Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN PROGRAM (KAP)

PROGRAM PELAYANAN IMUNISASI


PEMBEKALAN KADER IMUNISASI

UPT PUSKESMAS GANDUSARI


TAHUN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS GANDUSARI
Jl. Raya Kawi No.56 Gandusari Telp. (0342) 5691617 kode Pos 66187
Email : pkm.gandusari@gmail.com

KERANGKA ACUAN PROGRAM (KAP)


TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM IMUNISASI
UPT PUSKESMAS GANDUSARI
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun


2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi, pengertian Imunisasi adalah suatu
upaya untuk menimbulkan/ meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit
yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata
imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya
akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk
terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem
kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan
terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu
kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai
penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup anak.
Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk
mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan
kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa
penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, campak,
polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain sebagainya.
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih
hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila
diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit infeksi tertentu.
Penyelenggaraan Imunisasi adalah serangkaian kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan imunisasi. Imunisasi terbagi tiga
yaitu:
1. Imunisasi rutin merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan secara
terus menerus sesuai jadwal. Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar
dan imunisasi lanjutan.
2. Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum berusia 1 (satu) tahun.
Jenis imunisasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Bacillus Calmette Guerin (BCG);
b. Diphtheria Pertusis Tetanus-Hepatitis B (DPT-HB) atau Diphtheria
Pertusis Tetanus-Hepatitis B-Hemophilus Influenza type B (DPT-HB-
Hib);
c. Hepatitis B pada bayi baru lahir;
d. Polio; dan
e. Campak
3. Imunisasi ulangan untuk mempertahankan tingkat kekebalan atau untuk
memperpanjang masa perlindungan. Imunisasi lanjutan sebagaimana
dimaksud pada ayat diberikan pada :
a. Anak usia bawah tiga tahun (Batita);
b. Anak usia sekolah dasar; dan
c. Wanita usia subur.
Untuk melaksanakan Program Imunisasi juga mengacu pada Visi, Misi dan
Tata Nilai Puskesmas Gandusari, yaitu:
1. Visi
“TERWUJUDNYA KECAMATAN GANDUSARI YANG MANDIRI DAN
SEJAHTERA BERLANDASKAN AHKLAK MULIA, BALDATUN TOYYIBATUN,
WAROBBUN GHOFUR”.

2. Misi
a. Meningkatkan Kualitas dan Aksesbilitas Layanan Upaya Kesehatan
Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan
b. Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat dan Jejaring Fasyankes
c. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan pengelolaan
menejerial

3. Tata Nilai
Tata nilai UPT Puskesmas Gandusari adalah “KELUD” dengan
penjabaran sebagai berikut:
a. Keselamatan pasien dan petugas diutamakan dalam upaya untuk
mencegah bahaya yang terjadi;
b. Empati dalam menjalankan pelayanan dengan tulus,ramah, dan sepenuh
hati;
c. Loyal terhadap pimpinan, peraturan perundangan profesi guna
meningkatkan kualitas pelayanan;
d. Unggul dalam kualitas dan pelayanan masyarakat;
e. Disiplin dalam bekerja,taat dan patuh terhadap nilai- nilai kebenaran dan
melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
4. Motto
Disiplin dalam bekerja, prima dalam pelayanan

Oleh karena itu Visi, Misi, Tata Nilai dan motto tersebut dapat di
implementasikan dalam melaksanakan imunisasi yang dilaksanakan oleh
petugas untuk warga masyarakat Gandusari khususnya bayi, batita, anak
sekolah, ibu hamil dan WUS untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan
melaksanakan program pemerintah. Selain itu dalam setiap kegiatan dan
pelaksaaan program imunisasi tentunya pelaksana melaksanakan imunisasi
sesuai dengan prosedur tata laksana agar memberikan pelayanan yang
aman dan berkualitas kepada seluruh pelanggan puskesmas.

B. LATAR BELAKANG
Program imunisasi dituntut untuk melaksanakan ketentuan program
secara efektif dan efisien. Untuk itu pengelola program imunisasi harus dapat
menjalankan fungsi koordinasi dengan baik. Ada dua macam fungsi koordinasi,
yaitu vertikal dan horizontal. Koordinasi horizontal terdiri darikerjasama lintas
program dan kerjasama lintas sektoral.
Kegiatan imunisasi hanya dapat dilaksanakan oleh petugas imunisasi
yangmempunyai latar belakang pendidikan medis atau keperawatan atau
petugaslain yang kompeten.Untuk meningkatkan pengetahuan dan/atau
keterampilan pelatih dan petugasimunisasi perlu dilakukan pelatihan. Terhadap
pelatih dan petugas imunisasiyang telah mengikuti pelatihan diberikan tanda
bukti pelatihan berupasertifikat pelatihan. Pelatihan bagi pelatih dan petugas
imunisasi harusdilaksanakan sesuai dengan modul latihan petugas imunisasi.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum yakni untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
akibat penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi
2. Tujuan Khusus :
a. Tercapainya target UCI yaitu imunisasi lengkap minimal 80% secara
merata pada bayi di 100% desa kelurahan pada tahun 2016.
b. Tercapainya reduksi campak (RECAM) dimana angka kesakitan Campak
turun sampai 95% dibanding sebelum ada program imunisasi masa
pandemi Covid-19
c. Mutu pelayanan sesuai standar WHO masa pandemi Covid-19
d. Pemerataan layanan sampai ke desa – desa masa pandemi Covid-19
e. Tercapainya komitmen Global masa pandemi Covid-19

D. KEGIATAN POKOK
1. Kegiatan Pokok:
N Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
o
1 Perencanaan program - Mendata sasaran imunisasi meliputi
imunisasi jumlah bayi, batita, ibu hamil dan
WUS
- Merencanakan kebutuhan vaksin
dan logistic
- Mengambil vaksin dan logostik ke
dinas kabupaten
2 Pemberian imunisasi rutin - Memberikan imunisasi pada bayi
pada bayi dan batita dan batita sesuai jadwal pemberian
- Melakukan sweeping follow up DO
jika ada bayi dan batita yg tidak
mendapakkan imunisasi baik di
posyandu maupun di puskesmas
- Menyusun laporan tiap bulan
3 Pemberian imunisasi TT - Melakukan screaning status TT ibu
pada ibu hamil hamil
- Memberikan Imunisasi TT pada ibu
hamil yg status TTnya belum
lengkap
- Menyusun laporan tiap bulan
4 Pemberian imunisasi anak - Mendata sasaran anak sekolah
sekolah (BIAS) yaitu kelas I,II dan III
- Memberikan imunisasi Campak
pada siswa kelas I
- Memberikan imunisasi DT pada
siswa kelas I
- Memberikan imunisasi Td pada
siswa kelas II dan III
- Menyusun laporan
5 Pelaksanaan Vaksinasi - Koordinasi dengan lintas sektor,
Covid-19 Polres, Kodim
- Pendataan sasaran mulai dari usia
6 tahun keatas sampai usia lanjut
- Pelaksanaan vaksinasi covid-19 di
Puskesmas maupun di wilayah
- Melaksanakan sweeping bagi
masyarakat yang belum mengikuti
vaksinasi
- Polaporan kegiatan vaksinasi
6 Pelaksanaan BIAN (Bulan - Sosialisasi lintas program
Imunisasi Anak Nasional) - Sosialisasi lintas sektor
- Pendataan sasaran BIAN usia 1
tahun s/d 5 tahun
- Pelaksanaan BIAN di masing-
masing wilayah atau posyandu
- Melaksanakan sweeping BIAS bagi
balita yang belum mendapatkan
imunisasi
- Pelaporan kegiatan BIAN
7 Pemantauan KIPI - Melakukan penemuan kasus KIPI
(Kejadian Ikutan Pasca - Melakukan pelacakan kasus KIPI
Imunisasi) - Melakukan pelaporan kasus KIPI
8 Pemeliharaan rantai - Melakukan pemeliharaan harian
dingin vaksin - Melakukan pemeliharaan mingguan
- Melakukan pemeliharaan bulanan

2. Orientasi Umum, dengan rincian kegiatan:


a. Petugas Imunisasi menerima kunjungan bayi sasaran Imunisasi yang
telah membawa Buku KIA / KMS di Ruang Imunisasi setelah mendaftar di
loket pendaftaran.
b. Petugas memeriksa status Imunisasi dalam buku KIA / KMS
dan menentukan jenis imunisasi yang akan diberikan.
c. Petugas menanyakan keadaan bayi kepada orang tuanya
(keadaan bayi yang memungkinkan untuk diberikan
imunisasi atau bila tidak akan dirujuk ke Ruang Pengobatan).
d. Petugas menyiapkan alat (menyeteril alat suntik dan kapas air hangat).
e. Petugas menyiapkan vaksin (vaksin dimasukkan ke dalam termos es).
f. Petugas menyiapkan sasaran (memberitahukan kepada
orang bayi tentang tempat penyuntikan.
g. Petugas memberikan Imunisasi (memasukkan vaksin ke dalam alat
suntik, desinfeksi tempat suntikan dengan
kapas air hangat, memberikan suntikan vaksin / meneteskan vaksin
sesuai dengan jadwal imunisasi yang
akan diberikan).
h. Petugas melakukan KIE tentang efek samping pasca imunisasi kepada
orang tua bayi sasaran imunisasi.
i. Petugas memberitahukan kepada orang tua bayi
mengenai jadwal imunisasi berikutnya.
j. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam Buku KIA / KMS dan
3. Orientasi Khusus,
Imunisasi khusus merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan
untuk melindungi masyarakat terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu,
seperti persiapan keberangkatan calon jemaah haji/umroh, persiapan
perjalanan menuju negara endemis penyakit tertentu dan kondisi kejadian luar
biasa. Sedangkan jenis imunisasi khusus antara lain imunisasi Meningitis
Meningokokus, demam kuning, dan Anti Rabies (VAR).
Prosedur Kerja :
Prosedur kerja pelayanan imunisasi meliputi kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
a. Penyiapan Pelayanan Imunisasi
b. Persiapan Tempat Pelayanan Imunisasi
c. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
d. Pemantauan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi
Penyiapan Pelayanan Imunisasi, meliputi peralatan logistik imunisas.
Logistik yang dimaksud antara lain meliputi vaksin, Auto Disable Syringe,
safety box, emergency kit, dan dokumen pencatatan status imunisasi.
Peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan imunisasi
tergantung pada perkiraan jumlah sasaran yang akan diimunisasi. Jenis
peralatan yang diperlukan untuk pelayanan imuniasi secara lengkap antara
lain:
a. Termos/Vaksin carrier
b. Cool Pack / Kotak dingin cair
c. Vaksin, Pelarut dan penetes (dropper)
d. Alat suntik
e. Safety box (kotak pengaman)
f. Pemotong/kikir ampul pelarut
g. Formulir
h. Kapas dan wadah
i. Bahan penyuluhan (poster, leaflet, dan lainnya)
j. Alat tulis (kertas, pensil dan pena)
k. Kartu-kartu Imunisasi (KMS, kartu TT)
l. Buku register bayi dan WUS
Prosedur Pengeluaran vaksin dan pelarut dari lemari es
a. Sebelum membuka lemari es, tentukan seberapa banyak vial
vaksin yang dibutuhkan untuk pelayanan.
b. Catat suhu di dalam lemari es.
c. Pilih dan keluarkan vaksin sesuai ketentuan yang telah ditetapkan
untuk VVM dan tanggal kedaluarsa (EEFO, FIFO).
Prosedur pemeriksaan keamanan vaksin
Sebelum melakukan imunisasi, kita harus yakin bahwa vaksin telah
aman untuk diberikan, dengan prosedur sebagai berikut:
a. Periksa label vaksin dan pelarut. Jika label tidak ada, jangan
gunkan vaksin atau pelarut tersebut.
b. Periksa alat pemantau botol vaksin (VVM). Jika vaksin sudah
masuk kriteria C dan D jangan dipergunakan.
c. Periksa tanggal kadaluarsa, jangan gunakan vaksin dan pelarut jika
tanggal kadaluarsa telah lewat.
d. Periksa alat pemantau suhu beku dalam lemari es. Jika indikator ini
menunjukkan adanya pembekuan atau anda menduga bahwa
vaksin yang sensitif beku (vaksin-vaksin DTP, DT, TT, HepB, DTP-
HepB ) telah membeku, anda sebaiknya melakukan tes kocok.
Penting diperhatikan, bahwa selama proses pelayanan imunisasi harus
diperhatikan pemeliharaan cold chain,dengan beberapa poin penting berikut:
a. Selama pelayanan imunisasi, vaksin dan pelarut harus disimpan
dalam vaccine carrier dengan menggunakan cool pack, agar suhu
tetap terjaga pada temperature 20 C dan vaksin yang sensitive
terhadap pembekuan tidak beku.
b. Hindari vaccine carrier yang berisi vaccine dari cahaya matahari
langsung.
c. Sebelum sasaran datang vaksin dan pelarut harus tersimpan dalam
vaccine carrier yang tertutup rapat.
d. Jangan membuka vaccine atau melarutkan vaccine bila belum ada
sasaran datang.
e. Pada saat pelarutan suhu pelarut dan vaksin harus sama.
f. Petugas imunisasi tidak diperbolehkan membuka vial baru sebelum
vial lama habis.
g. Bila sasaran belum datang, vaksin yang sudah dilarutkan harus
dilindungi dari cahaya matahari dan suhu luar, seharusnya dengan
cara diletakkan di lubang busa yang terdapat diatas vaksin carrier
(lihat gambar di bawah).
h. Dalam setiap vaccine carrier sebaiknya terdapat empat cool pack.
i. Bila vaksin yang sudah dilarutkan sudah habis, pelarutan
selanjutnya dilakukan bila telah ada anak yang hendak diimunisasi.
Penyiapan Tempat Pelayanan Imunisasi
Beberapa persyaratan ruangan pelayanan imunisasi yang menetap
(fasilitas pelayanan kesehatan), antara lain:
a. Mudah diakses
b. Tidak terkena langsung oleh sinar matahari, hujan atau debu;
c. Cukup tenang, Sedangkan syarat tempat pelayanan imunisasi
lapangan (outreach)
d. Jika di dalam gedung maka harus cukup terang dan cukup
ventilasi.
e. Jika di tempat terbuka dan di dalam cuaca yang panas, tempat itu
harus teduh.
Dalam mengatur tempat imunisasi, kita juga harus memperhatikan
beberapa hal berikut:
a. Pintu masuk terpisah dari pintu keluar sehingga orang-orang dapat
masuk dan keluar dari pelayanan dengan lebih cepat dan mudah;
b. Tempat menunggu bersih, nyaman dan dalam cuaca yang panas
tidak terkena sinar matahari;
c. Mengatur letak meja dan menyiapkan perlengkapan yang
diperlukan
d. Melaksanakan kegiatan system 5 meja yaitu pelayanan terpadu
yang lengkap yang memberikan pelayanan 5 program (KB, KIA,
Diare, Imunisasi dan Gizi);
e. Jumlah orang yang ada di tempat imunisasi atau tempat lain
dibatasi sehingga tidak penuh sesak;
f. Segala sesuatu yang anda perlukan berada dalam jangkauan atau
dekat

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Identifikasi tata nilai masyarakat di wilayah binaan dengan memperhatikan
data hasil pelaksanaan kegiatan komunikasi dengan masyarakat melalui :
SMD, MMD, Survey Kepuasan dan pengamatan langsung kemudian
berkoordinasi dengan kader/kepala dusun dan kepala desa terkait dengan
kegiatan yang akan dilakukan di masyarakat.
2. Penyesuaian metode implementasi program dengan tata nilai masyarakat di
wilayah binaan
3. Melakukan komunikasi dengan pihak lintas sektor terkait untuk mendukung
pelaksanaan program, melalui surat dan komunikasi langsung tentang
rencana pelaksanaan kegiatan. Adapun identifikasi peran lintas sektor terkait
adalah sebagai berikut:

NO SEKTOR TERKAIT RINCIAN PERANAN


1 Aparat Desa - Sebagai pemegang wilayah
- Menyediakan Data Dasar
- Mendorong partisipasi warga dalam
kegiatan pelayanan imunisasi di
posyandu
- Mengkoordinir kader untuk membantu
pelaksanaan kegiatan.
2 Sekolah - Menyediakan data sasaran untuk
pelaksanaan kegiatan BIAS
- Menyiapkan siswa untuk pelaksanaan
BIAS
3 Kader - Melakukan pelaporan kasus
kesehatan terutama kejadian KIPI
- Membantu dalam menyediakan
sasaran kegiatan
- Membantu petugas/darbin dalam
kegiatan sweeping imunisasi

4. Kunjungan rumah sesuai jenis kegiatan meliputi sweeping follow up DO


5. Penyuluhan/konseling dengan melibatkan lintas program terkait.

F. SASARAN
Sasaran dari program imunisasi adalah bayi, batita, anak usia sekolah
tingkat dasar, ibu hamil dan WUS,dan masyarakat umum adapun kriteria dan
identifikasi umur sasaran program imunisasi yaitu sebagai berikut:
1. Bayi dibawah umur 1 tahun ( 0-11 ) Bulan
2. Baduta usia ( 18-24 ) bulan
3. Ibu hamil Trimester 2
4. Wanita usia subur
5. Anak sekolah dasar (Kelas I, II, V )
6. Sasaran vaksinasi covid-19 yaitu : Masyarakat umum usia 6 tahun s/d usia
lanjut
7. Sasaran BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) yaitu : Balita usia 1 tahun
s/d 5 tahun

G. PERAN TERKAIT
1. Lintas Program
Penyuluhan/konseling dengan melibatkan lintas program terkait, adapun
identifikasi peran lintas program terkait adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN PROGRAM RINCIAN PERANAN


TERKAIT
1 Pelayanan Bidan desa, Darbin Sebagai pelaksana dalam
Imunisasi di kegiatan pelayanan imunisasi
Posyandu di posyandu
2 BIAS Promkes Sebagai pelaksana dalam
kegiatan sosialisasi BIAS
kepada orang tua siswa
3 Vaksianasi Promkes, Surveilans Sebagai pelaksana dalam
Covid-19 kegiatan sosialisasi Vaksinasi
COVID-19 kepada
masyarakat
4 BIAN (Bulan Promkes, Surveilans Sebagai pelaksana dalam
Imunisasi kegiatan sosialisasi BIAN
Anak kepada masyarakat atau ibu
Nasional) balita
3 Pemantaua Surveilans Sebagai pelaksana dalam
n KIPI penemuan kasus KIPI dan
penyelidikan lingkungan
sekitar terhadap penemuan
kasus

2. Lintas Sektor
Melakukan komunikasi dengan pihak lintas sektor terkait untuk
mendukung pelaksanaan program, melalui surat dan komunikasi langsung
tentang rencana pelaksanaan kegiatan. Adapun identifikasi peran lintas
sektor terkait adalah sebagai berikut:

NO SEKTOR RINCIAN PERANAN


TERKAIT
1 Aparat Desa - Sebagai pemegang wilayah
- Menyediakan Data Dasar
- Mendorong partisipasi warga dalam
kegiatan pelayanan imunisasi di
posyandu
- Mengkoordinir kader untuk membantu
pelaksanaan kegiatan.

2 Bhabinsa dan - Membantu menghadirkan sasaran


Bhabinkamtibmas vaksinasi covid-19
- Mendorong partisipasi warga dalam
kegiatan pelayanan imunisasi
2 Sekolah - Menyediakan data sasaran untuk
pelaksanaan kegiatan BIAS
- Menyiapkan siswa untuk pelaksanaan
BIAS
3 Kader - Melakukan pelaporan kasus
kesehatan terutama kejadian KIPI
- Membantu dalam menyediakan
sasaran kegiatan
- Membantu petugas/darbin dalam
kegiatan sweeping imunisasi

H. PEMBIAYAAN
Penyediaan alat suntik, Safety Box, Vaksin, bersumber dari alokasi P2 Imunisasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
Biaya Operasional yang terdiri dari :
 Transport petugas untuk pelayanan imunisasi (BIAS)
 Kunjungan investigasi KIPI
Bersumber dari BOK

I. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


JENIS SASAR PELAKSAN KETERA
NO WAKTU TEMPAT
KEGIATAN AN A NGAN
Pembekalan Satu
1 Kader 9 Desa Bidan Desa
Kader tahun 1x
OJT
imunisasi Bidan 1 tahun Puskesmas PJ
2.
rutin dan TT Desa 4x Gandusari Imunisasi
WUS
Pelayanan
Balita Setiap Polindes
Imunisasi Bidan Desa
3. Baduta Bulan Posyandu
Rutin
Validasi
Bidan 1 tahun Puskesmas PJ
4. Imunisasi
Desa 2x Gandusari Imunisasi
Rutin
Usia 6
Vaksinasi tahun Setiap Puskesmas Tim
3
Covid-19 s/d usia bulan dan 9 desa Vaksinasi
lanjut
Balita
BIAN (Bulan
Usia 1
Imunisasi Bulan Posyandu 9
4 tahun Bidan Desa
Anak Agustus desa
s/d 5
Nasional)
tahun
a. Surveilans Setiap
Wilayah Penanggun
KIPI Pasien ada
Puskesmas g Jawab
5 b. Analisa KIPI kasus
Gandusari Surveilans
hasil KIPI KIPI
Forum
komunikasi
imunisasi
Lintas 1x Puskesmas PJ
6. dan
Sektor setahun Gandusari Imunisasi
masyarakat
peduli
imunisiasi.
Distribusi
sarana dan
- Cold
pra sarana Logistik
Setiap Dinas Chain
7. pelayanan Imunisa
Bulan Kesehatan - Programer
imunisasi si
- Sopir
(vaksin, ADS,
safety box)
8. Monitoring Semua 1x setiap Polindes, Pemegang
rantai dingin Pustu bulannya Pustu Cold Chain
vaksin ke dan
Pustu dan Polinde
Bidan Desa s di
wilayah
kerja
Puskes
mas
Gandus
ari
Pemeliharaa
Cold Setiap Ruang Cold Pemegang
9. n Ringan
Chain Bulan Chain Cold Chain
Cold Chain
Pemeg
ang
Konsultasi Dinas
Progra
program ke 3x dalam Kesehatan PJ
10 m
Dinkes Kab. 1 tahun Kabupaten Imunisasi
Imunisa
Blitar Blitar
si
Dinkes
Pemeg
ang
Dinas
Rapat Progra
3x dalam Kesehatan PJ
11 Koordinator m
1 tahun Kabupaten Imunisasi
Imunisasi Imunisa
Blitar
si
Dinkes
Seluruh Setelah
Validasi
murid selesai PJ
Cakupan
yang pelaksan Puskesmas Imunisasi
12. Imunisasi
diimuni aan Gandusari dan Bidan
Anak
sasi di Imunisas Desa
Sekolah
sekolah i BIAS
Seluruh Seluruh
murid Oktober SD/MI
Pelayanan
yang dan wilayah Bidan Desa
13 imunisasi di
diimuni Novemb kerja dan Tim
sekolah
sasi di er Puskesmas
sekolah Gandusari
Surveilans
Kasus Oktober
KIPI SD/MI dan
KIPI dan PJ
14 pelaksanaan Puskesmas
murid Novemb Survailens
imunisasi di Gandusari
SD/MI er
sekolah
Usia 6
Vaksinasi tahun Setiap Puskesmas Tim
15
Covid-19 s/d usia bulan dan 9 desa Vaksinasi
lanjut

J. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Monitoring
Monitoring dilakukan dalam rangka melihat perkembangan dan
pencapaian, serta masalah dalam pelaksanaan imunisasi. Hasil monitoring
dapat dijadikan bahan acuan untuk perbaikan dan pengembangan
imunisasi selanjutnya. Kegiatan monitoring dilakukan secara berkala dan
berjenjang mulai dari tingkat desa hingga tingkat propinsi.
2. Evaluasi
Evaluasi kemampuan petugas
Untuk mengetahui kemampuan petugas dalam melaksanakan imunisasi
dilakukan evaluasi harian, dan dilakukan oleh kepala puskesmas atau
dinas kesehatan. Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak
baik positif maupun negatif pelaksanaan imunisasi berdasarkan indikator.
Dan hasil evaluasi tersebut dijadikan sebagai bahan pembelajaran guna
melakukan perbaikan dan pengembangan imunisasi berikutnya. Evaluasi
oleh pelaksana dilakukan setiap selesai pertemuan. Dinas Kesehatan
Kabupaten dan Propinsi dapat melakukan evaluasi bersama.
3. Pelaporan
Seluruh rangkaian hasil proses pelaksanaan imunisasi dibuatkan
laporan,dan di input ke aplikasi ASIK sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan informasi dan pembelajaran bagi pihak yang berkepentingan
Isi laporan memuat tentang : Waktu Pelaksanaan, jumlah peserta, Proses
pertemuan, masalah dan hasil capaian, hasil evaluasi.

Gandusari, 15 Januari 2023


Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Gandusari Pelaksana Program

dr. AGUS WINARTO YETI ENJAR WATI, S.Tr. Keb


NIP. 19660807 200003 1 008
NIP. 19690323 199001 2 001

Anda mungkin juga menyukai