Pedoman Pengorganisasian K3
Pedoman Pengorganisasian K3
Nomor :
Tentang :
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan mengacu pada berbagai macam sumber baik itu Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 66/Menkes/VIII/2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit,
Pedoman Manajemen (keselamatan dan kesehatan kerja) K3 Rumah Sakit
No.432/Menkes/SK/IV/2007, dan juga sumber – sumber lain yang diharapkan dapat
diterapkan dapat menjadi dasar hukum pelaksanaan K3. Oleh karena itu, diharapkan
dapat menerapkan upaya–upaya yang mendukung terciptanya K3 di rumah sakit. Selain
itu, agar penyelenggaraan K3 rumah sakit lebih efisien, efektif dan terpadu dengan cara
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Upaya K3 di RS ABCDEF menyangkut tenaga kerja, cara atau metode kerja, alat kerja,
proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi peningkatan, pencegahan,
pengobatan dan pemulihan. Kinerja setiap petugas kesehatan dan non kesehatan
merupakan resultante dari tiga komponen K3 yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja, yang dimaksud dengan :
1. Kapasitas kerja adalah kemampuan seseorang pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik pada suatu tempat kerja dalam waktu tertentu.
2. Beban kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja baik secara fisik maupun
non fisik dalam menyelesaikan pekerjaannya, kondisi tersebut dapat diperberat oleh
kondisi lingkungan yang tidak mendukung secara fisik atau non fisik
3. Lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan tenpat kerja yang meliputi faktor fisik,
kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi pekerja dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (Komite K3RS) ditunjuk dan
diangkat langsung oleh Direktur Rumah Sakit berdasarkan pada usulan-usulan dan
pertimbangan yang disampaikan oleh Wakil Direktur dan Kepala Bagian Umum dengan
tetap memperhatikan prestasi kerja masing-masing Komite K3RS, kemudian ditetapkan
dalam surat Keputusan Direktur Rumah Sakit. Maka dibuatlah Pedoman
Pengorganisasian Komite Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Komite K3) RS ABCDEF.
BAB II
GAMBARAN UMUM
RS ABCDEF
A. Profil
RS ABCDEF diresmikan pada tanggal 1 Juni 2005 oleh Gubernur. RS ABCDEF menjadi
satu–satunya rumah sakit di wilayah Jakarta yang memiliki fasilitas penunjang medik
dan layanan yang berkelas. RS ABCDEF dimulai dari Kelas D dengan jumlah tempat
tidur sebanyak 56 tempat tidur, dan pada tahun 2010 dikembangkan menjadi rumah
sakit kelas C dengan 111 tempat tidur dan dibukanya Pelayanan Berkelanjutan. RS
ABCDEF melayani pasien umum, BPJS Kesehatan/ KIS (kartu Indonesia sehat), BPJS
ketenagakerjaan, asuransi swasta, perusahaan mitra pelanggan di sekitarnya.
B. Makna Logo
Pada tahun 2010 sampai saat ini jumlah tempat tidur RS ABCDEF adalah 111 tempat
tidur dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Tempat Tidur Di RS ABCDEF
KAMAR JUMLAH
VIP DELUXE
VIP
UTAMA
KELAS I
KELAS II
KELAS III
HCCU / ICCU
HCU / ICU
PICU
ISOLASI HCCU/ICCU
ISOLASI PERAWATAN
NICU
PERINA
ISOLASI PERINA
TOTAL
1. Fasilitas Pelayanan
6) Instalasi Farmasi
7) Laboratorium
8) Radiologi
9) Bank Darah
b. Pelayanan Khusus:
13) Gizi
14) Anestesi
15) Gigi dan spesialistik gigi
a. Laboratorium
b. ESWL
c. Endoscopy, Gastroscopy
1) Rontgen
2) Panoramic Gigi
3) CT Scan 128 slices
4) MRI
5) Cephalometri
6) Mammografi
7) USG
8) USG 4 D
9) Densitometri
1) EKG
2) CTG
3) EEG
4) Echocardiography
5) Nasal Endoscopy
f. Fisioterapi
g. Bank Darah
h. Haemodialisa
a. Sterilisasi (CSSD).
b. Service:
1) Generator Set
2) Boiler
3) Sentral Air Bersih
4) Mushola;
BAB III
VISI , MISI, FALSAFAH, TUJUAN DAN MOTTO
RS ABCDEF
A. Visi
B. Misi
C. Falsafah
D. Tujuan
E. Motto
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS ABCDEF
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Ketua
KetuaKomite
Komite
Tim
Tim Satgas Rokok Wakil
WakilKetua
Penanggulangan
Ketua
Komite Bencana
KomiteK3K3
Sekretaris
SekretarisKomite
Komite
Tim Keselamatan Kerja Tim Kesehatan Kerja Tim Lingkungan Kerja Tim Manajemen Resiko
Komite K3RS terdiri dari Ketua Komite K3, Wakil Ketua Komite, Sekretaris Komite, Tim
Penanggulangan Bencana, Tim Satgas KTR, Anggota Komite K3 yang terdiri dari Tim
Keselamatan Kerja, Tim Kesehatan Kerja, Tim Lingkungan Kerja dan Tim manajemen
Resiko. Dalam melaksanakan tugasnya ketua Komite dibantu oleh Anggota yang terdiri
dari perwakilan unit atau instalasi rumah sakit
BAB VI
URAIAN JABATAN
2. Pengertian :
Wakil Ketua Komite K3RS adalah seorang Dokter Umum purna waktu yang
teraltih di bidang K3, Dokter spesialis Okupasi/Kesehatan Kerja, Tenaga S-2
bidang K3, Tenaga S-1 Kesehatan Masyarakat yang terlatih di bidang K3, Tenaga
S1 bidang lainnya yang terlatih di bidang K3 dan Tenaga DIII/DIV jurusan K3 yang
terlatih di bidang K3. Berpengalaman di bidang K3 minimal 3 tahun. Mampu
melaksanakan pertolongan hidup dasar (Basic Life Support). Bertugas mengelola
dan mengkoordinir kegiatan Komite K3 dalam hal meningkatkan derajat
kesehatan dan keselamatan karyawan yang bekerja di RS ABCDEF melalui
kegiatan-kegiatan K3.
3. Atasan Langsung : Ketua Komite K3
4. Bawahan Langsung :
a. Sekretaris Komite K3
b. Anggota Tim Penanggulangan Bencana
c. Anggota Tim Satgas KTR
d. Anggota Komite K3
e. Tim Keselamatan Kerja
f. Tim Kesehatan Kerja
g. Tim Lingkungan Kerja
h. Tim Manajemen Resiko
5. Persyaratan :
a. Dokter Umum, Dokter spesialis Okupasi/Kesehatan Kerja, Tenaga S-2 bidang
K3, Tenaga S-1 Kesehatan Masyarakat, Tenaga S1 bidang lainnya, Tenaga
DIII/DIV jurusan K3 yang memiliki pengalaman di bidang K3 Minimal 3 Tahun
b. Mampu melaksanakan pertolongan hidup dasar (Basic Life Support)
c. Berminat terhadap kegiatan K3
d. Mendapat pelatihan dasar tentang K3 Umum (Ahli K3 Umum)/ K3 rumah
sakit dan lanjutan
e. Mempunyai kemampuan memimpin dan inovatif
f. Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
g. Bekerja purna waktu
h. Kondisi : Sehat jasmani dan rohani
6. Tugas Utama :
a. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program-program Komite K3 di
rumah sakit
b. Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan Komite K3 serta memberikan
saran dan pertimbangan kepada pimpinan rumah sakit mengenai masalah-
masalah keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan rumah sakit.
c. Melaksanakan tugas-tugas ketua ketika ketua berhalangan
d. Membantu pelaksanaan tugas ketua sehari-hari
e. Membantu Ketua dalam pemantauan pelaksanaan program/ rekomendasi
dari Komite K3
f. Memonitoring, membantu dan menilai pelaksanaan K3 di RS
7. Tanggung Jawab :
a. Sosialisasi kebijakan K3 agar dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas
kesehatan di RS ABCDEF
b. Mengevaluasi pelaksanaan program K3
c. Memberikan konsultasi pada petugas/ karyawan Rumah Sakit tentang K3
d. Berkoordinasi dengan Unit terkait
8. Wewenang :
a. Mengembangkan dan meningkatkan program kerja K3
b. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan K3 di Rumah Sakit
terhadap pengurus Komite K3
c. Mengusulkan pengadaan fasilitas untuk Komite K3
d. Mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia dalam K3
9. Hasil Kerja :
a. Ada Kebijakan K3
b. Ada SPO dan Program K3
c. Ada pedoman pelayanan K3RS
d. Ada pedoman pengorganisasian K3RS
e. Ada Laporan dan Evaluasi kegiatan K3
f. Target “Zero Accident”
D. Sekretaris Komite K3
1. Nama Jabatan : Sekretaris Komite K3RS.
2. Pengertian :
Sekretaris Komite K3 adalah seorang yang memiliki latar belakang K3 yang
bertugas membantu Ketua Komite K3 dalam hal mengelola kesekretariatan di
Komite K3RS.
3. Atasan Langsung : Ketua Komite K3RS
4. Bawahan Langsung : -
5. Persyaratan :
a. S1/D3 Semua Jurusan
b. Berminat terhadap kegiatan K3
c. Mendapatkan pelatihan dasar K3, K3RS dan Ahli K3 Umum
d. Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
e. Memiliki kemampuan memimpin, inovatif, dan percaya diri
f. Bekerja purna waktu
g. Kondisi: Sehat jasmani dan rohani
6. Tugas Utama :
a. Mengkoordinasikan kegiatan K3 di RS ABCDEF
b. Membuat dan menyebarkan undangan rapat Komite K3
c. Membuat dokumentasi kegiatan dalam bentuk hardcopy dan softcopy
d. Membuat notulensi hasil rapat Komite K3
e. Mengelola administrasi surat-surat atau dokumen Komite K3
7. Tanggung Jawab :
a. Membuat laporan notulensi rapat dan melaporkan ke Ketua Komite K3
b. Membuat laporan Audit/ Identifikasi bahaya bersama Ketua Komite K3
c. Membuat laporan bulanan, semesteran dan tahunan ke manajemen
d. Meningkatkan kesadaran pasien, pengunjung, dan karyawan Rumah Sakit
tentang kegiatan yang terkait dengan K3
e. Memprakarsai penyuluhan bagi pengurus Komite K3 tentang budaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
8. Wewenang :
a. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan K3 di RS ABCDEF
b. Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja Komite K3 ke Ketua
c. Memberikan saran dan solusi tentang hasil audit
9. Hasil Kerja :
a. Laporan notulensi rapat Komite dan Komite K3
b. Laporan audit/ identifikasin bahaya di lingkungan Rumah Sakit
c. Laporan bulanan, semesteran dan tahunan
d. Rekomendasi perbaikan program/ kegiatan ke Ketua Komite K3
E. Anggota Komite K3
1. Nama Jabatan : Anggota Komite K3
2. Atasan Langsung : Ketua Komite K3
3. Bawahan Langsung : -
5. Persyaratan :
a. Minimal SMU/ Sederajat
b. Berminat terhadap kegiatan K3
c. Mendapat pelatihan terkait K3
d. Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
e. Memiliki kemampuan memimpin, inovatif, dan percaya diri
f. Bekerja purna waktu
g. Kondisi: Sehat jasmani dan rohani
6. Tugas Utama :
a. Memberikan rekomendasi mengenai kebijakan K3 atau masalah K3 kepada
pimpinan Rumah Sakit
b. Melakukan pengawasan dan sosialisasi tentang K3 agar tersosialisasi
dengan baik sehingga dapat dipahami, dipatuhi, dan dilaksanakan oleh
seluruh karyawan
c. Membantu pelaksanaan K3 di RS
d. Memonitoring dan menilai pelaksanaan K3 di RS
e. Monitoring pengawasan program manajemen resiko fasilitas dan
lingkungan
7. Tanggung Jawab :
a. Membuat program kerja, kebijakan, SPO
b. Koordinasi dan sosialisasi program kerja
8. Wewenang :
a. Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja ke Ketua Komite K3
b. Mengambil keputusan mandiri dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya
sebagai anggota Komite K3, sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku.
9. Hasil Kerja :
a. Adanya Program Kerja
b. Adanya SPO
c. Adanya Dokumentasi
6. Tanggung Jawab :
a. Membuat program kerja, kebijakan, SPO
b. Koordinasi dan sosialisasi program kerja
c. Memonitor sarana dan prasarana kebakaran
d. Bertanggung jawab kepada Ketua Komite K3
f. Menyusun program yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja
g. Bekerjasama dengan bagian Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian untuk
mengadakan pelatihan, penyuluhan dan sosialisasi bagi semua karyawan
yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
h. Memberi masukan kepada seluruh bagian dalam hal keselamatan dan
kesehatan kerja
i. Melakukan evaluasi terhadap seluruh program kerja yang telah
direncanakan
j. Melaporkan secara lisan dan tulisan seluruh kegiatan dan permasalahan
yang ditemukan dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
k. Bertanggung jawab kepada Ketua Komite K3 terhadap pelaksanaan
kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.
7. Wewenang :
a. Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja ke Ketua Komite K3
b. Mengambil keputusan mandiri dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya
sebagai anggota Komite K3, sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku.
8. Hasil Kerja :
a. Adanya Laporan Kerja
b. Adanya Rekomendasi
c. Adanya Dokumentasi
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
PMK Disnaker
(Damkar)
Komite K3 RS
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Kualifikasi Jumlah
Jumlah Yang
No Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Pengalaman Yang
Dibutuhkan
Formal Ada
1 Ketua Komite K3 Dokter Pelatihan Berpengalama 1 1
Umum/Dokter K3 Umum, n di bidang K3
Spesialis K3RS, minimal 3
Okupasi/Dokter Lanjutan tahun.
Kesehatan Mampu
Kerja/S-2 K3/S-2 melaksanakan
Kedokteran pertolongan
Kerja/S-1 hidup dasar
Kesehatan (Basic Life
Masyarakat/S-1 Support).
Segala Sudah
Jurusan/DIII/DIV mengikuti
K3 pelatihan Ahli
K3 umum/ K3
RS
K3
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Setelah Komite Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (K3RS) terbentuk, maka
Ketua Komite K3RS wajib mengorientasikan tentang :
1. Struktur organisasi Komite Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (Komite
K3RS)
2. Uraian tugas.
3. Tata hubungan kerja.
4. Pola ketenagaan
5. Pertemuan/ Rapat
6. Pelaporan insiden
7. Ilmu dasar K3
8. Kegawatdaruratan
Kegiatan orientasi untuk staf baru dilakukan melalui Bagian SDM yang berkoordinasi
dengan Komite Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (Komite K3) Rumah Sakit.
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT
Rapat Komite Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (K3RS) adalah rapat yang
diselenggarakan oleh Komite K3RS untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Peserta rapat adalah anggota
Komite K3RS. Jika diperlukan dapat juga dihadiri oleh unit lain yang terkait dengan
agenda rapat, baik internal maupun eksternal rumah sakit yang ditentukan oleh Komite
K3RS. Setiap rapat Komite K3RS dibuat notulen rapat.
Rapat Komite K3RS terdiri dari rapat rutin dan rapat khusus.
A. Rapat rutin Komite K3RS
Rapat rutin adalah rapat pengurus Komite K3RS yang diselenggarakan terjadwal
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan dengan interval waktu dan tempat
yang ditetapkan oleh Komite K3RS. Rapat rutin bertujuan untuk mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan K3, peningkatan mutu K3, serta menentukan rencana tindak
lanjut kegiatan. Notulen rapat rutin disampaikan pada setiap penyelenggaraan rapat
rutin berikutnya dan kepada Direktur RS ABCDEF.
Setiap rapat Komite K3RS dipimpin oleh Ketua Komite K3RS, apabila Ketua
berhalangan hadir dalam suatu rapat, bila quorum telah tercapai, maka sekretaris
yang memimpin rapat, dan jika sekretaris juga berhalangan hadir, maka Anggota
Komite K3RS yang hadir dapat memilih pimpinan rapat dan pimpinan rapat
berkewajiban melaporkan hasil keputusan rapat kepada Ketua Komite K3RS.
Ketentuan jumlah quorum persyaratan rapat sebagai berikut :
1. Dalam hal untuk pengambilan keputusan, rapat Komite K3RS hanya dapat
dilaksanakan bila quorum tercapai;
2. Quorum dianggap tercapai bila ½ (setengah) ditambah 1 (satu) orang dari
jumlah seluruh anggota Komite dan Komite K3 yang hadir;
3. Dalam hal quorum tidak tercapai dalam waktu satu jam dari waktu yang telah
ditentukan, maka rapat ditangguhkan untuk dilaksanakan pada tempat, hari
dan jam yang disepakati paling lambat dalam waktu 2x24 jam;
4. Dalam hal quorum tidak juga tercapai dalam waktu satu jam dari waktu rapat
yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada poin 3, maka rapat dapat
dilaksanakan dan segala keputusan yang terdapat dalam risalah rapat disahkan
dalam rapat Komite K3RS berikutnya.
Keputusan rapat Komite K3RS dapat dipergunakan sebagai rekomendasi yang akan
disampaikan kepada Direktur.
BAB XI
PELAPORAN
Laporan dari masing-masing koordinator dirangkum oleh Ketua Komite K3RS dan
kemudian dilaporkan kepada Direktur dengan periode laporan triwulan, dan tahunan
sebagai berikut :
1. Laporan triwulan
Laporan tentang pencapaian program kerja setiap triwulan menggunakan format
yang berlaku.
2. Laporan tahunan
Laporan tentang pencapaian program kerja tahunan yang dilakukan pada minggi
pertama/ kedua bulan Januari tahun berikutnya dengan menggunakan format yang
berlaku.
BAB XII
PENUTUP
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam membantu
penyusunan pedoman pengorganisasian ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa menolong
dan memberikan kekuatan serta senantiasa memberkati pekerjaan kita, Amin.
Direktur RS ABCDEF