Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

RANCANGAN MEMBUAT ALAT SAPU ELEKTIK OTOMATIS DENGAN


MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Pengantar
Rekayasa Desain

Disusun Oleh: Kelompok 2


Moh Farhan Fauzan : 10123002
Feby Hasan isnaeni : 10123021
Friska tarwiyyah : 10123065
Paramitha D Bangu : 10123033
Ai sindi : 10123012

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI CIPASUNG

TASIKMALAYA
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan, hidayah serta
taufiq Nya, sehingga sampai saat ini masih diberikan kesempatan untuk beribadah dan
meyembah pada NYA dan telah menjadikan penulis sebagai manusia yang berakal dan
berguna dalam dunia ini. Sholawat serta salam untuk junjungan kami, Nabi Muhammad
S.A.W yang senantiasa memberikan syafa’atnya kepada kami untuk terus dicapai dan raih
dalam hidup dan kehidupan umat manusia.

Hanya karena Allah SWT, akhirnya penulis bisa melewati kendala dan tantangan
dalam menyelesaikan dan menyusun laporan tugas UAS ini. Adapun judul tugas akhir yang
penulis ajukan : “RANCANG MEMBUAT ALAT SAPU ELEKTRIK”.

Tasikmalaya 23 Oktober

Penulis

1
DAFTAR ISI

LIST OF INDIVIDUAL
CONTRIBUTIONS...................................................................................................................i
DAFTAR
ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I DEFINE
PROBLEM................................................................................................................................2
1.1 Definisi Masalah..................................................................................................................2
1.2 Daftar Spesifikasi.................................................................................................................2
BAB II GENERATION OF ALTERNATIVE
CONCEPTS..............................................................................................................................4
2.1 Konsep alternatif.................................................................................................................4
BAB III EVALUATION OF ALTERNATIVES AND SELECT A CONCEPT (EVALUASI
ALTERNATIF DAN PEMILIHAN
KONSEP)..................................................................................................................................6
3.1 Evaluating Alternatives (Mengevaluasi Alternatif).............................................................6
3.2 Decision Matrix...................................................................................................................7
BAB IV DETAIL
DESIGN................................................................................................................................... 9
4.1 Gambar rinci dan Alat.........................................................................................................9
4.2 Ukuran-Ukuran Pada Alat..................................................................................................11
BAB V MANUFACTURING
(PERAKITAN).......................................................................................................................13
5.1 Materials........................................................................................................................... 13
5.2 Alat yang digunakan......................................................................................................... 19
5.3 Langkah-Langkah Perakitan............................................................................................. 20
BAB VI
TESTING................................................................................................................................ 22
6.1 Skenario Testing.................................................................................................................22
6.2 Hasil Testing.......................................................................................................................... 22
6.3 Analysist Hasil Evaluasi.................................................................................................................. 22

BAB VII.....................................................................................................................................;........... 23

KESIMPULAN...........................................................................................................................;............24

1
BAB I
DEFINE PROBLEM

1.1Definisi masalah
Problem sapu otomatis dapat merujuk pada masalah atau kendala yang terkait dengan mesin
sapu otomatis, seperti gangguan teknis, ketidakmampuan untuk membersihkan dengan
efektif, atau masalah perangkat lunak yang memengaruhi kinerjanya.
1.2Definisi spesifikasi
 Performance
pembuatan sapu elektrik otomatis dari kardus sangat tergantung pada desain, komponen, dan
keahlian dalam merakitnya. Pastikan untuk memilih motor dan sensor yang sesuai, serta
menyusunnya dengan rapi agar kardus dapat berfungsi sebagai kerangka yang kokoh. Tes dan
uji prototip dengan cermat untuk memastikan efisiensi dan daya tahan dalam membersihkan
area yang diinginkan Sapu elektrik, atau sering disebut juga sebagai vacuum cleaner, adalah
alat pembersih rumah tangga yang menggunakan motor untuk menciptakan aliran udara yang
kuat untuk menarik kotoran, debu, dan partikel lainnya dari permukaan lantai. Performa sapu
elektrik biasanya diukur dari daya hisapnya (vacuum power), kapasitas tangki debu, efisiensi
penyaringan, dan jenis-jenis aksesori yang dimilikinya. Peningkatan performa dapat terjadi
melalui peningkatan daya hisap, teknologi penyaringan yang lebih baik, atau desain yang
lebih ergonomis untuk efisiensi penggunaan.
 Geometri
Membuat sapu elektrik otomatis dari kardus melibatkan beberapa langkah. Pertama,
persiapkan dinamo, baterai, dan switch. Tempelkan motor pada kardus sebagai penggerak
sapu. Hubungkan dinamo dengan kabel dan baterai dan switch untuk mengontrolnya. Pasang
juga sikat atau bahan pembersih di bagian bawah kardus. .
 Material
Untuk membuat sapu elektrik otomatis dari kardus, berikut adalah beberapa material yang
mungkin Anda perlukan:
1. Kardus besar: Sebagai bahan dasar untuk kerangka sapu.
2. Dinamo DC: Untuk memberikan gerakan pada sapu elektrik. Dinano ini bisa diambil
dari mainan bekas atau dibeli secara terpisah.
3. Saklar otomatis atau sensor gerak: Untuk mendeteksi kehadiran orang atau permukaan
yang akan dibersihkan.
4. Baterai: Sebagai sumber daya . Pastikan baterai yang Anda pilih sesuai dengan
kebutuhan.
5. Roda atau roda caster: Untuk memberikan mobilitas pada sapu.
6. Kabel listrik, solder, dan soldering iron: Untuk menghubungkan komponen
elektronik.
7. Pengungkit atau tuas sederhana: Untuk mengaktifkan saklar atau sensor gerak.
8. Pisau atau gunting: Untuk memotong kardus dan membuat bentuk sapu..

1
 Energi
Dalam penggunaan energi bersumber pada dinamo dan kabel² untuk berjalanya sapu elektrik
otomatis ini
 Waktu
Untuk waktu pembuatan sapu elektrik otomatis ini, sangat diharapkan dan diusahakan dengan
waktu seefisien mungkin, kami mendisain sapu elektrik otomatis dari kardus ini dengan
rakitan sederhana, agar bisa dirancang kembali dengan kuat
 Biaya
Sapu elektrik otomatis dari kardus ini memiliki rincian biaya yang khusus dan jelas, namun
sebelumnya kami telah memprediksi terlebih dahulu, dan menurut prediksi kami untuk
pembuatan alat kurang lebih Rp.50.000
 Manufaktur
Dalam pembuatan sapu elektrik otomatis dari kardus ini, tidak ada masalah dalam proses
manufaktur. Karna team kami juga membuat atau merakitnya dengan alat dan bahan yang
cukup sederhana yang pastinya sudah kami persiapkan semaksimal mungkin Ada beberapa
perusahaan yang terkenal dalam memproduksi sapu elektrik, antara lain Dyson, Shark,
Hoover, Bissell, Electrolux, Miele, dan banyak lagi. Masing-masing perusahaan memiliki
berbagai model dengan fitur-fitur yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan pembersihan
rumah tangga yang beragam. Dyson terkenal dengan teknologi cyclone yang efisien,
sementara Shark dikenal dengan model-modelnya yang serbaguna dan tangguh. Hoover dan
Bissell juga memiliki sejarah panjang dalam industri ini dengan berbagai model yang cocok
untuk berbagai kebutuhan.

1
BAB II
GENERATION OF ALTERNATIVE CONCEPTS
2.1Brainstroming
Adapun dalam kegiatan brainstroming kami melakukan proses penyampaian ide ide oleh
masing-masing anggota kami, permusyawaratan ini tentunya berdasarkan alat yang kami
siapkan dan juga perbandingan dengan alat² yang sudah ada, karna tujuan utama kami adalah
debu-debu atau sampah yg berserakan. Karna biasanya dari sudut yang sering digunakan
terdapat debu-debu atau sampah-sampah kecil yang menempel namun tak terlihat
2.2 Konsep alternatif
2.2.1 Uraikan fungsi (fungtional Decomposition)
Sebuah konsep alternatif untuk sapu elektrik otomatis dari kardus dapat melibatkan
penggunaan teknologi sensor dan motor. Sensor dapat digunakan untuk mendeteksi debu atau
kotoran di lantai, sedangkan motor akan menggerakkan sapu secara otomatis untuk
membersihkan area tersebut. Fungsi utamanya adalah untuk menyederhanakan proses
penyapuan tanpa perlu intervensi manusia secara konstan
2.2.2 Skema klasifikasi (clasification schema)
Tabel 2.2.1 skema klasifikasi
Fungsi R1 R2 R3
Alat yang berguna Dinamo Kardus dan tali rami -
Cara bekerja Menyedot debu membersihkan -
tempat yang berdebu
Menghidupkan dan Alat ditekan untuk Dinamo/mengganti
mematikan alat dihidupkan dan di batrai -
tekan kembali ketika
dimatikan

1
BAB III
Evaluation of alternatives and select a concept dalam melipat pakaian (evaluasi dan
alternatif dalam pemilihan konsep)

3.1 Prosedur Penelitian


Untuk menyusun laporan tugas akhir ini menggunakan prosedur penelitian sebagai berikut:

3.1.1 Rencana (planning)


Rencana atau planning merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian dengan
mengumpulkan data dan mengamati pegawai dalam membuat sapu elektrik .Rencananya
akan dibuat sebuah produk mesin sapu elektrik otomatis menggunakan mikrokontroller
dengan memanfaatkan website sebagai sumber monitoring.

3.1.2 Analisis
Analisis pembuatan sapu elektrik otomatis dari kardus melibatkan beberapa aspek, termasuk
potensi perbaikan.analisis yang mungkin terkait dengan pembuatan sapu elektrik otomatis
dari kardus
Penting untuk diingat bahwa analisis ini bersifat umum dan dapat bervariasi tergantung pada
desain dan konstruksi yang spesifik. Sebelum memulai pembuatan sapu elektrik dari kardus,
penting untuk melakukan riset dan perencanaan yang cermat untuk memastikan keberhasilan
proyek dan keselamatan penggunaan.
1.Konsep Marie Kondo: adalah tentang mengurangi kekacauan dan menyederhanakan
kehidupan dengan membuang barang-barang yang tidak lagi memberikan kebahagiaan atau
manfaat. Mengaplikasikan konsep ini pada pembuatan sapu elektrik otomatis dari kardus .
2.Roll and Tuck" Pilih kardus yang tidak lagi digunakan atau akan dibuang. Pastikan kardus
tersebut dalam kondisi yang baik dan cukup kuat untuk menahan beban sapu elektrik. Jika
kardus tidak memenuhi standar ini, lebih baik mencari bahan alternatif yang lebih tahan lama
dan sesuai dengan konsep Marie Kondo.
3.Folding Board: Mulailah dengan menggulung kardus menjadi bentuk silinder yang sesuai
dengan ukuran sapu elektrik. Pastikan kardus terlipat dengan rapi dan aman.
4.Hanging Fold: Pasang Komponen Elektronik: Setelah kerangka sapu elektrik selesai,
pasang komponen elektronik seperti motor, baterai, dan saklar on/off. Pastikan semua
komponen terpasang dengan aman dan sesuai dengan desain yang diinginkan. Pastikan juga
untuk menghubungkan komponen elektronik dengan benar dan mengikuti pedoman
keselamatan yang berlaku.
5.File Folding: Penyimpanan yang Efisien: Gunakan konsep untuk menyimpan sapu elektrik
otomatis. Anda dapat melengkapi kerangka sapu dengan gantungan atau kait agar dapat

1
digantung di dinding atau tempat penyimpanan yang sesuai. Pastikan sapu elektrik tergantung
dengan aman dan tidak mudah jatuh atau rusak.
6.Vacuum Seal Bags:Uji Coba dan Perbaikan: Setelah selesai, uji coba sapu elektrik untuk
memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Jika ada masalah atau kekurangan, lakukan
perbaikan atau penyesuaian yang diperlukan.
7.Konsep Origami:Pastikan untuk memperhatikan faktor-faktor ini dan melakukan perbaikan
atau peningkatan yang diperlukan agar sapu elektrik dapat berfungsi dengan baik dan aman.

BABIV
DETAIL DESIGN

1
BAB V
MANUFACTURING
5.1 MATERIALS

5.1.1 DINAMO

Dinamo adalah sebuah alat atau mesin listrik yang mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik melalui prinsip induksi elektromagnetik. Dinamo umumnya terdiri dari magnet
permanen atau elektromagnet yang berputar di sekitar kawat gulungan untuk menghasilkan
arus listrik. Ini sering digunakan dalam generator portabel atau motor listrik. Dinamojuga
atau istilah lainnya disebut sebagai generator adalah sebuah mesin listrik yang dapat
mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Konsep kerja dinamo sama dengan generator
yaitu memutar kumparan di dalam medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan.
FUNGSI DINAMO

Fungsi utama dinamo adalah mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Ini
bisa digunakan dalam berbagai konteks, mulai dari menghasilkan listrik untuk peralatan
elektronik hingga digunakan sebagai motor listrik dalam kendaraan. Dalam kasus generator,
dinamo mengubah energi mekanik, seperti gerakan rotasi, menjadi energi listrik yang dapat
digunakan.
KEKURANGAN DINAMO

1. Efisiensi Energi Rendah: Dinamo dalam pengubah energi mekanik menjadi energi
listrik memiliki efisiensi energi yang tidak sempurna. Sebagian energi akan hilang
dalam bentuk panas dan gesekan, mengurangi efisiensi konversi.
2. Ukuran dan Berat: Untuk menghasilkan daya yang signifikan, dinamo bisa menjadi
besar dan berat. Hal ini menjadi kendala dalam aplikasi portabel atau pada perangkat
yang memerlukan mobilitas tinggi.
3. Perawatan dan Umur Pakai: Dinamo memerlukan perawatan rutin untuk menjaga
kinerjanya, seperti pelumasan dan pembersihan. Selain itu, karena bagian
mekanisnya, dinamo bisa mengalami keausan seiring waktu penggunaan.
4. Tergantung pada Gerakan Mekanis: Dinamo membutuhkan gerakan mekanis untuk
menghasilkan listrik. Ini bisa menjadi kekurangan dalam situasi di mana gerakan
mekanis tidak konsisten atau sulit dihasilkan.

1
5.1.2 BATRE 9V

Baterai 9V adalah jenis baterai yang terdiri dari beberapa sel baterai yang disusun secara seri
untuk menghasilkan tegangan sekitar 9 volt. Biasanya digunakan dalam peralatan elektronik
kecil seperti remote, detektor asap, peralatan audio, atau permainan. Istilah "baterai 9V"
merujuk pada sebuah baterai yang memiliki tegangan sekitar 9 volt. Baterai ini umumnya
memiliki bentuk persegi panjang dengan dua terminal pada bagian atasnya dan digunakan
untuk menyediakan daya pada berbagai perangkat elektronik kecil.
FUNGSI BATRE 9V

1. Portable dan Praktis: Ukurannya yang kecil membuatnya cocok untuk peralatan
elektronik kecil dan mudah dibawa-bawa.
2. Daya Tegangan Tinggi: Dengan tegangan sekitar 9 volt, baterai ini cocok untuk
perangkat yang membutuhkan daya yang lebih tinggi.
3. Digunakan dalam Berbagai Perangkat: Baterai ini sering digunakan dalam peralatan
seperti detektor asap, perangkat remote, alat ukur, dan mainan.
4. Penggunaan Jangka Pendek: Cocok untuk penggunaan sementara atau sebagai sumber
daya cadangan karena kekuatan dayanya yang bisa bertahan untuk periode tertentu
sebelum perlu diganti.
KEKUANGAN BATRE V9

1. Kapasitas Energi yang Terbatas: Baterai 9V memiliki kapasitas penyimpanan energi


yang relatif kecil dibandingkan dengan baterai lainnya. Ini membuatnya kurang
efisien untuk perangkat yang membutuhkan daya tinggi atau untuk penggunaan
jangka panjang.
2. Biaya Per Watt yang Tinggi: Jika dihitung dari segi biaya per watt jam, baterai 9V
cenderung lebih mahal dibandingkan dengan baterai yang lebih besar.
3. Kemungkinan Tegangan Turun dengan Cepat: Tegangan pada baterai 9V bisa
menurun dengan cepat seiring penggunaan, terutama dalam perangkat yang
membutuhkan daya tinggi. Ini bisa mempengaruhi kinerja perangkat.
4. Tidak Cocok untuk Semua Perangkat: Karena kapasitas penyimpanan energinya yang
terbatas, baterai 9V tidak selalu cocok untuk perangkat yang memerlukan daya tinggi
atau penggunaan yang lama.

1
5.1.3 KARDUS

Kardus adalah bahan yang terbuat dari kertas yang diperkuat, seringkali digunakan untuk
membuat kotak, wadah, dan berbagai produk lainnya. Ini sering digunakan dalam kemasan
dan pengiriman untuk melindungi barang-barang dari kerusakan dan memberikan struktur
dan dukungan. Kardus dapat bervariasi dalam ketebalan, kekuatan, dan ukuran tergantung
pada penggunaannya. Ini adalah bahan yang umum digunakan dalam berbagai industri dan
sehari-hari untuk berbagai aplikasi.
Manfaat kardus
a) membantu embuat lipatan rapi: Anda dapat meletakkan kardus di bawah pakaian
yang akan dilipat untuk membantu menciptakan lipatan yang rapi dan seragam.
b) Menghemat waktu: Dengan menggunakan kardus sebagai panduan, Anda dapat
melipat pakaian lebih cepat dan lebih efisien.
c) Mempermudah Penyusunan dalam Lemari: Lipatan yang konsisten membantu
menjaga lemari Anda tetap terorganisir dan mengoptimalkan ruang penyimpanan.
d) Meminimalkan Kerutan: Kardus memberikan permukaan datar yang membantu
mencegah kerutan pada pakaian saat dilipat.

5.2 ALAT YANG DIGUNAKAN


5.2.1 LEM TEMBAK

Lem tembak memiliki beberapa manfaat, seperti untuk merekatkan berbagai bahan seperti kertas, dus,
kain, dan plastik secara cepat dan mudah. Juga dapat digunakan dalam kerajinan tangan atau dalam
proyek sapu elektrik otomatis.

1
5.2.1 GUNTING

Gunting adalah alat yang digunakan untuk memotong bahan seperti kertas, kain, tali, atau
bahan lainnya. Gunting terdiri dari dua bilah yang bergerak satu sama lain saat Anda
mengoperasikannya dengan menekan pegangan. Salah satu bilah gunting biasanya tajam,
sementara yang lainnya lebih tumpul. Gunting digunakan dalam berbagai konteks, termasuk
dalam kerajinan, menjahit, pengolahan makanan, dan berbagai pekerjaan lainnya yang
melibatkan pemotongan bahan.
Manfaat gunting
Gunting memiliki berbagai manfaat, dan penggunaannya sangat luas dalam berbagai aspek
kehidupan. Beberapa manfaat utama gunting termasuk:
1.Fungsi utama gunting adalah untuk memotong berbagai jenis bahan seperti kertas, kain,
kawat, dan banyak lagi. Ini sangat berguna dalam berbagai aktivitas sehari-hari.
2. Kerajinan dan seni gunting digunakan dalam proyek kerajinan, seni, dan hobi untuk
memotong dan menggubah bahan seperti kertas, karton, kain, dan banyak lagi.
3. Jahitan dalam menjahit, gunting digunakan untuk memotong pola, menggunting kain, dan
memangkas benang. Ini adalah alat penting dalam pekerjaan jahit.
4. Pengolahan Makanan gunting dapur digunakan untuk memotong makanan seperti daging,
ayam, ikan, atau sayuran, memotong bungkus makanan, dan melakukan tugas-tugas dapur
lainnya.
5. Perawatan pribadi seperti gunting pemotong kuku digunakan untuk memotong kuku.
Gunting rambut digunakan untuk pemotongan rambut.
Gunting adalah alat yang serbaguna dan penting dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari
dan berbagai industri, membantu mempermudah pemotongan dan pemangkasan berbagai
jenis bahan.

1
5.3 langkah langkah perakitan
Membuat sapu elektrik otomatis melibatkan beberapa langkah dasar:
1. Rencana Desain: Mulailah dengan membuat rencana desain yang mencakup komponen-
komponen yang diperlukan seperti motor, baterai, saklar, dan bagian penyapu.
2. Pembelian Komponen: Beli komponen-komponen tersebut dari toko perlengkapan listrik
atau online. Pastikan kompatibilitas dan kecocokan antara komponen satu dengan yang lain.
3. Perakitan: Susun komponen-komponen tersebut sesuai dengan desain yang telah dibuat.
Misalnya, pasang motor penggerak pada bagian bawah sapu, sambungkan dengan baterai,
dan terapkan saklar atau sistem otomatisasi yang diinginkan.
4. Uji Coba: Setelah perakitan selesai, uji coba apakah sapu elektrik berfungsi dengan baik.
Pastikan semua komponen terhubung dengan benar dan sapu dapat beroperasi sesuai yang
diharapkan.
5. Perbaikan dan Penyesuaian: Jika diperlukan, lakukan perbaikan atau penyesuaian untuk
meningkatkan kinerja atau keamanan sapu elektrik tersebut.
Pastikan untuk mempertimbangkan keamanan dan penanganan listrik dengan hati-hati saat
membuat dan menggunakan perangkat seperti ini. Juga, dalam membuat alat seperti ini,
pertimbangkan aspek lingkungan dan pembuangan baterai dengan benar agar tidak
mencemari lingkungan.
A. Persiapan Bahan dan Komponen
1. Dinamo;Pilih dinamo yang tepat untuk menggerakkan sapu, sesuaikan dengan
kebutuhan ukuran dan kekuatan.
2. Batrei;Tentukan baterai yang cocok untuk menyuplai daya motor.
3. Saklar atau Pengontrol ;Gunakan saklar atau pengontrol yang sesuai untuk mengatur
daya dan menghidupkan/mematikan sapu.
4. Bagian Sapu: Siapkan bagian sapu seperti sikat atau kain pengumpul debu.
5. Rangka atau Pendukung:Siapkan rangka atau struktur untuk menopang komponen-
komponen.
B. Perakitan Mekanis
1. Pasang Dinamo:Tempatkan dinamo pada posisi yang tepat, yang akan menggerakkan
sapu. Pastikan perakitan motor yang aman dan stabil.
2. Sambungkan Bagian Sapu: Pasang bagian penyapu seperti sikat atau kain pengumpul
debu pada bagian yang akan digerakkan oleh motor.
C. Sistem Elektrik
1. Hubungkan Dinaamo dengan Baterai: Sambungkan dinamo dengan baterai, pastikan
polaritasnya sesuai agar dinamo berputar dengan benar.
2. Pasang Pengontrol: Tambahkan saklar atau pengontrol yang memungkinkan Anda
mengatur daya dan menghidupkan/mematikan sapu secara otomatis.

1
BAB 1V
TESTING
6.1 Sekenario Testing
1. Alat untuk di dekatkan ke tempat yang berdebu
2. Mempermudah untuk membersihkan tempat yang kotor
62 Hasil Testing

Pengujian keseluruhan sistem dilakukan dengan cara menguhubungkan antara modul yang
dirancang dan modul yang tidak dirancang. Pengujian yang dilakukan ini membuktikan
apakah keseluruhan dari semua sistem dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Pengujian
yang dilakukan pertama kali dilakukan dengan menguji sensor pendeteksi obyek
Uji Coba Fungsionalitas: Pastikan semua komponen berfungsi dengan baik. Periksa apakah
motor berputar, apakah sapu dapat membersihkan dengan baik, dan apakah sistem kontrol
berjalan sesuai keinginan.
6.3 Analisis hasil evaluasi
Menganalisis proses pembuatan sapu elektrik otomatis melibatkan beberapa tahapan:
1. Desain Konseptual
-Tujuan: Menganalisis tujuan dibuatnya sapu elektrik otomatis (untuk penggunaan di dalam
ruangan, di luar ruangan, kebersihan spesifik, dll.).
-Desain Preliminary: Menentukan sketsa atau gambaran konseptual mengenai bagaimana
komponen-komponen akan disusun dan berinteraksi.
2. Riset Komponen
- Pemilihan Komponen: Menganalisis berbagai komponen yang diperlukan (motor, baterai,
saklar, sensor jika diperlukan, bagian penyapu, dll.).
3. Perakitan dan Implementasi
- Pembuatan Prototipe: Menganalisis proses perakitan prototipe berdasarkan desain
konseptual yang telah disusun.
- Implementasi Elektronik dan Mekanik:*Menganalisis bagaimana komponen elektronik dan
mekanik terhubung dan berinteraksi dalam sapu elektrik.
4. Pengujian dan Evaluasi
- Uji Coba Fungsionalitas: Menganalisis kinerja sapu elektrik otomatis pada berbagai kondisi
yang direncanakan.
- Evaluasi Efektivitas:Menganalisis sejauh mana sapu ini dapat membersihkan dengan
efektif, keandalan motor, dan sistem pengontrol.
- Analisis Hasil Uji Coba: Menganalisis hasil uji coba untuk mengidentifikasi kelemahan,
kekurangan, atau area untuk ditingkatkan.

1
BAB VII
KESIMPULAN

Kesimpulan Menganalisis hasil secara keseluruhan, mempertimbangkan keberhasilan dan


kekurangan dari perspektif desain dan fungsionalitas potensi pengembangan atau peningkatan
lebih lanjut pada desain atau fitur sapu elektrik otomatis.Menganalisis proses pembuatan sapu
elektrik otomatis memungkinkan identifikasi area-area yang memerlukan perbaikan atau
peningkatan, serta memastikan bahwa produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
yang ditetapkan dan Membuat sapu elektrik otomatis memerlukan pemahaman yang baik
tentang komponen-komponen listrik dan mekanis, serta proses perancangan dan evaluasi
yang teliti. Dengan perencanaan yang matang dan pengujian yang cermat, Anda dapat
membuat sapu elektrik otomatis yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan

Anda mungkin juga menyukai