SKRIPSI
PTK. AKAMIGAS-STEM
Cepu
Oleh :
M. Chozim
Nomor Mahasiswa : 320804/D
Jurusan : Pemasaran Dan Niaga
Program studi : Pemasaran Dan Niaga
Diploma : IV
SKRIPSI
Oleh :
M. Chozim
Nomor Mahasiswa : 320804/D
Jurusan : Pemasaran Dan Niaga
Program Studi : Pemasaran Dan Niaga
Diploma : IV
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pemasaran Dan Niaga
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul :
“KAJIAN PERILAKU KONSUMEN UNTUK MENINGKATKAN
PENJUALAN PELUMAS INDUSTRI PERTAMINA DI WILAYAH GRESIK”.
Muhamad Chozim
No.Mhs.320804/D
i
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
ABSTRACT ......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... viii
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................ 3
1.3 Batasan Masalah .............................................................................. 3
1.4 Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 3
1.5 Metodologi ...................................................................................... 4
1.6 Sistematika Penulisan ...................................................................... 5
iv
III. PEMBAHASAN ........................................................................................ 34
3.1 Analisis Data .................................................................................. 34
3.1.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ............................... 34
3.1.2 Subyek Penelitian ................................................................. 35
3.1.3 Obyek Penelitian ................................................................... 35
3.1.4 Variabel Penelitian................................................................. 35
3.2 Defenisi Operasional ...................................................................... 35
3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 36
3.4 Deskripsi Penelitian ........................................................................ 38
3.4.1 Pengujian Instrumen Penelitian ............................................ 38
3.4.2 Analisa Data .......................................................................... 41
3.4.3 Analisis Multi Attitude Model .............................................. 42
3.5 Pembahasan ..................................................................................... 59
3.5.1 Analisis Persentase ................................................................ 59
3.5.2 Analisis Multiatribut Attitude Model ................................... 60
3.5.3 Strategi Organisasi ................................................................ 61
3.5.4 Pola Distribusi Pelumas ........................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Nama-Nama Perusahaan Yang Telah di Wawancarai .................. 34
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Likert .............................................................. 38
Tabel 3.3 Uji Validitas Item Ideal ................................................................. 39
Tabel 3.4 Uji Validitas Item Belief ...... ..................................................... 40
Tabel 3.5 Persentase Responden Berdasarkan Bidang Industri.. .................. 41
Tabel 3.6 Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga Butir 1 . ..................... 43
Tabel 3.7 Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga Butir 2 . ..................... 44
Tabel 3.8 Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga Butir 3 . ..................... 45
Tabel 3.9 Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga Butir 4 . ..................... 45
Tabel 3.10 Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga Butir 5 . ..................... 46
Tabel 3.11 Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga Butir 6 . ..................... 47
Tabel 3.12 Sikap Konsumen Terhadap Atribut Kemasan Butir 1 . ................ 48
Tabel 3.13 Sikap Konsumen Terhadap Atribut Kemasan Butir 2 . ................ 49
Tabel 3.14 Sikap Konsumen Terhadap Atribut Mutu Butir 1 . ...................... 50
Tabel 3.15 Sikap Konsumen Terhadap Atribut Mutu Butir 2 . ...................... 51
Tabel 3.16 Sikap Konsumen Terhadap Atribut Mutu Butir 3 . ...................... 51
Tabel 3.17 Sikap Konsumen Terhadap Atribut Mutu Butir 4 . ...................... 52
Tabel 3.18 Sikap Konsumen Terhadap Atribut Pelayanan Butir 1 ................ 53
Tabel 3.19 Sikap Konsumen Terhadap Atribut Pelayanan Butir 2 ................ 54
Tabel 3.20 Sikap Konsumen Terhadap Atribut Pelayanan Butir 3 ................ 55
Tabel 3.21 Sikap Konsumen Terhadap Atribut Pelayanan Butir 4 .................. 55
Tabel 3.22 Tingkat Kepentingan Atribut Pelumas . ...................................... 57
Tabel 3.23 Hasil Ideal Belief Rata-rata Setiap Atribut dan Bobot Kepentingan 58
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pengaruh Utama dalam Perilaku Pembelian Bisnis ..................... 12
Gambar 3.1 Pie Chart Responden Berdasarkan Bidang Industri .................... 41
Gambar 3.2 Histogram Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga No.1 ........ 43
Gambar 3.3 Histogram Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga No.2 ........ 44
Gambar 3.4 Histogram Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga No.3 ........ 45
Gambar 3.5 Histogram Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga No.4 ........ 46
Gambar 3.6 Histogram Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga No.5 ........ 46
Gambar 3.7 Histogram Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga No.6 ........ 47
Gambar 3.8 Histogram Sikap Konsumen Terhadap Atribut Kemasan No.1.... 48
Gambar 3.9 Histogram Sikap Konsumen Terhadap Atribut Kemasan No.2 ... 49
Gambar 3.10 Histogram Sikap Konsumen Terhadap Atribut Mutu No.1 ......... 50
Gambar 3.11 Histogram Sikap Konsumen Terhadap Atribut Mutu No.2 ......... 51
Gambar 3.12 Histogram Sikap Konsumen Terhadap Atribut Mutu No.3 ......... 52
Gambar 3.13 Histogram Sikap Konsumen Terhadap Atribut Mutu No.4 ......... 52
Gambar 3.14 Histogram Sikap Konsumen Terhadap Atribut Pelayanan No.1... 53
Gambar 3.15 Histogram Sikap Konsumen Terhadap Atribut Pelayanan No.2... 54
Gambar 3.16 Histogram Sikap Konsumen Terhadap Atribut Pelayanan No.3... 55
Gambar 3.17 Histogram Sikap Konsumen Terhadap Atribut Pelayanan No.4... 56
Gambar 3.18 Pola Distribusi Pelumas Pertamina Region V Surabaya ............... 67
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
I. PENDAHULUAN
2001 tentang pasar bebas pelumas di Indonesia sebagai pengganti Keppres No.18
tahun 1988, maka bisnis pelumas bukan menjadi monopoli PT. Pertamina
(Persero) lagi. Mau tidak mau Pertamina harus berbagi pasar dengan kompetitor
yang sudah ada maupun yang akan masuk ke Indonesia, otomatis pangsa pasar
Tanpa disadari dalam kehidupan ini, kita sudah banyak tergantung kepada
alat yang dapat memudahkan kita untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari. Mulai
dari peralalatan transportasi hingga industri. Dan pelumas hanyalah bagian kecil
yang dibutuhkan oleh peralatan transportasi dan industri tersebut. Banyak diantara
kita yang masih belum memahami bahwa pelumas juga memiliki arti penting
pemain bisnis licin ini (produsen oli) juga jeli melongok kebutuhan pasar pelumas
Operasi seperti UPPJ, UPPC, UPPS dan UPP Gresik. Selain itu, dari sini pula
1
Melihat kondisi dipasar pelumas yang telah diisi oleh banyak produsen
yang sudah mendapat predikat Worldwide maupun produsen lokal serta tak
kondisi persaingan yang begitu ketatnya, maka Pertamina sebagai market leader
Kapan, dimana, dan bagaimana mereka membeli ? dan yang lebih penting lagi
membeli.
membawa kepada kepuasan pelanggan maupun kepuasan diri pribadi. Salah satu
bahkan hasil kajian perilaku konsumen jarang digunakan sebagai dasar dalam
2
pemasaran merupakan tugas bagian pemasaran tanpa melibatkan elemen
ketat dalam memperebutkan pasar pelumas yang ada, maka rumusan masalah
industri.
Sesuai dengan judul skripsi yang diajukan, agar pembahasan tidak terlalu
· Harga
· Kemasan
· Mutu
· Pelayanan
produk Pertamina.
3
1.4.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
3. Bagi Penulis
kuantitatif.
1.5 Metodologi
Suatu penelitian yang baik sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas
dari data yang dipergunakan, luas bidang yang diteliti dan kemampuan serta
4
ketajaman analisis yang berhubungan dengan permasalahan tersebut. Oleh karena
itu dalam penulisan skripsi ini digunakan 2 (dua) macam metode yaitu:
v Interview
v Observasi
v Dokumenter
dokumen objek.
5
Bab.I PENDAHULUAN
dan Metodologi.
reliabilitas.
Bab IV PENUTUP
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
universal tetapi pengertian dari perilaku konsumen itu dapat dimengerti oleh
dinamis, artinya selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa tingkat perubahan seperti motif pribadi yang kuat atau
tersebut.
lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan dan
sumber-sumber lainnya.
7
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
tatap muka (personal selling) adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka
lain.
Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh
penjual untuk mengajak orang lain agar membeli barang atau jasa yang
Pasar bisnis atau pasar industri terdiri dari semua organisasi yang
mendapatkan barang dan jasa yang digunakan dalam memproduksi barang dan
jasa lain yang dijual, disewakan, atau dipasok kepada pihak lain. Industri utama
8
yang membentuk pasar bisnis adalah pertanian, kehutanan, perikanan,
sedikit pembeli.
b. Pembeli dengan skala lebih besar: Banyak pasar bisnis ditandai oleh
industri tertentu.
banyak barang dan jasa bisnis yang tidak elastis yaitu tidak terlalu
9
jauh lebih besar dalam permintaan atas pabrik dan peralatan yang
rutin.
10
lain. Pembelian ulang yang dimodifikasi biasanya melibatkan peserta
ulang langsung dan paling banyak dalam situasi tugas baru. Pembeli harus
memenuhi syarat, dan pemasok yang dipilih. Peserta keputusan yang berbeda-
penting adalah ekonomi, yang lain menganggap pembeli bereaksi terhadap faktor
Saat penawaran yang bersaing sangat berbeda, pembeli industri akan lebih
11
bertanggung jawab dalam pilihan mereka dan lebih banyak perhatian dalam faktor
ekonomi.
LINGKUNGAN
ORGANISASI
· Tingkat
permintaan ANTAR-PRIBADI
· Tujuan
· Ramalan INTERPERSONAL
ekonomi · Minat · Umur
· Tingkat bunga · Penghasilan
· Kebijakan
· Tingkat · Wewenang · Pendidikan
perubahan · Jabatan PEMBELI
teknologi · Status · BISNIS
· Prosedur Kepribadian
· Perkembangan · Sikap terhadap
politik dan · Empati risiko
peraturan
· Struktur · Budaya
· Perkembangan · Daya bujuk
organisasi
persaingan
· Perhatian pada
· Sistem
tanggung
jawab sosial
permintaan atas produk mereka, ramalan ekonomi, dan tingkat bunga. Dalam
pabrik, peralaatan dan persediaan. Pemasar bisnis hampir tidak dapat berbuat apa-
apa untuk merangsang permintaan total dalam lingkungan ini. Mereka hanya
12
dapat berjuang keras untuk meningkatkan atau mempertahankan pangsa
permintaan mereka.
peluang.
pemasok untuk memiliki tanggung jawab sosial juga. Pembelian dengan tanggung
jawab sosial jarang dimulai oleh departemen pembelian, sebaliknya ia timbul dari
prosedur, struktur organisasi, dan sisitem yang spesifik. Pemasar bisnis khususnya
13
menjadi “departemen perolehan” (procurement departement) dengan misi
mencari nilai terbaik dari pemasok yang lebih sedikit namun lebih baik.
bernilai kecil
hampir sama dengan staf penjualan yang mendapatkan bonus atas kinerja
14
2.5.3 Faktor Antar Pribadi
status, empati, dan daya bujuk yang berbeda-beda. Pemasar bisnis tidak mungkin
pembelian, meskipun apa saja informasi yang dapat ditemukannya tentang faktor
kepribadian dan antar pribadi akan bermanfaat. Informasi yang paling penting
perusahaan lain.
pada diri individu yang sangat menentukan tingkah lakunya. Untuk dapat
diartikan sebagai perilaku yang terkontrol sesuai dengan tuntutan lingkungan yang
15
2. Adanya self of objectivication and self of humor. Artinya, dapat
hidup yang jelas. Pedoman dan tujuan hidup sudah terarah dengan
departemen lain lebih berpengaruh dalam situasi pembelian baru. Pihak teknik
biasanya memiliki pengaruh utama dalam memilih komponen produk, dan agen
terdiri dari ” semua individu dan kelompok yang berpartisipasi dalam proses
pengambilan keputusan, yang memiliki beberapa sasaran umum yang sama dan
pembelian terdiri dari semua anggota organisasi yang memainkan salah satu dari
16
· Pemakai (User): Mereka yang akan memakai barang atau jasa.
persyaratan produk
positif terhadap produk, jasa dan merek tertentu, akan mencoba produk, jasa atau
17
pemasaran secara formal, diskusi informal dengan konsumen dan pemikiran
Sangat sedikit jika ada keputusan tentang strategi pemasaran yang tidak
tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan konsumen terhadap merek pesaing.
Bagaimana dan mengapa konsumen membeli suatu merek, serta dalam situasi
yang terdiri dari elemen produk, promosi, distribusi dan harga yang diarahkan
tersebut adalah :
menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus
18
2. Keputusan tentang bentuk produk
sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli.
apakah di toko serba ada, toko khusus penjual produk yang diinginkan, atau
toko lain. Dalam hal ini, produsen, pedagang besar (agen), dan pengecer harus
akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari
satu unit. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk
19
barang. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang
pemasarannya.
produk yang dibeli, apakah cara tunai atau dengan cicilan. Keputusan tersebut
Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara
pembayarannya.
Data adalah salah satu komponen riset, artinya tanpa data tidak akan ada
riset. Data yang dipakai dalam riset haruslah data yang benar, karena data yang
salah akan menghasilkan informasi yang salah. Disini akan dijelaskan bagaimana
a. Angket (Kuesioner)
Teknik yang mengunakan angket (kuesioner) adalah suatu cara pengumpulan data
dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.
20
Daftar pertanyaan dapat bersifat terbuka, jika jawaban tidak ditentukan
b. Wawancara
secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada
maupun checklist.
c. Observasi
Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari si peniliti baik secara langsung
ataupun tidak langsung terhadap obyek penelitian. Instrumen yang dipakai dapat
d. Pengujian (test)
Untuk mendapatkan data yang sifatnya mengevaluasi hasil proses atau untuk
mendapatkan kondisi awal sebelum proses (pre-test dan post-test) teknik ini dapat
data primer, sedangkan untuk mengumpulkan data sekunder, akan berbeda. Pada
data sekunder, bentuk penyajian data biasanya telah disusun sedemikian rupa oleh
pihak pertama.
21
2.9.2 Langkah Penyusunan Instrumen
kerja. Menurut teori atau pendapat para ahli, kepuasan kerja seorang
dan gaji.
tunjangan, insentif.
22
pertanyaan-pertanyaan sebaiknya tersusun menurut hierarkinya agar
merupakan suatu kertas kerja yang harus ditatalaksanakan dengan baik. Emory
(1995), mengatakan bahwa ada empat komponen inti dari sebuah kuesioner.
23
2.9.4 Skala untuk Instrumen
alat-alat ukur yang tersedia relatif kurang dapat memenuhi kebutuhan. Misalnya,
pengukuran itu untuk dapat meyakinkan kita atas hasil kerjanya? Jika kita merasa
tidak dapat memakai cara seperti itu, maka ada cara lain yang dapat membantu
proses pengukuran itu. Prosedur yang dapat membantu mengukur konsep secara
belum terisi seluruhnya secara konsisten, sehingga perlu direvisi. Untuk mengisi
dibutuhkan teknik skala. Apabila instrumen telah diisi dengan data contoh, maka
instrumen yang perlu diperbaiki jika memang instrumen belum baik. Teknik
a. Skala Likert
24
senang-tidak senang, dan baik-tidak baik. Responden diminta mengisi
diukur dan dapat diidentifikasikan dengan jelas (positif atau tidak positif).
angka dari setiap pernyataan sehingga respon yang berada posisi yang
sama akan menerima secara konsisten nilai angka yang selalu sama.
Misalnya menilai 5 untuk yang sangat positif dan menilai 1 untuk yang
sangat negatif.
karena tidak diisi dengan lengkap atau tidak menunjukkan korelasi yang
b. Skala Guttmann
Skala Guttmann hanya mengukur satu dimensi dari suatu variabel yang
25
2. Berikan pernyataan-pernyataan di atas yang telah diacak agar tidak terjadi
Skala ini berusaha untuk mengukur arti obyek atau konsep bagi seorang
responden. Responden diminta untuk menilai suatu obyek atau konsep pada
suatu skala yang mempunyai dua ajektif yang bertentangan. Skala bipolar ini
Sofyan Effendi, ketiga unsur ini dapat mengukur tiga dimensi sikap, yakni:
dapat digunakan secara simultan dalam rangka menyusun instrumen yang baik.
Menurut Sevilla (1986), paling tidak ada 5 (lima) kriteria yang harus diperhatikan
26
a. Validitas
mengukur apa yang ingin diukur. Bila seseorang ingin mengukur berat suatu
benda, maka dia harua menggunakan timbangan. Alat ini merupakan pengukur
yang valid bila dipakai untuk mengukur berat, karena timbangan memang
mengukur berat. Bila panjang suatu benda yang akan diukur, maka alat yang
digunakan adalah meteran. Meteran adalah alat pengukur yang valid untuk
mengukur panjang. Tetapi timbangan bukanlah alat ukur yang valid bila
b. Reliabilitas
Reliabilitas, adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu
hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau
lebih. Misalkan, seseorang mengukur jarak dua buah bangunan dengan dua
jenis alat pengukur, pertama menggunakan meteram yang terbuat dari logam,
pengukur digunakan dua kali untuk mengukur jarak yang sama. Besar sekali
terbuat dari logam secara relatif akan menunjukkan hasil yang sama antara
besar sekali kemungkinan akan tidak sama, karena besar langkah antara
27
c. Sensitivitas
reliabilitas dan validitas suatu tes tinggi, tampaknya tes tersebut juga sensitif,
diukur.
d. Obyektivitas
yang dilakukan bebas dari pendapat dan penilaian subyektif, serta bebas dari
e. Fisibilitas
daya dan waktu. Ada beberapa tes tertentu yang hanya menuntut keterampilan
minimum dalam menyusun dan mengendalikan hasil tes, tetapi juga menuntut
keterampilan yang lebih tinggi. Termasuk juga mengenai biaya dan waktu,
a. Pengujian Validitas
kecermatan suatu alat ukur menurut fungsinya. Nilai validitas ini dapat
28
n å ΧΥ - (å Χ )(å Υ )
r= ............................. (2.1)
{n å Χ 2
}{
- (å Χ ) n å Υ 2 - (å Υ )
2 2
}
Keterangan :
b. Pengujian Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah pengujian yang menguji sejauh mana alat ukur
n åVi
R al = x 1- ................................................... (2.2)
n -1 Vt
Keterangan :
Σ Vi = jumlah variansi
Vt = variansi total
29
2.11 Teknik Analisis Data
a. Analisis persentase
10%, dan dalam angka desimal dapat ditulis 0,1 atau 0,10 atau 0,100
A
(A+B) % = x 100 %..................................... (2.3)
A+ B
Keterangan :
suatu produk
30
b. Memberi bobot untuk masing-masing atribut berdasarkan jawaban
suatu produk
atribut
atribut.
menggunakan rumus :
31
n
Ab = åWi Ii - Xi
i =1
....................................................................(2.7)
Di mana :
terhadap atribut i
0 20 40 60 80
Dari skala di atas maka dapat dilihat hasil perhitungan sikap secara
32
2.12 Analisis Prioritas Kepentingan
tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat sasaran dan aman. Faktor ini sangat
Pengecer Konsumen
33
III PEMBAHASAN
penelitian studi kasus, yaitu penelitian yang masih bersifat dasar dan dilakukan
pada konsumen pengguna pelumas produk Pertamina. Hasil penelitian ini tidak
bisa serta merta dijadikan sebagai suatu kesimpulan yang bersifat umum
penelitian dilakukan selama dua minggu setiap hari dan jam kerja terhitung mulai
Tabel 3.1
Nama-Nama Perusahaan Yang Telah di Wawancarai
NO PERUSAHAAN NO PERUSAHAAN
1 PT Bahtera Setia 11 PT Ispat Indo
2 PT Cokro Bersaudara Gresik 12 PT Coronet Crown
3 PT Yani Putra 13 PT Ever Teksindo
4 PT Jaya Baru M elanti 14 PT Merakindo Mix
5 PT Hess Pangkah 15 PT Madu Lingga Perkasa
6 PT Anugrah Putra Sanjoyo 16 PT Asahimas Flat Glass
7 PT Eternit Gresik 17 PT Timur Mega Steel
8 PT Autokorindo Pratama 18 PT Adiprima Suraprinja
9 PT Varia Usaha 19 PT Indo Zinc Diecasting
10 PT Garbantara Citra Bahari 20 PT Gita Terminal Swana
Sumber: Data primer
34
3.1.2 Subyek Penelitian
a. Sikap Konsumen
b. Atribut Pelumas
· Harga
· Kemasan
· Mutu
· Pelayanan
35
obyek atau gagasan tertentu. Obyek yang dimaksud dapat berupa
b. Harga adalah salah satu bentuk nilai yang diwujudkan dengan uang
teknologi.
produk tersebut.
· Angket (kuesioner)
· Wawancara
· Observasi
36
metode pengukuran data tersebut, jumlah item pertanyaan dibagi dalam dua
kelompok, yaitu :
berikut :
harga
kemasan
mutu
pelayanan
37
Tabel 3.2
Skala Pengukuran Likert
No Katagori Nilai
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Kurang Setuju 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1
informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara obyektif kenyataan yang
bahwa sampai saat ini pelumas produk Pertamina masih menjadi market leader
1. Uji Validitas
Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat
pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur, atau dengan kata
atau kesahihan suatu instrumen atau alat ukur yang digunakan dalam
38
penelitian. Untuk melakukan uji validitas ini dengan menggunakan alat
· a = 5% sebesar 0,468.
Tabel 3.3
Uji validitas Item Ideal
r-tabel
No Atribut r-hitung Keterangan
n-2, ά = 5%
1 Harga I-1 0,636 0,468 Valid
I-2 0,603 0,468 Valid
I-3 0,656 0,468 Valid
I-4 0,700 0,468 Valid
I-5 0,874 0,468 Valid
I-6 0,508 0,468 Valid
2 Kemasan I - 7 0,616 0,468 Valid
I-8 0,639 0,468 Valid
I-9 0,128 0,468 Tidak Valid
3 Mutu I - 10 0,653 0,468 Valid
I - 11 0,627 0,468 Valid
I - 12 0,685 0,468 Valid
I - 13 0,712 0,468 Valid
4 Pelayanan I - 14 0,777 0,468 Valid
I - 15 0,765 0,468 Valid
I - 16 0,669 0,468 Valid
I - 17 0,832 0,468 Valid
Sumber : Analisis Data primer
39
Tabel 3.4
Uji validitas Item Belief
r-tabel
No Atribut r-hitung Keterangan
n-2, α = 5 %
1 Harga B-1 0,638 0,468 Valid
B-2 0,595 0,468 Valid
B-3 0,643 0,468 Valid
B-4 0,670 0,468 Valid
B-5 0,677 0,468 Valid
B-6 0,553 0,468 Valid
2 Kemasan B-7 0,612 0,468 Valid
B-8 0,496 0,468 Valid
B-9 0,445 0,468 Tidak Valid
3 Mutu B - 10 0,642 0,468 Valid
B - 11 0,502 0,468 Valid
B - 12 0,534 0,468 Valid
B - 13 0,554 0,468 Valid
4 Pelayanan B - 14 0,787 0,468 Valid
B - 15 0,808 0,468 Valid
B - 16 0,584 0,468 Valid
B - 17 0,511 0,468 Valid
Sumber : Analisis Data primer
Dari tabel 3.3 (item Ideal) dan tabel 3.4 (item Belief) dapat diketahui
pada r tabel (0,468). Pada atribut kemasan item ideal dan item belief
terdapat hanya satu r hitung yang nilainya lebih kecil dari r tabel
2. Uji Reliabilitas
40
kuesioner menjadi reliabel pada tingkat kepercayaan 95%, dimana
dengan N = 20, r tabel = 0,444, uji ini dianggap bahwa data yang
1. Analisis persentase
berikut :
Tabel 3.5
Persentase Responden Berdasarkan Bidang Industri Perusahaan
41
3.4.3 Analisis Multiatribut Attitude Model
1. Harga
2. Kemasan
3. Mutu
4. Pelayanan
atribut-atribut produk.
42
Kemudian ditentukan nilai rata-rata ideal dan nilai rata-rata belief dengan
menggunakan rumus :
1. Atribut Harga
Tabel 3.6
Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga Butir 1
Ideal Belief
Sikap Skor
Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SP 5 1 5 2 10
CP 4 12 48 12 48
P 3 7 21 6 18
TP 2 0 0 0 0
STP 1 0 0 0 0
Jumlah 20 74 20 76
Catatan :
SP/SS = Sangat Puas/Sangat Setuju, CP/S = Cukup Puas/Setuju,
P/KS = Puas/Kurang Setuju, TP/TS = Tidak Puas/Tidak Setuju,
STP/STS = Sangat Tidak Puas/Sangat Tidak Setuju
43
74
Nilai ideal rata-rata atribut harga butir 1 = = 3,7
20
76
Nilai belief rata-rata atribut harga butir 1 = = 3,8
20
Tabel 3.7
Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga Butir 2
Ideal Belief
Sikap Skor
Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SP 5 1 5 2 10
CP 4 13 52 13 52
P 3 6 18 5 15
TP 2 0 0 0 0
STP 1 0 0 0 0
Jumlah 20 75 20 77
75
Nilai ideal rata-rata atribut harga butir 2 = = 3,75
20
77
Nilai belief rata-rata atribut harga butir 2 = = 3,85
20
44
Tabel 3.8
Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga Butir 3
Ideal Belief
Sikap Skor
Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SP 5 1 5 1 5
CP 4 5 20 6 24
P 3 6 18 6 18
TP 2 7 14 6 12
STP 1 1 1 1 1
Jumlah 20 58 20 60
58
Nilai ideal rata-rata atribut harga butir 3 = = 2,9
20
60
Nilai belief rata-rata atribut harga butir 3 = = 3
20
Tabel 3.9
Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga Butir 4
Ideal Belief
Sikap Skor
Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SP 5 1 5 1 5
CP 4 3 12 4 16
P 3 9 27 9 27
TP 2 7 14 6 12
STP 1 0 0 0 0
Jumlah 20 58 20 60
45
Gambar 3.5 Sikap konsumen terhadap Atribut harga No.4
58
Nilai ideal rata-rata atribut harga butir 4 = = 2,9
20
60
Nilai belief rata-rata atribut harga butir 4 = = 3
20
Tabel 3.10
Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga Butir 5
Ideal Belief
Sikap Skor
Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SP 5 1 5 0 0
CP 4 1 4 2 8
P 3 16 48 17 51
TP 2 2 4 1 2
STP 1 0 0 0 0
Jumlah 20 61 20 61
46
61
Nilai ideal rata-rata atribut harga butir 5 = = 3,05
20
61
Nilai belief rata-rata atribut harga butir 5 = = 3,05
20
Tabel 3.11
Sikap Konsumen Terhadap Atribut Harga Butir 6
Ideal Belief
Sikap Skor
Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SP 5 1 5 0 0
CP 4 1 4 2 8
P 3 11 33 11 33
TP 2 6 12 7 14
STP 1 1 1 0 0
Jumlah 20 55 20 55
55
Nilai ideal rata-rata atribut harga butir 6 = = 2,75
20
55
Nilai belief rata-rata atribut harga butir 6 = = 2,75
20
= 3,175
47
3,8 + 3,85 + 3 + 3 + 3,05 + 2,75
Total belief rata-rata atribut harga = = 3,242
6
Selisih total nilai ideal dengan nilai belief rata-rata atribut harga =
2. Atribut Kemasan
Tabel 3.12
Sikap Konsumen Terhadap Atribut Kemasan Butir 1
Ideal Belief
Sikap Skor
Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SP 5 2 10 3 15
CP 4 13 52 13 52
P 3 5 15 4 12
TP 2 0 0 0 0
STP 1 0 0 0 0
Jumlah 20 77 20 79
48
77
Nilai ideal rata-rata atribut kemasan butir 1 = = 3,85
20
79
Nilai belief rata-rata atribut kemasan butir 1 = = 3,95
20
Tabel 3.13
Sikap Konsumen Terhadap Atribut Kemasan Butir 2
Ideal Belief
Sikap Skor
Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SP 5 2 10 2 10
CP 4 13 52 14 56
P 3 5 15 4 12
TP 2 0 0 0 0
STP 1 0 0 0 0
Jumlah 20 77 20 78
77
Nilai ideal rata-rata atribut kemasan butir 2 = = 3,85
20
78
Nilai belief rata-rata atribut kemasan butir 2 = = 3,9
20
3,85 + 3,85
Total ideal rata-rata atribut kemasan = = 3,85
2
3,95 + 3,9
Total belief rata-rata atribut kemasan = = 3,925
2
49
Selisih total nilai ideal dengan nilai belief rata-rata atribut kemasan =
3. Atribut Mutu
Tabel 3.14
Sikap Konsumen Terhadap Atribut Mutu Butir 1
Ideal Belief
Sikap Skor
Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SP 5 3 15 4 20
CP 4 14 56 14 56
P 3 3 9 2 6
TP 2 0 0 0 0
STP 1 0 0 0 0
Jumlah 20 80 20 82
80
Nilai ideal rata-rata atribut mutu butir 1 = = 4
20
82
Nilai belief rata-rata atribut mutu butir 1 = = 4,1
20
50
Tabel 3.15
Sikap Konsumen Terhadap Atribut Mutu Butir 2
Ideal Belief
Sikap Skor
Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SP 5 2 10 1 5
CP 4 7 28 9 36
P 3 10 30 9 27
TP 2 1 2 1 2
STP 1 0 0 0 0
Jumlah 20 70 20 70
70
Nilai ideal rata-rata atribut mutu butir 2 = = 3,5
20
70
Nilai belief rata-rata atribut mutu butir 2 = = 3,5
20
Tabel 3.16
Sikap Konsumen Terhadap Atribut Mutu Butir 3
Ideal Belief
Sikap Skor
Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SP 5 3 15 2 10
CP 4 10 40 12 48
P 3 6 18 5 15
TP 2 1 2 1 2
STP 1 0 0 0 0
Jumlah 20 75 20 75
51
Gambar 3.12 Sikap konsumen terhadap Atribut Mutu No.3
75
Nilai ideal rata-rata atribut mutu butir 3 = = 3,75
20
75
Nilai belief rata-rata atribut mutu butir 3 = = 3,75
20
Tabel 3.17
Sikap Konsumen Terhadap Atribut Mutu Butir 4
Ideal Belief
Sikap Skor
Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SP 5 4 20 3 15
CP 4 8 32 10 40
P 3 8 24 7 21
TP 2 0 0 0 0
STP 1 0 0 0 0
Jumlah 20 76 20 76
52
76
Nilai ideal rata-rata atribut mutu butir 4 = = 3,8
20
76
Nilai belief rata-rata atribut mutu butir 4 = = 3,8
20
4 + 3,5 + 3,75 + 3,8
Total ideal rata-rata atribut mutu = = 3,76
4
4,1 + 3,5 + 3,75 + 3,8
Total belief rata-rata atribut mutu = = 3,787
4
Selisih total nilai ideal dengan nilai belief rata-rata atribut mutu =
4. Pelayanan
Tabel 3.18
Sikap Konsumen Terhadap Atribut Pelayanan Butir 1
Ideal Belief
Sikap Skor
Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SP 5 2 10 3 15
CP 4 7 28 7 28
P 3 9 27 9 27
TP 2 2 4 1 2
STP 1 0 0 0 0
Jumlah 20 69 20 72
53
69
Nilai ideal rata-rata atribut pelayanan butir 1 = = 3,45
20
72
Nilai belief rata-rata atribut pelayanan butir 1 = = 3,6
20
Tabel 3.19
Sikap Konsumen Terhadap Atribut Pelayanan Butir 2
Ideal Belief
Sikap Skor
Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SP 5 2 10 3 15
CP 4 7 28 7 28
P 3 11 33 10 30
TP 2 0 0 0 0
STP 1 0 0 0 0
Jumlah 20 71 20 73
71
Nilai ideal rata-rata atribut pelayanan butir 2 = = 3,55
20
73
Nilai belief rata-rata atribut pelayanan butir 2 = = 3,65
20
54
Tabel 3.20
Sikap Konsumen Terhadap Atribut pelayanan Butir 3
Ideal Belief
Sikap Skor
Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SP 5 2 10 1 5
CP 4 4 16 6 24
P 3 13 39 12 36
TP 2 1 2 1 12
STP 1 0 0 0 0
Jumlah 20 67 20 67
67
Nilai ideal rata-rata atribut pelayanan butir 3 = = 3,35
20
67
Nilai belief rata-rata atribut pelayanan butir 3 = = 3,35
20
Tabel 3.21
Sikap Konsumen Terhadap Atribut pelayanan Butir 4
Ideal Belief
Sikap Skor
Absolut Jumlah Absolut Jumlah
SP 5 2 10 1 5
CP 4 3 12 2 8
P 3 15 45 17 51
TP 2 0 0 0 0
STP 1 0 0 0 0
Jumlah 20 67 20 64
55
Gambar 3.17 Sikap konsumen terhadap Atribut Pelayanan No.4
67
Nilai ideal rata-rata atribut pelayanan butir 4 = = 3,35
29
64
Nilai belief rata-rata atribut pelayanan butir 4 = = 3,2
20
Selisih total nilai ideal dengan nilai belief rata-rata atribut pelayanan =
Setelah didapat selisih total nilai ideal dan belief rata-rata atribut, langkah
selanjutnya adalah mencari analisis tingkat kepentingan atribut. Hal ini diperlukan
Pertamina. Tingkat kepentingan atribut tersaji pada Tabel 3.22, di mana skor
paling tinggi diperoleh atribut mutu. Secara tidak langsung kenyataan ini
56
Tabel 3.22
Tingkat Kepentingan Atribut Pelumas
STP TP P CP SP
ATRIBUT N TOTAL RATA2 RANKING
1 2 3 4 5
Harga 0 0 7 12 1 20 74 3.7 3
Kemasan 0 0 5 13 2 20 77 3.85 2
Mutu 0 0 3 14 3 20 80 4 1
Pelayanan 0 2 9 7 2 20 69 3.45 4
Gresik tidak begitu mempedulikan apakah pelayanan yang mereka terima bagus
atau tidak.
Semua data yang dibutuhkan untuk mengukur sikap sudah tersedia berupa,
nilai ideal dan belief rata-rata tiap atribut serta bobot kepentingan terhadap
57
Tabel 3.23
Hasil Ideal Belief Rata-Rata Setiap Atribut dan Bobot Kepentingan
Atribut Urutan Wi Ii Xi Ii - Xi Wi Ii - Xi
n
Ab = åWi Ii - Xi
i =1
10x 3,425 - 3, 45
Ab = 4,92
0 4,92 20 40 60 80
58
Dari skala diatas maka dapat dilihat bahwa angka perhitungan terletak
3.5 Pembahasan
sebagai berikut :
Rp.1.560.000.000,-
59
Hal ini membuktikan bahwa konsumen pelumas industri Pertamina di
Untuk bidang industri walaupun jumlahnya cukup besar (55%), tetapi penggunaan
sebesar 1,34
sebesar 2,25
sebesar 1,08
sebesar 0,25
terbesar yaitu 2,25 disusul atribut harga dengan skor 1,34, hal ini berarti
konsumen menilai kemasan dari produk dengan performansi positif yang dapat
diartikan bahwa apa yang diharapkan dari kemasan suatu produk sesuai dengan
apa yang diinginkan (konsumen terpuaskan), sedangkan dari segi atribut harga,
60
konsumen merasa apa yang mereka bayar sesuai dengan kemasan yang mereka
terima.
Atribut pelayanan memperoleh hasil nilai terendah dari atribut yang lain
dengan nilai 0,25 sedangkan atribut mutu memperoleh skor 1,08 hal ini dapat
diartikan bahwa sikap konsumen terhadap atribut mutu dan atribut pelayanan
masih kurang terpuaskan dibandingkan dengan atribut kemasan dan atribut harga.
Hasil analisis dari nilai atribut yang paling menentukan sikap konsumen
dalam memilih produk pelumas produksi Pertamina adalah 4,92. Hal ini berarti
memiliki nilai positif, yang terletak diantara 0 sampai 40 hal ini dapat diartikan
Dari hasil penelitian dan analisis data kuisioner yang di dapat di lapangan,
seperti :
- Strategi Harga
masih ada kritik dan saran agar diberikan tambahan diskon atau
61
yang jelas yang dikomunikasikan langsung oleh Pertamina kepada
perubahan harga.
darurat.
sangat disarankan toll free hot line yang terbuka bagi setiap
62
§ Menuliskan no telp. toll free hot line Pertamina unit Pelumas
konsumen.
- Strategi Kemasan
tetapi penampilan kemasan mampu menjadi salah satu daya tarik yang
cermin image dari perusahaan. Selain itu kemasan juga harus mampu
63
kerusakan pada kemasan sangat mungkin terjadi pada proses
- Strategi Mutu
seperti:
64
§ Membuat dan mengkomunikasikan dengan agresif produk
Pertamina).
- Strategi Pelayanan
memuaskan.
65
v Pertamina sudah waktunya memiliki standard layanan yang
premium).
pelanggan. Hal ini lebih jauh dari sekedar membuat SOP dan
66
down effect) – dalam berhadapan dengan konsumen. Salah
pelumas diperoleh dari Unit Pengolahan Pelumas Surabaya dan Unit Pengolahan
Retailer/Pengecer
Bengkel
Resmi
Bengkel
Tradisional K
O
Toko N
PERTAMINA Agen Grosir/ Pengecer S
(Produsen) Resmi Pedagang Besar
U
SPBU
M
E
Bengkel
N
Franchise/
Network
Modern Market
(Hypermart,dll)
Industri
67
Pemasaran pelumas industri untuk konsumen industri di wilayah industri
Gresik terhadap 20 perusahaan yang di teliti, di lakukan oleh agen yang ditunjuk
oleh Pertamina dan beralamat di Surabaya. Agen pelumas industri tersebut adalah
PT.Inosco dan PT. Maiza Lubrika. Yang dimaksud dengan agen pelumas adalah
penyalur pelumas PT. Pertamina (Persero) untuk semua jenis pelumas yang
terbang.
68
IV. PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari hasil analisis data kuesioner baik secara analisis persentase, analisis
dari segi harapan (ideal) dan keyakinan (belief) tidak terdapat selisih skor
1. Atribut Kemasan
di-handle.
69
2. Atribut Harga
3. Atribut Mutu
konsumen hal ini terlihat dari skor yang didapat 1,08, artinya konsumen
4. Atribut Pelayanan
Atribut ini merupakan atribut yang mendapatkan skor paling rendah yaitu
0,25 hal ini mengandung dua asumsi kemungkinan, yang pertama atribut
pelayanan dianggap tidak terlalu penting oleh konsumen atau yang kedua
4.2 Saran
secara terintegrasi.
70
Product
Experience
Referral
menjadi produk yang direferensikan oleh siapa saja. Akan tetapi sikap
71
DAFTAR PUSTAKA
1. Engel, James F., Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard, 1994, ”Perilaku
Konsumen”, edisi keenam, Jilid 1 dan Jilid 2, Binarupa Aksara, Jakarta.
2. Freddy Rangkuti, 1997, ”Riset Pemasaran”, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
3. Hermadi Sayono, Ir., M.M., 2008, ”Pedoman Penyusunan Skripsi”, Edisi
Januari 2008, PTK. Akamigas-STEM, Cepu.
4. Husein Umar, Drs., S.E., M.M., MBA, 2002, ”Riset Pemasaran dan Perilaku
Konsumen”, Cetakan kedua, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
5. J. Supranto, M.A., 1998, ” Metode RisetAplikasinya Dalam Pemasaran”,
Edisi Revisi, Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta.
6. Nasution, Arman Hakim, Ir., M. Eng., Indung Sudarso, Drs., S.T., M.T., dan
Lantip Tri Sumarno, Ir., M.T., 2006, ”Manajemen Pemasaran Untuk
Engineering”, Andi Offset, Yogyakarta.
7. Prabu Mangkunegara, Anwar A.A., DR., 2002, ”Perilaku Konsumen”,
Cetakan kedua (Revisi), PT. Refika Aditama, Bandung.
8. Simamora, Bilson, 2004, ”Panduan Riset Perilaku Konsumen”, Cetakan
kedua, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
9. Sutrisno Hadi, Prof., Drs., M.A., 2002, ”Metodologi Research”, Jilid 3,
Edisi Pertama cetakan kesembilanbelas, Andi Offset, Yogyakarta.
Data yang dibutuhkan :
11. Keluhan Pelanggan kepada Agen terhadap produk dan layanan Pertamina
…. …..
AGEN PELUMAS INDUSTRI PELANGGAN INDUSTRI GRESIK
2. PT. INOSCO
Jln. Bibis No. 17
C.P. Bapak Purnomo
H.P. 081330521619
Lampiran 5
Lampiran 1
STRUKTUR ORGANISASI
SRM
SEKRETARIS
KUESIONER
Petunjuk Pengisian :
a. Nama Perusahaan :
……………………………….
c. Alamat Perusahaan:
………………………………..
………………………………..
1 = Sangat Puas
2 = Cukup Puas
3 = Puas
4 = Tidak Puas
5 = Sangat tidak Puas
1
Lampiran 2/2
Harga :
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Kemasan :
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
9) Jika ditinjau dari segi keamanan dan keterjaminan mutu produk ( tidak mudah
dipalsukan ), apakah kemasan pelumas produk Pertamina telah memuaskan ?
1 2 3 4 5
2
Lampiran 2/3
Mutu :
10) Kesesuaian produk pelumas pertamina yang dikirim dengan spesifikasi yang
diminta
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
12) Kesesuaian volume produk pelumas pertamina yang dikirimkan dengan yang
tertera pada po
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Pelayanan :
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
3
Lampiran 2/4
PERTANYAAN TAMBAHAN
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
4
Lampiran 3/1
Lampiran 3/2
Lampiran 4/1