Oleh :
NIM : 320904 / A
Diploma : I (Satu)
Menyetujui :
Mengetahui :
Mengetahui : Menyetujui :
Operation Head. TT. Tanjung Gerem Pws. Utama Marine
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Kertas
Kerja Wajib (KKW) dengan judul “Peran Dermaga Beserta Fasilitasnya Dalam
Pendistribusian BBM Melalui Tanker di Terminal Transit Tanjung Gerem”.
Kertas kerja wajib ini ditulis berdasarkan data yang diperoleh dari Praktik Kerja
Lapangan yang dilaksanakan mulai tanggal 01 Februari 2010 sampai dengan
tanggal 19 Februari 2010 di Terminal Transit Tanjung Gerem.
Kertas kerja wajib ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi salah satu
syarat kelulusan jenjang Diploma I program studi Pemasaran dan Niaga di
Perguruan Tinggi Kedinasan Akademi Minyak dan Gas Bumi – Sekolah Tinggi
Energi dan Mineral.
Dalam penulisan kertas kerja wajib ini penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Bambang Supadiyono, SH, MM, selaku Plh. Direktur PTK
AKAMIGAS-STEM.
2. Bapak Tatok SMT, selaku Operation Head TT. Tanjung Gerem.
3. Bapak Gema Iriandus P, selaku Operation Head Depot Plumpang.
4. Bapak Drs. MP. Gultom, MM, selaku ketua program studi PDN.
5. Bapak Ir. Djaswadi, MSi, selaku dosen pembimbing KKW.
6. Bapak Wan Abdul Halik, selaku Pengawas Utama LJP/LK3 Depot
Plumpang.
7. Bapak Sobhikin, selaku Pengawas Utama Marine TT.Tanjung Gerem
sekaligus Pembimbing lapangan.
8. Bapak dan Ibu Dosen PTK AKAMIGAS-STEM yang telah memberikan
ilmu kepada penulis.
9. Keluarga, my lovely Novalia Tanjung, rekan mahasiswa, dan pihak-pihak
lain yang telah ikut membantu penyusunan kertas kerja wajib ini.
Dalam KKW ini penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharap kritik yang membangun dari pembaca sekalian agar
di masa yang akan datang penulis dapat menyusun KKW dengan lebih baik.
Semoga kertas kerja wajib ini dapat bermanfaat terutama bagi penulis dan
juga bagi pembaca sekalian
i
INTISARI
Terminal Transit (TT) Tanjung Gerem merupakan salah satu terminal transit
PT. PERTAMINA yang berada di wilayah kerja S&D Region II. Pembangunan
TT. Tanjung Gerem dimulai pada tahun 1993 di atas lahan seluas 10,632 ha.
TT. Tanjung Gerem dioperasikan sejak tanggal 7 April 1995, yang ditandai
dengan peresmian oleh Direktur Utama PT. PERTAMINA saat itu, F. Abda’oe.
Tujuan pendirian TT. Tanjung Gerem adalah untuk menjamin keamanan
pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di daerah Banten, serta turut mengurangi
beban dari Instalasi Tanjung Priuk (ITP) –Plumpang.
Saat ini TT. Tanjung Gerem sudah melaksanakan Kerja Sama Operasi
(KSO) dengan PT. Patra Niaga terhitung mulai tanggal 01 Desember 2008.
TT. Tanjung Gerem menerima BBM dari Kilang Plaju, Kilang Dumai,
Kilang Cilacap, Kilang Balikpapan, Depot Balongan dan minyak Import
(Premium). Sarana penerimaan di TT. Tanjung Gerem adalah angkutan laut, yakni
kapal tanker.
Produk BBM yang ditangani oleh TT. Tanjung Gerem adalah premium,
minyak tanah (kerosene), minyak solar (HSD), minyak diesel (MDF), dan minyak
bakar (MFO).
TT. Tanjung Gerem bertanggung jawab untuk menyalurkan BBM kepada
konsumen, seperti Stasiun Pengisian BBM untuk Umum (SPBU) dan industri
yang berada di Propinsi Banten. Sedangkan penyaluran BBM kepada depot-depot
PT. PERTAMINA di wilayah Bengkulu, Pangkal Balam, Pontianak dan panjang,
merupakan bentuk konsinyasi BBM oleh TT. Tanjung Gerem. Sarana penyaluran
yang digunakan adalah angkutan darat dan laut, seperti mobil tangki, kapal tanker,
tongkang, dan SPOB (Self Propelled Oil Barge).
TT. Tanjung Gerem telah menambah kuota penyaluran BBM terhadap
SPBU yang sebelumnya menjadi wilayah operasi depot Plumpang sebanyak ±
4500 KL Solar atau 50 % dari thruput Depot Plumpang dan ± 2400 KL Premium
atau 20 % dari thruput Depot Plumpang. Wilayah yang akan dialihkan ke TT.
Tanjung Gerem adalah wilayah Jakarta Barat, sebagian wilayah Jakarta Selatan
dan seluruh wilayah Tanggerang. Untuk itu, TT. Tanjung Gerem melakukan
modifikasi pada filling shed dan realokasi tangki timbun serta penambahan tangki
timbun berkapasitas 10.000 KL.
ii
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
IV. PEMBAHASAN
4.1 Peran Dermaga Dalam Pendistribusian BBM
di TT. Tanjung Gerem ........................................................................ 28
4.2 Sarana dan Fasilitas Dermaga di TT. Tanjung Gerem ...................... . 29
4.2.1 Dermaga I................................................................................... 30
4.2.1.1 Fasilitas Dermaga I......................................................... 30
4.2.1.2 Sarana Dermaga I........................................................... 30
4.2.2 Dermaga II................................................................................. 32
4.2.2.1 Fasilitas Dermaga II....................................................... 32
4.2.2.2 Sarana Dermaga II.......................................................... 32
4.2.3 Dermaga III............................................................................... . 34
4.2.3.1 Fasilitas Dermaga III..................................................... . 34
4.2.3.2 Sarana Dermaga III........................................................ 35
V. PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................................. 37
5.2 Saran.................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 38
LAMPIRAN ......................................................................................................... 39
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Data Thruput per hari TT.Tanjung Gerem Secara Umum 6
Tabel 2.2 Data Pipa Penerimaan dari Dermaga 11
Tabel 2.3 Data Tangki Timbun TT. Tanjung Gerem 12
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
I. PENDAHULUAN
Bahan bakar minyak dan gas merupakan salah satu sumber energi yang sangat
dominan di berbagai aspek kehidupan, baik rumah tangga maupun industri. Oleh
karena itu, Pemerintah memegang kendali penuh atas segala sesuatu mengenai
tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan pengadaan dan distribusi bahan
bakar minyak dan non bahan bakar minyak bagi rumah tangga dan industri di
Indonesia.
dan Non Bahan Bakar Minyak (Non BBM) yang diakibatkan oleh perkembangan
masyarakat dan industri. Tantangan seperti ini pun akan menjadi “jembatan” bagi
PT. PERTAMINA untuk menjadi perusahaan yang lebih besar, dinamis, dan
profesional.
BBM, PT. PERTAMINA juga harus mengatasi berbagai hal yang mungkin terjadi
dalam operasi penerimaan, penimbunan, atau penyaluran BBM dan Non BBM.
Contohnya penyelundupan BBM atau Non BBM ke dalam negeri maupun luar
1
masyarakat terhadap kebutuhan BBM dan Non BBM. Penyelundupan ini
merupakan salah satu masalah di bagian penyaluran atau distribusi BBM dan Non
BBM, juga hal-hal lainnya yang terkait dengan penyaluran atau distribusi.
Untuk melayani kebutuhan BBM dan Non BBM bagi masyarakat, PT.
seluruh Indonesia. Tiap-tiap Region memiliki instalasi, terminal transit, dan depot
Non BBM.
Terminal Transit (TT) Tanjung Gerem adalah salah satu terminal transit dalam
wilayah operasi S&D Region 2 Depot Area Manajer Jawa Bagian barat (DAM
JBB). Guna mendukung salah satu fungsi TT. Tanjung Gerem, maka perlu adanya
sistem pendistribusian yang handal serta sarana dan fasilitas yang memadai.
Tujuan penulisan KKW ini adalah sebagai salah satu persyaratan untuk
Dalam penulisan KKW ini, penulis membatasi pada masalah peran dermaga
2
1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan Kertas Kerja Wajib (KKW) ini terdiri dari beberapa bab, dengan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan sejarah singkat tentang TT. Tanjung Gerem, tugas
dan fungsi, struktur organisasi, serta sarana dan fasilitas yang terdapat
Bab ini berisikan landasan teori yang ada kaitannya dengan dermaga
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
3
II. ORIENTASI UMUM
Terminal Transit (TT) Tanjung Gerem merupakan salah satu terminal transit
PT. PERTAMINA yang berada di wilayah kerja Suplai dan Distribusi Region 2
Depot Area Manajer Jawa Bagian Barat. Pembangunan TT. Tanjung Gerem
dimulai pada tahun 1993 di atas lahan seluas 10,632 ha. TT. Tanjung Gerem
dioperasikan sejak tanggal 7 April 1995, yang ditandai dengan peresmian oleh
Merak, Kabupaten Cilegon, Propinsi Banten. Secara umum, TT. Tanjung Gerem
Saat ini kegiatan operasi di TT. Tanjung Gerem dilaksanakan oleh PT. Patra
Niaga karena terhitung mulai tanggal 01 Desember 2008 telah dilakukan Kerja
Sama Operasi (KSO) antara PT. Pertamina dengan PT. Patra Niaga. PT.Pertamina
4
2.2 Tugas dan Fungsi Terminal Transit Tanjung Gerem
Latar belakang pendirian Terminal Transit (TT) Tanjung Gerem adalah untuk
serta turut mengurangi beban dari Instalasi Tanjung Priuk (ITP) –Plumpang.
maupun impor.
TT. Tanjung Gerem menerima BBM dari Kilang Plaju, Kilang Dumai, Kilang
Cilacap, minyak impor dan dari Depot Balongan. Sarana penerimaan di TT.
pihak ketiga atau konsumen, seperti Stasiun Pengisian BBM untuk Umum
(SPBU) dan industri yang berada di propinsi Banten. Sedangkan penyaluran BBM
Pontianak dan Panjang, merupakan bentuk konsinyasi BBM oleh TT. Tanjung
Gerem. Sarana penyaluran yang digunakan adalah angkutan darat dan laut, seperti
mobil tangki, kapal tanker, tongkang, dan SPOB (Self Propelled Oil Barge).
Produk BBM yang ditangani oleh TT. Tanjung Gerem adalah premium,
minyak tanah (kerosene), minyak solar (HSD), minyak diesel (MDF), dan minyak
5
bakar (MFO). Data thruput per hari TT. Tanjung Gerem secara umum dapat
Tabel 2.1 Data Thruput per hari TT.Tanjung Gerem Secara Umum
1 PREMIUM 1588,290
Terminal Transit (TT) Tanjung Gerem dipimpin oleh seorang Operation Head
Terminal Transit yang berada di bawah Depot Area Manager JBB. Operation
dan stabil.
masing produk.
6
Menjaga serta merawat sarana dan fasilitas yang ada agar dapat
Operation Head TT. Tanjung Gerem dibantu oleh kepala fungsi yaitu : Pws.
Utama PPP, Pws. Utama Marine, Pws Utama LK3 & LJP. Setiap pengawas utama
dibantu oleh beberapa karyawan dari PT. Patra Niaga, KOPKARDALA dan pihak
Struktur organisasi TT. Tanjung Gerem secara struktural dapat dilihat pada
lampiran 2.
kegiatan pengendalian mutu BBM dalam kegiatan tersebut. Bagian ini juga
bertanggung jawab atas penyediaan BBM yang tepat jumlah, tepat mutu, dan
tepat waktu.
7
Mengadakan barang material atau suku cadang untuk menunjang
kegiatan operasi.
dan fasilitas.
dilaksanakan ialah :
perusahaan.
8
2.3.5 Bagian Keuangan
Saat ini bagian keuangan telah memisahkan diri dari Unit Suplai dan
ini telah keluar dari struktur organisasi TT. Tanjung Gerem dan menginduk
Kegiatan suplai dan distribusi BBM merupakan kegiatan utama yang dilakukan
berjalan lancar. Oleh karena itu, dibutuhkan sarana dan fasilitas yang handal dan
terpelihara guna mendukung kegiatan tersebut. Sarana dan fasilitas tersebut terdiri
dari sarana dan fasilitas penerimaan, sarana dan fasilitas penimbunan, dan sarana
2.4.1.1 Dermaga
9
Dermaga I untuk Loading dan Bunker.
Bentuk : T-Head.
Bentuk : T-Head.
Kapasitas : Upgrading.
2.4.1.2 Pipa
dermaga II.
tabel 2.2.
10
Tabel 2.2 Data Pipa Penerimaan dari Dermaga
Ø 16” 684,65
1. Premium Ø 12” 186,85 82.087
Ø 10” 2,2
Ø 8” 121,4
timbun. Jumlah tangki timbun yang dimiliki TT. Tanjung Gerem sebanyak
15 unit tangki tegak (fixed cone roof tank). Sedangkan untuk bagian dasar
tangki berbentuk fall at center. Data tangki timbun di TT. Tanjung Gerem
11
Tabel 2.3 Data Tangki Timbun TT. Tanjung Gerem
water sprinkle, kabel grounding. Hal tersebut guna untuk memenuhi faktor
LK3.
12
pengambilan wilayah kerja Depot Plumpang di daerah Jakarta Barat dan
mobil tangki, tongkang,back loading, dan bunker. Selain pipa, sarana dan
Shed) yang terdiri dari 13 titik pengisian (Filling Point) dengan bottom
4 buah titik pengisian M. Solar, dengan meter arus no. 1A, 1B, 2, 3, yang
6 buah titik pengisian Premium, dengan meter arus no. 4, 5, 6, 8A, 8B,
4 buah titik pengisian M. Bakar, dengan meter arus no. 10A, 10B, 11A
13
2 buah titik pengisian M. Diesel, dengan meter arus no. 13A dan 13B
Solar didukung oleh 5 unit meter arus berkapasitas 160-1600 L/menit dan
didukung oleh 2 unit meter arus berkapasitas 29,4 – 294 KL/jam dan
didukung oleh 2 unit meter arus berkapasitas 22,8 - 228 KL/jam dan
digerakkan oleh pompa produk berkapasitas 177 - 183 KL/jam. Untuk back
14
III. TINJAUAN PUSTAKA
Distribusi adalah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang dan jasa
dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan
konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat
3.2 Dermaga
Dermaga adalah sarana utama sebagai penghubung antara darat dengan kapal,
Konstruksi ini cocok pada daerah terbuka, jika ombak tahunan yang terjadi tidak
Sebaliknya, kerugian dari konstruksi ini adalah cukup mahal, terutama jika
kedalaman dasar perairan yang diperlukan terletak pada posisi yang jauh dari garis
pantai.
15
Tersedia fasilitas pesawat angkat/ alat bantu operasi.
Di atas dermaga harus tersedia fasilitas untuk naik/ turun dari/ ke kapal.
yang memadai.
Dermaga terdiri dari 3 type antara lain Wharf, Quay, dan Jetty/Pier.
Wharf adalah type dermaga yang menyatu dengan pantai dalam posisi
Quay, type dermaga ini sama dengan Wharf yaitu dermaga yang menyatu
pantai yang dilengkapi sarana penghubung antara pantai dan jetty yang
16
Sesuai untuk operasional kapal peti kemas.
Untuk bentuk dermaga type Quay ini dapat dilihat pada gambar 3.1.
Type Wharf
Untuk bentuk dermaga type Wharf ini dapat dilihat pada gambar 3.2.
17
Type Jetty/ Pier
Garis kedalaman perairan yang memenuhi syarat jauh dari pantai dan
Untuk bentuk dermaga type Jetty/Pier ini dapat dilihat pada gambar 3.3.
Tidak perlu area (luasan) sepanjang kapal seperti pada kapal barang umum
18
Panjang jetty head dapat diperpendek minimal sepanjang jajaran manifold
spring line pada ujung buritan dan anjungan diikatkan pada bollard
dolphin, untuk fore line dan stern line pada bollard breasting dolphin,
breasting line. Secara jelas konfigurasi kapal sandar pada jetty dapat
19
3.4 Sarana Dan Fasilitas Dermaga
Jetty Head
tempat peralatan bongkar muat seperti MLA, selang, meter arus dll.
Breasting Dolphin
Mooring Dolphin
Cat Walk
Trestle
Meter Prover
Meter prover adalah salah satu standar untuk kalibrasi flow meter.
Sebenarnya meter prover dapat dipakai untuk flow meter untuk jenis apa
tinggi. Meter prover selalu dipasang seri dengan meter yang akan
20
dikalibrasi dengan menggunakan actual displaced volume untuk
adalah salah satu cara untuk menjamin akurasi flow meter dan telah
Jenis peralatan bongkar muat fluida yang dipasang permanen pada jetty
head yang terdiri dari komponen pipeline, swivel joint dan system
hidrolik.
Sistem Perpipaan
Rubber Fender
Sistem peredam energi benturan kapal pada saat sandar yang terbuat dari
material karet yang dipasang pada breasting dolphin dan jetty head. Fender
Pad fender
Pad fender berada pada posisi paling luar dari fender, sehingga bila
Frame fender
fender.
21
Cell Fender
Terbuat dari bahan karet, fungsi utama cell fender untuk menyerap
(lembut).
Rantai Fender
Mooring Buoy
tambat.
Bolder
Sarana untuk mengikat tali tambat kapal yang berada di breasting dolphin,
Grounding Kabel
listrik statis, dengan selalu menyalurkan arus bila ada beda tegangan
22
diantara kapal dengan darat. Grounding kabel diisyaratkan dari bahan yang
Break Water
Gang Way
Crane
tangki darat.
Fasilitas Deballasting
Fasilitas Bunkering
Tindakan teknis yang dilakukan selama masa daya tahan struktur guna
menjamin bahwa daya gunanya tetap berada diatas tingkat yang dianjurkan, untuk
23
itu dermaga harus dilakukan pemeriksaan dan perawatan yg terjadwal adapun
visual terhadap kondisi anti korosi dari struktur bangunan yang sudah ada
Inspeksi berkala dibagi menjadi dua tahap yaitu inspeksi tahap satu dan
inspeksi tahap dua. Inspeksi berkala tidak hanya mendapat data sekali
tiang pancang.
24
Sarana platform berupa jetty head dan trestle meliputi konstruksi
pipeline.
Korosi.
terapung lainnya.
berikut:
25
Kerusakan pada sistem mekanik dan hidrolik loading arm,
pipeline.
26
Preventive maintenance sarana penunjang dermaga.
3.5.4 Perbaikkan
kondisi dermaga dengan tetap mengacu pada spesifikasi teknis sesuai disain
3.5.5 Upgrading
diatas kapasitas kekuatan yang ada atau diatas umur pakai yang
maintenance sistem.
27
IV. PEMBAHASAN
bagian utara pulau Jawa dan menghadap ke selat sunda. Sehingga dengan letak
Bakar Minyak (BBM) di Terminal Transit Tanjung Gerem hanya melalui kapal
Terminal Transit Tanjung Gerem menerima pasokan BBM dari kilang Plaju,
kilang Dumai, kilang Cilacap, kilang Balikpapan, depot Balongan dan minyak
mempunyai peranan yang sangat besar dalam pendistribusian BBM di lokasi kerja
tersebut. Atas dasar itu, menjadikan dermaga sebagai sarana yang sangat vital
Bakar Minyak di Terminal Transit Tanjung Gerem dapat berjalan dengan lancar
Sebaliknya jika terjadi masalah/ kerusakan pada dermaga atau sarana fasilitas
yang ada didalamnya maka pensuplaian Bahan Bakar Minyak akan tersendat,
kapal-kapal tanker tidak bisa merapat ke dermaga untuk melakukan bongkar muat
28
Tanjung Gerem menipis bahkan tidak bisa memenuhi kebutuhan BBM di wilayah
kerusakan pada sarana penerimaan yaitu dermaga. Jadi sebagai awal pintu masuk
beserta sarana dan fasilitas yang terdapat didalamnya harus siap dan handal dalam
melaksanakan perannya.
Kegiatan suplai dan distribusi BBM merupakan kegiatan utama yang dilakukan
diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan baik. Oleh karena itu, dibutuhkan
sarana dermaga yang handal dan terpelihara guna mendukung kegiatan tersebut.
Setiap dermaga memiliki sarana dan fasilitas serta kapasitas yang berbeda
Gerem memiliki 3 (tiga) buah dermaga untuk melakukan kegiatan suplai dan
distribusi BBM. Pada masing-masing dermaga diberikan nama agar mudah dalam
pengoperasiannya, yaitu:
Dermaga I
Dermaga II
Dermaga III
Dari ketiga dermaga yang ada di lokasi ini merupakan jenis type “Jetty/ Pier”
untuk pengelolaannya.
29
4.2.1 Dermaga I
Dermaga ini dibangun pada tahun 1993 dengan kapasitas kapal sandar
mulai dari 3.500 DWT -6.500 DWT (maximum) dan kedalaman perairan
13 m LWS.
dan MFO
antara lain:
Jetty Head
Trestle
Fender : 8 buah
30
Frontal Frame : 4 buah
Bolder : 10 buah
Cat Walk
Diameter : Ø 8’ x 3 jalur
Diameter : Ø 6’ x 2 jalur
APAR
CO2 kapasitas 80 Kg
Bak Penampungan
31
Penampung limbah Non B3 : 1 buah
Hose : Ø 8’ dan Ø 6’
4.2.2 Dermaga II
kapasitas kapal sandar yang lebih besar yaitu mulai dari 17.000 DWT -
MFO
Jetty Head
32
Bentuk type : “T” head
Trestle
Fender : 8 buah
Bolder : 9 buah
Cat Walk
Mooring Buoy :-
Diameter : Ø 12’
Produk : MFO
Diameter : Ø 8’ x 3 jalur
Diameter : Ø 6’ x 2 jalur
33
Tangga Akomodasi : 1 buah
APAR
Bak Penampungan
Hose : Ø 8’ dan Ø 6’
Dermaga III dibangun pada tahun 1993 dengan kapasitas kapal sandar
500 DWT. Dermaga ini memiliki kedalaman perairan 8 m LWS. Pada tahun
34
4.2.3.2 Sarana Dermaga III
Jetty Head
Trestle
Fender : 12 buah
Bolder : 11 buah
Cat Walk
Diameter : Ø 6’ x 2 jalur
APAR
35
Bak Penampungan
Hose : Ø 4’
36
V. PENUTUP
5.1 Simpulan
Tanjung Gerem sangat berperan besar terutama pada proses penerimaan BBM, hal
Transit Tanjung Gerem karena sumber penerimaan BBM di wilayah kerja tersebut
hanya melalui tanker saja, sehingga dermaga beserta fasilitas yang terdapat
5.2 Saran
selang terlindung dari panas matahari, diusahakan tidak melebihi suhu 380
celcius karena bila melebihi suhu tersebut selang akan cepat lapuk.
37
DAFTAR PUSTAKA
38
39
Pola Suplai Dan Distribusi BBM di TT. Tg. Gerem
1
STRUKTUR ORGANISASI TERMINAL TRANSIT TANJUNG GEREM
OPERATION HEAD
TT. Tg. GEREM
PWS. UTAMA PWS UTAMA PWS UTAMA PWS UTAMA PWS UTAMA
PPP LK3/LJP MARINE KEUANGAN PENJUALAN
2
Gambar 1. Breasthing Dolphine