Anda di halaman 1dari 22

;Nama : Sefti Yuniar Bashari

Kelas : Ars.21.A

NIM : 322110063

MatKul : Arsitektur Ekologis

Kode Tujuan Tujuan No Tolak Ukur Jenis Material (Jelaskan) Contoh

Appropriate Site Development

ASD P1 Efektif membasmi Site Management Policy Adanya surat pernyataan Material yang di gunakan
hama dan/atau yang memuat komitmen untuk membasmi hama
gulma, tetapi tidak manajemen puncak pada bangunan yaitu kayu
memiliki dampak mengenai pemeliharaan yang di awetkan.
berbahaya bagi eksterior bangunan, Diawetkan agar bisa
manusia dan manajemen hama bertahan lebih lama dan
lingkungan. terpadu/integrated pest agar tidak mendapat
Pembuktian dapat management (IPM), dan serangan dari serangga.
dilihat di Material gulma serta manajemen
Safety Data Sheet habitat sekitar tapak dengan
(MSDS). menggunakan
bahanͲbahan tidak
beracun.

ASD P2 penyediaan tempat Motor Vehicle Reduction Adanya surat pernyataan Menyediakan tempat
parkir khusus untuk Policy yang memuat komitmen parkir khusus untuk mobil
mobil listrik dan manajemen puncak untuk listrik dan mobil hybrid
mobil hybrid, melakukan berbagai dengan material yang
pembedaan tarif tindakan dalam rangka tahan panas. Pengisian
parkir per jam untuk mencapai pengurangan daya juga bisa di gunakan
mobil listrik dan pemakaian kendaraan untuk tempat parkir
mobil hybrid. bermotor pribadi, khusus mobil listrik dan
Kendaraan umum contohnya car pooling, mobil hybrid
yang dimaksud disini feeder bus, voucher
adalah mass kendaraan umum dan
transport (voucher diskriminasi tarif parkir.
taxi tidak termasuk).

Adanya kampanye dalam


rangka mendorong
pengurangan pemakaian
kendaraan bermotor pribadi
dengan minimal
pemasangan kampanye
tertulis secara permanen di
setiap lantai, antara lain
berupa: stiker, poster,
email.

ASD 1 Community Accessibility 1 Terdapat minimal 5 jenis Fasilitas umum di jalan


fasilitas umum dalam jarak untuk mencapai jalan
pencapaian jalan utama utama : halte bus, trotoar,
sejauh 500 m dari tapak. jalur sepeda, play over,
dan zebra cross untuk
penyebrangan.
2A Adanya halte atau stasiun Menyediakan halte atau
transportasi umum dalam stasiun transfortasi umum
jangkauan 300 m dari di luar jembatan
gerbang lokasi bangunan penyeberangan dan ramp
dengan perhitungan di luar agar memudahkan pejalan
jembatan penyeberangan kaki menunggu
dan ramp. transportasi umum lewat

2B Adanya halte atau tempat Material yang di gunakan


tunggu permanen, yang untuk membuat halte dan
didukung dengan adanya tempat tunggu permanen
teluk bus (bus bay ) atau berupa rangka besi yang
jalur henti bus (lay by ). dilapis oleh panel GRC,
lalu dilapis dengan aspalt
agar tidak basah terkena
hujan, setelah itu dilapis
lagi dengan Aluminium
Composite Panel atau ACP
setebal 3 mm

3 Menyediakan fasilitas jalur Menyediakan trotoar dan


pejalan kaki di dalam area jembatan penyebrangan
gedung untuk menuju ke agar memudahkan pejalan
halte atau stasiun kaki menuju halte atau
transportasi umum stasiun transfortasi umum
terdekat, yang aman dan
nyaman sesuai dengan
Permen PU No.
30/PRT/M/2006 Bab 2B.

4 Menyediakan fasilitas Menyediakan jembatan


pejalan kaki yang aman, penyebrangan agar
nyaman dan bebas dari pejalan kaki aman dan
perpotongan akses tidak memotong
kendaraan bermotor untuk kendaraan lewat
menghubungkan minimal 3
fasilitas umum diatas dan
atau dengan stasiun
transportasi masal.
ASD 2 Motor Vehicle Reduction 1 Adanya pengurangan Menggunakan
pemakaian kendaraan transportasi umum dan
bermotor pribadi dengan bersepeda dapat
implementasi dari salah satu mengurangi penggunaan
opsi:car pooling, feeder bus, kendaraan bermotor dan
pengurangan reserved dapat mengurangi angka
parking dengan insentif lain kemacetan
dari building management
ke tenant, atau diskriminasi
tarif parkir.

3 Adanya parkir sepeda yang Material yang digunakan


aman sebanyak 1 unit parkir untuk membuat parkiran
per 30 pengguna gedung sepeda adalah stainless
tetap, hingga maksimal 100 steel, karena memiliki
unit parkir sepeda. keunggulan tidak mudah
berkarat bila di letakkan di
lingkungan outdoor
maupun indoor.

3 Apabila memenuhi butir 1 di Menyediakan shower


atas dan menyediakan untuk pengguna sepeda
shower khusus pengguna agar dapat membersihkan
sepeda untuk setiap 25 diri dari debu dan kotoran
tempat parkir sepeda. saat bersepeda sebelum
memasuki gedung.

ASD 3 Site Landscaping 1 Adanya area lansekap


berupa vegetasi (softscape)
yang bebas dari bangunan
taman (hardscape) yang
terletak di atas permukaan
tanah seluas minimal 30%
luas total lahan. Luas area
yang diperhitungkan adalah
termasuk taman di atas
basement, roof garden,
terrace garden dan wall
garden. Formasi tanaman
sesuai dengan Permen PU
No. 5/PRT/M/2008
mengenai Ruang Terbuka
Hijau (RTH) Pasal tentang
Kriteria Vegetasi untuk
Pekarangan tentang Kriteria
Vegetasi untuk Pekarangan.

2 Penambahan nilai 1 poin


untuk setiap penambahan
10% luas tapak untuk
penggunaan area lansekap.

3A Penggunaan 60% tanaman


lokal yang berasal dari
nursery lokal dengan jarak
maksimal 1000 km.
3B Penggunaan tanaman Menyediakan pohon
produktif, minimal 10% dari mangga di area gedung
area lansekap. untuk memberikan
keteduhan di sekitarnya,
dan juga buah mangga
memiliki manfaat bagi
kesehatan

ASD 4 Heat Island Effect 1A Menggunakan bahan yang


nilai albedo rata-rata
minimal 0,3 sesuai dengan
perhitungan pada area atap
gedung yang tertutup
perkerasan.

1B Menggunakan green roof Material untuk membuat


sebesar 50% dari luas atap green roof di Gedung
yang tidak digunakan untuk adalah rumput. Rumput
mechanical electrical (ME), bermanfaat untuk
dihitung dari luas tajuk. menyerap air, dan untuk
menampilkan kesan
estetika atau keindahan
dalam suatu bangunan

2 Menggunakan bahan yang Area non atap yang


nilai albedo rata rata tertutup perkerasan
minimal 0,3 sesuai dengan adalah aspal. Aspal
perhitungan pada area non merupakan salah satu
atap yang tertutup area non atap yang
perkerasan. memiliki nilai albedonya
rata-rata 0,3.

ASD 5 Storm Water 1 Pengurangan beban volume


Management limpasan air hujan dari luas
lahan ke jaringan drainase
kota sebesar 50% total
volume hujan harian rata-
rata yang dihitung
berdasarkan perhitungan
debit air hujan pada bulan
basah.

2 Pengurangan beban volume


limpasan air hujan dari luas
lahan ke jaringan drainase
kota sebesar 75% total
volume hujan harian rata-
rata yang dihitung
berdasarkan perhitungan
debit air hujan pada bulan
basah.

ASD 6 Area aktifitas hewan Site Management Memiliki dan menerapkan


yang dimaksud pada SPO pengendalian terhadap
kriteria ini adalah hama penyakit dan gulma
sebagai tempat tanaman dengan
hewan beraktifitas menggunakan bahan-bahan
(area pergerakan tidak beracun.
hewan), tidak harus
bersarang. Hewan
yang dimaksud, tidak
termasuk hewan
peliharaan.

Penyediaan habitat satwa


non peliharaan minimal 5%
dari keseluruhan area tapak
ASD 7 Building Neighbourhood 1 Melakukan peningkatan Menyediakan tempat
kualitas hidup masyarakat ibadah di sekitar gedung
sekitar gedung dengan agar penghuni gedung dan
melakukan salah satu (tidak pengguna jalan di sekitar
terbatas pada) dari tindakan gedung dapat melakukan
berikut: perbaikan sanitasi ibadah
minimal 5 unit, penyediaan
tempat beribadah minimal 1
unit, WC umum minimal 5
unit, kaki lima dan pelatihan
pengembangan masyarakat
minimal 1 program.

2 Membuka akses pejalan kaki Menyediakan pedestarian


ke minimal 2 orientasi yaitu: berupa trotoar. Trotoar
adalah jalur pejalan kaki
1. bangunan tetangga yang umumnya sejajar
(wajib) dengan jalan dan lebih
2. bangunan tetangga lain tinggi dari permukaan
dan/atau jalan sekunder, perkerasan jalan untuk
tanpa harus melalui area menjamin keamanan
publik. pejalan kaki yang
bersangkutan.

3 Mendedikasikan untuk
kepentingan umum baik
diwajibkan ataupun atas
kesadaran sendiri sebagian
dari lahan terbukanya untuk
antara lain: utilitas umum
(gardu listrik, ventilasi dan
ME stasiun bawah tanah,
dan sebagainya), atau untuk
ruang terbuka hijau privat

4 Revitalisasi bangunan cagar Revitalisasi Cagar Budaya


budaya. merupakan salah satu
upaya pengembangan
Cagar Budaya dalam
rangka pelestariannya,
khususnya untuk
menguatkan kembali nilai
penting yang terkandung
di dalamnya.

Energy Efficiency and Conservation

EEC P1 Policy and Energy Adanya surat pernyataan


Management Plan yang memuat komitmen
dari manajemen puncak
yang mencakup: adanya
prosedur (SOP) yang
mencakup tentang:
monitoring, target
penghematan dan action
plan berjangka waktu
tertentu oleh tim energi.
Adanya kampanye dalam Material yang digunakan
rangka mendorong untuk kampanye berupa
penghematan energi poster, yang di dalamnya
dengan minimal terdapat tulisan
pemasangan kampanye mendorong penghematan
tertulis secara permanen di energi dengan cara
setiap lantai, antara lain mematikan lampu di siang
berupa: stiker, poster, hari, cabut steker listrik
email. jika tidak terpakai, dll.

EEC P2 Minimum Building Memperlihatkan IKE listrik


Energy Performance selama 6 bulan terakhir
sampai lebih kecil dari IKE
listrik standar acuan yang
ditentukan oleh GBC
INDONESIA (Perkantoran
250 kWh/m2.tahun, Mall
450 kWh/m2.tahun dan
Hotel atau Apartemen 350
kWh/m2.tahun).

Memperlihatkan adanya
penghematan energi 5 %
atau lebih, antara konsumsi
energi rata-rata 1 tahun
terakhir dengan konsumsi
energi rata-rata 1 tahun
sebelumnya.

EEC 1 Optimized Efficiency 1A Apabila IKE listrik gedung


Building Energy diatas IKE listrik standar
Performance acuan dan lebih kecil sama
dengan 120% IKE listrik
gedung dalam 6 bulan
terakhir, maka setiap 5%
penurunan akan mendapat1
poin tambahan sampai
maksimal 8 poin.

1B Apabila IKE listrik gedung


menunjukkan nilai di bawah
IKE listrik standar acuan
dalam 6 bulan terakhir,
maka setiap 3% penurunan
akan mendapat 1 poin
tambahan sampai maksimal
16 poin. Waktu 6 bulan
terakhir mendapatkan 1
poin dengan maksimal 3
poin.

2 Apabila IKE listrik gedung


lebih dari 120% IKE listrik
standar acuan, maka setiap
penurunan 10% dalam
kurun waktu 6 bulan
terakhir mendapatkan 1
poin dengan maksimal 3
poin.

EEC 2 Testing Recommisioning 1A Pernah melakukan


or Retrocommisioning komisioning ulang atau
retrokomisioning dengan
sasaran peningkatan kinerja
(KW/TR) pada peralatan
utama MVAC (Mechanical
Ventilation and Air
Conditioning) (misalnya:
chiller) dalam kurun waktu 1
tahun sebelumnya.

1B Adanya komisioning
berkelanjutan secara
berkala dalam waktu
maksimal 3 tahun

2 Bila poin di atas terpenuhi


maka ada tambahan poin
untuk testing, komisioning
ulang atau retrokomisioning
dengan sasaran peningkatan
kinerja (KW/TR) pada Sistem
MVAC (AHU, pompa, cooling
tower) secara keseluruhan.

EEC 3 System Energy 1 Melakukan penghematan Menyediakan solatube


Performance konsumsi energi pada daya untuk penghematan.
pencahayaan ruangan, lebih Solatube merupakan
hemat 20% dari daya tabung solar yang sistem
pencahayaan yang kerjanya meneruskan
tercantum dalam SNI 03 cahaya matahari ke dalam
6197-2000 tentang tabung reflektor,
Konservasi Energi pada dipantulkan dan masuk ke
Sistem Pencahayaan dalam ruangan. Ini dapat
menghemat konsumsi
energi pada daya
pencahayaan ruangan.

2A Menggunakan minimum
50% ballast frekuensi tinggi
(elektronik) dan/atau LED
pada ruang kerja umum.

Menggunakan minimum
50% ballast frekuensi tinggi
(elektronik) dan/atau LED
pada ruang kerja umum.

Menggunakan minimum
80% ballast frekuensi tinggi
(elektronik) dan/atau LED
pada ruang kerja umum

Melakukan efisiensi
peralatan yang memakai
sistem AC yang dioperasikan
dengan listrik, maka efisiensi
minimumnya menurut GBC
INDONESIA beserta usaha
penghematannya adalah
sebagai berikut:

* untuk setiap usaha


penghematan dengan
perbaikan efisiensi sebesar
masing-masing angka
"usaha penghematan" yang
ditentukan, akan
mendapatkan 2 poin dengan
maksimal sebesar 10 poin.
EEC 4 Display energi yang Energy Monitoring & 1A Penyediaan kWh meter yang
ditempatkan di area Control meliputi:
publik dengan
menampilkan • Sistem tata udara,
informasi yang • Sistem tata cahaya dan
mudah dipahami kotak kontak,
publik mengenai
perbandingan • Sistem beban lainnya,
konsumsi energi
• Ruang yang tidak
setiap bulan pada
dikecualikan atau
tahun yang sedang
dikondisikan
berlangsung secara
year to date
dibandingkan dengan
konsumsi energi total
pada bulan di tahun
sebelumnya.

1B Adanya pencatatan rutin Menggunakan PLN Mobile


bulanan hasil pantau dan untuk mencatat data pada
koleksi data pada kWh kWh meter. Layanan ini
meter. Pencatatan dilakukan merupakan salah satu
selama minimum 6 bulan solusi agar pelanggan bisa
terakhir. memperkirakan
pemakaian listrik setiap
bulan.

1C Mengapresiasi penggunaan
energi dalam bentuk Display
Energy yang ditempatkan di
area publik.

2A Menerapkan dukungan Material untuk


teknologi untuk memonitoring dan
memonitoring dan mengontrol peralatan
mengontrol peralatan gedung adalah komputer
gedung melalui teknologi
EMS (Energy Management
System).

2B Melakukan Audit energi Melakukan audit Energy


eksternal (level 2) minimal eksternal dengan tujuan
sekali dalam 1 tahun dapat mengurangi resiko
terakhir. kerusakan lingkungan
seperti mengurangi emisi
gas rumah kaca,
meningkatkan
produktivitas industri, dan
mengurangi limbah yang
timbul maupun operasi
tidak aktif.

EEC 5 SPO yang dimaksud Operation and 1 Panduan pengoperasian dan


pada kriteria ini Maintenance pemeliharaan seluruh
bukan SPO dari sistem AC (chiller, Air
manufaktur, Handling Unit, cooling
melainkan SPO dari tower).
manajemen g g edun
p gj en a u proses 2 Jika butir 1 sudah terpenuhi,
sertifikasi. Pihak maka ditambah dengan
manajemen harus adanya Panduan
membuat SPO pengoperasian dan
tersendiri pemeliharaan secara
berkala seluruh sistem
peralatan lainnya (sistem
transportasi dalam gedung,
sistem distribusi air bersih
dan kotor (pompa) dan
pembangkit listrik cadangan

3 Adanya laporan bulanan


selama minimum 6 bulan
terakhir untuk kegiatan
pengoperasian dan
pemeliharaan sistem
gedung secara tertib sesuai
dengan format yang
tercantum dalam panduan
pengoperasian dan
pemeliharaan

EEC 6 On Site Renewable 1 Jika 0.25 % dari maximum


Energy power demand dihasilkan
oleh energi terbarukan.

2 Jika 0.5 % dari maximum


power demand dihasilkan
oleh energi terbarukan.

3 Jika 1.0 % dari maximum


power demanddihasilkan
oleh energi terbarukan.

4 Jika 1.5 % dari maximum


power demand dihasilkan
oleh energi terbarukan.

5 Jika 2 0 % dari maximum


power demand dihasilkan
oleh energi terbarukan Jika
2.0 % dari maximum power
demand dihasilkan oleh
energi terbarukan.

EEC 7 Original emission Less Energy Emission 1 0.25 % penurunan CO2 dari
adalah pemakaian original emission,
listrik dari PLN.
Pengurangan bisa
didapatkan bila
menggunakan
sumber energi lain 2 0.5 % penurunan CO2 dari
yang lebih rendah original emission,
emisinya 3 1.0 % penurunan CO2 dari
original emission,

Water Conservation

WAC P Water Management Adanya surat pernyataan


Policy yang memuat komitmen
dari manajemen puncak
yang mencakup: adanya
prosedur (SOP) yang
mencakup tentang:
monitoring, target
penghematan dan action
plan berjangka waktu
tertentu oleh tim konservasi
air.

Adanya kampanye dalam Material yang digunakan


rangka mendorong untuk kampanye berupa
konservasi air dengan poster, yang di dalamnya
minimal pemasangan terdapat tulisan
kampanye tertulis secara mendorong konservasi air
permanen di setiap lantai, dengan cara
antara lain berupa: stiker, menggunakan air
poster, email. seperlunya, dan menutup
keran jika tidak digunakan
WAC 1 Untuk Water Sub-Metering Adanya sub-meter konsumsi
membudayakan air pada sistem area publik,
pemantauan area komersil dan utilitas
penggunaan air bangunan.
sehingga nantinya
dapat dilakukan
pengontrolan dan
konservasi

WAC 2 Untuk mengontrol Water Monitoring Adanya standar prosedur


penggunaan air agar Control operasi dan pelaksanaannya
tidak berlebihan dan mengenai pemeliharaan dan
mengalami pemeriksaan sistem
kebocoran air, plambing secara berkala
sehingga dapat untuk mencegah terjadinya
menghemat kebocoran dan pemborosan
penggunaan air dan air dengan menunjukan
menjaga sumber neraca air dalam 6 bulan
daya air yang ada terakhir untuk sertifikasi
perdan

WAC 3 Agar Gedung-gedung Fresh Water Efficiency 1 Untuk gedung dengan


yang memiliki konsumsi air 20% diatas
konsumsi berlebih SNI*, setiap penurunan 10 %
hingga 20% daiatas mendapat 1 poin sampai
SNI dapat diatur mencapai standar acuan
konsumsi air (SNI 03-7065-2005 tentang
bersihnya sehingga Tata Cara Pelaksanaan
dapat mencapai SNI Sistem Plambing) dengan
atau bahkan melebihi maksimum 2 poin.
SNI
2 Jika memenuhi poin 1,
selanjutnya setiap usaha
penurunan konsumsi air
sebesar 3% dari standar
acuan (SNI) mendapat 1
poin. Nilai Maksimum 6
poin.

WAC 4 Agar kualitas air Water Quality Menunjukkan bukti


terus terpantau di laboratorium 6 bulan
samping laju alirnya terakhir dari air sumber
primer yang sesuai dengan
kriteria air bersih minimal
satu kali dalam 6 bulan 1
sesuai dengan kriteria air
bersih minimal satu kali
dalam 6 bulan.

WAC 5 Untuk Recycled Water 1A Menggunakan air daur ulang


menumbuhkan dengan kapasitas yang
kesadaran untuk cukup untuk kebutuhan
menggunakan make up water cooling
sumber air alternatif tower. Tolok Ukur ini hanya
yang diproses berlaku bagi gedung yang
sehingga menggunakan cooling tower
menghasilkan air pada sistem pendinginnya.
bersih untuk
mengurangi 1B 100% Kebutuhan irigasi
kebutuhan air dari tidak bersumber dari
sumber utama sumber air primer (PDAM
dan air tanah).

2 Menggunakan air daur ulang


dengan kapasitas yang
cukup untuk kebutuhan
flushing WC, sesuai dengan
standar WHO untuk medium
contact (< 100 Fecal
Coliform /100 ml).

3 Mempunyai sistem air daur


ulang yang keluarannya
setara dengan standar air
bersih sesuai Permenkes
No.416 tahun 1990 tentang
Syarat-syarat dan
Pengawasan Kualitas Air
untuk memenuhi kebutuhan
air bersih.

WAC 6 Untuk melakukan Potable Water Menggunakan sistem filtrasi


konservasi air yang menghasilkan air
sekaligus mengurangi minum yang sesuai dengan
jejak karbon karena Permenkes No. 492 tahun
adanya aktivitas 2010 tentang Persyaratan
ketergantugan pada Kualitas Air Minum*
air minum kemasan minimal di setiap dapur atau
pantry.

WAC 7 Agar para Gedung Deep Well Reduction 1A Konsumsi air yang
setidaknya maksimal menggunakan deep well
hanya menggunakan maksimum 20% dari
air sumur dalam 10% konsumsi air secara
dari konsumsi air keseluruhan.
secara keseluruhan
1B Konsumsi air yang
menggunakan deep well
maksimum 10% dari
konsumsi air secara
keseluruhan.

WAC 8 Mendorong para Water Tap Efficiency 1A 50% dari total unit keran air Pada area publik di dalam
manajemen pada area publik Gedung menggunakan
bangunan untuk menggunakan fitur auto keran auto stop seperti
memasang keran stop pada toilet, kantin
yang efisien
setidaknya minimal 1B 80% dari total unit keran air
50% dari total unit pada area publik
keran air menggunakan fitur auto
menggunakan fitur stop
autostop

Material Resource and Cycle

MRC P1 Fundamental Refrigerant 1A Menggunakan Refrigeran


non-CFC dan Bahan
Pemadam Kebakaranyang
Material Resource and Cycle
memiliki nilai Ozone
Depleting Potential (ODP)
kecil, <1.

1B Apabila masih menggunakan


CFC sebagai refrigeran,
diperlukan adanya Audit
dan rencana phase out
dalam penggunaan CFC
sebagai refrigeran dalam
kurun waktu 3 tahun
mendatang serta
mengurangi konsumsi CFC
dari kebocoran dan
kerusakan mesin pendingin
yang dinyatakan dalam
Refrigerant Management
System Plan atau RMS Plan.

MRC P2 Terbatas untuk Material Purchasing Adanya kebijakan


pemeliharaan Policy manajemen puncak yang
gedung yang memprioritaskan
dilakukan oleh pihak pembelanjaan semua
manajemen gedung. material yang ramah
Lingkup material lingkungan dalam daftar di
sebatas material bawah ini:
arsitektur, komponen Produksi regional
ME, komponen
sanitary dan bahan
pembersih untuk
pemeliharaan. Harus
ada bukti pembelian
barang.

Material yang dapat didaur Material yang bisa didaur


ulang (recycle) ulang adalah kayu. Kayu
yang didaur ulang
biasanya berasal dari
bongkaran bangunan tua,
jembatan, maupun
produksi alat rumah
tangga yang berbahan
dasar kayu

Material Bekas (reuse)

Material Terbarukan
(renewable)

Kayu bersertifikasi

Modular atau Pre fabrikasi

Lampu yang tidak Lampu yang tidak


mengandung merkuri mengandung merkuri
yaitu lampu LED, lampu
LED juga dapat didaur
ulang sehingga
mengurangi emisi karbon
dioksida yang terserap
atmosfer.
Insulasi yang tidak
mengandung styrene

Plafond atau Partisi yang Plafon atau partisi yang


tidak mengandung asbestos tidak mengandung
asbestos adalah plafon
GRC. Ini membuat plafon
GRC tidak akan
mengganggu
kesehatanmu seperti
asbes yang apabila
terhirup, yang bisa
meningkatkan resiko
kanker paru-paru yang
berbahaya bagi
kesehatan.

Produk kayu komposit dan Menyediakan wood


agrifiber beremisi plastic composit sebagai
formaldehyde rendah pengganti kayu.

Produk cat dan karpet yang Cat yang beremisi VOC


beremisi VOC rendah rendah adalah cat
Mowilex Emulsion.
Mowilex Emulsion, cat
tembok interior premium
dengan tampilan akhir
matt yang halus dan
modern, memiliki daya
sebar yang luas serta
mudah dibersihkan,
menghadirkan warna
mewah tahan lama pada
bangunan bagian dalam
(interior).

MRC P3 Waste Management Adanya surat pernyataan Materialnya yaitu


Policy yang memuat komitmen komposter pengolahan
manajemen puncak yang sampah. Komposter
mengatur pengelolaan adalah alat bagi
sampah berdasarkan kepentingan mengolah
pemisahan antara: sampah organik pada level
Sampah organik, penimbul sampah skala
kecil seperti rumah
tangga, rumah makan,
kantor atau, lingkungan
komunal beberapa rumah
tangga.
Sampah Anorganik, dan Materialnya yaitu
incinerator . Incinerator
adalah alat yang
digunakan untuk
membakar limbah dalam
bentuk padat dan
dioperasikan dengan
memanfaatkan teknologi
pembakaran pada suhu
tertentu.

Sampah yang Mengandung Materialnya yaitu


B3 insinerator.

Insinerator adalah alat


untuk membakar sampah
padat, terutama untuk
mengolah limbah B3 yang
perlu syarat teknis
pengolahan dan hasil
olahan yang sangat ketat.

Adanya kampanye dalam Material yang digunakan


rangka mendorong perilaku untuk kampanye berupa
pemilahan sampah terpisah poster, yang di dalamnya
dengan minimal terdapat tulisan
pemasangan kampanye mendorong perilaku
tertulis secara permanen di pemilahan sampah
setiap lantai, antara lain terpisah dengan cara
berupa: stiker, poster, memisahkan sampah
email. menjadi sampah organik,
anorganik, dan sampah
B3.

MRC 1 Non ODS Usage Seluruh sistem pendingin Materialnya yaitu freon.
ruangan menggunakan Freon adalah pendingin
bahan refrigerant yang buatan atau refriferant
memiliki ODP = 0 (non CFC yang biasanya digunakan
dan non HCFC). sebagaifluida untuk
menyerap beban
pendingin ruangan atau
tempat yang akan
dikondisikan.Freon
banyak digunakan pada
peralatan AC (mesin
pengkondisian udara) dan
lemari pendingin/kulkas.

Menggunakan bahan Materialnya yaitu amonia.


Pembersih yang memiliki Amonia cukup terkenal
nilai Ozone Depleting dimasyarakat sebagai
Potential (ODP) kecil, <1 bahan pembersih rumah
tangga, pupuk dan produk
lain. Amonia juga dikenal
memiliki karakter khas
yaitu bau yang menyengat

MRC 2 Material Purchasing 1A Adanya dokumen yang


Practice menjelaskan pembelanjaan
material sesuai dengan
kebijakan dalam prasyarat 2,
paling sedikit 3 dari material
yang ditetapkan
pada“Daftar Material
Ramah Lingkungan” dalam 6
bulan terakhir untuk
sertifikasi perdana

1B Adanya dokumen yang


menjelaskan pembelanjaan
material sesuai dengan
kebijakan dalam prasayarat
2 paling sedikit 5 dari
material yang ditetapkan
pada kebijakan dalam
prasayarat 2, paling sedikit 5
dari material yang
ditetapkan pada “Daftar
Material Ramah Lingkungan
dalam 6 bulan terakhir
untuk sertifikasi perdana.

1C Adanya dokumen yang


menjelaskan pembelanjaan
material sesuai dengan
kebijakan dalam prasayarat
2, paling sedikit 7 dari
material yang ditetapkan
pada “Daftar Material
Ramah Lingkungan” dalam 6
bulan terakhir untuk
sertifikasi perdana.

MRC 3 Waste Management 1 Adanya Standar Prosedur


Practice Operasi, Pelatihan dan
Laporan untuk
mengumpulkan dan
memilah sampah
berdasarkan jenis organik
dan anorganik dalam 6
bulan terakhir untuk
sertifikasi perdana.

2 Jika telah melakukan Mengolah sampah organik


pemilahan organik dan menjadi pupuk kompos
anorganik, melakukan dengan menggunakan
pengolahan sampah organik sampah rumah tangga
secara mandiri atau bekerja (bisa sisa makanan atau
sama dengan badan resmi bekas sayuran), tanah, air
pengolahan limbah organik. secukupnya, arang sekam,
kapur, dan cairan EM4
sebagai bahannya

3 Jika telah melakukan Pengolahan sampah


pemilahan organik dan dengan prinsip 3R. Reuse
anorganik, melakukan berarti menggunakan
pengolahan sampah kembali sampah yang
anorganik secara mandiri masih dapat digunakan
atau bekerja sama dengan untuk fungsi yang sama
badan resmi pengolahan ataupun fungsi lainnya.
limbah anorganik yang Reduce berarti
memiliki prinsip 3R (Reduce, mengurangi segala
Reuse, Recycle). sesuatu yang
mengakibatkan sampah.
Dan Recycle berarti
mengolah kembali (daur
ulang) sampah menjadi
barang atau produk baru
yang bermanfaat.
4 Adanya upaya pengurangan Material yang digunakan
sampah kemasan yang untuk pengurangan
terbuat dari styrofoam dan sampah kemasan adalah
non-food grade plastic. tas kanvas dan tempat
makan. Tas kanvas bisa
digunakan untuk
berbelanja pakaian, buku,
makanan atau benda
lainnya. Tempat makan
bisa digunakan untuk
membeli makanan yang
berkuah.

5 Adanya upaya penanganan


sampah dari kegiatan
renovasi ke pihak ketiga
minimal 10% dari total
anggaran renovasi dalam 6
bulan terakhir untuk
sertifikasi perdana

MRC 4 Hazardous Waste Adanya Standar Prosedur


Management Operasi, Pelatihan dan
Laporan manajemen
pengelolaan limbah B3
antara lain: lampu, batere,
tinta printer dan kemasan
bekas bahan pembersih
dalam 6 bulan terakhir
untuk sertifikasi perdana

MRC 5 Management of Used Adanya Standar Prosedur Menyediakan penyaluran


Good Operasi dan laporan barang bekas yang masih
penyaluran barang bekas bisa di manfaatkan
yang masih dapat melalui donasi atau pasar
dimanfaatkan kembali barang bekas
berupa furniture, elektronik
dan suku cadang melalui
donasi atau pasar barang
bekas dalam 6 bulan
terakhir untuk sertifikasi
perdana.

Indoor Health and Comfort

IHC P No Smoking Campaign Adanya surat pernyataan


yang memuat komitmen
dari manajemen puncak
untuk mendorong
minimalisasi aktifitas
merokok dalam gedung.
Adanya kampanye dilarang Material yang digunakan
merokok yang mencakup untuk kampanye berupa
dampak negatif dari poster, yang di dalamnya
merokok terhadap diri terdapat tulisan dilarang
sendiri dan lingkungan merokok yang
dengan minimal mencangkup dampak
pemasangan kampanye negatif dari merokok
tertulis secara permanen di terhadap diri sendiri
setiap lantai, antara lain
berupa: stiker, poster,
email.

IHC 1 Untuk menciptakan Outdoor Air Introduction Kualitas udara ruangan yang Penempatan ventilasi
lingkungan udara menunjukan adanya pada lantai Gedung parkir,
yang sehat di dalam introduksi udara luar penggunaan cerobong
gedung minimal sesuai dengan SNI udara atau fan pada
03-6572-2001 tentang Tata gedung
Cara Ventilasi dan Sistem
Pengkondisian Udara pada
Bangunan Gedung

IHC 2 Untuk meningkatkan Environmental Tobacco Dilarang merokok di seluruh Menyediakan tempat
kualitas udara yang Smoke Control area gedung dan tidak khusus merokok di luar
baik dan sehat tanpa menyediakan gedung agar asap rokok
asap rokok, sehingga bangunan/area khusus di tersebut tidak
kenyamanan dan dalam gedung untuk mengganggu aktivitas di
Kesehatan pengguna merokok. Apabila gedung tersebut.
terjaga. menyediakan area khusus
merokok di luar gedung
harus berjarak minimal 5 m
dari pintu masuk, tempat
masuknya udara segar dan
bukaan jendela dengan
tindak lanjut prosedur
pemantauan, dokumentasi
dan sistem tanggap
terhadap larangan merokok.

IHC 3 Untuk memastikan CO2 and CO Monitoring 1A Untuk ruangan-ruangan


kuantitas udara segar dengan kepadatan tinggi
dalam ruangan dan (seperti ballroom/ruang
mengukur efisiensi serba guna, ruang rapat
ventilasi udara, serta umum, ruang kerja umum,
menghindari adanya pasar
keracunan gas swalayan/supermarket)
beracun terhadap dilengkapi dengan instalasi
pengguna ruangan sensor gas karbon dioksida
(CO2) yang memiliki
mekanisme untuk mengatur
jumlah ventilasi udara luar
sehingga konsentrasi CO2 di
dalam ruangan tidak lebih
dari 1.000 ppm. Sensor
diletakkan 1,5 m di atas
lantai dekat return air grille
1B Untuk ruangan-ruangan
dengan kepadatan tinggi
(seperti ballroom/ruang
serba guna, ruang rapat
umum, ruang kerja umum,
pasar
swalayan/supermarket)
dilengkapi dengan instalasi
sensor gas karbon dioksida
(CO2) yang memiliki 2
mekanisme untuk mengatur
jumlah ventilasi udara luar
sehingga konsentrasi CO2 di
dalam ruangan tidak lebih
dari 800 ppm. Sensor
diletakkan 1,5 m di atas
lantai dekat return air grille.

2 Untuk ruang parkir tertutup


di dalam gedung dilengkapi
dengan instalasi sensor gas
karbon monoksida (CO)
yang memiliki mekanisme
untuk mengatur jumlah
ventilasi udara luar sehingga
konsentrasi CO di dalam
ruangan tidak lebih dari 23
ppm. Sensor diletakkan 50
cm di atas lantai dekat
exhaust grille.

IHC 4 Menghindari Physical, Chemical and Pengukuran kualitas udara


pencemaran udara Biological Pollutants dalam ruang dilakukan
yang dihasilkan dari secara random dengan titik
material tertentu, sampel pada lobi utama,
serta pengondisian ruang kerja atau ruangan
udara dari berbagai yang disewa tenant.
macam kontaminan Pengukuran dilakukan
yang menimbulkan minimal 1 titik sampel per
dampak buruk pada 1000 m2 atau jumlah
pengguna maksimal penilaian sampel
adalah 25 titik untuk satu
gedung penilaian sampel
adalah 25 titik untuk satu
gedung.

1 Apabila hasil pengukuran


kualitas udara dalam ruang
memenuhi standar gas
pencemar pada Tabel 1. Gas
Pencemar untuk Tempat
Kerja Perkantoran.

2 Kadar debu total ruang


sesuai Kepmenkes No.
1405/Menkes/SK/XI/2002

3 Kadar Volatile Organic


Compound (VOC) sesuai
dengan SNI 19-0232-2005
tentang Nilai Ambang Batas
(NAB) Zat Kimia di Udara
Tempat Kerja

4 Apabila memenuhi butir 1 2


dan 3; dan kadar
formaldehida sesuai dengan
SNI 19 Apabila memenuhi
butir 1, 2 dan 3; dan kadar
formaldehida sesuai dengan
SNI 19-0232-2005.

5 Apabila memenuhi butir 1, 2


dan 3; dan kadar asbes
sesuai Kepmenkes
No.1405/Menkes/SK/XI/200
2.

6 Pembersihan filter, coil


pendingin dan alat bantu
VAC (Ventilation and Air
Conditioning) sesuai dengan
jadwal perawatan berkala
untuk mencegah
terbentuknya lumut dan
jamur sebagai tempat
berkembangnya
mikroorganisme 1
terbentuknya lumut dan
jamur sebagai tempat
berkembangnya
mikroorganisme. Jadwal
perawatan sesuai dengan
standar panduan pabrik

7 Melakukan pengukuran
jumlah bakteri dengan
jumlah maksimal kuman 700
koloni /m3 udara dan bebas
kuman patogen pada
ruangan yang ditentukan
GBC INDONESIA
(berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI
No.1405/Menkes/SK/XI/200
2 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan Industri).

IHC 5 Untuk menciptakan Thermal Comfort 1 Kondisi termal ruangan


lingkungan udara secara umum pada suhu
dalam ruang yang 24°C – 27°Cdan kelembaban
nyaman relatif 60% + 5%.

IHC 6 Untuk membuat Visual Comfort Hasil pengukuran


kenyamanan visual menunjukkan tingkat
pada saat berada pencahayaan (iluminasi) di
dalam bangunan setiap ruang kerja sesuai
eksisting dengan SNI 03-6197-2000
tentang Konservasi Energi
pada Sistem Pencahayaan

IHC 7 Untuk menjaga Acoustic Level Hasil pengukuran Pengukuran dilakukan


tingkat kebisingan di menunjukkan tingkat bunyi secara acak sebanyak lima
dalam ruangan pada di ruang kerja sesuai dengan titik sampel dari minimal
tingkat yang optimal SNI 03-6386-2000 tentang setiap satu ruang per dua
dalam bangunan Spesifikasi Tingkat Bunyi dan lantai. Tingkat bunyi
eksisting Waktu Dengung dalam tergantung dari jenis
Bangunan Gedung dan hunian. Pengukuran
Perumahan (Kriteria Desain dilakukan pada saat tidak
yang direkomendasikan) dihuni dan dalam kondisi
Gedung dan Perumahan peralatan bangunan
(Kriteria Desain yang (seperti sistem ventilasi,
direkomendasikan lift, plambing dan sistem
tata cahaya) sedang
beroperasi.
IHC 8 Untuk menampung Building User Survey 1 Mengadakan survei
penilaian yang sulit kenyamanan pengguna
diukur secara gedung antara lain meliputi
obyektif terhadap suhu udara, tingkat
performa dari pencahayaan ruang,
suasana ruangan kenyamanan suara,
serta untuk kebersihan gedung dan
membuktikan usaha keberadaan hama
manajemen dalam pengganggu (pest control).
menciptakan Responden minimal
kenyamanan sebanyak 30% dari total
lingkungan gedung pengguna gedung tetap.

2A Memenuhi poin 1, dan jika


hasil survei menyatakan
60% total responden merasa
nyaman

2B Memenuhi poin 1, dan jika


hasil survei menyatakan
80% total responden merasa
nyaman

3 Apabila memenuhi poin 1,


dan jika hasil survei pertama
menyatakan kurang dari
60% total responden merasa
nyaman, tetapi melakukan
tindak lanjut berupa
perbaikan dan kemudian
melakukan survei kedua
sehingga hasil survei
menyatakan minimal 80%
total responden merasa
nyaman.

Building Environmental Management

BEM P Kebijakan operasi Operation & Adanya Rencana operation Contoh rencana operasi
dan maintenansi Maintenance Policy and maintenance yang dan maintenansi yang
gedung mendukung sasaran berhubungan dengan
pencapaian rating-rating sistem mekanikal dan
GREENSHIP EB, elektrikal Gedung: adanya
dititikberatkan pada: sistem SOP dan training secara
mekanikal dan elektrikal, berkala, juga adanya
sistem plambing dan rencana program kerja
kualitas air, pemeliharaan dalam melakukan
eksterior & interior, perbaikan peralatan.
purchasing dan pengelolaan
sampah.

BEM 1 inovasi Innovations 1 Aplikasi inovasi dengan adanya potensi yang


meningkatkan kualitas positif dalam upaya
bangunan secara kuantitatif, melakukan penghematan
sehingga terjadi energi dan air,
peningkatan efisiensi pemanfaatan sumber
melebihi batas maksimum daya alam, dan kualitas
yang ditentukan pada rating udara, yang dapat terukur
yang bersangkutan. secara kuantitatif .
2 Aplikasi inovasi dengan Menggunakan alat
melakukan pendekatan “spikler”pencakar langit
manajemen seperti supaya mengurangi
mendorong perubahan penekanan polusi udara
perilaku, sehingga terjadi yang berlebihan.
peningkatan efisiensi pada
rating lain.

BEM 2 Inten desain dan Design Intent & Owner's 1 Tersedianya dokumen Menyediakan map
Kebutuhan Proyek Project Requirement Design Intent dan Owner's arsip/map folder untuk
Pemilik Gedung Project Requirement berikut disatukan Seluruh
perubahan-perubahannya dokumen dari pertama
yang terjadi selama masa kali pembuatan hingga
revitalisasi dan operasional. perubahannya, akan terus
terkaji dan terarah.

2 Tersedianya dokumen As Sama dengan


Built Drawing (minimal Menyediakan map
single line drawing), arsip/map folder untuk
spesifikasi teknis dan disatukan Seluruh
manual untuk operasional dokumen dari pertama
dan pemeliharaan peralatan kali pembuatan hingga
(genset, transportasi dalam perubahannya, akan terus
gedung, AC dan cooling terkaji dan terarah.
tower) berikut perubahan-
perubahannya yang terjadi
selama masa revitalisasi dan
operasional.

BEM 3 Tim Operasional dan Green Operational & 1 Adanya satu struktur yang Mengadakan SOP untuk
Maintenansi Gedung Maintenance Team terintegrasi di dalam karyawan yang
Hijau struktur operasional dan menjalankan secara
pemeliharaan gedung yang khusus pekerjaan
bertugas menjaga tersebut. Tentu dalam hal
penerapan prinsip ini termasuk
sustainability/green membudayakan bekerja
building. sesuai prinsip green
building. Sehingga
membuat aktivitas green
menjadi rutin dan berkala.

2 Minimal terlibat seorang Mengadakan program


Greenship Profesional pelatihan yang berkaitan
dalam operational and dengan pengoperasional
maintenance bekerja penuh dan pemeliharaan gedung
waktu (full time). sesuai prinsip green
building.

BEM 4 Penyewaan/ Green Occupancy/Lease 1A Untuk bangunan komersial: kontrak penggunaan


Penggunaan memiliki Lease Agreement gedung perlu terdapat
Bertemakan Green yang memuat klausul- komitmen memenuhi poin
klausul bahwa green building oleh
Penyewa/Tenant akan penyewa atau tenant.
memenuhi kriteriaͲkriteria
dalam GREENSHIP for
Existing Building minimum 1
tolok ukur dalam tiap
kategori ASD, EEC, WAC,
IHC, MRC dan BEM.
1B Untuk bangunan yang Membuat jadwal training-
dipakai sendiri, memiliki dan SOP, Sehingga setiap
SOP dan Training yang karyawan bisa mencapai
mencakup upaya-upaya sasaran dan target sesuai
untuk memenuhi kriteria- dengan tanggung
kriteria dalam GREENSHIP jawabnya masing-masing,
for Existing Building dengan standar green
minimum 1 rating dalam building.
tiap kategori ASD, EEC,
WAC, IHC dan MRC.

BEM 5 Pelatihan Operasi Operation and 1 Adanya jadwal berkala Mengadakan absensi dan
dan Maintenansi Maintenance Training minimum tiap 6 bulan dan memenuhi kebutuhan
program pelatihan dalam dalam pelaksanaan
pengoperasian dan program pelatihan.
pemeliharaan untuk tapak, dengan fingerprint
energi, air, material dan sehingga untuk akses
HSES (Health Safety kehadiran lebih mudah.
Environmental and
Security).

2 Adanya bukti pelaksanaan Mebuat laporan bukti atas


pelatihan tentang pelaksanaan pelatihan,
pengoperasian dan setiap usai pelaksanaan
pemeliharaan untuk tapak, kegiatan.
energi, air, material dan
program HSES berikut
dengan evaluasi dari
pelatihan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai