Anda di halaman 1dari 42

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PERAWATAN PASANEA
KECAMATAN SERAM UTARA BARAT
Jl.Trans Seram – Lintas Pasanea, Kode Pos 97532,
Hotline : 085211416702, Email : pkmpasanea7@gmail.com, website : puskesmaspasanea.weebly.com

KEPUTUSAN
PIMPINAN PUSKESMAS PERAWATAN PASANEA
NOMOR: 445/013/PKM-P/SUB/SK/I/2023
TENTANG

PENETAPAN INDIKATOR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PIMPINAN PUSKESMAS PERAWATAN PASANEA,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang transparan dan


akuntabel serta efektif dan efisien, perlu adanya penetapan indikator
Penilaian Kinerja Puskesmas;

b. bahwa untuk melihat apakah indikator tersebut akan dilaksanakan dan


mencapai target yang telah ditetapkan maka perlu dilakukan penilaian
kinerja;

c. bahwa sehubungan dengan yang dimaksud pada huruf a dan b,


diperlukan Keputusan Pimpinan Puskesmas Perawatan Pasanea tentang
Penetapan Indikator Penilaian Kinerja Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran


Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor 112, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia nomor 5038);

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman


Manajemen Puskesmas ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2019


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2022


Tentang Indikator Nasional Mutu (INM) Pelayanan Kesehatan Tempat
Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan
Masyarakat, Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan dan Unit Transfusi
Darah (UTD);

MEMUTUSKAN:

MENETAPKAN : KEPUTUSAN PIMPINAN PUSKESMAS PERAWATAN PASANEA


TENTANG PENETAPAN INDIKATOR PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS.

KESATU : Penetapan Indikator Penilaian Kinerja Puskesmas sebagaimana


terlampir dalam keputusan ini;

KEDUA : Kebijakan Penetapan Indikator Penilaian Kinerja sebagaimana


tercantum dalam lampiran keputusan ini merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan;

KETIGA Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian


hari terdapat kekeliruan, akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pasanea
Pada tanggal : 11 Januari 2023

PIMPINAN PUSKESMAS PERAWATAN


PASANEA

DJAMALUDIN
NIP. 19740514 199702 1 001
Lampiran : Keputusan Pimpinan Puskesmas
Perawatan Pasanea Tentang
Penetapan Indikator Penilaian
Kinerja Puskesmas pada
Puskesmas Perawatan Pasanea
Nomor : 445/013/PKM-P/SUB/SK/I/2023
Tanggal : 11 Januari 2023

PENETAPAN INDIKATOR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

1. Penetapan Indikator Penilaian Kinerja Puskesmas Perawatan Pasanea


merupakan indicator kinerja minimal yang harus dipenuhi dan terdiri dari:
a. Indikator Kinerja Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP)
b. Indikator Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
c. Indikator Kinerja Upaya Kesehatan Perseorangan, Kefarmasian dan
Laboratorium (UKP Kefarmasian & Laboratorium)
d. Indikator Mutu
2. Monitoring dan evaluasi pada program dan pelayanan puskesmas dilakukan
setiap satu bulan sekali untuk memperoleh informasi tentang factor
penyebab dan upaya mengatasi.
A. INDIKATOR KINERJA KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)

TARGET KINERJA
NO INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET
I. PERENCANAAN
1. Penyusunan RUK melalui analisis dan perumusan prioritas masalah Laporan 100%
2. Ketepatan waktu penyusunan RPK Laporan 100%
3. Ketepatan waktu minilokakarya bulanan Laporan 100%
II. SDM/KEPEGAWAIAN
1. Pemenuhan jumlah SDM sesuai kebutuhan?ABK Laporan 100%
2. Pelaksanaan pelatihan untuk kompetensi SDM sesuai Laporan 100%
standar
3. Penilaian Kinerja Pegawai Laporan 100%
4. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat Laporan 100%
III. MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN Laporan 100%
1. Inventarisasi Alat Kesehatan secara berkala Laporan 100%
2. Pemeliharaan fungsi alkes dan sarpras secara berkala Laporan 100%
3. Melaksanakan kalibrasi alat Kesehatan secara berkala Laporan 100%
4. Penyusunan laporan pengelolaan limbah B3 Laporan 100%
5. Pelaksanaan simulasi kebakaran Laporan 100%
IV. KEUANGAN
1. Ketepatan pelaporan keuangan secara berkala Laporan 100%
2. Kelengkapan arsip keuangan Laporan 100%
3. Ketapatan laporan realisasi keuangan sebelum Laporan 100%
tanggal 1 bulan berikutnya
V. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KINERJA
1. Pelaksanaan monitoring PKP secara berkala Laporan 100%
2. Penyusunan laporan PKP Laporan 100%
3. Pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen/RTM Laporan 100%
4. Pelaksanaan Audit Internal Laporan 100%
5. Tindak Lanjut hasil umpan balik PKP dari Dinkes Laporan 100%
B. INDIKATOR KINERJA UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

UPAYA PELAYANAN DEFENISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN TAR SUMBER DATA


KESEHATAN GET

UKM ESENSIAL

Promosi Kesehatan Rumah Tangga (Minimal yang dikaji adalah 20% dari total rumah tangga) yang memenuhi 11-16 Jumlah rumah tangga yang 100% Laporan Bulanan
indikator PHBS rumah tangga (persalinan ditolong oleh nakes, bayi diberi ASI memenuhi 11-16 indikator PHBS Promosi Kesehatan
1. Tatanan Sehat eksklusif, menimbang bayi/balita secara teratur, konsumsi gizi rumah tangga dibagi jumlah sasaran
a. Rumah Tangga seimbang, menggunakan air bersih, menggunakan jamban pengkajian di kali 100%
sehat yang sehat, membuang sampah pada tempatnya, lantai kedap air,
memenuhi 11-16 aktivitas fisik tiap hari, tidak ada yang merokok di dalam
indikator PHBS maupun di luar rum.ah, cuci tangan pakai sabun, gosok gigi,
(Strata utama dan tidak menyalahgunakan miras/narkoba, PSN seminggu sekali,
paripurna) dan kepesertaan jaminan kesehatan) di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu tertentu.

b. Institusi Institusi Pendidikan (Minimal yang dikaji adalah 100% dari institusi pendidikan yang ada : TK, SD/MI, Jumlah institusi Pendidikan yang 100% Laporan Bulanan
Pendidikan yang SLTP/MTs, SLTA/MA yang memenuhi 12-15 indikator PHBS Institusi Pendidikan (Menggunakan air memenuhi 12-15 indikator PHBS Promosi Kesehatan
memenuhi 12-15 bersih, menggunakan jamban bersih dan sehat, membuang sampah pada tempatnya, mecuci tangan institusi Pendidikan dibagi jumlah
indikator PHBS dengan air yang mengalir & menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, tidak sasaran pengkajian di kali 100%
(strata utama dan merokok di sekolah, melaksanakan olahraga teratur, PSN seminggu sekali, mengukur BB & TB 6 bulan
paripurna sekali, kebiasaan memotong & membersihkan kuku, menggosok gigi, memakai sepatu, memanfaatkan
ruang UKS, dokter kecil dan dana sehat) di wilayah kerja puskemas pada kurun waktu tertentu.

c. Tempat kerja yang Tempat kerja (Minimal yang di kaji adalah 30% tempat kerja yang ada) yang memenuhi 8-9 inidkator Jumlah tempat kerja yang 20% Laporan bulanan
memenuhi PHBS tempat kerja untuk pabrik/perusahaan (Tidak merokok, membeli dan mengkonsumsi makanan memenuhi 8-9/7-8 indikator PHBS Promosi Kesehatan
minimal 8-9 / 7-8 sehat di tempat kerja, aktivitas/olahraga secara teratur, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, PSN tempat-tempat kerja dibagi jumlah
indikator PHBS seminggu sekali , sarana air bersih, jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan sasaran pengkajian di kali 100%.
Tempat-tempat APD), tempat kerja untuk bukan pabrik/perusahaan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS tempat kerja
kerja (tidak merokok, membeli dan mengkonsumsi makanan sehat di tempat kerja, aktivitas/olahraga secara
teratur, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, PSN seminggu sekali, sarana air bersih, jamban
sehat, membuang sampah pada tempatnya), di wilker puskesmas pada kurun waktu tertentu.

2. Intervensi/Penyuluhan
Kesehatan

a. Kegiatan Kelompok RT yang telah di intervensi, baik dengan penyuluhan kelompok dan atau bentuk intervensi Jumlah kegiatan penyuluhan 50% Laporan Bulanan
intervensi pada lain (dengan metode apapun) oleh petugas Puskesmas di wilker Puskesmas pada kurun waktu tertentu di kelompok /bentuk intervensi lain Promosi Kesehatan
kelompok rumah Posyandu pada rumah tangga melalui
tangga Posyandu yang ada di wilayah
puskesmas selama 1 tahun di bagi 4
di kali jumlah Posyandu yang ada
di silayah puskesmas di kali 100%

b. Kegiatan Institusi Pendidikan (TK, SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/MA) yang telah di intervensi baik dengan Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 100% Laporan Bulanan
intervensi pada penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun) oleh petugas puskesmas di intervensi lain pada institusi Promosi Kesehatan
institusi wilker puskesmas pada kurun waktu tertentu. Pendidikan yang di kaji PHBS
pendidikan selama 1 tahun di bagi (jumlah
institusi Pendidikan yang di kaji
PHBS) di kali 100%

c. Kegiatan Tempat kerja (Pemerintah, swasta, pabrik/home industri) yang telah di intervensi baik dengan Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 100% Laporan Bulanan
intervensi pada penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun) oleh puskesmas di Wilker intervensi lainpada tempat kerja Promosi Kesehatan
tempat kerja puskesmas pada kurun waktu tertentu. yang di kaji PHBS selama 1 tahun
di bagi (jumlah tempat kerja yang
di kaji PHBS) di kali 100%.

3. Pengembangan UKBM

a. Posyandu PURI Jumlah Posyandu mandiri di wilker puskesmas dalam waktu 1 tahun Jumlah posyandu mandiri di bagi 30% Laporan Bulanan
(Purnama jumlah posyandu di kali 100% Promosi Kesehatan
Mandiri)

4. Penyuluhan NAPZA Penyuluhan (kelompok dan massa) NAPZA di tingkat sebelum Jumlah Penyuluhan kelompok & 20% Laporan Bulanan
(Narkotika seseorang menggunakan NAPZA pada kelompok potensial massa NAPZA dibagi jumlah Promosi Kesehatan
Psikotropika dan Zat (generasi muda, tokoh masyarakat, kader dll) yang dilakukan seluruh kegiatan penyuluhan
Adiktif) oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun kelompok & massa pada
waktu tertentu kelompok potensial (generasi
muda, tokoh masyarakat, kader
dll) dikali 100%
a. Penyuluhan Penyuluhan (kelompok dan massa) NAPZA di tingkat sebelum seseorang menggunakan NAPZA pada Jumlah penyuluhan kelompok dan 20% Laporan Bulanan
NAPZA minimal kelompok potensial (generasi muda, tokoh masyarakat, kader dll) yang dilakukan oleh tenaga Kesehatan massa NAPZA dibagi jumlah Promosi Kesehatan
2 kali dalam di wilker puskesmas pada kurun waktu tertentu seluruh kegiatan penyuluhan
setahun kelompok dan massa pada
kelompok potensial (generasi muda,
tokoh masyarakat, kader, dll) di kali
100%

5. Pengembangan desa Laporan Bulanan Promosi Kesehatan


siaga aktif

a. Desa siaga aktif Kelurahan siaga aktif dengan Strata mandiri di wilker puskesmas Jumlah desa siaga aktif mandiri di 30% Laporan Bulanan
bagi jumlah total desa siaga aktif di Promosi Kesehatan
kali 100%

b. Desa siaga aktif Desa Siaga Aktif dengan strata Mandiri di wilker Puskesmas Jumlah desa siaga aktif Mandiri di 30% Laporan Bulanan
PURI (Purnama bagi jumlah total desa siaga aktif di Promosi Kesehatan
Mandiri) kali 100%

c. Pembinaan desa Pembinaan desa siaga aktif oleh petugas puskesmas minimal 3 kali dalam satu tahun di wilker Jumlah desa siaga aktif yang di bina 100% Laporan Bulanan
siaga aktif puskesmas pada kurun waktu tertentu minimal 3 kali di bagi jumlah total Promosi Kesehatan
desa siaga aktif di kali 100%

6. Promosi Kesehatan

a. Promosi Puskesmas dan jaringannya memberikan promosi kesehatan program prioritas kepada masyarakat Jumlah Puskesmas dan Jaringannya 100% Laporan Bulanan
Kesehatan untuk minimal 24 kali di puskesmas dan 3 jkali di jaringan dalam satu tahun kepada masyarakat yang datang melakukan promosi Kesehatan Promosi Kesehatan
program prioritas ke puskesmas dan jaringannya. program prioritas 24 kali di
di dalam Gedung puskesmas dan 3 kali di jaringan
puskesmas & dalam kurun waktu 1 tahun kepada
jaringannya masyarakat yang datang di bagi
(sasaran jumlah puskesmas dan jaringannya
masyarakat) di satu wilker dalam kurun waktu 1
tahun yang sama di kali 100%

b. Promosi Puskesmas memberikan promosi program prioritas melalui pemberdayaan masyarakat (kegiatan di luar Jumlah promosi program prioritas 100% Laporan Bulanan
Kesehatan untuk Gedung puskesmas) minimal 12 kali dalam satu tahun kepada masyarakat melalui pemberdayaan kepada Promosi Kesehatan
program prioritas masyarakat dalam kurun waktu 1
melalui tahun di bagi jumlah promosi untuk
pemberdayaan pemberdayaan masyarakat 12 kali
masyarakat di kepada masyarakat di satu wilker
bidang Kesehatan dalam kurun waktu 1 tahun yang
(kegiatan di luar sama di kali 100%
Gedung
puskesmas)
7. Program
pengembangan

a. Pembinaan Jumlah Poskestren yang dibina 100% Laporan bulanan


tingkat Pembinaan tingkat perkembangan poskestren oleh petugas puskesmas selama 1 tahun di wilker dibagi jumlah seluruh poskestren di promosi kesehatan
perkembangan puskesmas kali 100%. Catatan : bila tidak ada
poskestren poskestren maka tidak si anggap
minimal 1 kali sebagai pembagi
dalam setahun

b. 1 Poskestren aktif

c. Pembinaan Pembinaan tingkat perkembangan pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular (Posbindu PTM) oleh Jumlah posbindu PTM yang dibina 95% Laporan Bulanan
tingkat petugas puskesmas selama 1 tahun di bagi jumlah seluruh posbindu PTM Keswa
perkembangan PTM di kali 100%
posbindu PTM
minimal 6 kali
dalam setahun

d. Pembinaan
kelompok
masyarakat/Institu
si peduli
kesehatan
minimal 6 kali
dalam setahun

8. Lain-lain

a. Cakupan Pembinaan PHBS di tatanan Rumah Tangga adalah pengkajian & pembinaan PHBS di tatanan Rumah 65%
pengkajian dan Tangga dengan melihat 10 indikator, meliputi : Linakes, memberi ASI Eksklusif, menimbang bayi dan
pembinaan PHBS balita TIAP BULAN menggunakan, air bersih, mencuci tangan dengan sabun & air bersih,
di tatanan rumah menggunakan jamban sehat, memberantas jentik, makan sayur dan buah tidak merokok di dalam rumah
rangga Puskesmas. Pembuktian dengan : adanya data hasil kajian PHBS RT, adanya hasil analisis, rencana dan
jadwal tindak lanjut

b. Cakupan Kader posyandu mendapat pelatihan 5 orang per posyandu 1 kali dalam setahun 100%
pembinaan
pemberdayaan
masyarakat dilihat
melalui jumlah
kader yang diberi
pelatihan

c. Cakupan Posyandu Aktif adalah Posyandu yang dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan 100%
pembinaan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatannya utamanya lebih dari
UKM dilihat 50%, mempunyai kegiatan tambahan lebih dari 2 kegiatan, dana sehat yang dikelola oleh masyarakat
yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% kepala keluarga di wilayah kerja posyandu.
melalui
persentase
Posyandu
aktif
d. Presentasi Ada dana desa yang dialokasikan untuk UKBM 40%
desa yang
memanfaatka
n dana desa
untuk UKBM

e. Cakupan Gerakan yang melibatkan masyarakat khususnya ibu hamil melalui kegiatan edukasi untuk mendorong 100%
gerakan ibu hamil agar memeriksa kehamilan minimal 6 kali, konsumsi TTD, dan konsumsi makanan tambahan
bumil sehat selama kehamilan

f. Gerakan Gerakan yang melibatkan masyarakat khususnya orangtua bayi balita melalui kegiatan edukasi 100%
cegah pencegahan Stunting ABCDE yaitu Aktif konsumsi TTD, Bumil periksa kehamilan sebanyak 6x,
stunting Cukupi kebutuhan protein hewani, Datang posyandu setiap bulan, dan Eksklusif ASI bayi 0-6 bulan

g. Penyuluhan Kegiatan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Imunisasi kepada orangtua bayi- balita dan ibu 100%
imunisasi hamil di posyandu dan Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

Kesehatan Lingkungan Monitoring/inspeksi sanitasi/IS terhadap Sarana Air Bersih (SAB) yaitu jaringan perpipaan PDAM, Jumlah SAB yang di IS dibagi 90% Data Dasar, Laporan
sumur. jumlah SAB yang ada di kali 100% Bulanan
1. Penyehatan Air
a. Pengawasan
Sarana Air
Bersih (SAB)

b. SAB yang SAB dimana basil inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) secara teknis dan kualitas air minumnya sudah Jumlah SAB yang di inspeksi 75% Data Dasar, Laporan
memenuhi syarat memenuhi syarat kesehatn (kategori resiko rendah dan sedang), sehingga air untuk dipakai kebutuhan Kesehatan Lingkungan (IKL) dan Bulanan
Kesehatan sehari-hari (termasuk untuk kebutuhan makan dan minum) di wilker Puskesmas pada kurun waktu diperiksa kualitas airnya yang
tertentu. memenuhi syarat Kesehatan dibagi
jumlah SAB yang di inspeksi
kesehtan Lingkungan (IKL) di kali
100%.

c. Rumah Tangga RT yang memiliki akses terhadap SAB (Mudah mendapatkan air bersih yang berasal dari SAB terdekat, Jumlah RT yang memiliki akses 95% Data Dasar, Laporan
yang memiliki tidak harus memiliki SAB sendiri, bisa dari SAB umum, kerabat dekat, tetangga dll)Fprogram di wilker SAB dibagi jumlah RT yang ada di Bulanan
akses terhadap puskesmas pada kurun waktu tertentu kali 100%
SAB

2. Peyehatan Makanan Monitoring/Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Pengelolaan Makanan (restoran/Rumah makan, Jumlah TPM yang dibina di bagi 90% Data Dasar, Laporan
dan minuman depot air minum, Jasa Boga/Catering, makanan jajanan, kantin sekolah). Pembinaan terhadap TPM yang jumlah TPM yang ada di kali 100% Bulanan
a. Pembinaan ada di wilker puskesmas minimal 1 kali setahun.
Tempat
Pengelolaan
Makanan (TPM)

b. TPM yang TPM yang dari segi fisik (sanitasi), penjamah, kualitas makanan memenuhi syarat tidak berpotensi Jumlah TPM yang memenuhi syarat 90% Data Dasar, Laporan
memenuhi syarat menimbulkan kontaminasi atau dampak negative Kesehatan, lebih valid apabila disertai dengan bukti kesehatan di bagi jumlah TPM yang Bulanan
Kesehatan basil Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) di wilker Puskesmas pada kurun waktu tertentu. di bina di kali 100%

c. TPM yang TPM yang dari segi fisik (sanitasi), penjamah kualitas makanan memenuhi syarat tidak berpotensi Jumlah TPM yang memenuhi syarat 20% Data Dasar, Laporan
memiliki menimbulkan kontaminasi atau dampak negative Kesehatan, lebih valid apabila disertai dengan bukti Kesehatan dan memiliki sertifikat Bulanan
sertifikat laik basil Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) dan sertifikat laik hygiene sanitasi di wilker puskesmas pada laik hygiene sanitasi di bagi jumlah
hygiene sanitasi kurun waktu tertentu TPM yang dibina di kali 100%

3. Penyehatan
perumahan dan
sanitasi dasar

4. Pembinaan Tempat- Monitoring/Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)/ Pembinaan dengan menggunakan form IKL TTU Jumlah TTU yang dibina di bagi 900/4 Laporan bulanan
tempat Umum dan rekomendasi teknis dll terhadap penanggung jawab dan petugasnya terhadap TTU prioritas/wajib jumlah TTU yang ada di kali 100%
a. Pembinaan (sarana Kesehatan, saran Pendidikan, sarana ibadah, pasar dan TTU lainnya) di wilker puskesmas pada
sarana TTU kurun waktu 1 tahun sekali

b. TIU yang TIU yang memenuhi syarat Kesehatan Kesehatan sesuai dengan pedoman yang ada, dimana secara Jumlah TTU yang memenuhi syarat 95% Laporan bulanan
memenuhi syarat teknis cukup aman untuk dipergunakan dan tidak memiliki resiko negative terhadap pengguna, petugas Kesehatan di bagi jumlah TTU
kesehatan dan lingkungan sekitar di wilker puskesmas pada kurun waktu tertentu yang dibina/yang di periksa di kali
100%

5. Yankesling (klinik
sanitasi)

a. Konseling sanitasi Pelayanan berupa Konseling sanitasi yang diberikan kepada pasien/penderita penyakit yang berbasis Jumlah oasien PBL yang di 30% Laporan Bulanan
lingkungan (PBL), yaitu ISPA, pneumonia, TBC, DBD, Malaria, Chikungunya, Flu burung, Filariasis, konseling di bagi dengan jumlah
Diare, kecacingan, kulit Pes, Leptopirosis, keracunan makanan dan peptisida di wilker puskesmas pada pasien PBL di wilayah puskesmas
kurun waktu tertentu. Data pasien PBL yang di konseling adalah data tahun berhjalan (n). di kali 100%.

b. Kunjungan Inspeksi Inspeksi Kesehatan lingkungan terhadap sarana pasien PBL yang telah di konseling Jumlah inspeksi Kesehatan 75% Laporan bulanan
Kesehatan lingkungan (IKL) sarana pasien puskesmas
lingkungan PBL di bagi jumlah pasien yang di
Penyakit Berbasis konseling/ terindikasiPBL di kali
Lingkungan (PBL) 100%

c. Intervensi terhadap Pasien PBL menindaklanjuti saran perbaikan terhadap factor resiko PBL Jumlah pasien PBL 25% Laporan bulanan
pasien BPL yang di menindaklanjuti dan atau di puskesmas
IKL tindaklanjuti saran perbaikan
terhadap factor resiko PBL di bagi
jumlah IS di kali 100%

6. Sanitasi total Berbasis


Masyarakat (STBM) =
Pemberdayaan
Masyarakat

a. Rumah tangga RT yang memiliki akses jamban apabila KK tersebut dengan mudah dapat menjangkau dan Jumlah RT yang memiliki akses 95% Laporan Bulanan
memiliki akses memanfaatkan jamban terdekat mengakses terhadap jamban sehat di wilker puskemas dalam waktu 1 jamban sehat di bagi jumlah rumah Puskesmas
terhadap jamban tahun yang ada di kali 1005
sehat

b. Desa yang sudah Desa yang masyarakatnya sudah tidak ada yang berperilaku BAB di sembarangan tempat tetap sudah Jumlah desa yang sudah ODF di 75% Laporan Bulanan
ODF BAB di tempat yang terpusat/jamban sehat pada kurun waktu tertentu. Setiap puskesmas minimal bisa bagi jumlah desa yang ada di kali STBM
menciptakan 1 desa ODF (Open Defecation Free). 100%

c. Jamban Jamban yang dapat mencegah kontaminasi ke badan air, dapat mencegah kontak antara manusia dan Jumlah jamban yang memenuhi 70% Laporan Bulanan
Sehat/Layak tinja, tinja di tempat yang tertutup, dapat mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit akibat syarat Kesehatan di bagi jumlah STBM
terjadinya kontaminasi terhadap lingkungan sekitar, tidak berbau dan mudah dibersihkan, lubang kloset jamban yang ada di kali 100%
tidak berhubungan langsung dengan kotoran (system leher angsa, ada septic tank dll).

d. Pelaksanaan Kegiatan pemberdayaan masyarakat desa untuk merubah perilaku, hygiene dan sanitasi dengan metode Jumah desa yang diberdayakan di 100% Laporan Bulanan
kegiatan STBM di pemicuan, penyuluhan, pembinaan, pemberdayaan lainnya, pembentukan jejaring, koordinasi dengan bagi jumlah desa yang ada di kali STBM
puskesmas aparat desa, pembentukan komite, pembentukan natural leader, MMD, penyusunan rencana tindak lanjut 100%
dll. 5 elemen STBM yang diharapkan dapat dilakukanoleh masyarakat yaitu : Tidak BAB di sembarang
tempat, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah
dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga denga naman.

Pelayanan Kesehatan Ibu,


Anak dan Keluarga
Berencana

1. Kesehatan Ibu

a. Pelayanan Kunjungan pertama kali ibu hamil unutk mendapatkan pelayanan antenatal/ante natal care (ANC) sesuai Jumlah ibu hamil yang 100% Laporan PWS-KIA
Kesehatan untuk standar oleh petugas Kesehatan pada kurun waktu tertentu. mendapatkan pelayanan ANC
ibu hamil (K1) sesuai standar (K1) di bagi sasaran
ibu hamil di kali 100%

b. Pelayanan Pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal 1 kali pada trismester I, 1 Jumlah ibu hamil yang 100% Laporan PWS-KIA
Kesehatan untuk kali pada trismester II dan 2 kali pada trismester III yang dilakukan bidan dan atau Dokter mendapatkan pelayanan ANC
ibu hamil (K4) sesuai standar (K4) di bagi sasaran
Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10 T: ibu hamil di kali 100%

a. Timbang BB dan ukur TB.


b. Ukur TD.
c. Nilai status gizi )Ukur LILA).
d. Ukur tinggi puncak Rahim (TFU).
e. Tentukan presentasi janin dan Denyut Janin (DJJ).
f. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi TT bila diperlukan.
g. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
h. Tes laboratorium, tes kehamilan, pemeriksaan HB, Pemeriksaan golda (bila belum pernah dilakukan
sebelumnya), pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi) yang pemberian pelayanannya
disesuaikan dengan trismester kehamilan.
i. Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan.
j. Temu wicara (konseling) (SPM ke 1)

c. Pelayanan Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga Kesehatan yang mempunyai kompetensi Jumlah persalinan oleh tenaga 100% Laporan PWS-KIA
persalinan oleh kebidanan pada kurun waktu tertentu (SPM ke 2). Kesehatan yang kompeten di bagi
tenaga Kesehatan sasaran ibu bersalin di kali 100%
(Pn)
d. Pelayanan Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga Kesehatan yang mempunyai kompetensi Jumlah persalinan oleh tenaga 100% Laporan PWS-KIA
Persalinan oleh kebidanan di fasilitas pelayanan Kesehatan pada kurun waktu tertentu Kesehatan yang kompeten di
tenaga Kesehatan fasyankes di bagi jumlah sasaran
di fasilitas ibu bersalin di kali 100%.
Kesehatan

e. Pelayanan Nifas Pelayanan kepada ibu masa 6 jam – 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali, 1 kali Jumlah ibu nifas yang memperoleh 97% Laporan PWS-KIA
oleh tenaga pada 6 jam pasca persalianan sd 3 hari, 1 kali pada hari ke 4 sd hari ke 28 dan 1 kali pada hari ke 29 sd 3 kali pelayanan nifas sesuai
Kesehatan (KF) hari ke 42 (termasuk pemberian Vit A 200.000 IU 2 kali serta persiapan dan atau pemasangan KB) pada standar di bagi sasaran ibu bersalin
kurun waktu tertentu. di kali 100%.

f. Penanganan Ibu dengan komplikasi kebidanan yang di tangani secara defenitif (sampai selesai) di fasyankes dasar Jumalh ibu hamil bersalin dan nifas 80% Laporan PWS-KIA
komplikasi dan rujukan pada kurun waktu tertentu. Komplikasi yang mengancam jiwa ibu antara lain : abortus, dengan komplikasi kebidanan yang
kebidanan (PK) hyperemesis gravidarum, perdarahan pervagina, hipertensi dalam kehamilan, kehamilan lewat waktu, mendapatkan pelayanan sampai
ketuban pecah dini, kelainan letak/presentasi janin, premature, kehamilan ganda dan kasus non obstetric. selesai di bagi 20% sasaran ibu
hamil di kali 100%

2. Kesehatan Bayi

a. Pelayanan Neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 sd 48 jam setelah lahir, pelayanan yang Jumlah neonatus yang mendapat 100% Laporan PWS-KIA
Kesehatan diberikan meliputi IMD, salep mata, perawatan tali pusat, injeksi Vit. K1, imunisasi hepatitis B (HB 0) pelayanan sesuai standar pada 6-48
neonates pertama dan manajemen terpadu bayi muda (MTBM) jam setelah lahir di bagi sasaran
(KN1) lahir hidup di kali 100%

b. Pelayanan Neonatus umur 0-28 hari yang memperoleh pelayanan Kesehatan sesuai standar paling sedikit 3 kali Jumlah neonatus umur 0-28 hari 100% Laporan PWS-KIA
Kesehatan dengan distribusi waktu 1 kali pada 6-48 jam setelah lahir, 1 kali pada hari ke 3-7, 1 kali pada hari ke 8- yang memperoleh 3 kali pelayanan
Neonatus 0-28 28 pada kurun waktu tertentu (standar pelayanan minimal ke 3) kunjungan neonatal sesuai standar
hari (KN lengkap) di bagi sasaran lahir hidup di kali
100%.

c. Penanganan Neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan sesuai standar oleh tenaga Jumlah neonatu.s dengan 80% Laporan PWS-
komplikasi kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan pada kurun waktu komplikasi yang mendapat KIA
neonatus tertentu.Neonatal dengan komplikasi adalah. neonatus dengan penyakit dan kelainan penanganan sesuai standar
yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan/kematian, dan neonatus dengan dibagi 15% sasaran lahir
komplikasi. meliputi trauma lahir, asfiksia, ikterus, hipotermi,Tetanus Neonatorum, hidup kali 100%
sepsis, Bayi Berat Badan Lahir (BBLR) kurang dari 2500 gr, kelainan kongenital,
sindrom gangguan pernafasan maupun termasuk klasifikasi kuning dan merah pada
MTBM

d. Pelayanan Bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna sesuai standar minimal 4 (empat) kali Jumlah bayi usia 29 hari- 11 97% PWS-KIA
Kesehatan bayi 29 yaitu 1 (satu) kali pada umur 29 hari - 2 bulan; 1 (satu) kali pad.a umur 3-5 bulan, 1 bulan yang telah memperoleh
hari-11 bulan (satu) kali pada umur 6-8 bulan dan 1( satu) kali pada umur 9-11 bulan sesuai 4 kali pelayanan kesehatan
standar dan telah lulus KN lengkap pada kurun waktu sesuai standar dibagi sasaran
bayi dikali 100%
tertentu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pemberian injeksi Vitamin Kl ,
pemberian Vitamin A 1 (satu) kali, imunisasi dasar lengkap, SDIDTK 4 kali bila sakit di
MTBS.

3. Kesehatan Anak balita


dan anak pra sekolah

a. Pelayanan Anak balita umur 12-59 bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi Jumlah anak balita umur 12- 100% Laporan PWS-KIA
Kesehatan anak pemantauan pertumbuhan minimal 8 (delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; pemantauan 59 bulanyang memperoleh
balita (12-59 perkembangan minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun; pemberian vitamin A dosis pelayanan kesehatan sesuai
bulan) tinggi 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun pada kurun waktu tertentu. standar dibagi sasaran anak
balita dikali 100%

b. Pelayanan Balita umur 0-59 bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi Jumlah balita umur 0-59 100% Laporan PWS-KIA
Kesehatan balita penimbangan minimal 8( delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; pengukuran panjang/ tinggi bulan yang mendapat
(0-59 bulan) badan minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun; pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pelayanan kesehatan balita
2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun dan pemberian Imunisasi dasar lengkap dalam kurun sesuai standar dibagi sasaran
waktu 1 (satu) tahun. ( Standar Pelayanan Minimal ke 4) balita dikali 100%

4. Kesehatan Anak Usia


Sekolah dan Remaja

a. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SD/MI/SD yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka Jumlah sekolah setingkat SD/ 100% Laporan bulanan
SD/MI yang penjaringan Kesehatan (sesuai Bulru Petunjuk Telmis Penjaringan Kesehatan Ml/ SD yang melaksanakan ARU
melaksanakan danPemeriksaan Berkala) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu pemeriksaan penjaringan
pemeriksaan Kesehatan dibagi jumlah
seluruh sekolah setingkat
penjaringan
SD/MI/SD yang ada dikali
Kesehatan 100%

b. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMP/MTs/SMP yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka Jum.lah sekolah setingkat 100% Laporan bulanan
SMP/MTs yang penjaringan kesehatan (sesuai Petunjuk Teknis Penjaringan dan Pemeriksaan SMP/MTs/ SMP yang
Berkala) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu melaksanakan ARU
melaksanakan pemeriksanaan penjaringan
pemeriksaan kesehatan dibagi jumlah
penjaringan sekolah setingkat SMP/MTs/
kesehatan SMP yangada dikali 100%
c. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMA yang mendapatkan pemeriksaan dalam Jumlah sekolah setingkat 92,5 Laporan bulanan
SMA/MA/SMK rangka penjaringan kesehatan (sesuai Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan dan SMA/MA/SMK/SMA yang % ARU
yang Pemeriksaan Berkala) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu. melaksanakan
melaksanakan pemeriksanaan penjaringan
pemeriksaan kesehatan dibagi jumlah
penjaringan sekolah setingkat
Kesehatan SMA/MA/SMK/SMA yang
ada dikali 100%

d. Pelayanan Mu.rid kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB yang mendapatkan pemeriksaan Jumlah murid kelas VII 100% Laporan bulanan
dalam. rangka penjaringan kesehatan (sesuai Petunujuk Teknis Penjaringan setingkat
Kesehatan pada Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun ARU
usia Pendidikan waktu tertentu . SMP/ MTs/ SMPLB yang
dasar kelas VII diperiksa penjaringan
setingkat kesehatan dibagi jumlah rill
SMP/MTs murid kelas VII setingkat
SMP/ Mrs/ SMPLB dikali
100%

e. Setiap anak pada Penjaringan Kesehatan anak usia Pendidikan dasar, minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas 7 yang Jumlah semua anak usia Pendidikan 100% Buku Rapor
usia Pendidikan dilakukan oleh puskesmas. Meliputi : dasar kelas 1 dan 7 yang ada di Kesehatanku
dasar wilayah kerja di wilayah
mendapatkan a. Penilaian status gizi (TB, BB, tanda klinis anemia) kabupaten/kota tersebut dalam
skrining b. Penilaian TTV(tekanan darah, frekuensi nadi dan napas) kurun waktu satu tahun ajaran
Kesehatan sesuai
c. Penilaian Kesehatan gigi dan mulut
standar
Penilaian ketajaman indera pendengaran dengan garpu tala (standar pelayanan minimal ke 5)

f. Murid kelas X Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka Jumlah murid kelas X setingkat 92,5 Laporan bulanan
setingkat penjaringan Kesehatan (sesuai pedoman) di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu tertentu. SMA/MA/SMK/SMALB dan % ARU
SMA/MA/ yang setingkat yang diperiksa
diperiksa penjaringan Kesehatan dibagi
penjaringan jumlah riil murid kelas X setingkat
Kesehatan SMA/MA/SMK/SMALB di kali
100%

g. Pelayanan Remaja usia 10-18 tahun yang sekolah dan yang tidak sekolah yang mendapatkan pelayanan Kesehatan Jumlah remaja yang sekolah dan 68% Laporan Bulanan
Kesehatan remaja remaja berupa KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) pelayanan medis dan konseling di wilker yang tidak sekolah yang mendapat ARU
puskesmas pada kurun waktu tertentu pelayanan Kesehatan remaja berupa
slaining, pelayanan medis dan
konseling di bagi jumlah remaja
pada Badan Pusat Statistik(BPS) di
kali 100%.

5. Pelayanan Keluarga
Berencana (KB)

a. KB aktif Peserta KB baru dan lama yang masih aktif menggunakan alat dan obat kontrasepsi (alokon) terus Jumlah peserta KB aktif di bagi 70% LB3 USUB
(Contraceptive menerus hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan yang ada di jumlah PUS di kali 100%
Prevalence Rate/ wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu dalam konsep kohort PA bukanlah akseptor kunjungan
CPR) ulang, sehingga perhitungan seorang akseptor sebagai PA hanya dilakukan 1 kali dalam 1 tahun kalender

b. Peserta KB Baru PUS yang abru pertama kali menggunakan metode kontrasepsi termasuk merekayang pasca keguguran Jumlah peserta KB baru di bagi 10% LB 3 USUB
sesudah melahirkan atau pasca istirahat minimal 3 bulan pada kurun waktu tertentu. jumlah PUS di kali 100%

c. Akseptor KB Peserta yang tidak melanjutkan penggu.naan kontrasepsi (drop out) dalam 1 (satu) Jumlah peserta KB yang <3 , LB3USUB
Drop Out tahun kalender diwilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .Kasus drop mengalami komplikasi dibagi 5%
out tidak termasuk mereka yang ganti cara. jumlah KB aktif dikali 100%
Jumlah peserta KB yang
drop out dibagi jumlah
peserta KB aktif dikali 100
%.
Catatan Untuk kinerja
Paskesmas:
< 3,5% = 100%;
3,5-4,5% = 75%;
>4,5-7,5%=50%;
>7,5- 10%=25%
>10% :::::i 0%

d. PUS dengan 4T PUS dengan 4 Terlalu (4 T), yaitu berusia kurang dari 20 tahun, berusia lebih dari 35 Jumlah PUS4Tber KB 80% LB3USUB,
ber KB tahun, telah memiliki anak hidup lebih dari 3 (tiga) orang atau anak terakhir belum dibagi jumlah PUSdengan
berusia 2 (dua) tahun yang menjadi peserta KB di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu 4T dikali 100%

e. KB pasca PUS yang mulai menggunakan alat kontrasepsi langsung Jumlah PUSyang mengikuti 60% LB3USUB
persalinan KB pasca persalinan dibagi
sampai dengan 42 (empat puluh dua) hari sesudah melahirkan di wilayah kerja jumlah persalinan dikali 100
Puskesmas pada kurun waktu tertentu %

f. Ibu hamil yang Ibu hamil yang melakukan ANC pertama kali/kunjungan Jumlah ibu hamil Kl yang 95% LAPORAN PPIA
diperiksa HIV diperiksa HIV dibagi ibu
pertama ke Puskesmas ( Kl) dan diperiksa Human Imuno Deficiency Virus (HIV) di hamil Kl dikali 100 %
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Pelayanan Gizi

1. Pelayanan Gizi
masyarakat

a. Pemberian kapsul Bayi umur 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A biru (100.000 IU) di wilayah kerja Jumlah bayi umur 6-11 100% LB3-Gizi
vitamin A (warna Puskesmas pada kurun waktu tertentu pada kurun waktu tertentu bulan mendapat kapsul
biru) dosis tinggi Vitamin A biru (100.000 IU)
pada bayi umur 6- dibagijumlah bayi umur 6-11
11 bulan bulan yang ada dikali 100%

b. Pemberian kapsul Anak balita umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A merah (200.000 IU) 2 kali Jumlah anak balita umur 12- 100% LB3-Gizi
vitamin A (warna pertahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu 59 bulan mendapat kapsul
merah) dosis vitamin A 2 ( dua) kali per
tinggi pada bayi tahun dibagi jumlah anak
umur 12-59 bulan balita umur 12-59 bulan yang
2 (dua) kali ada di wilayah kerja
setahun Puskesmas dikali 100%

c. Pemberian 90 Ibu hamil yang selama kehamilannya mendapat 90 (Sembilan puluh) tablet Besi Jumlah ibu hamil dapat 90 95% LB3-Gizi
tablet besi pada kumulatif di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu (sembilan puluh) tablet Besi
ibu hamil kumulatif dibagi jumlah
sasaran bumil di wilayah
kerja Puskesmas kerja dikali
100%

d. Pemberian tablet Remaja Putri (SMP dan SMA) yang mendapat 1 (satu) tablet tambah darah per minggu Jumlah remaja putri yang 30% LB3-Gizi
Tambah darah sepanjang tahun di suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu mendapat 1 (satu) tablet
pada remaja putri tambah darah per minggu
dibagi jumlah remaja putri
di suatu wilayah kerja dikali
100%

2. Penanggulangan
gangguan gizi

a. Pemberian PMT Balita kurus yang ditemukan dan mendapat PMT pemulihan Jumlah balita kurus yang 85% LB3-Gizi
pada balita kurus ditemu.kan dan mendapat
(PMT-P) di suatu wilayah kerja pada ku.run waktu tertentu.Balita kurus yaitu balita yang PMT pemulihan dibagi
secara antropometri berdasarkan berat badan menu.rut tinggi badan di bawah-2 SD ( jumlah balita kurus yang
menu.rut Z-score) ditemukan di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu
tertentu dikali 100%

b. Ibu hamil KEK Bumil KEK dengan LILA<23,5 cm yang ditemu.kan dan mendapat PMT pemulihan di Jumlah bumil KEK yang 80% LB3-Gizi
yang mendapat suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu mendapat PMT pemulihan
PMT-pemulihan dibagi jumlah bumil KEK di
wilayah kerja Puskesams
pada kurun waktu tertentu
dikali 100%

c. Balita gizi buruk Balita gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan Jumlah balita gizi buruk yang 100 LB3-Gizi
mendapat mendapat perawatan sesuai %
perawatan sesuai sesuai standar tatalaksana gizi buruk di wilayah kerja Puskesams Puskesmas pada kurun standar tatalaksana gizi buruk
standar tatalaksana waktu tertentu. Balita gizi buru.k yaitu balita yang secara antropometri berdasarkan berat dibagi jumlah balita gizi
gizi buruk badan menu.rut tinggi. badan kurang dari -3 SD ( menu.rut Z- score) buruk yang ditemukan dikali
100%

3. Pemantauan status gizi

a. Penimbangan balita Balita yang ditimbang berat badannya di wilayah kerja Jumlah balitayang ditimbang 80% LB3-Gizi
D/S berat badannya (D) dibagi
Puskesmas pada kurun waktu tertentud jumlah balita yang ada ( S)
dikali 100%

b. Balita naik berat Balita yang naik berat badannya sesuai dengan standar di wilayah kerja Puskesmas Jumlah balita yang naik 70% LB3-Gizi
badannya (N/D) pada kurun waktu. tertentu. berat badannya sesuai
dengan standar

(N) dibagi jumlah balita yang


naik dan tidak naik berat
badannya (N+T) di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu. dikali 100%

c. Balita bawah garis Balita yang grafik pertumbuhannya berada di bawah garis Jumlah balita yang grafik < LB3-Gizi
merah (BGM) pertumbuhannya berada di 1,8
merah pada Kartu. Menuju Sehat (KMS) pada kurun waktu tertentu. bawah garis merah pada %
KMS dibagi jumlah balita
yang ditimbang di wilayah
kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu.
dikali 100%

Catatan untuk kinerja


Puskesmas:
<1,8 % = 100%;
1,8 - 2 % = 75%;
>2- 2,25 o% = 50%;
>2,25 - 2,5 % = 25%
> 2,5 % = 0%
d. Rumah Tangga Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium di wilayah kerja Puskesmas Jumlah rum.ah tangga yang 90% Swvei
mengkonsumsi pada kurun waktu tertentu. mengkonsumsi garam
garam beryodium beryodium.dibagi jumlah
rum.ah tanngga yang diswvei
di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu.
dikali 100%

e. Ibu hamil kurang Ibu hamil yang hasil pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) nya kurang dari 23,5 cm di Jumlah ibu hamil dengan < LB3-Gizi
energi kronis wilayah kerja Puskesams Puskesmas pada kurun waktu tertentu LiLA kurang dari 23,5 cm 19,7
(KEK) dibagi jumlah ibu hamil %
diukur LiLA dikali 100%
Catatan untuk kinerja
Puskesmas:
<19,7= 100%
19,7 - 22,5%= 75%
> 22,5 - 25%=50%
> 25 - 27,5%= 25%
> 27,5 - 30%= 0%
f. Bayi usia 6 (enam) Bayi usia 6 bulan yang di beri ASI saja tanpa makanan/ cairan lain kecuali obat, Jumlah bayi usia 6 bin 47 LB3-Gizi
bulan mendapat vitamin dan mineral mendapat ASI Eksklusif di
ASI Eksklusif suatu wilayah pada periode
tertentu di bagi jumlah bayi O
- 6 bulan yang di periksa

g. Bayi yang baru Proses menyusu di mulai secepatnya segera setelah lahir,IMD di lakukan dg cara Jumlah bayi baru lahir yang 47 LB3-Gizi
lahir mendapat kontak kulitke kulit bayi dgn ibunya segera setelah lahir dan berlangsung minimal 1 mendapat IMD di satu
IMD (Inisisasi jam wilayah pada periode tertentu
Menyusui Dini) di bagi jumlah seluruh bayi
baru lahir di suatu wilayah
pada periode tertentu di
kalikan 100 o/o

h. Balita Pendek Keadaan balita gizi kurang yang diukur menurut indeks panjang badan atau tinggi Jumlah balita stunting di <20 LB3-Gizi dan
(Stunting) badan menurut umur kurang dari -2 standar deviasi (PB/U atau TB/U < -2 SD) bagi dengan jumlah balita %
berdasarkan standar WHO Antro 2005 bulan timbang
yang di periksa dikali 100
%
Catatan ldnerja Paskesmas:
< 25,2 = 100%
25.2 - <30 = 75%
30 - <35 = 50%
35- <40 = 25%
40 = 0%

Upaya Pencegahan dan


pengendalian Penyakit

1. Diare

a. Pelayanan Balita Penemuan kasus Diare balita di sarana kesehatan dan kader di wilayah kerja Jumlah balita Diare yang 100 Laporan Bulanan
diare Puskesmas pada kurun waktu tertentu. ditemukan dibagi target % P2M
dikali 100%

Target = (10% x 441/1000


JUMLAH PENDUDUK ) x
jumlah balita di wilayah kerja
Puskesmas

b. Pelaksanaan LROA aktif bila melakukan minimal 2 ( dua) dari 6 kegiatan LRO, yaitu Kegiatan LROA secara terus 100 Laporan Bulanan
kegiatan Layanan menerus dalam 3 bulan % P2M
rehidrasi oral aktif 1. Layanan konseling rehidrasi diare/ promosi upaya rehidrasi oral dan pemberian terakhir dalam periode
(LROA) Zinc pelaporan tahun berjalan

2. Tata laksana diare

3. Sosialisasi dan peningkatan kapasitas masyarakat tentang diare dan upaya


pencegahan dan penanggulangannya
4. Pemberian pelayanan penderita diare dengan dehidrasi ringan sampai sedang

5. 0bservasi penderita diare dengan dehidrasi ringan sampai sedang paling sedikit 3 (
tiga) jam

6. Mengajarkan pada orang tua/pengasuh/keluarganya cara penyiapan oralit dan


banyak oralit yang harus diminum

2. ISPA

a. Penemuan Kasus Pneumonia balita yang ditemukan dan ditangani di wilayah kerja Puskesmas Jumlah penderita Pnemonia 85% Laporan Bulanan
penderita pada kurun waktu tertentu balita yang ditangani dibagi P2M
Pneumonia Balita target balita dikali 100%.

Target balita = 4,45 % x


(lOo/ox jumlah penduduk)

3. Kusta

a. Pemeriksaan Pemeriksaan kontak serumah dan tetangga sejumlah lebih Jumlah kontak dari kasus lebi Laporan Bulanan
kontak dari kasus Kusta baru yang diperiksa h P2M
kusta baru kurang 10 (sepuluh) rumah disekitar penderita Kusta baru yang diperiksa. Dengan dalam 1 (satu) tahun dibagi dari
asumsi jumlah kontak yang ada disekitar penderita sejum.lah 25 orang di wilayah kerja jumlah kontak dari kasus 25%
Puskesmas pada kurun waktu tertentu Kusta baru seluruhnya dikali
100%

b. RFT penderita Release From Treatment (RFT) bila penderita baru tipe PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan Jumlah penderita baru PB 1 lebih Laporan Bulanan
kusta tipe MB 2 (dua) tahun sebelumnya menyelesaikan pengobatan tepat waktu di wilayah (satu) tahun sebelumnya dan dari P2M
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu MB 2 (dua) tahun 90%
sebelumnya menyelesaikan
pengobatan tepat waktu
dibagi jumlah penderita baru
PB 1 (satu) tahun sebelumnya
dan MB 2 (dua) tahun
sebelumnya yang mulai
pengobatan dika1i 100%

c. Penderita baru Penderita Kusta tipe PB (dari 1 tahun sebelumnya) dan tipe MB (dari 2 tahun Jumlah penderita baru PBdan lebi Laporan Bulanan
pasca pengobatan sebelumnya) yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu dengan score kecacatan MB yang menyelesaikan h
dari P2M
dengan score yang tidak bertambah/ tetap dari total penderita baru tipe PB dan MB di wilayah pengobatan tepat waktu
kecacatannya dengan score kecacatannya
tidak bertambah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu tidak bertambah / tetap 97%
atau tetap dibagi jumlah penderita baru
yang memulai Multi Drug
Therapi (MDT) pada period
kohort yang sama d.ikali
100%

d. Proporsi tenaga Prosentase tenaga kesehatan yang ada telah tersosialisasi Program P2 Kusta dari Jumlah tenaga kesehatan lebi Laporan Bulanan
Kesehatan kusta seluruh tenaga kesehatan yang ada telah mendapat sosialisasi h P2M
tersosialisasi kusta dibagi jumlah seluruh dari
tenaga kesehatan d.ikali 95%
100%

e. Kader Kesehatan Kader kesehatan yang telah tersosialisasi Program P2 Kusta terutama untuk Jumlah kader kesehatan lebi Laporan Bulanan
Kusta membantu penemuan suspect Kusta di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu telah mendapat sosialisasi h
dari P2M
tersosialisasi tertentu kusta dibagi jumlah seluruh
kader kesehatan dikali 100% 95%
Catatan: bila tidak ada kasus
kusta tidak dianggap sebagai
pembagi

f. SD/MI telah SD/ MI yang ada Kusta telah d.ilakukan screening Kusta pada kurun waktu tertentu Jumlah SD / MI telah 100 Laporan Bulanan
dilakukan d.ilakukan screening Kusta % P2M
screening kusta dibagi jumlah seluruh SD /
MI dikali 100%

4. Tuberculosis Bacillus
(TB) Paru

a. Semua kasus TB Jumlah semua kasus TByang ditemukan, diobati dan dilaporkan dalam SITT online Jumlah semua kasus 100 Laporan Bulanan
yang ditemukan TByang ditemukan, diobati, % P2M
dan di obati dan dilaporkan dalam SITT
online chbagi target
penemuan semua kasus
TBdikali 100%

b. Penemuan terduga Terduga TB adalah semua orang yang mempunyai gejala utama batuk berdahak atau Jumlah orang terduga TBC 100 Laporan Bulanan
kasus TB batuk minim.1 2 minggu diperiksa dahaknya. yang dilakukan pemeriksaan % P2M
penunjang dalam kurun
waktu satu tahun dibagi
jumlah orang yang terduga
TBC dalam kurun waktu satu
tahun yang samadikali
100%

c. Angka Jumlah semua kasus TByang sembuh dan pengobatan lengkap di antara semua kasus Jumlah semua kasus 90% Laporan Bulanan
keberhasilan TByang diobati, dicatat dan dilaporkan di SITT online TByang sembuh dan P2M
pengobatan semua pengobatan lengkap
kasus TB (Succes dibagijumlah semua kasus
Rate/SR) TB yang diobati, dicatat dan
dilaporkan

5. Pencegahan dan
penanggulangan PMS
dan HIV/AIDS

a. Anak sekolah Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah disuluh atau dijelaskan tentang Jumlah anak sekolah (SMP 100 Laporan Bulanan
(SMP dan penyakit HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesm.as selama bulan pada kurun waktu dan SMA/sederajat) yang % P2M
SMA/sederajat) tertentu mendapatkan penyuluhan
yang sudah HIV/AIDS dibagi jumlah
dijangkau seluruh anak sekolah (SMP
penyuluhan dan
HIV/AIDS
SMA/sederajat) di wilayah
kerja Puskesmas dikali 100%

b. Orang yang Setiap orang yang beresiko terinfeksi HIV ( ibu hmil, TB, pasien Infeksi Menular Sexual Jumlah orang yang beresiko 100 Laporan Bulanan
beresiko (IMS), waria, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) , pengguna napza mendapatkan terinfeksi HIV dibagi Jumlah % P2M
terinfeksi HIV pemeriksaan HIV oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya di Puskesm.as orang beresiko terinfeksi HIV
mendapatkan danjaringannya serta lapas/rutan narkotika ( Standar Pelayanan Minimal ke 12) yang mendapatkan
pemeriksaan HIV pemeriksaan HIV sesuai
standar di Puskesmas dan
jaringannya dalam kurun
waktu 1 tahun dikali 100%

6. Demam Berdarah
Dengue (DBD)

a. Angka Bebas Rumah yang bebas jentik di wil.ayah kerja puskesmas pada kurun waktu tertentu Jumlah rumah bebas jentik lebih Laporan Bulanan
Jentik (ABJ) dibagi ju.mlah rumah yang dari
diperiksajentiknya dikali 100 95% P2M
%

b. Penderita DBD Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditemukan berdasarkan kriteria World Ju.mlah kasus DBD yang 100 Laporan Bulanan
ditangani Health Organization (WHO) dan ditangani sesuai standar Tatalaksana Pengobatan DBD ditangani sesuai standar % P2M
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu Tatalaksana Pengobatan DBD
dibagi dengan jumlah seluruh
DBD yang terlaporkan di
wilayah Puskesmas dikali
100% Catatan: tidak dihitung
sebagai pembagi bila tidak
ada kasus

c. PE kasus DBD Penyelidikan epidemologi (PE) meliputi kegiatan pemeriksaan jentik, pencarian kasus Ju.mlah kasus DBD yang 100 Laporan Bulanan
DBD yang lain serta menentukan tindakan penanggulangan fokus selanjutnya. yang dilakukan PE dibagi ju.mlah % P2M
dilakukan terhadap setiap kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu seluruh kasus DBD di
tertentu wilayah Puskesmas dikali
100%.

Catatan: tidak dihitung


sebagai pembagi bila tidak
ada kasus DBD

7. Malaria

a. Penderita malaria Kasus klinis Malaria yang diperiksa Sediaan Darah (SD) nya secara laboratorium di Ju.mlah kasus klinis Malaria 100 Laporan Bulanan
yang dilakukan wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu yang diperiksa SD nya secara % P2M
pemeriksaan SD laboratorium dibagi jumlah
kasus Malaria dikalil 00%

Catatan: tidak dihitung


sebagai pembagi bila tidak
ada kasus malaria

b. Penderita positif Penderita Malaria berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, yang dalam sediaan Jumlah penderita Malaria 100 Laporan Bulanan
malaria yang darahnya terdapat Plasmodium baik Plasmodiu.m Falciparu.m, Vivax dikali atau campuran yang mendapat pengobatan % P2M
diobati sesuai yang mendapat pengobatan Artesunat Combination Therapi (ACT) dan dosis pengobatan ACT sesuai jenis
standar (ACT) sesuai jenis Plasmodium di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu Plasm.odium dibagi jumlah
kasus Malaria dikali 100
%

c. Penderita positif Kasus Malaria yang dilakukan follow up pengobatannya pada hari ke 7, 14 dan 28 Ju.mlah kasus Malaria yang 100 Laporan Bulanan
sampai basil pemeriksaan Iaboratoriumnya negatif di wilayah kerja Puskesmas pada telah dilakukan follow up
malaria yang di kurun waktu tertentu pengobatannya pada hari ke % P2M
Follow up 7, 14 dan 28 sampai hasil
pemeriksaan
Iaboratoriumnya negatif
dibagi jumlah kasus Malaria
dikali 100 %

8. Pencegahan dan
penanggulangan
Rabies

a. Cuci luka Kasus gigitan HPR (Hewan Penular Rabies) yang dilakukan cuci Iuka di wilayah kerja Jumlah kasus gigitan HPR 100 Laporan Bulanan
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
terhadap kasus yang dilakukan cuci Iuka % P2M
gigitan HPR dibagi jumiah kasus gigitan
HPR dikali 100%

b. Vaksinasi Kasus gigitan HPR terindikasi yang mendapatkan vaksinasi di wilayah kerja Jumlah kasus gigitan HPR 100 Laporan Bulanan
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
terhadap kasus terindikasi yang % P2M
gigitan HPR yang mendapatkan vaksinasi
berindikasi dibagi jumlah kasus gigitan
HPR terindikasi clikali 100%
Catatan·:
tidak clihitung sebagai
pembagi bila tidak ada
kasus rabies

9. Hepatitis

a. IDL (Imunisasi lmunisasi Dasar Lengkap (IDL) bila bayi berusia kurang dari 1 (satu) tahun telah Jumlah bayi yang mendapat 95% Laporan Bulanan
mendapatkan 1 (satu) kali Hepatitis B, l(satu) kali imunisasi BCG, 3 (tiga) kali IDL dibagi jumlah bayi lahir
Dasa Lengkap) imunisasi DPT-HB-Hib, 4 (empat) kali imunisasi Polio, dan 1 (satu) kali imunisasi MR / P2M
Measles Rubella di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu hidup dikali 100 %

c. Desa UCI UCI (Univercal Coverage Immunization) desa adalah kelurahan/ desa dimana minimal Jumlah bayi IDL dibagi 95% Laporan Bulanan
80 % bayi yang ada di desa tersebut mendapatkan imunisasi dasar Iengkap di wilayah jumlah bayi 1ahir hidup dikali
kerja Puskesmas selama kurun waktu tertentu. 100 % P2M

d. Pemantauan suhu Pencatatan suhu lemari es penyimpanan vaksin 2 (dua) kali sehari pagi dan siang Jumlah bulan pemantauan 100 Laporan Bulanan
pada buku grafik suhu di Puskesmas pada kurun waktu tertentu
lemari es vaksin (grafik) suhu lemari es pagi % P2M
dan sore tiap hari (lengkap
harinya) dibagi jumlah bulan
dalam setahun (12 bulan)
dikali 100 %

e. Ketersediaan Ketersediaan catatan stok vaksin sesuai dengan kebutuhan maksimum minimum Pengisian buku Stok dibagi 100 Laporan Bulanan
catatan stok ditunjukkan dengan pengisian buku stock vaksin di wilayah kerja Puskesmas pada 12 bulan dikali 100 % %
kurun waktu tertentu P2M
vaksin

10. Pengamatan Penyakit


(Surveillance
Epidemiology)

a. Laporan STP Laporan STP (SurveilansTerpadu Penyakit) yang tepat waktu sampai dengan tanggal 5 Jumlah laporan STP tepat 80 Laporan Bulanan
yang tepat waktu (lima) setiap bulan. waktu (Ketepatan waktu) %
dibagi jumlah laporan (12 P2M
bulan) dikali 100 %

b. Kelengkapan Laporan SfP yang lengkap 12 ( dua belas) bulan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun Jumlah laporan STPyang 90% Laporan Bulanan
laporan STP waktu tertentu lengkap (kelengkapan P2M
laporan) dibagi jumlah
laporan (12 bulan) dikali
100%

c. Laporan C1 tepat Laporan C1 (Campak) yang tepat waktu sampai dengan tanggal 5 setiap bulan. Jumlah laporan C1 tepat 80% Laporan Bulanan
waktu waktu dibagi jumlah laporan P2M
(12 bulan) dikali 100 %

d. Kelengkapan Laporan C1 yang lengkap di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu Jumlah laporan C1 lengkap 90% Laporan Bulanan
laporan C1 dibagi jumlah laporan (12 P2M
bulan) dikali 100 %

e. Laporan W2 Laporan W2 (Wabah Mingguan) yang tepat waktu tiap minggu Jumlah laporan W2 tepat 80% Laporan Bulanan
(mingguan) yang waktu dibagijumlah laporan P2M
tepat waktu W2 dika1i 100%

f. Kelengkapan Laporan W2 yang lengkap (52 minggu) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu Jumlah laporan W2 yang 85% Laporan Bulanan
laporan W2 tertentu diterima dibagi jumlah P2M
(mingguan) laporan (52 minggu) dikali
100%

g. Respon Alert 80% Laporan Bulanan


P2M

11. Pencegahan dan


Pengendalian penyakit
tidak menular

a. Desa yang Kelurahan melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Jumlah Kelurahan 100 Laporan Bulanan
melaksanakan (Posbindu PTM) melaksanakan kegiatan % PrM
kegiatan posbindu Posbindu PrM dibagi jumlah
PTM Kelurahan yang ada
diwilayah kerja Puskesmas
dika1i 100%

12. Rasio Kunjungan


Rumah (RKR)

a. Rasio Kunjungan Keluarga (KK) yang dikunjungi dalam program pendekatan keluarga berdasarkan 12 Jumlah keluarga (berdasarkan 20% AplikasiKS
Rumah (RKR) (dua betas) inclikator utama penanda status kesehatan sebuah keluarga sesuai Kartu Keluarga/KK) yang
Petunjuk Teknis Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga adalah clikunjungi dalain program
jumlah peserta JKNatau bukan peserta JKNyang terdapat pada wilayah kerja pendekatan keluarga dibagi
Puskesmas yang dikunjungi oleh petugas Puskesmas. jumlah keluarga (KK) yang
ada di wilayah kerja
Puskesmas dikali 100%.

b. Individu dan Individu dan keluarganya yang termasuk dalam keluarga rawan (penderita penyakit Individu dan keluarganya 70% Register Kohort
keluarganya dari menular dan tidak menular termasuk jiwa , ibu hamil resiko tinggi dan KEK, balita mendapat keperawatan Keluarga Binaan
keluarga rawan KEK, miskin) yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat oleh tim terpadu kesehatan masyarakat Perkesmas
yang mendapat Puskesmas (medis, paramedis, gizi, kesling dll sesuai kebutuhan) untuk penilaian dibagi_jumlah keluarga
keperawatan lingkungan ( keadaan rum.ah, keluarga, keuangan) dan pemeriksaan fisik (menilai rawan dikali 100% Jumlah
Kesehatan keadaan awal, deteksi penyakit, respon terapi dll) di wilayah kerja Puskesmas pada keluarga rawan adalah data
masyarakat waktu tertentu. jamkesmas di Kecamatan x
(Home Care) 2,66%

c. Kenaikan tingkat Kenaikan tingkat kemandirian keluarga KM I adalah Keluarga menerima keperawatan Jumlah keluarga yang 50% Register Kohort
kemandirian kesehatan masyarakat KM II adalah Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan mengalami kenaikan tingkat
masalah kesehatannya secara benar, dan melakukan tindakan keperawatan Keluarga Binaan
keluarga setelah sederhana sesuai anjuran. KM III adalah Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kemandirian dibagi jumlah Perkesmas
pembinaan kesehatan secara aktif dan melakukan tindakan pencegahan secara aktif. KM IV seluruh keluarga yang dibina
adalah keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif dikali 100%

UKM
PENGEMBANGAN

1. Pelayanan Kesehatan
Jiwa

a. Setiap orang Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat adalah: Jumlah ODGJ berat di 100 Laporan Bulanan
dengan gangguan 1) Pelayanan promotif preventif yang bertujuan meningkatkan kesehatan jiwa ODGJ wilayah kerja Puskesm.as % Kesehatan Jiwa
jiwa (ODGJ) berat berat (psikotik) mencegah terjadinya kekambuhan dan pemasungan, perlu materi yg mendapat pelayanan
KIE dan buku kerja sederhana
mendapat 2) Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat diberikan oleh perawat dan dokter kesehatan jiwa sesuai
pealayanan Puskesmas di wilayah kerjanya meliputi: standar dalam waktu satu
kesehatan sesuai a) Edukasi dan evaluasi tentang tanda dan gejala minum obat dan informasi lain tahun dibagi estimasi
standar terkait obat, mencegah tindakan pemasungan, kebersihan diri, sosialisasi, jumlah ODGJ berat yang ada
kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja sederhana. di wilayah kerja Puskesm.as
b) Tindakan kebersihan diri ODGJ berat
dikali 100%.
Keterangan:
a) Estimasi ODGJ Berat=
0,22/100 x jumlah
penduduk di wilayah kerja
Puskesm.as.
ODGJ Berat (Psikotik,
Skioprenia, Bipolar)

b. Penanganan kasus c) Jumlah kasus kesehatan jiwa yang dirujuk ke rumah sakit/ spesialis dibagi Jumlah kasus kesehatan jiwa 100 Laporan Bulanan
ODGJ melalui dengan seluruh kasus kesehatan jiwa di wilayah kerjanya selama kurun waktu yang dirujuk ke rumah sakit/ % Kesehatan Jiwa
rujukan ke tertentu tahun sebelumnya spesialis dibagi seluruh
RS/Spesialis kasus kesehatan jiwa di
wilayah kerjanya.x 100%

c. Kunjungan Rumah Pasien jiwa yang dikunjungi rumahnya oleh petugas kesehatan/kader kesehatan Jumlah pasien jiwa yang 100 Data dasar pasien
Pasien ODGJ. dalam rangka konseling/edukasi/pengobatan dibandingkan jumlah seluruh pasien mendapat kunjungan rumah %
jiwa yang ditangani di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun jiwa dan
sebelumnya dibagi jumlah seluruh pasien Buku/Laporan
jiwa yang ditangani
Kegiatan Luar
dikalil00%
Gedung

2. Upaya Kesehatan Gigi


Masyarakat
a. PAUD/TK yang PAUD /TK yang mendapat penyuluhan/ pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut di Jumlah PAUD /TK yang 50% Lap puskesm.as
mendapat wilayah kerja Puskesmas dalam waktu 1 tahun mendapat penyuluhan/
penyuluhan/ pemeriksaan kesehatan gigi
pemeriksaan gigi dan mulut dtbagijumlah
dan mulut PAUD/TK di wilayah kerja
Puskesmasdikali 100%

b. Kunjungan ke Kunjungan petugas Puskesmas terkait kesehatan gigi dan mulut ke Posyandu di Jumlah kunjungan petugas 30% Lap puskesmas
Posyandu terkait wilayah kerja Puskesmas dalam waktu 1 tahun Puskesmas terkait kesehatan
Kesehatan gigi dan gigi dan mulut ke Posyandu
mulut dibagi jumlah Posyandu di
wilayah kerja Puskesmas
dikali 100%

c. Cakupan Cakupan UKGM adalah presentase UKBM yang mendapat pembinaan dari petugas puskesmas di Persentase
Pembinaan wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu setahun 100
Kesehatan Gigi di %
masyarakat

d. Cakupan Cakupan pembinaan Kesehatan gigi dan mulut di TK adalah presentase TK yang dibina oleh petugas Persentase
Pembinaan puskesmas di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu setahun 100
Kesehatan Gigi %
dan mulut di TK

e. Cakupan Cakupan Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut siswa SD adalah Presentase siswa SD yang mendapat Persentase
Pembinaan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dari petugas puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
100
Kesehatan Gigi
%
dan mulut di
SD/MI

f. Cakupan Cakupan Penanganan Siswa SD/MI yang membutuhkan perawatan Kesehatan gigi adalah presentase Persentase
Penanganan Siswa siswa SD/MI yang mendapat penanganan berupa perawatan gigi oleh petugas di puskesmas
SD yang 100
membutuhkan %
perawatan
Kesehatan gigi

3. Pelayanan Kesehatan
Tradisional
a. Penyehat
tradisional yang
memiliki STPT

1) Penyehat Penyehat Tradisional Ramuan yang memiliki SfPr ( Surat Terdaftar Penyehat Jumlah Penyehat 10% Laporan Tribulan
Tradisional) yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Penyehat Tradisional Ramuan Tradisional Ramuan yang
Tradisional adalah seseorang yang memiliki pengetahuan pengobatan radisional tentang ramuan ( memiliki SfPr dibagi jumlah PKT (Pelayanan
ramuan yang ramuan Indonesia, ramuan shinshe) yang diperoleh secara turun temurun atau Penyehat Tradisional Kesehatan
memeliki kursus penyehat tradisional ramuan dan memberikan pelayanan menggunakan Ramuan yang ada di wilayah
ramuan kerja Puskesmas dikali Tradisional)
STPT 100%
2) Penyehat Penyehat Tradisional Keterampilan yang memiliki STPr yang ada di wilayah kerja Jumlah Penyehat 10% Laporan Tribulan
tradasional Puskesmas. Penyehat tradisional Ketrampilan adalah seseorang yang memiliki Tradisional Keterampilan
pengetahuan tradisional ketrampilan ( pijat, bekam kering, terapi energi, energi yang mem.iliki STPr dibagi PKT
keterampilan spiritual, SPA dan olah pikir) yang diperoleh secara turun temurun atau kursus dan jumlah penyehat Tradisional
yang memiliki memberikan pelayanan menggunakan metode ketrampilan Keterampilan yang ada di
STPT wilayah kerja Puskesmas
clikali 100%
b. Pembinaan ke Penyehat Tradisional yang ada di wilayah kerja Puskesmas yang Jumlah Penyehat Tradisional 35% Laporan Tribulan
penyehat mendapat pembinaan oleh petugas/ kader kesehatan yang mendapat pembinaan PKT
Tradisional oleh petugas/ kader kesehatan
di bagi jumlah Penyehat
Tradisional yang ada di
wilayah kerja Puskesmas
dikali 100%

c. Kelompok Asuhan Desa / Kelurahan yang memiliki Kelompok Asuhan Mandiri dengan Jumlah Desa / Kelurahan 10% Laporan Tribulan
Mandiri yang SK Kepala Desa / Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas. Kelompok Asuhan Mandiri yang
adalah kelompok masyarakat yang mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan PKT
terbentuk memiliki kelompok Asuhan
serta mencegah dan mengatasi masalah.gangguan kesehatan ringan secara mancliri Mandiri dengan SK Kepala
oleh individu dalam keluarga, kelompok atau masyarakat dengan memanfaatkan
Tanaman Obat Keluarga/TOGA dan akupresur. Desa/ Kelurahan dibagi
jumlah desa yang ada di
wilayah kerja Puskesmas
dikali 100%

4. Pelayanan Kesehatan
Olahraga

a. Kelompok Klub Kelompok/ klub olahraga, meliputi kelompok olahraga di Jumlah kelompok/klub 35% Data dasar,
Olahraga yang sekolah/masyarakat antara lain klub jantung sehat, senam asma, senam usila, senam olahraga yang dibina dibagi
ibu hamil, senam diabetes, senam osteoporosis, kebugaran jamah haji dan kelompok Laporan bulanan
dibina olahraga/latihan fisik lainnya yang dibina di wilayah kerja Puskesmas pada kurun jumlah kelompok/ klub kesehatan
waktu tertentu. olahraga yang ada dikali
100% olahraga

b. Pengukuran Calon Jamaah Haji (CJH) yang dilakukan pengukuran kebugaran Jumlah CJH yang dilakukan 70% Data dasar,
Kebugaran Calon jasmani sesuai dengan pedoman yang ada. (Pedoman Pembina.an Kebugaran Jemaah Pengukuran Kebugaran
Haji bagi Petugas Kesehatan di Puskesmas, Depkes 2009) Laporan bulanan
Jamaah Haji Jasmani oleh Puskesmas pada kesehatan
tahun berjalan dibagi Jumlah
olahraga
CJH yang terdaftar di
Puskesmas pada tahun
berjalan dikali 100%

c. Pengukuran Pengukuran Kebugaran jasmani Anak Sekolah ( SD kelas 4 – 6 berusia 10-12 tahun) di Jumlah anak Sekolah Dasar 30% Data dasar,
kebugaran jasmani wilayah kerja Puskesmas sesuai dengan pedoman yang ada selama kurun waktu kelas 4-6 berusia 10-12
tertentu tahun/yang clilakukan Laporan bulanan
pada anak sekolah pengukuran kebugaran kesehatan
jasmani dibagi jumlah Anak olahraga
Sekolah Dasar kelas 4 - 6
yang berusia 10 -12 tahun/
ASN yang ada di wilayah
Puskesmas clikali 100 %
5. Pelayanan Kesehatan
Indera

a. Mata

1) Penemuan dan Kasus refraksi yang clitemukan dan ditangani di masyarakat & Puskesmas melalui Kasus refraksi yang 30% Register rwt jln
pemeriksaan visus/ refraksi di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu ditemukan dan clitangani
Penanganan clibagi jumlah penderita yang dan laporan
Kausu refraksi cliperiksa refraksi dikali semester prog.kes
100%
Indra

2) Pelayanan Penderita penyakit mata yang dirujuk dengan menjalani pemeriksaan/pengobatan Jumlah penyakit mata yang 25% Register rwt
sebelumnya atau tidak di wilayah Puskesmas pada kurun waktu tertentu tahun jalan & lap
Rujukan Mata dirujuk dibagi jumlah semester
sebelumnya. program
penderita penyakit mata
kesehatan
dikali 100% indera.
b. Telinga

1) Penemuan
kasus yang
rujukannya ke
spesialis di
puskesmas
melalui
pemeriksaan
Fungsi
Pendengaran

2) Penemuan
kasus
penyakit
telinga di
Puskesmas

3) Penemun
kasus
Serumen Prop

6. Pelayanan Kesehatan
Lansia

a. Setiap Warga Setiap warga negara Indonesia usia 60 th ke atas yang mendapat staining Jumlah pengunjung berusia 100 Laporan Bulanan
Negara Indonesia kesehatan sesuai standar minimal 1 kali di fasilitas kesehatan dan Posyandu 60 tahun ke atas yang % ARU
Usia 60 tahun pada kurun waktu satu tahun. mendapat skrining
keatas Lingkup Skrening adalah sebagai berikut : kesehatan sesuai standar
mendapatkan 1. Deteksi Hipertensi dengan mengukur tekanan darah minimal 1 kali dalam kurun
skrining 2. Deteksi diabites militus dengan pemeriksaan kadar gu1a darah. waktu satu tahun di bagi
Kesehatan sesuai 3. Deteksi kadar kolesterol dalam darah. jumlah semua pendudu.k
standar 4. Deteksi gangguan Mental Emosional dan Perilaku, termasuk kepikunan berusia 60 tahun keatas yang
menggunakan Mini Cog atau Mini Mental Status Examination (MMSE) / Test ada di wilayah Puskesmas
Mental Mini atau Abreviated Mental Test (AMT) dan Geriatric Depression Scale dalam kurun waktu satu
(GOS) tahun

7. Pelayanan Kesehatan
Kerja

a. Pekerja sakit yang


dilayani

b. Jumlah Pos UKK


yang dibina

c. Jumlah
Perusahaan
dengan pekerja
Perempuan
(GP2SP) yang
dibina

d. Petugas Kepatuhan seluruh pemberi pelayanan dalam menggunakan APD sesuai prosedur Jumlah petugas kesebatan 100 Hasil obsetvasi
Puskesmas yng yang menggunakan APD % (survei harian)
menggunakan sesuai indikasi dan standar
APD (masker dalam periode pengamatan
dibagi jumlah petugas
sesuai standar) kesehatan yang diamati ka1i
100%
e. Tempat kerja Tempat kerja formal yang mendapat pembinaan adalah total seluruh tempat kerja formal Jumlah tempat kerja formal yang 10% Data dasar dan
formal mendapat (perusahaan/pemerintah/BUMN/swasta) yang mendapat pembinaan oleh petugas puskesmas. Jumlah mendapat pembinaan dibagi jumlah
tempat kerja formal adalah total tempat kerja sector formal (perusahaan/pemerintah/BUMN/swasta). laporan bulanan
pembinaan seluruh tempat kerja formal yang
ada dikali 100% Kesehatan kerja

f. Tempat kerja Tempat kerja informal yang mendapat pembinaan adalah total seluruh tempat kerja informal (selain Jumlah tempat kerja informal yang 40% Data dasar dan
informal mendapat perusahaan/pemerintah/BUMN/swasta) dengan jumlah pekerja 10 orang yang mendapat pembinaan mendapat pembinaan dibagi jumlah
oleh petugas puskesmas. Jumlah tempat kerja informal adalah total tempat kerja sector informal (selain laporan bulanan
pembinaan seluruh tempat kerja informal yang
perusahaan/pemerintah/BUMN/swasta) dengan jumlah pekerja 10 orang di wilayah kerja puskesmas. ada dikali 100% Kesehatan kerja

8. Kesehatan Matra

a. Hasil pemeriksaan
Kesehatan Jamaa
haji 3 bulan
sebelum
Operasional terdata

b. Terbentuknya Tim
TRC (Tim Reaksi
Cepat)
C. INDIKATOR KINERJA UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN, KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM (UKP KEFARMASIAN & LABORATORIUM)

UPAYA KESEHATAN
PERSEORANGAN (UKP)

1. Pelayanan Non Rawat


Inap

a. Angka Kontak Kontak bila peserta JKN (per nomor identitas peserta) yang terdaftar Jumlah Peserta terdaftar 150 per Catatan rujukan dalw
mendapatkan pelayanan kesehatan (kontak sakit maupun sehat) baik yang melakukan kontak mil P-care
di dalam gedung maupun di luar gedung. dengan Puskesmas dibagi
catatan: 1 orang dianggap 1 kunjungan dalam 1 bulan tanpa total jumlah peserta
memperhitungkan frekuensi kedatangan peserta. terdaftar di FKTP per
1000 (seribu) peserta.

Kasus non spesialistik adalah kasus terkait 144 diagnosa yang harus Jumlah peserta yang <5% Register ntjukan. F
b. Rujukan rawat jalan ditangani di Puskesmas serta kriteria Time-Age-Complication- dirujuk dengan kasus Care.
non spesialistik Comorbidity (TACC) . Kelayakan rujukan kasus tersebut berdasarka.n non spesialistik dibagi
kesepakatan dalam bentuk perjanjian kerjasama antara BPJS jumlah seluruh peserta
Kesehatan, Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota clan Organisasi Profesi yang dirujuk oleh
dengan memperhatikan kemampuan pelayanan Puskesmas serta Puskesmas dikali 100%
progresifitas penyakit yang merupakan keadaan khusus dan/atau catatan klnerja
kedarura.tan medis Puskeamas:
< 5% 100%
CZ

5-7,5%::r75%
>7,5-10 %=50%
>10-15 %a25%
>15% = 0%

c. Peserta prolanis rutin Penyakit kronis masuk Prolanis yaitu Diabetes Melitus, Hipertensi, Jumlah Peserta Prolanis 50% Aplikasi P-Care.
berkunjung ke FKTP Rujuk Batik (Jantung, Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), yang rutin berkunjung
Epilepsi, Stroke, Schizophrenia, dan Systemic Lupus Erythematosus (jumlah peserta JKN
(SLE)). Aktifitas Prolanis: yang terdaftar dalam
(1) edukasi Klub (2) Konsultasi Medis (3) Pemantauan Kesehatan melalui Prolanis (per nomor
pemeriksaan penunjang (4) Senam Prolanis (5) Home Visit (6) Pelayanan identitas peserta) dan
Obat secara rutin (obat PRB) mendapatkan pelayanan
kesehatan dalam
gedung maupun di luar
gedung. dibagi jumlah
Peserta Prolanis
terdaftar di Puskesmas
dan jaringannya dikali
100%

d. Setiap Pendrita a. Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam memberikan Jumlah penderita 100% 1. Peraturan Menteri
hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penderita hipertensi, hipertensi: >15 tahun di Kesehatan Nomor 4
dinilai dari persentase jumlah penderita hipertensi usia 15 dalam wilayah kerjanya Tahun 2019
pelayanan Kesehatan yang mendapatkan
tahun keatas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai tentang Standar
sesuai standar standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun pelayanan kesehatan Teknis Pemenuhan
b. Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar dalam Mutu Pelayanan
sesuai standar yang meliputi: kurun waktu satu tahun Dasar Pada Standar
1. Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali dibagi jumlah estimasi Pelayanan Minimal
sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan penderita hipertensi usia Bidang Kesehatan
2. Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan 15 tahun yang berada 2. Keputusan Menteri
minum obat wilayah kerjanya
berdasarkan angka Kesehatan Nomor
3. Melakukan rujukan jika diperlukan 514 tahun 2015
4. Pada sasaran dengan Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih prevalensi kab/kota
dari 140 MmHg ditambahkan pelayanan terapi farmakologi dalam kurun waktu satu tentang panduan
oleh dokter tahun yang sama praktis klinis bagi
dikali100%. Cara dokter di FKTP
menghitung estimasi
penderita hioertensi
berdasarkan prevalensi
data riskesdes terbaru
adalah prevalensi
hipertensi kab/kota
berdasar riskesdes 2018
(29,35%) dikali jumlah
penduduk > 15 tahun di
wilayah kerja puskesmas
e. Setiap penderita Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam memberikan Jumlah penderita 100% 1. Peraturan Menteri
diabetes mellitus pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penderita OM dinilai dari diabetes mellitus usia Kesehatan Nomor 4
persentase penderita OM usia 15 tahun ke atas yang endapatkan :2:15 tahun di dalam Tahun 2019 tentang
mendapatkan pelayanan wilayah kerjanya yang Standar Teknis
Kesehatan sesuai pelayanan sesuai standar di wilayah kerjanya mdalam kurun waktu
mendapatkan pelayanan Pemenuhan Mutu
satu tahun Pelayanan kesehatan diabetes mellitus adalah pelayanan kesehatan sesuai Pelayanan Dasar Pada
standar dalam kurun
standar kesehatan sesuai standar yang meliputi. waktu satu tahun dibagi Standar Pelayanan
Jumlah estimasi Minimal Bidang
1. Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali sebulan di penderita diabetes Kesehatan
fasilitas pelayanan kesehatan mellitus usia :2:15 tahun 2. Keputusan Menteri
yang berada di dalam Kesehatan Nomor 514
2. Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau Nutrisi wilayah kerjanya
3. Melakukan rujukan jika diperlukan Tahun 2015 tentang
berdasarkan angka Panduan Praktik
4. Gula darah sewaktu (GOS) lebih dari 200mg/dl ditambahkan prevalensi kab/kota Klinis Bagi Dokter di
pelayanan terapi farmakologi dalam kurun waktu satu FKTP
tahun yang sama dikali
100%.
Cara menghitung
estimasl penderita OM
adalah data prevalensi
OM usia :2:15 tahun dikali
jumlah penduduk di
wilayah kerja
Puskesmas
f. Kelengkapan pengisian Rekam medik yang lengkap dalam 24 jam setelah selesai pelayanan, Jumlah rekam medik 100% Rekam Medik
Rekam Medik Rawat diisi oleh tenaga medis dan atau tenaga kesehatan lainnya yang rawat jalan yang diisi
Jalan berwenang mengakses rekam medis (identitas, SOAP,KIE,Askep lengkap dibagi jumlah
diagnosis, Kode ICD X, Kajian sosial, Pengobatan, tanda tangan ) serta rekam medik rawat jalan
pengisian identitas rekam medik lengkap oleh petugas rekam medik yang digunakan pada
(nama, nomor rekam medik, tanggal lahir, NIK, jenis kelamin, alamat,
no kartu BPJS) kurun waktu yang sama
dikali 100%

g. Pelayanan persalinan Cakupan pelayanan kesehatan ibu bersalin sesuai Jumlah pelayanan 100% Permenkes no 9 tahun
normal satu hari (one standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. Standar persalinan normal satu 2014 tentang Klinik dan
day care) persalinan normal adalah Acuan Persalinan Normal (APN) sesuai hari ( one day care) oleh Permenkes 43/2019
standar meliputi tenaga kesehatan terlatih tentang Puskesmas
a. Dilakukan di fasilitas pelayanan Kesehatan dibagi seluruh
b. Tenaga penolong minimal 2 orang terdiri dari
1) Dokter dan bidan, atau pelayanan persalinan di
2) 2 orang bidan, atau Puskesmas dikali 100%
3) Bidan dan perawat
h. Rasio gigi tetap yang Pelayanan kuratif kesehatan gigi dan mulut yang Jumlah gigi tetap yang >l Register gigi
ditambal terhadap gigi dilakukan di Puskesmas di tambal permanen
tetap yang dicabut >1 dibandingkan dengan
gigi tetap yang dicabut.
Catatan kinerja
Puskesmas:
>l:::;: 1000/4
0,75- l= 75 %,
0,5 - < 0,75= so%
0,25 - <0,5= 25 o/o
< 0,25 = 0%

i. Bumil yang mendapat Kunjungan baru bumil yang mendapat pemeriksaan gigi di Puskesmas Jumlah bumil yang 100% Register gigi
pemeriksaan Kesehatan mendapat pemeriksaan
gigi gigi di Puskesmas dibagi
jumlah bumil Kl yang
Berkunjung ke
Puskesmas dikali 100%
j. Pelayanan konseling Pelayanan konseling gizi untuk semua pasien di Puskesmas non rawat Jumlah konseling gizi So/oper Rekam media
gizi inap dan rawat inap pasien non tahun
rawat inap dan rawat
inap dibandingkan
jumlah kunjungan
pasien ke Puskesmas
dikali 100%
2. Pelayanan Gawat
Darurat

a. Standar jumlah dan Tenaga medis, paramedis dan sopir ambulans di UGD yang telah Jumlah tenaga medis, 60% Register
kualitas tenaga di mengikuti Pelatihan PPGD medis/paramedis serta sopir ambulans paramedis, sopir
Unit Gawat yang telah mengikuti pelatihan PPGD awam ambulans di UGO yang
telah mengikuti
Darurat (UGD) pelatihan PPGO dibagi
jumlah tenaga medis,
paramedis dan sopir
ambulans di UGO
Puskesmas dikali 100%
b. Standar Fasilitas, Kesesuaian standar PMK 75/2014 tentang fasilitas (ruang, akses) dan Rata2 (Jumlah o/o 70% Register gawat darurat
peralatan, sarana, peralatan ( brankar, oksigen, alat bedah minor, alat Bantuan Hidup kesesuaian fasilitas,
praaran, dan obat Dasar ), sarana ( ambulans dan kelengkapannya) serta obat emergensi peralatan,sarana,
emergensi di UGD di UGD prasarana dan obat
emergensi di UGD )
dibagi 5 ( Fasilitas,
peralatan, sarana,
prasarana dan obat
emergensi) dikali 100%
c. Kelengkapan Kelengkapan pengisian data informed dan consent, meliputi identitas Jumlah informed 100% Rekam Medik
pengisian informed pasien, informasi yang disampaikan dan tanda tangan saksi dan consent rawat
consent dalam 24 pemberi layanan jalan yang diisi lengkap
Jam setelah dibagi jumlah informed
consent di pelayanan
seslesai pelayanan gawat darurat, KB dan
persalinan dikali 100%
3. Pelayanan Kefarmasian

a. Kesesuaian item Evaluasi kesesuaian item obat terhadap Jumlah item obat yang 90% Data stok obat
obat yang tersedia Fonnularium Puskesmas sesuai dengan
fonnularium puskesmas
dalam Fonnularium dibagi dengan jumlah
Puskesmas semua item obat
tersedia di Puskesmas
,rn,ca1i 100%
b. Ketersediaan obat Tersedianya obat untuk pelayanan kesehatan dasar terhadap 40 item Jumlah kumulatif item Obat Data stok obat/LPLPO
dan vaksin obat indikator (Albendazol, Alopurinol, Amlodipin/Captopril, obat indikator yang essensial
Amoxicillin 500 mg, Amoxicillin syr, Antasida Tab/Susp, Asam tersedia di Puskesmas
Puskesmas Askorbat, Asiklovir tab, Betametason salf. Dexamethason tab/inj, 90%
dibagi 40 clikali 100%
terhadap 40 obat Diazepam 5 mg/MI amp, Diazepam Tab, DHP tab, Difenhidramin inj, Jumlah kumulatif item Vaksin
dan 5 vaksin Epinefrin (Adrenalin) 0,1% (sebagai HCL) amp, Fitomenadion vaksin indikator yang essensial
indikator (Vitamin K) inj, Furosemide 40 mg/HCT, Garam Oralit, tersedia di Puskesmas 95%
Glibenklamid/Metformin, Hidrokortison er, Kotrimoksazol tab/susp,
Lidokain Inj, Mg SO4 20%, Metil ergometrin inj, natrium diklofenak dibagi 5 dikali 100%
tab, Obat Anti TB Dewasa, Oksitosin amp, Parasetamol Syr,
Paracetamol 500 mg, Prednison 5 mg tab, Ranitidin tab, Retinol
100.000/200.000 IU, Salbutamol tab, Salep mata/tetes mata antibiotik,
Simvastatin. Siprofloksasin tab, Tablet Tambah Darah, THP tab, Vit B6
tab, Zink tab
Tersedianya vaksin untuk pelayanan kesehatan dasar terhadap 5 item
vaksin indikator (Vaksin hepatitis B, BCG, DPr-Hb-HIB,
Polio,Canpak/ Rubela

c. Penggunaan obat Persentase penggunaan antibiotika pada penata lksanaan kasus ISPA a. Jumlah penggunaan <20% Resep, Laporan
rasional non pneumoni dan diare non spesifik serta rerata item obat per antibiotic pada kasus
lembar resep terhadap 2 diagnosa tersebut ISPA non Pneumonia Penggunaan Obat
dibagi jumlah kasus
ISPA non Pneumonia
dikali 100 %
b. Jumlah penggunaan
antibiotik pada kasus <8%
diare non spesifik
dibagi jumllah kasus
diare non spesifik
dikali 100 %
c. Jumlah item obat <2,6
dibagi
denganjumlahlembar
resep (catatan:
perhitungan
dilakukan terhadap
min 25 resep per
diagnosa atau semua
resep jika jumlah
resep < 25)
4. Pelayanan Laboratorium

a. Kesesuain jenis 50 Jenis pelayanan meliputi: Jumlah jenis pelayanan 60% Pennenkes 37 Tahun
pelayanan a. Hematologi : Hemoglobin, Hematokrit, Hitung eritrosit, Hitung yang tersedia dibagi jenis 2012 tentang
Jumlah standar trombosit, Hitung lekosit, Hitung jenis lekosit,
laboratorium pelayanan (50) dikali Penyelenggaraan
LED, Masa perdarahan dan Masa pembekuan.
dengan standar b. Kimia klinik: Glukosa, Protein, Albumin, Bilirubin total, Bilirubin 100 % Laboratorium
direk, soar, SGPI', Alkali fosfatase Asam urat,Ureum/ BUN, Puskesmas
Kreatinin, Trigliserida, Kolesterol total, Kolesterol HDL dan Kolesterol
LDL.
c. Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA, Diplococcus gram negatif,
Trichomonas vaginalis, Candida albicans, Bacterial vaginosis,
Malaria, Microfilaria dan Jamur permukaan
d. lmunologi: Tes kehamilan, Golongan darah, Widal VDRL, HbsAg,
Anti Hbs, Anti HIV dan Antigen/ antibody dengue
e. Urinalisa: Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau, Volume), pH,
Beratjenis, Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen, Keton, Nitrit,
Lekosit, Eritrosit dan Mikroskopik (sedimen).
f. Tinja: Makroskopik, Darah samar dan Mikroskopik
b. Ketepatan waktu Waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan menerima hasil d. Jumlah pasien 100% Survey,Register
tunggu penyerahan yang sudah diekspertisi kurang/ sama dengan 120 menit dengan waktu tunggu
penyerahan hasil
hasil pelayanan pelayanan
laboratorium laboratorium_<_120
menit dibagi jumlah
seluruh pemeriksaan
dikali 100%
a. Keseuaian hasil Pemeriksaan mutu pelayanan laboratorium memenuhi +2SO- -2SO Jumlah pemeriksaan 100% Hasil pemeriksaan
pemeriksaan baku (Standar Deviasi) oleh Tenaga Puskesmas yang kompeten, mutu internal yang baku mutu internal
mutu internal (PMI) dilakukan evaluasi, analisa dan tindak lanjut memenuhi standar
dibagi jumlah
pemeriksaan dalam 1
bulan dikali 100%
b. Pemeriksaan Pemeriksaan rutin pada ibu hamil meliputi pemeriksaan Jumlah ibu hamil yang 100% Register pemeriksaan
hemoglobin pada hemoglobin, golongan darah, HIV, HbsAg, dan Sifilis serta diperiksa Hemoglobin, Lab., Pedoman KIA,
ibu hamil KI glukoprotein urine pada Kl dilakukan oleh tenaga yang memiliki golongan darah, HIV, Permenkes no 4 tahun
kualifikasi pendidikan diploma tiga ahli teknologi laboratorium HbsAg, dan Sifilis serta 2019 tentang Standar
medik glukoprotein urine pada
Kl dibagi jumlah ibu Teknis Pemenuhan
hamil Kl yang periksa di Mutu Pelayanan Dasar
Puskesmas dikali 100% Pada Standar Pelayanan
Minimal, PMK no 52
tahun 2017 tentang
Eliminasi Penularan
HIV, Siftlis. dan
Heoatitis B
5. Pelayanan Rawat Inap

a. Bed Occupation Pemakaian tempat tidur di Puskesmas rawat inap\ pada kurun waktu Jumlah hari perawatan 10% - Rekam medik
Rate (BOR) tertentu. BOR dibawah 40%, untuk memberi kesempatan pada di bagi hasil kali jumlah 40%
Puskesmas agar dapat melaksanakan program2 UKM dan pembersihan tempat tidur dengan
sarana prasarana dan mengatur kecukupan ketenagaan jumlah hari perawatan
di Puskesmas rawat
inap pada kurun waktu
tertentu
Catatan klnerja
Puskesmas:
10%-400/4 = 100%
40 - <45% = 75%
45 - <50% = 50%
50 - <55%= 25%
<100/o atau >55%= 0%
c. Kelengkapan
pengisian rekam
medik rawat inap
dalam 24 jam
D. INDIKATOR MUTU

NO INDIKATOR TARGET
1. Kepatuhan kebersihan tangan ≥ 85%
2. Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) 100%
3. Kepatuhan Identifikasi pasien 100%
4. Keberhasilan pengobatan pasien Tuberkulosis semua kasus 90%
sensitive obat
5. Ibu hamil mendapatkan pelayanan ante natal care sesuai standar 100%

Ditetapkan di : Pasanea
Pada tanggal : 11 Januari 2023

PIMPINAN PUSKESMAS PERAWATAN


PASANEA

DJAMALUDIN
NIP. 19740514 199702 1 001

Anda mungkin juga menyukai