ini dipergunakan juga untuk penyaluran
BBM Solar kepada pelanggan industri Depot Sorong yang tidak bisa
Fasilitas bunker pit yang dimiliki oleh Depot Sorong saat ini adalah pompa
produk, jaringan pipa dan meter arus yang menjadi satu dengan pengisian
mobil tangki serta menggunakan selang penghubung dari karet 2 inch dan
Kelemahan dari kedua fasilitas bunker yang dimiliki Depot Sorong saat ini
adalah tidak bisa dipakai sekaligus keduanya, karena meter arus yang dipakai
dijadikan satu antara bunker pit dengan fasilitas pengisian mobil tangki baik untuk
bunker maupun untuk industri. Jadi jika ada pengisian bunker kapal dengan
bunker pit, maka pengisian mobil tangki untuk bunker maupun industri harus
Selain itu kelemahan lain yang ada pada kondisi pelayanan bunker Depot
Sorong saat ini adalah kurangnya personil SDM yang menangani bunker pit
Data-data fasilitas bunker yang dimiliki Depot Sorong saat ini adalah
sebagai berikut.
47
Ø Pompa Produk
Merek : STORK
Ø Meter Arus
Tipe : BM 450
Ø Loading Arm
Tipe : A/3258
(lima) tahun ke depan, diperlukan data pendukung seperti data realisasi bunker
Data realisasi bunker yang penulis tampilkan berikut ini adalah data realisasi
bunker dalam kiloliter Depot Sorong 5 (lima) tahun sebelumnya. Untuk lebih
jelasnya data realisasi bunker Depot Sorong periode tahun 2004 hingga tahun
2008 dapat dilihat pada tabel 3.5 dan pada gambar 3.4.
48
Tabel 3.5 Data Realisasi Bunker BBM Solar Tahun 2004-2008
49
3.6.1 Realisasi Bunker dan Total Thruput BBM Solar Depot Sorong
Sebagai Seafed Depot yang berada dalam areal kolam pelabuhan umum,
Depot Sorong memiliki angka penjualan BBM Solar untuk bunker yang tidak bisa
bunker BBM Solar di Depot Sorong selama 5 (lima) tahun terakhir mulai dari
tahun 2004 hingga tahun 2008 dapat dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Realisasi Bunker dan Total Thruput BBM Solar 2004-2008
Jika melihat data perbandingan realisasi bunker dengan total thruput minyak
Solar selama 5 (lima) tahun kebelakang tersebut menunjukkan bahwa tidak ada
Solar untuk bunker pasti akan terpenuhi karena masih relatif kecil yaitu rata –
rata dibawah 5 % dari total thruput BBM Solar Depot Sorong. Jadi tidak ada
indikasi bahwa thruput BBM Solar untuk bunker di depot Sorong akan
50
Hal ini mengingat bahwa kebutuhan BBM Solar di Kabupaten Sorong
cukup tinggi terutama untuk SPBU dan kegiatan Industri HPH . Perbandingan
realisasi bunker BBM Solar dengan total thruput BBM Solar Depot Sorong
Gambar 3.5 Grafik Total Bunker dan Total Thruput BBM Solar
hingga 5 (lima) tahun yang akan datang menggunakan beberapa methode yang
umumnya sering digunakan. Tujuan dari penggunaan trend- trend yang dimaksud
Least Square dan Methode Exsponential Least Square. Caranya yaitu dengan
membandingkan tingkat nilai AAE ( Average Absolut Error ) atau tingkat rata-rata
51
Untuk mempermudah penjelasan dan perhitungan trend peramalan
digunakan tabel penolong seperti yang tampak pada tabel 3.7. Data yang
dipergunakan
seb
2
Tahun X Y XY X Log Y X Log Y
2004 -2 10,050 -20100 4 4.00217 -8.00433
2005 -1 10,923 -10923 1 4.03834 -4.03834
2006 0 11,744 0 0 4.06982 0.00000
2007 1 12,384 12384 1 4.09286 4.09286
2008 2 13,236 26472 4 4.12176 8.24351
N= SX = SY = SXY = SX =
2 S Log Y = ΣX Log Y=
5 0 58,337 7,833 10 20.32494 0.29370
agai dasar perhitungan adalah dari Tabel 3.5 yaitu data realisasi bunker lima tahun
Tabel. 3.7 Penolong untuk mencari Trend Linier dan Exponential ”Bunker”
5(7,833) - 0(58,337)
=
5(10) - (0) 2
39,165
=
50
b = 783,30
52
Persamaan Trend Linier = Y’ = a + bx
Y’ = 11,667 + 783,3( x )
SLogY 20.32494
= = = 4.065898
n 5
a = 11,638.52651
SX Log Y 0.29370
= = = 0.02937
SX 2 10
b = 1.0699
Y’ = 11,638.526 x 1.0699x
3.8.
53
Tabel 3.8 Penolong untuk mencari AAE ( Average Absolut Error ) “Bunker”
square, untuk itu yang dipilih adalah persamaan Trend linier Least Square dengan
Y’ = 11,667 x 783.3x
(lima) tahun kedepan dengan menggunakan methode linierl least square adalah
sebagai berikut :
hasil peramalan yang menggunakan methode trend Linierl dapat dilihat pada
b
kedepan dapat dihitung dengan menggunakan rumus : LP = LP = ´ 100 0 0 ,
a
783.3
maka di dapat hasil perhitungan sebagai berikut : LP = LP = ´ 100 0 0 =
11,667
6,71 %
akan ada peningkatan penjualan BBM Solar untuk bunker sebesar 6,71 % setiap
tahunnya. Untuk itu perlu dipersiapkan dan di antisipasi agar peluang tersebut
tidak diambil oleh pesaing yang setiap saat selalu menunggu peluang untuk
berbisnis BBM.
55
3.6.3 Perkiraan Total Penyaluran BBM Solar Hingga Tahun 2013
total penyaluran BBM solar Depot Sorong hingga tahun 2013, maka perlu
data total penyaluran BBM Solar 5 (lima) tahun terakhir dari tahun 2004-2008
seperti yang tertera pada tabel 3.4 di halaman 46. Untuk mempermudah
dibutuhkan tabel penolong seperti yang terlihat pada tabel 3.9 berikut ini.
2
Tahun X Y XY X Log Y X Log Y
2004 -2 135,923 -271846 4 5.13329 -10.26659
2005 -1 138,751 -138751 1 5.14224 -5.14224
2006 0 140,804 0 0 5.14861 0.00000
2007 1 161,109 161109 1 5.20712 5.20712
2008 2 196,507 393014 4 5.29338 10.58676
N= SX = SY = SXY = SX =
2 S Log Y = ΣX Log Y=
5 0 773,094 143,526 10 25.92464 0.38505
56
5(143,526) - 0(773,094)
=
5(10) - (0) 2
717,630
=
50
b = 14,352.6
Y’ = 154,618.8 + 14,352.6 ( x )
SLogY 25.92464
= = = 5.184928
n 5
a = 153,083.365
SX Log Y 0.38505
= = = 0.038505
SX 2 10
b = 1.0927
Y’ = 153,083.365 x 1.0927x
dari trend linier dan trend exponential adalah dengan membandingkan hasil
perhitungan kedua trend tersebut dan yang diplih adalah yang mempunyai nilai
57
Tabel 3.10 Penolong untuk mencari AAE ( Average Absolut Error )
“Total Penyaluran BBM Solar”
Y' Y - Y'
X Y Linier Exponential Linier Exponential
-2 135,923 125,914 128,211 10009 7,712
-1 138,751 140,266 140,096 1515 1,345
0 140,804 154,619 153,083 13815 12,279
1 161,109 168,971 167,274 7862 6,165
2 196,507 183,324 182,781 13183 13,726
Σ Y - Y' = 46385 41,228
exponential least square, untuk itu persamaan yang diplih adalah persamaan
Y’ =153,083.365 x 1.0927x
Solar selama 5 (lima) tahun kedepan hingga tahun 2013 dengan menggunakan
58
Untuk melihat lebih jelas peningkatan thruput BBM Solar hingga tahun
2013 dari hasil peramalan yang menggunakan methode trend exponential dapat
akan ada peningkatan thruput BBM Solar dengan laju pertumbuhan sebesar 9,27
% setiap tahunnya.
3.6.4 Hasil Ramalan Total Thruput BBM Solar dan Ramalan Total Bunker
total bunker BBM Solar Depot Sorong dapat dilihat pada tabel 3.11 dibawah ini.
59
Tabel 3.11 Data Ramalan Total Thruput BBM Solar dan Hasil Ramalan
Total Bunker BBM Solar Hingga Tahun 2013.
bunker BBM Solar Depot Sorong dapat dilihat pada gambar 3.8 berikut ini.
60
Maka harus diadakan perhitungan ketahanan persediaan stock BBM Solar
dengan mengacu kepada hasil ramalan perhitungan jumlah thruput BBM Solar
Tingkat ketahanan stock tangki timbun untuk BBM Solar 5 (lima) tahun
196,507
Thruput BBM Solar perbulan = = 16,375 kl/bulan
12
16,375
Thruput BBM Solar perhari = = 546 kl/hari
30
17,459 kl
Ketahanan persediaan BBM Solar = ≈ 31 hari
546 kl/hari
(lima) tahun kedepan terkait dengan ketahanan stock di tangki timbun maka dapat
199,724
Thruput BBM Solar perbulan = = 16,643 kl/bulan
12
16,643
Thruput BBM Solar perhari = = 554 kl/hari
30
61
17,459 kl
Ketahanan persediaan BBM. Solar = » 31 hari
554 kl/hari
218, 238
Thruput BBM Solar perbulan = = 18,186 kl/bulan
12
18,186
Thruput BBM Solar perhari = = 606 kl/hari
30
17,459 kl
Ketahanan persediaan BBM. Solar = » 28 hari
606 kl/hari
238, 468
Thruput BBM Solar perbulan = = 19,872 kl/bulan
12
19,872
Thruput BBM Solar perhari = = 662 kl/hari
30
17,459 kl
Ketahanan persediaan BBM. Solar = » 26 hari
662 kl/hari
260,575
Thruput BBM Solar perbulan = = 21,714 kl/bulan
12
62
21,714
Thruput BBM Solar perhari = = 723 kl/hari
30
17,459 kl
Ketahanan persediaan BBM. Solar = » 24 hari
723 kl/hari
284,730
Thruput BBM Solar perbulan = = 23,727 kl/bulan
12
23,727
Thruput BBM Solar perhari = = 790 kl/hari
30
17,459 kl
Ketahanan persediaan BBM. Solar = » 22 hari
790 kl/hari
Jika melihat hasil analis prediksi ketahanan stock di tangki timbun BBM
Solar Depot Sorong 5 (lima) tahun kedepan, maka pada ramalan tahun ke 5 (lima)
yaitu tahun 2013 Depot Sorong tidak perluh menambah tangki lagi untuk BBM
Solar. Hal ini dapat dilihat dari hasil prediksi kemampuan ketahanan stock tangki
Stock ideal Depot Sorong yang menerima suplai BBM dengan kapal tanker
berikut :
63
2 x RTD (Round Trips Days) + 1
Ø Muat = 1 hari
Ø Perjalanan = 2 hari
Ø Bongkar = 1 hari
Ø Total = 4 hari
Maka diperoleh perhitungan stock ideal Depot Sorong yang menerima suplai
pembayaran secara cepat dengan menggunakan sejenis Kartu Debit yang bernama
Kartu Pertamina BizCard ini merupakan multicard, dalam arti satu rekening
bisa diakses oleh beberapa kartu pelanggan sepanjang pengeluaran kartu tersebut
atas persetujuan pemilik rekening. Pada kartu ini, jenis mata uang yang terlayani
64
Proses pembayaran BBM dengan kartu ini dilakukan secara non tunai
menggunakan kartu debit melalui EDC (wireless) secara online yang dilakukan di
Pertamina bersama tiga bank BUMN, yakni BNI, BRI, dan Mandiri yang telah
adalah konsumen BBM Marine dengan harga keekonomian. Untuk itu, pada 14
www.pertamina.com)
Kartu BizCard ini berfungsi sebagai alat pembelian BBM untuk bunker
tanpa harus menyetorkan uang ke Bank pada saat transaksi pembelian. Caranya
depot–depot yang melayani bunker. Fungsi alat tersebut sama seperti yang ada di
bunker.
65
3.7.2 Peningkatan Kualitas Pelayanan SDM
PERTAMIJNA (Persero) beberapa tahun yang silam, hingga saat ini masih ada
SDM yang berperilaku dan bersikap sebagai penguasa bukan sebagai pelayan
seperti yang diharapkan oleh perusahaan. Untuk itu sudah seharusnya para SDM
tersebut mau merubah sikap dimulai dari hal – hal yang kecil seperti 3 S (Senyum,
Salam, dan Sapa) terhadap pelanggan maupun siapa saja yang berhubungan
dengan perusahaan. Selain itu ditambah juga dengan perbanyak sosialisasi dari
para bawahan terutama yang berada di daerah yang jauh dari wilayah perkotaan.
Yang tidak kalah penting lagi adalah bagi SDM yang bertugas dilapangan selain
pelatihan mengenai sikap dan kepribadian yang sopan dan ramah dalam
menghadapi pelanggan. Tak terlepas dari itu semua yang paling lebih penting lagi
adalah tingkatkan keimanan dan ketaqwaan dari setiap individu SDM terhadap
yang Maha Kuasa. Dengan demikian diharapkan masing-masing SDM dapat lebih
diharapkan pelanggan akan bertambah, akan merasa lebih dihargai dan merasa
66
3.7.3 Peningkatan Kualitas Sarara dan Fasilitas Bunker
mampu bersaing dalam era perdagangan bebas. Adapun beberapa alternatif yang
sebagai berikut:
67
memberikan nilai tambah bagi Perusahaan yaitu berupa Retribusi jasa
pungutan langsung.
KELEBIHAN KEKURANGAN
68
2. Safety kurang terjamin, yaitu menyangkut keberadaan kapal-kapal
umum seperti kapal ikan, kapal cargo, kapal penumpang, dll (bukan
dekat dengan dermaga umum yaitu berjarak kurang lebih 180 m, maka
Pelabuhan Umum yaitu dengan cara pemasangan jalur pipa ø 6 inch mulai
DERMAGA
PERTAMINA
DERMAGA UMUM
69
Dalam perencanaan untuk pemilihan penyediaan fasilitas bunker pit di
bunker pit merupakan penunjang bagi kelancaran penyaluran untuk bunker BBM
pelanggan yang lagi gencar sekarang ini, maka sudah selayaknya Depot Sorong
untuk membangun atau memperbaiki sarfas bunker pit yang ada sekarang ini
bunker khususnya bagi kapal-kapal yang bisa sandar di dermaga umum milik PT.
Pelindo. Selain SDM yang menangani penyaluran bunker merasa lebih ringan
kerjanya dan juga nyaman, tak kalah penting lagi bahwa telah terjadi jalinan
kerjasama antara perusahaan PT. PERTAMINA dengan pihak PT. Pelindo Sorong
biaya investasi cukup besar, hanya dapat dilaksanakan dengan pendekatan strategi
Perusahaan.
70
Adapun kelebihan dan kekurangan pada pemilihan alternatif ini adalah
sebagai berikut:
KELEBIHAN KEKURANGAN
kapal ( Landing Craft Tankt ) milik pihak ketiga dapat dilakukan dengan
71
Pada awalnya, sistem palayanan bunker dengan cara ini pernah dilakukan
ketiga, ditetapkan besaran bunker fee sebesar Rp. 32 / liter diluar harga
Penerapan pelayanan Bunker Service dengan cara Kontrak seperti ini pada
72
KELEBIHAN KEKURANGAN
Depot Sorong karena hal ini sangat tergantung pada kebijakan Perusahaan
hanya dapat dilakukan oleh Anak Perusahaan atau dengan sistem kontrak
73
sangatlah tergantung pada keberhasilan dalam memenangkan persaingan
(bunker fee) sebesar Rp. 32 / liter diluar harga BBM, mengingat pelayanan
karena sebagai salah satu Seafed Depot yang dimiliki Perusahaan, saat ini
sudah memiliki 2 unit kapal (Landing Craft Tank) yang digunakan sebagai
alat transportasi Pelumas dan Elpiji dari Depot Sorong ke depot-depot lain
waktu yang terbuang), berkaitan dengan operation cost yang cukup tinggi,
cara mengalih fungsikan salah satu LCT, khusus sebagai sarana Bunker
74
Adapun kelebihan dan kekurangan apabila menggunakan kapal milik
KELEBIHAN KEKURANGAN
75
IV.PENUTUP
4. 1 Simpulan
strategis.
2. Masih ada keluhan dari pelanggan bunker terhadap petugas (SDM) Depot
pelayanan administrasi.
4. 2 Saran
76
2. Tingkatkan kesadaran bagi petugas (SDM) yang ada untuk merubah
sebagai raja dimulai dengan menerapkan 3’S’ (Senyum, Salam dan Sapa)
77
DAFTAR PUSTAKA