Anda di halaman 1dari 28

Lampiran Surat Keputusan

Nomor :
Tentang :

PEMBERLAKUAN REVISI ATAS


PEDOMAN PENGORGANISASIAN
KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
RS ABCDEF

BAB I
PENDAHULUAN

Berdirinya sebuah rumah sakit dilengkapi dengan bermacam-macam peralatan yang


memerlukan perawatan atau pemeliharaan sedemikian rupa untuk menjaga
keselamatan, kesehatan, mencegah kebakaran dan persiapan penanggulangan bencana.
Semakin luas pelayanan kesehatan dan fungsi rumah sakit tersebut, maka akan semakin
kompleks peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan. Kerumitan tersebut menyebabkan
rumah sakit mempunyai potensi bahaya yang sangat besar, tidak hanya bagi pasien,
tenaga medis dan tenaga non medis, tetapi juga pengunjung rumah sakit. Potensi bahaya
di rumah sakit sangat luas. Keselamatan kerja diterapkan di lingkungan kerja yang mana
didalamnya terdapat aspek manusia, alat, mesin, lingkungan dan bahaya kerja.

Dengan mengacu pada berbagai macam sumber baik itu Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 66/Menkes/VIII/2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit,
Pedoman Manajemen (keselamatan dan kesehatan kerja) K3 Rumah Sakit
No.432/Menkes/SK/IV/2007, dan juga sumber – sumber lain yang diharapkan dapat
diterapkan dapat menjadi dasar hukum pelaksanaan K3. Oleh karena itu, diharapkan
dapat menerapkan upaya–upaya yang mendukung terciptanya K3 di rumah sakit. Selain
itu, agar penyelenggaraan K3 rumah sakit lebih efisien, efektif dan terpadu dengan cara
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ditujukan untuk


menciptakan suatu sistem manajemen K3 di tempat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka
mengurangi dan mengendalikan bahaya dan risiko, mencegah dan mengurangi
kecelakaan serta penyakit akibat kerja, menciptakan tempat kerja yang aman terhadap
kebakaran, gempa, keamanan, ancaman infeksius, teroris, banjir, peledakan, dan
kerusakan yang pada akhirnya akan melindungi investasi yang ada serta membuat
tempat kerja yang sehat, menjaga citra perusahaan sebagai perusahaan yang
mempunyai komitmen K3 yang tinggi.

Upaya K3 di RS ABCDEF menyangkut tenaga kerja, cara atau metode kerja, alat kerja,
proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi peningkatan, pencegahan,
pengobatan dan pemulihan. Kinerja setiap petugas kesehatan dan non kesehatan
merupakan resultante dari tiga komponen K3 yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja, yang dimaksud dengan :
1. Kapasitas kerja adalah kemampuan seseorang pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik pada suatu tempat kerja dalam waktu tertentu.

Revisi Atas Pedoman Pengorganisasian Komite K3 1


Lampiran SK Nomor :

2. Beban kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja baik secara fisik maupun
non fisik dalam menyelesaikan pekerjaannya, kondisi tersebut dapat diperberat oleh
kondisi lingkungan yang tidak mendukung secara fisik atau non fisik
3. Lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan tenpat kerja yang meliputi faktor fisik,
kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi pekerja dalam
melaksanakan pekerjaannya.

Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (Komite K3RS) ditunjuk dan
diangkat langsung oleh Direktur Rumah Sakit berdasarkan pada usulan-usulan dan
pertimbangan yang disampaikan oleh Wakil Direktur dan Kepala Bagian Umum dengan
tetap memperhatikan prestasi kerja masing-masing Komite K3RS, kemudian ditetapkan
dalam surat Keputusan Direktur Rumah Sakit. Maka dibuatlah Pedoman
Pengorganisasian Komite Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Komite K3) RS ABCDEF.

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 2


Lampiran SK Nomor :

BAB II
GAMBARAN UMUM
RS ABCDEF

A. Profil

RS ABCDEF diresmikan pada tanggal 1 Juni 2005 oleh Gubernur. RS ABCDEF menjadi
satu–satunya rumah sakit di wilayah Jakarta yang memiliki fasilitas penunjang medik
dan layanan yang berkelas. RS ABCDEF dimulai dari Kelas D dengan jumlah tempat
tidur sebanyak 56 tempat tidur, dan pada tahun 2010 dikembangkan menjadi rumah
sakit kelas C dengan 111 tempat tidur dan dibukanya Pelayanan Berkelanjutan. RS
ABCDEF melayani pasien umum, BPJS Kesehatan/ KIS (kartu Indonesia sehat), BPJS
ketenagakerjaan, asuransi swasta, perusahaan mitra pelanggan di sekitarnya.
B. Makna Logo

C. Sarana Dan Prasarana

Pada tahun 2010 sampai saat ini jumlah tempat tidur RS ABCDEF adalah 111 tempat
tidur dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Tempat Tidur Di RS ABCDEF

KAMAR JUMLAH

VIP DELUXE

VIP

UTAMA

KELAS I

KELAS II

KELAS III

HCCU / ICCU

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 3


Lampiran SK Nomor :

HCU / ICU

PICU

ISOLASI HCU, ICU/PICU 4/1

ISOLASI HCCU/ICCU

ISOLASI PERAWATAN

NICU

PERINA

ISOLASI PERINA

TOTAL

1. Fasilitas Pelayanan

a. Pelayanan 24 jam adalah sebagai berikut :

1) Rawat Inap : 111 TT


2) Instalasi Gawat Darurat (IGD) : 17 TT
3) Kamar operasi : 8 kamar
4) Ambulans : 6 mobil
5) Kamar persalinan

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 4


Lampiran SK Nomor :

6) Instalasi Farmasi
7) Laboratorium
8) Radiologi
9) Bank Darah

b. Pelayanan Khusus:

1) RehabIlitasi Medik (Fisioterapi dan Terapi Wicara)


2) One Day Care
3) Cath Lab
4) Medical Check Up (MCU)
5) Senam Hamil

c. Instalasi Rawat Jalan

1) Kebidanan & kandungan


2) Anak
3) Penyakit Dalam
4) Bedah (umum, onkologi, urologi, syaraf, ortopedi, anak)
5) Mata
6) Syaraf
7) THT
8) Jantung dan Pembuluh Darah
9) Paru
10) Jiwa
11) Rehabilitasi Medik
12) Kulit, Kelamin dan Kecantikan

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 5


Lampiran SK Nomor :

13) Gizi
14) Anestesi
15) Gigi dan spesialistik gigi

2. Fasilitas Penunjang Lainnya

a. Laboratorium
b. ESWL
c. Endoscopy, Gastroscopy

d. Radiologi, dengan peralatan:

1) Rontgen
2) Panoramic Gigi
3) CT Scan 128 slices
4) MRI
5) Cephalometri
6) Mammografi
7) USG

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 6


Lampiran SK Nomor :

8) USG 4 D
9) Densitometri

e. Elektromedik diagnostik, dengan peralatan:

1) EKG
2) CTG
3) EEG
4) Echocardiography
5) Nasal Endoscopy

f. Fisioterapi
g. Bank Darah
h. Haemodialisa

3. Fasilitas Pendukung lainnya

a. Sterilisasi (CSSD).
b. Service:

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 7


Lampiran SK Nomor :

1) Generator Set
2) Boiler
3) Sentral Air Bersih
4) Mushola;

c. Pengelolaan Air Limbah.


d. Kantin, ATM dan bank
e. Rumah Duka, Rumah Abu, Krematorium

BAB III
VISI , MISI, FALSAFAH, TUJUAN DAN MOTTO
RS ABCDEF

A. Visi

B. Misi

C. Falsafah

D. Tujuan

E. Motto

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 8


Lampiran SK Nomor :

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS ABCDEF

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 9


Lampiran SK Nomor :

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Skema struktur organisasi Komite K3 RS ABCDEF:

Ketua
KetuaKomite
Komite

Tim
Tim Satgas Rokok Wakil
WakilKetua
Penanggulangan
Ketua
Komite Bencana
KomiteK3K3

Sekretaris
SekretarisKomite
Komite

Tim Keselamatan Kerja Tim Kesehatan Kerja Tim Lingkungan Kerja Tim Manajemen Resiko

Komite K3RS terdiri dari Ketua Komite K3, Wakil Ketua Komite, Sekretaris Komite, Tim
Penanggulangan Bencana, Tim Satgas KTR, Anggota Komite K3 yang terdiri dari Tim
Keselamatan Kerja, Tim Kesehatan Kerja, Tim Lingkungan Kerja dan Tim manajemen
Resiko. Dalam melaksanakan tugasnya ketua Komite dibantu oleh Anggota yang terdiri
dari perwakilan unit atau instalasi rumah sakit

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 10


Lampiran SK Nomor :

BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Pelindung Komite Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Komite K3)


1. Nama Jabatan : Pelindung
2. Tugas Utama :
a. Membentuk Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Surat
Keputusan
b. Mendukung penyelenggaraan upaya Komite K3
c. Menentukan Kebijakan Komite K3
d. Mengesahkan SPO K3
3. Tanggung Jawab :
a. Mengadakan evaluasi kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
berdasarkan saran dari Komite K3
b. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana
termasuk anggaran yang dibutuhkan
c. Bertanggung jawab mengadakan evaluasi kinerja pengurus Komite dan
Komite K3
4. Wewenang : Dapat mengganti/ merubah susunan pengurus Komite K3 jika
kinerjanya terus menurun
5. Hasil Kerja :
a. Terbentuknya Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Komite K3)
disertai Surat Keputusan
b. Tersedianya fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan Komite Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
c. Kebijakan kegiatan Komite K3

B. Ketua komite Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Komite K3)


1. Nama Jabatan : Ketua Komite
2. Pengertian :
Ketua Komite K3RS adalah seorang Dokter Umum purna waktu yang teraltih di
bidang K3, Dokter spesialis Okupasi/Kesehatan Kerja, Tenaga S-2 bidang K3,
Tenaga S-1 Kesehatan Masyarakat yang terlatih di bidang K3, Tenaga S1 bidang
lainnya yang terlatih di bidang K3 dan Tenaga DIII/DIV jurusan K3 yang terlatih di
bidang K3. Berpengalaman di bidang K3 minimal 3 tahun. Mampu melaksanakan
pertolongan hidup dasar (Basic Life Support). Bertugas mengelola dan
mengkoordinir kegiatan Komite K3 dalam hal meningkatkan derajat kesehatan
dan keselamatan karyawan yang bekerja di RS ABCDEF melalui kegiatan-
kegiatan K3.
3. Atasan Langsung : Direktur sebagai pelindung Komite K3
4. Bawahan Langsung :
a. Wakil Ketua Komite K3
b. Sekretaris Komite K3
c. Anggota Tim Penanggulangan Bencana
d. Anggota Tim Satgas KTR
e. Anggota Komite K3
f. Tim Keselamatan Kerja
g. Tim Kesehatan Kerja

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 11


Lampiran SK Nomor :

h. Tim Lingkungan Kerja


i. Tim Manajemen Resiko
5. Persyaratan :
a. Dokter Umum, Dokter spesialis Okupasi/Kesehatan Kerja, Tenaga S-2 bidang
K3, Tenaga S-1 Kesehatan Masyarakat, Tenaga S1 bidang lainnya, Tenaga
DIII/DIV jurusan K3 yang memiliki pengalaman di bidang K3 Minimal 3 Tahun
b. Mampu melaksanakan pertolongan hidup dasar (Basic Life Support)
c. Berminat terhadap kegiatan K3
d. Mendapat pelatihan dasar tentang K3 Umum (Ahli K3 Umum)/ K3 rumah
sakit dan lanjutan
e. Mempunyai kemampuan memimpin dan inovatif
f. Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
g. Bekerja purna waktu
h. Kondisi : Sehat jasmani dan rohani
6. Tugas Utama :
a. Memimpin semua rapat pleno Komite K3
b. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan program K3 di rumah sakit kepada
Departemen Tenaga Kerja melalui pimpinan perusahaan (Direktur)
c. Mempertanggungjawabkan program-program K3 dan pelaksanaannya
kepada Direktur
d. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program-program Komite K3 di
rumah sakit
e. Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan Komite K3 serta memberikan
saran dan pertimbangan kepada pimpinan rumah sakit mengenai masalah-
masalah keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan rumah sakit.
f. Monitoring pengawasan program manajemen resiko fasilitas dan
lingkungan
7. Tanggung Jawab :
a. Sosialisasi kebijakan K3 agar dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas
kesehatan di RS ABCDEF
b. Mengevaluasi pelaksanaan program K3
c. Memberikan konsultasi pada petugas/ karyawan Rumah Sakit tentang K3
d. Berkoordinasi dengan Unit terkait
8. Wewenang :
a. Mengembangkan dan meningkatkan program kerja K3
b. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan K3 di Rumah Sakit
terhadap pengurus Komite K3
c. Mengusulkan pengadaan fasilitas untuk Komite K3
d. Mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia dalam K3
e. Memberikan Laporan kepada Direktur tentang masalah yang terkait
dengan K3 Rumah Sakit
9. Hasil Kerja :
a. Ada Kebijakan K3
b. Ada SPO dan Program K3
c. Ada pedoman pelayanan K3RS
d. Ada pedoman pengorganisasian K3RS
e. Ada Laporan dan Evaluasi kegiatan K3
f. Target “Zero Accident”

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 12


Lampiran SK Nomor :

C. Wakil Ketua komite Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Komite K3)


1. Nama Jabatan : Wakil Ketua Komite

2. Pengertian :
Wakil Ketua Komite K3RS adalah seorang Dokter Umum purna waktu yang
teraltih di bidang K3, Dokter spesialis Okupasi/Kesehatan Kerja, Tenaga S-2
bidang K3, Tenaga S-1 Kesehatan Masyarakat yang terlatih di bidang K3, Tenaga
S1 bidang lainnya yang terlatih di bidang K3 dan Tenaga DIII/DIV jurusan K3 yang
terlatih di bidang K3. Berpengalaman di bidang K3 minimal 3 tahun. Mampu
melaksanakan pertolongan hidup dasar (Basic Life Support). Bertugas mengelola
dan mengkoordinir kegiatan Komite K3 dalam hal meningkatkan derajat
kesehatan dan keselamatan karyawan yang bekerja di RS ABCDEF melalui
kegiatan-kegiatan K3.
3. Atasan Langsung : Ketua Komite K3
4. Bawahan Langsung :
a. Sekretaris Komite K3
b. Anggota Tim Penanggulangan Bencana
c. Anggota Tim Satgas KTR
d. Anggota Komite K3
e. Tim Keselamatan Kerja
f. Tim Kesehatan Kerja
g. Tim Lingkungan Kerja
h. Tim Manajemen Resiko
5. Persyaratan :
a. Dokter Umum, Dokter spesialis Okupasi/Kesehatan Kerja, Tenaga S-2 bidang
K3, Tenaga S-1 Kesehatan Masyarakat, Tenaga S1 bidang lainnya, Tenaga
DIII/DIV jurusan K3 yang memiliki pengalaman di bidang K3 Minimal 3 Tahun
b. Mampu melaksanakan pertolongan hidup dasar (Basic Life Support)
c. Berminat terhadap kegiatan K3
d. Mendapat pelatihan dasar tentang K3 Umum (Ahli K3 Umum)/ K3 rumah
sakit dan lanjutan
e. Mempunyai kemampuan memimpin dan inovatif
f. Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
g. Bekerja purna waktu
h. Kondisi : Sehat jasmani dan rohani
6. Tugas Utama :
a. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program-program Komite K3 di
rumah sakit
b. Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan Komite K3 serta memberikan
saran dan pertimbangan kepada pimpinan rumah sakit mengenai masalah-
masalah keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan rumah sakit.
c. Melaksanakan tugas-tugas ketua ketika ketua berhalangan
d. Membantu pelaksanaan tugas ketua sehari-hari
e. Membantu Ketua dalam pemantauan pelaksanaan program/ rekomendasi
dari Komite K3
f. Memonitoring, membantu dan menilai pelaksanaan K3 di RS

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 13


Lampiran SK Nomor :

g. Monitoring pengawasan program manajemen resiko fasilitas dan


lingkungan

7. Tanggung Jawab :
a. Sosialisasi kebijakan K3 agar dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas
kesehatan di RS ABCDEF
b. Mengevaluasi pelaksanaan program K3
c. Memberikan konsultasi pada petugas/ karyawan Rumah Sakit tentang K3
d. Berkoordinasi dengan Unit terkait
8. Wewenang :
a. Mengembangkan dan meningkatkan program kerja K3
b. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan K3 di Rumah Sakit
terhadap pengurus Komite K3
c. Mengusulkan pengadaan fasilitas untuk Komite K3
d. Mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia dalam K3

9. Hasil Kerja :
a. Ada Kebijakan K3
b. Ada SPO dan Program K3
c. Ada pedoman pelayanan K3RS
d. Ada pedoman pengorganisasian K3RS
e. Ada Laporan dan Evaluasi kegiatan K3
f. Target “Zero Accident”

D. Sekretaris Komite K3
1. Nama Jabatan : Sekretaris Komite K3RS.
2. Pengertian :
Sekretaris Komite K3 adalah seorang yang memiliki latar belakang K3 yang
bertugas membantu Ketua Komite K3 dalam hal mengelola kesekretariatan di
Komite K3RS.
3. Atasan Langsung : Ketua Komite K3RS
4. Bawahan Langsung : -
5. Persyaratan :
a. S1/D3 Semua Jurusan
b. Berminat terhadap kegiatan K3
c. Mendapatkan pelatihan dasar K3, K3RS dan Ahli K3 Umum
d. Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
e. Memiliki kemampuan memimpin, inovatif, dan percaya diri
f. Bekerja purna waktu
g. Kondisi: Sehat jasmani dan rohani

6. Tugas Utama :
a. Mengkoordinasikan kegiatan K3 di RS ABCDEF
b. Membuat dan menyebarkan undangan rapat Komite K3
c. Membuat dokumentasi kegiatan dalam bentuk hardcopy dan softcopy
d. Membuat notulensi hasil rapat Komite K3
e. Mengelola administrasi surat-surat atau dokumen Komite K3

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 14


Lampiran SK Nomor :

f. Membantu Ketua dalam pemantauan pelaksanaan program/ rekomendasi


dari Komite K3
g. Monitoring pengawasan program manajemen resiko fasilitas dan
lingkungan

7. Tanggung Jawab :
a. Membuat laporan notulensi rapat dan melaporkan ke Ketua Komite K3
b. Membuat laporan Audit/ Identifikasi bahaya bersama Ketua Komite K3
c. Membuat laporan bulanan, semesteran dan tahunan ke manajemen
d. Meningkatkan kesadaran pasien, pengunjung, dan karyawan Rumah Sakit
tentang kegiatan yang terkait dengan K3
e. Memprakarsai penyuluhan bagi pengurus Komite K3 tentang budaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
8. Wewenang :
a. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan K3 di RS ABCDEF
b. Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja Komite K3 ke Ketua
c. Memberikan saran dan solusi tentang hasil audit
9. Hasil Kerja :
a. Laporan notulensi rapat Komite dan Komite K3
b. Laporan audit/ identifikasin bahaya di lingkungan Rumah Sakit
c. Laporan bulanan, semesteran dan tahunan
d. Rekomendasi perbaikan program/ kegiatan ke Ketua Komite K3

E. Anggota Komite K3
1. Nama Jabatan : Anggota Komite K3
2. Atasan Langsung : Ketua Komite K3
3. Bawahan Langsung : -
5. Persyaratan :
a. Minimal SMU/ Sederajat
b. Berminat terhadap kegiatan K3
c. Mendapat pelatihan terkait K3
d. Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
e. Memiliki kemampuan memimpin, inovatif, dan percaya diri
f. Bekerja purna waktu
g. Kondisi: Sehat jasmani dan rohani
6. Tugas Utama :
a. Memberikan rekomendasi mengenai kebijakan K3 atau masalah K3 kepada
pimpinan Rumah Sakit
b. Melakukan pengawasan dan sosialisasi tentang K3 agar tersosialisasi
dengan baik sehingga dapat dipahami, dipatuhi, dan dilaksanakan oleh
seluruh karyawan
c. Membantu pelaksanaan K3 di RS
d. Memonitoring dan menilai pelaksanaan K3 di RS
e. Monitoring pengawasan program manajemen resiko fasilitas dan
lingkungan

7. Tanggung Jawab :
a. Membuat program kerja, kebijakan, SPO
b. Koordinasi dan sosialisasi program kerja

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 15


Lampiran SK Nomor :

c. Memonitor sarana dan prasarana kebakaran


d. Bertanggung jawab kepada Ketua Komite K3
f. Menyusun program yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja
g. Bekerjasama dengan bagian Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian untuk
mengadakan pelatihan, penyuluhan dan sosialisasi bagi semua karyawan
yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
h. Memberi masukan kepada seluruh bagian dalam hal keselamatan dan
kesehatan kerja
i. Melakukan evaluasi terhadap seluruh program kerja yang telah
direncanakan
j. Melaporkan secara lisan dan tulisan seluruh kegiatan dan permasalahan
yang ditemukan dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
k. Bertanggung jawab kepada Ketua Komite K3 terhadap pelaksanaan
kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.

8. Wewenang :
a. Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja ke Ketua Komite K3
b. Mengambil keputusan mandiri dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya
sebagai anggota Komite K3, sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku.
9. Hasil Kerja :
a. Adanya Program Kerja
b. Adanya SPO
c. Adanya Dokumentasi

F. Tim Keselamatan Kerja


1. Nama Jabatan : Anggota Tim Keselamatan Kerja
2. Atasan Langsung : Ketua Komite K3
3. Bawahan Langsung : -
4. Persyaratan :
a. Minimal SMU/ Sederajat
b. Berminat terhadap kegiatan K3
c. Mendapat pelatihan terkait K3
d. Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
e. Memiliki kemampuan memimpin, inovatif, dan percaya diri
f. Bekerja purna waktu
g. Kondisi: Sehat jasmani dan rohani
5. Tugas Utama :
a. Melakukan pengawasan dan sosialisasi tentang K3 khususnya dibidang
keselamatan kerja agar tersosialisasi dengan baik sehingga dapat dipahami,
dipatuhi, dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan
b. Membantu pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang keselamatan kerja
c. Memonitoring pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang keselamatan kerja
d. Menjalankan prosedur, pencatatan, dokumentasi, dan perundang-
undangan K3 yang berlaku
e. Mengelola keselamatan dan keamanan di ruamh sakit

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 16


Lampiran SK Nomor :

6. Tanggung Jawab :
a. Membuat program kerja, kebijakan, SPO
b. Koordinasi dan sosialisasi program kerja
c. Memonitor sarana dan prasarana kebakaran
d. Bertanggung jawab kepada Ketua Komite K3
f. Menyusun program yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja
g. Bekerjasama dengan bagian Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian untuk
mengadakan pelatihan, penyuluhan dan sosialisasi bagi semua karyawan
yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
h. Memberi masukan kepada seluruh bagian dalam hal keselamatan dan
kesehatan kerja
i. Melakukan evaluasi terhadap seluruh program kerja yang telah
direncanakan
j. Melaporkan secara lisan dan tulisan seluruh kegiatan dan permasalahan
yang ditemukan dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
k. Bertanggung jawab kepada Ketua Komite K3 terhadap pelaksanaan
kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.
7. Wewenang :
a. Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja ke Ketua Komite K3
b. Mengambil keputusan mandiri dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya
sebagai anggota Komite K3, sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku.
8. Hasil Kerja :
a. Adanya Laporan Kerja
b. Adanya Rekomendasi
c. Adanya Dokumentasi

G. Tim Kesehatan Kerja


1. Nama Jabatan : Anggota Tim Kesehatan Kerja
2. Atasan Langsung : Ketua Komite K3
3. Bawahan Langsung : -
4. Persyaratan :
a. Minimal SMU/ Sederajat
b. Berminat terhadap kegiatan K3
c. Mendapat pelatihan terkait K3
d. Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
e. Memiliki kemampuan memimpin, inovatif, dan percaya diri
f. Bekerja purna waktu
g. Kondisi: Sehat jasmani dan rohani
5. Tugas Utama :
a. Melakukan pengawasan dan sosialisasi tentang K3 khususnya dibidang
kesehatan kerja agar tersosialisasi dengan baik sehingga dapat dipahami,
dipatuhi, dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan
b. Membantu pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang kesehatan kerja
c. Memonitoring pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang kesehatan kerja
d. Menjalankan prosedur, pencatatan, dokumentasi, dan perundang-
undangan K3 yang berlaku
6. Tanggung Jawab :

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 17


Lampiran SK Nomor :

a. Membuat program kerja, kebijakan, SPO


b. Koordinasi dan sosialisasi program kerja
c. Memonitor sarana dan prasarana kebakaran
d. Bertanggung jawab kepada Ketua Komite K3
e. Menyusun program yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja
f. Bekerjasama dengan bagian Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian untuk
mengadakan pelatihan, penyuluhan dan sosialisasi bagi semua karyawan
yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
g. Memberi masukan kepada seluruh bagian dalam hal keselamatan dan
kesehatan kerja
h. Melakukan evaluasi terhadap seluruh program kerja yang telah
direncanakan
i. Melaporkan secara lisan dan tulisan seluruh kegiatan dan permasalahan
yang ditemukan dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
j. Bertanggung jawab kepada Ketua Komite K3 terhadap pelaksanaan
kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.
7. Wewenang :
a. Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja ke Ketua Komite K3
b. Mengambil keputusan mandiri dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya
sebagai anggota Komite K3, sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku.
8. Hasil Kerja :
a. Adanya Laporan Kerja
b. Adanya Rekomendasi
c. Adanya Dokumentasi

H. Tim Lingkungan Kerja


1. Nama Jabatan : Anggota Tim Lingkungan Kerja
2. Atasan Langsung : Ketua Komite K3
3. Bawahan Langsung : -
4. Persyaratan :
a. Minimal SMU/ Sederajat
b. Berminat terhadap kegiatan K3
c. Mendapat pelatihan terkait K3
d. Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
e. Memiliki kemampuan memimpin, inovatif, dan percaya diri
f. Bekerja purna waktu
g. Kondisi: Sehat jasmani dan rohani
5. Tugas Utama :
a. Melakukan pengawasan dan sosialisasi tentang K3 khususnya dibidang
lingkungan kerja agar tersosialisasi dengan baik sehingga dapat dipahami,
dipatuhi, dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan
b. Membantu pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang lingkungan kerja
c. Memonitoring pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang lingkungan kerja
d. Menjalankan prosedur, pencatatan, dokumentasi, dan perundang-
undangan K3 yang berlaku
6. Tanggung Jawab :
a. Membuat program kerja, kebijakan, SPO

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 18


Lampiran SK Nomor :

b. Koordinasi dan sosialisasi program kerja


c. Memonitor sarana dan prasarana kebakaran
d. Bertanggung jawab kepada Ketua Komite K3
e. Menyusun program yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja
f. Bekerjasama dengan bagian Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian untuk
mengadakan pelatihan, penyuluhan dan sosialisasi bagi semua karyawan
yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
g. Memberi masukan kepada seluruh bagian dalam hal keselamatan dan
kesehatan kerja
h. Melakukan evaluasi terhadap seluruh program kerja yang telah
direncanakan
i. Melaporkan secara lisan dan tulisan seluruh kegiatan dan permasalahan
yang ditemukan dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
j. Bertanggung jawab kepada Ketua Komite K3 terhadap pelaksanaan
kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.
7. Wewenang :
a. Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja ke Ketua Komite K3
b. Mengambil keputusan mandiri dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya
sebagai anggota Komite K3, sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku.
8. Hasil Kerja :
a. Adanya Laporan Kerja
b. Adanya Rekomendasi
c. Adanya Dokumentasi

I. Tim Manajemen Resiko


1. Nama Jabatan : Anggota Tim Manajemen Resiko
2. Atasan Langsung : Ketua Komite K3
3. Bawahan Langsung : -
4. Persyaratan :
h. Minimal SMU/ Sederajat
i. Berminat terhadap kegiatan K3
j. Mendapat pelatihan terkait K3
k. Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
l. Memiliki kemampuan memimpin, inovatif, dan percaya diri
m. Bekerja purna waktu
n. Kondisi: Sehat jasmani dan rohani
5. Tugas Utama :
a. Melakukan pengawasan dan sosialisasi tentang K3 khususnya dibidang
manajemen resiko agar tersosialisasi dengan baik sehingga dapat dipahami,
dipatuhi, dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan
b. Membantu pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang manajemen resiko
c. Memonitoring pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang manajemen resiko
d. Menjalankan prosedur, pencatatan, dokumentasi, dan perundang-
undangan K3 yang berlaku
e. Menjalankan program manajemen resiko fasilitas dan lingkungan
f.
6. Tanggung Jawab :

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 19


Lampiran SK Nomor :

a. Membuat program kerja, kebijakan, SPO


b. Koordinasi dan sosialisasi program kerja
c. Memonitor sarana dan prasarana kebakaran
d. Bertanggung jawab kepada Ketua Komite K3
g. Menyusun program yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja
h. Bekerjasama dengan bagian Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian untuk
mengadakan pelatihan, penyuluhan dan sosialisasi bagi semua karyawan
yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
i. Memberi masukan kepada seluruh bagian dalam hal keselamatan dan
kesehatan kerja
j. Melakukan evaluasi terhadap seluruh program kerja yang telah
direncanakan
k. Melaporkan secara lisan dan tulisan seluruh kegiatan dan permasalahan
yang ditemukan dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
l. Bertanggung jawab kepada Ketua Komite K3 terhadap pelaksanaan
kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.
7. Wewenang :
a. Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja ke Ketua Komite K3
b. Mengambil keputusan mandiri dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya
sebagai anggota Komite K3, sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku.
8. Hasil Kerja :
a. Adanya Laporan Kerja
b. Adanya Rekomendasi
c. Adanya Dokumentasi

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 20


Lampiran SK Nomor :

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. Penjelasan Tata Hubungan Kerja Internal Komite K3 dengan unit lain di RS


ABCDEF :
1. Hubungan kerja Komite K3 dengan Bagian Keperawatan
 Koordinasi tentang program K3 dan penanggulangan bencana
 Sosialisasi tentang K3 dan penanggulangan bencana
 Audit K3
2. Hubungan kerja Komite K3 dengan Instalasi Gizi
 Koordinasi tentang program K3 dan penanggulangan bencana
 Sosialisasi tentang K3 dan penanggulangan bencana
 Audit K3
3. Hubungan kerja Komite K3 dengan Cath Lab dan OK
 Koordinasi tentang program K3 dan penanggulangan bencana
 Sosialisasi tentang K3 dan penanggulangan bencana
 Audit K3
4. Hubungan kerja Komite K3 dengan Instalasi Farmasi
 Koordinasi tentang program K3 dan penanggulangan bencana
 Sosialisasi tentang K3 dan penanggulangan bencana
 Sosialisasi tentang pengelolaan B3
 Audit K3
5. Hubungan kerja Komite K3 dengan Pelayanan Medis
 Koordinasi tentang program K3 dan penanggulangan bencana
 Sosialisasi tentang K3 dan penanggulangan bencana
 Audit K3
6. Hubungan kerja Komite K3 dengan Penunjang Medis
 Koordinasi tentang program K3 dan penanggulangan bencana
 Sosialisasi tentang K3 dan penanggulangan bencana
 Audit K3
7. Hubungan kerja Komite K3 dengan Laundry
 Koordinasi tentang program K3 dan penanggulangan bencana
 Sosialisasi tentang K3 dan penanggulangan bencana
 Sosialisasi pengelolaan linen
8. Hubungan kerja Komite K3 dengan Housekeeping/IPSRS/Elektromedis/
Kesehatan Lingkungan/Bagian Umum
 Koordinasi tentang program K3 dan penanggulangan bencana
 Sosialisasi tentang K3 dan penanggulangan bencana
 Berkoordinasi untuk pengelolaan sampah medis meliputi
penyimpanan sementara dan pengangkutan oleh pihak ketiga
 Berkoordinasi untuk pengelolaan dan monitoring IPAL

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 21


Lampiran SK Nomor :

 Berkoordinasi untuk pengelolaan dan monitoring kalibrasi alkes


 Berkoordinasi untuk pemeliharaan fasilitas dan lingkungan
 Berkoordinasi untuk uji air bersih, air limbah dan air minum
 Kordinasi untuk keselamatan di proyek pembangunan/renovasi
 Audit K3

9. Hubungan kerja Komite K3 dengan Bagian SDM (Sumber Daya Manusia)


 Koordinasi orientasi pegawai baru, tenaga magang yang ada di rumah
sakit
 Koordinasi tentang program K3 dan penanggulangan bencana
 Sosialisasi tentang K3 dan penanggulangan bencana
 Audit K3
 Diklat/Pelatihan dasar tentang K3 Umum/Rumah Sakit dan lanjutan
terkait K3
10. Hubungan kerja Komite K3 dengan Security
 Kordinasi tentang keamanan dan keselamatan area rumah sakit
 Koordinasi tentang identifikasi pengunjung
 Sosialisasi tentang program K3 dan penanggulangan bencana
 Audit K3
11. Hubungan kerja Komite K3 dengan Instalasi Rekam Medis
 Koordinasi tentang program K3 dan penanggulangan bencana
 Sosialisasi tentang K3 dan penanggulangan bencana
 Audit K3
12. Hubungan kerja Komite K3 dengan Cleaning Service
 Koordinasi tentang kebersihan area rumah sakit
 Sosialisasi tentang program K3 dan penanggulangan bencana
 Kordinasi terkait tumpahan B3, cairan infeksius, darah, muntah, urine
dan cairan pasien lain
 Audit K3
13. Hubungan kerja Komite K3 dengan Sub Komite Keselamatan Pasien
 Koordinasi tentang program K3 dan penanggulangan bencana
 Sosialisasi tentang K3 dan penanggulangan bencana
 Koordinasi tentang jumlah angka insden yang terjadi di rumah sakit
14. Hubungan kerja Komite K3 dengan Komite PPI (Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi)
 Koordinasi tentang program K3 dan penanggulangan bencana
 Sosialisasi tentang K3 dan penanggulangan bencana
 Koordinasi angka tertusuk benda tajam dan paparan cairan tubuh
 Koordinasi kepatuhan karyawan tentang penggunaan APD

B. Penjelasan Tata Hubungan Kerja Internal Komite K3 dengan unit lain di RS


ABCDEF :
1. Hubungan kerja Komite K3 dengan PMK Larantuka
 Koordinasi tentang program pelatihan kebakaran/bencana alam
 Saling tukar wacana tentang K3
2. Hubungan kerja Komite K3 dengan DISNAKER Larantuka
 Untuk Koordinasi dengan DISNAKER Larantuka terkait program pelatihan
K3, Komite K3RS juga berkoordinasi dengan bagian SDM RS ABCDEF

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 22


Lampiran SK Nomor :

 Memberi laporan mengenai kegiatan K3 jika diperlukan

PMK Disnaker
(Damkar)
Komite K3 RS
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Kualifikasi Jumlah
Jumlah Yang
No Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Pengalaman Yang
Dibutuhkan
Formal Ada
1 Ketua Komite K3 Dokter Pelatihan  Berpengalama 1 1
Umum/Dokter K3 Umum, n di bidang K3
Spesialis K3RS, minimal 3
Okupasi/Dokter Lanjutan tahun.
Kesehatan  Mampu
Kerja/S-2 K3/S-2 melaksanakan
Kedokteran pertolongan
Kerja/S-1 hidup dasar
Kesehatan (Basic Life
Masyarakat/S-1 Support).
Segala  Sudah
Jurusan/DIII/DIV mengikuti
K3 pelatihan Ahli
K3 umum/ K3
RS

2 Wakil Ketua Dokter Pelatihan  Berpengalama 1 1


Komite K3 Umum/Dokter K3 Umum, n di bidang K3
Spesialis K3RS, minimal 3
Okupasi/Dokter Lanjutan tahun.
Kesehatan  Mampu
Kerja/S-2 K3/S-2 melaksanakan
Kedokteran pertolongan
Kerja/S-1 hidup dasar
Kesehatan (Basic Life
Masyarakat/S-1 Support).
Segala  Sudah
Jurusan/DIII/DIV mengikuti
K3 pelatihan Ahli
K3 umum/ K3
RS

3 Sekretaris Minimal S 1 Pelatihan  Memiliki latar 1 1


Komite K3 Segala Jurusan / K3 Umum belakang K3
D3, DIV K3  Sudah
mengikuti
pelatihan Ahli
K3 Umum
4 Anggota Komite Minimal SMU / Sosialisasi/ Mengetahui dasar 24 24
K3 Sederajat Seminar/ K3
Pelatihan

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 23


Lampiran SK Nomor :

K3

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Setelah Komite Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (K3RS) terbentuk, maka
Ketua Komite K3RS wajib mengorientasikan tentang :
1. Struktur organisasi Komite Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (Komite
K3RS)
2. Uraian tugas.
3. Tata hubungan kerja.
4. Pola ketenagaan
5. Pertemuan/ Rapat
6. Pelaporan insiden
7. Ilmu dasar K3
8. Kegawatdaruratan

Kegiatan orientasi untuk staf baru dilakukan melalui Bagian SDM yang berkoordinasi
dengan Komite Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (Komite K3) Rumah Sakit.

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 24


Lampiran SK Nomor :

BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT

Rapat Komite Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (K3RS) adalah rapat yang
diselenggarakan oleh Komite K3RS untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Peserta rapat adalah anggota
Komite K3RS. Jika diperlukan dapat juga dihadiri oleh unit lain yang terkait dengan
agenda rapat, baik internal maupun eksternal rumah sakit yang ditentukan oleh Komite
K3RS. Setiap rapat Komite K3RS dibuat notulen rapat.

Rapat Komite K3RS terdiri dari rapat rutin dan rapat khusus.
A. Rapat rutin Komite K3RS
Rapat rutin adalah rapat pengurus Komite K3RS yang diselenggarakan terjadwal
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan dengan interval waktu dan tempat
yang ditetapkan oleh Komite K3RS. Rapat rutin bertujuan untuk mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan K3, peningkatan mutu K3, serta menentukan rencana tindak
lanjut kegiatan. Notulen rapat rutin disampaikan pada setiap penyelenggaraan rapat
rutin berikutnya dan kepada Direktur RS ABCDEF.

B. Rapat Khusus Komite K3RS


Rapat khusus diselenggarakan jika ada permintaan atau ada permasalahan yang
harus segera diselesaikan dan memerlukan rekomendasi Komite K3RS. Rapat khusus
dihadiri oleh anggota Komite K3RS dan bagian lain yang terkait langsung dengan
permasalahannya. Undangan rapat khusus disampaikan oleh Sekretaris Komite K3RS
kepada peserta rapat melalui undangan rapat, telepon sebelum rapat
diselenggarakan, dengan memberitahukan agenda rapat.

Setiap rapat Komite K3RS dipimpin oleh Ketua Komite K3RS, apabila Ketua
berhalangan hadir dalam suatu rapat, bila quorum telah tercapai, maka sekretaris
yang memimpin rapat, dan jika sekretaris juga berhalangan hadir, maka Anggota
Komite K3RS yang hadir dapat memilih pimpinan rapat dan pimpinan rapat
berkewajiban melaporkan hasil keputusan rapat kepada Ketua Komite K3RS.
Ketentuan jumlah quorum persyaratan rapat sebagai berikut :
1. Dalam hal untuk pengambilan keputusan, rapat Komite K3RS hanya dapat
dilaksanakan bila quorum tercapai;
2. Quorum dianggap tercapai bila ½ (setengah) ditambah 1 (satu) orang dari
jumlah seluruh anggota Komite dan Komite K3 yang hadir;
3. Dalam hal quorum tidak tercapai dalam waktu satu jam dari waktu yang telah
ditentukan, maka rapat ditangguhkan untuk dilaksanakan pada tempat, hari
dan jam yang disepakati paling lambat dalam waktu 2x24 jam;
4. Dalam hal quorum tidak juga tercapai dalam waktu satu jam dari waktu rapat
yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada poin 3, maka rapat dapat

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 25


Lampiran SK Nomor :

dilaksanakan dan segala keputusan yang terdapat dalam risalah rapat disahkan
dalam rapat Komite K3RS berikutnya.

Mekanisme pengambilan putusan rapat sebagai berikut :


1. Pengambilan putusan rapat Komite K3RS diupayakan melalui musyawarah dan
mufakat berdasarkan pendekatan berbasis bukti (evidence based)
2. Jika tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak dari anggota Komite K3RS yang hadir
3. Jika suara yang diperoleh adalah sama, maka ketua Komite K3RS berwenang
membuat keputusan hasil rapat.

Keputusan rapat Komite K3RS dapat dipergunakan sebagai rekomendasi yang akan
disampaikan kepada Direktur.

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 26


Lampiran SK Nomor :

BAB XI
PELAPORAN

Masing-masing koordinator wajib melaporkan pelaksanaan kegiatannya kepada Ketua


Komite Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (Komite K3RS) setiap bulan.
Laporan disampaikan secara tertulis atau secara lisan kepada Ketua Komite K3RS atau
dapat disampaikan pada setiap rapat rutin Komite K3RS.

Laporan dari masing-masing koordinator dirangkum oleh Ketua Komite K3RS dan
kemudian dilaporkan kepada Direktur dengan periode laporan triwulan, dan tahunan
sebagai berikut :
1. Laporan triwulan
Laporan tentang pencapaian program kerja setiap triwulan menggunakan format
yang berlaku.
2. Laporan tahunan
Laporan tentang pencapaian program kerja tahunan yang dilakukan pada minggi
pertama/ kedua bulan Januari tahun berikutnya dengan menggunakan format yang
berlaku.

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 27


Lampiran SK Nomor :

BAB XII
PENUTUP

Pedoman Pengorganisasian Komite Keselamatan Dan Kesehatan Kerja RS ABCDEF


(Komite K3RS) ini diharapkan dapat dipergunakan dalam memahami posisi dan tugas
setiap anggota Komite K3RS dalam rangka mencapai tujuan Komite K3 RS ABCDEF.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam membantu
penyusunan pedoman pengorganisasian ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa menolong
dan memberikan kekuatan serta senantiasa memberkati pekerjaan kita, Amin.

Direktur RS ABCDEF

Pedoman Pengorganisasian Komite K3 28

Anda mungkin juga menyukai