Anda di halaman 1dari 2

Pada Januari 2020 lalu, dunia digemparkan dengan temuan kasus wabah virus corona

yang diduga sumber asalnya dari Kota Wuhan, Cina. Tak hanya kehidupan sosial-ekonomi
negara Cina yang berimbas atas wabah virus corona ini, negara lain pun ikut terkena imbasnya.
Khususnya Negara Indonesia, tempat dimana saya tinggal.

Saat awal ramai isu wabah virus corona, saya memperhatikan betul masyarakat Indonesia
merespon fenomena global ini dengan berbagai reaksi. Ada yang merespon dengan tenang,
serius, satire, sampai ada yang merespon dengan berbagai candaan. Hingga akhirnya pada 2
Maret 2020, Presiden Jokowi menyatakan bahwa ada dua warga Indonesia yang positif terjangkit
virus corona. Pernyataan Presiden Jokowi tsb rupanya mempengaruhi situasi dan kondisi
psikologis dan sosiologis masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang tinggal di wilayah
korban yang positif terjangkit virus corona. Masyarakat banyak yang menjadi panik dan
khawatir. Akibatnya di Indonesia timbul kekacauan dimana semua hanya fokus terhadap covid
19 itu, dan hal tersebut membuat aktivitas sehari hari menjadi terganggu sehingga muncul
permasalahan pendidikan, ekonomi, agama khususnya kesehatan. Disini banyak pihak yang
menyalahkan pemerintah karena dianggap terlalu menyepelekan dan lambat merespon kasus
covid-19.

Saya membaca artikel berjudul “ Hadapi Pandemi Corona, Jokowi Minta Realokasi
Anggaran “. Nah, berbicara mengenai artikel yang saya baca tersebut, melihat kondisi di
Indonesia setelah adanya Virus Covid-19 sungguh memprihatinkan, hal tersebut membuat
Pemerintah turun tangan mengatasi permasalahan yang ada, sebagai bentuk perhatian terhadap
masyarakat. Apalagi setelah membaca pernyataan Presiden kita, Jokowi, bahwa beliau meminta
dilakukan realokasi anggaran, baik dalam APBN maupun APBD.

Jujur saya sangat setuju dengan pernyataan Jokowi, Keputusan tegasnya memangkas
anggaran yang bukan prioritas demi kepentingan rakyatnya harus kita apresiasi. Pada
pernyataan tersebut pemerintah bertujuan agar anggaran yang dipangkas hendaknya dialihkan
terhadap masyarakat terkhusus masyarakat kecil. Mulai dari Fasilitas kesehatan yang
memadai akan membantu masyarakat memecahkan masalah kesehatan. Lalu, adanya bantuan
social dari pemerintah diharapkan mendukung kondisi moral masyarakat dan yang terakhir
adalah membantu UMKM dan wirausaha agar daya beli masyarakat naik. Berdampingan
dengan daya beli masyarakat yang naik, maka akan mempengaruhi presentase pertumbuhan
ekonomi Negara Indonesia. Sehingga disini jelas sekali bahwa Pemerintah sangatlah peduli
terhadap kondisi bangsanya. Semoga hal tersebut dapat berjalan dengan lancer dan dapat
memperbaiki kondisi bangsa ini.

Kejadian serupa juga terjadi di daerah saya tinggal. Pada hari Jumat (13/3/2020)
Pemerintah Kota Surakarta menyatakan kejadian luar biasa ( KLB) terhadap virus corona atau
Covid-19 setelah satu dari dua pasien positif corona yang dirawat di RSUD Dr Moewardi
Surakarta meninggal dunia. Dari hal itu pihaknya mengambil langkah untuk mengantisipasi
penyebarannya. Antara lain, penyelenggaraan Car Free Day setiap Minggu pagi diliburkan
sampai batas waktu yang belum ditentukan. Kemudian,menghimbau masyarakat untuk
menghindari banyak kerumunan warga. Selain itu Pemerintah Kota Solo juga mengumumkan
bahwa sekolah diliburkan untuk sementara waktu. Sebelum akhirnya Gubernur Jawa Tengah
mengemukakan hal yang sama.

Keputusan yang di tetapkan Pemerintah memang sangat merisaukan warga, tapi hal
tersebut demi kepentingan bersama agar tidak semakin banyak lagi korban yang berjatuhan. Saya
juga mengamati di daerah saya tinggal mulai dari pihak Kelurahan hingga per Rt sangat antusias
sekali mencegah penyebaran covid 19. Sosialisasi dan penyemprotan cairan antiseptic dilakukan
dengan sangat baik dengan respon masyarakat yang mendukung pula.

Anda mungkin juga menyukai