MOSFET
MOSFET
PENDALAMANNYA
DOSEN :
Drs. Dahlan Sitompul, M.Eng
DISUSUN OLEH :
Weliansyah Arundhani – 171401018
Surya Andika Ramadani Ginting - 171401030
Charli – 171401066
Rafley Husein Alwi - 171401093
Azhar Bazla Rabbani - 171401096
M. Aulia Ramadhan - 171401099
Puji syukur marilah sama-sama kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga jurnal Mikroprosessor dan Assembly ini tersusun dengan
baik dan dapat dilampirkan, meskipun jauh dari kesempurnaan. Sholawat dan salam semoga
tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Saw, beserta keluarga dan para pengikutnya. Semoga
kita selaku pengikut setianya dapat menegakkan nilai-nilai sunnah secara baik dan benar
dalam kehidupan pribadi dan sosial.
Hadirnya jurnal ini untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh Dosen
Matakuliah Mikroprosessor dan Assembly pada pertemuan sebelumnya. Penyusun
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Dahlan Sitompul, M.Eng selaku dosen kami
dalam semester ini. Penyusun berharap, semoga projek akhir ini dapat memenuhi semua
kriteria yang telah Dosen Matakuliah Mikroprosessor dan Assembly berikan sebelumnya.
Akhirnya, Kami menyadari segala kekurangan yang melekat pada pembuatan jurnal
ini. Untuk itu, kritik dan saran dari dosen, asisten dosen, dan semua pihak yang berkompeten
merupakan suatu hal berharga dan sangat berarti dalam menyempurnakan jurnal ini. Semoga
segala iktikad dan ikhtiar yang kita lakukan mendapatkan rahmat dan rida Allah Swt.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iii
ISI LAPORAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 1
1.3 Maksud dan Tujuan .................................................................... 2
1.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian MOSFET................................................................... 3
2.2 Jenis - Jenis MOSFET................................................................. 3
2.3 Bentuk Dasar MOSFET............................................................... 6
2.4 Komposisi MOSFET................................................................... 7
2.5 Operasi MOSFET........................................................................ 8
2.6 Tipe MOSFET Lainnya............................................................... 13
2.7 Kapasitas Transistor MOSFET.................................................... 15
2.8 Defletion Type MOSFET............................................................ 18
2.9 Enahancement Type MOSFET.................................................... 19
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan ................................................................................. 21
3.2 Saran ........................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 23
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Simbol Transistor MOSFET Mode Depletion..................................................................4
2. Simbol Transistor MOSFET Mode Enhancement............................................................4
3. Skematik MOSFET tipe-n................................................................................................5
4. Struktur fisik N-MOSFET tipe Enhancement..................................................................6
5. Fotomikrograf dua gerbang logam MOSFET...................................................................7
6. Struktur Semikonduktor–Logam–Oksida pada silikon tipe-P..........................................8
7. Irisan NMOS tanpa kanal yang terbentuk........................................................................9
8. Irisan NMOS dengan kanal yang terbentuk......................................................................9
9. Arus cerat MOSFET vs. Tegangan cerat-ke-sumber......................................................11
10. Irisan MOSFET dalam noda linier.................................................................................12
11. Irisan MOSFET dalam moda penjenuhan......................................................................12
12. Peranti FinFET gerbang ganda.......................................................................................14
13. Irisan sebuah MOSFET daya dengan sel persegi...........................................................15
14. Kapasitansi Parasitik MOSFET......................................................................................16
15. Defletion type MOSFET.................................................................................................18
16. Enahancement EMOSFET..............................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kata 'logam' pada nama yang sekarang digunakan sebenarnya merupakan nama yang
salah karena bahan gerbang yang dahulunya lapisan logam-oksida sekarang telah sering
digantikan dengan lapisan polisilikon (polikristalin silikon). Sebelumnya aluminium digunakan
sebagai bahan gerbang sampai pada tahun 1980 -an ketika polisilikon mulai dominan dengan
kemampuannya untuk membentuk gerbang menyesuai-sendiri. Walaupun demikian, gerbang
logam sekarang digunakan kembali karena sulit untuk meningkatkan kecepatan operasi transistor
tanpa pintu logam.
IGFET adalah peranti terkait, istilah lebih umum yang berarti transistor efek-medan
gerbang-terisolasi, dan hampir identik dengan MOSFET, meskipun dapat merujuk ke semua FET
dengan isolator gerbang yang bukan oksida. Beberapa menggunakan IGFET ketika merujuk pada
perangkat dengan gerbang polisilikon, tetapi kebanyakan masih menyebutnya MOSFET.
BAB II PEMBAHASAN
Pada bab ini, penulis menguraikan tentang bagaimana sistem informasi dapat membantu
perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan apa yang terjadi jika sistem informasi ini tidak ada.
2
BAB II
PEMBAHASAN
MOSFET adalah perangkat empat terminal dengan sumber (S), gerbang (G), saluran (D),
dan basis (B) terminal, basis (atau substrat) dari MOSFET sering terhubung ke sumber terminal,
membuatnya menjadi perangkat tiga terminal seperti transistor efek medan lainnya. Karena dua
terminal ini biasanya terhubung satu sama lain (hubung pendek) secara internal, hanya tiga
terminal muncul dalam diagram listrik. MOSFET adalah jauh transistor paling umum di kedua
sirkuit digital dan analog, meskipun bipolar junction transistor pada satu waktu yang jauh lebih
umum.
Keuntungan utama dari MOSFET lebih transistor biasa adalah bahwa ia memerlukan
sangat sedikit saat ini untuk mengaktifkan (kurang dari 1mA), sementara memberikan yang jauh
lebih tinggi saat ini untuk beban (10 sampai 50A atau lebih). Namun, MOSFET memerlukan
tegangan gerbang tinggi (3-4V) untuk mengaktifkan.
3
rendah.
Bila dilihat dari cara kerjanya, transistor MOS dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Transistor Mode Pengosongan (Transistor Mode Depletion)
Pada transistor mode depletion, antara drain dan source terdapat saluran
yang menghubungkan dua terminal tersebut, dimana saluran tersebut mempunyai
fungsi sebgai saluran tempat mengalirnya elektron bebas. Lebar dari saluran itu
sendiri dapat dikendalikan oleh tegangan gerbang. Transistor MOSFET mode
pengosongan terdiri dari tipe-N dan tipe-P, simbol transistor ditunjukkan dalam
Gambar 1.
Dilihat dari jenis saluran yang digunakan, transistor MOSFET dapat dikelompokan
menjadi tiga, antara lain:
1) NMOS
4
Transistor NMOS terbuat dari substrat dasar tipe p dengan daerah
source dan drain didifusikan tipe n+ dan daerah kanal terbentuk pada
5
permukaan tipe n. NMOS yang umumnya banyak digunakan adalah NMOS jenis
enhancement, dimana pada jenis ini source NMOS sebagian besar akan
dihubungkan dengan –Vss mengingat struktur dari MOS itu sendiri hampir tidak
memungkinkan untuk dihubungkan dengan +Vdd. Dalam aplikasi gerbang NMOS
dapat dikombinasikan dengan resistor, PMOS, atau dengan NMOS lainnya sesuai
dengan karakteristik gerbang yang akan dibuat. Sebagai contoh sebuah NMOS dan
resistor digabungkan menjadi sebuah gerbang NOT.
Negatif MOS adalah MOSFET yang mengalirkan arus penguras sumber
menggunakan saluran dari bahan electron, sehinga arus yang mengalir jika tegangan
gerbang lebih positif dari substrat dan nilai mutlaknya lebih besar dari VT (Voltage
Treshold). Skematik MOSFET tipe-n ditunjukkan dalam Gambar 3
2) PMOS
Transistor PMOS terbuat dari substrat dasar tipe-n dengan daerah
source dan drain didifusikan tipe p + dan deerah kanal terbentuk pada permukaan
tipe p. Positif MOS adalah MOSFET yang mengalirkan arus penguras sumber
melalui saluran positif berupa hole, dimana arus akan mengalir jika tegangan
gerbang lebih negative terhadap substrat dan nilai mutlaknya lebih besar dari VT.
PMOS yang umumnya banyak digunakan adalah PMOS jenis enhancement,
dimana pada jenis ini source PMOS sebagian besar akan
6
dihubungkan dengan +Vdd mengingat struktur dari MOS itu sendiri hampir tidak
memungkinkan untuk dihubungkan dengan -Vss. Dalam aplikasi gerbang PMOS
dapat dikombinasikan dengan resistor, NMOS, atau dengan PMOS lainnya sesuai
dengan karakteristik gerbang yang akan dibuat. Sebagai contoh sebuah PMOS dan
resistor digabungkan menjadi sebuah gerbang NOT.
7
2) PMOS tipe Enhancement
Struktur transistor PMOS terdiri atas substrat tipe-n dengan daerah
source dan drain diberi difusi p+, dan untuk kondisi yang lain adalah sama
dengan NMOS.
1
"Intel 45nm Hi-k Technology"
8
2.5 Operasi MOSFET
Struktur Semikonduktor–Logam–Oksida
9
1. Struktur MOSFET dan formasi kanal
10
cerat yang dikotori berat biasanya ditandai dengan '+' setelah tipe pengotor. Sedangkan
daerah yang dikotori ringan tidak diberikan tanda.
Jika MOSFET adalah berupa salur-n atau NMOS FET, lalu sumber dan cerat
adalah daerah 'n+' dan badan adalah daerah 'p'. Maka seperti yang dijelaskan di atas,
dengan tegangan gerbang yang cukup, di atas harga tegangan ambang, elektron dari
sumber memasuki lapisan inversi atau salur-n pada antarmuka antara daerah-p dengan
oksida. Kanal yang menghantar ini merentang di antara sumber dan cerat, dan arus
dialirkan melalui kanal ini jika ada tegangan yang dikenakan di antara sumber dan cerat.
Jika tegangan gerbang dibawah harga ambang, kanal kurang terpopulasi dan hanya
sedikit arus bocoran praambang yang dapat mengalir dari sumber ke cerat.
2. Moda operasi
Operasi dari MOSFET dapat dibedakan menjadi tiga moda yang berbeda,
bergantung pada tegangan yang dikenakan pada saluran. Untuk mempermudah,
perhitungan dibawah merupakan perhitungan yang telah disederhanakan2 3
Untuk sebuah MOSFET salur-n moda pengayaan, ketiga moda operasi adalah:
3. Moda Inversi Lemah
Disebut juga moda Titik-Potong atau Pra-Ambang, yaitu ketika VGS < Vth
Berdasarkan model ambang dasar, transistor dimatikan dan tidak ada penghantar
antara sumber dan cerat. Namun pada kenyataannya, distribusi Boltzmann dari energi
elektron memungkinkan beberapa elektron berenergi tinggi pada sumber untuk memasuki
kanal dan mengalir ke cerat, menghasilan arus praambang yang merupakan fungsi
eksponensial terhadan tegangan gerbang–sumber. Walaupun arus antara cerat dan sumber
harusnya nol ketika transistor minatikan, sebenarnya ada arus inversi-lemah yang sering
disebut sebagai bocoran praambang.
Pada inversi-lemah, arus berubah eksponensial terhadap panjar gerbang-ke-sumber
VGS45[
,
2
William Liu (2001). MOSFET Models for SPICE Simulation. New York: Wiley-Interscience. ISBN 0-471-39697-4.
3
http://www.designers-guide.org/links.html
4
P R Gray, P J Hurst, S H Lewis, and R G Meyer (2001). Analysis and Design of Analog Integrated Circuits (ed. Edisi
Keempat). New York: Wiley. hlm. 66-67. ISBN 0-471-32168-0.
5
P. R. van der Meer, A. van Staveren, A. H. M. van Roermund (2004). Low-Power Deep Sub-Micron CMOS Logic:
Subthreshold Current Reduction. Dordrecht: Springer. hlm. 78. ISBN 1402028482.
11
dimana ID0 = arus pada dan faktor landaian n didapat dari
,
dengan = kapasitansi dari lapisan pemiskinan dan = kapasitansi dari lapisan
oksida.
Beberapa sirkuit daya-mikro didesain untuk mengambil keuntungan dari bocoran
praambang.678 Dengan menggunakan daerah inversi-lemah, MOSFET pada sirkuit tersebut
memberikan perbandingan transkonduktansi terhadap arus yang tertinggi (
Gambar 9 arus cerat MOSFET vs. Tegangan cerat-ke-sumber untuk beberapa harga ,
perbatasan antara moda linier (Ohmik) dan penjenuhan (aktif) diperlihatkan sebagai lengkung
parabola di atas
6
Leslie S. Smith, Alister Hamilton (1998). Neuromorphic Systems: Engineering Silicon from Neurobiology. World
Scientific. hlm. 52-56. ISBN 9810233779.
7
Satish Kumar (2004). Neural Networks: A Classroom Approach. Tata McGraw-Hill. hlm. 688. ISBN 0070482926.
8
Manfred Glesner, Peter Zipf, Michel Renovell (2002). Field-programmable Logic and Applications: 12th
International Conference. Dordrecht: Springer. hlm. 425. ISBN 3540441085.
9
Sandeep K. Shukla, R. Iris Bahar (2004). Nano, Quantum and Molecular Computing. Springer. hlm. 10 and Fig. 1.4,
p. 11. ISBN 1402080670.
10
Ashish Srivastava, Dennis Sylvester, David Blaauw (2005). Statistical Analysis and Optimization For VLSI: Timing
and Power. Springer. hlm. 135. ISBN 0387257381.
12
Gambar 10 Irisan MOSFET dalam noda linier (ohmik), daerah inversi kuat terlihat bahkan
didekat cerat
Gambar 11 Irisan MOSFET dalam moda penjenuhan (aktif), terdapat takik didekat cerat
4. Moda trioda
Disebut juga sebagai daerah linear (atau daerah Ohmik 1112) yaitu ketika VGS > Vth
dan VDS < ( VGS - Vth ).
Transistor dihidupkan dan sebuah kanal dibentuk yang memungkinkan arus untuk
mengalir di antara sumber dan cerat. MOSFET beroperasi seperti sebuah resistor,
dikendalikan oleh tegangan gerbang relatif terhadap baik tegangan sumber dan cerat. Arus
dari cerat ke sumber ditentukan oleh:
dimana adalah pergerakan efektif pembawa muatan, adalah lebar gerbana, adalah
panjang gerbang dan adalah kapasitansi oksida gerbang tiap unit luas. Transisi dari
daerah eksponensial praambang ke daerah trioda tidak setajam seperti yang diperlihatkan
perhitungan.
11
C Galup-Montoro & Schneider MC (2007). MOSFET modeling for circuit analysis and design. London/Singapore:
World Scientific. hlm. 83. ISBN 981-256-810-7.
12
Norbert R Malik (1995). Electronic circuits: analysis, simulation, and design. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
hlm. 315–316. ISBN 0-02-374910-5.
13
5. Moda penjenuhan
Juga disebut dengan Moda Aktif13 14
Ketika VGS > Vth dan VDS > ( VGS -
Vth )Transistor dihidupkan dan kanal dibentuk, memungkinkan arus untuk mengalir di
antara sumber dan cerat. Karena tegangan cerat lebih tinggi dari tegangan gerbang,
elektron menyebar dan penghantaran tidak melalui kanal sempit tetapi melalui kanal yang
jauh lebih lebar. Awal dari daerah kanal disebut penyempitan untuk menunjukkan
kurangnya daerah kanal didekat cerat. Arus cerat sekarang hanya sedikit bergantung pada
tegangan cerat dan dikendalikan terutama oleh tegangan gerbang–sumber.
,
dimana kombinasi Vov = VGS - Vth dinamakan tegangan overdrive.15 Parameter
penting desain MOSFET adalah resistansi keluaran :
13
PR Gray, PJ Hurst, SH Lewis & RG Meyer. §1.5.2 p. 45. ISBN 0-471-32168
14
A. S. Sedra and K.C. Smith (2004). Microelectronic circuits (ed. Fifth Edition). New York: Oxford. hlm. 552. ISBN 0-
19-514251-9.
15
A. S. Sedra and K.C. Smith. p. 250, Eq. 4.14. ISBN 0-19-514251-9.
14
Gambar 12 Peranti FinFET gerbang ganda.
16
"Intel 45nm Hi-k Technology”
15
Gambar 13 Irisan sebuah MOSFET daya dengan sel persegi. Sebuah transistor biasanya terdiri
dari beberapa ribu sel.
MOSFET daya memiliki struktur yang berbeda dengan MOSFET biasa. 17 Seperti
peranti semikonduktor daya lainnya, strukturnya adalah vertikal, bukannya planar.
Menggunakan struktur vertikal memungkinkan transistor untuk bertahan dari tegangan
tahan dan arus yang tinggi. Rating tegangan dari transistor adalah fungsi dari pengotoran
dan ketebalan dari lapisan epitaksial-n, sedangkan rating arus adalah fungsi dari lebar
kanal. Pada struktur planar, rating arus dan tegangan tembus ditentukan oleh fungsi dari
dimensi kanal, menghasilkan penggunaan yang tidak efisien untuk daya tinggi. Dengan
struktur vertikal, besarnya komponen hampir sebanding dengan rating arus dan ketebalan
komponen sebanding dengan rating tegangan.
MOSFET daya dengan struktur lateral banyak digunakan pada penguat audio hi-fi.
Kelebihannya adalah karakteristik yang lebih baik pada daerah penjenuhan daripada
MOSFET vertikal. MOSFET vertikal didesain untuk penggunaan pensakelaran.
17
Power Semiconductor Devices, B. Jayant Baliga, PWS publishing Company, Boston. ISBN 0-534-94098-6
16
Gambar 14 Kapasitansi Parasitik MOSFET
Sumber: Geiger, 1990: 162
Dengan L adalah panjang sebenarnya (panjang efektif) dari gerbang MOSFET (di
antara daerah n+ saluran dan sumber). Ls dan Ld memberikan jarak overlap pada gerbang
saluran untuk membuat Ls > 0 dan Ld > 0 digunakan untuk operasional alat dan memastikan
lapisan inversi dapat membuat hubungan dengan kedua daerah n+ saluran dan sumber.
Kapasitansi overlap dapat dihitung dengan:
17
Cols adalah kapasitansi overlap source dan Cold adalah kapasitansi overlap
drain. Dengan Cols dan Cox tetap sesuai dengan ukuran. Untuk kapasitansi yang lain
adalah Cgs, Cgd, Cgb (kapasitansi parasit setiap terminal). Masing-masing kapasitor
tersebut dipengaruhi Oleh fungsi tegangan gerbang dan tegangan sumber, f(VGS,
VGD) dengan persamaan:
Dengan f3 termasuk efek bias badan melalui VSB. Fungsi tegangan f1, f2,
dan f3 dapat dianalisis langsung, dengan asumsi langsung terhadap perubahan
dalam kanal (lapisan inversi). Perhitungan nilai rangkaian perlu kombinasi
kapasitansi terhadap kapasitansi overlap. Kapasitansi total diberikan:
CG = CoxWL
18
2.8 Defletion type MOSFET
Terminologi Alternatif :
19
saluran pembuangan menghabiskannya saluran, jadi ini mendefinisikan modus
penipisan.
20
Gambar menunjukkan pembangunan sebuah N-channel E-MOSFET.
Perbedaan utama antara pembangunan DE-MOSFET dan E-MOSFET, seperti
yang kita lihat dari angka-angka yang diberikan di bawah substrat E-MOSFET
meluas sampai ke silikon dioksida (SiO2) dan tidak ada saluran yang didoping
antara sumber dan drain. Saluran listrik diinduksi dalam MOSFET ini, ketika
gerbang-sumber tegangan positif VGS diterapkan untuk itu.
21
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Prinsip dasar jenis transistor pertama kali dipatenkan oleh Julius Edgar
Lilienfeld pada tahun 1925. Dua puluh lima tahun kemudian, ketika Bell
Telephone berusaha untuk paten persimpangan transistor, mereka menemukan
Lilienfeld sudah memegang paten, worded dengan cara yang akan mencakup
semua jenis transistor. Bell Labs mampu bekerja kesepakatan dengan Lilienfeld,
yang masih hidup pada waktu itu (tidak diketahui jika mereka membayar uang
kepadanya atau tidak). Hal ini pada waktu itu versi Bell Labs diberi nama bipolar
junction transistor, dan desain Lilienfeld yang mengambil efek medan nama
transistor.
22
3.2 Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
[1] A, Douglas Pucknell. 1994. Basic VLSI Design. Australia: Prentice Hall.
Chen, Wai Kai. 2000. The VLSI Handbook. Florida: CRC Press.
[2] De Massa, Thomas A. Ciccone, Zack. 1996. Digital Integrated Circuits.
Canada: Wiley & Sons.
[3] E, John Ayers. 2004. Digital Integrated Circuits. Analysis and Desain.
Canada: Wiley.
[4] Fairchild Semikonduktor. ID Series Datasheet. www.alldatasheet.com,
diakses tanggal 05 Januari 2020.
[5] Geiger, Randall L., dkk. 1990. VLSI Design Techniques For Analog and
Digital Circuits. Singapore: McGraw-Hill Book Co.
[6] Kang, Sung-Mo, Leblebici, Yusuf. 1996. CMOS Digital Integrated Circuit
: Analysis and Design Second Edition. Singapore : McGraw-Hill
Companies.
[7] Malvino, A. P. 1993. Elektronika Komputer Digital, Pengantar
Mikrokomputer. Jakarta: Erlangga.
[8] Pan, D. Z., Yuan, K., dkk. Jurnal IEEE Transaction On Computer-Aided
Design Of Integrated Circuits And Systems. Volume 31. No.02, Februari
2012.
[9] Park, M., Perrott, M. H., Staszewski, R. B., dkk. Jurnal IEEE Transaction
On Circuit And Systems. Volume 54. No.11, November 2011.
[10] Pucknell, D. A. 1994. Basic VLSI Design, 3rd edition. Australia: Prentice
Hall.
[11] Qian, Weikang, Riedel, Marc D., dkk. Jurnal IEEE Transaction On
Computer-Aided Design Of Integrated Circuits And Systems. Volume 30.
No.09. September 2011.
[12] Rabaey, Jan M., dkk. 1999. Digital Integrated Circuits A Design
Perspective second Edition. New Jersey: Prentide Hall Electronics and
VLSI Series.
[13] Rashid, Muh. 2004. Introduction to PSPice Using OrCAD for Circuits and
Electronics, 3rd edition. London: Prentice Hall.
[14] Sedra. 1992. Spice for Microelectronics Circuit 3rd edition. USA:
Saunders College Publishing.
[15] Intel 45nm Hi-k Technology
24
[16] William Liu (2001). MOSFET Models for SPICE Simulation. New York:
Wiley-Interscience. ISBN 0-471-39697-4.
[17] http://www.designers-guide.org/links.html
[18] P R Gray, P J Hurst, S H Lewis, and R G Meyer (2001). Analysis and
Design of Analog Integrated Circuits (ed. Edisi Keempat). New York:
Wiley. hlm. 66-67. ISBN 0-471-32168-0.
[19] P. R. van der Meer, A. van Staveren, A. H. M. van Roermund (2004).
Low-Power Deep Sub-Micron CMOS Logic: Subthreshold Current
Reduction. Dordrecht: Springer. hlm. 78. ISBN 1402028482.
[20] Leslie S. Smith, Alister Hamilton (1998). Neuromorphic Systems:
Engineering Silicon from Neurobiology. World Scientific. hlm. 52-56.
ISBN 9810233779.
[21] Satish Kumar (2004). Neural Networks: A Classroom Approach. Tata
McGraw-Hill. hlm. 688. ISBN 0070482926.
[22] Manfred Glesner, Peter Zipf, Michel Renovell (2002). Field-
programmable Logic and Applications: 12th International Conference.
Dordrecht: Springer. hlm. 425. ISBN 3540441085.
[23] Sandeep K. Shukla, R. Iris Bahar (2004). Nano, Quantum and Molecular
Computing. Springer. hlm. 10 and Fig. 1.4, p. 11. ISBN 1402080670.
[24] Ashish Srivastava, Dennis Sylvester, David Blaauw (2005). Statistical
Analysis and Optimization For VLSI: Timing and Power. Springer.
hlm. 135. ISBN 0387257381.
[25] C Galup-Montoro & Schneider MC (2007). MOSFET modeling for circuit
analysis and design. London/Singapore: World Scientific. hlm. 83.
ISBN 981-256-810-7.
[26] Norbert R Malik (1995). Electronic circuits: analysis, simulation, and
design. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. hlm. 315–316. ISBN 0-02-
374910-5.
[27] PR Gray, PJ Hurst, SH Lewis & RG Meyer. §1.5.2 p. 45. ISBN 0-471-
32168
[28] A. S. Sedra and K.C. Smith (2004). Microelectronic circuits (ed. Fifth
Edition). New York: Oxford. hlm. 552. ISBN 0-19-514251-9.
[29] A. S. Sedra and K.C. Smith. p. 250, Eq. 4.14. ISBN 0-19-514251-9.
[30] Intel 45nm Hi-k Technology
[31] Power Semiconductor Devices, B. Jayant Baliga, PWS publishing
Company, Boston. ISBN 0-534-94098-6
25