Anda di halaman 1dari 31

Pelatihan Akbar SMP | April - Mei 2023

KLASIFIKASI
MAKHLUK HIDUP
Spesies

Genus

Famili

KINGDOM Ordo

ANIMALIA
Kelas

Filum

(Latin, anima = jiwa) merupakan organisme eukariotik Kerajaan


multiseluler yang tidak berklorofil dan berdinding sel, hidup
sebagai organisme heterotrof dan motil. Domain

Kehidupan
KLASIFIKASI
ANIMALIA
berdasarkan kepemilikan tulang belakang
Invertebrata Vertebrata
Porifera, Coelenterata (Cnidaria dan anggota Chordata yang sebagian atau
Ctenophora), Platyhelminthes, seluruh notochordnya digantikan oleh
Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, ruas-ruas collumna vertebralis.
Arthropoda, Echinodermata, sebagian
Chordata (Urochordata dan
Cephalochordata)
INVERTEBRATA
PORIFERA
(Latin, porus = pori, fer = membawa)

→ invertebrata parazoa yang tidak memiliki organ


dan jaringan terspesialisasi, serta memiliki banyak
pori di tubuhnya.

→ Porifera merupakan anggota Animalia yang paling primitif.


Sebagian besar hidup di laut. Umumnya heterotrof di perairan
dangkal-jernih. Porifera dewasa hidup sesil.
COELENTERATA Ctenophora
(Yunani, coelenteron = rongga), yaitu Invertebrata → Ctenophora tidak memiliki nematosista,
yang memiliki rongga gastrovaskuler. sehingga Ctenophora menangkap mangsa
menggunakan sepasang tentakel ber-
Cnidaria koloblas.

→ (Yunani, cnide = sengat) memiliki alat sengat


untuk pertahanan diri dan juga menangkap
mangsa.
→ Cnidaria polip : sesil, sedangkan Cnidaria
medusa : motil. Cnidaria hidup secara heterotrof
sebagai karnivor.
→ Di dalam knidosit/knidoblas terdapat kapsul
penyengat (nematosista) yang beracun.

Reproduksi aseksual melalui budding yang dibentuk oleh polip.


Reproduksi seksual dengan pembentukan gamet (sperma dan ovum) yang terjadi pada medusa.
PLATYHELMINTHES
(Yunani, platy = pipih, helminthes = cacing)

→ cacing pipih dorsoventral dan triploblastik aselomata.


Platyhelminthes merupakan bilateria paling primitif.

→ Reproduksi seksual dengan fertilisasi ovum oleh sperma.


Umumnya bersifat hermafrodit.

→ Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, yaitu


pemotongan bagian tubuh yang kemudian masing-masing
potongan tubuh akan melakukan regenerasi membentuk
individu baru.

→ Platyhelminthes ada yang memiliki sistem pencernaan;


tidak memiliki sistem pernapasan dan sirkulasi; sistem
sarafnya beberapa pasang benang saraf; alat ekskresi masih
sederhana : flame cells; alat indra : fotoreseptor dan
kemoreseptor.
NEMATHELMINTHES
(Yunani, nema = benang) : cacing bulat panjang (gilig)
atau seperti benang

→ Nemathelminthes/Nematoda : triploblastik pseudoselomata.

→ Tubuh gilig dan tidak bersegmen. Permukaan tubuhnya dilapisi kutikula keras transparan.
Dinding tubuhnya tersusun atas otot longitudinal.
Pseudoselom berisi cairan yang berfungsi sebagai rangka hidrostatik dan menunjang
pergerakan.

→ Sistem pencernaan lengkap. Nematoda karnivor atau herbivor memiliki stilet, berfungsi
untuk menusuk dan mengisap sari makanan. Tidak memiliki sistem peredaran darah dan
pernapasan.
Alat ekskresi : sistem sel kelenjar. Pada Nematoda yang hidup di laut, berupa renette gland.
Alat indra : sensila, seta, kemoreseptor di amfid (kepala) dan phasmid (ujung posterior), serta
papila.
Sistem saraf : lingkaran saraf yang mengelilingi esofagus, berhubungan dengan benang saraf
anterior dan posterior.
ANNELIDA
Annelida (Latin, annulus = cincin kecil, eidos = bentuk)

→ cacing berbentuk seperti untaian cincin kecil, bersifat


triploblastik selomata.

→ Ruas/segmen tubuh yang sama disebut metameri atau somit.


Segmentasi membagi otot dinding tubuh serta menyekat organ
rongga tubuh.

→ Sistem peredarah darah tertutup. Terdapat 2 pembuluh darah


utama, yaitu pembuluh dorsal dan ventral, yang dapat berkontraksi
untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Alat pernapasan : seluruh tubuhnya (difusi), atau insang (perluasan
parapodia).
Alat ekskresi : metanefridia, terdiri atas nefrostom, nefridia, dan
nefridiofor.
Sistem saraf : tangga tali dengan ganglia otak di bagian dorsal.
Memiliki statosista (alat keseimbangan) dan bintik mata (fotoreseptor).
MOLLUSCA
(Latin, molluscus = lunak) adalah hewan bertubuh
lunak

→ Tubuh Mollusca tidak beruas, simetri bilateral, dan tertutup mantel;


triploblastik selomata.

→ Tubuh umumnya terdiri atas 3 bagian utama : kaki (berotot dan


telapaknya berlendir), visceral mass (berisi organ internal), dan mantel
(lipatan jaringan yang menutupi massa visera, fungsi : menyekresikan
cangkang).

→ Jantung beruang 3 (2 atrium, 1 ventrikel), sistem peredaran darah


terbuka dan pigmen darah berupa hemosianin.
Alat pernapasan : insang dan alat ekskresi : protonefridium.
Sistem saraf : cincin saraf yang melingkari esofagus dilengkapi dengan
ganglion dan benang saraf.
Alat indra : mata (fotoreseptor), osfradium (kemoreseptor), dan
statosista.
ARTHROPODA
(Latin, arthros = ruas, podos = kaki) adalah hewan
yang memiliki kaki dan tubuh beruas-ruas.

→ Arthropoda merupakan triploblastik selomata, simetri :


bilateral, dilindungi eksoskeleton (zat kitin). Tubuhnya terdiri dari
ruas/segmen yang dapat dibedakan menjadi kaput, toraks, dan
abdomen. Mengalami molting/ekdisis.

→ Sistem pencernaan lengkap. Sistem sirkulasi terbuka;


kumpulan sinus : hemosol dan darah : hemolimfa. Alat
pernapasan : paru-paru buku, insang, sistem trakea, atau
permukaan tubuh. Alat ekskresi : tubulus Malpighi. Sistem saraf :
saraf tangga tali dilengkapi ganglia. Organ sensori : mata, antena,
dan reseptor olfaktori.

→ Reproduksi : seksual, umumnya gonokoris/dioseus, fertilisasi


internal. Dapat juga melalui partenogenesis
ECHINODERMATA
(Yunani, echino = landak, derma = kulit) adalah
kelompok hewan berkulit duri.

→ triploblastik selomata. Tidak memiliki kepala dan tubuh :


sumbu oral-aboral. Tubuh memiliki daya regenerasi tinggi.

→ Memiliki sistem pembuluh air (sistem ambulakral), terdiri atas


madreporit, saluran batu, saluran cincin, saluran radial, saluran
lateral, ampula, dan kaki tabung. Rongga tubuh berisi cairan
getah bening yang mengandung sel amoeboid. Alat
pernapasan : insang kulit. Sistem saraf : cincin saraf segilima,
terletak di sekitar mulut; setiap sudut cincin saraf berhubungan
dengan saraf radial pada setiap lengan.

→ Reproduksi seksual : gonokoris/dioseus, fertilisasi eksternal


menghasilkan larva bersimetri bilateral, kemudian larva turun ke
substrat dan bermetamorfosis menjadi individu dewasa
bersimetri radial.
CHORDATA
notochord, tali saraf dorsal berlubang, celah
faring, dan ekor pasca-anus yang berotot.

Cephalochordata
Urochordata /Lancelet. Bentos. Tubuh tersusun dari otot renang
/Tunicata. Chordata Invertebrata, acraniata. Urochordata (miomer) yang antarmiomer dibatasi oleh miosepta.
terbagi dalam 3 kelas, yaitu Ascidiacea, Thaliacea, Tubuh dilapisi oleh epidermis tanpa kutikula atau tunik.
Appendicularia/ Larvacea. Contoh : Phallusia, Pyrosoma, Merupakan penghubung antara Inver-tebrata dengan
Oikopleura. Vertebrata. Contoh : Branchiostoma.
CHORDATA

Vertebrata
→ notochord digantikan oleh ruas-ruas collumna
vertebralis. Memiliki kranium berisi otak. Endoskeleton :
osteon, cartilago. Simetri bilateral. Memiliki rahang.

→ Sistem sirkulasi tertutup, jantung 4 ruang, darah :


hemoglobin. Sistem digesti lengkap. Alat pernapasan :
insang, paru-paru.

→ Alat kelamin gonokoris atau hermafrodit; fertilisasi


eksternal atau internal; bersifat ovipar, vivipar, atau
ovovivipar
KINGDOM PLANTAE
kelompok organisme eukariotik multiseluler berklorofil dengan
dinding sel yang mengandung selulosa serta tubuhnya terdiri
atas akar, batang, dan daun yang sejati.
Lumut kecil umumnya sekitar 1-2 cm,
sedangkan lumut yang besar bisa mencapai
Bryophyta tinggi 20 m.
paling sederhana dan Tubuhnya ada yang berbentuk lembaran,
merupakan transisi ada pula yang berupa tumbuhan kecil yang
antara Thallophyta tegak. Lumut berupa tumbuhan kecil yang
dengan Cormophyta. tegak memiliki bagian tubuh yang
menyerupai akar (rizoid), batang, dan daun
(sangat tipis).
Tidak mengalami pertumbuhan
sekunder/membesar, hanya mengalami
pertumbuhan primer/memanjang saja.
Tidak memiliki jaringan vaskuler xilem dan
floem.
Sel eukariotik multiseluler berklorofil, namun
dinding selnya tidak mengandung lignin
layaknya tumbuhan terestrial lain.
Bryophyta

Gametofit Sporofit
bentuk tumbuhan lumut yang dominan, bentuk tumbuhan lumut yang hidup
tampak hijau, berbentuk seperti tumbuhan menumpang pada gametofit, bertangkai,
kecil, dan membentuk gametangium. berbentuk seperti terompet atau kapsul,
gametangium jantan (Anteridium) → dan menghasilkan spora.
menghasilkan gamet jantan/ spermatozoid. mendapat nutrien dari gametofit, dan
gametangium betina (Arkegonium) → masa hidupnya lebih pendek dibanding
menghasilkan gamet betina/ovum. gametofit.
homotalus/monoseus : anteridium dan spora yang dihasilkan seragam
arkegonium dalam 1 gametofit. (homospora/isospora) dan dilindungi oleh
heterotalus/dioseus : anteridium saja sporopollenin.
(gametofit jantan), atau arkegonium saja
(gametofit betina).
Bryophyta

Bryophyta mengalami metagenesis dengan


fase dominan : Gametofit.

Seksual : fertilisasi ovum oleh spermatozoid


menghasilkan zigot yang akan tumbuh
menjadi sporofit (2n).
Aseksual : pembentukan spora yang akan
tumbuh membentuk gametofit (n). Pada
Hepaticopsida dapat juga melalui gemmae
cup dan fragmentasi.
Bryophyta

Hepaticopsida Anthoceratopsida
Tumbuhan talus dengan tubuh berbentuk Bentuknya mirip Hepaticopsida, namun
lembaran, pipih, dan berlobus. sporofitnya berbentuk kapsul memanjang dan
Umumnya tidak berdaun, dioseus, dan hidup berkutikula.
melekat pada substrat menggunakan rhizoidnya. Dioseus maupun monoseus.

Bryopsida
Lumut sejati. Jumlahnya paling banyak
dibanding kelompok lain, mudah ditemukan di
tanah, tembok, batu, atau pun menempel pada
batang pohon.
Tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang tegak
yang terdiri dari bagian yang menyerupai akar
(rhizoid), menyerupai batang, dan menyerupai
daun.
Pteridophyta

Cara hidup : fotoautotrof yang hidrofit, higrofit,

Pteridophyta maupun epifit. Pteridophyta tumbuh subur dan


melimpah di daerah hutan hujan tropis.
Cormophyta dengan ukuran tubuh yang
Sudah berbentuk kormus. bervariasi.
Cormophyta berspora, Mengalami metagenesis dengan sporofit
Tracheophyta sebagai fase dominannya. Gametofit relatif lebih
sulit teramati.

Paku homospora/isospora → spora dengan ukuran dan bentuk yang sama. Termasuk paku
monoseus.
Paku heterospora/anisospora → spora betina/megaspora dan spora jantan/ mikrospora.
Termasuk paku dioseus.
Paku peralihan/campuran → spora berukuran sama, namun berbeda jenis (jantan dan betina).
Termasuk paku dioseus.
Pteridophyta

Gametofit Sporofit
Berupa talus. Fase gametofit Tubuh terdiri dari akar, batang, dan daun yang sejati.
Pteridophyta disebut Batang ada yang tertanam di bawah tanah (rhizoma).
protalium/protalus. Susunan pembuluh angkut tipe radial atau
Protalium menempel pada konsentris.
substrat menggunakan rizoid. Daun berukuran besar : makrofil, berukuran kecil :
Umumnya berklorofil dan dapat mikrofil, daun muda yg menggulung :
melangsungkan fotosintesis. fiddlehead/circinnate.
Protalium akan membentuk Berdasarkan fungsinya, daun dewasa dibedakan
arkegonium yang menghasilkan menjadi 2, yaitu tropofil (untuk fotosintesis) dan
ovum dan/atau anteridium sporofil (daun penghasil spora).
yang menghasilkan Berdasarkan jenis daun, paku dibagi menjadi 2, yaitu
spermatozoid. paku heterofil dan paku homofil.
Pteridophyta

Pteridophyta mengalami
metagenesis dengan fase
dominan : Sporofit.

Seksual : fertilisasi ovum


oleh spermatozoid
membentuk zigot yang
akan tumbuh menjadi
sporofit (2n).
Aseksual : rizoma dan
pembentukan spora (n)
melalui meiosis di
sporangium, spora akan
tumbuh menjadi gametofit
(n).
Spermatophyta
Tracheophyta yang membentuk biji; terdapat
embrio sporofit beserta endosperma yang
terbungkus oleh lapisan pelindung.

Berdasarkan letak bakal biji atau bijinya, Spermatophyta


dikelompokkan menjadi 2, Gymnospermae dan Angiospermae
Bakal biji di luar megasporofil (ovarium) berupa sisik
pendukung bakal biji yang terkumpul dalam strobilus.
Sporofil jantan dan betina terpisah; dapat dibedakan
Gymnospermae ciri fisiknya.
Tumbuhan annual berkayu dengan batang yang
bakal biji tidak terlindungi oleh bercabang dan mengalami pertumbuhan sekunder.
daun buah, atau bijinya terdapat Memiliki trakeid : bentuk awal xilem, selnya
pada bilah strobilus berbentuk memanjang dan runcing, berfungsi untuk
sisik. mengangkut air.
Generasi dominan : sporofit (2n) yang membentuk
biji. Penyerbukan umumnya dibantu angin
(anemophily) dengan pembuahan tunggal.
Gymnospermae
bakal biji tidak terlindungi oleh
daun buah, atau bijinya terdapat
pada bilah strobilus berbentuk
sisik.
Bakal biji berada dalam megasporofil yang
Angiospermae termodifikasi menjadi daun buah/karpel.
Umumnya memiliki daun buah berdaging
bakal biji dilindungi daun buah; tebal.
ovarium/megasporofil yang Cormophyta : tubuh terdiri atas akar, batang,
sudah matang dan dindingnya daun, dan bunga.
menebal/berdaging. Xilem diperkuat oleh serat dengan dinding
sel yang tebal dan berlignin.
Fase dominan : sporofit (2n); gametofitnya
1. Magnoliopsida (dikotil)
tereduksi. Angiospermae bersifat
2. Liliopsida (monokotil)
heterospora; bunga sporofit akan
menghasilkan mikrospora dan megaspora.
Angiospermae
bakal biji dilindungi daun buah;
ovarium/megasporofil yang
sudah matang dan dindingnya
menebal/berdaging.
Angiospermae
bakal biji dilindungi daun buah;
ovarium/megasporofil yang
sudah matang dan dindingnya
menebal/berdaging.
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai